You are on page 1of 19

EFEK ANOMALI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN

LQ - 45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian
Program Pendidikan Strata Satu
Jurusan Akuntansi

Di buat oleh :

Oleh :

PRATIWI ARIEYANI
NIM: 2008310111

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2012
PENGESAHAN ARTIKEL SKRIPSI

Nama : Pratiwi Arieyani


Tempat, Tanggal Lahir : Surabaya, 18 September 1990
N.I.M : 2008310111
Jurusan : Akuntansi
Program Pendidikan : Strata 1
Konsentrasi : Keuangan
Judul : Efek Anomali Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan LQ – 45
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing, Co. Dosen Pembimbing,


Tanggal :…………………. Tanggal : ………………….

(Sasongko Budisusetyo, M.Si.,CPA,CPMA) (Titis Puspitaningrum S.Pd,M.SA)

Ketua Program Studi S1 Akuntansi


Tanggal : ………………

(Supriyati, SE., M.Si., Ak)


EFEK ANOMALI PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN
LQ -45 YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Pratiwi Arieyani
STIE Perbanas Surabaya
Email : p.arieyani@ymail.com
Jl. Nginden Semolo 34 – 36 Surabaya

ABSTRACT
Market anomaly can be describe as a technique or strategy that appear to contradict effiecient
market. Some anomaly have many attention is anomalus because low per strategy (low p / e
ratio) and anomalous effect size of the firm. Some research find the appearance of some anomaly
market such as, the day of the week effect, Monday effect, week end effect, and January effect.
The purpose of this research is to examine the day of the week effect, week – four effect, and
Rogalski effect on the stock return in the Indonesia Stock Exchange. The sample is selected using
Purposive Sampling Technique. The sample consist are nineteen active stock in the LQ – 45
index listed during June 2008 until June 2011 in Indonesia Stock Exchange. The statistic
methods which are used to test hypotheses are ANOVA, One Sample T – Test, and Independent
Sample T – Test. The result show that doesn’t exist a day of the week effect, week – four effect,
and Rogalski effect in Indonesia Stock Exchange during June 2008 until June 2011. This show
that the market anomaly doesn’t always happen, especially in the period of research.

Keywords: market anomaly, stock return, day of the week effect, week – four effect, Rogalski
effect.

PENDAHULUAN perlu menganalisa apakah keuntungan yang


diperoleh akan lebih besar dari risiko yang
Saat ini masyarakat mulai dihadapi.
memikirkan pentinganya melakukan Risiko para investor tersebut dapat
investasi. Meningkatnya kebutuhan hidup timbul akibat beberapa informasi yang
dan perlunya jaminan hari tua membuat masuk ke pasar seperti situasi politik yang
masyarakat mulai selektif memilih jenis tidak menentu, munculnya kebijakan
investasi yang akan dilakukan. Investasi pemerintah, ketidak pastian dunia usaha, dan
jangka panjang maupun jangka pendek krisis global yang sampai saat ini masih
menawarkan kelebihan dan kekurangan melanda dunia termasuk Indonesia.
masing – masing. Salah satu investasi yang Hipotesis pasar yang efisien atau efficient
dilakukan masyarakat adalah dengan market hypotesis (EMH) mengatakan jika
melakukan jual beli saham di pasar modal. pasar efisien maka harga merefleksikan
Dalam menginvestasikan dananya, seluruh informasi yang ada. Suatu pasar
investor perlu memperhitungkan risk and dapat efisien hanya jika sejumlah besar
return yang akan diterimanya. Return orang percaya bahwa pasar tidak efisien
merupakan hasil yang diharapkan oleh sehingga mendorong mereka untuk mencari
investor atas dana yang diinvestasikannya. keuntungan di atas selayaknya (excess
Sementara risk adalah risiko yang akan return atau abnormal return).
ditanggung untuk memperoleh return yang Anomali pasar seringkali menjadi
diharapkan. Oleh karenanya, para investor perdebatan. Hal ini disebabkan karena

1
anomali pasar merupakan hal yang berharga atau sekuritas. Aktiva riil adalah
melanggar hipotesis pasar yang efisien. aktiva berwujud seperti emas, perak, intan,
Anomali pasar yang bersifat musiman barang – barang seni dan real estate.
merupakan bentuk penyimpangan dari Sedangkan aktiva finansial adalah surat –
hipotesis pasar yang efisien. Berbagai surat berharga yang pada dasarnya
penelitian yang dilakukan mengenai pola merupakan klaim atas aktiva riil yang
perubahan return saham di pasar modal dikuasai oleh suatu entitas.
menghasilkan kesimpulan yang beragam. Pemilikan aktiva finansial dalam
Beberapa penelitian yang dilakukan di Bursa rangka investasi pada sebuah entitas dapat
Efek Jakarta menunjukkan bahwa terjadi the dilakukan dengan dua cara, yaitu : investasi
day of the week effect di Bursa Efek Jakarta. langsung dan investasi tidak langsung.
Namun ada juga penelitian yang Investasi langsung diartikan sebagai suatu
mengatakan bahwa tidak terjadi week – four pemilikan surat – surat berharga secara
effect di Bursa Efek Jakarta. Rata – rata langsung dalam suatu entitas yang secara
penelitian tersebut hanya dilakukan selama resmi telah go public dengan harapan akan
satu periode saja, sehingga sulit melihat mendapatkan keuntungan berupa
adanya fenomena anomali pasar yang terjadi penghasilan dividen atau capital gains.
di Bursa Efek. Sedangkan investasi tidak langsung terjadi
Penelitian ini mencoba untuk bilamana surat – surat berharga yang
mengamati lebih lanjut mengenai fenomena dimiliki diperdagangkan kembali oleh
anomali pasar yang terjadi di Bursa Efek perusahaan investasi yang berfungsi sebagai
Indonesia, khususnya fenomena the day of perantara. (Sunariyah. 2004 : 4)
the week effect, week – four effect, dan
Rogalski effect. Penelitian ini diharapkan Pengertian Pasar Modal
dapat memberikan gambaran atau analisa Pengertian pasar modal (Sunariyah ;
bagi investor khususnya dan masyarakat 2004) secara umum adalah suatu sistem
pada umumnya mengenai fenomena anomali keuangan yang terorganisasi, termasuk
pasar yang mungkin terjadi pada Bursa Efek didalamnya adalah bank – bank komersial
Indonesia serta bagaimana pengaruhnya dan semua lembaga perantara dibidang
terhadap return yang dihasilkan. keuangan, serta keseluruhan surat – surat
berharga yang beredar. Dalam arti sempit,
RERANGKA TEORITIS DAN pasar modal adalah suatu pasar (tempat,
HIPOTESIS berupa gedung) yang disiapkan guna
Pengertian Investasi dan Jenis – Jenis memperdagangkan saham – saham, obligasi
Investasi – obligasi, dan jenis surat berharga lainnya
Investasi adalah penanaman modal dengan memakai jasa para perantara
untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki pedagang efek.
dan biasanya berjangka waktu lama dengan Transaksi investasi atau jual beli surat
harapan mendapatkan keuntungan dimasa – berharga di pasar modal dapat berbentuk :
masa yang akan datang. Keputusan Utang Berjangka (Jangka
penanaman modal tersebut dapat dilakukan Pendek/Panjang).
oleh individu atau suatu entitas yang Utang berjangka (jangka pendek/panjang)
mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam merupakan salah satu bentuk pendanaan
arti luas terdiri dari 2 bagian utama, yaitu : dalam suatu entitas (badan usaha) yang
investasi dalam bentuk aktiva riil dan dilakukan dengan menerbitkan surat
investasi dalam bentuk surat – surat berharga dan dijual kepada para pemilik

