Professional Documents
Culture Documents
Program Studi Ilmu Tanah Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl SWK 104 Condongcatur Yogyakarta
Email : r_aguswid@upnyk.ac.id
ABSTRACT
10
J.Tanah dan Air, Vol. 15, No. 1, 2018:10-21
kerusakan lahan sehingga dosis pupuk dan magnesium, hal ini sangat
diberikan terus meningkat. menguntungkan untuk tanah mineral
Salah satu solusi yang dapat masam yang tersebar luas di Indonesia.
digunakan untuk menanggulangi Mulyanto dan Ratih (2014) telah
permasalahan tersebut di atas adalah mengidentifikasi mineralogi dari zeolite
dengan menggunakan pupuk bio organo Wonosari, Gunungkidul dengan XRD
mineral yang merupakan pupuk organik sebagai zeolite clinoptilolite dan
yang diperkaya kandungan haranya kandungan unsurnya dengan XRF, yakni
dengan menambahkan pupuk kandang dan mengandung 3,02% K, sehingga cukup
bahan-bahan agromineral seperti batuan baik untuk digunakan sebagai sumber K
fosfat (Rock Phosphate), Zeolit dan pupuk bio organo mineral.
Feldspar. Bahan utama pupuk ini adalah Pemanfaatan zeolite sebagai
jerami padi. Menurut Ponnamperuma agromineral telah dianjurkan oleh Martins
(1984), jerami padi mengandung sekitar et al. pada Konggres Pupuk Dunia tahun
0,6% N, 0,1% P, 0,1% S, 1,5% K, 5 % Si, 2014 di Brazil. Leggo (2014) telah
dan 40% C. Dekomposisi bahan organik meneliti tentang pupuk zeolite-bahan
menghasilkan asam-asam organik organik untuk perbaikan sifat-sifat tanah,
sehingga mempercepat proses pelarutan yakni dapat meminimalkan kendala tanah
agromineral. Mikrobia berperan penting untuk menopang pertumbuhan tanaman.
dalam proses dekomposisi dan Selanjutnya, hasil penelitian Pickering et
mineralisasi bahan organik dan pelarutan al. (2002), menunjukkan bahwa
agromineral. Ketiga bahan tersebut percampuran kedua bahan tersebut dapat
diharapkan bisa bersinergi menjadi satu mempercepat larutnya fosfor dari batuan
kesatuan bahan yang bisa memberikan fosfat. Hasil penelitian Kharisun et al.
nutrisi khususnya P dan K, serta N secara (2012), menunjukkan bahwa pupuk
perlahan sesuai dengan kebutuhan tumbuh kompos yang diperkaya BFA dan K-
tanaman. Di samping ketiga unsur utama feldspar yang mempunyai kualitas baik
tersebut, pupuk bio organo mineral juga terutama pada pupuk kompos yang
akan memberikan basa-basa khususnya diberikan BFA dan K-feldspar sebesar
Ca, Na, dan Mg sehingga akan berdampak 80% dan 20% dan 60% dan 40%.
positif menaikkan pH tanah. Mineral Selanjutnya hasil penelitian Mulyanto et
zeolite dan bahan organik yang al. (2016) menunjukkan bahwa pupuk
terkomposkan akan menaikkan kapasitas dengan komposisi Jerami + 15% pupuk
pertukaran kation (KPK). kandang ayam + 20% bahan agromineral
Batuan fosfat (rock phosphate) (zeolite:batuan fosfat:feldspar=2:1:1) +
mudah ditemukan di beberapa wilayah 10% gliriside dengan ditambah
khususnya di Pulau Jawa. Batuan tersebut mikroorganisme pelarut P dan K
dapat sebagai sumber fosfat yang sangat merupakan komposisi yang paling baik.
dibutuhkan tanaman, namun kelarutannya Hasil penelitian Santi dan Goenadi (2009;
sangat rendah. Beberapa peneliti antara 2012) menemukan mikroorganisme pelarut
lain (Sudadi et al., 2013) telah fosfat dan kalium yaitu bakteri Pantoea
menunjukkan pentingnya peran mikrobia dispersa dan Pseudomonas fluorescent,
dalam pelarutan fosfor dari batuan fosfat. dan jamur Trichoderma polysporum.
