You are on page 1of 11

Galuh Artika Febriyanti, 204-214

INDONESIA Dampak pandemi Covid-19 terhadap harga saham


ACCOUNTING dan aktivitas volume perdagangan (Studi kasus
JOURNAL saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia)
Volume 2, NUMBER 2, YEAR 2020

1 Galuh Artika Febriyanti1


Corresponding author
Program Studi Akuntansi
Politeknik Ubaya
Jl. Ngagel Jaya Selatan 169
Abstract
Surabaya, Indonesia, 60284
The purpose of this research to examine the impact of the Covid-
E-mail: galuh.af@staff.ubaya.ac.id 19 on stock prices and trading volume activity on listed firms of
Index LQ-45 on the Indonesia Stock Exchange. The first case of
Article info: the Covid-19 in Indonesia was announced on March 2nd, 2020.
Received 8 October 2020 This research is to find out whether there are average abnormal
Accepted 10 December 2020 returns and transaction volume of the stock company listed in
Available online 10 December 2020
Index LQ-45 before and after of event the first case of the Covid-
Keywords: event study; abnormal return;
19 in Indonesia was announced on March 2nd, 2020. These data
trading volume activity; stock prices; have been taken for 30 days before and 30 days after the first
Index LQ-45 announcement of Covid-19 in Indonesia. The result of the paired
JEL Classification: G11, G12, G14, G41 sample test shows that there is a significant difference in the
DOI: http://doi.org/10.32400/iaj.30579 abnormal return of stock company listed in index LQ-45 between
before and after the first announcement of the Covid-19 case in
Indonesia. This is indicated by the significance value of 0,008 <
0,05 which the stock prices decreased after the first
This work is licensed under a Creative announcement of the Covid-19 case in Indonesia. The volume
Commons Attribution 4.0 transaction also shows different significance. The transaction
International License. volume after the announcement of shares shows an increasing
value.

Pendahuluan diperhatikan oleh investor pada saat


Pasar modal Indonesia merupakan pasar melakukan investasi di pasar modal yaitu
yang sedang berkembang yang dalam pergerakan harga saham. Aktivitas
perkembangannya sangat rentan terhadap pergerakan harga saham menunjukkan
kondisi makroekonomi secara umum serta kinerja dari emiten. Apabila kinerja emiten
kondisi ekonomi global dan pasar modal semakin baik, maka keuntungan yang
dunia. Pengaruh makroekonomi tidak dihasilkan dari operasi usaha akan semakin
mempengaruhi kinerja perusahaan secara besar. Pada kondisi ini, harga saham emiten
seketika melainkan secara perlahan dan yang bersangkutan cenderung menunjukkan
dalam jangka waktu yang panjang. kenaikan. Sebaliknya, apabila kinerja emiten
Sebaliknya, harga saham akan terpengaruh memburuk, maka keuntungan yang
dengan seketika oleh perubahan faktor dihasilkan dari operasi usaha akan semakin
makroekonomi tersebut karena para kecil. Selain harga saham, volume
investor lebih cepat bereaksi. Ketika perdagangan saham sangat mempengaruhi
perubahan makroekonomi itu terjadi, para jumlah saham yang beredar, jika volume
investor akan memperhitungkan dampaknya perdagangan besar maka saham tersebut
baik yang positif maupun yang negatif dinyatakan sebagai saham yang aktif. Saham
terhadap kinerja perusahaan beberapa tahun yang memiliki volume perdagangan besar
ke depan, kemudian mengambil keputusan terjadi karena transaksi saham tersebut
membeli, menjual atau menahan saham yang sangat aktif dan menarik minat banyak
bersangkutan. Oleh karena itu harga saham investor. Selanjutnya, volume perdagangan
lebih cepat menyesuaikan diri terhadap saham merupakan hal yang penting bagi
perubahan variabel makroekonomi daripada seorang investor, karena volume
kinerja perusahaan yang bersangkutan. perdagangan saham menggambarkan kondisi
Aktivitas paling penting yang harus efek yang diperjualbelikan di pasar modal.

