You are on page 1of 10

Online Jurnal of Natural Science, Vol.

3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950


December 2014

UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN DAN AKAR Harrisonia perforata


MERR.TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Vibrio cholerae

“EFFECTIVITY TEST OFHarrisonia perforata MERR.LEAF AND ROOT


EXTRACTSAS INHIBITOR OF
Vibrio choleraeGROWTH”

Amir Galeb Al Amrie1*,Ivan3, Syariful Anam2 dan Ramadhanil1


1*
Lab. Biomedik Jur.Biologi FMIPA, Universitas Tadulako
2
Lab. Fitokimia-FarmakognosiProd. Farmasi FMIPA, Universitas Tadulako

ABSTRACT

Study about the effectiveness of leaves and roots extract of Harrisonia perforata Merr. As a
growth inhibitor of Vibrio cholerae was carried out during March and May, 2014. Plant
extracts were prepared by maceration and reflux methods. Inhibition assay was done based on
wells diffusion method. All treatments were arranged based on Completely Randomized
Design (CRD), concisting of 7 treatments and 3 replications either for leaves and roots
extract. Concentration for these treatments were 10%, 20%, 40%, 60% and 80%, of extract,
also doxycycline 2% as a positive control and NA-CMC 1% as a negative control. Results of
this study showed that concentration extract of 80% (leaves and roots) were given the highest
inhibitioneffect on V. Cholera growth. On that conccentration, leaf extract has higher
inhibition effect than root extract, as measured based on inhibition zone (±26.53 mm and
±14.72 mm, for leaf and root extract, respectively).

Keywords :Harrisonia perforata Merr., Inhibiton zone, Vibrio cholera.

ABSTRAK

Penelitian tentang uji efektifitas ekstrak daun dan akarHarrisonia perforata Merr.terhadap
pertumbuhan bakteri Vibrio cholerae telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2014.
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui keefektifan ekstrak daun dan akarH. perforata
Merr.dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. cholerae. Metode ekstraksi yang digunakan
dalam penelitian yaitu metode Maserasi dan Refluks.Sedangkan pengujian daya hambat
ekstrak terhadap bakteri V. Cholerae dengan menggunakan metode difusi agar (metode
sumur).Penelitian ini disusun dalam Rancang Acak Lengkap (RAL) dengan 7 perlakuan dan
3 kali ulangan (untuk masing-masing daun dan akar). Perlakuan yang dicobakan yaitu
pemberian konsentrasi ekstrak (daun maupun akar) 10 %, 20 %, 40 %, 60 % dan 80 % serta
antibiotik doxycycline 2 % sebagai kontrol positif dan NA-CMC 1 % sebagai kontrol negatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak 80 % (daun maupun akar)
tumbuhan H. perforata Merr.menghasilkan zona hambat yang paling besar dibanding

Corresponding author : Amiramrie36@yahoo.com


331
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

kosentrasi lainnya dengan masing-masing sebesar (±26,53 mm dan±14,72 mm). Ekstrak daun
H. perforata Merr.memiliki daya hambat yang lebih baik dibandingkan ekstrak akar.

Kata kunci :Harrisonia perforata Merr., Zona hambat,Vibrio cholerae.