Zeolite clinoptilolite sebagai Pada dasarnya unsur Kalium (K) dalam
agromineral sumber K di samping mineral tanah berasal dari mineral-mineral yang
yang lain seperti feldspar, schists, mica terdiri dari primer tanah seperti: feldspar
(biotite dan phlogopite) dan mineral (sumber utama) sebanyak 16%, mika 5,2%
lempung (illite dan glauconite). Zeolite (terbagi dalam bentuk biotit sebanyak
clinoptilolite banyak mengandung kation 3,8% dan muskovit sebanyak 1,4 %);
basa terutama kalsium, kalium, natrium mineral sekunder illit (hidrous mika),
11
R. Agus Widodo, Didi Saidi, dan Djoko Mulyanto: Pengaruh Pupuk Bio-Organo Mineral
vermikulit, khlorit, dan mineral tipe lapangan formula produk pupuk Bio-
campuran. organo mineral yang dihasilkan dari
Leggo (2014) juga menyarankan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi
penggunaan zeolite dan bahan organik Tahun Anggaran 2016. Uji lapangan
untuk meningkatkan pertumbuhan dilaksanakan dengan melakukan
tanaman pada lahan marginal, karena bisa percobaan yang disusun dalam Rancangan
menekan kehilangan nitrogen dan Acak Lengkap dengan faktor perlakuan
meningkatkan kualitas dan kesehatan seperti tersaji dalam tabel 1. Setiap
tanah. Selain itu, kandungan P dalam kombinasi perlakuan diulang sebayak 3
jerami yang cukup rendah dapat kali. Percobaan menggunakan tanah
ditingkatkan dengan penambahan tepung Entisol yang berasal dari Kebun Praktek
batuan fosfat. Fakultas Pertanian. Sebanyak 15 kg tanah
Pupuk bio-organo mineral ini kering angin ditambah dengan berbagai
diharapkan bisa menyediakan pupuk formula pupuk bio organo mineral dengan
dengan kandungan hara tanaman cukup dosis 20 ton per ha atau setara dengan
dan pelepasannya sesuai dengan 125g per pot. Setelah disiram, tanah
kebutuhan tanaman sehingga efisiensi diinkubasi selama 7 hari. Selanjutnya
pemupukan dapat meningkat. Penelitian tanah ditanami dengan tanaman jagung.
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pengamatan pertumbuhan dilakukan pada
berbagai formula pupuk bio organo 60 hari setelah tanaman. Parameter
mineral terhadap sifat kimia tanah dan penelitian meliputi: pH, C-organik, N-
pertumbuhan tanaman jagung. total, P tersedia dan K tersedia tanah,
tinggi tanaman, berat basah dan kering
METODE PENELITIAN tanaman dan jumlah daun. Data dianalisis
keragamannya. Apabila berbeda nyata
Penelitian dilakukan di kebun selanjutnya di uji beda rerata dengan
percobaan Fakultas Pertanian UPN Duncans Multiple Range Test dengan
“Veteran” Yogyakarta. Pelaksanaan jenjang nyata 5 % .
dilaksanakan pada bulan Maret–Oktober
2018. Penelitian ini merupakan uji
Tabel 1. Perlakuan uji Pupuk bio organo mineral yang berbeda formula
Perlakuan Keterangan
12
J.Tanah dan Air, Vol. 15, No. 1, 2018:10-21
Tabel 2. Sifat kimia tanah terpilih yang digunakan dalam uji lapangan.
Sifat kimia Nilai Harkat
pH 6.25 agak masam
C- organik (%) 1.97 sangat rendah
N- total (%) 0.01 sangat rendah
P tersedia (ppm) 944.386 sangat tinggi
K tersedia (me %) 0.02 sangat rendah
Tabel 3. Hasil analisis sifat kimia berbagai formula pupuk bio organo mineral yang digunakan.
