You are on page 1of 11

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No.

1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

PENGARUH PEMBERIAN INFUSA DAUN LABU SIAM (Sechium edule)


TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLETEROL DARAH TOTAL
TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus)
Ausich Singal 1), Edwin de Queljoe 1), Paulina Yamlean1)
1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of infusion of conjoined pumpkin leaves (Sechium edule) on
reducing total blood cholesterol of male white rats (Rattus norvegicus). The subjects of this study were
15 male white rats with an average body weight of 200 grams which were divided into 5 groups, each
group consisted of 3 mice. The method used is a laboratory experiment with a completely randomized
design. The results were obtained from 2 measurements of blood cholesterol levels, namely
measurements before and after treatment. The treatment begins with the provision of high-fat foods for
48 days. On the 49th day a blood cholesterol level was measured before treatment. Furthermore,
treatment was given to each group, namely aquades in the negative control group, simvastatin in the
positive control group, and squash leaves infusion with their respective doses in the dose group I (40%),
the dose group II (20%), and the dose group III (10%). Measurement of cholesterol levels after
treatment was carried out on day 54. Data were analyzed by Paired t-test and One Way ANOVA. The
analysis showed that there were no significant differences between treatment groups. Judging from the
change in average and percentage, 40% infusion dose of siamese pumpkin leaves gives the best
reduction in cholesterol levels.

Keywords: Cholesterol, pumpkin leaves, male white mouse infusion.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun labu siam (Sechium edule )
terhadap penuruan kolesterol darah total tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Subjek penelitian ini
berupa tikus putih jantan berjumlah 15 ekor dengan berat badan rata-rata 200 gram yang dibagi dalam 5
kelompok, masing-masing kelompok sebanyak 3 ekor. Metode yang digunakan yaitu eksperimen
laboratorium dengan rancangan acak lengkap. Hasil penelitian diperoleh dari 2 kali pengukuran kadar
koleterol darah yaitu pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan. Perlakuan dimulai dengan pemberian
makanan tinggi lemak selama 48 hari. Pada hari ke49 dilakukan pengukuran kadar kolesterol darah
sebelum perlakuan. Selanjutnya diberikan perlakuan pada tiap kelompok yaitu aquades pada kelompok
kontrol negatif, simvastatin pada kelompok kontrol positif, dan infusa daun labu siam dengan dosis
masing-masing pada kelompok dosis I (40 %), kelompok dosis II (20 %), dan kelompok dosis III (10%).
Pengukuran kadar kolesterol sesudah perlakuan dilakukan pada hari 54. Data diananlisis dengan Paired t-
test dan One Way ANOVA. Hasil analisa menunjukan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antar
kelompok perlakuan. Dilihat dari perubahan rerataan dan presentase, dosis infusa 40% daun labu siam
memberikan penurunan kadar koleterol terbaik.

Kata kunci : Infusa daun Labu siam, kolesterol, tikus putih jantan.