204
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

Kegiatan perdagangan dalam volume yang dalam Indeks Saham Syariah Indonesia
sangat tinggi di bursa efek akan ditafsirkan (ISSI) menunjukkan hasil empiris terdapat
sebagai tanda kondisi pasar yang baik. average abnormal return tidak signifikan dan
Bagi investor, sebelum melakukan terdapat perbedaan average abnormal trading
investasi atau penanaman modal hal volume activity yang signifikan sebelum dan
terpenting adalah tingkat likuiditas suatu sesudah hari libur Idul Fitri.
efek. Banyak faktor yang mempengaruhi Meskipun pengaruh lingkungan
harga saham dan volume perdagangan. eksternal atau event eksternal tidak secara
Agustina dan Sumartio (2014) menemukan langsung terkait tetapi bukan berarti
bahwa secara parsial, Dividend per Share peristiwa tersebut tidak memiliki dampak
(DPS) secara signifikan mempengaruhi terhadap aktivitas di pasar modal. Berbagai
pergerakan harga saham, sedangkan Net peristiwa seperti kondisi politik, bencana
Profit Margin (NPM), tingkat suku bunga alam, peperangan, isu-isu hukum seringkali
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), tingkat mempengaruhi aktivitas di pasar modal.
inflasi, dan kurs valuta asing tidak Salah satu peristiwa yang disinyalir dapat
berpengaruh terhadap pergerakan harga menyebabkan perubahan harga serta volume
saham pada perusahaan pertambahan yang perdagangan pada tahun 2020 adalah kondisi
terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk pandemi Covid-19 yang tidak hanya
periode 2007 sampai 2011. Toin dan memukul bursa saham global tetapi juga di
Sutrisno (2015) menemukan bahwa harga Indonesia. Gejolak ekonomi yang
saham industri perdagangan eceran di Bursa diakibatkan oleh pandemi Covid-19 telah
Efek Indonesia dipengaruhi secara signifikan menghantam Indonesia yang paling tidak
oleh faktor internal seperti Earnings per Share memberikan dampak dalam berbagai sektor.
(EPS) dan Return on Equity (ROE) Kemungkinan risiko yang dicemaskan oleh
dibandingkan faktor eksternal seperti suku investor dan analis pasar modal adalah
bunga dan nilai kurs. Studi untuk menguji terjadinya resesi dan krisis ekonomi karena
reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) terjadi perlambatan ekonomi. Berbagai
yang informasinya dipublikasikan sebagai bisnis di sektor riil terpukul akibat pandemi
suatu pengumuman disebut studi peristiwa Covid-19 sehingga aktivitas bisnis dan
(Hartono, 2013:623). Metode tersebut produksi banyak mengalami gangguan
merupakan studi yang mempelajari reaksi bahkan sebagian memutuskan berhenti.
pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang Dampak dari hal tersebut tentu saja banyak
informasinya dipublikasikan sebagai suatu karyawan yang terpaksa dirumahkan
pengumuman. Investor di pasar modal akan sehingga menurunkan daya beli di
mendasarkan keputusan investasinya pada masyarakat. Gejolak ekonomi akibat Covid-
berbagai informasi yang dimilikinya dengan 19 menjadi salah satu momen bersejarah
melihat sinyal yang diberikan oleh karena berdampak pada pengelolaan
perusahaan, ramalan kondisi perekonomian keuangan negara hingga dilakukan
suatu negara ataupun kejadian-kejadian lain. perubahan Anggaran Pendapatan dan
Event study dapat digunakan untuk menguji Belanja Negara (APBN) sebanyak dua kali
kandungan informasi dari suatu dan adanya berbagai upaya pemerintah
pengumuman dan dapat juga digunakan melakukan pemulihan ekonomi nasional.
untuk menguji efisiensi pasar bentuk Untuk membuktikan apakah peristiwa
setengah kuat. Pengertian tersebut tampak tersebut memberikan dampak lebih terhadap
bahwa sebenarnya event study dapat kondisi pasar modal Indonesia maka akan
digunakan untuk melihat reaksi pasar modal dilakukan pengujian kandungan informasi
(dengan pendekatan pergerakan harga peristiwa tersebut dengan menggunakan
saham) terhadap suatu peristiwa tertentu studi peristiwa (event study). Nurmasari (2020)
(Arde dan Kesuma, 2017). Utomo dan membuktikan secara empiris bahwa telah
Herlambang (2015) menguji efek event hari terjadi penurunan harga saham dan
libur Lebaran pada emiten yang terdaftar peningkatan volume transaksi pada PT.

205
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

Ramayana Lestari Sentosa, Tbk atas kualitas yang buruk. Informasi yang
perbedaan 31 hari sebelum dan 31 hari dipublikasikan sebagai suatu pengumuman
sesudah pengumuman kasus pertama Covid- akan memberikan sinyal bagi para investor
19. Penelitian ini dilakukan karena masih dalam mengambil keputusan investasi. Jika
minimnya penelitian tentang dampak Covid- pengumuman akan mengandung nilai
19 terhadap harga saham dan aktivitas positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi
volume perdagangan saham LQ-45. Tolok pada waktu pengumuman tersebut diterima
ukur yang digunakan dalam penelitian ini oleh pasar (Choriliyah et al., 2016). Sinyal-
adalah abnormal return dan trading volume sinyal dari informasi yang beredar dapat
activity. Penelitian terkait event study yang mempengaruhi tindakan yang diambil
masih memiliki kesenjangan riset juga investor. Reaksi investor tercermin dalam
menjadi alasan mengapa penelitian ini harga saham dan volume perdagangan di
dilakukan. seputar perilisan informasi tersebut. Untuk
mengetahui ada tidaknya reaksi investor
Tinjauan pustaka yang berkaitan dengan sinyal-sinyal
Teori sinyal (signaling theory) informasi dari perusahaan dapat
Menurut Fahmi (2012:100), signaling menggunakan studi peristiwa (event study).
theory adalah teori yang membahas tentang
naik turunnya harga di pasar sehingga akan Harga saham
memberikan pengaruh pada keputusan Pada aktivitas pasar modal, hal yang
investor sehingga informasi yang terjadi dari paling penting diperhatikan oleh investor
kondisi saham suatu perusahaan selalu dalam melakukan investasi adalah
memberikan efek bagi keputusan investor pergerakan harga sahamnya, karena
sebagai pihak yang menangkap sinyal pergerakan tersebut menunjukkan kinerja
tersebut. Sinyal ini berupa informasi ataupun prestasi yang sedang dilalui emiten.
mengenai apa yang sudah dilakukan oleh Apabila kinerja emiten semakin baik, maka
manajemen untuk merealisasikan keinginan keuntungan yang dihasilkan dari operasi
pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau usaha akan semakin besar. Pada kondisi ini,
informasi lain yang menyatakan bahwa harga saham emiten yang bersangkutan
perusahaan tersebut lebih baik daripada cenderung menunjukkan kenaikan.
perusahaan lain. Sebaliknya, apabila kinerja emiten
Teori sinyal (signaling theory) merupakan memburuk, maka keuntungan yang
teori yang menjelaskan kepada pihak dihasilkan dari operasi usaha akan semakin
eksternal yang bisa digunakan untuk kecil. Pada kondisi ini, harga saham emiten
mengurangi informasi asimetri. Bagi seorang yang bersangkutan akan menunjukkan
investor, informasi merupakan hal penting penurunan. Investor harus menyadari bahwa
yang harus diketahui sebelum mengambil di samping akan mendapatkan keuntungan
keputusan investasi. Informasi yang lengkap, dari berinvestasi, tidak menutup
relevan, akurat, dan tepat waktu sangat kemungkinan jika mereka juga akan
diperlukan oleh investor di pasar modal mengalami kerugian. Keuntungan dan
sebagai alat analisis untuk mengambil kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh
keputusan. Teori sinyal (signaling theory) kemampuan atau keahlian investor dalam
menyatakan bahwa perusahaan yang menganalisis keadaan harga saham.
berkualitas baik dengan sengaja akan Informasi tentang perusahaan mana yang
memberikan sinyal pada pasar, dengan akan membawakan keuntungan atau
demikian pasar dapat diharapkan kerugian bagi investor dapat ditinjau dari
membedakan perusahaan yang berkualitas faktor-faktor yang mempengaruhi
baik dan berkualitas buruk. Agar sinyal pergerakan harga saham, yaitu faktor
tersebut baik, maka harus dapat ditangkap internal dan faktor eksternal (Agustina dan
pasar dengan dipersepsikan baik serta tidak Sumartio, 2014).
mudah ditiru oleh perusahaan yang memiliki

