You are on page 1of 9

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN METODE PERMAINAN REDI (RODA

EDUKASI DAN INSPIRASI) TERHADAP PENGETAHUAN REMAJA PUTRI


UNTUK MENCEGAH SEKS PRANIKAH
Pratiwi Ningsih1, Sri Utami2, Nurul Huda3
Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Email: pratiwin02@gmail.com
Abstract

Premarital sex behavior can cause a variety of negative effects on teenagers as unwanted pregnancies and abortion.
Lack of knowledge can affect teenagers knowledge about the effect and prevent premarital sex. Another factors that can
affect adolescents knowledge is health education. This study aims to determine the knowledge of young women through
the REDI game method (Wheel of Education and Inspiration) to prevent premarital sex in the Labuh Baru Barat
Payung Sekaki Pekanbaru District. This research used quasy experiment design with the non-equivalent control group.
The sample of this research was 34 respondents taken based on the inclusion criteria using purposive sampling
technique, divided into experimental group and control group. The score of knowledge was measured by using a
questionnaire that has been tested for validity and reliability. The analysis used was univariate and bivariate analysis
using Wilcoxon test, dependent t-test, and Mann Whitney test. The results showed a significant increase in teenagers
knowledge about premarital sex prevention after being given health education through the REDI game method (Wheel
of Education and Inspiration) with the p-value (0.000) < alpha (0,05). The results show that health education through
the REDI game method (Wheel of Education and Inspiration) is effective to increase teenagers knowledge for
premarital sex prevention. The result of this study can be an alternative for nursing intervention to increase adolescents
knowledge to premarital sex prevention.

Keywords: Health education, knowledge, premarital sex, redi game method, teenagers

PENDAHULUAN
Remaja adalah penduduk dalam ikatan. Menurut Humasugm dan Soetjiningsih
kelompok usia 10-18 tahun menurut remaja melakukan hubungan seksual pertama
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia kali saat di bangku SMA yaitu pada usia 15-18
(Kemenkes RI, 2014). Masa remaja terjadi tahun. Bentuk-bentuk perilaku seksual
titik kematangan seksual yang disebut umumnya bertahap mulai dari tingkat yang
pubertas, pubertas adalah tahap awal masa kurang intim sampai dengan berhubungan
remaja terjadi perubahan fisik, psikis dan seksual.
pematangan fungsi seksual (Pieter, 2016). Hasil survei Department of Health &
Peningkatan kadar hormon seks menimbulkan Human Services (2018) terhadap siswa
dorongan motivasi seksual, dorongan seksual sekolah menengah di Amerika serikat
tersebut membuat remaja mulai menarik didapatkan data 41% siswa pernah melakukan
perhatian lawan jenisnya, mencari hubungan seksual dan hampir 230.000 bayi
pengetahuan tentang seks, dan mencoba lahir dari remaja putri yang berusia 15-19
melakukan eksperiman dalam kehidupan tahun. Data BKKBN tahun 2017 didapatkan
seksual melalui pacaran (Musthofa, 2010). 3,2 juta remaja 15-19 tahun melakukan aborsi
Hubungan seksual yang dilakukan pada usia yang tidak aman. Data Komisi Perlindungan
muda dapat menyebabkan remaja sangat Anak Indonesia (KPAI) (2016) ditemukan
rentan terhadap Penyakit Menular Seksual bahwa angka anak korban aborsi sebesar 54
(PMS) (Ghebremichael & Finkelman, 2013). kasus. Berdasarkan data BKKBN tahun 2013
Permasalahan remaja di Indonesia yaitu didapatkan angka remaja yang meninggal
Narkoba dan Human Immunodeficiency Virus akibat kehamilan dan kelahiran sebanyak
and Acquired Immune Deficiency Syndrome 70.000 jiwa. Jumlah penduduk menurut
(HIV/AIDS), dan permasalahan utama remaja kelompok usia 15-24 tahun di Indonesia
saat ini adalah seks bebas atau seks pranikah menurut Hasil Survei Penduduk Antar Sensus
(BKKBN, 2017). Perilaku seks pranikah Penduduk tahun 2015 mencapai 42.061,2 juta
adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh atau 16,5% dari total penduduk. Data menurut
orang-orang yang belum menikah atau tanpa Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 563


