You are on page 1of 9

Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.

2 Oktober 2021:150-158

PENGARUH DOSIS SERBUK BIJI KELOR (Moringa oliefera)


TERHADAP KADAR BIOCHEMICAL OXYGEN DEMAND
AIR LIMBAH RUMAH PEMOTONGAN AYAM
TAHUN 2021
Studi Dilakukan di Industri RPA UD Giri Sari
Jalan Siulan, Gang Nusa Indah 4, Penatih, Denpasar Timur

Ni Luh Tisya Daniswari1 , I Wayan Sali2

Abstract: Biochemical Oxygen Demand (BOD) levels in home industry of Chicken


Slaughterhouse’s wastewater that exceed the standard are discharged into water
which will cause environmental pollution and will decrease in dissolved oxygen
content in waters which can result in the death of aquatic organisms. The results
of measuring BOD levels in Chicken Slaughterhouse, UD Giri Sari wastewater
obtained an average of 814.78 mg/L which exceeds the quality standards of the
Regulation of the Minister of Environment of the Republic of Indonesia Number 5
of 2014 concerning Wastewater Quality Standards, that the BOD content is 100
mg/L. The purpose of this study was to determine the difference in the effect of
Moringa Oleifera seed powder dosage on reducing levels of BOD in wastewater
in the Chicken Slaughterhouse industry in 2021. The method in this study was a
Quasi-experimental with a Pre-Test-Post-Test Group research design. In the
normality test, the data were normally distributed, then based on the One Way
ANOVA test, the significant value that obtained was 0,000 <0.05, which means
that H0 is rejected and Ha is accepted, which means that there is a difference in
the effect of the dose of Moringa oleifera seed powder on reducing levels of
Biochemical Oxygen Demand in wastewater of Chicken Slaughterhouse industry
in 2021. BOD levels and met the quality standard, namely the dose of 1 g/L with a
result of 93.44 mg/L which decreased by 88.53%.

Keyword: BOD, Moringa Oliefera Seed Powder

PENDAHULUAN lingkungan. Salah satu industri yang


Keberadaan industri RPA telah memiliki izin untuk
dapat meningkatkan ekonomi memproduksi daging ayam yang ada
masyarakat dan kebutuhan akan di Denpasar yaitu Rumah
pangan tercukupi. Di samping itu, Pemotongan Ayam UD Giri Sari
dengan adanya kegiatan RPA maka yang terletak di Desa Penatih,
akan menghasilkan limbah berupa Kecamatan Denpasar Timur, Kota
padat dan cair yang dapat Denpasar. RPA UD Giri Sari
menyebabkan pencemaran merupakan RPA semi modern

150
1 Mahasiswa Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
2 Dosen Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Denpasar
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:150-158

dimana jumlah pemotongannya penurunan kadar BOD dengan dosis


mencapai 1.000 ekor atau 2 ton ayam 1 g/L. Perlakuan terhadap sampel
hidup per hari dan sudah berjalan menggunakan alat jartest dengan
selama 23 tahun 1. metode koagulasi-flokulasi dengan
Pengolahan air limbah waktu pengadukan 100 rpm selama
kegiatan RPA di UD Giri Sari masih 10 menit, pengadukan 60 rpm selama
belum maksimal karena sistem 15 menit serta pengendapan selama 8
pengolahannya hanya dilakukan jam didapatkan hasil yaitu 85 mg/L
dengan metode pengendapan melalui dimana BOD sebelum pengolahan
bak pengendapan, setelah penuh yaitu 787 mg/L maka persentase
maka air limbahnya akan mengalir penurunan yaitu 89%. Dalam
ke badan air sehingga masih terdapat penelitian ini, penulis menyesuaikan
parameter-parameter yang tidak dengan kondisi lingkungan di UD
memenuhi standar baku mutu yang Giri Sari bahwa air limbah akan
ditetapkan. Salah satu parameter diendapkan selama 8 jam sebelum
yang paling umum digunakan untuk dibuang ke badan air. Tujuan
pengukuran kandungan zat organik penelitian ini yaitu untuk mengetahui
2
dalam air limbah adalah BOD . perbedaan pengaruh dosis serbuk biji
Dalam penelitian sebelumnya, kelor (Moringa oleifera) terhadap
dikatakan bahwa penambahan dosis kadar BOD air limbah di industri
koagulan yang optimum adalah 1 RPA Tahun 2021.
gram karena pada keadaan larutan
koagulan biji kelor yang METODE PENELITIAN
ditambahkan dalam limbah Jenis penelitian ini adalah
sebanding dengan banyaknya bahan quasi eksperimental design,
organik dalam limbah 3. digunakan karena pada kenyataannya
Pada uji pra eksperimen yang sulit mendapatkan kelompok kontrol
telah dilakukan dengan desain One yang digunakan untuk penelitian 4.
Group Pretest-Posttest pada hari Rancangan penelitian ini yaitu
Senin, 15 Februari 2021 terkait Pretest–Posttest Group, dalam
pemanfaatan serbuk biji kelor penelitian ini observasi dilakukan
sebagai koagulan terhadap sebanyak dua kali yaitu sebelum