206
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

Harahap (2016) melakukan penelitian per Share (EPS), Dividend per Share
yang menguji faktor-faktor yang (DPS), Price Earning Ratio (PER), Net
mempengaruhi harga saham Jakarta Islamic Profit Margin (NPM), Return on Assets
Index, dimana hasil penelitian menunjukkan (ROA), dan lain-lain.
bahwa pergerakan penjualan, nilai buku, 2. Faktor eksternal, diantaranya:
pergerakan rasio utang, pergerakan tingkat a. Pengumuman dari pemerintah
suku bunga dan pergerakan harga saham seperti perubahan suku bunga
periode sebelumnya mempengaruhi harga tabungan dan deposito kurs valuta
saham PT. Aneka Tambang (Persero), Tbk asing, inflasi, serta berbagai regulasi
dan PT. Indonesian Satellite Corporation dan regulasi ekonomi yang
(Persero), Tbk. Terdapat beberapa faktor dikeluarkan oleh pemerintah.
yang dapat mempengaruhi fluktuasi harga b. Pengumuman hukum seperti
saham di pasar modal, hal ini terjadi karena tuntutan terhadap perusahaan atau
harga saham dapat dipengaruhi oleh faktor terhadap manajernya dan tuntutan
eksternal dari perusahaan maupun faktor perusahaan terhadap manajernya.
internal perusahaan. Menurut Brigham et al. c. Pengumuman industri sekuritas,
(2010:238), harga saham dipengaruhi oleh seperti laporan pertemuan tahunan
beberapa faktor utama yaitu: insider trading, volume atau harga
1. Faktor internal, diantaranya: saham perdagangan pembatasan atau
a. Pengumuman tentang pemasaran, penundaan trading.
produksi, dan penjualan seperti
pengiklanan, rincian kontrak, Abnormal return
perubahan harga, penarikan produk Menurut Akbar et al. (2019), abnormal
baru, laporan produksi, laporan return adalah hasil yang tidak sesuai harapan
keamanan, dan laporan penjualan. (abnormal) karena adanya ringkasan tentang
b. Pengumuman pendanaan, seperti hasil yang sesungguhnya (return saham)
pengumuman yang berhubungan berbeda dengan return yang diharapkan
dengan ekuitas dan utang. (expected return). Sedangkan menurut Hartono
c. Pengumuman dewan direksi (2013:94), abnormal return merupakan
(management board of director kelebihan dari imbal hasil yang
announcements) seperti perubahan dan sesungguhnya terjadi (actual return) terhadap
pergantian direktur, manajemen, dan imbal hasil normal. Imbal hasil normal
struktur organisasi. merupakan imbal hasil ekspektasi (expected
d. Pengumuman pengambilalihan return) atau imbal hasil yang diharapkan oleh
diverifikasi seperti laporan merger investor. Dengan demikian, imbal hasil tidak
investasi, investasi ekuitas, laporan normal (abnormal return) adalah selisih antara
takeover oleh pengakuisisian dan imbal hasil sesungguhnya yang terjadi
diakuisisi, laporan investasi, dan dengan imbal hasil ekspektasi. Abnormal
lainnya. return dapat dihitung dengan beberapa model
e. Pengumuman investasi seperti yaitu: (1) model rata-rata disesuaikan (mean-
melakukan ekspansi pabrik adjusted model); (2) model pasar (market model);
pengembangan riset dan penutupan dan (3) model pasar disesuaikan (market-
usah lainnya. adjusted model).
f. Pengumuman ketenagakerjaan
(labour announcements), seperti Aktivitas volume perdagangan (activity
negosiasi baru, kontrak baru, trading volume)
pemogokan, dan lainnya. Menurut Akbar et al. (2019), volume
g. Pengumuman laporan keuangan perdagangan saham (trading volume activity)
perusahaan, seperti peramalan laba yaitu indikator yang digunakan untuk
sebelum akhir tahun fiskal dan mengukur likuiditas suatu saham. Apabila
setelah akhir tahun fiskal, Earnings secara statistik perdagangan saham beberapa

