You are on page 1of 14

PENGELOLAAN SISTEM TRANSPORTASI OLEH DINAS

PERHUBUNGAN KOTA PEKANBARU TAHUN 2013-2015


Nia Gusti Lestari
Emai:niagustilestari@yahoo.com

Supervisor: Dr. Hasanuddin, M.Si

Department of Government Science Faculty of Social and Political Sciences


University of Riau

Government Science Faculty of Social Studies Program, University of Riau


Campus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12.5 Simp. Baru Pekanbaru 28293-
Tel / Fax. 0761-63277

Abstract

This research is based on the Regulations of the regional city of


Pekanbaru number 02 of 2009 about Traffic And Road Transport that the
Department of transportation the city of Pekanbaru has the authority as a service
to manage transportation in General. Problems occurred at the existing highway
transportation in the city of Pekanbaru in between Oplet, City Bus and Metro
Trans because of the low level of mobility and accessibility in transportation such
as the operating system, the frequency of arrival on the uncertain transportation,
the operation of urban transport is still the old already as Oplet and City Bus, and
not of route diversion transport routes new oplet intersecting route Trans Metro
Pekanbaru.
A common purpose is to research described by the management of
transportation department of transportation Pekanbaru. This is cityhe
methodology, qualitative study data collection techniques used is, documentation,
interviews and observation. While data analysis was descriptive.This study looked
at the management of municipal Pekanbaru on mobility and accessibility on
transportation and setting route study conducted transportation department on
Oplet, City Bus and Trans Metro Pekanbaru.
The result of this research suggests transportation system management
done transportation department on the implementation of the route diversion on
oplet and city bus with not been undertaken effectively and efficiently, as
evidenced by at present well intersecting with the route Trans Metro
Pekanbaru.While in the development of Trans Metro corridor can be done
effectively and efficient, evidenced by 2 corridor and in 2015 to 8 corridor.

Keywords: The Management Of Transportation System, City Transport

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 1


PENDAHULUAN 4. Belum terlaksananya pengalihan
A. Latar Belakang Masalah rute trayek baru angkutan kota yang
Dalam pengoperasian sistem berhimpitan dengan rute Trans
transportasi, masalah umum yang Metro Pekanbaru.
dirasakan dan dapat dilihat langsung oleh Dengan demikian tentu saja, jumlah
masyarakat adalah tidak seimbangnya transportasi khusus pada angkutan kota di
antara jumlah kebutuhan perjalanan Pekanbaru sangat padat.
masyarakat dengan pengadaan pelayanan Tabel 1 Jumlah Armada Angkutan
sistem transportasi yang berkualitas, yang Kota Pekanbaru Tahun 2013-2015
diukur dan kecepatan, keamanan, No Angkutan Tahun
kenyamanan, kelancaran, keandalan, dan Kota 2013 2014 2015
keterjangkauan (biaya murah). Atau, 1 Oplet 912 842 737
dalam pengertian lain, bahwa mutu Unit Unit Unit
layanan sistem transportasi seluruh moda 2 Bus Kota 20 11 11
belum mampu mengakomodasi seluruh Unit Unit Unit
keinginan masyarakat yang 3 Trans 50 80 80
perkembangannya begitu cepat sesuai Metro Unit Unit Unit
dengan peningkatan keadaan sosial Sumber: Dinas Perhubungan Kota
ekonomi dan kegiatan masyarakat. Pekanbaru, 2016
Sedangkan pada masalah yang
lebih spesifik pada pengoperasian sistem Dapat di lihat dari tabel diatas
transportasi di kota, yang dirasakan bahwa jumlah Angkutan Kota di
masyarakat pengguna moda transportasi Pekanbaru memiliki jumlah yang cukup
jalan raya diantaranya dapat diuraikan besar. Angkutan kota seperti Oplet, Bus
sebagai berikut: Kota, dan Trans Metro merupakan
1. Rendahnya mobilitas dan sebagian angkutan kota yang dikelola oleh
aksesibilitas pada kendaraan Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru Oleh
penumpang umum massal, misalnya karena itu, peran Dinas Perhubungan Kota
sistem operasi, frekuensi Pekanbaru sangat strategis sebagai salah
kedatangan tidak menentu, satu stakeholder dalam mengurangi
langkanya tempat pergantian moda permasalahan kemacetan yang terjadi, dan
(transit), terbatasnya rute pelayanan merupakan badan atau organisasi yang
dan keterbatasan jumlah angkutan melaksanakan tugas pokok membantu
umum massal dibanding dengan Walikota dalam menyelenggarakan
jumlah arus perjalanan masyarakat. pemerintahan di bidang perhubungan.
2. Masih beroperasinya angkutan Untuk itu, kinerja pegawai juga
perkotaan yang sudah berusia tua harus diperhatikan. Karena begitu
karena tidak adanya peremajaan pentingnya pengawasan yang dilakukan
angkutan, seperti: Oplet dan Bus oleh Dinas Perhubungan yang secara
Kota. langsung yang berhubungan dengan
3. Masih kurang disiplin dan pengguna angkutan jalan. Selain itu untuk
minimnya pengetahuan tata tertib keberhasilan tugas dan fungsi kerja tim
berlalu lintas pengemudi angkutan yang membidangi masalah transportasi
umum.