I. LATAR BELAKANG terinfeksi bakteri tersebutdapat mengalami


Infeksi penyakit yang disebabkan kehilangan cairan dalam jumlah banyak
oleh bakteri patogen pada usus merupakan hingga menuju ke fase dehidrasi yang
masalah yang sangat serius pada berat, bahkan dapat meninggal dalam
masyarakat.Tidak hanya di negara jangka waktu beberapa jam setelah infeksi.
berkembang, di negara maju juga sangat Penanggulangan penyakit kolera
dirasakan dampak yang ditimbulkan dari sampai saat ini masih bergantung pada
penyakit tersebut misalnya diare, disentri antibiotik yang memiliki efek samping
sampai dengan penyakit kolera.Penyakit- pada tubuh manusia.Selainitu sebagian
penyakit tersebut sangat erat besar masyarakat kurang menyadari bahwa
kaitannyadengan adanya mikroorganisme masih ada pengobatan alternatif lain yang
(bakteri) yang memiliki pengaruh terhadap lebih aman pemakaiannya, misalnya
sistem pencernaan khususnya pada memanfaatkan tumbuhan yang berkhasiat
intestinum (usus) misalnyaEscherichia coli, untuk mengobati penyakit yang disebabkan
Shigella sp, Salmonella sp, danVibrio oleh infeksi bakteriV. cholerae.
cholerae (World Health Organization, Salah satu tumbuhan yang dapat
1992). dimanfaatkan sebagai obat herbal
Sanitasidan perilaku kebersihan adalahHarrisonia perforata Merr.yang
masyarakat yang buruk serta keadaan dijumpai di daerah tropis.Di Sulawesi
lingkungan yang kurang baik, turut Tengah khususnya di kota Palu,H.
mempengaruhikebersihan makanan dan perforata dikenal masyarakat lokal dengan
minuman.Hal tersebutdapat menimbulkan nama rui. Bremner(1992) melaporkan
beberapa penyakit pada sistem pencernaan, bahwa tumbuhan ini mempunyai aktivitas
salah satunya yaitu penyakit kolera. antimalaria, serta padadaundan akar
MenurutAmelia (2005),penyakit kolera mengandung senyawaO-
adalah penyakit infeksi saluran pencernaan methylalloptaeroxylin,perforatic acid,
yang disebabkan oleh bakteri Vibrio limonoid dan perforatin.Menurut
cholerae dengan manifestasi klinik berupa Nooteboom(1972) masyarakat lokal di
diare. Apabila dibiarkan, seseorang yang Afrika menggunakan daun, kulit batang dan

Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap


Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
332
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

akar tumbuhan inisebagai antibakteri Metode ekstraksi yang digunakan


penyakit diare, disentri dan penyakit yaitu metodemaserasi.Daun mudaH.
kolera. perforata Merr.ditimbang sebanyak 600 g.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat Setelah itu sampel daun disortasi basah,
potensi ekstrak daun dan akar tumbuhan H. kemudian dicuci dengan air mengalir.Daun
perforata Merr. dalam menghasilkan zona tersebut kemudian dirajangmenjadi ukuran
hambat terhadap pertumbuhan bakteriV. yang lebih kecildan dikeringkan dengan
cholerae sehingga dapat diketahui menggunakan oven selama 8 jam. Menurut
kemampuan kedua organ ekstrak tersebut Katno (2008) pengeringan dilakukan
dalam menghambat pertumbuhan bakteri V. selama 8 jam pada suhu 40°C untuk
cholerae. memperoleh kadar air kurang lebih 5 %.
II. BAHAN DAN METODE Daun yang telah kering dihaluskan
Penelitian dilaksanakan di menggunakan blender dan diayak
Laboratorium Fitokimia - Farmakognosi menggunakan mess 40.Selanjutnya
Prodi Farmasi FMIPA UNTAD dan UPT ditimbang kembali sehingga diperoleh berat
Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi kering dari sampel hasil penimbangan yaitu
Tengah.Metode yang digunakan yaitu 307 g. Serbuk tersebut direndam dengan
eksperimental, yang didesain dengan model menggunakan pelarut etanol 96 %
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 7 sebanyak 1,5 liter dan didiamkan selama5
perlakuan (5 konsentrasi ekstrak daun dan hari. Setelah 5 hari, hasil rendaman disaring
akar, 1 kontrol positif menggunakan dandipekatkan dengan menggunakan rotari
doxycycline 2 % dan 1 kontrol negatif evaporator.Ekstrak yang dihasilkan
menggunakanNa-CMC(Natrium-Carboxyl sebanyak 30 g.
Methyl Cellulose)1 % dan 3 kali ulangan.
c. Metode ekstraksi akar H. perforata
a. Pengambilan sampel akar dan Merr.
daun H. perforata Merr. Metode yang digunakan pada
Pengambilan akar dan daun ekstraksi akar H. perforataMerr. adalah
tumbuhan H. perforata Merr.diperoleh metode reflux. Sampel akar disortasibasah
di Kelurahan Tondo Palu Sulawesi dan timbang.Berat basah sampel yaitu970
Tengah. g. Selanjutnya sampel dicuci dengan air

b. Metode Ekstraksi daun H. mengalir, kemudian dirajang menggunakan


perforataMerr. parang hingga menghasilkan potongan-
potongan kecil. Sampel dikeringkan di

Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap


Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
333
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

oven pada suhu 40°C selama kurang lebih Sebanyak 0,5 gram ekstrak
10 jam hingga diperoleh kadar air mencapai ditambahkan aquades dan dilarutkan
5 %.Setelah kering,potongan akar dengan serbuk Mg sebanyak 0,1 mg,
dihaluskan dengan menggunakan blender lalu ditambahkan HCl. Apabila
kemudian di ayak menggunakan mess 40. terbentuk warna orange, merah dan
Hasil penimbangan berat kering serbuk merah bata atau kuning berarti positif
akar yaitu 497 g. pelarut yang digunakan flavonoid (Depkes RI, 2000).
yaitu etanol 96 % sebanyak 1,5 liter. Waktu 3. Saponin
yang diperlukan untuk mendapatkan Sebanyak 0,5 gram ekstrak
ekstrak akar tesebut yaitu 3-4 jam.Ekstrak dimasukkan dalam tabung reaksi,
akar di saring menggunakan kertas saring ditambahkan air dan dipanaskan di
kemudian dipekatkan dengan menggunakan water bath. Adanya
rotari evaporator sehingga berat ekstrak buihmenunjukkanadanya saponin
yang dihasilkan yaitu 26 g. Pemisahan (Ramyashreeet al., 2012).
antara campuran pelarut dengan senyawa 4. Tanin
aktif yang terkandung dalam ekstrak akar Sebanyak 0,5 gram ekstrak diaduk
menggunakan alat rotari evaporator dengan 10 ml aquadest, disaring dan
(Harborne, 1987). ditambahkan reagen FeCl3. Warna
hijau/biru kehitaman menunjukkan
d. Skrining Fitokimia
positif adanya tanin (Ramyashreeet
1. Alkaloid
al., 2012).
Sebanyak 0,5 gram ekstrak
5. Fenolik
dimasukkan ke dalam gelas piala,
Sebanyak 0,5 gram ekstrak
ditambah dengan HCl 2M dan
ditambahkan larutan FeCl3 1%,
dipanaskan di atas penangas air
positif adanya fenolik jika terjadi
sambil diaduk, kemudian didinginkan
perubahan warna hijau, merah ungu,
hingga suhu kamar. NaCl serbuk
biru/hitam (Resmi, 2011).
ditambahkan, diaduk dan disaring,
kemudian filtrat ditambah HCl 2M e. Pembuatan Suspensi Bakteri Vibrio
cholera
setelah itu ditambahkan pereaksi
Bakteri Vibrio cholerae yang telah
Wagner.Hasil positif jika terbentuk
dibiakkan pada medium NA miring diambil
warna coklat (Resmi, 2011).
sekitar tiga sampai lima koloni dengan
2. Flavonoid
jarum ose steril dan dimasukkan ke dalam

Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap


Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
334
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

tabung reaksi yang telah berisi 10 ml angka 8 agar suspensi bakeri dan
larutan NaCl fisologis. Inkubasi dilakukan medium NA tercampur hingga
pada suhu 37°C selama dua jam. Dengan merata.
menggunakan alat turbidimeter maka hasil 3. Setelah padat, dilakukan uji ekstrak
kekeruhan yang digunakan setara dengan daun dan akar dengan metode sumur.
standart Mc Farland 1 dengan konsentrasi Media yang telah padat dilubangi
8
bakteri3 x 10 CFU/ ml. Jumlah bakteri menyerupai sumur dengan