(2017) jumlah penduduk menurut jenis dan inspiratif yang dipraktekkan oleh remaja
kelamin dan Kabupaten/Kota Provinsi Riau putri dengan media roda putar raksasa.
pada tahun 2016, jumlah perempuan kelompok Kelebihan dari permainan REDI adalah
usia 10-20 tahun sebanyak 913.234 jiwa. menarik, tahan lama, terbuat dari bahan yang
Faktor-faktor yang menyebabkan murah dan mudah didapatkan, tidak
perilaku seks pranikah pada remaja adalah membahayakan, sesuai kebutuhan, mendorong
perubahan-perubahan hormonal yang interaksi antara peneliti dengan remaja dan
meningkatkan hasrat seksual remaja, rasa ingin remaja dengan remaja, dan terdapat aktualisasi
tahu yang sangat besar, kurangnya informasi diri remaja untuk mencegah perilaku seks
dari orang tua, dan faktor lingkungan pranikah yang menyimpang (Ismail, 2009).
(Rahmawati, Nani, & Cece, 2017). Semakin Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
meningkatnya perilaku seks pranikah yang Khoirani, Albiner Siagian, dan Fitri Ardina
menyimpang dikalangan remaja saat ini dapat (2012) menyatakan bahwa pemberian promosi
menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan dengan menggunakan media
kesehatan reproduksi remaja khususnya remaja permainan dapat memberikan perbedaan
putri. Angka kehamilan usia remaja di luar tindakan antara sebelum dan sesudah diberikan
nikah masih tinggi (BKKBN, 2017). perlakuan. Hasil rata-rata yang diperoleh
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk sebelum dan sesudah yaitu 20,85% dan
mencegah perilaku dan dampak seks pranikah 39,80%.
salah satunya adalah dengan pendidikan Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota
kesehatan (BKKBN, 2017). Pentingnya Pekanbaru tahun 2017 jumlah penduduk
pengetahuan dan informasi mengenai remaja putri tertinggi dari 20 puskesmas di
kesehatan reproduksi dan perilaku seks kota Pekanbaru berada di Kecamatan Payung
pranikah dan cara mencegahnya untuk remaja Sekaki yang berjumlah 2.533 jiwa. Wilayah
putri, perlu dilakukan inovasi pendidikan payung sekaki merupakan wilayah yang rawan
kesehatan melalui metode dan media yang terhadap kejadian seks pranikah, pada tahun
menarik. Bentuk media yang dapat digunakan 2015 terdapat pembongkaran bangunan dan
dalam pemberian pendidikan kesehatan salah rumah liar yang dijadikan sebagai tempat
satunya adalah media permainan. Permainan warung remang-remang, tahun 2017 terjaring
sebagai media pendidikan kesehatan razia oleh Kasatpol PP didapatkan puluhan
merupakan media belajar yang menyenangkan wanita berusia 20-21 tahun yang bekerja
sesuai dengan manfaat permainan yaitu sebagai Pekerja Seks Komersil (PSK). Selain
menghadirkan perasaan gembira dalam belajar itu diwilayah ini terdapat kurang lebih 10 hotel
bagi siswa sehingga tanpa sadar menstimulasi dengan harga yang murah.
otak, dan dapat meningkatkan Intellegence Hasil studi pendahuluan yang dilakukan
Quotient (IQ), serta meningkatkan rasa peneliti di wilayah Payung Sekaki yaitu
percaya diri (Prasojo, 2010). Kelurahan Labuh Baru Barat pada tanggal 5
Bentuk metode inovatif yang dapat Juni 2018 pada remaja putri SMA dan SMK
digunakan sebagai media dalam pemberian yang berusia 15-18 tahun dengan wawancara
informasi melalui pendidikan kesehatan adalah kepada 10 orang remaja putri yang 3
REDI (Roda Edukasi dan Inspirasi) yang diantaranya berusia 15 tahun, 6 orang berusia
mengadopsi dari permainan monopoli, 17 tahun, dan 1 orang berusia 18 tahun,
permainan polypera, permainan roda jelajah, didapatkan data bahwa semua remaja putri
dan permainan jam putar. REDI merupakan mengaku berpacaran, 3 orang mengaku baru
permainan roda beputar yang didalamnya berpacaran kurang lebih selama 3 bulan, 4
berisi pertanyaan dan informasi tentang orang berpacaran kurang lebih 6 bulan, 2
perilaku seks pranikah yang menyimpang orang remaja putri mengaku berpacaran 14
untuk remaja. bulan, dan 1 orang berpacaran kurang lebih
Metode permainan REDI ini tidak selama 16 bulan, hasil wawancara 9 orang
hanya pemberian informasi melalui metode remaja putri pernah berpegangan tangan saat
diskusi dan tanya jawab tetapi juga permainan berpacaran dan 3 orang mengaku pernah
demonstrasi langsung melalui pos-pos edukasi berpelukan, dicium bagian pipi dan kening.