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 2


dan tercapainya tujuan dari organisasi atau pengelolaan pada Kantor Dinas
lembaga tersebut sangat diperlukan Perhubungan Kota Pekanbaru.
kerjasama juga dari pihak pengguna jalan. 2. Sebagai bahan masukan dan
B. Perumusan Masalah pertimbangan bagi pihak-pihak
Berdasarkan latar belakang yang yang memerlukan informasi dan
telah diuraikan, maka perumusan masalah peneliti-peneliti selanjutnya.
adalah sebagai berikut: 3. Untuk mengembangkan dan
“Bagaimanakah pengelolaan meningkatkan kemampuan
sistem transportasi yang dilakukan oleh berfikir melalui penulisan karya
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru?” ilmiah serta melatih penulis
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian menerapkan teori-teori yang di
Adapun yang menjadi tujuan dapat selama kuliah..
umum dari penelitian ini adalah: D. Kerangka Teoritis
1. Mendeskripsikan pengelolaan 1. Manajemen Pemerintahan
sistem transportasi yang dilakukan Menurut Ermaya Suradinata
oleh Dinas Perhubungan Kota mendefiniskan manajemen pemerintahan
Pekanbaru. sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
2. Untuk mengetahui kendala-kendala mencapai tujuan negara dengan
yang dihadapi oleh Dinas menggunakan berbagai sumber yang
Perhubungan Kota Pekanbaru dikuasai oleh negara. Inti manajemen
dalam pengelolaan sistem pemerintahan, terletak pada proses
transportasi tersebut. penggerakan untuk mencapai tujuan
Selain itu dalam penelitian ini juga negara, dimana terkait erat apa yang kita
memiliki beberapa tujuan khusus kenal dengan fungsi kepamongprajaan.
seperti: Menurut Terry mengatakan
1. Mengkaji pengelolaan pemerintah bahwa fungsi manajemen ada 4 yang
Kota Pekanbaru pada mobilitas dan disingkat dengan akronim (POAC) yaitu:
aksesibilitas pada transportasi di 1. Planning (perencanaan) adalah usaha
jalan raya. membuat suatu pilihan tindakan dari
2. Mengkaji pengendalian usia berbagai alternatif yang mungkin dapat
angkutan jenis Oplet dan Bus Kota tersedia yang meliputi strategi, kebijakan,
yang sudah tua. program, proyek, dan prosedur dalam
3. Mengkaji pengaturan trayek yang rangka mencapai tujuan organisasi. Fungsi
dilakukan Dinas Perhubungan Kota perencanaan ini mencakup juga penetapan
seperti angkutan Oplet, Bus Kota alat yang sesuai untuk mencapai sasaran
dan Trans Metro yang ada di yang telah ditentukan. Hasil yang
Pekanbaru. diharapkan dari fungsi ini adalah
Kegunaan Penelitian kesepakatan tentang sejumlah kegiatan
Adapun kegunaan yang diharapkan yang harus dilakukan oleh anggota
dari penelitian ini adalah: organisasi secara proporsional dalam
1. Merupakan pengembangan nuansa menggapai sasaran yang telah ditetapkan
Ilmu Pemerintahan di bidang untuk masing-masing unit/pejabat. Pada
pengelolaan dalam tugas tahap selanjutnya, perencana harus
pemerintahan khususnya fungsi melalukan diagnosis terhadap tujuan,

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 3


sasaran, revelansi, efektivitas, dan bergerak dan jalan atau terminal dapat
efisiensi. berfungsi tentu saja pengemudi kendaraan.
2. Organizing (pengorganisasian) adalah Kalau kendaraan sudah bergerak, maka
penentuan, pengelompokkan dan prasarana jalan dan terminal akan
penyusunan macam-macam kegiatan yang berfungsi dengan sendirinya.
diperlukan untuk mencapai tujuan, Khisty dan Lall (2003) memberikan
penempatan orang-orang (pegawai) batasan manajemen sistem transportasi
terhadap kegiatan-kegiatan dari yaitu:
penyediaan faktor-faktor fisik yang cocok Sebuah proses perencanaan dan
bagi keperluan kerja dan penyuluhan pengoperasian sistem transportasi kearah
hubungan wewenang yang dilimpahkan peningkatan akses dari mobilitas arus
terhadap setiap orang dalam hubungannya kendaraan, barang, dan orang yang lebih
dengan pelaksanaan setiap kegiatan yang maksimal dengan menghemat
diharapkan. (meminimalkan) sumber keuangan, energi,
3. Actuating (penggerakan) adalah dan sumber-sumber lainnya dan menjaga
membangkitkan dan mendorong semua mutu lingkungan dan kehidupan.
anggota kelompok agar berkehendak dan atau
berusaha dengan keras untuk mencapai Usaha untuk mengatur pengadaan
tujuan dengan ikhlas serta serasi dengan pelayanan (jasa) sistem transportasi ke
perencanaan dan usaha-usaha arah yang lebih maksimal dengan
pengorganisasian dari pihak pimpinan. memenuhi kebutuhan perjalanan dari
Karena itu penggerakan dapat diartikan pemakai jasa transportasi di lingkup
sebagai suatu usaha mempengaruhi dan wilayah tertentu dengan menggunakan
mengarahkan anggota organisasi sumber-sumber yang ada.
(pegawai) untuk melaksanakan pekerjaan E. Definisi Konseptual
sesuai dengan kebijakan yang telah Untuk memahami konsep dalam
ditetapkan. penelitian ini, maka penulis merumuskan
4. Controlling (pengawasan) adalah beberapa definisi konsep yang berkaitan
sebagai proses penentuan apa yang harus dengan penelitian ini.
dicapai yaitu standar, apa yang sedang 1. Pengelolaan Sistem Transportasi dalam
dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai penelitian ini adalah rangkaian
pelaksanaan, dan bilamana perlu kegiatan yang dilakukan unsur
melakukan perubahan-perubahan sehingga pemerintah yaitu Dinas Perhubungan
pelaksanaan sesuai dengan rencana, yaitu Kota Pekanbaru yang meliputi
selaras dengan panduan. perencanaan, pengorganisasian,
2. Manajemen Sistem Transportasi pelaksanaan dan pengawasan untuk
Manajemen dalam kesatuan sistem mencapai tujuan kerja guna
transportasi merupakan suatu bentuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas
tindakan oleh pengambil tindakan yang transportasi perkotaan yang ada di
membuat komponen sarana dapat Pekanbaru.
bergerak dan komponen prasarana dapat 2. Transportasi adalah sebagai kegiatan
bermanfaat dan berfungsi sebagaimana pemindahan barang dan manusia dari
mestinya. Secara individu, orang yang tempat asal ke tempat tujuan. Dalam
mengambil tindakan agar kendaraan dapat penelitian ini transportasi yang