151
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:150-158

eksperimen dan sesudah eksperimen. maka besar sampel dalam penelitian


Tempat pengambilan sampel air ini sebanyak 27. Pada analisis data,
limbah RPA yaitu di UD Giri Sari, dilakukan pengujian statistik
Desa Penatih, Kecamatan Denpasar menggunakan uji ANOVA adalah
Timur, Kota Denpasar. Pemberian untuk melihat ada tidaknya
perlakuan pada sampel akan perbedaaan pengaruh antara dosis
dilakukan di Laboratorium Kimia serbuk biji kelor yang berbeda (0,8
Jurusan Kesehatan Lingkungan g/L, 0,9 g/L, dan 1 g/L) terhadap
Poltekkes Kemenkes Denpasar. kadar BOD air limbah RPA untuk
Waktu penelitian dilakukan selama semua kelompok uji.
bulan Februari - April 2021. Jumlah
kelompok uji sebanyak 3 yaitu dosis HASIL PENELITIAN DAN
0,8 g/L, 0,9 g/L, dan 1 g/L serbuk PEMBAHASAN
biji kelor. Berdasarkan rumus federer Hasil Penelitian
didapatkan hasil replikasi yaitu 9
a Penurunan kadar BOD dosis 0,8 g/L.
Tabel 1
Distribusi Hasil Penurunan Kadar BOD Air Limbah Industri RPA
Sesudah Diberikan Serbuk Biji Kelor Dosis 0,8 g/L
Hasil Pemeriksaan Dosis 0,8 g/L Penurunan Persentase
Sebelum Sesudah (mg/L) (%)
Rata-Rata 814,78 118,67 696,11 85,43
Sig (α) 0,000

b Penurunan kadar BOD dosis 0,9 g/L.


Tabel 2
Distribusi Hasil Penurunan Kadar BOD Air Limbah Industri RPA
Sesudah Diberikan Serbuk Biji Kelor Dosis 0,9 g/L
Hasil Pemeriksaan Dosis 0,9 g/L Penurunan Persentase
Sebelum Sesudah (mg/L) (%)
Rata-Rata 814,78 108,11 706,67 86,72
Sig (α) 0,000

152
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:150-158

c Penurunan kadar BOD dosis 1 g/L.


Tabel 3
Distribusi Hasil Pengukuran BOD Air Limbah Industri RPA Sebelum
dan Sesudah Diberikan Serbuk Biji Kelor Dosis 1 g/L
Hasil Pemeriksaan Dosis 1 g/L Penurunan Persentase
Pengulangan
Sebelum Sesudah (mg/L) (%)
Rata-Rata 814,78 93,44 721,33 88,53
Sig (α) 0,000
d. Pengaruh dosis serbuk biji kelor terhadap kadar BOD
Tabel 4
Distribusi Pengaruh Dosis Serbuk Biji Kelor Terhadap Kadar
BOD Air Limbah Industri RPA Tahun 2021

Perlakuan Sampel
Pengulangan
Pengukuran Serbuk biji kelor Serbuk biji kelor Serbuk biji kelor
dosis 0,8 g/L dosis 0,9 g/L dosis 1 g/L
Pengulangan 1 123 114 86
Pengulangan 2 120 113 100
Pengulangan 3 107 105 91
Pengulangan 4 115 103 87
Pengulangan 5 118 101 98
Pengulangan 6 116 105 95
Pengulangan 7 116 114 95
Pengulangan 8 124 106 90
Pengulangan 9 129 112 99
Jumlah 1.068 973 841
Rata-rata 118,67 108,11 93,44
Standar baku mutu 100 100 100