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 564


Secara umum 10 remaja putri mengetahui apa mendeskripsikan karakteristik responden
itu seks pranikah, tetapi tidak mengetahui apa terkait usia, agama, dan tempat tinggal.
dampak negatif dari perilaku seks pranikah, Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui
dan cara pencegahan perilaku seks pranikah. apakah ada hubungan yang signifikan antara
Berdasarkan latar belakang tersebut dua variabel dengan menggunakan uji
peneliti melakukan pengembangan media Wilcoxon dan Mann Whitney.
pendidikan kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan remaja terhadap dampak dan HASIL PENELITIAN
pencegahan seks pranikah. 1. Analisis Univariat
Tujuan penelitian ini adalah untuk Distribusi berdasarkan karakteristik responden
mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan dijelaskan pada tabel 1 dibawah ini.
Metode Permainan REDI (Roda Edukasi dan
Inspirasi) terhadap Pengetahuan Remaja Putri Tabel 1
untuk Mencegah Seks Pranikah. Hasil Distribusi Karakteristik Responden
penelitian ini diharapkan dapat memberikan Kelompok
Kelompok
informasi dalam pengembangan ilmu Karakteristik eksperimen Jumlah
kontrol (n=17)
(n=17)
pengetahuan tentang manfaat metode
permainan REDI (Roda Edukasi dan Inspirasi) N % N % N %
Usia
terhadap pengetahuan remaja putri untuk
mencegah seks pranikah. 15 tahun 3 17.6 2 11.8 5 14.7
16 tahun 10 58.8 11 64.7 21 58.8
METODE PENELITIAN 17 tahun 4 23.5 4 23.5 8 26.5
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Agama
Labuh Baru Barat Kecamatan Payung Sekaki Islam 17 100 16 94.1 33 97.1
Kristen 0 0 1 5.9 1 2.9
Kota Pekanbaru. Penelitian ini dimulai dari Tempat
bulan Februari sampai bulan Juli 2018. tinggal
Penelitian ini menggunakan desain penelitian Keluarga 17 100 17 100 34 100
quasy experiment dengan penelitian non-
equivalent control group. Rancangan ini Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
memberikan perlakuan pada kelompok dari 34 orang responden yang diteliti, distribusi
eksperimen sedangkan kelompok kontrol tidak responden menurut usia adalah kelompok usia
diberikan perlakuan. Kedua kelompok 16 tahun yaitu sebanyak 20 (58,8%). Mayoritas
perlakuan diawali dengan pengukuran awal distribusi responden berdasarkan agama baik
(pre-test) dan setelah pemberian perlakuan dari kelompok eksperimen maupun kelompok
dilakukan pengukuran kembali (post-test) kontrol yaitu beragama Islam sebanyak 33
(Setiadi,2013). (95,3%). Distribusi responden berdasarkan
Populasi dari penelitian ini adalah tempat tinggal, hasilnya tinggal bersama
seluruh remaja putri di wilayah Labuh Baru keluarga sebanyak 34 (100%).
Barat, Pekanbaru. Pengambilan sampel
menggunakan teknik purposive sampling Tabel 2
dengan kriteria inklusi yaitu remaja putri Skor Pengetahuan Remaja Putri Sebelum dan
berusia 15-18 tahun, berpacaran, sehat jasmani Sesudah Diberikan Pendidikan Kesehatan
dan rohani yang berjumlah 34 orang yang pada Kelompok Eksperimen
Pengetahuan sebelum
dibagi dalam 2 kelompok yaitu 17 orang diberikan pendidikan
kelompok eksperimen dan 17 kelompok Median Min Max
kesehatan metode
kontrol. permaian REDI
Alat pengumpulan data yang digunakan Sebelum 7.00 3 9
pada penelitian ini adalah kuesioner untuk Sesudah 10.00 7 11
mengetahui pengetahuan remaja tentang Tabel 2 menunjukkan nilai median
dampak dan pencegahan seks pranikah. pengetahuan remaja putri tentang pencegahan
Analisis data menggunakan analisis univariat seks pranikah sebelum dan sesudah diberikan
dan bivariat. Analisis univariat pendidikan kesehatan metode permainan REDI