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 4


dimaksud ialah transportasi perkotaan membahas permasalahan tentang
yaitu Oplet, Bus Kota dan Trans Metro pengelolaan sistem transportasi oleh Dinas
Pekanbaru. Perhubungan Kota Pekanbaru.
3. Sistem Transportasi adalah suatu 2. Jenis Data
bentuk keterkaitan antara penumpang a. Data Primer yaitu data yang
atau barang, prasarana dan sarana yang diperoleh dari wawancara langsung
berinteraksi dalam rangkaian dengan informan penelitian
perpindahan orang atau barang yang mengenai pengelolaan sistem
tercakup dalam suatu tatanan. transportasi yang berhubungan
4. Trayek Angkutan adalah lintasan dengan masalah yang diteliti. Yang
kendaraan umum atau rute untuk menjadi objek penelitian berupa
pelayanan jasa angkutan orang dengan informan yang relevan dengan
mobil bus yang mempunyai asal dan masalah-masalah yang dirumuskan
tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dalam penelitian antara lain seperti
tetap, dan jadwal tetap maupun tidak wawancara maupun catatan
berjadwal. tertulis.
5. Pengaturan Trayek dalam penelitian ini b. Data Sekunder yaitu data yang
adalah proses, cara serta perbuatan diperoleh mengenai pengelolaan
mengatur lintasan atau rute pada sistem transportasi secara tidak
angkutan Oplet, Bus Kota dan Trans langsung melalui laporan-laporan,
Metro Pekanbaru yang dilakukan data yang diperoleh dari dokumen-
Dinas Perhubungan Kota Pekanbaru dokumen, buku, jurnal dan skripsi
sehingga bertujuan memudahkan terdahulu yang berkaitan dengan
penumpang untuk menggunakan jasa permasalahan penelitian.
angkutan. 3. Teknik Pengumpulan Data
F. Metode Penelitian Untuk menghimpun data yang
Penulis menggunakan metode diperlukan, pada dasarnya penulis dalam
pendekatan kualitatif dimana menjelaskan penelitian ini memperoleh datanya harus
suatu masalah dengan batasan terperinci, disesuaikan dengan permasalahan dan
pengambilan data yang benar dan akurat situasi serta kondisi sosial yang ada
serta menyertakan berbagai sumber sehingga data yang ada dapat
informasi yang terpercaya. Penulis dipertanggung jawabkan kevaliditasannya.
menguraikan penulisan ini dengan cara Oleh karena itu teknik yang digunakan
deskriptif yaitu sebagai prosedur dalam pengumpulan data adalah sebagai
pemecahan masalah yang dikelilingi berikut:
dengan menggambarkan atau melukiskan a. Pengamatan ( Observasi)
keadaan atau subjek atau objek penelitian Observasi yang dilakukan
(seseorang, lembaga, masyarakat dan lain- dalam penelitian ini yaitu dengan
lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta- mengadakan pengamatan secara langsung
fakta yang benar dan terpercaya. dilapangan untuk memperoleh informasi
1. Lokasi Penelitian tentang pengelolaan sistem transportasi
Lokasi tempat penelitian yaitu di yang dilakukan Dinas Perhubungan Kota
Kota Pekanbaru. Adapun penulis memilih Pekanbaru, serta hal-hal yang lain yang
lokasi penelitian ini karena penulis ingin

