You are on page 1of 8

NAMA : GERMA MARNI

PRODI : S1 JALUR KHUSUS

1. What is covid and what do you think about it?


Answer : Corona virus is a virus that attacks the respiratory system. Disease caused by
this virus is known as Covid -19. Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2), better known as the Corona virus, is a new type of coronavirus that is
transmitted to humans. This virus can affect anyone, both infants, children, adults, the
elderly, pregnant women, and nursing mothers.
Coronavirus is a collection of viruses that can infect the respiratory system. In many
cases, this virus only causes mild respiratory infections, such as flu. However, this virus
can also cause severe respiratory infections, such as lung infections (pneumonia),
Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), and Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS).

2. When was it started?


Answer : Corona virus was started at the end of December 2019.

3. Where was the outbreak (started)?


Answer : This virus infection is called COVID-19 and was first discovered in the city of
Wuhan, China, at the end of December 2019. This virus spread quickly and has spread to
other regions in China and to several countries, including Indonesia.

4. How is the disease contagious?


Answer : The virus can spread from an infected person’s mouth or nose in small liquid
particles when they cough, sneeze, speak, sing or breathe. These particles range from
larger respiratory droplets to smaller aerosols. It is important to practice respiratory
etiquette, for example by coughing into a flexed elbow, and to stay home and self-isolate
until you recover if you feel unwell.

5. How to prevent ?
Answer : Until now, there is no vaccine to prevent Corona virus infection or COVID-19.
Therefore, the best prevention method is to avoid the factors that can cause you to be
infected with this virus, namely:

 Avoid traveling to public places that are crowded with visitors (social distancing).
 Use a mask when on the move in public places or crowds.
 Routinely wash your hands with water and soap or hand sanitizer containing at least 60%
alcohol after doing activities outside the home or in public places.
 Increase endurance with a healthy lifestyle.
 Do not touch your eyes, mouth and nose before washing your hands.
 Avoid contact with animals, especially wild animals. In case of contact with animals,
wash your hands afterwards.
 Cook the meat until it is completely cooked before consumption.
 Cover your mouth and nose with a tissue when you cough or sneeze, then throw the
tissue in the trash.
 Avoid being close to people who are sick with a fever, cough, or runny nose.
 Keep clean objects that are often touched and environmental cleanliness.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik              : Sirosis Hepatitis
Sasaran           : Pasien dan keluarga
Hari                 : Rabu
Tanggal           : 25 november 2021
Jam                  : 16.00 WIB
Waktu             : 30 menit
Tempat            : Ruangan HCU

Latar Belakang :
Hati memiliki berbagai macam fungsi dalam pengolahan zat gizi. Semua zat gizi
(karbohidrat, lemak, protein, dan lain-lain) dicerna dan diserap oleh dinding usus kemudian akan
diangkut ke dalam hati untuk diolah. Hati juga mempunyai fungsi untuk menetralkan racun
termasuk obat-obatan yang membahayakan, hormon dan lain-lain. Mengingat pentingnya fungsi
hati maka dapatlah dimengerti bahwa bila hati rusak maka dapat terjadi penyimpangan dalam
pengolahan zat gizi.
Tujuan Instruksional Umum :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan 1 kali pertemuan ini diharapkan klien dan keluarga
mengetahui dan memahami tentang makanan yang bisa diberikan kepada penderita sirosis
hepatitis.
Tujuan Instruksional Khusus :
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 1 kali pertemuan klien dan keluarga dapat
menjelaskan kembali tentang :
1.      mengetahui makanan apa saja yang harus dihindari untuk penderita sirosis hepatitis
2.      Cara pemberian makanan sirosis hepatitis
LAMPIRAN
-        Terlampir
METODE
1.     Ceramah
2.     Tanya jawab

MEDIA
lifleat
KEGIATAN PEMBELAJARAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1. 5 menit Pembukaan :
- Memberi salam         menjawab
- Menjelaskan tujuan pembelajaran salam-          mendengark
- Menyebutkan materi/pokok bahasan an dan memperhatikan
yang akan disampaikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara Menyimak dan
berurutan dan teratur. memperhatikan materi
Materi :

5 menit 1. Fungsi hati.