2
dana ataupun para pemodal. Penerbitan surat maupun besaran tertentu yang
berharga tersebut, dilakukan dengan cara menggambarkan perubahan – perubahan
mengeluarkan janji secara tertulis (notes) harga saham dimasa lalu. Bentuk informasi
kepada para pihak untuk meminjam dana historis yang dipandang sangat tepat untuk
dengan disertai kewajiban membayar menggambarkan pergerakan harga saham
sejumlah balas jasa berupa bunga.Dalam dimasa lalu adalah suatu indeks harga saham
rangka pendanaan utang jangka panjang yang memberikan deskripsi harga – harga
dikenal dua macam surat berharga, yaitu : saham pada suatu saat tertentu maupun
Surat Obligasi, merupakan surat pengakuan dalam periodisasi tertentu pula. Indeks harga
utang oleh suatu entitas (biasanya berbentuk saham tersebut merupakan catatan terhadap
badan usaha perseroan terbatas) dengan perubahan – perubahan maupun pergerakan
disertai janji memberikan imbalan bunga harga saham sejak mulai pertama kali
dengan rate tertentu. Obligasi berjangka beredar sampai pada suatu saat tertentu.
biasanya mempunyai hari jatuh tempo yang (Sunariyah. 2004 : 138)
relatif panjang, diatas tiga tahun. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Sekuritas lainnya, terdiri dari berbagai Ideks Harga Saham Gabungan
jenis sekuritas yang biasanya disebut menggunakan semua emiten yang tercatat
sekuritas kredit, misalnya : right, waran, sebagai komponen perhitungan indeks. Saat
opsi, dan future. Sekuritas kredit ini beberapa emiten tidak dimasukkan dalam
mempunyai hari jatuh tempo relatif pendek, perhitungan IHSG, misalnya bekas emiten-
yang disebut berjangka menengah, yaitu emiten Bursa Efek Surabaya karena alasan
antara 1 sampai 3 tahun. tidak (atau belum ada) aktivitas transaksi
Penyertaan. sehingga belum tercipta harga di pasar.
Penyertaan merupakan salah satu bentuk (Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa
penanaman modal pada suatu entitas (badan Efek Indonesia. 2010)
usaha) yang dilakukan dengan menyetorkan Indeks LQ - 45
sejumlah dana tertentu dengan tujuan untuk Indeks LQ45 terdiri dari 45 emiten
menguasai sebagian hak pemilikan atas dengan likuiditas (LiQuid) tinggi, yang
perusahaan tersebut. (Sunariyah. 2004 : 4 – diseleksi melalui beberapa kriteria
6) pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas,
seleksi atas emiten-emiten tersebut juga
Index Harga Saham mempertimbangkan kapitalisasi pasar.
Pengertian Index Harga Saham (Buku Panduan Indeks Harga Saham Bursa
Setiap invetor membutuhksn data Efek Indonesia. 2010)
historis yang akan digunakan dalam
pengambilan keputusan. Data historis Pasar Modal Efisien
tersebut berisi tentang berbagai kejadian Pada umumnya situasi pasar modal
dimasa lalu. Semakin detail dan terinci data efisien menunjukkan hubungan antara harga
yang diperoleh, pengambil keputusan dapat pasar dan bentuk pasar. Pengertian harga
merumuskan kebijakannya dengan lebih pasar dalam hal ini adalah harga saham yang
tepat. Hal ini mengingat setiap pengambilan ditentukan dan dibentuk oleh mekanisme
keputusan membutuhkan pemetaan pasar modal. Sedang bentuk mekanisme
permasalahan dan alternatif keputusan yang pasar modal tidak mudah untuk
akan diambilnya. didefinisikan, mengingat hal itu meliputi
Sistem pemetaan kejadian – kejadian sejumlah aktivitas yang berpengaruh pada
historis tersebut menyangkut sejumlah fakta beberapa keadaan. Efisiensi pasar modal

3
ditentukan oleh seberapa besar pengaruh bulan. Kadang – kadang harga saham akan
informasi yang relevan, yang menguat pada harga tertentu dikarenakan
dipertimbangkan dalam pengambilan kekuatan lain. Sebagai contoh, harga saham
keputusan investasi. Adanya berbagai situasi tampak mengalami kenaikan setiap awal
maupun kondisi yang berbeda diantara bulan dan turun pada akhir bulan. Jadi, pada
negara yang satu dengan lainnya, pasar modal efisien bentuk lemah, harga
menyebabkan efisiensi pasar pada suatu saham mengikuti kecenderungan tersebut,
negara akan berbeda dengan negara yang dan menggunakannya untuk menentukan
lain. Dengan melihat latar belakang yang harga saham.
berbeda, maka tingkat efisiensi pasar modal Hipotesa pasar efisien bentuk setengah
pada beberapa negara juga akan berbeda. kuat (Semistrong form efficient market
Kondisi pasar sempurna (perfect hypothesis).
market) tidak akan pernah dicapai oleh pasar Harga saham pada suatu pasar modal
yang paling efisien di suatu negara. Di sisi menggambarkan semua informasi yang
lain, pasar modal efisien merupakan alat dipublikasikan sampai ke masyarakat
(tools) guna mengoperasikan gagasan keuangan, tujuannya adalah untuk
perfect market, dengan maksud agar para meminimalkan ketidaktahuan mengenai
pelaku pasar dapat menyesuaikan diri, dalam operasi perusahaan, dan dimaksudkan untuk
rangka mengambil keputusan. Hal ini tentu menjelaskan dan menggambarkan kebenaran
saja sangat membantu dan mempunyai arti nilai dari suatu efek yang telah dikeluarkan
sangat penting dalam menjalankan oleh suatu institusi. Jenis informasi yang
mekanisme pasar bebas. Jadi, dapat dipublikasikan termasuk semua informasi
disimpulkan bahwa pasar modal efisien dalam laporan keuangan, laporan tahunan
menunjukkan suatu tingkatan.(Sunariyah. atau informasi yang disajikan dalam
2004 : 184) prospektus, informasi mengenai posisi dari
Bentuk Efisiensi Pasar perusahaan pesaing, maupun harga saham
Bentuk efisiensi pasar menurut Sunariyah historis. Data makro atau kebijakan fiskal
(2004) ditentukan oleh informasi yang suatu negara juga digambarkan pada harga
tersedia. Informasi yang tercermin dalam saham. Semua informasi yang relevan
harga saham akan menentukan bentuk pasar dipublikasi menggambarkan harga saham
efisien yang dapat dicapai. Secara teoritikal yang relevan.
dikenal tiga bentuk pasar modal yang Hipotesa pasar modal efisien bentuk kuat
efisien, yaitu : (Strong form efficient market hypothesis).
Hipotesa pasar efisien bentuk lemah (The Pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat
weak form efficient market hypothesis). merupakan tingkat efisiensi pasar yang
Adalah suatu pasar modal dimana harga tertinggi. Konsep pasar efisien bentuk kuat
saham merefleksikan semua informasi harga mengandung arti bahwa semua informasi
historis. Harga saham sekarang dipengaruhi direfleksikan dalam harga saham, baik
oleh harga saham masa lalu lebih lanjut informasi yang dipublikasikan maupun
informasi masa lalu dihubungkan kepada informasi yang tidak dipublikasikan (non
harga saham untuk membantu menentukan public atau private information). Private
harga saham sekarang. Berbagai information adalah informasi yang hanya
kecenderungan harga saham dapat diketahui oleh orang dalam dan bersifat
ditentukan oleh analisis kecenderungan rahasia karena alasan strategi. Bentuk pasar
informasi masa lalu misalnya, harga saham semacam ini akan sulit dicapai, bahkan di
dapat mengalami kenaikan setiap akhir negara maju sekalipun.