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 5


dirasa dapat membantu proses penelitian penambahan untuk bus tersebut yang akan
ini beroperasi di Kota Pekanbaru.
b. Wawancara (Tanya Jawab) Di samping itu, selain program
Wawancara dalam penelitian yang dijalankan seperti penjelasan diatas,
ini ditujukan kepada pihak Dinas Dinas Perhubungan juga akan berencana
Perhubungan sebagai instansi yang ke depan memindahkan jalur trayek untuk
berperan aktif dalam pengelolaan sistem angkutan khusus oplet ke jalan-jalan kecil
transportasi dan pihak Organisasi atau difungsikan sebagai angkutan dalam
Angkutan Darat (Organda). kompleks perumahan sebagai jalur
c. Dokumentasi penghubung antar jalan jalan utama kota.
Dokumentasi dalam penelitian Rencananya semua angkutan di jalan-jalan
ini dilakukan saat observasi berlangsung utama itu hanya untuk angkutan massal
dan berupa foto-foto kejadian yang ada di seperti Trans Metro. Ini sebagai upaya
lokasi observasi berkaitan dengan mengatur kendaraan lebih mudah di
penelitian dan bertujuan untuk Pekanbaru, serta mengurangi angkutan di
memperjelas dan mendukung proses jalan-jalan besar karena mengakibatkan
penelitian. kemacetan. Rencana dengan mengubah
G. Teknik Analisa Data trayek oplet yang dilakukan Dinas
Dalam menganalisa data, penulis Perhubungan ini tidak secara keseluruhan,
menggunakan analisa kualitatif, yaitu namun untuk mengurangi jumlah oplet di
penulis menganalisa data-data yang telah jalan protokol yang ada di Kota
diperoleh kemudian dituangkan dalam Pekanbaru.
bentuk tulisan. Data tersebut kemudian Program diatas bertujuan untuk
dikembangkan melalui teori-teori memberikan pelayanan maksimal kepada
pendukung untuk mendapatkan suatu masyarakat Pekanbaru dalam
kesimpulan yang sesuai dengan tujuan dari menggunakan Sarana Angkutan Umum
penelitian ini. Massal (SAUM), untuk menciptakan kota
Pekanbaru yang nyaman dan tertib
HASIL DAN PEMBAHASAN angkutan hingga memberikan nilai
PENGELOLAAN SISTEM keuntungan juga bagi pengusaha oplet,
TRANSPORTASI OLEH DINAS karena oplet masih dapat beroperasi dan
PERHUBUNGAN KOTA tidak mati.
PEKANBARU Perencanaan yang dilakukan Dinas
1. Perencanaan Perhubungan ini mengingat trayek pada
a. Perencanaan Pengaturan Trayek Oplet, Bus Kota, dan Trans Metro yang
Angkutan Oplet dan Bus Kota berhimpitan atau saling tumpang tindih
Dalam hal ini jalur/trayek-trayek, sehingga pelayanan pada angkutan yang
hingga manajemen angkutan akan di diberikan pada masyarakat menjadi tidak
revitalisasi. Namun pada trayek-trayek/ terkendali..
jalur-jalur yang di lintasi angkutan umum b. Perencanaan Pengembangan Koridor
akan di buka untuk oplet. Hal ini Bus Trans Metro Pekanbaru
disesuaikan pada Bus Trans Metro yang Pengembangan koridor Bus Trans
juga melintas, mengingat adanya Metro Pekanbaru merupakan salah satu
langkah pengantisipasian kemacetan yang

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 6


terjadi di Kota Pekanbaru sekaligus mengelola Bus Trans Metro Pekanbaru,
menghindari agar trayek pada angkutan diantaranya ialah BUMD, BUMN,
lainnya tidak berhimpitan dengan trayek Koperasi BUMD dan BUMN, serta
Bus Trans Metro Pekanbaru. Keberadaan Perusahaan berbadan hukum. Dengan
Bus Trans Metro di Kota Pekanbaru sejak demikian, maka Pemerintah Kota
Tahun 2009. Dimana, pertengahan Tahun Pekanbaru memutuskan bahwa Perusahaan
2009 sebelumnya telah di operasikan 20 Daerah (PD) Pembangunan juga
unit Bus dan 2 koridor Bus Trans Metro mengelola Bus Trans Metro yang ada di
Pekanbaru. Dengan seiringnya berjalan Kota Pekanbaru.
waktu di setiap tahunnya adanya Dalam pengelolaan Bus Trans
penambahan armada dari Kementerian Metro ini, yang memiliki wewenang dalam
Perhubungan maka jumlah keseluruhan pengembangan serta mengatur koridor
Bus Trans Metro yang ada di Kota atau trayek-trayek pada Bus adalah tugas
Pekanbaru berjumlah 109 unit, seperti dari Dinas Perhubungan. Dalam hal ini
Tabel 2 dibawah ini: Dinas Perhubungan telah mengembangkan
Tabel 2 Jumlah Armada Bus Trans koridor pada Bus Trans Metro Pekanbaru.
Metro Pekanbaru Yang
Beroperasi Tahun 2013-2015
N Pihak Mengel Berop
o Pengelola ola erasi
1 Dinas 50 Unit 50 Tabel 3 Koridor Bus Trans Metro
Perhubun Unit Pekanbaru
gan
No Kode Rute Trayek
2 PD 59 Unit 30
1 Koridor Pelita Pantai – Pandau
Pembang Unit
1
unan
Pelita Pantai - Jalan
Jumlah 109 80
Jenderal Sudirman -
Unit Unit
Bandar Udara SSK II -
Sumber: Dinas Perhubungan Kota
Jalan Kaharuddin
Pekanbaru, 2016 Nasution - Jalan Pasir
Dari Tabel 2 diatas bahwa Jumlah Putih - Perumahan
Bus Trans Metro yang beroperasi di Kota Pandau
Pekanbaru berjumlah 80 unit. Namun yang 2 Koridor Terminal BRPS - Kulim
dikelola oleh pihak pemerintah yaitu Dinas 2 PP
Perhubungan berjumlah 59 unit, yang
Terminal Bandar Raya
beroperasi dilapangan hanya 30 unit,
Payung Sekaki (BRPS) -
sisanya berjumlah 29 unit. Jalan Tuanku Tambusai
Perlu di ketahui, bahwa selain - Jalan Sudirman (U-
Dinas Perhubungan yang mengelola Bus Turn RRI) - Jalan
Trans Metro, Perusahaan Daerah (PD) Sudirman - Jalan Imam
Pembangunan juga mengelola Bus Trans Munandar - Kulim Atas
Metro yang sesuai atas dasar hukum
Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun
2014, yaitu ditegaskan dalam peraturan
tersebut bahwa ada 4 unsur yang bisa