207
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

hari setelah peristiwa terdapat peningkatan Penelitian terkait event study


dibanding beberapa hari sebelum peristiwa, Hartawan et al. (2015) dalam penelitian
maka dapat dikatakan bahwa terdapat yang telah dilakukan untuk menguji
peningkatan likuiditas perdagangan saham perubahan volume perdagangan saham dan
setelah terjadinya suatu peristiwa. Menurut abnormal return sebelum dan sesudah Pemilu
Umam dan Sutanto (2017:186), ada Legislatif pada tanggal 9 April 2014
beberapa prinsip dalam penafsiran volume menyimpulkan bahwa tidak terdapat
perdagangan, yaitu: perbedaan yang signifikan rata-rata aktivitas
1. Prinsip yang paling utama adalah volume volume perdagangan saham dan rata-rata
perdagangan sejalan dengan trend. abnormal return pada sektor-sektor industri
Aktivitas perdagangan akan meningkat sebelum dan sesudah peristiwa pemilihan
pada saat pasar sedang uptrend dan umum legislatif tahun 2014. Hal ini
aktivitas perdagangan akan menurun merefleksikan bahwa peristiwa tersebut
pada saat pasar sedang downtrend. Hal ini merupakan peristiwa yang sudah dapat
berarti volume perdagangan dapat diantisipasi pelaku pasar dan pelaku pasar
digunakan untuk memprediksi trend pada lebih memfokuskan keputusan investasinya
saat itu. Perdagangan mengukur pada kinerja perusahaan.
antusiasme pembeli dan penjual. Pada Kusumayanti dan Suarjaya (2018)
saat pasar uptrend dengan volume menemukan bahwa peristiwa pengumuman
perdagangan yang rendah dapat kemenangan Donald Trump dalam
disebabkan oleh kurangnya penjual Pemilihan Presiden Amerika Serikat tahun
dibandingkan dengan antusiasme 2016 menimbulkan reaksi pasar.
pembeli. Cepat atau lambat hal ini akan Kusumayanti dan Suarjaya (2018)
mendorong pasar mencapai harga yang menunjukkan bahwa reaksi pasar dapat
membuat penjual bersedia menjual dilihat dari adanya abnormal return yang
saham. signifikan, yaitu pada H+1, H+3, H+4 dan
2. Aktivitas pembeli dan penjual di pasar H+5. Kusumayanti dan Suarjaya (2018)
modal sangat mempengaruhi harga menemukan bahwa kecepatan reaksi pasar
saham. Misalnya, jika seorang penjual modal terhadap peristiwa tersebut bereaksi
bereaksi terhadap suatu berita buruk cepat karena terdapat abormal return yang
kemudian menjual sahamya, hal ini akan signifikan pada satu hari (H+1) setelah
menyebabkan harga saham turun. peristiwa namun abnormal return muncul
Harga saham meningkat dan volume kembali pada H+3, H+4 dan H+5
perdagangkan yang menurun adalah kondisi menunjukkan bahwa pasar tidak efisien,
tidak normal dan mengindikasikan bahwa karena reaksi terjadi berkepanjangan. Diniar
trend yang terjadi tidak kuat dan akan dan Kiryanto (2015) menganalisis dampak
mengalami perubahan. Aktivitas seperti ini Pemilu Presiden Jokowi terhadap return
biasanya merupakan trend menurun (bearish) saham. Diniar dan Kiryanto (2015)
dan merupakan salah satu hal yang harus menunjukkan bahwa pemilihan presiden
diperhitungkan, yaitu volume perdagangan tanggal 9 Juli 2014 memberikan perubahan
mengukur antusiasme pembeli dan penjual. terhadap abnormal return saham dan TVA
Pada saat pasar uptrend dengan volume yang signifikan pada 5 hari sebelum dan
perdagangan yang rendah dapat disebabkan sesudah pemilu. Diniar dan Kiryanto (2015)
oleh kurangnya penjual dibandingkan menemukan bahwa sesudah pemilihan
dengan antusiasme pembeli. Cepat atau presiden abnormal return saham lebih rendah
lambat hal ini akan mendorong pasar dibanding sebelum pemilihan presiden
mencapai harga yang membuat penjual sehingga jika dilihat berdasarkan reaksi per
bersedia menjual saham. hari dari investor selama 5 hari sebelum
hingga 5 hari sesudah pemilu pemilihan
presiden, diperoleh reaksi yang signifikan
terjadi pada 4 hari dan 2 hari sebelum

