Department of Government Science Faculty of Social and Political Sciences
University of Riau
Government Science Faculty of Social Studies Program, University of Riau
Campus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12.5 Simp. Baru Pekanbaru 28293- Tel / Fax. 0761-63277
Abstract
This research is based on the Regulations of the regional city of
Pekanbaru number 02 of 2009 about Traffic And Road Transport that the Department of transportation the city of Pekanbaru has the authority as a service to manage transportation in General. Problems occurred at the existing highway transportation in the city of Pekanbaru in between Oplet, City Bus and Metro Trans because of the low level of mobility and accessibility in transportation such as the operating system, the frequency of arrival on the uncertain transportation, the operation of urban transport is still the old already as Oplet and City Bus, and not of route diversion transport routes new oplet intersecting route Trans Metro Pekanbaru. A common purpose is to research described by the management of transportation department of transportation Pekanbaru. This is cityhe methodology, qualitative study data collection techniques used is, documentation, interviews and observation. While data analysis was descriptive.This study looked at the management of municipal Pekanbaru on mobility and accessibility on transportation and setting route study conducted transportation department on Oplet, City Bus and Trans Metro Pekanbaru. The result of this research suggests transportation system management done transportation department on the implementation of the route diversion on oplet and city bus with not been undertaken effectively and efficiently, as evidenced by at present well intersecting with the route Trans Metro Pekanbaru.While in the development of Trans Metro corridor can be done effectively and efficient, evidenced by 2 corridor and in 2015 to 8 corridor.
Keywords: The Management Of Transportation System, City Transport
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 1
PENDAHULUAN 4. Belum terlaksananya pengalihan A. Latar Belakang Masalah rute trayek baru angkutan kota yang Dalam pengoperasian sistem berhimpitan dengan rute Trans transportasi, masalah umum yang Metro Pekanbaru. dirasakan dan dapat dilihat langsung oleh Dengan demikian tentu saja, jumlah masyarakat adalah tidak seimbangnya transportasi khusus pada angkutan kota di antara jumlah kebutuhan perjalanan Pekanbaru sangat padat. masyarakat dengan pengadaan pelayanan Tabel 1 Jumlah Armada Angkutan sistem transportasi yang berkualitas, yang Kota Pekanbaru Tahun 2013-2015 diukur dan kecepatan, keamanan, No Angkutan Tahun kenyamanan, kelancaran, keandalan, dan Kota 2013 2014 2015 keterjangkauan (biaya murah). Atau, 1 Oplet 912 842 737 dalam pengertian lain, bahwa mutu Unit Unit Unit layanan sistem transportasi seluruh moda 2 Bus Kota 20 11 11 belum mampu mengakomodasi seluruh Unit Unit Unit keinginan masyarakat yang 3 Trans 50 80 80 perkembangannya begitu cepat sesuai Metro Unit Unit Unit dengan peningkatan keadaan sosial Sumber: Dinas Perhubungan Kota ekonomi dan kegiatan masyarakat. Pekanbaru, 2016 Sedangkan pada masalah yang lebih spesifik pada pengoperasian sistem Dapat di lihat dari tabel diatas transportasi di kota, yang dirasakan bahwa jumlah Angkutan Kota di masyarakat pengguna moda transportasi Pekanbaru memiliki jumlah yang cukup jalan raya diantaranya dapat diuraikan besar. Angkutan kota seperti Oplet, Bus sebagai berikut: Kota, dan Trans Metro merupakan 1. Rendahnya mobilitas dan sebagian angkutan kota yang dikelola oleh aksesibilitas pada kendaraan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Oleh penumpang umum massal, misalnya karena itu, peran Dinas Perhubungan Kota sistem operasi, frekuensi Pekanbaru sangat strategis sebagai salah kedatangan tidak menentu, satu stakeholder dalam mengurangi langkanya tempat pergantian moda permasalahan kemacetan yang terjadi, dan (transit), terbatasnya rute pelayanan merupakan badan atau organisasi yang dan keterbatasan jumlah angkutan melaksanakan tugas pokok membantu umum massal dibanding dengan Walikota dalam menyelenggarakan jumlah arus perjalanan masyarakat. pemerintahan di bidang perhubungan. 2. Masih beroperasinya angkutan Untuk itu, kinerja pegawai juga perkotaan yang sudah berusia tua harus diperhatikan. Karena begitu karena tidak adanya peremajaan pentingnya pengawasan yang dilakukan angkutan, seperti: Oplet dan Bus oleh Dinas Perhubungan yang secara Kota. langsung yang berhubungan dengan 3. Masih kurang disiplin dan pengguna angkutan jalan. Selain itu untuk minimnya pengetahuan tata tertib keberhasilan tugas dan fungsi kerja tim berlalu lintas pengemudi angkutan yang membidangi masalah transportasi umum.