telah memenuhi syarat untuk uji kepekaan menggunakan alat pelubang steril.
5 8 4. Untuk masing-masing perlakuan
yaitu : 10 – 10 CFU/ ml (Biesher, 1983,
dimasukkan sebanyak 100 µl ekstrak
Kingscote, 1989; Carter dan Cole, 1990).
daun dan akar.Kemudiandi inkubasi
f. Pembuatan Stock konsentrasi selama 24 jam pada suhu 37ºC.
Ekstrak
5. Cawan petri yang dimasukkan
Pembuatan stock konsentrasi ekstrak
kedalam inkubator harus dengan hati-
menggunakan pelarut Na-CMC 1 % baik
hati. Semua perlakuan yang
ekstrak daun dan akar H. perforata
dilakukan dalam keadaan aseptis.
Merr.yang terdiri dari 5 konsentrasi yaitu
10 %, 20 %, 40 %, 60 % dan 80 %. Setiap h. Pengamatan zona hambat
seri konsentrasi dibuat dalam stok 10 mL.
Pengamatan zona hambat dilakukan
dengan jumlah ekstrak secara berturut-turut
dengan cara mengukur diameter zona
sebesar 1 g, 2 g, 4 g, 6 g dan8 g.
hambat dari masing-masing perlakuan
g. Uji Daya Hambat menggunakan jangka sorong dengan skala
Pada pengujian daya hambat, nonius 0,05 mm.
konsentrasi ekstrak yang digunakan dalam
i. Analisis Data
setiap perlakuan yaitu 10 %, 20 %, 40 %,
Hasil pengukurandianalisis
60 % dan 80 %. Langkah-langkah
menggunakan software statistik Twoway
pengujian daya hambat menurut Cavalieri
Analisis Of Varian (TwowayANOVA).
(2005), antara lain sebagai berikut :
Datayang diperoleh menunjukan perbedaan
1. 1 ml suspensi bakteriVibrio cholerae
yang nyata dilanjutkan dengan uji lanjut
pada larutan NaCl 0,9 %, dituangkan
Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).
kedalam cawan petri steril.
III. HASIL DANPEMBAHASAN
2. Sebanyak 20 ml medium NA cair
Uji efektifitas ekstrak daun dan akar
dituangkan ke cawan petri kemudian
H.perforateMerr. terhadappertumbuhan
digoyang-goyangkan membentuk
Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
335
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

bakteri V. cholerae dengan menggunakan hambat ekstrak terhadap pertumbuhan


metode sumur,ditandai dengan bakteri yang paling besar juga pada
terbentuknya inhibisi atau zona bening di konsentrasi 80% (±14,72 mm) dan terkecil
sekitar sumur. Pengamatan terhadap (±7,42 mm) pada pemberian konsentrasi
diameter zona hambat dari masing-masing ekstrak 10% (Tabel3).
konsentrasi ekstrak yang diberikan diukur Berdasarkan hasil penelitian, ekstrak
dengan menggunakan jangka sorong kedua organ H. perforata Merr.membentuk
analitik. zona hambat yang paling baik yakni pada
Pemberian ekstrak daun tumbuhanH. konsentrasi 80% dan diameter zona hambat
perforataMerr.dengan berbagai konsentrasi terkecil pada pemberian ekstrak 10%. Hal
(10%, 20%, 40%, 60%, 80%) dan kontrol tersebut menunjukkan bahwa semakin
positif/ doxycycline 2 %, menunjukkan tinggi konsentrasi ekstrak daun maupun
adanya daya hambat ekstrak terhadap akarH. perforateMerr., maka semakin baik
pertumbuhan bakteri V. choleraesedangkan untuk menghambat pertumbuhan bakteri V.
pada perlakuan kontrol negatif tidak cholerae. Hal tersebut didukung Pelczar
menunjukkan adanya zona hambat. Hal dan Chan (1988), salah satu faktor yang
tersebut dikarenakan larutanNa-CMCtidak mempengaruhi akivitas bahan antimikroba
memiliki aktivitas antibakteri. Berdasarkan yaitu konsentrasi bahan antimikroba. Daya
Gambar 1 perlakuan dengan pemberian hambat yang dihasilkan oleh bahan
konsentrasi ekstrak daun 80 % antimikroba akan semakin tinggi apabila
menghasilkan diameter zona hambat rata- konsentrasinya juga tinggi.
rata yang lebih besar (±26,53 mm) Berdasarkan Gambar 1keseluruhan
dibandingkan dengan pemberian perlakuan sangat berbeda nyata satu sama
konsentrasi lainnya. Namun demikian zona lain. Pemberian ekstrak daunH. perforata
hambat pada konsentrasi tersebut masih Merr.denganmasing-masing
lebih kecil dibandingkan dengan daya konsentrasimenghasilkan pengaruh (zona
hambat yang terbentuk pada kontrol positif hambat) yang berbeda terhadap
doxycycline (±38,67 mm). Sedangkan daya pertumbuhan bakteri V. cholerae.
hambat paling kecil (±10,21 mm) terjadi Sedangkan pada perlakuan ekstrak akar,
pada pemberian konsentrasi ekstrak paling pemberian konsentrasi 10%, 20%, 40%,
rendah (10%). Pada perlakuan dengan 60% dan 80%, secara statistik memiliki
menggunakan ekstrak akar tumbuhan H. pengaruh yang signifikan dalam
perforata Merr.(Gambar 1), diamater zona

Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap


Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
336
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

menghambat pertumbuhan bakteri V. Amelia, Sri, 2005, Vibrio cholerae,


Depertemen Mikrobiologi Fakultas
cholerae.
Kedokteran Universitas Sumatera
Rata-rata zona hambat yang dibentuk Utara.
Bennett, B. Y. R. N., & Wallsgrove, R. M.,
pada pemberian ekstrak daun tumbuhan H. 1994, Tansley Review No.72 Secondary
perforataMerr.lebih besar dibandingkan metabolites in plant defence
mechanisms, (72), pp. 617–633.
dengan yang ditunjukkan pada pemberian Biesher, 1983, Microbiology in paratice,
ekstrak akar. Hal ini diduga berhubungan invidualized introduction for the
Allied Heath Science, 3rd, ed,
dengan hasil uji penapisan fitokimia pada Harper and Row Publisher, New
kedua organ tersebut.Pada daun lebih York.
Bremner, J. B., 1992, Proceedings of the
banyak mengandung senyawa-senyawa Seventh Asian Symposium of
metabolit sekunder yang diduga mampu Medicanal Plants, Spicess and
Other Natural Products, Manila,
berperan sebagai antibakteri dibandingkan Philippines, pp. 75.
pada organ akar, dapat dilihat pada Tabel 3. Cavalieri, S. J., 2005, Manual of
Antimicrobial Susceptibility
Hal tersebut didukung oleh Bannets and Testing, American Society
Wallsgrove (1994), yang menjelaskan forMicrobiology, Pan American
Health Organization.
bahwa berbagai senyawa pada tumbuhan Carter, G. R., and J.R., Cole, 1990,
disintesis dan terakumulasi pada jaringan Diagnostic Procedures in Veterinary
Bacteriology and Microbiology, 5th
muda yang sedang berkembang khususnya ed, Academic Pres, Inc, San Diego
pada daun dan pada jaringan reproduksi California, pp. 108 – 123.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
seperti bunga dan biji. 2000, Parameter Standar Umum
Berdasarkan hasil pengujian, Ekstrak Tumbuhan Obat, Edisi I,
Direktorat Jendral POM, Jakarta.
konsentrasi ekstrak 80 % menghasilkan Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia:
efek daya hambat yang lebih baik terhadap Penuntun Cara Modern
Menganalisis Tumbuhan
pertumbuhan bakteri V. cholerae. (Terjemahan), Bandung, Penerbit
ITB.
IV. UCAPAN TERIMAKASIH Katno, Awal P. K., Sutjipto, 2008,
Terimakasih kepada Kepala UPT. Pengaruh Waktu Pengeringan
Terhadap Kadar Tanin Daun Jati
Laboratorium Kesehatan Provinsi Sulawesi Belanda (Guazuma ulmifolia
Tengah, Ibu Yuyun, Ibu Sami Bukang S.P Lamk.), Balai Besar Litbang
Tanaman Obat dan Obat
dan Bapak Ian yang telah banyak Tradisional,
membantu dari awal sampai akhir Tawangmangu.,Karanganyar., Jawa
Tengah.
penelitian ini. Kingscote, B, 1989, Veterinary
Microbiology Introduction to
V. DAFTAR PUSTAKA Bacteria and Virology, 7th ed, The

Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap


Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
337
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