1
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN
tinggi lemak dan pengobatan dengan obat-
Penyakit kardiovaskuler khususnya
obatan penurun kolesterol yang terjadi
penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke
melalui beberapa mekanisme ( Gytom and
merupakan penyakit yang sangat
Hall, 2007). Selain dengan obat-obatan
mematikan. Survei departemen kesehatan
ada juga yang menggunakan terapi herbal
RI tahun 1992 menyebutkan bahwa
untuk mengatasi hiperkolesterol. Terapi
penyakit kardiovaskular menjadi penyebab
herbal merupakan penggunaan tanaman
kematian nomor satu di Indonesia (Rifqi,
obat atas kemampuannya untuk
2004).
menyembuhkan penyakit (Parto,2010).
Proses dasar yang menyebabkan
Namun pemberian obat-obatan
penyakit jantung koroner (PJK) ialah
pada terapi farmakologi tersebut memiliki
infiltrasi lemak pada arteri koronaria atau
beberapa efek samping serta harga yang
dikenal sebagai ateroklerosis.
tidak murah, sehingga pemilihan
Aterosklerosis merupakan penebalan dan
pengobatan alternatif dalam hal ini
pengerasan dinding arteri yang disebabkan
penggunaan obat alami perlu
oleh penumpukan kolesterol
dipertimbangkan. Sebagai salah satu
(Muchtar,2009). Penyebab utama
alternatif adalah dengan melakukan
aterosklerosis ialah konsentrasi kolesterol
penelitian tentang obat tradisional yang
yang tinggi dalam plasma darah atau
mempunyai efek hipoglikemia. Pada tahun
hiperklolestrolemia. Kolesterol adalah
1980 WHO merekomendasikan agar
lemak berwarna kekuningan berbentuk
dilakukan penelitian terhadap tanaman
seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh
yang memiliki efek menurunkan kadar
manusia terutama dalam liver. Dari segi
gula darah karena pemakaian obat modern
kimia kolesterol merupakan senyawa lemak
kurang aman (Kumar et al., 2005).
kompleks yang dihasilkan tubuh dengan
Tumbuhan hijau yang secara
bermacam-macam fungsi antara lain untuk
tradisional digunakan sebagai obat salah
membuat hormon seks, hormon korteks
satunya adalah tumbuhan Labu siam
adrenal, vitamin D dan membuat garam
(Sechium edule). Daun Labu siam
empedu yang membantu usus untuk
(Sechium edule) merupakan tanaman
menyerap lemak.. Kolesterol merupakan
sayuran dari famili Curcubatiacae yang
lemak yang berperan penting dalam tubuh
banyak tumbuh di dataran tinggi (Lingga,
jika berada dalam takaran normal. Namun,
2001). Menurut Engels (1993) daun Labu
jika terlalu banyak kolesterol dalam aliran
siam mengandung komponen protein,
darah akan berbahaya bagi tubuh.
lemak, karbohidrat, kalsium, mineral dan
Penurunan kadar kolesterol dalam
zat besi.
darah merupakan salah satu langkah
Secara empriris buah dan daun
perawatan untuk mencegah penyakit
Labu siam banyak digunakan masyarakat
jantung (Freeman dan Junge, 2005).
untuk menurunkan kolesterol dengan
Penurunan kadar kolesterol sekarang ini
berbagai cara direbus maupun dibuat jus
dapat dilakukan dengan diet makanan
untuk diminum. Berdasarkan penggunaan
2
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