208
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

pemilihan presiden yang merupakan reaksi perusahaan, pembagian dividen, stock


positif dari investor. split, dan lain sebagainya selama periode
Reaksi investor terhadap isu pencabutan penelitian yaitu pada periode estimasi
Domestic Market Obligation (DMO) dan dan periode jendela.
melemahnya kurs Rupiah telah diteliti oleh Periode jendela yang digunakan 60 hari,
Rofiah et al. (2019). Berdasarkan sampel yaitu 30 hari sebelum peristiwa
perusahaan tambang batubara yang terdaftar pengumuman kasus pertama pasien Covid-
di BEI, Rofiah et al. (2019) menunjukkan 19 di Indonesia (t-30) dan 30 hari setelah
bukti empiris bahwa terdapat perbedaan peristiwa pengumuman kasus pertama
abnormal return sebelum dan sesudah isu pasien Covid-19 di Indonesia (t+30).
pencabutan DMO, sedangkan terkait trading Penentuan periode jendela ini diharapkan
volume activity tidak terdapat perbedaan pasar bereaksi secara penuh terhadap
abnormal return. Selain itu, Rofiah et al. (2019) peristiwa yang terjadi serta dapat dilihat
juga memberikan bukti empiris bahwa kecepatan reaksi pasar terhadap peristiwa
terdapat perbedaan rata-rata trading volume tersebut.
activity sebelum dan sesudah melemahnya Konsisten dengan Rofiah et al. (2019),
kurs Rupiah. Penelitian event study oleh penelitian ini menerapkan langkah-langkah
Haryanto (2020) menunjukkan bahwa berikut dalam menghitung variabel abnormal
pandemi Covid-19 juga berdampak secara return.
nyata terhadap fluktuasi nilai tukar Rp/US$ 1. Menghitung abnormal return dengan
dan fluktuasi IHSG. Berdasarkan rumusan persamaan berikut.
masalah, landasan teori, dan kerangka ARit = Rit – E[Rit]
konseptual yang telah disajikan di atas maka ARit adalah abnormal return saham i pada
hipotesis yang diajukan adalah: periode peristiwa t, Rit adalah return
H1 : Diduga terdapat perbedaan rata-rata realisasian saham i pada periode
abnormal return pada saham LQ-45 saat peristiwa t, dan E[Rit] adalah return
sebelum dan sesudah peristiwa ekspektasian saham i pada periode
pengumuman kasus pertama Covid-19 peristiwa t.
di Indonesia. 2. Menghitung return ekspektasian dengan
H2 : Diduga terdapat perbedaan rata-rata persamaan berikut.
trading volume activity pada saham LQ-45 E(Rit) = RMt
saat sebelum dan sesudah peristiwa E(Rit) adalah return ekspektasian
pengumuman kasus pertama Covid-19 sekuritas ke-i pada saat periode ke-t,
di Indonesia. sedangkan Rmt adalah return pasar (market
return) yang dihitung dengan rumus
Metode penelitian berikut.
Menurut Sugiyono (2016:149), sampel Indeks LQ-45t - Indeks LQ-45t-1
adalah bagian dari jumlah karakteristik yang Rmt =
Indeks LQ-45t-1
dimiliki oleh populasi. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah sama dengan jumlah Rmt adalah return pasar periode peristiwa
populasi yaitu sebanyak 45 perusahaan. ke t, Indeks LQ-45t adalah indeks pasar
Adapun kriteria yang digunakan dalam LQ-45 pada periode ke t (sekarang), dan
memilih sampel yaitu: Indeks LQ-45t-1 adalah indeks pasar LQ-
1. Emiten yang tergabung dalam indeks 45 pada periode t-1 (periode
LQ-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebelumnya). Langkah selanjutnya
selama periode jendela yaitu dimulai adalah menghitung return realisasian
pada 4 Februari 2020 hingga 1 April dengan rumus berikut.
2020.
2. Emiten tersebut tidak melakukan Pt - Pt-1
corporate action lainnya seperti Rit =
Pt-1
pengumuman right issue, merger, akuisisi

209
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

Rit adalah return saham i pada periode t, Metode analisis data yang digunakan
Pt adalah harga saham i pada periode t, adalah model analisis uji beda t-test.
dan Pt-1 adalah harga saham i pada Pertama-tama setelah data yang terkumpul
periode t-1. akan dianalisis secara bertahap melalui
3. Menghitung Average Abnormal Return statistik deskriptif kemudian dilakukan
(AAR) dengan rumus berikut. pengujian statistik melalui uji distribusi
normal dengan menggunakan uji Kolmogorov-
ARi,t Smirnov. Selanjutnya, pengujian hipotesis
AARt =
n setiap variabel penelitian menggunakan uji
analisis paired sampel t-test apabila data yang
AARt adalah average abnormal return pada terkumpul terdistribusi secara normal dan
tanggal ke t, ARi,t adalah abnormal return model uji analisis Wilcoxon Signed Rank
sekuritas ke-i pada hari ke-t, dan n apabila data tidak terdistribusi secara
adalah jumlah sekuritas. normal. Penjelasan tahapan-tahapan
pengujian disajikan sebagai berikut.
Konsisten dengan Hartawan et al. 1. Uji analisis deskriptif.
(2015), penelitian ini menerapkan langkah- 2. Uji normalitas dengan uji Kolmogorov-
langkah berikut dalam menghitung variabel Smirnov karena uji ini lebih peka
Trading Volume Activity (TVA). mendeteksi normalitas dibandingkan
1. Menghitung Trading Volume Activity metode grafik. Sampel terdistribusi
(TVA) masing-masing sekuritas dengan normal apabila asymptotic sig > tingkat
rumus berikut. keyakinan yang digunakan dalam
pengujian ini yaitu 95% atau α = 5%.
Ʃ saham yang diperdagangkan Sebaliknya, dikatakan tidak normal
TVA =
Ʃ saham yang beredar apabila asymptotic sig < tingkat keyakinan
α = 5%.
2. Menghitung rata-rata Trading Volume 3. Uji hipotesis dimana dalam penelitian ini
Activity (TVA) seluruh saham yang uji paired sample t-test digunakan untuk
dijadikan sampel. menganalisis perbedaan abnormal return
dan trading volume activity sebelum dan
TVAi,t setelah peristiwa pengumuman kasus
ATVAt =
n pertama Covid-19 di Indonesia. Gambar
1 menunjukkan model penelitian yang
TVAi,t adalah trading volume activity menyajikan variabel yang diteliti.
sekuritas ke-i pada hari ke-t, dan n
adalah jumlah sekuritas.