Iowa State University Press, Ames, University of Mysore, Karnataka,


Iowa, USA. India.
Nooteboom HP., 1972, Flora Malesiana, I Resmi, M., 2011, Metode Penelitian
(6), Wolters Noordhoff Publishing, Tanaman Obat, Widya Padjajaran,
Groningen, The Netherlands, Antapani, Bandung.
Printed in The Netherlands. World Health Organization, 1992, Food
Pelczar, Jr. M.J. dan Chan, E.C.S., 1988, and AgriculturalOrganization,Risk
Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 2, Assessment of choleragenic Vibrio
Alihbahasa: Ratna Sri Hadioetomo cholera O1 and O139 in warm-
dkk, Jakarta: UI Press. water shrimp in international
Ramyashree,M., Krishna Ram, H., trade,Microbiological Risk
Shivabasavaiah., 2012, Assessment Series 9th edition, pp.
Ethnomedicinal value of Opuntia 17-21.
elatior fruits and its effects in mice,

Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap


Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
338
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

Tabel 1.Hasil skrining fitokimia ekstrak daun dan akarHarrisonia perforata Merr.

Senyawa
Ekstrak Alkaloid Flavonoid Saponin Tanin Fenolik

Daun + + + + +

Akar + + + - -

Keterangan :+ : Terdapat Senyawa


- : Tidak Terdapat Senyawa

Tabel 2. Zona hambat yang terbentukpada pemberian ekstrak daunH.perforata Merr.dalam skala (mm) dan 3
kali ulangan
Pengamatan Zona Hambat
No Konsentrasi tiap Ulangan Jumlah Rata-
U. Satu U. Dua U. Tiga rata
1. 10 % 9,82 10,2 10,35 30,37 ±10,12
2. 20 % 11,81 11,96 12,87 36,64 ±12,21
3. 40 % 13,41 14,15 15,7 43,26 ±14,42
4. 60 % 23,8 23,56 23,86 71,22 ±23,74
5. 80 % 26,78 26,6 26,22 79,6 ±26,53
6. Kontrol 38 40 38 116 ±38,67
Positif
7. Kontrol 0 0 0 0 0
Negatif

Tabel 3. Zona hambat yang terbentuk pada pemberian ekstrak daun H.perforata Merrdalam skala (mm).
Pengamatan Zona Hambat Jumlah Rata-
No Konsentrasi Tiap Ulangan rata
U. Satu U. Dua U. Tiga
1. 10 % 7,7 7 7,56 22,26 ±7,42
2. 20 % 8,5 8,83 8,2 25,53 ±8,51
3. 40 % 10,92 11,77 11,2 33,89 ±11,30
4. 60 % 12,2 12,8 12,1 37,1 ±12,37
5. 80 % 14,77 14,98 14,4 44,15 ±14,72
6. Kontrol 38 40 38 116 ±38,67
Positif
7. Kontrol 0 0 0 0 0
Negatif

Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap


Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
339
Online Jurnal of Natural Science, Vol.3(3): 331 – 340 ISSN: 2338-0950
December 2014

Gambar 1. Grafik pengamatan ekstrak daun dan akar tumbuhan Harrisonia perforata Merr.
Grafik Pengamatan Ekstrak daun dan akar
45 h h
Zona Daya Hambat (mm)

40
35
30 f g
25
20 e d e
15 c a d b d
10
5
0
Akar
Akar

Akar

Akar

Akar

Akar
Daun
Daun

Daun

Daun

Daun

Daun
10% 20% 40% 60% 80% KONTROL

Konsentrasi Esktrak
Keterangan : Zona hambat ekstrak daun dan akar H. perforataMerr. terhadap pertumbuhanbakteriV. cholerae.
perlakuan yang diikuti oleh huruf yang berbeda menyatakan perbedaan sangat nyata pada taraf
signifikansi 5 %.

Gambar 2. Zona hambat pada pengujian ekstrak daun dan akarH. perforata Merr. terhadap pertumbuhan
bakteri Vibrio cholerae.

Uji Efektifitas Ekstrak Daun Dan Akar Harrisonia perforata Merr.Terhadap


Pertumbuhan Bakteri Vibrio cholerae
(Amir Galeb Al Amrie dkk)
340

You might also like