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 7


3 Koridor Kampus UIN - Pasar Wisata - Jalan Ahmad
3 Wisata Yani - Jalan Riau -
BRPS (PP)
Kampus UIN - Jalan HR 8 Koridor Simpang Kaharuddin
Soebrantas - Unri - Jalan 7 Nasution - Jalan Inpres -
HR Soebrantas - Jalan Jalan Arifin Ahmad,
SM Amin (U-Turn Jalan Paus - memutar di
SPBU) - Jalan HR depan Global Bangunan
Soebrantas - Jalan - Jalan Tuanku
Soekarno Hatta - Jalan Tambusai - Jalan Paus.
Tuanku Tambusai - 9 Koridor Kantor Walikota
Jalan Sudirman - Jalan 8A Pekanbaru - Jalan Cut
Cut Nyak Dien I - Jalan Nyak Dien, Jalan Ahmad
Jend. Ahmad Yani - Yani, Jalan Riau - Jalan
Pasar Bawah Yos Sudarso - Politeknik
4 Koridor Terminal BRPS – Caltex Rumbai.
4 Torganda 10 Koridor Kampus PolitekikCaltex
8B Rumbai - Kantor Camat
Terminal BPRS - Jalan Rumbai - Jalan Soekarno
Tuanku Tambusai - Hatta dua.
Jalan Soekarno Hatta - Sumber: Dinas Perhubungan Kota
Jalan HR Soebrantas -
Pekanbaru, 2016
Jalan Soekrano Hatta -
Jala Kharuddin Nasution Dari Tabel 3 diatas bahwa sejak
- Pasir Putih Torganda Tahun 2009, Pemerintah Kota Pekanbaru
PP resmi meluncurkan Bus Trans Metro ini
5 Koridor Terminal BRPS – Kulim yang beroperasi melalui rute-rute tertentu.
5 Pada awalnya hanya beroperasi 2 koridor
Terminal BRPS - Jalan yaitu, Koridor 1 dengan rute Pelita Pantai-
Tuanku Tambusai Ujung
Pandau Permai dan Koridor 2 dengan rute
- Jalan SM Amin - Jalan
Riau - Jalan Ahmad Terminal BRPS-Kulim. Namun, setelah
Yani - Jalan Ir Juanda - sejalan dengan adanya kebutuhan
Jalan Jenderal Sudirman angkutan umum yang cepat, hemat dan
- Jalan Kuantan - Jalan aman, Pemerintah Kota Pekanbaru saat ini
Mustika sudah menambah armada dengan
mengembangkan rute-rute terbaru.
6 Koridor Torganda Pasir Putih -
6A Jalan Kharuddin Dari tabel diatas dapat dilihat juga
Nasution - Baterai R - rencana Dinas Perhubungan
Jalan Soekarno Hatta - mengembangkan koridor pada, kini
Pasar Pagi Arengka - tercatat berjumlah 8 koridor yang akan
Jalan Soebrantas - Jalan dilalui oleh Bus Trans Metro.
SM Amin - Terminal 2. Pengorganisasian
BRPS
a. Pengorganisasian Pengaturan
7 Koridor Terminal BRPS - Mall
6B SKA - Arengka - Jalan Trayek Angkutan Oplet dan Bus
Riau - Mall Ciputra - Kota
Jalan Panglima Udan - Dinas Perhubungan dalam
Senapelan - Pasar perwujudan pengorganisasian dalam