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 2
dan tercapainya tujuan dari organisasi atau pengelolaan pada Kantor Dinas lembaga tersebut sangat diperlukan Perhubungan Kota Pekanbaru. kerjasama juga dari pihak pengguna jalan. 2. Sebagai bahan masukan dan B. Perumusan Masalah pertimbangan bagi pihak-pihak Berdasarkan latar belakang yang yang memerlukan informasi dan telah diuraikan, maka perumusan masalah peneliti-peneliti selanjutnya. adalah sebagai berikut: 3. Untuk mengembangkan dan “Bagaimanakah pengelolaan meningkatkan kemampuan sistem transportasi yang dilakukan oleh berfikir melalui penulisan karya Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru?” ilmiah serta melatih penulis C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian menerapkan teori-teori yang di Adapun yang menjadi tujuan dapat selama kuliah.. umum dari penelitian ini adalah: D. Kerangka Teoritis 1. Mendeskripsikan pengelolaan 1. Manajemen Pemerintahan sistem transportasi yang dilakukan Menurut Ermaya Suradinata oleh Dinas Perhubungan Kota mendefiniskan manajemen pemerintahan Pekanbaru. sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk 2. Untuk mengetahui kendala-kendala mencapai tujuan negara dengan yang dihadapi oleh Dinas menggunakan berbagai sumber yang Perhubungan Kota Pekanbaru dikuasai oleh negara. Inti manajemen dalam pengelolaan sistem pemerintahan, terletak pada proses transportasi tersebut. penggerakan untuk mencapai tujuan Selain itu dalam penelitian ini juga negara, dimana terkait erat apa yang kita memiliki beberapa tujuan khusus kenal dengan fungsi kepamongprajaan. seperti: Menurut Terry mengatakan 1. Mengkaji pengelolaan pemerintah bahwa fungsi manajemen ada 4 yang Kota Pekanbaru pada mobilitas dan disingkat dengan akronim (POAC) yaitu: aksesibilitas pada transportasi di 1. Planning (perencanaan) adalah usaha jalan raya. membuat suatu pilihan tindakan dari 2. Mengkaji pengendalian usia berbagai alternatif yang mungkin dapat angkutan jenis Oplet dan Bus Kota tersedia yang meliputi strategi, kebijakan, yang sudah tua. program, proyek, dan prosedur dalam 3. Mengkaji pengaturan trayek yang rangka mencapai tujuan organisasi. Fungsi dilakukan Dinas Perhubungan Kota perencanaan ini mencakup juga penetapan seperti angkutan Oplet, Bus Kota alat yang sesuai untuk mencapai sasaran dan Trans Metro yang ada di yang telah ditentukan. Hasil yang Pekanbaru. diharapkan dari fungsi ini adalah Kegunaan Penelitian kesepakatan tentang sejumlah kegiatan Adapun kegunaan yang diharapkan yang harus dilakukan oleh anggota dari penelitian ini adalah: organisasi secara proporsional dalam 1. Merupakan pengembangan nuansa menggapai sasaran yang telah ditetapkan Ilmu Pemerintahan di bidang untuk masing-masing unit/pejabat. Pada pengelolaan dalam tugas tahap selanjutnya, perencana harus pemerintahan khususnya fungsi melalukan diagnosis terhadap tujuan,
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 3
sasaran, revelansi, efektivitas, dan bergerak dan jalan atau terminal dapat efisiensi. berfungsi tentu saja pengemudi kendaraan. 2. Organizing (pengorganisasian) adalah Kalau kendaraan sudah bergerak, maka penentuan, pengelompokkan dan prasarana jalan dan terminal akan penyusunan macam-macam kegiatan yang berfungsi dengan sendirinya. diperlukan untuk mencapai tujuan, Khisty dan Lall (2003) memberikan penempatan orang-orang (pegawai) batasan manajemen sistem transportasi terhadap kegiatan-kegiatan dari yaitu: penyediaan faktor-faktor fisik yang cocok Sebuah proses perencanaan dan bagi keperluan kerja dan penyuluhan pengoperasian sistem transportasi kearah hubungan wewenang yang dilimpahkan peningkatan akses dari mobilitas arus terhadap setiap orang dalam hubungannya kendaraan, barang, dan orang yang lebih dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang maksimal dengan menghemat diharapkan. (meminimalkan) sumber keuangan, energi, 3. Actuating (penggerakan) adalah dan sumber-sumber lainnya dan menjaga membangkitkan dan mendorong semua mutu lingkungan dan kehidupan. anggota kelompok agar berkehendak dan atau berusaha dengan keras untuk mencapai Usaha untuk mengatur pengadaan tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan pelayanan (jasa) sistem transportasi ke perencanaan dan usaha-usaha arah yang lebih maksimal dengan pengorganisasian dari pihak pimpinan. memenuhi kebutuhan perjalanan dari Karena