4
Pada pasar modal efisien bentuk kuat berarti Week – Four Effect
sudah mencapai efisiensi bentuk yang Pada beberapa penelitian ditemukan
sempurna, karena dalam pasar efisien ini juga bahwa Monday effect yang terjadi
mencakup semua informasi, baik itu hanya terkonsentrasi pada minggu keempat
informasi historis, informasi yang dan kelima setiap bulannya. Fenomena
dipublikasikan maupun informasi yang tersebut dikenal dengan istilah Week-four
belum diketahui. Effect. Sedangkan return hari Senin pada
minggu pertama sampai minggu ketiga
Anomali Pasar Efisien dianggap tidak signifikan negatif atau sama
Jones (1996) mendefinisikan dengan nol.
anomali pasar (market anomaly) sebagai Rogalski Effect
teknik atau strategi yang tampaknya Rogalski effect merupakan suatu
bertentangan dengan pasar efisien. Beberapa fenomena yang ditemukan oleh seorang
anomali yang banyak mendapatkan peneliti yang bernama Rogalski pada tahun
perhatian adalah anomali karena strategi 1984. Rogalski (1984) dalam
PER rendah (low P/E ratio) dan anomali Cahyaningdyah (2005) mengemukakan
efek ukuran perusahaan. (Jogiyanto. 2000 : adanya hubungan yang menarik antara day
413) of the week effect dengan January effect.
Selain karena strategi PER rendah Rata – rata return Senin dalam bulan Januari
(low P/E ratio) dan efek ukuran perusahaan, adalah positif sementara return Senin
beberapa penelitian menemukan munculnya dibulan lainnya adalah negatif. Ini
beberapa anomali pasar yaitu, the day of the menunjukkan fenomena Monday effect
week effect, Monday effect, week – end menghilang pada bulan Januari sebagai
effect, dan January effect. akibat adanya kecenderungan return bulan
The Day of The Week Effect Januari yang lebih tinggi dibanding return
Cahyaningdiyah (2005) The day of bulan lainnya.
the week effect adalah suatu fenomena yang Iramani dan Mahdi (2006) dipasar
merupakan bentuk anomali dari teori pasar modal Amerika dikatakan bahwa return
modal yang efisien. Menurut fenomena ini, pada bulan Januari lebih tinggi daripada
return harian rata – rata tidak sama untuk return bulan lainnya, sehingga fenomena
semua hari dalam satu minggu, sementara tersebut dikatakan sebagai January effect.
menurut teori pasar yang efisien return Cahyaningdyah (2005) di pasar modal
saham akan tidak berbeda berdasar Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta,
perbedaan hari perdagangan. January effect adalah fenomena yang tidak
Beberapa penelitian yang pernah relevan. Beberapa penelitian yang dilakukan
dilakukan juga mengungkapkan penjelasan untuk menguji eksistensi January effect di
yang mungkin mengenai fenomena Monday BEJ tidak menemukan adanya return yang
effect. Monday effect merupakan bagian dari cenderung lebih tinggi pada bulan Januari
the day of the week effect. Menurut Mehdian sehingga mereka menyimpulkan tidak ada
dan Perry (2001) dalam Antariksa fenomena January effect di BEJ.
(2005)The Monday effect adalah suatu Iramani dan Mahdi (2006) Rogalski
seasonal anomaly (anomali musiman) atau effect dapat diartikan sebagai suatu
calendar effects (efek kalender) yang terjadi fenomena dimana return negatif yang biasa
pada pasar finansial yaitu ketika return terjadi pada hari Senin (Monday Effect)
saham secara signifikan negatif pada hari menghilang pada bulan tertentu. Hal ini
Senin. disebabkan adanya kecenderungan return

5
yang lebih tinggi pada bulan tersebut IHSIt-1 : Indeks Harga Saham Individu
dibanding dengan bulan – bulan lainnya. penutupan harian pada hari
ke – t - 1.
Return Saham
Menurut Ang (1997: 97) dalam Pola Waktu Return Saham
Achmad Solechan (2009) konsep return Return saham memiliki pola
(kembalian) adalah tingkat keuntungan pembagian. Berikut adalah pola – pola
yang dinikmati oleh pemodal atas suatu pembagian return saham, yaitu :
investasi yang dilakukannya. Return saham Intraday Effect
merupakan income yang diperoleh oleh Menjelaskan pola perbedaan
pemegang saham sebagai hasil dari pengembalian saham dalam hitungan menit
investasinya di perusahaan tertentu. pada sesi perdagangan aktif di pasar modal.
Jogiyanto (2000) return saham dapat Dimana return saham secara sistematis akan
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu return lebih tinggi atau lebih rendah pada waktu –
realisasi (realized return) dan return waktu tertentu dalam satu hari perdagangan.
ekspetasi (expected return). Return realisasi Pola Harian
merupakan return yang sudah terjadi yang Pola harian mengacu pada perilaku
dihitung berdasarkan data historis. Return return saham dari hari ke hari dalam satu
realisasi ini penting dalam mengukur kinerja minggu, yaitu return saham secara
perusahaan dan sebagai dasar penentuan sistematis akan lebih tinggi atau lebih
return dan risiko di masa mendatang. rendah pada hari – hari tertentu dalam satu
Sedangkan return ekspetasi merupakan minggu.
return yang diharapkan terjadi di masa Holiday Effect
mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Pola holiday effect menunjukkan
Dalam penelitian ini akan adanya peningkatan return saham pada hari
menggunakan sample saham perusahaan LQ – hari perdagangan satu hari sebelum libur
– 45 dimana tingkat likuiditasnya tinggi. nasional.
Sehinnga return saham dapat dihitung Turn of the Month
dengan rumusan seperti berikut : Pola ini menunjukkan adanya
perbedaan (kenaikan) return saham pada
hari – hari sebelum dan sesudah pergantian
IHSI t  IHSI t -1
Rt = bulan.
IHSI t -1 Pola Bulanan
Pola bulanan mengacu pada perilaku
Dimana : return saham setiap bulan pada satu tahun,
Rt : Return harian indeks saham pada yaitu return saham secara sistematis akan
hari t. lebih tinggi atau lebih rendah pada bulan –
IHSIt : Indeks Harga Saham Individu bulan tertentu dalam satu tahun.
penutupan harian pada hari ke - t. Kerangka pemikiran yang mendasari
penelitian ini dapat digambarkan pada
gambar 1:

6
Gambar 1
Kerangka Pemikiran

The day of the


week effect

Week – four effect Return Saham

Rogalski effect

Dalam teori pasar efisien memang dilakukan ini, maka hipotesis yang diajukan
dikatakan bahwa tidak ada perbedaan return untuk diuji dalam penelitian ini adalah
saham yang terjadi karena pengaruh hari sebagai berikut :
perdagangan. Tetapi fenomena day of the H1 : terjadi the day of the week effect di
week effect menyatakan bahwa ada bursa efek Indonesia periode Juni 2008
perbedaan return berdasarkan hari – Juni 2011.
perdagangan, dimana return hari Senin H2 : terjadi week - four effect di bursa efek
paling negatif dibandingkan dengan return Indonesia periode Juni 2008 – Juni
pada hari lainnya. Menurut beberapa 2011.
peneliti, hal tersebut terjadi akibat kondisi H3 : terjadi Rogalski effect di bursa efek
psikologi dari investor yang cenderung tidak Indonesia periode Juni 2008 – Juni
menyukai hari Senin sebagai hari pertama 2011.
bekerja dan adanya peningkatan supply pada
hari Senin. Sementara untuk week – four METODE PENELITIAN
effect, merupakan fenomena dimana return Rancangan Penelitian
negatif pada hari Senin hanya terjadi pada Penelitian ini merupakan penelitian
minggu keempat dan kelima setiap kuantitatif dimana menekankan pada
bulannya. pengujian teori-teori melalui pengukuran
Penyebabnya adalah likuiditas yang variabel-variabel penelitian dengan angka
terjadi secara musiman di akhir bulan. dan melakukan analisis data dengan
Rogalski effect merupakan fenomena dimana prosedur statistik yang bertujuan untuk
return negatif pada hari Senin tidak terjadi. menguji hipotesis (Bambang & Nur, 1999 :
Di Amerika Rogalski effect terjadi pada 12). Berdasarkan tujuan penelitian,
bulan Januari, sementara di Indonesia penelitian ini merupakan penelitian deduktif
Rogalski effect di duga terjadi pada bulan yaitu tipe penelitian hipotesis melalui
April. Sehingga dapat disimpulkan bahwa validasi teori atau pengujian aplikasi teori
return hari Senin pada bulan April akan pada keadaan tertentu (Bambang & Nur,
positif. 1999 : 23). Berdasarkan karakteristik
Berdasarkan penjelasan yang telah masalah, penelitian ini termasuk ke dalam
diuraikan pada penelitian yang akan penelitian kausal komparatif yaitu tipe

7
penelitian dengan karakteristik masalah Dimana :
berupa hubungan sebab akibat dari dua Rt : Return harian indeks saham pada hari t.
variabel atau lebih (Bambang & Nur, 1999 : IHSIt : Indeks Harga Saham Individu
27). penutupan harian pada hari ke – t
IHSIt-1:Indeks Harga Saham Individu
Batasan Penelitian penutupan harian pada hari ke – t - 1.
Penelitian ini dibatasi pada ruang Variabel Independen
lingkup penelitian, yaitu variabel penelitian Variable independen atau variabel
yang digunakan adalah return saham, the bebas dalam penelitian ini adalah :
day of the week effect, week – four effect, The Day of The Week Effect
dan Rogalski effect, sampel penelitian ini Hari perdagangan saham dilakukan
adalah perusahaan yang terdaftar dalam mulai hari Senin sampai hari Jum’at.
Bursa Efek Indonesia sebagai saham LQ – Menurut fenomena ini return saham setiap
45 periode Juni 2008 – Juni 2011, dan data harinya berbeda. Return signifikan negatif
yang dikumpulkan adalah data IHSI biasa terjadi pada hari Senin, sedangkan
penutupan harian dari saham perusahaan return positif terjadi pada hari – hari lainnya
sampel yang terdaftar dalam LQ – 45 (Iramani dan Mahdi, 2006). Hal tersebut
periode Juni 2006 – juni 2011. bertentangan dengan pasar efisien dimana
menurut pasar efisien return setiap hari
Identifikasi Variabel adalah sama.
Terdapat dua jenis variabel yang Untuk mencari nilai return saham
digunakan dalam penelitian ini, yaitu hari perdagangan (the day of the week effect)
variabel bebas dan variabel terikat. dilakukan dengan cara :
Variabel Dependen/Terikat (Y) Menghitung return saham harian.
Variabel dependen dalam penelitian
ini adalah return saham harian.
RSenin = IHSI Senin  IHSI Jum'at
Variabel Independen/Bebas (X)
Varibel independen dalam penelitian IHSI Jum'at
ini adalah the day of the week effect, week –
four effect, dan Rogalski effect.