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 8


perencanaan yang telah dibuat, maka Dan Angkutan Jalan sesuai dengan
Kepala Bidang Angkutan memberikan bidang-bidang dari rencana yang
arahan kepada Kepala Seksi Angkutan telah dibuat.
Jalan untuk melakukan berbagai upaya- b. Pengorganisasian
upaya dalam pengelolaan sistem-sistem Pengembangan Koridor Bus Trans
pada transportasi. pengorganisasian Metro Pekanbaru
merupakan tugas Kepala Seksi Angkutan Menurut hasil wawancara penulis
Jalan untuk melakukan pengorganisasian kepada Bapak Wisnu, selaku
kepada bawahannya dan ia diberi Kepala UPTD PAP (Pengelolaan
wewenang dalam penyusunan staf Kepala Angkutan Perkotaan), ia
Seksi Angkutan Jalan memiliki tugas dan menyebutkan:
fungsi sebagai berikut: “Untuk penentuan zona sendiri,
1. Mewakili pengelola dari pihak akan memetakan dan mengetahui
Dinas Perhubungan dalam daerah mana saja yang selama ini
tergolong sebagai daerah
melakukan kerja sama dengan
perumahan, daerah sentra bisnis,
organisasi atau dinas lain. zona sekolah, dan zona tertentu
2. Melakukan koordinasi kepada lainnya yang memudahkan trayek
pihak Organda (Organisasi mengetahui alur perjalanan kota.
Angkutan Darat). Jika zona-zona tersebut telah
3. Menetepkan rute/trayek dari diperbaiki dan ditentukan rute
angkutan Oplet dan Bus Kota yang jaringannya, diharapkan
pengemudi angkutan umum dapat
akan di rubah.
meningkatkan penghasilan dalam
4. Mengkoordinasikan kepada pihak menyediakan jasa angkutan.
Pengusaha Angkutan tentang Sebab, jika zona telah tertata dan
perubahan trayek yang dilakukan rute telah dibuat penumpang atau
oleh Dinas Perhubungan. masyarakat pengguna jasa
Sementara itu para staf Seksi angkutan umum dapat terlayani
Angkutan Jalan Dan Staf Seksi Wasdal dengan baik. Intinya kedua belah
pihak sama-sama diuntungkan.
memiliki tugas dan fungsi, sebagai berikut: Pengemudi juga dapat penumpang
1. Memantau kondisi angkutan umum dan setoran yang diperoleh lebih
yang layak beroperasi atau tidak. baik dari biasa”.
2. Melakukan razia di lapangan bagi Pada tahap pengorganisasian ini,
angkutan yang tidak memiliki Dinas Perhubungan melakukan
kelengkapan surat-surat sesuai survey ke beberapa sekolah,
dengan aturan yang telah khusunya tingkat Sekolah
ditetapkan. (Dalam razia ini, Menengah Pertama (SMP) dan
anggota wasdal lalin ikut Sekolah Menengah Atas (SMA).
membantu dan terlibat). Sebab, anak sekolah merupakan
3. Melaporkan jumlah angkutan oplet pengguna terbanyak pada angkutan
yang melanggar aturan yang telah umum Bus Trans Metro Pekanbaru.
di tetapkan oleh pihak Dinas Setelah melakukan survey ke
Perhubungan sesuai Peraturan sekolah-sekolah, target survey
Daerah Kota Pekanbaru Nomor 2 selanjutnya adalah ke angkutan
Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas umum untuk penentuan faktor

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 9


muat. Survey ke setiap angkutan Interaksi yang terjalin antar pihak
umum ini bersifat dinamis, Pemerintah dan Organda menyangkut
sedangkan survey ke daerah-daerah permasalahan pelayanan angkutan kota,
tertentu seperti jalan-jalan yang hanya bersifat incidental yaitu interaksi
dilalui angkutan umum dan yang terjalin hanya saat terjadi suatu
diperkirakan sebagai tempat kejadian atau hanya saat ada permasalahan
menarik penumpang angkutan tertentu saja. Interaksi yang terlihat hanya
umum sifatnya statis. pada program-program yang melibatkan
pihak Organda. Namun dalam hal
perumusan kebijakan terkait pelayanan
angkutan kota di Kota Pekanbaru, para
pengusaha angkutan jarang dilibatkan
3. Pelaksanaan secara aktif.
a.. Pelaksanaan Pengaturan Trayek b. Pelaksanaan Pengembangan
Angkutan Pada Oplet dan Bus Koridor Bus Trans Metro
Kota Pekanbaru
Dalam perencanaan yang dilakukan Dalam pelaksanaannya terdapat
Dinas Perhubungan, pada pelaksanaan keberhasilan yaitu kegiatan sosialisasi
dengan merubah trayek angkutan jenis secara efektif oleh aparat yang bertugas
Oplet belum bisa sepenuhnya dapat pada staf bidang tersebut, yaitu pada staf
terlaksanakan. Karena terdapat kendala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
yaitu kurangnya koordinasi antara pihak Pengelolaan Angkutan Perkotaan yang
Dishub sebagai Pemerintahan dan pihak berada di Dinas Perhubungan yang
Organda sebagai pihak swasta. mengelola Bus Trans Metro Pekanbaru,
Namun demikian juga halnya terbukti dari koridor pada Bus Trans Metro
karena terdapat permasalahan mengenai yang bertambah menjadi 8 koridor. Namun
penetapan rute trayek. Hal ini timbul dalam pelaksanaan ini terdapat hambatan
akibat supir angkot yang banyak juga hambatan, dimana masyarakat yang
melakukan pelanggaran dengan ingin menggunakan jasa Bus Trans Metro
mengoperasikan kendaraannya tidak sesuai harus naik dan turun melalui halte yang
dengan trayek yang telah ditetapkan. telah ditentukan, namun terkadang jarak
Salah satunya adalah supir angkot yang antara halte Bus Trans Metro dengan
tidak menjalankan trayeknya sampai akhir lokasi masyarakat tersebut sangat jauh. Di
pos tujuan. samping itu permasahan terjadi pada
Penyelenggaraan pelayanan dalam sistem operasi yang ada pada Bus Trans
bidang transportasi yang dilakukan Dinas Metro, frekuensi kedatangan tidak
Perhubungan Kota Pekanbaru tentu saja menentu sehingga masyarakat memilih
melibatkan kerja dan koordinasi secara angkutan umum lain dari pada Bus Trans
internal maupun eksternal. Kendala yang Metro.
didapatkan dalam pelaksanaan ini adalah Jauhnya Halte yang harus di
kurangnya kerja sama antar pihak Dishub tempuh dari rumah ke halte menyebabkan
dan Organda. Organda merupakan masyarakat lebih cendrung untuk menaiki
organisasinya para pengusaha angkutan angkutan umum yang lebih cepat dan
atau organisasi profesi. dapat mengantarkan sampai tujuan

