Professional Documents
Culture Documents
Perancangan Turbin Angin Vertikal Savonius Sebagai Sumber Energy
Perancangan Turbin Angin Vertikal Savonius Sebagai Sumber Energy
ABSTRACT
Savonius turbine is a vertical axis turbine that can operate well at lower wind speeds. In
general, the performance of the turbine is influenced by several factors, one of which is the
aerodynamic shape of the turbine. Research on vertical turbine aims to apply vertical
turbine Savonius as an energy source for lighting the road toll by using wind energy
sources derived from wind gusts vehicles passing through the turbines or the wind potential
of nature. The results of the research design of prototype and vertical axis wind turbine
Savonius type turbines U high with the dimensions 2:05 am, 1:19 m wide and 0.91 m high
blade, after testing with three variations of such testing within the variation in wind turbine
rotor blade, and the blade number variation wind speed variation. The test results by using
these variations, at a distance or diameter of the rotor blade (D.1,14 m) with a second
turbine blade with a wind speed of 4 m / s 29 rpm and generate electrical power 12:37
Watt, whereas (D.1,14 m) on a 4 blade turbine with a wind speed of 4 m / s produces 38
rpm, and electric power 1:15 Watt, (D.1,04 m) on the second turbine blade with a wind
speed of 4 m / s 41 rpm and generate electric power 1:33 Watt, ( D.1,04 m), while the
fourth turbine blade with a wind speed of 4 m / s produces 59 rpm and 2.88 Watt efficiency
turbine at a wind speed of 4 m / s diameter D 1:14 m by 2 by 1.7% turbine blade diameter
D. 1.14 m with 4 blade by 2.7% m diameter D 1:04 with 2 blades for 6.2%, D.1,04 m
diameter turbine with 4 blades of 6.7%. The results of the analysis that the turbine diameter
(D.1.14 m) rotates more slowly compared with a turbine diameter (D.1.04 m) it is caused
by too great a distance between the blade and the blade shaft so that when the wind blows,
a lot of wind loss and not could push the turbine blades, the software simulation results also
proved that the distribution of the flow of wind turbine and inferential analysis of
experimental and simulation results are not much different as between the distribution of
average wind speed at the turbine and the average wind speed at the turbine rear.
Turbin Savonius merupakan turbin sumbu vertikal yang dapat beroprasi dengan
baik pada kecepatan angin rendah. Secara umum kinerja turbin dipengaruhi oleh beberapa
faktor, salah satunya adalah bentuk aerodinamis turbin. Penelitian pada turbin vertikal
bertujuan untuk mengaplikasikan turbin vertikal savonius sebagai sumber energi untuk
penerangan jalan toll dengan mengunakan sumber energi angin yang didapatkan dari
hembusan angin kendaraan yang melewati turbin atau potensi angin dari alam. Hasil
perancangan prototype dan penelitian turbin angin savonius sumbu vertical type U dengan
dimensi turbin tinggi 2.05 m, lebar 1.19 m dan tinggi blade 0,91 m, setelah melakukan
pengujian dengan tiga variasi pengujian diantaranya variasi jarak sudu pada rotor turbin
angin, variasi jumlah blade dan variasi kecepatan angin. Hasil pengujian dengan
mengunakan variasi tersebut, pada jarak sudu atau diameter rotor (D.1,14 m) dengan turbin
2 sudu dengan kecepatan angin 4 m/s menghasilkan 29 rpm dan daya listrik 0.37 Watt,
sedangkan (D.1,14 m) pada turbin 4 sudu dengan kecepatan angin 4 m/s menghasilkan 38
rpm, dan daya listrik 1.15 Watt, (D.1,04 m) pada turbin 2 sudu dengan kecepatan angin 4
m/s menghasilkan 41 rpm dan daya listrik 1.33 Watt, (D.1,04 m) sedangkan pada turbin 4
sudu dengan kecepatan angin 4 m/s menghasilkan 59 rpm dan 2.88 Watt Efisiensi turbin
pada kecepatan angin 4 m/s berdiameter D 1.14 m dengan 2 sudu sebesar 1,7 % turbin
berdiameter D.1,14 m dengan 4 sudu sebesar 2,7 % berdiameter D 1.04 m dengan 2 sudu
sebesar 6,2 %, turbin berdiameter D.1,04 m dengan 4 sudu sebesar 6,7 %. Hasil analisa
bahwa turbin yang berdiameter (D.1.14 m) berputar lebih lamban dibandingan dengan
turbin berdiameter (D.1.04 m) hal ini disebabkan oleh adanya jarak sudu yang terlalu besar
antara poros dan sudu sehingga ketika angin berhembus, banyak angin yang loss dan tidak
bisa mendorong sudu turbin, Hasil simulasi pada software juga membuktikan, distribusi
aliran angin pada turbin dan dapat disimpulkan Analisa experimental dan simulasi hasilnya
tidak berbeda jauh antra distribusi kecepatan angin rata-rata di depan turbin dan kecepatan
angin rata-rata di belakang turbin.