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 565


(Roda Edukasi dan Inspirasi) pada kelompok Tabel 5
eksperimen yaitu 7,00 dan 10,00. Nilai Perbandingan Pengetahuan Remaja pada
minimum dan maksimum sebelum diberikan Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah
intervensi adalah 3 dan 9, sedangkan nilai Tanpa Pemberian Pendidikan Kesehatan
minimum dan maksimum sesudah intervensi Variabel Mean Perubahan SD P
adalah 7 dan 11. Mean value
Sebelum 7.35 0.59 1.539 0.422
Sesudah 7.94 1.345
Tabel 3
Skor Pengetahuan Remaja Putri Sebelum dan Tabel 5 menunjukkan dari hasil uji
Sesudah Tanpa Diberikan Pendidikan statistik didapatkan perbandingan nilai median
Kesehatan pada Kelompok Kontrol pengetahuan remaja putri tentang pencegahan
Pengetahuan sesudah diberikan Mean SD seks pranikah sebelum diberikan pendidikan
pendidikan kesehatan metode kesehatan metode permainan REDI pada
permaian REDI kelompok kontrol. Nilai mean pengetahuan
Sebelum intervensi 7.35 1.539
Sesudah intervensi 7.94 1.345
remaja sebelum diberikan pendidikan
kesehatan adalah 7,35 dengan standar deviasi
Tabel 3 menunjukkan nilai rata-rata 1,539 dan mean pengetahuan remaja tanpa
pengetahuan remaja perempuan tentang diberikan pendidikan kesehatan adalah 7,94
pencegahan seks pranikah sebelum dan dengan standar deviasi 1,345. Perubahan
sesudah tanpa diberikan pendidikan kesehatan median pengetahuan remaja antara sebelum
metode permainan REDI (Roda Edukasi dan dan sesudah tanpa pemberian pendidikan
Inspirasi) pada kelompok kontrol yaitu 7,35 kesehatan adalah sebesar 0,59. Hasil analisa
dan 7,94. Standar Deviasi sebelum dan diperoleh p value (0,422) > α (0,05), maka
sesudah tanpa diberikan intervensi pada dapat disimpulkan tidak ada perbedaan yang
kelompok kontrol adalah 1,539 dan 1,345. signifikan nilai pengetahuan remaja putri
tentang pencegahan seks pranikah sebelum
2. Analisis Bivariat dan sesudah tanpa diberikan pendidikan
Tabel 4 kesehatan metode permainan REDI (Roda
Perbandingan Pengetahuan Remaja pada Edukasi dan Inspirasi) untuk mencegah seks
Kelompok Eksperimen Sebelum dan Sesudah pranikah.
Pemberian Pendidikan Kesehatan
Variabel Median Perubahan SD P Tabel 6
Median value Uji Mann Whitney pada Kelompok Eksperimen
Sebelum 7.00 3.00 2.062 0.000 dan Kontrol Sesudah Diberikan Pendidikan
Sesudah 10.00 1.074 Kesehatan pada Kelompok Eksperimen dan
Berdasarkan tabel 4 dari hasil uji statistik Tanpa Diberikan Pendidikan Kesehatan pada
didapatkan median pengetahuan remaja Kelompok Kontrol
Variabel N Median SD P value
sebelum pemberian pendidikan kesehatan
adalah 7,00 dengan standar deviasi 2,062 dan Sesudah 17 10.00 1.074
median pengetahuan remaja sesudah diberikan eksperimen
Sesudah kontrol 17 7.94 1.364 0.000
pendidikan kesehatan adalah 10,00 dengan
standar deviasi 1,074. Perubahan Berdasarkan tabel 6 diatas, hasil uji mann
mediansebelum dan sesudah diberikan whitney didapatkan median pengetahuan
pendidikan kesehatan adalah sebesar 3,00. remaja putri tentang pencegahan seks pranikah
Hasil analisa diperoleh p value (0,000) < α sesudah diberikan pendidikan kesehatan
(0,05), maka dapat disimpulkan bahwa ada metode REDI pada kelompok eksperimen
perbedaan yang signifikan antara pengetahuan adalah 10,00 dengan standar deviasi 1,074.
remaja putri sebelum dan sesudah diberikan Median sesudah tanpa diberikan pendidikan
pendidikan kesehatan metode permainan REDI kesehatan pada kelompok kontrol adalah 8,00
(Roda Edukasi dan Informasi) untuk dengan standar deviasi 1,364. Hasil uji statistik
mencegah seks pranikah pada kelompok diperoleh p value (0,000) < α (0,05), sehingga
eksperimen. (H0) ditolak, sehingga dapat disimpulkan
JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 566