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 10


penumpang tersebut turun. Masih sampai ditempat tujuan yang mereka
banyaknya beroperasi angkutan umum dan inginkan.
bus kota lainnya yang memiliki jalur atau b. Pengawasan Pengembangan
rute perjalanan yang sama dengan yang Koridor Trans Metro Pekanbaru
rute yang dijalankan oleh Bus Trans Metro Di dalam pelaksanaan yang
menjadi salah satu faktor penghambat juga dilakukan Dinas Perhubungan pada
bagi Dinas Perhubungan. Sekalipun Bus penambahan atau pengembangan Bus
Trans Metro memberikan tingkat Koridor Bus Trans Metro sudah berjalan
kenyamanan dan pelayanan yang lebih secara efektif dan efisien. Pengembangan
baik dari pada Bus kota dan angkutan ini untuk meningkatkan pelayanan kepada
lainnya. Namun, masyarakat masih banyak masyarakat untuk menggunakan jasa
yang lebih memilih menggunakan transportasi, tetapi terdapat hambatan
angkutan kota dan Bus kota karena lebih dimana kurang optimalnya pengawasan
cepat dan dapat mengantarkan yang dilakukan Dinas Perhubungan
penumpangnya sampai kepada tujuan yang sebagai pengawas (evaluator) dalam
diinginkannya. upaya-upaya meningkatkan pelayanan
4. Pengawasan kepada masyarakat. Hal ini dapat terjadi,
a.Pengawasan Pengaturan Trayek disebabkan karena kemampuan sumber
Pada Angkutan Oplet Dan Bus Kota daya dari aparatur yang kurang memadai
Dinas Perhubungan sebagai serta terbatasnya aparatur umtuk
pembuat aturan atau kebijakan, tentu juga melakukan pengawasan di lapangan,
mengawasi dari trayek-trayek angkutan sehingga terdapat hambatan dalam
kota yang ada di Kota Pekanbaru. Dalam pelaksanaanya, yaitu sistem operasi dari
pengawasan pada trayek angkutan kota Trans Metro yang tidak menentu sehingga
Dinas Perhubungan tidak bekerja secara pengguna jasa transportasi tersebut
maksimal. Yang menjadi hambatan dalam memilih angkutan umum yang lain.
mengawasinya, yaitu Sumber Daya
Manusia. Karena masih adanya personel
dari Dinas Perhubungan yang kurang PENUTUP
memahami apa yang menjadi tugasnya A. Kesimpulan
dilapangan untuk mengawasi angkutan Berdasarkan hasil dari penelitian
kota. halnya permasalahan mengenai dan pembahasan di dalam skripsi ini, maka
penerapan rute trayek masih kerap muncul penulis dapat menyimpulkan beberapa
terjadi. Hal ini timbul akibat supir angkot kesimpulan mengenai Pengelolaan Sistem
yang banyak melakukan pelanggaran Transportasi Oleh Dinas Perhubungan
dengan mengoperasikan kendaraannya Kota Pekanbaru, yaitu sebagai berikut:
tidak sesuai dengan trayek yang telah Dinas Perhubungan Kota
ditetapkan. Salah satunya adalah supir Pekanbaru dalam pengelolaan sistem
angkot yang tidak menjalankan trayeknya transportasi di Pekanbaru yang memiliki
sampai pos akhir tujuan. Hal ini merugikan berbagai perencanaan diantaranya
para penumpang angkutan kota khususnya Pengaturan Trayek Angkutan dengan
jenis Oplet dan Bus Kota, sebab mereka mengubah jalur trayek pada angkutan kota
merasa dirugikan dengan karena tidak jenis Oplet dan Bus Kota. Berhubung dari
pihak Pengusaha Angkutan tidak ada