pH C-organik N-total Nisbah P tersedia K tersedia
Kode
(%) (%) C:N (ppm) (me%)
P1 6.55 15.292 1.884 6.5 3363.8 14.472
P2 6.63 12.857 0.370 27.8 4475.3 12.272
P3 6.48 13.597 0.782 13.9 3828.2 11.898
P4 6.07 14.753 0.303 39.0 3604.0 11.874
P5 6.03 17.120 1.378 9.9 2701.0 13.941
P6 6.61 14.939 0.982 12.2 4038.6 11.165
P7 6.53 14.573 0.451 25.8 3833.8 9.910
P8 6.77 13.108 0.816 12.8 4134.1 9.269
13
R. Agus Widodo, Didi Saidi, dan Djoko Mulyanto: Pengaruh Pupuk Bio-Organo Mineral
Tabel 4. Hasil analisis kimia tanah terpilih setelah perlakuan dengan berbagai formula pupuk bio
organo mineral
Kode C- organik N-total Nisbah P-tersedia K-tersedia
pH
pupuk (%) (%) C:N (ppm) (me%)
P0 5.793 a 2.558 a 0.066 a 47.774 a 997.2 a 0.034 a
P1 6.157 ab 2.497 a 0.076 a 33.241 a 1269.2 a 0.282 e
P2 6.163 ab 2.955 a 0.061 a 60.959 a 1295.6 a 0.195 bc
P3 6.160 ab 2.493 a 0.075 a 34.588 a 1236.4 a 0.180 bc
P4 6.230 ab 2.824 a 0.057 a 54.113 a 1157.4 a 0.180 bc
P5 6.243 b 3.082 a 0.061 a 66.426 a 1098.5 a 0.253 de
P6 6.073 ab 2.758 a 0.071 a 40.507 a 1179.9 a 0.151 b
P7 6.053 ab 2.893 a 0.071 a 43.069 a 1131.3 a 0.195 bc
P8 6.037 ab 2.559 a 0.080 a 33.738 a 1251.1 a 0.224 cd
Keterangan : angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama
menunjukkan tidak ada beda nyata pada taraf signifikansi 5 %
14
J.Tanah dan Air, Vol. 15, No. 1, 2018:10-21
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 1. Pengaruh berbagai formula pupuk bio organo mineral terhadap (a) pH, (b)
kadar C-organik, (c) kadar N-total, dan (d) nisbah C:N tanah yang ditanami
jagung pada 60 hari setelah tanam
15
R. Agus Widodo, Didi Saidi, dan Djoko Mulyanto: Pengaruh Pupuk Bio-Organo Mineral
mineral tidak berpengaruh nyata terhadap sesuai dengan penelitian Kharisun et al.
nisbah C:N tanah. Perbandingan nisbah (2012) menunjukkan bahwa pupuk
C:N pada tiap perlakuan tersaji dalam kompos diperkaya batuan fosfat alam dan
Gambar 1d. Nisbah C:N tanah pada K-feldspar yang mempunyai kualitas baik
Entisol masih tergolong tinggi. Hal ini terutama pada pupuk kompos yang
menunjukkan bahwa bahan organik yang diberikan batuan fosfat alam dan K-
diberikan masih belum matang sehingga feldspar sebesar 80% dan 20% dan 60%
dimungkinkan terjadi immobilisasi unsur- dan 40% .
unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Peranan unsur K bagi tanaman
sangat penting dalam setiap proses
Unsur hara fosfor merupakan salah metabolisme dalam tanaman yaitu dalam
satu unsur hara yang dibutuhkan dalam sintesis asam amino dan protein dari ion-
jumlah banyak. Hasil sidik ragam ion amonium dalam proses fotosintesis.
menunjukkan bahwa perlakuan berbagai Kendala utama tanah Entisol adalah
formula bio-organo berpengaruh tidak ketersediaan unsur K dalam tanah. Hakim
nyata terhadap kadar P dalam tanah. et al. (1986) menyatakan bahwa apabila
Perbandingan kadar P tersedia tersaji terjadi kekurangan kalium dalam daun,
dalam Gambar 2a. Dari gambar terlihat maka kecepatan asimilasi karbondioksida
bahwa formula dengan pupuk kandang (CO2) akan turun.
