Professional Documents
Culture Documents
Manajemen Botol Susu Dipengaruhi Oleh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Bayi/Balita Ana Silvia, Rahmawati, Erminawati
Manajemen Botol Susu Dipengaruhi Oleh Tingkat Pendidikan, Pengetahuan Dan Sikap Ibu Bayi/Balita Ana Silvia, Rahmawati, Erminawati
Abstract Milk Bottle Management Affected By Level Of Education, Knowledge And Attitude
Of Baby/Baby Mother. Management of milk bottles is a maintenance measure for milk
bottles. Milk bottle management is a personal management that is carried out individually
by mothers. Deficiencies in milk bottle management can be influenced by the level of
education, knowledge, and attitude of a person. The purpose of this study was to determine
the relationship of education, knowledge, and attitude with the management of milk bottles
by mothers in Kelurahan Cempaka. The type of this research was analytic survey with cross
sectional design. The sample in this study were mothers who had babies or toddlers using
milk bottles in the provision of drinks totaling 96 mothers. The sampling technique used
Purposive sampling. Data analyzed using the Spearman test. The results showed that there
was a relationship between education and milk bottle mangement (p 0.007 <α 0.05), there
was a correlation between knowledge about the use of milk bottles and milk bottle
management (p 0,000 <α 0,05), and there was a relationship between use of milk bottle
management (p 0.024 <α 0.05). To the sanitarian of the public health center, they can
provide counseling to mothers who use milk bottles in the provision of drinks about the
management of milk bottles in Kelurahan Cempaka.
Article history: Received June 27, 2019, Received in revised form June 28, 2019, Accepted November 22, 2019
754 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 2, Juli 2019
menyebabkan kejadian diare pada balita terdapat 6 ibu yang menggunakan sabun
seperti adanya infeksi yang disebabkan khusus botol bayi untuk pencucian dan
bakteri, virus dan parastit atau adanya hanya 3 ibu yang melakukan pensterilan
gangguan absorbsi makanan pada usus botol susu satu kali seminggu. Dari 12 ibu,
(malabsorbsi), alergi, keracunan bahan 8 ibu tersebut tidak mengetahui
kimia atau adanya racun yang terkandung bagaimana cara memilih botol yang aman
dalam makanan maupun minuman. Faktor yang sudah tertera dibawah botol tanda
terjadinya diare akut pada balita antara bahan botol, kandungan BPA, dan lainnya.
lain faktor lingkungan, tingkat
pengetahuan ibu, sosial ekonomi BAHAN DAN CARA PENELITIAN
masyarakat dan makanan atau minuman Jenis penelitian yang digunakan
yang dikonsumsi. Pada usia bayi dan balita adalah survey analitik dengan desain
lebih banyak diberikan minuman berupa penelitian cross sectional. Populasi
ASI dan susu formula. Tidak hanya itu penelitian ini adalah seluruh ibu di
kebersihan wadah dalam pemberian susu Kelurahan Cempaka yang memiliki bayi
juga harus diperhatikan[2]. dan balita. Sampel penelitian berjumlah
Di Kota Banjarbaru pada bulan 96 ibu yang memiliki anak berkisar umur
januari sampai dengan bulan juni tahun 1 sampai 4 tahun. Pengambilan sampel
2018 terdapat 671 kasus diare pada bayi menggunakan tekhnik purposive sampling.
dan balita. Wilayah kerja Puskesmas Penelitian ini dilakukan di Kelurahan
Rawat Inap Cempaka yang paling tinggi Cempaka. Penelitian ini dilaksanakan dari
kasus diarenya dengan jumlah 157 kasus bulan November 2018 sampai Mei 2019.
dengan dominan balita pada umur 1 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
sampai 4 tahun. Berdasarkan data pada tingkat pendidikan, pengetahuan dan
bulan juli sampai september Kelurahan sikap yang memiliki bayi dan balita, serta
Cempaka yang merupakan salah satu manajemen botol susu oleh ibu sebagai
wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap variabel terikat.