itu penggerakan dapat diartikan pemakai jasa transportasi di lingkup sebagai suatu usaha mempengaruhi dan wilayah tertentu dengan menggunakan mengarahkan anggota organisasi sumber-sumber yang ada. (pegawai) untuk melaksanakan pekerjaan E. Definisi Konseptual sesuai dengan kebijakan yang telah Untuk memahami konsep dalam ditetapkan. penelitian ini, maka penulis merumuskan 4. Controlling (pengawasan) adalah beberapa definisi konsep yang berkaitan sebagai proses penentuan apa yang harus dengan penelitian ini. dicapai yaitu standar, apa yang sedang 1. Pengelolaan Sistem Transportasi dalam dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai penelitian ini adalah rangkaian pelaksanaan, dan bilamana perlu kegiatan yang dilakukan unsur melakukan perubahan-perubahan sehingga pemerintah yaitu Dinas Perhubungan pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu Kota Pekanbaru yang meliputi selaras dengan panduan. perencanaan, pengorganisasian, 2. Manajemen Sistem Transportasi pelaksanaan dan pengawasan untuk Manajemen dalam kesatuan sistem mencapai tujuan kerja guna transportasi merupakan suatu bentuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas tindakan oleh pengambil tindakan yang transportasi perkotaan yang ada di membuat komponen sarana dapat Pekanbaru. bergerak dan komponen prasarana dapat 2. Transportasi adalah sebagai kegiatan bermanfaat dan berfungsi sebagaimana pemindahan barang dan manusia dari mestinya. Secara individu, orang yang tempat asal ke tempat tujuan. Dalam mengambil tindakan agar kendaraan dapat penelitian ini transportasi yang
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 4
dimaksud ialah transportasi perkotaan membahas permasalahan tentang yaitu Oplet, Bus Kota dan Trans Metro pengelolaan sistem transportasi oleh Dinas Pekanbaru. Perhubungan Kota Pekanbaru. 3. Sistem Transportasi adalah suatu 2. Jenis Data bentuk keterkaitan antara penumpang a. Data Primer yaitu data yang atau barang, prasarana dan sarana yang diperoleh dari wawancara langsung berinteraksi dalam rangkaian dengan informan penelitian perpindahan orang atau barang yang mengenai pengelolaan sistem tercakup dalam suatu tatanan. transportasi yang berhubungan 4. Trayek Angkutan adalah lintasan dengan masalah yang diteliti. Yang kendaraan umum atau rute untuk menjadi objek penelitian berupa pelayanan jasa angkutan orang dengan informan yang relevan dengan mobil bus yang mempunyai asal dan masalah-masalah yang dirumuskan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dalam penelitian antara lain seperti tetap, dan jadwal tetap maupun tidak wawancara maupun catatan berjadwal. tertulis. 5. Pengaturan Trayek dalam penelitian ini b. Data Sekunder yaitu data yang adalah proses, cara serta perbuatan diperoleh mengenai pengelolaan mengatur lintasan atau rute pada sistem transportasi secara tidak angkutan Oplet, Bus Kota dan Trans langsung melalui laporan-laporan, Metro Pekanbaru yang dilakukan data yang diperoleh dari dokumen- Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dokumen, buku, jurnal dan skripsi sehingga bertujuan memudahkan terdahulu yang berkaitan dengan penumpang untuk menggunakan jasa permasalahan penelitian. angkutan. 3. Teknik Pengumpulan Data F. Metode Penelitian Untuk menghimpun data yang Penulis menggunakan metode diperlukan, pada dasarnya penulis dalam pendekatan kualitatif dimana menjelaskan penelitian ini memperoleh datanya harus suatu masalah dengan batasan terperinci, disesuaikan dengan permasalahan dan pengambilan data yang benar dan akurat situasi serta kondisi sosial yang ada serta menyertakan berbagai sumber sehingga data yang ada dapat informasi yang terpercaya. Penulis dipertanggung jawabkan kevaliditasannya. menguraikan penulisan ini dengan cara Oleh karena itu teknik yang digunakan deskriptif yaitu sebagai prosedur dalam pengumpulan data adalah sebagai pemecahan masalah yang dikelilingi berikut: dengan menggambarkan atau melukiskan a. Pengamatan ( Observasi) keadaan atau subjek atau objek penelitian Observasi yang dilakukan (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain- dalam penelitian ini yaitu dengan lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta- mengadakan pengamatan secara langsung fakta yang benar dan terpercaya. dilapangan untuk memperoleh informasi 1. Lokasi Penelitian tentang pengelolaan sistem transportasi Lokasi tempat penelitian yaitu di yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota Kota Pekanbaru. Adapun penulis memilih Pekanbaru, serta hal-hal yang lain yang lokasi penelitian ini karena penulis ingin