bahwa pendidikan kesehatan metode REDI yang baik akan menumbuhkan perilaku
(Roda Edukasi dan Inspirasi) efektif terhadap yang baik. Remaja memerlukan
peningkatan pengetahuan remaja putri kemampuan pemecahan masalah yang baik,
mencegah seks pranikah. sehingga remaja mampu menyelesaikan
masalah mereka dengan efektif. Hal ini
PEMBAHASAN didukung oleh penelitian Handayani (2016),
dimana pengetahuan agama yang tinggi
1. Karakteristik Responden
mempunyai pengaruh terhadap perilaku
a. Umur
seks pranikah remaja, orang yang agamanya
Hasil penelitian yang telah dilakukan
baik maka akan memiliki rasa takut untuk
pada remaja putri di Kelurahan Labuh Baru
melakukan perbuatan yang bertentangan
Barat Kecamatan Payung Sekaki Pekanbaru
dan dilarang dalam agamanya.
didapatkan bahwa sebagian besar berada
pada remaja tengah yaitu berusia 16 tahun c. Tempat Tinggal
(58,8%). Menurut Humasugm dan Berdasarkan karakteristik responden
Soetjiningsih (2010) menyatakan bahwa didapatkan tempat tinggal responden 100%
remaja melakukan hubungan seksual tinggal bersama keluarga. Tempat tinggal
pertama kali saat di bangku SMA yaitu dan kontrol lingkungan merupakan faktor
pada usia 15-18 tahun. Menurut hasil yang tidak kalah pentingnya yang dapat
penelitian yang dilakukan oleh Kumalasari diprediksi sebagai penyebab terjadinya
dan Andhyantoro (2013) menyatakan hubungan seks pranikah. Remaja yang
bahwa remaja berpacaran pertama kali pada tinggal bersama keluarga mendapat
usia 15 tahun 33,3% pada remaja pengawasan dan bimbingan dari keluarga
perempuan, sehingga remaja memiliki dan sanak saudara, sedangkan siswa yang
resiko berpacaran yang tidak sehat antara tinggal dikos-kosan cenderung untuk bebas
lain melakukan hubungan seksual pranikah. dan pengawasan dan bimbingan orang
Penyuluhan kesehatan yang dilakukan tuanya kurang (Anita, 2015).
oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Penelitian yang dilakukan oleh
Berencana Nasional (BKKBN) lebih Andriani (2011) menyatakan bahwa remaja
banyak dilakukan pada usia SMA dari pada yang hidup dalam keluarga besar, remaja
SMP (BKKBN, 2013). Pemberian yang menjadi yatim piatu, dan remaja
informasi melalui pendidikan kesehatan dalam keluarga transisi mempunyai resiko
diharapkan dapat meningkatkan yang signifikan dalam melakukan seks
pengetahuan remaja untuk mencegah pranikah. Hubungan antara orang tua dan
perilaku seksual pranikah dan kehamilan anak yang lebih kuat dan kontrol yang baik
yang tidak diinginkan (BKKBN, 2017). Hal terhadap anak dapat menurunkan resiko
ini dilakukan karena remaja lebih mampu terjadinya hubungan seks pranikah.
mengolah kesehatan reproduksi dan
2.Pengaruh pendidikan kesehatan metode
mempertahankan kesehatannya. Hal ini
permainan REDI (Roda Edukasi dan
melandasi pentingnya pendidikan bagi
Inspirasi) terhadap pengetahuan remaja
remaja, terlebih lagi pendidikan kesehatan
mencegah seks pranikah
reproduksi dengan pendidikan kesehatan
Hasil penelitian yang telah dilakukan
merupakan salah satu aspek penting kunci pada 34 responden yang dibagi menjadi 2
dari kesehatan secara keseluruhan pada kelompok yaitu kelompok eksperimen dan
remaja (WHO, 2017). kelompok kontrol, kelompok eksperimen
b. Agama diberikan pendidikan kesehatan melalui
Berdasarkan karakteristik agama metode permainan REDI (Roda Edukasi
didapatkan mayoritas responden beragama dan Inspirasi), sedangkan kelompok kontrol
Islam (94,1%). Agama merupakan faktor tidak diberikan perlakuan seperti kelompok
internal dari remaja yang mempengaruhi eksperimen. Kelompok eksperimen
perilaku seksual (Kumalasari & menggunakan hasil ukur median, sedangkan
Andhyantoro, 2013). Pemahaman agama kelompok kontrol menggunakan hasil ukur