buah Labu siam sebagai penurun


Pembuatan Infusa Daun Labu Siam
kolesterol maka penulis tertarik untuk
Infusa daun Labu siam dibuat
meneliti daun Labu siam secara ilmiah
dengan konsentrasi 10%, 20% dan 40%.
untuk mengkaji khasiat daun Labu siam
Simplisia ditimbang sebanyak 20 g dan
sebagai penurun kadar kolesterol darah
dicukupkan volumenya dengan akuades
pada tikus putih jantan (Rattus novergicus)
hingga 50 ml. Simplisia direbus diatas
dengan menggunakan simvastatin sebagai
penangas air selama 15 menit terhitung
pembanding.
saat suhu 90°C sambil sesekali diaduk
menggunakan batang pengaduk. Setelah
METODOLOGI PENELITIAN
dingin larutan disaring menggunakan kain
Penelitian ini menggunakan jenis
flanel dan ditambahkan akuades hingga
penelitian eksperimental. Penelitian ini
mencapai volume 50ml. Konsentrasi
menggunakan hewan uji tikus putih jantan
infusa yang didapatkan ialah 40%
(Rattus norvegicus) serta obat Simvastatin
(Depatement Kesehatan RI, 1995). Infusa
sebagai pembanding.
dengan konsentrasi 20% didapatkan
Alat yang digunakan, yaitu :
dengan cara pengenceran dari konsentrasi
Kandang tikus, botol minum, Easy touch
40% yaitu dengan mengambil setengah
GCU, pemanas, panci infusa, pengaduk,
bagian (25ml) dari 50 ml larutan
kain flanel, gelas ukur, dan sonde peroral,
konsentrasi 40%, kemudian dicukupkan
erlenmeyer, mortar, tabung reaksi, neraca
menggunakan akuades hingga 50 ml.
analitik, jarum, dispo, kapas dan alkohol.
Untuk mendapatkan infusa dengan
Bahan yang digunakan, yaitu : Tikus
konsentrasi 10% diperoleh dari
putih jantan galur wistar (Rattus
pengenceran larutan infusa 20% yaitu
Norvegicus), daun Labu siam (Sechium
dengan mengambil 25 ml larutan infusa
edule), aquades, simvastatin, kristal
20% , kemudian dicukupkan dengan
kolesterol, pakan beras jagung dan kuning
akuades hingga volumenya 50ml.
telur.
Pemberian infusa daun Labu siam secara
per oral pada tikus yaitu dengan
Pengambilan dan Pengumpulan Sampel
menggunakan sonde.
Daun Labu siam yang digunakan
dalam penelitian ini ialah bagian daun yang
Pembuatan Pakan Tinggi Lemak
masih dalam keadaan baik dan segar. Daun Pembuatan pakan tinggi lemak terbuat
Labu siam diperoleh dari perkebunan warga dari kuning telur ayam mentah, dan
di Desa Pinabetengan Utara Kecamatan minyak babi. Sebanyak 2 butir telur
Tompaso Barat. Daun yang dikumpulkan terlebih dahulu dipisahkan bagian kuning
dicuci bersih dengan air mengalir dan telur dari bagian putih telur dan kemudian
ditiriskan. ditambahkan minyak babi sebanyak 30 ml
kemudian diberikan pada tiap kandang
yang berisi 3 ekor tikus sebayak 15 ml.

3
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

Pembuatan Larutan Simvastatin


d. Kelompok dosis II
Obat yang digunakan untuk
Kelompok ini 3 ekor tikus
menurunkan kolesterol dalam penelitian
diperlakukan dengan pemberian infusa daun
ini yaitu simvastatin 10 mg. Maka dosis
Labu siam konsentrasi 20 % sebanyak 1
simvastatin untuk tikus yaitu 10 mg x
mL.
0,018 = 0.18 mg (0,018 merupakan faktor
e. Kelompok dosis III
konversi dosis manusia ke tikus).
Kelompok ini 3 ekor tikus
Perhitungan dosis dapat dilihat pada
diperlakukan dengan pemberian infusa daun
Lampiran 6. Larutan simvastatin diberikan
Labu siam konsentrasi 10% sebanyak 1 mL.
pada tikus dengan menggunakan sonde.
Tahap selanjutnya adalah perlakuan
hiperkolesterolemia pada tikus, sebelum
Perlakuan Hewan Uji
tahap perlakuan hiperkolesterolemia
Penelitian ini menggunakan
dilakukan uji kadar kolesterol darah tikus.
sampel tikus jantan (Rattus norvegicus)
Hasil uji kolesterol darah tikus ini
yang berjumlah 15 ekor. Sampel tersebut
digunakan sebagai data kadar kolesterol
dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan
darah tikus awal. Kemudian diberikan
yaitu:
pakan tinggi lemak. Hasil pengukuran
a. Kelompok kontrol negatif
kadar kolesterol pada hari ke-48
Kontrol negatif dimaksudkan sebagai
digunakan sebagai data kadar kolesterol
kelompok kontrol tanpa perlakuan. Dari
darah tikus hiperkolesterolemia. Pada hari
kelompok kontrol negatif ini dapat
ke-49 sampai hari ke-54 seluruh tikus
dihasilkan suatu baseline sehingga
putih jantan (Rattus norvegicus) mendapat
perubahan pada variabel terkait terlihat.
pakan standar lagi, namun ditambah
Pada kelompok ini 3 ekor tikus diberi
dengan perlakuan infusa daun Labu siam
aquades
pada kelompok 3, 4 dan 5, aquadest untuk
b. Kelompok kontrol positif
kelompok kontrol negatif dan suspensi
Kelompok kontrol posotif adalah
simvastatin untuk kelompok kontrol
kelompok perlakuan yang besar
positif. Hari ke-7 setelah perlakuan atau
kemungkinannya menghasilkan efek atau
hari ke-55 dilakukan pengukuran kadar
perubahan pada variabel terkait. Kelompok
kolesterol darah tikus.
kontrol positif ini bertujuan untuk
membuktikan bahwa eksperimen yang
Pengujian Kadar Kolesterol
digunakan sudah tepat dan dapat
Pengambilan darah dilakukan
menghasilkan perubahan positif pada
setelah tikus dipuasakan selama 12 jam.
variabel terkait. Pada kelompok ini 3 ekor
Darah diambil pada bagian ekor tikus
tikus diberi suspensi simvastatin.
secukupnya kemudian dilakukan
c. Kelompok dosis I
pengukuran kadar kolesterol darah
Kelompok ini 3 ekor tikus
mengunakan Easy touch GCU.
diperlakukan dengan pemberian infusa daun
Pengukuran kadar kolesterol dilakukan
Labu siam konsentrasi 40% sebanyak 1 mL.
sebanyak 3 kali yaitu sesudah aklimatisasi,
4
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