kemudian energy listrik yang dihasilkan jenis turbin vertikal terhadap kerja turbin
oleh generator disimpan dalam elemen tersebut maka harus dilakukan penelitian
penyimpanan energy listrik ( baterai ). agar jarak celah pada sudu turbin dicari
yang paling optimal untuk perancangan
Energy listrik yang tersimpan dalam
desain ini.
baterai ini digunakan untuk menyalakan
II. METODE PENELITIAN
beberapa peralalatan listrik elektronik
1. Konsep Desain
seperti lampu, televisi, radio dan beberapa
Win turbine savanius di desain untuk
peralatan listrik yang memiliki kapasitas
menghasilkan energy listrik untuk
daya listrik yang tidak terlalu besar.
mengisi baterai dengan memanfaatkan
Turbin angin yang dirancang dalam
tenaga angin yang berasal dari alam dan
penulisan ini bertujuan untuk sebagai
aktifitas kendaraan yang melewati jalan
pembangkit listrik untuk penerangan jalan
tol, berdasarkan survei LAPAN kecepatan
hususnya jalan tol, banyak jalan tol
angin di jalan tol cipularang berkisar
membutuhkan penerangan jalan, sekarang
antara 3-5 meter per sekon.[4]
ini banyak lampu lalu lintas yang
Desain ini diharapkan bisa
mengunakan energy alternatif
mengurangi ketergantungan terhadap
mengunakan energy tenaga matahari atau
pengunaan energy listrik terhadap PLN (
lebih dikenal dengan power sell surya.
Perusahaan Listrik Negara ) dengan
Tenaga surya merupakan sebuah
pada gambar 3.5. rangkayan instalasi adalah mengantikan supply listrik dari
yang mengunakan solar cell masih PLN dengan generator yang berasal dari
=
= 0,494
Gambar 4. Rangkaian instalasi menggunakan
solar cell dan wind turbine Untuk turbin diameter kecil :
4. Pembuatan Prototype turbine Diketahui : D = 0.89 m
angin n = 35 rpm ( asumsi )
Desain tiang lampu jalan mengunakan v = 4 m/s
turbin angin, harus terlebih dahulu Maka : =
mengetahui berapa energy yang =
dihasilkan dari turbin tersebut sehingga
= 0,407
perlu membuat prototype dan
Dari hasil perhitungan maka desain turbin
mengsimulasikan agar mengetahui
dengan memperkirakan Tip Speed Ratio
seberapa besar daya yang dihasilkan.
untuk diameter besar 0.494 dan 0.407
Pembuatan prototype harus
untuk diameter kecil, hasil ini dapat
memperhitungkan daya yang akan
dilihat dari gambar 5 grafik hubungan
dihasilkan, kecepatan angin, kekuatan
antara Tip Speed Ratio dan Rotor Torque
poros turbin dan luas penanampang sudu.
Coefisient, sehingga dapat gambaran pada
a. Menentukan Tip Speed Ratio
desain yang akan dibuat.
Tip Speed Ratio merupakan
perbandingan antara kecepatan putar
turbin terhadap kecepatan angin. Semakin
besaar Tip Speed Ratio maka akan
semakin besar juga kecepatan putaran
N.mm
do = √
do = 22.22 mm = 25 mm
di = do.05 = 20.0,5 =12.5 mm
Pada perancangan turbin ini
mengunakan poros berlubang dengan
diameter luar poros sebesar 25 mm dan
diameter dalam poros 12.5 mm dengan
factor keamanan sebesar 2.0 dan
mengunakan material AISI 1020. Dari Gambar 6. Desain prototype turbin angin
Desain prototype turbin angin verikal masalah yang terjadi pada alat tersebut
ini untuk mengsimulasikan putaran dan agar mendapatkan hasil yang baik.