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 5
dirasa dapat membantu proses penelitian penambahan untuk bus tersebut yang akan ini beroperasi di Kota Pekanbaru. b. Wawancara (Tanya Jawab) Di samping itu, selain program Wawancara dalam penelitian yang dijalankan seperti penjelasan diatas, ini ditujukan kepada pihak Dinas Dinas Perhubungan juga akan berencana Perhubungan sebagai instansi yang ke depan memindahkan jalur trayek untuk berperan aktif dalam pengelolaan sistem angkutan khusus oplet ke jalan-jalan kecil transportasi dan pihak Organisasi atau difungsikan sebagai angkutan dalam Angkutan Darat (Organda). kompleks perumahan sebagai jalur c. Dokumentasi penghubung antar jalan jalan utama kota. Dokumentasi dalam penelitian Rencananya semua angkutan di jalan-jalan ini dilakukan saat observasi berlangsung utama itu hanya untuk angkutan massal dan berupa foto-foto kejadian yang ada di seperti Trans Metro. Ini sebagai upaya lokasi observasi berkaitan dengan mengatur kendaraan lebih mudah di penelitian dan bertujuan untuk Pekanbaru, serta mengurangi angkutan di memperjelas dan mendukung proses jalan-jalan besar karena mengakibatkan penelitian. kemacetan. Rencana dengan mengubah G. Teknik Analisa Data trayek oplet yang dilakukan Dinas Dalam menganalisa data, penulis Perhubungan ini tidak secara keseluruhan, menggunakan analisa kualitatif, yaitu namun untuk mengurangi jumlah oplet di penulis menganalisa data-data yang telah jalan protokol yang ada di Kota diperoleh kemudian dituangkan dalam Pekanbaru. bentuk tulisan. Data tersebut kemudian Program diatas bertujuan untuk dikembangkan melalui teori-teori memberikan pelayanan maksimal kepada pendukung untuk mendapatkan suatu masyarakat Pekanbaru dalam kesimpulan yang sesuai dengan tujuan dari menggunakan Sarana Angkutan Umum penelitian ini. Massal (SAUM), untuk menciptakan kota Pekanbaru yang nyaman dan tertib HASIL DAN PEMBAHASAN angkutan hingga memberikan nilai PENGELOLAAN SISTEM keuntungan juga bagi pengusaha oplet, TRANSPORTASI OLEH DINAS karena oplet masih dapat beroperasi dan PERHUBUNGAN KOTA tidak mati. PEKANBARU Perencanaan yang dilakukan Dinas 1. Perencanaan Perhubungan ini mengingat trayek pada a. Perencanaan Pengaturan Trayek Oplet, Bus Kota, dan Trans Metro yang Angkutan Oplet dan Bus Kota berhimpitan atau saling tumpang tindih Dalam hal ini jalur/trayek-trayek, sehingga pelayanan pada angkutan yang hingga manajemen angkutan akan di diberikan pada masyarakat menjadi tidak revitalisasi. Namun pada trayek-trayek/ terkendali.. jalur-jalur yang di lintasi angkutan umum b. Perencanaan Pengembangan Koridor akan di buka untuk oplet. Hal ini Bus Trans Metro Pekanbaru disesuaikan pada Bus Trans Metro yang Pengembangan koridor Bus Trans juga melintas, mengingat adanya Metro Pekanbaru merupakan salah satu langkah pengantisipasian kemacetan yang
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 6
terjadi di Kota Pekanbaru sekaligus mengelola Bus Trans Metro Pekanbaru, menghindari agar trayek pada angkutan diantaranya ialah BUMD, BUMN, lainnya tidak berhimpitan dengan trayek Koperasi BUMD dan BUMN, serta Bus Trans Metro Pekanbaru. Keberadaan Perusahaan berbadan hukum. Dengan Bus Trans Metro di Kota Pekanbaru sejak demikian, maka Pemerintah Kota Tahun 2009. Dimana, pertengahan Tahun Pekanbaru memutuskan bahwa Perusahaan 2009 sebelumnya telah di operasikan 20 Daerah (PD) Pembangunan juga unit Bus dan 2 koridor Bus Trans Metro mengelola Bus Trans Metro yang ada di Pekanbaru. Dengan seiringnya berjalan Kota Pekanbaru. waktu di setiap tahunnya adanya Dalam pengelolaan Bus Trans penambahan armada dari Kementerian Metro ini, yang memiliki wewenang dalam Perhubungan maka jumlah keseluruhan pengembangan serta mengatur koridor Bus Trans Metro yang ada di Kota atau trayek-trayek pada Bus adalah tugas Pekanbaru berjumlah 109 unit, seperti dari Dinas Perhubungan. Dalam hal ini Tabel 2 dibawah ini: Dinas Perhubungan telah mengembangkan Tabel 2 Jumlah Armada Bus Trans koridor pada Bus Trans Metro Pekanbaru. Metro Pekanbaru Yang Beroperasi Tahun 2013-2015 N Pihak Mengel Berop o Pengelola ola erasi 1 Dinas 50 Unit 50 Tabel 3 Koridor Bus Trans Metro Perhubun Unit