sesudah diberi pakan tinggi lemak selama


diinduksi dengan makanan tinggi lemak
48 hari dan hari ke 7 setelah diberi
yang terdiri dari 2 butir kuning telur dan 30
perlakuan.
ml minyak babi selama 48 hari setelah itu
dilakukan pengujian kadar kolesterol darah
Analisis Data
tikus sebagai data kadar kolesterol darah
Data yang diperoleh dianalisis
total tikus hiperkolesterolemia. Kadar
menggunakan program SPSS ver. 16
kolesterol normal dan kadar kolesterol saat
dengan uji Paired T-test untuk melihat
keadaan hiperkolesterolemia dapat dilihat
perubahan penurunan kadar kolesterol
pada Tabel 1.
darah sebelum dan sesudah perlakuan, dan
Tabel 1. Kadar Kolesterol Darah Total
One Way ANOVA untuk melihat Tikus Sebelum (Awal) Dan
perbedaan bermakna antar kelompok Sesudah diberi pakan tinggi
perlakuan. Sebelum uji Paired T-test dan lemak (Hiperkolesteolemia)
One Way ANOVA dilakukan terlebih Kelompok Awal Hiperkolesterolemia
dahulu uji normalitas dan uji homogenitas K (-) < 99 mg/dL 157 mg/dL
(Dahlan, 2011). K (+) < 99 mg/dL 180 mg/dL
KD I < 99 mg/dL 183 mg/dL
HASIL DAN PEMBAHASAN KD II < 99 mg/dL 175 mg/dL
Identifikasi tanaman Daun Labu KD III < 99 mg/dL 181 mg/dL
Siam dilakukan di Laboratorium Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Berdasarkan Tabel.1 dapat dilihat
Alam Universitas Sam Ratulangi Manado. bahwa rata-rata kadar koelsterol darah total
Tujuan determinasi tanaman yaitu agar tikus yang mendapat perlakuan pakan tinggi
tumbuhan yang digunakan sesuai dan tidak lemak menunjukan nilai kadar kolesterol
terjadi kesalahan dalam melakukan total lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
pengujian sampel. Tanaman yang dimaksud kadar kolesterol total awal hal ini
dalam penelitian ini ialah tanaman Daun menunjukan bahwa perlakuan pakan tinggi
Labu Siam (Sechium edule) dan lemak yang terdiri dari kuning telur dan
berdasarkan hasil identifikasi yang minyak babi dapat meningkatkan kadar
dilakukan menunjukan bahwa memang kolesterol darah tikus putih.
benar tanaman yang digunakan yaitu Salah satu penyebab kenaikan
tanaman Daun Labu Siam. kadar kolesterol dalam darah adalah dengan
Penelitian diawali dengan proses mengonsumsi makanan yang mengandung
aklimatisasi 15 ekor selama 2 minggu kolesterol dan lemak jenuh. Sumber
dilaboratorium. Proses aklimatikasi kolesterol berasal dari produk hewani
dilakukan agar tikus dapat beradaptasi seperti daging, otak, ginjal, kuning telur dan
dengan lingkungan dilaboratorium. Setelah udang (Almatsier,2009). Kuning telur
2 minggu dilakukan pengambilan darah mengandung 220-250 mg kolesterol
awal tikus sebagai data kadar kolesterol sehingga pakan yang mengandung kuning
normal, selanjutnya tikus-tikus tersbut telur dapat menaikan kadar koleterol