Variabel Dependen IHSI Rabu  IHSI Selasa


Variable dependen atau variable tidak bebas RRabu =
IHSI Selasa
dalam penelitian ini adalah return saham
harian. Return saham merupakan income
yang diperoleh oleh pemegang saham
sebagai hasil dari investasinya di perusahaan
tertentu. Adapun return harian dari indeks
IHSI Kamis  IHSI Rabu
RKamis =
saham dihitung dengan rumus sebagai IHSI Rabu
berikut:

IHSI t  IHSI t -1 IHSI Jum'at  IHSI Senin


Rt = (1)
IHSI t -1 RJum’at =
IHSI Senin

8
Return saham yang diperoleh kemudian biasa terjadi pada hari Senin (Monday
dirata – ratakan sehingga diperoleh nilai Effect) menghilang pada bulan April. Untuk
return saham harian selama tiga tahun. melihat Rogalski effect pada return saham
dapat dilakukan dengan cara :
Return saham harian yang diperoleh
Menghitung return saham setiap hari Senin.
dikelompokkan berdasarkan hari untuk
kemudian diuji dengan menggunakan
pegujian hipotesis menggunakan uji
IHSI Senin  IHSI Jum'at
ANOVA. RSenin (April ) =
IHSI Jum'at
Week – four Effect
Monday effect yang terjadi hanya RSenin (non - April) =
terkonsentrasi pada minggu keempat dan
kelima setiap bulannya. Sedangkan return
hari Senin pada minggu pertama sampai IHSI Senin  IHSI Jum'at
minggu ketiga dianggap tidak signifikan IHSI Jum'at
negatif atau sama dengan nol. Untuk melihat
week – four effect pada return saham
dilakukan dengan cara : Return saham yang diperoleh
Menghitung return saham hari Senin setiap dikelompokkan menjadi dua kelompok,
yaitu return saham hari Senin pada bulan
minggu.
April dan return saham hari Senin pada
RSenin = bulan non - April. Return saham yang sudah
(Minggu 1 – 3 )
dikelompokkan diuji dengan menggunakan
independent sample ttest.
IHSI Senin  IHSI Jum'at
IHSI Jum'at Populasi, Sample, dan Tehnik
Pengambilan Sample
Populasi dalam penelitian ini adalah
RSenin (Minggu 4 ) = perusahaan – perusahaan yang termasuk
dalam indeks LQ – 45 selama Juni 2008 –
IHSI Senin  IHSI Jum'at Juni 2011. Karena pergantian saham akan
IHSI Jum'at dilakukan enam bulan sekali, maka sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang selalu terdaftar dalam list
Return saham yang diperoleh LQ – 45 di Bursa Efek Indonesia selama
dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu periode Juni 2008 sampai dengan Juni 2011.
return saham minggu pertama sampai Teknik pengambilan sampel dilakukan
minggu ketiga dan return saham minggu dengan metode purposive sampling yang
menggunakan kriteria tertentu atau
keempat. Return saham yang telah
pertimbangan yang telah ditetapkan oleh
dikelompokkan diuji dengan menggunakan peneliti terhadap obyek yang akan diteliti,
one sample ttest. yaitu perusahaan terebut selalu terdaftar
dalam list LQ – 45 di Bursa Efek Indonesia
Rogalski Effect (BEI) selama periode Juni 2008 sampai
Rogalski effect bisa diartikan sebagai dengan Juni 2011.
suatu fenomena dimana return negatif yang

9
Data yang digunakan dalam Keterangan :
penelitian ini adalah data sekunder. Data Jika Fratio ≤ F0.05,dfl,df2 atau Sign > 0.05, maka
sekunder adalah data yang diperoleh dari H0 diterima.
berbagai sumber, misalnya dari jurnal, Jika Fratio > F0.05,dfl,df2 atau Sign < 0.05, maka
makalah, laporan keuangan, laporan auditan, H0 ditolak.
media internet, IMSD (Indonesia Market Pengujian Hipotesis 2
Securities Database) dan lainnya. Metode Untuk menguji hipotesis kedua yaitu
pengumpulan data yang digunakan dalam terjadi week – four effect pada Bursa Efek
penelitian ini adalah metode dokumentasi, Indonesia, maka digunakan alat uji one
yakni teknik pengumpulan data yang sample ttest dengan satu sisi kiri.
dilakukan dengan cara mempelajari catatan Perumusan hipotesis statistik untuk
atas dokumen-dokumen (return saham pengujian ini adalah :
harian, laporan keuangan, jurnal, dan teori- H0 : µSenin - akhir ≥ 0
teori) yang sudah ada. H1 : µSenin – akhir < 0
Keterangan :
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Jika thitung ≥ -t0.05;df, maka H0 diterima.
Alat analisis yang digunakan adalah Jika thitung < -t0.05;df, maka H0 ditolak.
analisis ANOVA, One Sample T – Test, dan Pengujian Hipotesis 3
Independent Sample T - Test. Adapun Untuk menguji hipotesis ketiga yaitu
langkah – langkah analisis data yang terjadi Rogalski Effect pada Bursa Efek
dilakukan dalam penelitian ini adalah Indonesia maka dilakukan pengujian dengan
sebagai berikut : menggunakan alat uji independent sample
Mengumpulkan data return saham harian ttest satu sisi kanan. Perumusan hipotesis
perusahaan LQ – 45 periode Juni 2008 untuk pengujian tersebut adalah sebagai
sampai dengan Juni 2011. berikut :
Mengolah data return saham harian. H0 : µ1 ≤ µ2
Analisis Deskriptif. Analisis Deskriptif H1 : µ1 > µ2
dalam penelitian ini dilakukan untuk
memberikan gambaran tentang variabel – Keterangan :
variabel penelitian yang diamati. µ1 = Rata – rata return hari Senin pada bulan
Uji Normalitas Data. Dalam penelitian ini April
uji normalitas diuji dengan menggunakan uji µ2 = Rata – rata return hari Senin pada bulan
One Sample Kolmogorov Smirnov, dengan non April
kriteria Hipotesis nol (H0) diterima apabila Jika thitung ≤ t0.05;df, maka H0 diterima.
signifikansi > 0,05. Tujuan dari uji Jika thitung > t0.05;df, maka H0 ditolak.
normalitas adalah untuk melihat apakah data
terdistribusi secara normal atau tidak. Deskriptif Variabel
Pengujian hipotesis. Berikut beberapa gambaran
Pengujian Hipotesis 1 mengenai masing – masing variabel
Untuk menguji hipotesis pertama dependen dan variabel independen
yaitu terjadi pengaruh the day of the week penelitian.
effect terhadap return saham, maka
digunakan alat uji Analysis of Variance The Day of The Week Effect
(ANOVA). Hipotesis statistik pengujian The Day of The Week Effect merupakan
yang akan digunakan adalah sebagai berikut: suatu fenomena yang merupakan bentuk
H0 : µSn = µSl = µRb = µKm = µJm anomali dari teori pasar modal yang efisien.
H1 : µSn ≠ µSl ≠ µRb ≠ µKm ≠ µJm
10
Menurut fenomena ini, return harian rata – Rogalski Effect
rata tidak sama untuk semua hari dalam satu Rogalski Effect merupakan suatu
minggu. Selama periode penelitian Juni fenomena dimana Monday Effect akan
2008 – Juni 2011 dapat dilihat bahwa return menghilang atau tidak terjadi pada kurun
saham harian perusahaan yang tertinggi waktu tertentu. Di Indonesia fenomena ini
terjadi pada hari Senin tepatnya pada tanggal diyakini terjadi pada bulan April. Sehingga
23 November 2009 yaitu sebesar 2.465497 bila terjadi Rogalski effect di BEI selama
dan yang terendah terjadi pada hari Kamis periode penelitian, hal tersebut
tanggal 4 Maret 2010, sebesar -1.489793. menunjukkan bahwa tidak terjadi Monday
Perbedaan return tersebut menunjukkan effect pada bulan April. Data yang
bahwa return yang dihasilkan setiap harinya digunakan untuk menguji variabel ini adalah
berbeda – beda. Rata – rata return selama data return saham hari Senin selama tiga
periode penelitian sebesar 0.77034749 atau tahun. Berdasarkan tabel 4.3, return
77,03%. tertinggi untuk hari Senin sebesar 2.465497
dan return terendah sebesar --.760428
Week – Four Effect dengan rata – rata return sebesar
Week – Four Effect merupakan 0.80624330 atau 80,62%.
suatu fenomena dimana Monday effect
hanya terjadi atau terkonsentrasi pada Uji Normalitas
minggu keempat dan kelima setiap Hasil uji normalitas menunjukkan
bulannya. Berdasarkan tabel 4.3, jumlah bahwa seluruh variabel memiliki Asymp.
data yang digunakan untuk menguji variabel Sig. (2-tailed) > tingkat signifikansi 0,05.
ini adalah 123 data yang merupakan return Dapat disimpulkan bahwa data untuk
saham hari Senin selama periode penelitian. seluruh variabel yang digunakan telah
Data tersebut dibagi menjadi dua kelompok, terdistribusi secara normal. Hasil tersebut
yaitu kelompok hari Senin pada minggu merupakan hasil uji normalitas setelah
pertama, kedua, dan ketiga yang dapat dilakukan outlier atau membuang data yang
dikatakan sebagai Senin di awal bulan dan ekstrem.
kelompok hari Senin pada minggu keempat
dan kelima atau Senin di akhir bulan. Dapat Uji Analysis of Variance (ANOVA)
dilihat bahwa rata - rata return saham pada Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa
hari Senin minggu keempat dan kelima hasil uji ANOVA menunjukkan besarnya
sebesar 0.80615270 atau 80,61 % lebih Fhitung 0,423 dan signifikansi 0,792 > 0,05
kecil dibandingkan rata – rata return saham sehingga dapat disimpulkan bahwa H0
pada hari Senin minggu pertama, kedua, dan diterima. Artinya, tidak terjadi day of the
ketiga sebesar 0.80629376 atau 80.63%. week effect pada return saham LQ – 45 di
BEI selama periode penelitian.