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 567


menggunakan mean skor pengetahuan Pemilihan dan penggunaan media salah
remaja pretest dan posttest. Berdasarkan satu komponen yang mempengaruhi hasil
penelitian yang telah dilakukan diwilayah dari pendidikan kesehatan yang dilakukan.
kerja Labuh Baru Barat, Pekanbaru Hal ini berarti peningkatan pengetahuan
didapatkan hasil data pre-test dan post-test remaja putri tentang pencegahan seks
skor pengetahuan remaja yang selanjutnya pranikah sangat dipengaruhi oleh permainan
dilakukan uji statistik dengan menggunakan roda edukasi dan aksi yang digunakan saat
uji Wilcoxon. Kelompok eksperimen melakukan pendidikan kesehatan tentang
diperoleh p value (0,000) < α (0,05). Hal ini pencegahan seks pranikah, karena
berarti ada pengaruh yang signifikan antara permainan roda edukasi dan inspirasi
median skor pengetahuan remaja putri pada merupakan hasil inovatif dari permainan
kelompok eksperimen, sebelum dan monopoli yang sudah dikenal oleh sisa
sesudah dilakukan pendidikan kesehatan (Rahmawati, Nani, & Cece, 2017).
metode permainan REDI, sehingga dapat Permaian REDI (Roda Edukasi dan
disimpulkan bahwa pemberian pendidikan Inspirasi) merupakan permainan edukatif
kesehatan berpengaruh terhadap yang melibatkan interaksi secara aktif
pengetahuan remaja putri. seluruh remaja. Permaina REDI terdiri dari
Berdasarkan penelitian ini juga dua permainan yaitu permainan roda
dilakukan uji statistik dengan menggunakan edukasi dan permainan roda inspirasi.
uji man whitney dan diperoleh p value Permainan edukasi merupakan permainan
(0,000) < α (0,05). Hal ini berarti terdapat yang memberikan informasi kepada remaja
perbedaan yang signifikan antara pretest tentang kesehatan reproduksi dan
dan posttest pengetahuan remaja putri pada pencegahan seks pranikah. Permainan ini
kelompok eksperimen dan kelompok remaja mendapat informasi dari peneliti dan
kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa video yang ditanyangkan tentang bahaya
pemberian pendidikan kesehatan metode dan pencegahan seks pranikah. Remaja
permainan REDI (Roda Edukasi dan secara aktif mendengarkan, menjawab
Inspirasi) efektif terhadap pengetahuan pertanyaan, dan bertanya terkait materi
remaja putri untuk mencegah seks pranikah. yang dijelaskan. Melalui metode permainan
Banyak cara yang dapat dilakukan ini, remaja dapat meningkatkan
untuk mencegah seks pranikah, salah pengetahuannya dan dapat mengurangi rasa
satunya dengan pendidikan kesehatan malu dan segan yang ada dalam diri remaja
(Maulana, 2009). Pendidikan kesehatan dan mampu mengubah pengetahuan remaja
merupakan proses yang direncanakan yang rendah terhadap masalah kesehatan
dengan sadar untuk menciptakan reproduksi termasuk penyakit yang terjadi
kesempatan kepada individu agar senantiasa akibat dari seks pranikah. Setelah remaja
belajar memperbaiki kesadaran serta bermain roda edukasi, dilanjutkan dengan
meningkatkan pengetahuan dan permainan roda inspirasi yang berfungsi
keterampilan kesehatannya (Nursalam, untuk mengajak remaja menuangkan
2008). kreatifitasnya salah satunya yaitu membuat
Pendidikan kesehatan dengan poster dan slogan setelah mendapatkan
menggunakan metode simulasi permainan informasi tentang pencegahan seks
yang mempunyai berbagai keunggulan yang pranikah.
dapat memungkinkan kemudahan dalam Media ini memberikan stimulus pada
proses belajar, keunggulan-keunggulan dari pendengaran dan penglihatan, sehingga
metode permainan antara lain meningkatkan hasil yang diperoleh lebih maksimal. Hasil
partisipasi aktif peserta didik, tersebut dapat tercapai karena pancaindera
memungkinkan adanya umpan balik yang yang paling banyak menyalurkan
menjadikan proses belajar lebih efektif, pengetahuan ke otak adalah mata (kurang
meningkatkan kemampuan untuk lebih 75% sampai 87%) sedangkan 13%
menyampaikan pendapat dalam diskusi sampai 25% pengetahuan diperoleh atau
kelompok (Arief, 2009). disalurkan melalui indera yang lain