ABNORMAL
RETURN
SEBELUM
TRADING
VOLUME
ACTIVITY
DIBANDING

EVENT STUDY
PENGUMUMAN ABNORMAL
KASUS PERTAMA RETURN
COVID-19

SESUDAH TRADING
VOLUME
ACTIVITY

Gambar 1. Model penelitian

210
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

Hasil penelitian dan ini yang terdiri dari variabel abnormal return
dan trading volume activity dengan melihat
pembahasan jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean),
Hasil penelitian nilai maksimum serta standar deviasi (σ).
Tabel 1 menyajikan hasil analisis statistik
deskriptif variabel-variabel dalam penelitian

Tabel 1. Deskriptif variabel penelitian


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
AARsebelum 45 -0,0069579 0,0045870 -0,000502614 0,0023170681
AARsesudah 45 -0,0160002 0,0057153 -0,003177844 0,0055143385
ATVAsebelum 45 0,0001349 0,0022149 0,000593616 0,0004321318
ATVAsesudah 45 0,0002098 0,0036278 0,001024534 0,0007376951
Valid N (listwise) 45

Penelitian ini melakukan uji normalitas variabel tersebut telah terdistribusi secara
dengan menggunakan one sample Kolmogorov- normal. Variabel rata-rata trading volume
Smirnov test. Dasar pengambilan activity sebelum peristiwa pengumuman
keputusannya yaitu apabila signifikan hitung kasus pertama pasien Covid-19 memiliki
> 0,05 maka data berdistribusi normal nilai 0,151 dan setelah peristiwa
demikian sebaliknya bila signifikan hitung < pengumuman kasus pertama pasien Covid-
0,05 data tidak berdistribusi normal 19 memiliki nilai sebesar 0,161 sehingga
(Ghozali, 2011:173). Tabel 2 menunjukkan dapat ditarik kesimpulan bahwa kedua
bahwa variabel rata-rata abnormal return variabel tersebut juga terdistribusi secara
sebelum peristiwa pengumuman kasus normal karena nilai lebih dari 0.05. Uji
pertama pasien Covid-19 memiliki nilai hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini
asymp. sig (2-tailed) sebesar 0.997 dan untuk menggunakan uji paired sample t-test. Uji ini
variabel rata-rata abnormal return setelah dilakukan untuk membandingkan dua
peristiwa pengumuman kasus pertama variabel yang saling berhubungan serta
pasien Covid-19 memiliki nilai sebesar dilakukan apabila data terdistribusi secara
0.760. Oleh karena nilainya lebih dari 0.05 normal.
maka dapat disimpulkan bahwa kedua

Tabel 2. Uji normalitas data


AARsebelum AARsesudah ATVAsebelum ATVAsesudah
N 45 45 45 45
Normal Parameters Mean -0,000503 -0,003178 0,000594 0,001025
Std. Deviation 0,002317 0,005514 0,000432 0,000738
Most Extreme Differences Absolute 0,060 0,100 0,169 0,167
Positive 0,055 0,071 0,169 0,167
Negative -0,060 -0,100 -0,144 -0,135
Kolmogorov-Smirnov Z 0,403 0,670 1,136 1,122
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,997 0,760 0,151 0,161

Tabel 3 menyajikan hasil uji korelasi atau nilai signifikansi (sig.) sebesar 0,090. Oleh
hubungan antar kedua data atau hubungan karena nilai sig. 0,090 > probabilitas 0,05,
variabel antara abnormal return sebelum maka dapat dikatakan bahwa tidak ada
peristiwa pengumuman kasus pertama hubungan antara abnormal return sebelum
pasien Covid-19 di Indonesia dan abnormal peristiwa pengumuman kasus pertama
return sesudah peristiwa pengumuman kasus pasien Covid-19 di Indonesia dan abnormal
pertama pasien Covid-19 di Indonesia. return sesudah peristiwa pengumuman kasus
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai koefisien pertama pasien Covid-19 di Indonesia.
korelasi (correlation) sebesar -0,256 dengan

211
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

Tabel 5. Uji paired samples correlations abnormal return


N Correlation Sig
AARsebelum-AARsesudah 45 -0,256 0,090

Tabel 4 menyajikan hasil pengujian sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis


hipotesis uji beda rata-rata abnormal return pertama diterima yang artinya ada perbedaan
sebelum peristiwa pengumuman kasus rata-rata abnormal return sebelum peristiwa
pertama pasien Covid-19 di Indonesia dan pengumuman kasus pertama pasien Covid-
abnormal return sesudah peristiwa 19 di Indonesia dan abnormal return sesudah
pengumuman kasus pertama pasien Covid- peristiwa pengumuman kasus pertama
19 di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan pasien Covid-19 di Indonesia.
bahwa nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,008 < 0.5
Tabel 4. Uji paired samples t-test abnormal return
Paired Differences
95% Confidence
Std. Std. Error Interval of the t df Sig. (2-tailed)
Mean
Deviation Mean Difference
Lower Upper
AARsebelum-AARsesudah -0,002675 0,006505 0,000970 0,000721 0,004630 2,759 44 0,008

Tabel 5 menyajikan hasil uji korelasi atau sebesar 0,835 dengan nilai signifikansi (sig.)
hubungan antar kedua data atau hubungan sebesar 0,000. Oleh karena nilai sig. 0,000 >
variabel antara trading volume activity sebelum probabilitas 0,05, maka dapat dikatakan
peristiwa pengumuman kasus pertama bahwa ada hubungan antara trading volume
pasien Covid-19 di Indonesia dan trading activity sebelum peristiwa pengumuman
volume activity sesudah peristiwa kasus pertama pasien Covid-19 di Indonesia
pengumuman kasus pertama pasien Covid- dan trading volume activity sesudah peristiwa
19 di Indonesia. Tabel 5 menunjukkan pengumuman kasus pertama pasien Covid-
bahwa nilai koefisien korelasi (correlation) 19 di Indonesia.