Table 1
Hasil Uji ANOVA
Sum of Mean
Squares Df Square F Sig. Kesimpulan
Between 0.822 4 0.205 0.423 0.792
Groups H0 diterima
Within Groups 295.984 609 0.486
Total 296.806 613

11
Uji One Sample T – Test

Tabel 2
Hasil Uji One Sample T – Test

Sig. (2- Rata- rata


Keterangan T Kesimpulan
tailed) return
Senin Awal
11.22 0 0.806293772 H0 diterima
Bulan
Senin Akhir
7.176 0 0.806152773 H0 diterima
Bulan

Hasil pengujian terhadap variabel return dapat dilihat bahwa ada perbedaan
week – four effect menunjukkan bahwa nilai antara return Senin awal bulan dengan akhir
thitung untuk kelompok hari Senin awal bulan bulan, hal ini tidak dapat dijadikan acuan
sebesar 11,22 > t tabel 1,9908 dengan tingkat dalam melihat fenomena week – four effect
signifikansi 0 < dari 0,05. Sedangkan untuk di BEI. Perbedaan return yang terjadi pada
kelompok Senin akhir bulan diperoleh nilai hasil pengujian menunjukkan bahwa
thitung 7,176 > ttabel 2,0167 dengan perbedaan tersebut positif, sedangkan yang
signifikansi 0 < 0,05. Sesuai dengan diharapkan oleh peneliti adalah perbedaan
hipotesis yang telah dibuat, maka dapat return yang negatif. Ini membuktikan bahwa
disimpulkan bahwa H0 diterima, yang tidak terjadi week – four effect yang
artinya tidak terjadi week – four effect menyatakan return negatif pada hari Senin
selama periode penelitian. Meskipun hasil hanya terjadi pada Senin di akhir bulan saja
pengujian signifikan dan dari rata – rata melainkan juga dapat terjadi di awal bulan.

Uji Independent Sample T – Test

Tabel 3
Hasil Uji Independent Sample T-Test
Levene’s Test for
Variabel Equality of Variances Kesimpulan
F Sig. T Sig (2-tailed)
Rogalski 0.936 0.335 0.256 0.798 H0 diterima

Berdasarkan tabel 3 bahwa F hitung sehingga tingkat signifikansi 0,3945 > 0,05.
levene test sebesar 0,936 dengan signifikansi Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa
0,335 > 0,05 maka variance sama. Dengan H0 diterima yang artinya tidak terjadi
demikian alat uji Independent Sample T-Test Rogalski effect pada saham LQ – 45 selama
menggunakan asumsi equal variance periode penelitian dimana return saham
assumed yang diketahui bahwa t hitung sebesar negatif hari Senin tetap terjadi pada bulan
0,256 dan signifikansi 0,798. Karena ini April.
adalah pengujian satu sisi, maka tingkat Pada hasil pengolahan data,
signifikansi yang ada dibagi menjadi dua, ditemukan cukup banyak data dengan nilai