ayam mempunyai kandungan yang relatif Hasil sidik menunjukkan bahwa
lebih tinggi dibanding pupuk kandang perlakuan berbagai formula bio organo
sapi. Hasil penelitian Abbasi et al. (2015) mineral berpengaruh sangat nyata terhadap
menunjukkan bahwa kombinasi perlakuan kadar K tersedia tanah. Perbandingan antar
pupuk kandang ayam dan batuan fosfat perlakuan formula pupuk ditunjukkan pada
dengan perbandingan 1 : 1 dengan gambar 2 b. Dari gambar terlihat bahwa
penambahan bakteri pelarut fosfat mampu kadar tertinggi pada perlakuan P1.
melepaskan P besar 25 mg/kg-1 setelah Adanya perbedaan kadar K dalam tanah
inkubasi (hari 60). Hal ini menunjukkan berkaitan dengan serapan unsur oleh
bahwa kombinasi tersebut dapat menjadi tanaman. Menurut Hussain et al. (2015),
pilihan yang layak untuk melepaskan P pemupukan kalium meningkatkan
dari batuan fosfat yang tidak dapat larut parameter pertumbuhan secara signifikan.
untuk periode yang lebih lama. Hasil ini Aplikasi kalium pada tingkat 100 kg ha-1
(a) (b)
Gambar 2. Pengaruh berbagai formula pupuk bio organo mineral terhadap (a) kadar P
tersedia dan (b) K tersedia tanah yang ditanami jagung pada 60 hari setelah
tanam
16
J.Tanah dan Air, Vol. 15, No. 1, 2018:10-21
17
R. Agus Widodo, Didi Saidi, dan Djoko Mulyanto: Pengaruh Pupuk Bio-Organo Mineral
feldspar yang mempunyai kualitas baik tersedia bagi tanaman. Hasil penelitian
terutama pada pupuk kompos yang Abbasi et al. (2015) menunjukkan bahwa
diberikan batuan fosfat alam dan K- kombinasi perlakuan pupuk kandang ayam
feldspar sebesar 80% dan 20% dan 60% dan batuan fosfat dengan perbandingan 1 :
dan 40% . 1 dengan penambahan bakteri pelarut
Hasil sidik ragam percobaan fosfat mampu melepaskan P besar 25
menunjukkan bahwa berbagai formula mg/kg-1 setelah inkubasi (hari 60). Hal ini
pupuk bio-organo mineral berpengaruh menunjukkan bahwa kombinasi tersebut
sangat nyata terhadap tinggi tanaman dapat menjadi pilihan yang layak untuk
jagung pada umur 60 hari setelah tanaman melepaskan P dari batuan fosfat yang tidak
(Tabel 5). Dari tabel tersebut menunjukkan dapat larut untuk periode yang lebih lama.
bahwa tinggi tanaman pada perlakuan Berat basah dan berat kering
pupuk bio-organo mineral berbeda nyata tanaman merupakan parameter
dengan kontrol (P0). Pembandingan tinggi pertumbuhan tanaman yang paling
tanaman jagung akibat penambahan pupuk penting. Hasil analisis keragaman
bio organo mineral tersaji pada gambar 3a.
menunjukkan bahwa perlakuan berbagai
Dari gambar 3a terlihat bahwa pupuk bio-
formula pupuk bio organomineral
organo mineral formula P4 memberikan
tinggi tanaman yang terbaik. Hal ini berpengaruh terhadap berat basah dan
diduga disebabkan pemberian pupuk bio kering pada tanaman jagung seperti tersaji
organo mineral memberi pengaruh dalam tabel 4. Perbandingan pengaruh
terhadap peningkatan kadar unsur hara formula pupuk bio-organo mineral
tersedia di dalam tanah. Peningkatan terhadap berat basah dan kering tersaji
kandungan unsur hara dalam tanah akibat dalam gambar 3b dan gambar 3c.