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 11


peremajaan angkutan, Karena banyaknya yaitu pegawai dari Dishub tidak bisa
kendala yang di hadapi oleh pihak memberikan efek jera sebab sanksi yang
pengusaha angkutan, yang salah satunya diberikan hanya bersifat lisan dan tilang
karena mahalnya harga mobil untuk buku pengawasan.
angkutan kota yang sulit terjangkau.Oleh B. Saran
karena itu Dinas Perhubungan Berdasarkan kesimpulan diatas,
melaksanakan perencanaan dengan maka penulis memberikan saran mengenai
menjadikan Oplet dan Bus Kota sebagai Pengelolaan Sistem Transportasi yang
Angkutan Pengumpan dari permukiman- dilakukan Dinas Perhubungan Kota
pemukiman masyarakat, dan Pekanbaru, yaitu sebagai berikut:
mengantarkan penumpang ke halte-halte 1. Penulis mengharapkan agar
Bus Trans Metro Pekanbaru yang berada Dinas Perhubungan dalam
di Jalanan Protokol. Sedangkan melakukan perubahan trayek
Pengembangan Koridor Bus Trans Metro pada angkutan jenis Oplet dan
Pekanbaru yang dilakukan Dinas Bus Kota untuk bisa bekerja
Perhubungan sudah berjalan secara efektif sama membantu para
dan efisien. Hanya saja sistem pelayanan pengusaha angkutan tersebut.
yang diberikan pada masyarakat belum di samping itu juga membantu
bekerja secara optimal. Karena sistem pihak pengusaha angkutan dan
operasi yang diberkan kepada masyarakat memberi solusi dalam
tidak menentu. Sementara itu pada peremajaan angkutannya,
pengawasan yang dilakukan Dinas Sehingga tidak ada lagi terlihat
Perhubungan juga belum optimal terhadap dilapangan oplet yang
angkutan yang banyak melakukan memiliki kondisi tidak layak
pelanggaran seperti tidak laik jalan, atau yang akan membahayakan
tidak memiliki bukti lulus uji. Karena masyarakat yang
masih terdapat angkutan yang melanggar menggunakannya. Penulis juga
aturan pada saat waktu razia. Belum menyarankan pihak Dinas
optimalnya pengawasan tersebut Perhubungan agar memberi
dikarenakan lemahnya hukum yang sanksi yang menimbulkan efek
diberikan sehingga tidak membuat mereka jera pada supir yang
jera. melakukan pelanggaran pada
Kemudian dalam Pengaturan saat razia, sehingga tidak ada
Trayek dengan perencanaan merubah pelanggaran terjadi dilapangan
keseluruhan trayek-trayek pada Oplet dan yang dilakukan oleh angkutan
Bus Kota belum dapat terlaksana. perkotaan di Pekanbaru.
Dikarenakan kurang kerja sama dan 2. Penulis mengharapkan Dinas
koordinasi antar pihak Dishub sebagai Perhubungan, khususnya yang
Pemerintah dan Organda sebagai pihak bertanggung jawab dan
Swasta. Termasuk Pengguna Angkutan berkomitmen terhadap fungsi
yaitu Masyarakat. Sedangkan kemampuan dan tugasnya dengan
pengawasan untuk pelanggaran- memahami secara jelas supaya
pelanggaran pada angkutan seperti tujuan yang ingin dicapai
pelanggaran izin trayek, belum maksimal segera terealisasikan dengan

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 12


baik dan tepat sasaran dalam Nawawi, Zaidan. 2013. Manajemen
pelayanan jasa angkutan, yaitu Pemerintahan. Jakarta: PT Raja Grafindo
pada Oplet dan Bus Kota. Persada
Seharusnya pihak dinas Salam, Setiawan Darma. 2004.
menurunkan petugas dalam Manajemen Pemerintahan Indonesia.
melakukan operasional Jakarta: Djambatan.
terhadap pengawasan dan
pemantauan baik pengecekan Susantono, Bambang. 2013. Transportasi
Dan Investasi. Jakarta: Penerbit Buku
maupun perbaikan pada
Kompas.
trayek-trayek angkutan yang
dapat dilakukan secara rutin Tamin, Z. Ofyar. 2010. Perencanaan Dan
guna mengantisipasi Pemodelan Transportasi. Bandung:
terjadinya pelanggaran. Dan Penerbit ITB.
yang kemudian di dukung
b. Jurnal:
kerjasama dan saling
berkoordinasi secara baik pada Raden Imam Al Hafis, Abdul Hakim,
pihak Organda, Masyarakat Bambang. 2013. Aktor Pelaksana
selaku Pengguna Angkutan Pengelolaan Transportasi Publik
dan pihak-pihak lain yang Perkotaan Studi Kasus Bus Trans Metro
Di Kota Pekanbaru. Jurnal Ilmiah Ilmu
saling berkaitan.
Administrasi Publik, Fakultas Ilmu
Administrasi , Universitas Brawijaya.
DAFTAR PUSTAKA
a. Buku: c. Skripsi:

Adisasmita, Rahardjo. 2010. Dasar-Dasar Faisal Yunan Siregar, 2015. Pengawasan


Ekonomi Transportasi. Yogyakarta: Graha Angkutan Kota Oleh Dinas Perhubungan
Ilmu. Kota Dumai. Skripsi Jurusan Ilmu
Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial Dan
Adisasmita, Rahardjo. 2011. Manajemen Politik, Universitas Riau.
Pemerintahan Daerah. Yogyakarta: Graha
Ilmu. Desi Nova Yanti. 2016. Manajemen
Pemerintah Kota Pekanbaru Dalam
Hobbs, F.D. 1995. Perencanaan Dan Pengembangan Objek Wisata Danau
Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta: Gajah Buatan Di Kota Pekanbaru Tahun 2012-
Mada University Press. 2014. Skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan,
Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik,
Khisty, Jotin C. 2006. Dasar-Dasar Universitas Riau.
Rekayasa Transportasi Jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga. c. Peraturan Perundangan Undangan

Meleong, J. Lexy. 2005. Metodologi Peraturan Daerah Kota Pekanbaru Nomor


Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja 2 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas Dan
Rosdakarya. Angkutan Jalan.

Miro, Fidel. 2012. Pengantar Sistem Peraturan WaliKota Pekanbaru Nomor 17


Transportasi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Tahun 2008 Tentang Rincian Tugas,
Fungsi Dan Tata Kerja Dinas

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 13


Perhubungan, Komunikasi Dan
Informatika Kota Pekanbaru.

Keputusan WaliKota Pekanbaru Nomor 86


Tahun 2003 Tentang Penetapan Trayek
Dan Kode Trayek Dan Warna Angkutan
Kota Dalam Kota Pekanbaru.

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun


2014 Tentang Angkutan Jalan.

e. Sumber Internet:

www.dishub.pekanbaru.go.id

Jom FISIP Volume 4 NO. 1 - Februari 2107 Page 14

You might also like