2. Makanan yang harus dihindari pada
penderita sirosis hepatitis.
3. Makanan yang diberikan pada penderita
hepatitis.
3. 5 menit Evaluasi
- Memberi kesempatan kepada klien Bertanya dan    
untuk bertanya menjawab pertanyaan
- Memberi kesempatan kepada klien
untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4. 5 menit Penutup :
- Menyimpulkan materi yang telah mengucapkan salam
disampaikan
- Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan
- Mengucapkan salam
MATERI

SIROSIS HEPATIS

A.   DEFINISI
          Sirosis hepatis adalah penyakit hati menahun yang difus, ditandai dengan adanya
pembentukan jaringan ikat disertai nodul (FKUI, 1996). Sirosis hepatis juga didefinisikan
sebagai penyakit hati kronik yang dicirikan oleh distorsi arsitektur hati yang normal oleh lembar-
lembar jaringan ikat dan nodula-nodula regenerasi sel hati, yang tidak berkaitan dengan
vaskulatur normal (Price, 1996).

B.   ETIOLOGI
Beberapa hal yang menjadi penyebab sirosis hepatis adalah (FKUI, 1996) :
1.     Hepatitis virus tipe B dan C
      Proses peradangan pada hati menyebabkan peburunan suplai darah dari hati sehingga terjadi
kerusakan hati.
2.     Alkohol
          Seorang alkoholik biasanya akan mengabaikan pola makan sehingga akan kekurangan
nutrisi ( diantaranya protein ). Alkohol dapat juga secara langsung merusak jaringan hati,
sehingga hati akan membesar dan rapuh. Sehingga akan terjadi proses pembengkakan jaringan
parut yang tersebar luas dipermukaan hati.
3.     Metabolik : DM
4.     Kolestatis kronik
5.     Toksik dari obat : INH
6.     Penyakit wilson
7.     Hematikromatosis
8.     Kegagalan jantung
      Hal ini akan menyebabkan bendungan pada vena hepatika.
9.     Malnutrisi
      Kekurangan protein akan menyebabkan berkurangnya pembentukan faktor-faktor lipotropik
yang diperlukan untuk transport lemak. Sehingga akan terjadi proses pembentukkan jaringan
parut yang tersebar luas dipermukaan.
C.   KLASIFIKASI
Secara makroskopik, sirosis dibagi atas :
1.   Sirosis Mikronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa tebal teratur, didalam septa parenkim hati
mengandung nodul halus dan kecil merata diseluruh lobus, besar nodulnya sampai 3 mm. Sirosis
mikronodular ada yang berubah menjadi makronodular.
2.   Sirosis Makronodular
Ditandai dengan terbentuknya septa dengan ketebalan bervariasi, dengan besar nodul
lebih dari 3 mm.
3.   Sirosis Campuran
Umumnya sinosis hepatis adalah jenis campuran ini.

Selain klasifikasi diatas, sirosis hepatis terbagi dalam 3 pola yaitu :