5
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

(Saragih, 2009).

6
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

Kolesterol merupakan komponen


Tabel.2 Rata-rata Penurunan kadar
esensial membran struktural semua sel dan Koletserol Darah Total Setelah
merupakan komponen utama sel saraf dan Diberi Perlakuan
sel otak. Namum apabila terdapat jumlah Kelompok Sebelum Sesudah Selisih
kolesterol dlam jumlah yang banyak Perlakuan Perlakuan
didalam darah dapat membuat endapan K (-) 157 mg/dL 140 mg/dL 17 mg/dL
pada dinging pembuluh darah sehingga K (+) 180 mg/dL 99 mg/dL 81 mg/dL
menyebabkan penyempitan yang disebut KD I 183 mg/dL 104 mg/dL 79 mg/dL
aterosklerosis (Almatsier, 2009). KD II 175 mg/dL 123 mg/dL 52 mg/dL
Aterosklerosis dapat dicegah dengan cara KD III 181 mg/dL 159 mg/dL 22 mg/dL
menurunkan kadar koleterol darah dalam
darah. Dalam penelitian ini digunakan Berdasarkan Tabel.2 diketahui
infusa daun Labu siam untuk menurunkan bahwa rata-rata kolesterol darah tikus
kadar koleterol darah total tikus setelah mendapat perlakuan masing-masing,
hiperkolesterolemia. Dosis infusa diberikan penurunan kadar koleterol darah terbesar
dengan kosentrasi 40% pada kelompok ditunjukan oleh kelompok kontrol positif
Dosis I, konsetrasi 20% pada kelompok dengan selisih penurunan 81 mg/dL mg/dL.
Dosis II dan 10% pada kelompok Dosis III. Hal ini disebabkan oleh pemberian
Dalam penelitian ini juga dilakukan 2 simvastain yang merupakan obat golongan
macam kontrol yaitu kontrol negatif dan statin yang bekerja menghambat biosintesis
kontrol positif. Kelompok kontrol negatif kolesterol dihati sehingga dapat
diberi perlakuan akuades dan kelompok menurunkan kolesterol. Sedangkan
kontrol positif diberi perlakuan simvastatin. penurunan kadar koleterol terendah
Perlakuan infusa daun Labu siam, ditunjukan oleh kelompok kontrol negatif
simvastatin dan aquades pada masing- dengan selisih penurunan 17 mg/dL. Dari
masing kelompok diberikan selama 6 hari. hasil ini juga dapat dilihat bahwa aquades
Pada hari ketujuh diukur kembali kadar dapat menurunkan kadar kolesterol darah
kolesterolnya. Hasil pengukuran kadar tikus walupun nilai selisihnya yang paling
koleterol darah tikus hiperkolesterolemia rendah. Menurut Anonim (2013),
dan setelah perlakuan dapat dilihat pada perbanyak mengonsumsi air putih juga
Tabel.2 dapat meningkatkan metabolisme yang juga
akan melunturkan lemak dan kolesterol.
Berdasarkan Tabel.3 dari ketiga
dosis infusa daun Labu siam yang paling
besar menurunkan kadar kolesterol adalah
kelompok dosis I (40%) diikuti dengan
kelompok dosis II (20%) dan kelompok
dosis III (10%). Dosis infusa daun Labu
siam dengan konsentrasi 40% merupakan
dosis yang paling baik diantara ketiga dosis
tersebut hal ini dikarenakan senyawa-
7
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