Tabel 5. Uji paired samples correlations Trading Volume Activity


N Correlation Sig
ATVAsebelum-ATVAsesudah 45 0,835 0,000

Tabel 6 menunjukkan hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis kedua


hipotesis uji beda rata-rata trading volume diterima yang artinya ada perbedaan rata-rata
activity sebelum peristiwa pengumuman trading volume activity sebelum peristiwa
kasus pertama pasien Covid-19 di Indonesia pengumuman kasus pertama pasien Covid-
dan trading volume activity sesudah peristiwa 19 di Indonesia dan trading volume activity
pengumuman kasus pertama pasien Covid- sesudah peristiwa pengumuman kasus
19 di Indonesia memperoleh hasil Sig. (2- pertama pasien Covid-19 di Indonesia.
tailed) sebesar 0,000 < 0.5. Hasil ini
Tabel 6. Hasil uji paired samples t-test Trading Volume Activity
Paired Differences
95% Confidence
Std. Std. Error Interval of the t df Sig. (2-tailed)
Mean
Deviation Mean Difference
Lower Upper
ATVAsebelum-ATVAsesudah -0,000431 0,000445 0,000066 -0,000565 -0,000297 -6,492 44 0,000

Pembahasan diukur dengan menggunakan abnormal return


Hasil analisis menunjukkan bahwa memiliki perbedaan signifikan pada periode
hipotesis pertama (H1) dapat diterima, yang sebelum dan sesudah pengumuman kasus
artinya bahwa reaksi pasar modal yang pertama Covid-19. Rata-rata abnormal return

212
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

harga saham keseluruhan sebelum dan 1. Terdapat perbedaan signifikan antara


sesudah pengumuman kasus pertama Covid- abnormal return sebelum dan sesudah
19 di Indonesia menunjukkan bahwa pengumuman kasus pertama pasien
terdapat 30 perusahaan yang mengalami Covid-19 di Indonesia. Hal ini
penurunan harga saham dan 15 perusahaan dibuktikan dengan nilai sig. (2-tailed)
mengalami kenaikan harga saham sesudah sebesar 0,008 < 0.5 dengan nilai mean
pengumuman kasus Covid-19 di Indonesia. sebelum dan sesudah sebesar
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang 0,0026752293 didapatkan nilai t sebesar
dilakukan oleh Nurmasari (2020) yang 2,759. Nilai t yang positif menunjukkan
meneliti dampak Covid-19 terhadap bahwa rata-rata abnormal return sebelum
perubahan harga saham dan volume lebih besar dari nilai rata-rata abnormal
transaksi di PT. Ramayana Lestari, Tbk return sesudah peristiwa. Hasil ini
bahwa terdapat perbedaan nilai rata-rata mengimplikasikan bahwa pasar
harga saham pada PT Ramayana Lestari, memberikan sinyal yang kurang baik
Tbk. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pada investor setelah peristiwa
event study dari Sidqi dan Prabawani (2017) pengumuman kasus pertama pasien
yang menemukan bahwa terdapat perbedaan Covid-19 di Indonesia sehingga
signifikan antara harga saham sebelum dan cenderung menyebabkan harga saham
sesudah stock split dimana rata-rata harga perusahaan LQ-45 mengalami
saham keseluruhan sebelum dan sesudah penurunan.
stock split pada tahun 2010 sampai 2015 2. Terdapat perbedaan signifikan antara
menunjukkan bahwa terdapat 28 perusahaan trading volume activity sebelum dan
yang mengalami kenaikan harga saham sesudah pengumuman kasus pertama
setelah dilakukan stock split sedangkan 14 pasien Covid-19 di Indonesia. Hal ini
perusahaan lainnya mengalami penurunan dibuktikan dengan nilai sig. (2-tailed)
harga saham setelah dilakukan stock split. sebesar 0,000 < 0.5 dengan nilai mean
Hasil analisis menunjukkan bahwa sebelum dan sesudah sebesar -
hipotesis pertama (H2) dapat diterima, yang 0,0004309178 didapatkan nilai t sebesar
artinya bahwa reaksi pasar modal yang -6,492. Nilai t yang negatif
diukur dengan menggunakan trading volume menunjukkan bahwa rata-rata trading
activity memiliki perbedaan signifikan pada volume activity setelah lebih besar dari
periode sebelum dan sesudah pengumuman nilai rata-rata trading volume activity
kasus pertama Covid-19. Hasil ini sejalan sebelum peristiwa. Hasil ini juga
dengan penelitian yang dilakukan oleh mengimplikasikan bahwa pasar
Nurmasari (2020) yang meneliti dampak memberikan sinyal yang kurang baik
Covid-19 terhadap perubahan harga saham pada investor setelah pengumuman
dan volume transaksi di PT Ramayana kasus pertama pasien Covid-19 di
Lestari, Tbk yang menyatakan pada PT. Indonesia sehingga cenderung
Ramayana Lestari Sentosa, Tbk mengalami mengakibatkan investor melakukan
peningkatan volume transaksi saham yang penjualan atas saham perusahaan LQ-
signifikan karena adanya kasus yang 45.
diakibatkan oleh Covid-19. Peningkatan
volume transaksi saham ini terjadi karena Saran
meningkatnya aktivitas jual beli saham pada Keterbatasan penelitian ini adalah tidak
PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. melihat perbedaan abnormal return dan
trading volume activity di sekitar tanggal
Kesimpulan dan saran peristiwa pengumuman dan hanya
Kesimpulan menggunakan variabel abnormal return dan
Berdasarkan hasil analisis data dan trading volume activity sehingga saran untuk
pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan penelitian berikutnya adalah menambah
sebagai berikut: variabel lain selain abnormal return dan trading

213
Galuh Artika Febriyanti, 204-214

volume activity untuk menggambarkan reaksi 367.