Pekanbaru gan No Kode Rute Trayek 2 PD 59 Unit 30 1 Koridor Pelita Pantai – Pandau Pembang Unit 1 unan Pelita Pantai - Jalan Jumlah 109 80 Jenderal Sudirman - Unit Unit Bandar Udara SSK II - Sumber: Dinas Perhubungan Kota Jalan Kaharuddin Pekanbaru, 2016 Nasution - Jalan Pasir Dari Tabel 2 diatas bahwa Jumlah Putih - Perumahan Bus Trans Metro yang beroperasi di Kota Pandau Pekanbaru berjumlah 80 unit. Namun yang 2 Koridor Terminal BRPS - Kulim dikelola oleh pihak pemerintah yaitu Dinas 2 PP Perhubungan berjumlah 59 unit, yang Terminal Bandar Raya beroperasi dilapangan hanya 30 unit, Payung Sekaki (BRPS) - sisanya berjumlah 29 unit. Jalan Tuanku Tambusai Perlu di ketahui, bahwa selain - Jalan Sudirman (U- Dinas Perhubungan yang mengelola Bus Turn RRI) - Jalan Trans Metro, Perusahaan Daerah (PD) Sudirman - Jalan Imam Pembangunan juga mengelola Bus Trans Munandar - Kulim Atas Metro yang sesuai atas dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014, yaitu ditegaskan dalam peraturan tersebut bahwa ada 4 unsur yang bisa
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 7
3 Koridor Kampus UIN - Pasar Wisata - Jalan Ahmad 3 Wisata Yani - Jalan Riau - BRPS (PP) Kampus UIN - Jalan HR 8 Koridor Simpang Kaharuddin Soebrantas - Unri - Jalan 7 Nasution - Jalan Inpres - HR Soebrantas - Jalan Jalan Arifin Ahmad, SM Amin (U-Turn Jalan Paus - memutar di SPBU) - Jalan HR depan Global Bangunan Soebrantas - Jalan - Jalan Tuanku Soekarno Hatta - Jalan Tambusai - Jalan Paus. Tuanku Tambusai - 9 Koridor Kantor Walikota Jalan Sudirman - Jalan 8A Pekanbaru - Jalan Cut Cut Nyak Dien I - Jalan Nyak Dien, Jalan Ahmad Jend. Ahmad Yani - Yani, Jalan Riau - Jalan Pasar Bawah Yos Sudarso - Politeknik 4 Koridor Terminal BRPS – Caltex Rumbai. 4 Torganda 10 Koridor Kampus PolitekikCaltex 8B Rumbai - Kantor Camat Terminal BPRS - Jalan Rumbai - Jalan Soekarno Tuanku Tambusai - Hatta dua. Jalan Soekarno Hatta - Sumber: Dinas Perhubungan Kota Jalan HR Soebrantas - Pekanbaru, 2016 Jalan Soekrano Hatta - Jala Kharuddin Nasution Dari Tabel 3 diatas bahwa sejak - Pasir Putih Torganda Tahun 2009, Pemerintah Kota Pekanbaru PP resmi meluncurkan Bus Trans Metro ini 5 Koridor Terminal BRPS – Kulim yang beroperasi melalui rute-rute tertentu. 5 Pada awalnya hanya beroperasi 2 koridor Terminal BRPS - Jalan yaitu, Koridor 1 dengan rute Pelita Pantai- Tuanku Tambusai Ujung Pandau Permai dan Koridor 2 dengan rute - Jalan SM Amin - Jalan Riau - Jalan Ahmad Terminal BRPS-Kulim. Namun, setelah Yani - Jalan Ir Juanda - sejalan dengan adanya kebutuhan Jalan Jenderal Sudirman angkutan umum yang cepat, hemat dan - Jalan Kuantan - Jalan aman, Pemerintah Kota Pekanbaru saat ini Mustika sudah menambah armada dengan mengembangkan rute-rute terbaru. 6 Koridor Torganda Pasir Putih - 6A Jalan Kharuddin Dari tabel diatas dapat dilihat juga Nasution - Baterai R - rencana Dinas Perhubungan Jalan Soekarno Hatta - mengembangkan koridor pada, kini Pasar Pagi Arengka - tercatat berjumlah 8 koridor yang akan Jalan Soebrantas - Jalan dilalui oleh Bus Trans Metro. SM Amin - Terminal 2. Pengorganisasian BRPS a. Pengorganisasian Pengaturan 7 Koridor Terminal BRPS - Mall 6B SKA - Arengka - Jalan Trayek Angkutan Oplet dan Bus Riau - Mall Ciputra - Kota Jalan Panglima Udan - Dinas Perhubungan dalam Senapelan - Pasar perwujudan pengorganisasian dalam
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 8
perencanaan yang telah dibuat, maka Dan Angkutan Jalan sesuai dengan Kepala Bidang Angkutan memberikan bidang-bidang dari rencana yang arahan kepada Kepala Seksi Angkutan telah dibuat. Jalan untuk melakukan berbagai upaya- b. Pengorganisasian upaya dalam pengelolaan sistem-sistem Pengembangan Koridor Bus Trans pada transportasi. pengorganisasian Metro Pekanbaru merupakan tugas Kepala Seksi Angkutan Menurut hasil wawancara penulis Jalan untuk melakukan pengorganisasian kepada Bapak Wisnu, selaku kepada bawahannya dan ia diberi Kepala UPTD PAP (Pengelolaan wewenang dalam penyusunan staf Kepala Angkutan Perkotaan), ia Seksi Angkutan Jalan memiliki tugas dan menyebutkan: fungsi sebagai berikut: “Untuk penentuan zona sendiri, 1. Mewakili pengelola dari pihak akan memetakan dan mengetahui Dinas Perhubungan dalam daerah mana saja yang selama ini tergolong sebagai daerah melakukan kerja sama dengan perumahan, daerah sentra bisnis, organisasi atau dinas lain. zona sekolah, dan