12
return 0 (nol). Hal tersebut terjadi karena Eropa. Sebelumnya krisis yang berawal dari
tidak ada perubahan harga saham hari ini kebangkutan kredit perumahan murah di
dengan hari sebelumnya. Secara teori Amerika Serikat (AS) juga berdampak pada
sampel yang digunakan adalah saham lesunya perekonomian sejumlah negara di
perusahaan LQ – 45 dimana tingkat dunia, termasuk Indonesia. Secara sistemik,
likuiditasnya tinggi dan cukup aktif dampak krisis global terhadap IHSG
diperdagangan sehingga meminimalisir tersebut tidak terlepas dari pergerakan
adanya saham yang tidur (tidak aktif). keluar masuknya arus modal asing ke BEI.
Melihat cukup banyaknya hasil perhitungan Fakta empirik di Bursa Efek Indonesia (BEI)
return dengan nilai 0 (nol) dikhawatirkan menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan
saham tersebut tidak selalu aktif, sehingga saham di bursa lebih banyak dilakukan oleh
pada waktu – waktu tertentu saham tersebut pemodal asing daripada pemodal lokal.
cenderung tidur (tidak aktif). Selain itu, ada Sejak tahun 2006 hingga tahun 2011
pula saham yang tersuspend atau perdagangan saham di BEI didominasi oleh
diberhentikan sementara perdagangannya pemodal asing dengan rata-rata kepemilikan
karena ada kenaikan atau penurunan return di atas 66%. Di satu sisi, kondisi ini
yang cukup ekstrim. Peristiwa tersebut merefleksikan adanya persepsi positif
memaksa peneliti untuk membuat pemodal asing terhadap BEI, tetapi di sisi
perhitungan perkiraan return sendiri dengan lain hal ini mengindikasikan adanya
menghitung rata – rata return saham selama ketergantungan aktivitas perdagangan di
tersuspend. Beberapa hal mengenai hasil BEI pada kontribusi pemodal asing,
pengolahan data tersebut dikhawatirkan sehingga tidak mengherankan jika kondisi
akan berpengaruh terhadap hasil pengujian bursa sangat rentan terhadap isu global.
yang dilakukan. Berdasarkan nilai rata-rata variabel
Nilai rata-rata return harian untuk week – four effect untuk kelompok return
variabel day of the week effect adalah hari Senin awal bulan dan Senin akhir bulan
0.77034749 dengan nilai terendah -1.489793 masing – masing sebesar 0.80629377 dan
dan tertinggi 2.465497. Hal tersebut 0.80615277. Bila dilihat dari nilai rata-rata
menunjukkan bahwa return saham yang tersebut dapat dilihat bahwa rata – rata
dihasilkan berbeda setiap harinya, dimana return yang terjadi sifatnya positif dan
rata - rata return tertinggi terjadi pada hari besarnya hampir sama. Selain itu, meskipun
Senin sebesar 0.8062433 atau 80,62% dan tingkat signifikansi kedua kelompok yaitu 0
terendah terjadi pada hari Jum’at sebesar < 0,05 tetapi tidak dapat menolak H0 yang
0.69802399 atau 69,80%. Secara berarti bahwa tidak terjadi week – four effect
signifikansi variabel day of the week effect di BEI selama periode penelitian. Hal ini
tidak memiliki pengaruh terhadap return didukung dengan penelitian yang diteliti
yang dihasilkan. Artinya, tidak terjadi day of oleh Ambarwati (2009), Elisabeth Tri
the week effect pada return saham LQ – 45 Aryanti (2008), Edi Supriyono & Wibi
selama periode penelitian. Hal ini diduga (2008), dan Cahyaningdyah (2005) yang
karena selama periode penelitian Juni 2008 mengatakan bahwa tidak terjadi week - four
– Juni 2011 merupakan kurun waktu effect di BEI selama periode penelitian yang
terjadinya krisis ekonomi dan pemulihan mereka lakukan. Menurut Cahyaningdyah
kondisi ekonomi yang berdampak terhadap (2005), hal ini bisa terjadi karena masalah
kegiatan bursa. Krisis keuangan global yang tuntutan likuiditas tidak berkaitan dengan
memuncak belakangan ini telah memicu investasi di bursa, artinya dana yang
terjadinya resesi di Amerika Serikat dan diinvestasikan di bursa tidak digunakan

13
untuk memenuhi tuntutan likuiditas pada KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN
setiap akhir bulan. SARAN
Hasil statistik deskriptif Penelitian ini bertujuan untuk
menunjukkan bahwa rata-rata Rogalski menguji dan menganalisis pengaruh
adalah 0.80624333 dengan rata – rata return terjadinya the day of the week effect, week -
untuk bulan April 0.8589153 atau 85,89% four effect, dan Rogalski effect terhadap
dan return untuk bulan non – April return saham perusahan yang terdaftar
0.8015821 atau 80,15% dengan tingkat dalam LQ – 45 selama periode Juni 2008 –
signifikansi 0.798 > 0,05. Meskipun rata – Juni 2011. Sesuai dengan kriteria yang telah
rata return hari Senin di bulan April lebih ditetapkan oleh peneliti, maka didapatkan
besar daripada rata – rata return hari Senin sebanyak 19 perusahaan yang terdaftar
bulan non – April, namun dari hasil uji dalam LQ – 45 selama periode Juni 2008 –
menunjukkan bahwa hipotesis tidak terjadi Juni 2011. Berdasarkan alat uji yang
secara signifikan. Artinya, tidak terjadi digunakan dalam penelitian, dapat
fenomena Rogalski effect selama periode disimpulkan bahwa :
penelitian. Hal ini diduga karena krisis Hasil uji yang dilakukan terhadap variabel
ekonomi global yang sudah diprediksi oleh the day the week effect dengan
beberapa pengamat satu-dua tahun menggunakan ANOVA, ternyata tidak
sebelumnya, mencapai puncaknya pada membuktikan terjadinya the day the week
akhir tahun 2008 dan awal tahun 2009. effect pada return saham perusahaan LQ –
Meskipun BI rate telah dinaikkan, hal 45 selama periode Juni 2008 – Juni 2011.
tersebut tidak bisa menahan investor untuk Hasil uji untuk variabel week – four effect
tetap berinvestasi. Meskipun perusahaan dengan menggunakan one sample t – test
menyelesaikan laporan keuangan tepat tidak dapat membuktikan terjadinya week –
waktu, namun tidak dapat terlepas dari four effect pada return saham perusahaan LQ
faktor investor asing. Telah diketahui – 45 selama periode Juni 2008 – Juni 2011.
sebelumnya bahwa pasar modal Indonesia Hasil uji untuk variabel Rogalski effect
bergantung pada investor asing. Sedangkan dengan menggunakan independent sample t
kondisi ekonomi global sedang di guncang – test tidak dapat membuktikan terjadinya
krisis. Meskipun kondisi ekonomi Indonesia Rogalski effect pada return saham
membaik, namun kondisi ekonomi global perusahaan LQ – 45 selama periode Juni
yang menurun membuat kondisi ekonomi 2008 – Juni 2011.
Indonesia rapuh. Kondisi krisis global Keterbatasan penelitian ini, antara
tersebut akhir – akhir ini kembali terjadi. lain:
Kemungkinan kondisi pasar modal akan Periode penelitian yang digunakan adalah
kembali terguncang. Di Indonesia sendiri periode dimana terjadi krisis global.
pada bulan April 2009, perdagangan di pasar Sehingga kondisinya kurang baik untuk
modal sempat dihentikan karena adanya diamati. Dimana indeks LQ – 45 menurun
penyelenggaraan pemilu. Akibat dari drastis pada akhir tahun 2008. Hal tersebut
beberapa kondisi tersebut berpengaruh terjadi karena pasar modal Indonesia masih
terhadap perilaku investor untuk melakukan sangat bergantung dengan investor asing.
investasi saham di pasar modal. Ketika terjadi krisis, banyak investor yang
menarik dananya dan menyebabkan indeks
menurun drastis.
Terdapat beberapa saham perusahaan yang
tersuspend. Jika data tersebut dibuang atau

