Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of infusion of conjoined pumpkin leaves (Sechium edule) on
reducing total blood cholesterol of male white rats (Rattus norvegicus). The subjects of this study were
15 male white rats with an average body weight of 200 grams which were divided into 5 groups, each
group consisted of 3 mice. The method used is a laboratory experiment with a completely randomized
design. The results were obtained from 2 measurements of blood cholesterol levels, namely
measurements before and after treatment. The treatment begins with the provision of high-fat foods for
48 days. On the 49th day a blood cholesterol level was measured before treatment. Furthermore,
treatment was given to each group, namely aquades in the negative control group, simvastatin in the
positive control group, and squash leaves infusion with their respective doses in the dose group I (40%),
the dose group II (20%), and the dose group III (10%). Measurement of cholesterol levels after
treatment was carried out on day 54. Data were analyzed by Paired t-test and One Way ANOVA. The
analysis showed that there were no significant differences between treatment groups. Judging from the
change in average and percentage, 40% infusion dose of siamese pumpkin leaves gives the best
reduction in cholesterol levels.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian infusa daun labu siam (Sechium edule )
terhadap penuruan kolesterol darah total tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Subjek penelitian ini
berupa tikus putih jantan berjumlah 15 ekor dengan berat badan rata-rata 200 gram yang dibagi dalam 5
kelompok, masing-masing kelompok sebanyak 3 ekor. Metode yang digunakan yaitu eksperimen
laboratorium dengan rancangan acak lengkap. Hasil penelitian diperoleh dari 2 kali pengukuran kadar
koleterol darah yaitu pengukuran sebelum dan sesudah perlakuan. Perlakuan dimulai dengan pemberian
makanan tinggi lemak selama 48 hari. Pada hari ke49 dilakukan pengukuran kadar kolesterol darah
sebelum perlakuan. Selanjutnya diberikan perlakuan pada tiap kelompok yaitu aquades pada kelompok
kontrol negatif, simvastatin pada kelompok kontrol positif, dan infusa daun labu siam dengan dosis
masing-masing pada kelompok dosis I (40 %), kelompok dosis II (20 %), dan kelompok dosis III (10%).
Pengukuran kadar kolesterol sesudah perlakuan dilakukan pada hari 54. Data diananlisis dengan Paired t-
test dan One Way ANOVA. Hasil analisa menunjukan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antar
kelompok perlakuan. Dilihat dari perubahan rerataan dan presentase, dosis infusa 40% daun labu siam
memberikan penurunan kadar koleterol terbaik.
Kata kunci : Infusa daun Labu siam, kolesterol, tikus putih jantan.
1
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
PENDAHULUAN
tinggi lemak dan pengobatan dengan obat-
Penyakit kardiovaskuler khususnya
obatan penurun kolesterol yang terjadi
penyakit jantung koroner (PJK) dan stroke
melalui beberapa mekanisme ( Gytom and
merupakan penyakit yang sangat
Hall, 2007). Selain dengan obat-obatan
mematikan. Survei departemen kesehatan
ada juga yang menggunakan terapi herbal
RI tahun 1992 menyebutkan bahwa
untuk mengatasi hiperkolesterol. Terapi
penyakit kardiovaskular menjadi penyebab
herbal merupakan penggunaan tanaman
kematian nomor satu di Indonesia (Rifqi,
obat atas kemampuannya untuk
2004).
menyembuhkan penyakit (Parto,2010).
Proses dasar yang menyebabkan
Namun pemberian obat-obatan
penyakit jantung koroner (PJK) ialah
pada terapi farmakologi tersebut memiliki
infiltrasi lemak pada arteri koronaria atau
beberapa efek samping serta harga yang
dikenal sebagai ateroklerosis.
tidak murah, sehingga pemilihan
Aterosklerosis merupakan penebalan dan
pengobatan alternatif dalam hal ini
pengerasan dinding arteri yang disebabkan
penggunaan obat alami perlu
oleh penumpukan kolesterol
dipertimbangkan. Sebagai salah satu
(Muchtar,2009). Penyebab utama
alternatif adalah dengan melakukan
aterosklerosis ialah konsentrasi kolesterol
penelitian tentang obat tradisional yang
yang tinggi dalam plasma darah atau
mempunyai efek hipoglikemia. Pada tahun
hiperklolestrolemia. Kolesterol adalah
1980 WHO merekomendasikan agar
lemak berwarna kekuningan berbentuk
dilakukan penelitian terhadap tanaman
seperti lilin yang diproduksi oleh tubuh
yang memiliki efek menurunkan kadar
manusia terutama dalam liver. Dari segi
gula darah karena pemakaian obat modern
kimia kolesterol merupakan senyawa lemak
kurang aman (Kumar et al., 2005).
kompleks yang dihasilkan tubuh dengan
Tumbuhan hijau yang secara
bermacam-macam fungsi antara lain untuk
tradisional digunakan sebagai obat salah
membuat hormon seks, hormon korteks
satunya adalah tumbuhan Labu siam
adrenal, vitamin D dan membuat garam
(Sechium edule). Daun Labu siam
empedu yang membantu usus untuk
(Sechium edule) merupakan tanaman
menyerap lemak.. Kolesterol merupakan
sayuran dari famili Curcubatiacae yang
lemak yang berperan penting dalam tubuh
banyak tumbuh di dataran tinggi (Lingga,
jika berada dalam takaran normal. Namun,
2001). Menurut Engels (1993) daun Labu
jika terlalu banyak kolesterol dalam aliran
siam mengandung komponen protein,
darah akan berbahaya bagi tubuh.
lemak, karbohidrat, kalsium, mineral dan
Penurunan kadar kolesterol dalam
zat besi.
darah merupakan salah satu langkah
Secara empriris buah dan daun
perawatan untuk mencegah penyakit
Labu siam banyak digunakan masyarakat
jantung (Freeman dan Junge, 2005).
untuk menurunkan kolesterol dengan
Penurunan kadar kolesterol sekarang ini
berbagai cara direbus maupun dibuat jus
dapat dilakukan dengan diet makanan
untuk diminum. Berdasarkan penggunaan
2
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
3
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
5
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
(Saragih, 2009).
6
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
9
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493
1
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 9 No. 1 FEBRUARI 2020 ISSN 2302 - 2493