pemberian pupuk bio-organo mineral Dari gambar 3b dan gambar 3c,
diduga berasal dari proses mineralisasi menunjukkan bahwa pemupukan dengan
maupun dari proses pelarutan dari bahan formula P4 memberikan berat kering
mineral yang terdapat dalam pupuk. tanaman yang paling baik. Hal ini diduga
Batuan fosfat yang merupakan salah satu disebabkan komponen pupuk formula P4
komponen terdapat dalam pupuk bio secara mampu menyediakan unsur hara
organo mineral merupakan sumber unsur dalam jumlah yang optimal. Jerami
hara P yang belum tersedia bagi tanaman. sebagai bahan pokok didekomposisi
Adanya jerami dan pupuk kandang yang menghasilkan asam-asam organik yang
ada berperan penting dalam proses dapat melarutkan unsur yang terkandung
perubahan P tidak tersedia menjadi P
(a) (b)
(c )
Gambar 3. Pengaruh berbagai formula pupuk bio organo mineral terhadap (a) tinggi ,
(b) berat basah dan berat kering tanaman jagung pada 60 hari setelah tanam
19
R. Agus Widodo, Didi Saidi, dan Djoko Mulyanto: Pengaruh Pupuk Bio-Organo Mineral
pupuk bio-organo mineral belum dapat Hakim, N. Y., Nyakpa, A.M., Lubis, S.,
disetarakan dengan kandungan unsur Ghani, R., Saul, A., Diha, G.B. Hong
tersedia dalam pupuk kimia. dan H.H. Barley. 1986. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Universitas Lampung.
KESIMPULAN Bandar Lampung
Hussain, A, M. Arshad, Z. Ahmad, H.T.
Pupuk Bio organo mineral merupakan Ahmad, M. Afzal, M. Ahmad. 2015.
pupuk organik yang diperkaya dengan Potassium Fertilization Influences
bahan agromineral lokal sehingga Growth, Physiology and Nutrients
kandungan unsur hara menjadi lebih tinggi Uptake of Maize (Zea Mays L.)
dibandingkan pupuk organik biasa. Uji Potassium Fertilization and Maize
lapangan produk pupuk bio agro mineral Physiology. Cercetări Agronomice
berpengaruh nyata terhadap tinggi în Moldova Vol. XLVIII, No. 1
tanaman dan jumlah daun, namun tidak (161)
berpengaruh nyata terhadap diameter
batang tanaman jagung. Formulasi pupuk Kaur, G. M. dan S. Reddy .2015. Effects
bio organo mineral yang paling baik of Phosphate-Solubilizing Bacteria,
adalah P4 berupa kombinasi 65% jerami; Rock Phosphate and Chemical
15% pupuk kandang ayam; 20% bahan Fertilizers on Maize-Wheat
agromineral (Zeolit : Feldspar : Batuan Cropping Cycle and Economics.
Fosfat = 1:1:2). Pedosphere Volume 25, Issue
3, June 2015, Pages 428-437
PUSTAKA https://www.sciencedirect.com/scien
ce/article/pii/S1002016015300102
Kharisun, T. Ariati, J. Maryanto, Sisno,
Abbasi, M,K., N. Musa, and M. Manzoor . dan R. A. A. Putri. 2012.
2015. Mineralization of soluble P Karakterisasi Pupuk Organik Dan
fertilizers and insoluble rock Pupuk Organik Yang Diperkaya
phosphate in response to phosphate- Dengan Batuan Fospfat Dan K-
solubilizing bacteria and poultry Felspar. Prosiding Seminar
manure and their effect on the Nasional: Pengembangan Sumber
growth and P utilization efficiency Daya Pedesaan dan Kearifan Lokal
of chilli (Capsicum annuum L.). Berkelanjutan II” Fakultas Pertanian
Biogeosciences, 12, 4607–4619, Universitas Jenderal Soedirman
2015 II” Purwokerto, 27-28 Nopember
www.biogeosciences.net/12/4607/20 2012
15/
Lingga, P 1991. Jenis dan Kandungan
Abbasi, M.,K dan M. Manzoor . 2018. Hara pada Beberapa KotoranTernak.
Biosolubilization of phosphorus Pusat Pelatihan Pertanian dan
from rock phosphate and other P Pedesaan Swadaya (P4S)
fertilizers in response to phosphate ANTANAN. Bogor (Tidak
solubilizing bacteria and poultry dipublikasikan).
manure in a silt loam calcareous soil.
Journal of Plant Nutrition and Soil Leggo, PJ. 2014. The Organo-Zeolitic-Soil
Science. Volume181, Issue3 June System: A Comprehensive Fertilizer.
2018. International Journal of Waste 4:3 .
https://doi.org/10.1002/jpln.2018000 http://dx.doi.org/10.4172/2252-
12 5211.1000156.
20
J.Tanah dan Air, Vol. 15, No. 1, 2018:10-21
21