14
dianggap nol (0) maka peneliti menganggap perdagangan harian, jumlah permintaan dan
bahwa saham tersebut tertidur atau tidak penawaran (bid / offer). Mencoba untuk
mengalami pergerakan. Sehingga peneliti mengkaji aspek – aspek yang menjadi
harus membuat rata – rata return sendiri atas penyebab atau penjelasan dari anomali pasar
saham yang tersuspend sebagai perkiraan day of the week effect di BEI, misalnya
pergerakan return yang terlalu tinggi atau dikaitkan dengan return pasar (IHSG), size
terlalu rendah. firm, dan variabel makro ekonomi.
Dari hasil pengolahan data ditemukan cukup
banyak data return saham harian yang DAFTAR RUJUKAN
bernilai 0 (nol). Hal tersebut menunjukkan
bahwa saham tidak selalu aktif dan Agus S. Irfani. 2011. ―Dampak Krisis
dikhawatirkan dapat berpengaruh pada hasil Global Atas Kinerja Bursa‖. Lektor
penelitian. Kepala FE Univ. Pancasila, Jakarta.
Variabel yang digunakan masih belum dapat (Online),
membuktikan terjadinya anomali pasar (http://www.neraca.co.id/2011/10/09
terhadap return saham perusahaan LQ – 45 /dampak-krisis-global-atas-kinerja-
selama periode Juni 2008 – Juni 2011. bursa/, diakses 21 November 2011).
Dengan memperhatikan hasil dari Antariksa Budileksmana. 2005. ―Fenomena
penelitian dan keterbatasan penelitian yang The Monday Effect di Bursa Efek
terdapat dalam penelitian ini, maka peneliti Jakarta‖. Simposium Nasional
mengajukan saran untuk pengembangan Akuntansi VIII. Solo , 15 – 16
penelitian selanjutnya, yaitu: September 2005.
Jika ingin menguji tentang Anomali pasar, Dwi Cahyaningdyah. 2005. ―Analisa
khususnya the day of the week effect, week – Pengaruh Hari Perdagangan
four effect, dan Rogalski effect sebaiknya Terhadap Return Saham‖. Jurnal
memperhatikan periode penelitian, karena Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.
fenomena tersebut tidak selalu terjadi. 20, No.2 : 175 – 186.
Terutama pada periode penelitian ini, yaitu Edi Supriyono dan Wibi Wibowo. 2008.
Juni 2008 – Juni 2011. Anomali pasar juga ―Pengaruh Hari Perdagangan
dipengaruhi oleh faktor eksternal pasar Terhadap Return Saham : Pengujian
modal, seperti krisis ekonomi global yang Week – Four Effect di Bursa Efek
mempengaruhi kondisi ekonomi di dalam Jakarta‖. Utilitas Jurnal Manajemen
dan di luar negeri. Investor sebaiknya dan Bisnis, Vol. XVI, No. 1, Januari
memperhatikan faktor internal dan eksternal 2008 : 54 – 62.
pasar modal sebelum mengambil suatu Elisabeth Tri Aryanti. 2008. ―Fenomena The
keputusan investasi. Sementara itu, BEI Monday Effect di Bursa Efek
sebaiknya mampu membuat kebijakan Jakarta‖. Jurnal Akuntansi dan
sendiri yang dapat membantu dan Keuangan, Vol. 02, No. 1, April
mempermudah investor dalam berinvestasi. 2008 : 293 -310.
Diharapkan dengan adanya kebijakan BEI Imam Ghozali. 2007. Aplikasi Analisis
tersebut dapat mempertahankan investor Multivariate dengan Program SPSS.
agar tetap berminat melakukan investasi Cetakan Keempat, Badan Penerbit
saham. Universitas Diponegoro. Semarang.
Variabel yang digunakan untuk penelitian Indonesia Stock Exchange. 2010. Buku
selanjutnya harus lebih dikembangkan, Panduan Indeks Harga Saham Bursa
misalnya abnormal return, volume

15
Efek Indonesia. Jakarta Indonesia
Stock Exchange.
Iramani & Mahdi A. 2006. ― Studi Tentang
Pengaruh Hari PerdaganganTerhadap
Return Saham pada BEJ‖. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, Vol. 8,
No.2, Nopember 2006 : 63 – 70.
Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio dan
Analisis Investasi. Edisi Kedua,
BPFE – Yogyakarta. Yogyakarta.
Lukas Setia Atmaja. 2010. Tinjauan Umum
Manajemen Keuangan. Kapita
Selekta Keuangan.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo.
1999. Metodologi Penelitian Bisnis.
Edisi Pertama. BPFE. Yogyakarta.
Singgih Santoso. 2008. Panduan Lengkap
Menguasai SPSS 16. Gramedia.
Jakarta.
Sri Dwi Ari Ambarwati. 2009. ―Pengujian
Week – Four, Monday , Friday, dan
Earning Management Effect
Terhadap Return Saham‖. Jurnal
Keuangan dan Perbankan, Vol.13,
No.1 Januari 2009, hal. 1 – 14.
Stanislaus S. Uyanto, Ph. D. 2006. Pedoman
Analisis Data dengan SPSS. Edisi
kedua, Graha Ilmu. Yogyakarta.
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan
Pasar Modal. Edisi Keempat, Unit
Penerbit Dan Percetakan Akademi
Manajemen Perusahaan YKPN.
Yogyakarta.
Watawarga Universitas Gunadarma. 2010.
Keadaan Ekonomi Indonesia Selama
Tahun 2008.
(Online),(http://wartawarga.gunadar
ma.ac.id/2010/03/keadaan-ekonomi-
indonesia-selama-2008/ , diakses 25
Januari 2012).

16
CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI
Nama : Pratiwi Arieyani
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 18 September 1990
Status Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Pondok Sedati Asri Blok F No. 12
RT. 15 RW. 08 Pepe – Sedati
Sidoarjo
Telepon / HP : 031 – 8910556 / 0856 4800 5512
Institusi : STIE Perbanas Surabaya
Alamat Institusi : Jl. Nginden Semolo, Gg. Nginden Baru II, No. 36,
Surabaya
No. Telepon / Fax : 031-5947151, Fax: 031-5935937
Alamat E – mail : p.arieyani@ymail.com
2008310111@students.perbanas.ac.id
RIWAYAT PENDIDIKAN
2008—Sekarang : S1 Jurusan Akuntansi, STIE Perbanas Surabaya
2005—2008 : SMU Negeri 1 Gedangan
2002—2005 : SLTP Negeri 3 Sidoarjo
1996—2002 : SD Hang Tuah X Juanda
PENGALAMAN ORGANISASI
 Anggota Capung HMJ Akuntansi STIE Perbanas Surabaya (2008 – 2009)
 Staff Non Akademik HMJ Akuntansi STIE Perbanas Surabaya (2009 – 2010)
 Bendahara Umum HMJ Akuntansi STIE Perbanas Surabaya (2010 – 2011)

Demikian curriculum vitae ini saya buat dengan sebenar – benarnya.

Surabaya, 27 Februari 2012

Pratiwi Arieyani

You might also like