http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/analytica/art
pada pasar modal, seperti variabel security icle/view/492
return variability. Penelitian ini juga Hartawan, I. M. W., Adiputra, I. M. P., & Darmawan, N. A.
menyarankan agar meneliti bagaimana S. (2015). Analisis perubahan volume
perdagangan saham dan abnormal return
perbedaan abnormal return dan trading volume sebelum dan sesudah Pemilu Legislatif 9 April
avtivity sebelum dan saat peristiwa 2014 (Event study pada sektor-sektor industri di
pengumuman kasus pertama pasien Covid- Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Undiksha, 3(1), 1-11.
19 di Indonesia. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak
/article/view/4609
Ketersediaan data Hartono, J. (2013). Teori portfolio dan analisis investasi,
Edisi 8. Yogyakarta: BPFE.
Data penelitian ini dapat diakses secara Haryanto. (2020). Dampak Covid-19 terhadap pergerakan
terbuka pada dokumen pendukung artikel nilai tukar Rupiah dan Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). The Indonesian Journal of
(supplementary file). Development Planning, 4(2), 151-165.
https://doi.org/10.36574/jpp.v4i2.114
Daftar pustaka Kusumayanti, K. R., & Suarjaya, A. A. G. (2018). Reaksi
pasar modal Indonesia terhadap pengumuman
kemenangan Donald Trump dalam pilpres
Akbar, E. P., Saerang, I. S., & Maramis, J. B. (2019). Reaksi Amerika Serikat 2016. E-Jurnal Manajemen, 7(4),
pasar modal terhadap pengumuman kemenangan 1713-1741.
Presiden Joko Widodo berdasarkan Keputusan https://doi.org/10.24843/EJMUNUD.2018.v07
KPU Pemilu Periode 2019-2024 (Studi pada .i04.p01
perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI). Jurnal Nurmasari, I. (2020). Dampak Covid-19 terhadap
Ilmiah Manajemen Bisnis dan Inovasi, 6(2), 123-131. perubahan harga saham dan volume transaksi
https://doi.org/10.35794/jmbi.v6i2.26169 (Studi kasus pada PT Ramayana Lestari Sentosa,
Agustina, & Sumartio, F. (2014). Analisa faktor-faktor yang Tbk). Jurnal Sekuritas, 3(3), 230-236.
mempengaruhi pergerakan harga saham pada http://dx.doi.org/10.32493/skt.v3i3.5022
perusahaan pertambangan. Jurnal Wira Ekonomi Rofiah, S., Maslichah, & Mawardi, M. C. (2019). Reaksi
Mikroskil, 4(1), 51-61. investor terhadap isu pencabutan DMO dan
https://www.mikroskil.ac.id/ejurnal/index.php/ melemahnya kurs Rupiah (Event study pada
jwem/article/view/213 perusahaan tambang batu bara yang terdaftar di
Arde, M. H. D., & Kesuma, K. W. (2017). Studi peristiwa BEI). Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi, 8(9), 20-42.
Tragedi Sarinah terhadap pasar modal Indonesia. http://riset.unisma.ac.id/index.php/jra/article/v
E-Jurnal Manajemen, 6(6), 3080-3110. iew/4259
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/ar Sidqi, F. I., & Prabawani, B. (2017). Analisis harga saham
ticle/view/29882 dan volume perdagangan saham sebelum dan
Brigham, E. F., Houston, J. F., & Yulianto, A. A. (2010). sesudah melakukan stock split (Studi empiris
Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku I, Edisi pada perusahaan go public periode 2010-2015).
11. Jakarta: Salemba Empat. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 6(1), 44-54.
Choriliyah, S., Sutanto, H. A., & Hidayat, D. S. (2016). https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jiab/art
Reaksi pasar modal terhadap penurunan harga icle/view/14501
Bahan Bakar Minyak (BBM) atas saham Sektor Sugiyono. (2016). Metode penelitian manajemen. Bandung:
Industri Transportasi di Bursa Efek Indonesia. CV. Alfabeta.
Journal of Economic Education, 5(1), 1-10. Toin, D. R. Y., & Sutrisno. (2015). Pengaruh faktor internal
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jeec/ dan eksternal terhadap harga saham industri
article/view/13011 perdagangan eceran di Bursa Efek Indonesia.
Diniar, A. H., & Kiryanto. (2015). Analisis dampak Pemilu Jurnal Ilmiah Among Makarti, 8(16), 12-22.
Presiden Jokowi terhadap return saham (Studi https://jurnal.stieama.ac.id/index.php/ama/artic
kasus Saham LQ-45 di Bursa Efek Indonesia). le/view/118
Jurnal Akuntansi Indonesia, 4(2), 97-107. Umam, K., & Sutanto, H. (2017). Manajemen investasi.
http://dx.doi.org/10.30659/jai.4.2.97-108 Bandung: Pustaka Setia.
Fahmi, I. (2012). Pengantar manajemen keuangan: Teori Utomo, V. J., & Herlambang, L. (2015). Efek hari libur
dan soal jawab. Bandung: Alfabeta. Lebaran pada emiten yang terdaftar dalam ISSI
Ghozali, I. (2011). Aplikasi analisis multivariate dengan periode 2011-2013. Jurnal Ekonomi Syariah
program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Ekonomi dan Terapan, 2(5), 372-386.
Universitas Diponegoro. http://dx.doi.org/10.20473/vol2iss20155pp372-
Harahap, D. (2016). Analisis faktor-faktor yang 386
mempengaruhi harga saham Jakarta Islamic
Index (JII). Journal Analytica Islamica, 5(2), 342-

214

You might also like