1.   Sirosis Laennec/sirosis alkoholik, portal dan sirosis gizi
Sirosis ini berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol kronik. Sirosis jenis ini merupakan 50%
atau lebih dari seluruh kasus sirosis. Perubahan pertama pada hati yang ditimbulkan alkohol
adalah akumulasi lemak secara gradual didalam sel-sel hati (infiltrasi lemak).
Akumulasi lemak mencerminkan adanya sejumlah gangguan metabolik. Pada kasus sirosis
laennec yang sangat lanjut, membagi parenkim menjadi nodula-nodula halus. Nodula-nodula ini
dapat membesar akibat aktifitas regenerasi sebagai usaha hati untuk mengganti sel-sel yang
rusak. Hati tampak terdiri dari sarang-sarang sel-sel degenerasi + regenerasi yang dikemas padat
dalam kapsula fibrosa yang tebal. Pada keadaan ini sirosis sering disebut sebagai sirosis nodular
halus.
Hati akan menciut, keras dan hampir tidak memiliki parenkim normal pada stadium akhir sirosis,
dengan akibat hipertensi portal dan gagal hati.
2.   Sirosis Post nekrotik
Terjadi menyusul nekrosis berbercak pada jaringan hati, menimbulkan nodula-nodula degeneratif
besar dan kecil yang dikelilingi dan dipisah-pisahkan oleh jaringan parut, berselang-seling
dengan jaringan parenkim hati normal.
Sekitar 25% kasus memiliki riwayat hepantis virus sebelumnya. Banyaknya pasien dengan hasil
tes HbsAg positif menunjukkan bahwa hepatitis kronik aktif agaknya merupakan peristiwa yang
besar peranannya.
Beberapa kasus berhubungan dengan intoksikasi bahan kimia industri, dan ataupun obat-obatan
seperti fosfat, kloroform dan karbon tetraklorida/jamur beracun. Sirosis jenis ini merupakan
predisposisi terhadap neoplasma hati primer.
3.   Sirosis Billaris
Kerusakan sel hati dimulai disekitar duktus billaris, penyebabnya obstruksi billaris post hepatik.
Sifat empedu menyebabkan penumpukan empedu didalam masa hati dengan akibat kerusakan
sel-sel hati, terbentuk lembar-lembar fibrosa di tepi lobulus.
Sumber empedu sering ditemukan dalam kapiler-kapiler,duktulus empedu dan sel-sel hati
seringkali mengandung pigmen hijau.
Klasifikasi CHILD pasien sirosis dalam terminologi cadangan fungsi hati
Derajat kerusakan Minimal Sedang Berat
Bil. Serum (m.u mol/dl) < 35 35-50 > 50
Alb serum (gr/dl) > 35 30-35 < 30
Asites Nihil Mudah dikontrol sukar
PSE/ensefalopati Nihil Minimal berat/koma
Nutrisi Sempurna Baik kurang/kurus
D.  PATOFISIOLOGI
Efek dari alkohol, keadaan malnutrisi, virus hepatitis dan keadaan gagal jantung, pada
hati menyebabkan perubahan hebat pada struktur dan fungsi sel-sel hepar.
Perubahan ini ditandai dengan inflamasi dan nekrosis sel hepar yang dapat setempat/menyebar.
Simpanan lemak dalam sel-sel parenkim dapat dilihat pada awalnya. Penyebab perubahan lemak
ini tidak jelas, tapi mungkin sebagai respon perubahan fu, enzim yang bertanggung jawab
terhadap metabolisme lemak normal.
Pelebaran sel-sel lemak menyebabkan tekanan pada lobule hepar yang mengarah pada
peningkatan aliran darah. Terjadi hipertensi pada sistem portal. Dengan tekanan balik yang
cukup pada sistem portal. Terjadi sirkulasi kolateral dan memungkinkan darah mengalir dari
intestin langsung ke vena kava. Peningkatan aliran darah ke vena esofagus menyebabkan varises
esofagus; pada vena lambung, varises lambung pada limfa splenomegali dan pada vena
hemorodial hemoroid.
Nekrosis diikuti oleh regenerasi dari jarinagn hepar, tetapi tidak dalam cara yang normal.
Jaringan fibrotik ini tidak  dapat pulih, mengakibatkan disfungsi hepar kronis yang akhirnya
gagal hepar.

F.   MANIFESTASI KLINIS
Terbagi dalam 2 fase, yaitu :
1. Fase Kompensasi sempurna
Keluhannya samar-samar, yaitu :
-      Pasien merasa tidak fit/bugar
-      Anorexia
-      Mual
-      Diare/konstipasi
-      Berat badan menurun
-      Kelemahan otot
-      Cepat lelah
2. Fase Dekompensasi
Diagnosis dapat ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan klinis, laboratorium dan pemeriksaan
penunjang lainnya, terutama timbul komplikasi kegagalan hati dan hipertensi portal dengan
manifestasi :
-      Eritema palmaris
-      Spider nevi
-      Vena kolateral pada dinding perut
-      Ikterus
-      Edema pretibial
-      Asites
-      Gangguan pembekuan darah seperti perdarahan gusi, epistaksis, haid berhenti
-      Hematemesis
-      Melena
-      Ensefalopati hepatik

You might also like