zona tertentu 2. Melakukan koordinasi kepada lainnya yang memudahkan trayek pihak Organda (Organisasi mengetahui alur perjalanan kota. Angkutan Darat). Jika zona-zona tersebut telah 3. Menetepkan rute/trayek dari diperbaiki dan ditentukan rute angkutan Oplet dan Bus Kota yang jaringannya, diharapkan pengemudi angkutan umum dapat akan di rubah. meningkatkan penghasilan dalam 4. Mengkoordinasikan kepada pihak menyediakan jasa angkutan. Pengusaha Angkutan tentang Sebab, jika zona telah tertata dan perubahan trayek yang dilakukan rute telah dibuat penumpang atau oleh Dinas Perhubungan. masyarakat pengguna jasa Sementara itu para staf Seksi angkutan umum dapat terlayani Angkutan Jalan Dan Staf Seksi Wasdal dengan baik. Intinya kedua belah pihak sama-sama diuntungkan. memiliki tugas dan fungsi, sebagai berikut: Pengemudi juga dapat penumpang 1. Memantau kondisi angkutan umum dan setoran yang diperoleh lebih yang layak beroperasi atau tidak. baik dari biasa”. 2. Melakukan razia di lapangan bagi Pada tahap pengorganisasian ini, angkutan yang tidak memiliki Dinas Perhubungan melakukan kelengkapan surat-surat sesuai survey ke beberapa sekolah, dengan aturan yang telah khusunya tingkat Sekolah ditetapkan. (Dalam razia ini, Menengah Pertama (SMP) dan anggota wasdal lalin ikut Sekolah Menengah Atas (SMA). membantu dan terlibat). Sebab, anak sekolah merupakan 3. Melaporkan jumlah angkutan oplet pengguna terbanyak pada angkutan yang melanggar aturan yang telah umum Bus Trans Metro Pekanbaru. di tetapkan oleh pihak Dinas Setelah melakukan survey ke Perhubungan sesuai Peraturan sekolah-sekolah, target survey Daerah Kota Pekanbaru Nomor 2 selanjutnya adalah ke angkutan Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas umum untuk penentuan faktor
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 9
muat. Survey ke setiap angkutan Interaksi yang terjalin antar pihak umum ini bersifat dinamis, Pemerintah dan Organda menyangkut sedangkan survey ke daerah-daerah permasalahan pelayanan angkutan kota, tertentu seperti jalan-jalan yang hanya bersifat incidental yaitu interaksi dilalui angkutan umum dan yang terjalin hanya saat terjadi suatu diperkirakan sebagai tempat kejadian atau hanya saat ada permasalahan menarik penumpang angkutan tertentu saja. Interaksi yang terlihat hanya umum sifatnya statis. pada program-program yang melibatkan pihak Organda. Namun dalam hal perumusan kebijakan terkait pelayanan angkutan kota di Kota Pekanbaru, para pengusaha angkutan jarang dilibatkan 3. Pelaksanaan secara aktif. a.. Pelaksanaan Pengaturan Trayek b. Pelaksanaan Pengembangan Angkutan Pada Oplet dan Bus Koridor Bus Trans Metro Kota Pekanbaru Dalam perencanaan yang dilakukan Dalam pelaksanaannya terdapat Dinas Perhubungan, pada pelaksanaan keberhasilan yaitu kegiatan sosialisasi dengan merubah trayek angkutan jenis secara efektif oleh aparat yang bertugas Oplet belum bisa sepenuhnya dapat pada staf bidang tersebut, yaitu pada staf terlaksanakan. Karena terdapat kendala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yaitu kurangnya koordinasi antara pihak Pengelolaan Angkutan Perkotaan yang Dishub sebagai Pemerintahan dan pihak berada di Dinas Perhubungan yang Organda sebagai pihak swasta. mengelola Bus Trans Metro Pekanbaru, Namun demikian juga halnya terbukti dari koridor pada Bus Trans Metro karena terdapat permasalahan mengenai yang bertambah menjadi 8 koridor. Namun penetapan rute trayek. Hal ini timbul dalam pelaksanaan ini terdapat hambatan akibat supir angkot yang banyak juga hambatan, dimana masyarakat yang melakukan pelanggaran dengan ingin menggunakan jasa Bus Trans Metro mengoperasikan kendaraannya tidak sesuai harus naik dan turun melalui halte yang dengan trayek yang telah ditetapkan. telah ditentukan, namun terkadang jarak Salah satunya adalah supir angkot yang antara halte Bus Trans Metro dengan tidak menjalankan trayeknya sampai akhir lokasi masyarakat tersebut sangat jauh. Di pos tujuan. samping itu permasahan terjadi pada Penyelenggaraan pelayanan dalam sistem operasi yang ada pada Bus Trans bidang transportasi yang dilakukan Dinas Metro, frekuensi kedatangan tidak Perhubungan Kota Pekanbaru tentu saja menentu sehingga masyarakat memilih melibatkan kerja dan koordinasi secara angkutan umum lain dari pada Bus Trans internal maupun eksternal. Kendala yang Metro. didapatkan dalam pelaksanaan ini adalah Jauhnya Halte yang harus di kurangnya kerja sama antar pihak Dishub tempuh dari rumah ke halte menyebabkan dan Organda. Organda merupakan masyarakat lebih cendrung untuk menaiki organisasinya para pengusaha angkutan angkutan umum yang lebih cepat dan atau organisasi profesi. dapat mengantarkan sampai tujuan