Cempaka paling tinggi kasus diare dengan Analisis univariat dilakukan untuk
jumlah 78 kasus. mendeskripsikan atau menjabarkan
Berdasarkan hasil studi masing-masing variabel. Analisis bivariat
pendahuluan yang dilakukan peneliti di dilakukan untuk melihat hubungan antara
Kelurahan Cempaka dari 15 ibu yang variabel independen dengan dependen
diwawancarai, 12 dari 15 ibu menggunakan uji statistik Korelasi
menggunakan botol susu sebagai wadah Spearman.
dalam pemberian minuman kepada bayi
dan balitanya. Dari 12 ibu tersebut
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil distribusi data ibu di Kelurahan
Cempaka
memiliki arah kolerasi yang searah. yang memiliki sikap negatif namun
Semakin tinggi tingkat pengetahuan manajemen botol susunya adalah baik ini
semakin baik manajemen botol susu yang dapat disebabkan oleh kecenderungan
dilakukan oleh ibu. Hal ini dibuktikan ibu dalam bertindak (end to behave) yang
yang memiliki manajemen botol susu baik merupakan salah satu komponen pokok
didominasi oleh ibu yang berpengetahuan sikap(4). Ibu di Kelurahan Cempaka banyak
tinggi sebanyak 34 ibu (35%). Ibu yang tidak setuju tentang melihat tanda label
memiliki pengetahuan baik namun yang terdapat pada botol merupakan hal
manajemen botol susu nya cukup dan yang penting sebelum membeli, hal ini
pengetahuan sedang namun manajemen dikarenakan ibu beranggapan semua botol
botol susu nya kurang ini dapat disebabkan susu itu sama saja. Tanda pada botol
oleh ketidaktahuan tentang pemilihan merupakan sebuah petunjuk tentang bahan
bahan botol susu yang benar dan waktu botol, keamanan dalam perebusan botol,
sterilisasi yang diketahui oleh kebanyakan dan kandungan BPA dalam botol. Dampak
ibu di Kelurahan Cempaka hanya 5 menit. negatif dari botol yang tidak aman adalah
Seharusnya ibu memilih botol yang aman gangguan kesehatan seperti kanker dan
dan menghindari penggunaan botol yang gangguan hormon.
mengandung Bisphenol-A (BPA). Paparan
BPA terhadap anak menimbulkan beberapa KESIMPULAN DAN SARAN
masalah kesehatan seperti gangguan Berdasarkan hasil dan pembahasan
hormon, sistem reproduksi, saraf, dan didapatkan hasil bahwa ada hubungan
sistem daya tahan tubuh yang berpengaruh antara tingkat pendidikan dengan
pada proses perkembangan anak. Botol manajemen botol susu (nilai p 0,007 <
yang aman adalah botol dengan lambang #2 0,05), ada hubungan antara pengetahuan
HDPE, #4 LDPE, #5 PP, food grade, BPA Free. dengan manajemen botol susu (nilai p
Waktu sterilisasi yang dianjurkan yaitu ± 15 0,000 < 0,05), ada hubungan antara sikap
menit.Adapun faktor lain yang dengan manajemen botol susu (nilai p
mempengaruhi pengetahuan yaitu 0,024 < 0,05).
pengalaman, pendidikan, dan umur. Saran yang dapat diberikan kepada
Pengalaman bisa jadi dikaitkan dengan sanitarian puskesmas memberikan
jumlah anak, dimana ibu yang sudah penyuluhan kepada ibu-ibu yang
memiliki anak sebelumnya lebih menggunakan botol tentang manajemen
berpengalaman dibanding ibu yang hanya botol susu.
memiliki anak satu. Semakin tinggi tingkat
KEPUSTAKAAN
pendidikan seseorang, maka akan mudah
1. Riskesdas. (2018). Potret Sehat
menerima informasi sehingga semakin
Indonesia dari Riskesdas 2018.
banyak pula menerima pengetahuan yang
Retrieved from Kementrian Kesehatan
dimilikinya. Semakin cukup umur, tingkat
Republik Indonesia:
kematangan dan kekuatan seseorang akan
http://www.depkes.go.id/article/view
lebih matang dalam berfikir dan bekerja.
/18110200003/potret-sehat-
Hasil uji statistik dilakukan dengan
indonesia-dari-riskesdas-2018.html
menggunakan uji Spearman didapatkan
2. Rachmawati, A. R. (2017). 31,4 Persen
nilai p 0,024 < α 0,05 yang berarti secara
Kematian Bayi karena Diare. Retrieved
statistik ada hubungan antara sikap dengan
januari 30, 2019, from
manajemen botol susu. Nilai kekuatan
https://www.pikiran-
korelasi sebesar 0.230 menunjukkan
rakyat.com/nasional/2017/12/13/31
kekuatan korelasi lemah dan memiliki arah
4-persen-kematian-bayi-karena-diare-
kolerasi yang searah. Adanya ibu yang
415805
memiliki sikap positif namun manajemen
3. Nursalam, & Pariani. (2008). Konsep
botol susunya adalah kurang ini dapat
dan Penerapan Metodologi Penelitian
disebabkan oleh kurangnya rasa
Ilmi Keperawatan. Jakarta: Salemba
bertanggung jawab yang merupakan sikap
Medika.
paling tinggi dalam tingkatan sikap. Ibu
758 Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 16 No. 2, Juli 2019