kerja turbin, sehingga desain prototype Adapun variasi pengambilan data sebagai
ini dapat di aplikasikan untuk desain 1. Variasi diameter rotor wind turbine
lampu penerangan jalan toll dengan Variasi perbedaan rotor wind turbine
turbin dengan 4 sudu dapat berputar Gambar 8. Grafik Perbandingan Jumlah Sudu
dan Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap
dengan menghasilkan putaran sebanyak 6 Putaran Turbin Diameter (D 1.14 m ) dan ( D
1.04m )
rpm, tetapi pada turbin 2 sudu dengan
kecepatan angin 1 m/s tidak b. Pengaruh diameter turbin
memperkecil diameter turbin dengan luas dapat dilihat bahwa nilai torsi semakin
menghasilkan 41 rpm sedangkan pada turbin. Ini berarti semakin besar jari-jari
turbin 4 sudu dengan kecepatan angin 4 turbin, semakin besar pula torsinya,
m/s menghasilkan 59 rpm, dan pada namun putaran yang dihasilkan turbin
kecepatan angin 1 m/s turbin dengan 4 semakin kecil. Secara umum untuk turbin
sudu dapat berputar dengan menghasilkan tipe vertikal axis khususnya turbin
putaran sebanyak 8 rpm, tetapi pada Savonius memiliki nilai torsi yang lebih
…………....... (1.5)
c. Pengaruh kecepatan angin (m/s)
Dimana adalah kecepatan sudut, Faktor daya (Cp)
kecepatan sudut di peroleh dari kecepatan Factor daya merupakan penentu berapa
putaran turbin dari hasil pengukuran pada besar energy angin yang dapat
saat pengujian, berikut pada gambar 9 dikonversikan menjadi energy mekanik,
adalah grafik Torsi terhadap Kecepatan untuk menghitung Faktor Daya dapat
angin. menggunakan persamaan berikut[6] :
18
16 4 sudu D
14 (1.14 m)
12 2 sudu D ……… (1.6)
Torsi (Nm)
10 (1.14 m)
4 sudu D
8
(1.04 m) Dimana kecepatan angina depan turbin
6 2 sudu D
4 (1.04 m) kecepatan angina setelah melewati
2 turbin, A luaspenampang sudu dan
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 kerapatan udara. Hasil perhitungan dapat
Kecepatan angin
dilihat pada gambar 10 dan disimpulkan
Gambar 9. Grafik Perbedaan Jumlah Sudu
dan Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap bahwa factor daya terbesar didapatkan
Torsi (Nm) Diameter Turbin
(D 1.14 m) dan (D 1.04 m) oleh turbin dengan diameter kecil (D1.04
2 2 sudu D
a. Daya Listrik ( Watt ) (1.14 m)
1.5
4 sudu D
Daya listrik merupakan hubungan (1.04 m)
1
antara arus dan tengangan listrik dari 2 sudu D
(1.04 m)
0.5
generator yang diputarkan oleh turbin
0
dari hasil pengukuran listrik pada
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
generator diperoleh daya listrik Kecepatan Angin ( m/s)
maksimal pada kecepatan angin 4 m/s Gambar 11. Grafik Perbedaan Jumlah
dengan diameter (D1.04 m) dengan Sudu dan Pengaruh Kecepatan Angin
Terhadap Daya Listrik (Watt) Diameter (D
jumlah sudu 4 sebesar 2.8 Watt, pada 1.14 m) dan ( D 1.04 m
Efisiensi (%)
Power dengan Daya angina dapat 5
2 sudu D
4 (1.14 m)
dihitung mengunakan persamaan
3 4 sudu D
berikut[9] : 2
(1.04 m)
2 sudu D
1 (1.04 m)
………… (1.7)
0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4
Kecepatan Angin
Sedangkan untuk mencari nilai BHP
dapat mengunakan persaman 1.8 Gambar 12. Grafik Perbedaan Jumlah Sudu
dan Pengaruh Kecepatan Angin Terhadap
Efisiensi (%) Diameter Turbin (D 1.14 m)
………………. ( 1.8 ) dan ( D 1.04 m)
sehinga dapat dicari mengunakan 6.75 % artinya energi angin yang bisa
IV. PENUTUP
Gambar 16. Hasil simulasi turbin sudu 2 (D rendah, turbin tersebut dapat berputar
1.04 m ) kecepatan angin 4 m/s dan pada kecepatan angin 1 m/s sampai 1.5
kecepatan turbin 41 rpm.
m/s turbin mampu berputar. Daya
Pada gambar 4.15 terlihat lebih jelas listrik yang dihasilkan dari turbin
distibusi kecepatan angin pada vertikal berdiameter (D 1.14 m) dengan
kecepatan angin awal v1 sekitar 4 m/s 2 sudu = 0.37 Watt, turbin berdiameter
dan kecepatan akhir v2 sekitar 2.5 m/s (D.1.14 m) dengan 4 sudu = 1.15 Watt,
sampai 3-5 m/s sedangkan pada hasil sedangkan daya listrik yang dihasilkan
pegambilan data kecepatan akhir v2 dengan kecepatan angin 4 m/s dari
sekitar 2.4 m/s ini membuktikan hasil turbin berdiameter (D 1.04 m) dengan 2
dari simulasi dan kenyataannya tidak sudu = 1.33 Watt, turbin berdiameter
berbeda jauh dan hampir mendekati (D.1,14 m) dengan 4 sudu = 2.88 Watt.
sama untuk membandingan dapat