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 568


(Maulana, 2009). Hal ini sesuai dengan pendidikan kesehatan seputar seks
penelitian Ratnaningsih (2012) yang pranikah dan pencegahannya.
menyatakan bahwa metode edukasi yang 3. Masyarakat
tepat bagi remaja adalah yang bersifat Hasil penelitian ini dapat menjadi
komunikasi dua arah atau lebih seperti pemberi informasi mengenai pencegahan
diskusi kelompok, simulasi permainan, dan seks pranikah dikalangan remaja sehingga
tim belajar. Penelitian lain yang dilakukan remaja memiliki pengetahuan dan
oleh Khorani (2012) menyatakan bahwa pemahaman yang baik tentang pencegahan
pemberian pendidikan kesehatan dengan seks pranikah.
menggunakan media permainan dapat 4. Peneliti Selanjutnya
memberikan perbedaan tindakan antara Peneliti selanjutnya dapat juga
sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, melakukan penelitian mengenai
dengan hasil rata-rata yang diperoleh perbandingan pengetahuan dan sikap
sebelum dan sesudah yaitu 20,85% dan remaja putri dan remaja putra melalui
39,80. pendidikan kesehatan metode permainan
REDI (Roda Edukasi dan Inspirasi) untuk
SIMPULAN mencegah perilaku seks pranikah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
karakteristik responden paling banyak berusia UCAPAN TERIMA KASIH
16 tahun (58,8%), beragama islam (94,1%), Ucapan terimakasih kami tujukan
dan tinggal bersama keluarga (100%). kepada Lurah Labuh Baru Barat Pekanbaru
Perlakuan pendidikan kesehatan metode REDI atas kerjasama dan izin melakukan penelitian
(Roda Edukasi dan Inspirasi) pada kelompok didaerah Labuh Baru Barat. Terimakasih tak
eksperimen meningkatkan skor pengetahuan terhingga atas bantuan dan bimbingan dari
remaja putri untuk mencegah seks pranikah. dosen pembimbing dalam penyelesaian
Berdasarkan uji wilcoxon pada laporan penelitian ini.
kelompok eksperimen menunjukkan
signifikansi dengan p value (0,000) < α (0,05). 1
Pratiwi Ningsih: Mahasiswa Fakultas
Sedangkan uji t dependen pada kelompok Keperawatan Universitas Riau, Indonesia
2
kontrol menunjukkan tidak terdapat Sri Utami: Dosen Departemen Keperawatan
signifikansi dengan nilai p value (0,442) > α Maternitas Fakultas Keperawatan Universitas
(0,05. Hasil uji mann whitney dimana Riau, Indonesia
diperoleh p value (0,000) < α (0,05). 3
Nurul Huda: Dosen Departemen
Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Keperawatan Medikal Bedah Fakultas
pemberian pendidikan kesehatan melalui Keperawatan Universitas Riau, Indonesia
metode permainan REDI (Roda Edukasi dan
Informasi) terhadap pengetahuan remaja putri DAFTAR PUSTAKA
untuk mencegah seks pranikah efektif untuk Andriani, H. (2016). Hubungan pengetahuan,
membantu meningkatkan pengetahuan remaja. akses media informasi dan peranan
keluarga terhadap perilaku seksual
SARAN
pada siswa smk 1 kendari tahun 2016.
1. Pengembangan Ilmu Keperawatan Diperoleh tanggal 29 Juli 2018 dari
Hasil penelitian ini diharapkan http://media.neliti.com
sebagai pertimbangan, masukan, Anita, S. (2015). Persepsi mahasiswa
menambah wawasan, dan pengalaman terhadap perilaku seksual pada
khususnya dibidang kesehatan reproduksi mahasiswa kos dilingkungan universitas
untuk mencegah dampak dari perilaku seks riau kelurahan simpang baru panam
pranikah. pekanbaru. Diperoleh tanggal 30 Juli
2. Institusi 2018 dari http://media.neliti.com
Hasil penelitian diharapkan dapat Arif, S. (2009). Media pendidikan: pengertian,
lebih memaksimalkan dalam kegiatan yang pengembangan, dan pemanfaatannya.
berhubungan dengan pemberian Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 569