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 10
penumpang tersebut turun. Masih sampai ditempat tujuan yang mereka banyaknya beroperasi angkutan umum dan inginkan. bus kota lainnya yang memiliki jalur atau b. Pengawasan Pengembangan rute perjalanan yang sama dengan yang Koridor Trans Metro Pekanbaru rute yang dijalankan oleh Bus Trans Metro Di dalam pelaksanaan yang menjadi salah satu faktor penghambat juga dilakukan Dinas Perhubungan pada bagi Dinas Perhubungan. Sekalipun Bus penambahan atau pengembangan Bus Trans Metro memberikan tingkat Koridor Bus Trans Metro sudah berjalan kenyamanan dan pelayanan yang lebih secara efektif dan efisien. Pengembangan baik dari pada Bus kota dan angkutan ini untuk meningkatkan pelayanan kepada lainnya. Namun, masyarakat masih banyak masyarakat untuk menggunakan jasa yang lebih memilih menggunakan transportasi, tetapi terdapat hambatan angkutan kota dan Bus kota karena lebih dimana kurang optimalnya pengawasan cepat dan dapat mengantarkan yang dilakukan Dinas Perhubungan penumpangnya sampai kepada tujuan yang sebagai pengawas (evaluator) dalam diinginkannya. upaya-upaya meningkatkan pelayanan 4. Pengawasan kepada masyarakat. Hal ini dapat terjadi, a.Pengawasan Pengaturan Trayek disebabkan karena kemampuan sumber Pada Angkutan Oplet Dan Bus Kota daya dari aparatur yang kurang memadai Dinas Perhubungan sebagai serta terbatasnya aparatur umtuk pembuat aturan atau kebijakan, tentu juga melakukan pengawasan di lapangan, mengawasi dari trayek-trayek angkutan sehingga terdapat hambatan dalam kota yang ada di Kota Pekanbaru. Dalam pelaksanaanya, yaitu sistem operasi dari pengawasan pada trayek angkutan kota Trans Metro yang tidak menentu sehingga Dinas Perhubungan tidak bekerja secara pengguna jasa transportasi tersebut maksimal. Yang menjadi hambatan dalam memilih angkutan umum yang lain. mengawasinya, yaitu Sumber Daya Manusia. Karena masih adanya personel dari Dinas Perhubungan yang kurang PENUTUP memahami apa yang menjadi tugasnya A. Kesimpulan dilapangan untuk mengawasi angkutan Berdasarkan hasil dari penelitian kota. halnya permasalahan mengenai dan pembahasan di dalam skripsi ini, maka penerapan rute trayek masih kerap muncul penulis dapat menyimpulkan beberapa terjadi. Hal ini timbul akibat supir angkot kesimpulan mengenai Pengelolaan Sistem yang banyak melakukan pelanggaran Transportasi Oleh Dinas Perhubungan dengan mengoperasikan kendaraannya Kota Pekanbaru, yaitu sebagai berikut: tidak sesuai dengan trayek yang telah Dinas Perhubungan Kota ditetapkan. Salah satunya adalah supir Pekanbaru dalam pengelolaan sistem angkot yang tidak menjalankan trayeknya transportasi di Pekanbaru yang memiliki sampai pos akhir tujuan. Hal ini merugikan berbagai perencanaan diantaranya para penumpang angkutan kota khususnya Pengaturan Trayek Angkutan dengan jenis Oplet dan Bus Kota, sebab mereka mengubah jalur trayek pada angkutan kota merasa dirugikan dengan karena tidak jenis Oplet dan Bus Kota. Berhubung dari pihak Pengusaha Angkutan tidak ada
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 11
peremajaan angkutan, Karena banyaknya yaitu pegawai dari Dishub tidak bisa kendala yang di hadapi oleh pihak memberikan efek jera sebab sanksi yang pengusaha angkutan, yang salah satunya diberikan hanya bersifat lisan dan tilang karena mahalnya harga mobil untuk buku pengawasan. angkutan kota yang sulit terjangkau.Oleh B. Saran karena itu Dinas Perhubungan Berdasarkan kesimpulan diatas, melaksanakan perencanaan dengan maka penulis memberikan saran mengenai menjadikan Oplet dan Bus Kota sebagai Pengelolaan Sistem Transportasi yang Angkutan Pengumpan dari permukiman- dilakukan Dinas Perhubungan Kota pemukiman masyarakat, dan Pekanbaru, yaitu sebagai berikut: mengantarkan penumpang ke halte-halte 1. Penulis mengharapkan agar Bus Trans Metro Pekanbaru yang berada Dinas Perhubungan dalam di Jalanan Protokol. Sedangkan melakukan perubahan trayek Pengembangan Koridor Bus Trans Metro pada angkutan jenis Oplet dan Pekanbaru yang dilakukan Dinas Bus Kota untuk bisa bekerja