senyawa yang terkandung didalam daun


kolesterol total darah tikus
Labu siam diduga dapat menurunkan kadar
hiperkolesterorlemia dan sesudah
koleterol dalam jumlah (konsentrasi) yang
perlakuan. Uji statistik yang dilakukan
lebih banyak sehingga memberikan
adalah uji One Way ANOVA. Sebelum
penurunan kadar kolesterol yang paling
dilakukan uji anova terlebih dahulu
besar (Mandey, G. 2014). Penurunan kadar
dilakukan uji normalitas dan uji
kolesterol darah sebelum dan sesudah
homogenitas.
perlakuan dapat dilihat pada Gambar.1.
Hasil analisa statistik normalitas
Kadar Koleterol Hiperkolesterolemia Kadar Kolesterol Setelah Perlakuan
200
100
0
K (-)K (+)KD IKD IIKD III

(Lampiran 7) diperoleh hasil kadar


Gambar.1 Diagram Pengukuran Kadar kolesterol darah tikus hiperkoleterolemia
Koleterol Hiperkolesterolemia memiliki probabilitas kesalahan 0.052 >
Dan Sesudah Perlakuan
0.05 yang berarti Ho ditolak dengan
Gambar.1 menunjukan bahwa demikian dpat menerima Ha yang berarti
terjadi perubahan kadar kolesterol total kadar koleterol darah tikus
hiperkoleterolemia dan setelah mendapat hiperkolesterolemia berdistribusi normal.
perlakuan masing-masing kelompok. Untuk Kemudian pada kadar total setelah
mengetahui apakah terjadi perbedaan perlakuan memiliki probabilitas 0.703 >
bermakna atau tidak terhadap perubahan 0.05 yang berarti Ho ditolak denan
kadar kolesterol pada masing-masing
demikian dapat menerima Ha yang berarti
kelompok setelah 6 hari perlakuan
dilakukan uji staistik. Hasil uji T (pada kadar koleterol darah tikus setelah
Lampiran 9) diperoleh nilai signifikansi perlakuan berdistribusi normal.
0.021 ( p < 0,05) yang menunjukan terdapat Uji homogenitas atau test
perbedaan penurunan kaadar kolesterol homogenity of variance digunakan untuk
darah tikus sebelum dan sesudah perlakuan mengetahui apakah variabel identik atau
hal ini menunjukan pemberian perlakuan tidak identik. Bedasarkan hasil uji statistik
memberikan penurunan yang signifikan
levene pada (Lampiran 9) kadar kolesterol
terhadap kadar kolesterol darah tikus puih
jantan. darah tikus hiperkoleterolemia diperoleh
Untuk mengetahui perubahan hasil dengan nilai sig 0.602 dengan
penurunan kadar kolesterol darah tikus demikian data kadar koleterol darah tikus
putih jantan setelah perlakuan selama 6 hari setelah pelakuan adalah homogen .
perlakuan apakah bermakna atau tidak, Berdasarkan hasil uji normalitas
maka dilakukan uji statistik terhadap kadar dan uji homogenitas diperoleh bahwa data
kadar kolesterol tikus hiperkolesterolemia
dan sesudah perlakuan terdistribusi normal
8
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

dan homogen. Oleh sebab itu, uji One


Way ANOVA dapat dilakukan untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan
bermakna atau tidak terhadap kadar
kolesterol darah tikus setelah perlakuan.
Berdasarkan hasil uji statistik One Way
ANOVA (Lampiran 10)