Badan Kependudukan dan Keluarga Khorani., Albiner. S., & Fitri, A. (2012).
Berencana Nasional. (2013). Survei Pengaruh permainan sebagai media
demografi dan kesehatan Indonesia promosi kesehatan terhadap perilaku
2012 kesehatan reproduksi remaja gizi seimbang pada siswa negeri 1
laporan pendahuluan. Diperoleh bagan sinembah kecamatan bagan
tanggal 25 Juli 2018 dar
sinembah kabupaten rokan hilir riau
http://bkkbn.go.id
Badan Kependudukan dan Keluarga tahun 2012. Diperoleh tanggal 17 Mei
Berencana Nasional. (2017). BKKBN 2018 dari http://jurnal.usu.ac.id
kampanye kesehatan reproduksi di Sail Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).
Sabang. Diperoleh tanggal 15 Januari (2016). Data kasus pengaduan anak
2018 dari https://www.bkkbn.go.id berdasarkan klaster perlindungan anak
Badan Kependudukan dan Keluarga tahun 2011-2016 KPAI, (46), 2016.
Berencana Nasional. (2017). Seks bebas Diperoleh tanggal 15 Januari 2018 dari
kini menjadi masalah utama remaja http://www.ucarecdn.
Indonesia. Diperoleh tanggal 10 Januari Kumalasari,I., & Andhyantoro, I. (2013).
2018 dari
Kesehatan reproduksi untuk mahasiswa
https://www.kebijakankesehatanindones
ia.net kebidanan dan keperawatan. Jakarta:
Badan Pusat Statistik Provinsi Riau. (2014). Salemba Medika
Penduduk menurut kelompok usia dan Maulana, H. (2009). Promosi kesehatan.
jenis kelamin. Diperoleh tanggal 10 Jakarta: EGC.
Januari 2018 dari https://riau.bps.go.id Musthofa, S. B., & Winarti, F. (2010). Faktor
Department of Health & Human Services yang mempengaruhi perilaku seks
(HHS). (2018). Adolescent and school pranikah mahasiswa di pekalongan
health: sexual risk behaviors HIV, STD, tahun 2009-2010. Jurnal Kesehatan
& teen pregnancy prevention. Diperoleh Reproduksi, 1(1), 1–10. Diperoleh
tanggal 12 April 2018 dari
tanggal 15 Januari 2018 dari
https://www.cdc.gov
Ghebremichael, M.S., & Finkelman, M.D. http://ejournal.litbang.kemkes
(2013). The effect of premarital sex on Nursalam. (2008). Konsep dan penerapan
Sexually Transmitted Infections (STIs) metodologi penelitian ilmu
and high risk behaviors in women. keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
PMC Journal of Health. Diperoleh Pieter, H. Z., & Lubis, N. L. (2010).
tanggal 20 Februari 2018 dari https:// Pengantar psikologi untuk kebidanan.
www.ncbi.nlm.nih.gov Jakarta: Prenadamedia Group
Handayani, L. (2016). Penanaman nilai-nilai Prasojo. (2010). Super brain game.
moral dalam keluarga beda agama. Yogyakarta: Semesta Aksara
Diperoleh tanggal 25 Juli 2018 dari Setiadi. (2013). Konsep dan praktik penulisan
http://e- riset keperawatan. Yogyakarta: Graha
repository.perpus.iainsalatiga.ac.id Ilmu
Humasugm, Chr, D., & Soetjiningsih. (2008). Soetjiningsih. (2010). Tumbuh kembang
Remaja usia 15 - 18 tahun banyak remaja dan permasalahannya. Jakarta:
lakukan perilaku seksual pranikah. Sagung Seto
Diperoleh tanggal 23 Februari 2018 dari Rahmawati, D., Nani, Y., & Cece, S.R. (2017).
https://ugm.ac.id/ Analisis faktor-faktor yang
Ismail. (2009). Education game. Yogyakarta: berhubungan dengan perilaku seks
Pro U Media pranikah mahasiswa kos-kosan di
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Peraturan kelurahan lalolara tahun 2016. Jurnal
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Kesehatan Masyarakat 2(5). Diperoleh
Nomor 25 Tahun 2014. Jakarta: tanggal 20 Januari 2018 dari
Kementerian Republik Indonesia https://www.ojs.uho.ac.id

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 570


Ratnaningsih, M. (2012). Pengaruh metode WHO. (2017). Social determinants of health
simulasi permainan dan brainstorming and well being amongyoung people:
terhadap pengetahuan dan sikap health behavior in school-aged children
pengurus PIK-R SMA tentang kesehatan (hbsc) study. Diperoleh tanggal 25 Juli
reproduksi remaja di kota Makassar. 2018 dari
http://hbsc.unito.it/it/images/pdf/hbsc/pr
Skripsi. Fakultas Kesehatan
elimspart1.pdf
Masyarakat. Makassar: Universitas
Hasanudin

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli–Desember) 2018 571

You might also like