Perhubungan sudah berjalan secara efektif sama membantu para dan efisien. Hanya saja sistem pelayanan pengusaha angkutan tersebut. yang diberikan pada masyarakat belum di samping itu juga membantu bekerja secara optimal. Karena sistem pihak pengusaha angkutan dan operasi yang diberkan kepada masyarakat memberi solusi dalam tidak menentu. Sementara itu pada peremajaan angkutannya, pengawasan yang dilakukan Dinas Sehingga tidak ada lagi terlihat Perhubungan juga belum optimal terhadap dilapangan oplet yang angkutan yang banyak melakukan memiliki kondisi tidak layak pelanggaran seperti tidak laik jalan, atau yang akan membahayakan tidak memiliki bukti lulus uji. Karena masyarakat yang masih terdapat angkutan yang melanggar menggunakannya. Penulis juga aturan pada saat waktu razia. Belum menyarankan pihak Dinas optimalnya pengawasan tersebut Perhubungan agar memberi dikarenakan lemahnya hukum yang sanksi yang menimbulkan efek diberikan sehingga tidak membuat mereka jera pada supir yang jera. melakukan pelanggaran pada Kemudian dalam Pengaturan saat razia, sehingga tidak ada Trayek dengan perencanaan merubah pelanggaran terjadi dilapangan keseluruhan trayek-trayek pada Oplet dan yang dilakukan oleh angkutan Bus Kota belum dapat terlaksana. perkotaan di Pekanbaru. Dikarenakan kurang kerja sama dan 2. Penulis mengharapkan Dinas koordinasi antar pihak Dishub sebagai Perhubungan, khususnya yang Pemerintah dan Organda sebagai pihak bertanggung jawab dan Swasta. Termasuk Pengguna Angkutan berkomitmen terhadap fungsi yaitu Masyarakat. Sedangkan kemampuan dan tugasnya dengan pengawasan untuk pelanggaran- memahami secara jelas supaya pelanggaran pada angkutan seperti tujuan yang ingin dicapai pelanggaran izin trayek, belum maksimal segera terealisasikan dengan
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 12
baik dan tepat sasaran dalam Nawawi, Zaidan. 2013. Manajemen pelayanan jasa angkutan, yaitu Pemerintahan. Jakarta: PT Raja Grafindo pada Oplet dan Bus Kota. Persada Seharusnya pihak dinas Salam, Setiawan Darma. 2004. menurunkan petugas dalam Manajemen Pemerintahan Indonesia. melakukan operasional Jakarta: Djambatan. terhadap pengawasan dan pemantauan baik pengecekan Susantono, Bambang. 2013. Transportasi Dan Investasi. Jakarta: Penerbit Buku maupun perbaikan pada Kompas. trayek-trayek angkutan yang dapat dilakukan secara rutin Tamin, Z. Ofyar. 2010. Perencanaan Dan guna mengantisipasi Pemodelan Transportasi. Bandung: terjadinya pelanggaran. Dan Penerbit ITB. yang kemudian di dukung b. Jurnal: kerjasama dan saling berkoordinasi secara baik pada Raden Imam Al Hafis, Abdul Hakim, pihak Organda, Masyarakat Bambang. 2013. Aktor Pelaksana selaku Pengguna Angkutan Pengelolaan Transportasi Publik dan pihak-pihak lain yang Perkotaan Studi Kasus Bus Trans Metro Di Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Ilmu saling berkaitan. Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi , Universitas Brawijaya. DAFTAR PUSTAKA a. Buku: c. Skripsi:
Adisasmita, Rahardjo. 2010. Dasar-Dasar Faisal Yunan Siregar, 2015. Pengawasan
Ekonomi Transportasi. Yogyakarta: Graha Angkutan Kota Oleh Dinas Perhubungan Ilmu. Kota Dumai. Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Politik, Universitas Riau. Pemerintahan Daerah. Yogyakarta: Graha Ilmu. Desi Nova Yanti. 2016. Manajemen Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam Hobbs, F.D. 1995. Perencanaan Dan Pengembangan Objek Wisata Danau Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta: Gajah Buatan Di Kota Pekanbaru Tahun 2012- Mada University Press. 2014. Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik, Khisty, Jotin C. 2006. Dasar-Dasar Universitas Riau. Rekayasa Transportasi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. c. Peraturan Perundangan Undangan
Meleong, J. Lexy. 2005. Metodologi Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja 2 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Rosdakarya. Angkutan Jalan.
Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Peraturan WaliKota Pekanbaru Nomor 17
Transportasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Dinas
Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 13
Perhubungan, Komunikasi Dan Informatika Kota Pekanbaru.
Keputusan WaliKota Pekanbaru Nomor 86
Tahun 2003 Tentang Penetapan Trayek Dan Kode Trayek Dan Warna Angkutan Kota Dalam Kota Pekanbaru.