9
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

didapat p= 0.493 (p> 0.05) hal ini


Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
menjunjukan bahwa tidak ada perbedaan Hal.1033.
penurunan kadar kolesterol dari kelima Engels, J.M.M. 1993. Variation Of Shecium
perlakuan. Karena uji ANOVA menunjukan Edule Sw. In Central America J. Am
hasil yang tidak signifikan maka uji Soc. Hort. Sci. 108: 706-710
lanjutan untuk mengetahui kelompok mana Freeman, M dan Junge C. 2005. Kolesterol
yang memberikan perbedaan nyata dalam Rendah Jantung Sehat. Penerbit
Buana Ilmu Populer.
penurunan kadar kolesterol darah tidak
Guyton, A.C. and J.E. Hall. 2007. Buku Ajar
dapat dilakukan. Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. ECG.
Jakarta
KESIMPULAN Lingga, P. 2001. Panduan Seminar Dan
Kesimpulan yang didapat dari hasil Peluncuran Buku Retrospeksi
penelitian ini, Infusa daun Labu siam Laboratorium Ilmu Dan Teknologi
(Sechium edule) berpengaruh terhadap Benih. Fakultas Pertanian Bogor.
Bogor
penurunan kadar kolesterol darah total tikus
Mandey, G. 2014. Pengaruh Infusa Daun
putih jantan (Rattus norvegicus). Infusa Kepayang (Pangium edule Reinw.)
daun Labu siam dengan konsentrasi 40% Terhadap penurunan Kadar
memiliki efek penurunan terbaik walaupun Kolesterol Darah Tikus Putih Jantan
uji statistika tidak memberikan perbedaan Galur Wistar (Rattus norvegicus).
yang bermakna. Skripsi. Universitas Sam Ratulangi:
Manado
Muller H, Lindman AS, Brantsaeter AL,
SARAN
Pederson JI. The Serum LDL/HDL
Perlu dilakukan penelitian lebih
Cholesterol Ratio Is Influenced More
lanjut dengan menggunakan metode yang Favorably By Exchanging Saturated
berbeda agar dapat ditemukan zat aktif yang With Unsaturated Fat Than By
terkandung didalam daun labu siam yang Reducing Saturated Fat In The Diet
dapat menurunkan kadar koleterol darah. Of Woman. Amerika Serikat: J Nutr;
2013.
DAFTAR PUSTAKA Rahayu T. 2010. Kadar Kolesterol Darah
Tikus Putih (Rattus Norvegicus L)
A.F, Muchtar. (2009), Siapa Bilang SetelahPemberian CAiran
Merokok Makruh ?. Jakarta: PT Kombucha Pre-Oral. Jurnal
Bhuana Ilmu Populer Penelitian Sains Dan Teknologi
Almitser, Sunita. 2019. Prinsip Dasar Ilmu FKIP UMS. 2000:85-100
Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Saragih, Suparman. 2009. Pengaruh Infus
Utama Daun Seledri (Apium graviolens
Anonim, 2013. 1000 Tanaman Khasiat dan L.terhdapa kadar kolesterol serum
Manfaatnya. darah marmut (Cavia cobaya).
www,indonesianews.co.id. Diakses Skripsi. Universitas Sumatera :
tanggal 2 Desember 2015 Medan
Departemen Kesehatan RI. (1995). Soeharto,I. 2004. Serangan Jantung dan
Farmakope Indonesia Edisi IV. Stroke Hubungannya dengan Lemak

1
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493

dan Kolesterol. edisi kedua. Jakarta:


PT Gramedia Pustaka Utama
Wientarsih, I. 2000. Influence of curcumin
on lipid metabolism in rabbits.
Disertasi. Georg-August University,
Gottingen-Germany.
Yovina Santi, 2012. Kolesterol Siapa Takut:
Panduan Hidup Sehat Tanpa
Kolesterol. Yogyakarta : Pinang
Merah Publisher

You might also like