Pada penelitian ini, Tentang Baku Mutu Air Limbah 5,


didapatkan perbedaan hasil kadar bahwa kadar BOD yaitu 100 mg/L.
BOD air limbah RPA sesudah Pada dosis 0,8 g/L didapatkan hasil
diberikan perlakuan serbuk biji kelor rata-rata pengukuran kadar BOD
dosis 0,8 g/L, 0,9 g/L, dan 1g/L. yaitu 118,76 mg/L. Jika dilihat dan
Adapun standar baku mutu Peraturan dibandingkan dengan standar baku
Menteri Lingkungan Hidup Republik mutu tersebut, maka dapat dikatakan
Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 bahwa dosis 0,8 g/L tidak

153
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:150-158

berpengaruh dalam menurunkan kadar BOD air limbah industri RPA.


kadar BOD air limbah industri RPA. Pada dosis 1 g/L didapatkan hasil
Pada dosis 0,9 g/L didapatkan hasil rata-rata pengukuran kadar BOD
rata-rata pengukuran kadar BOD yaitu 93,44 mg/L. Jika dilihat dan
yaitu 108,11 mg/L. Jika dilihat dan dibandingkan dengan standar baku
dibandingkan dengan standar baku mutu tersebut, maka dapat dikatakan
mutu tersebut, maka dapat dikatakan bahwa dosis 1 g/L berpengaruh
bahwa dosis 0,9 g/L tidak dalam menurunkan kadar BOD air
berpengaruh dalam menurunkan limbah industri RPA.
e. Analisis Data
Tabel 5
Distribusi Hasil Perhitungan Dengan Uji One Way Anova
ANOVA
Hasil Pemeriksaan
Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Between Groups 2888,074 2 1444,037 46,638 ,000
Within Groups 743,111 24 30,963
Total 3631,185 26

Pada uji One Way ANOVA signifikan di antara kelompok


didapatkan hasil nilai sig. (α) 0,000 perlakuan dengan membandingkan
yang berarti nilai sig. (α) < 0,05 perbedaan mean antara kelompok
artinya Ho ditolak dan Ha diterima mana yng berada secara signifikan
sehingga ada perbedaan pengaruh atau tidak dengan kelompok lain (α =
dosis serbuk biji kelor terhadap kadar 0,05) dilakukan uji LSD (Least
BOD air limbah industri RPA. Untuk Significance Difference) Post Hoc
mengetahui ada perbedaan yang Test.
Tabel 6
Distribusi Hasil Perhitungan Dengan Uji LSD (Least Significance
Difference) Post Hoc Test

Kelompok Sig. (α = 0,05) Kemaknaan


Dosis 0,8 g/L dengan dosis 0,9 g/L 0,000 Signifikan
Dosis 0,8 g/L dengan dosis 1 g/L 0,000 Signifikan
Dosis 0,9 g/L dengan dosis 1 g/L 0,000 Signifikan

154
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:150-158

Pembahasan yang terkandung dalam limbah


Dalam penelitian ini, metode tersuspensi dengan partikel kotoran
pengolahan air limbah yang yang melayang dalam air 7. Zat aktif
digunakan yaitu metode koagulasi- itu mampu mengadsorbsi partikel-
flokulasi. Koagulasi merupakan partikel air limbah.
proses destabilisasi koloid dalam Biji kelor dalam penelitian
limbah cair dengan menambahkan ini akan dihaluskan menjadi serbuk,
koagulan ke dalam limbah cair karena dengan pengubahan bentuk
sehingga terjadi endapan pada dasar menjadi lebih kecil, maka zat aktif
6
tangki pengendapan . Sedangkan dari biji kelor tersebut akan semakin
flokulasi merupakan proses banyak karena luas permukaan biji
kelanjutan dari proses koagulasi, kelor semakin besar. Dengan
dimana mikroflok hasil koagulasi pengubahan bentuk menjadi lebih
mulai menggumpalkan partikel- kecil, maka zat aktif dari biji kelor
partikel koloid menjadi flok-flok tersebut akan semakin banyak karena
yang lebih besar yang dapat luas permukaan biji kelor semakin
diendapkan dan proses ini dibantu besar. Apabila kandungan air di
dengan pengadukan lambat. Alat dalam biji kelor besar, maka
yang digunakan dalam penelitian ini kemampuannya dalam menyerap
yaitu jartest dengan waktu limbah cair semakin kecil karena zat
pengadukan 100 rpm selama 10 aktif tersebut tidak berada di
menit, pengadukan 60 rpm selama 15 permukaan biji kelor tetapi tertutupi
menit serta pengendapan selama 8 oleh air sehingga kelembaban kelor
jam (menyesuaikan dengan waktu harus kecil 8.
tinggal air limbah di UD Giri Sari) Serbuk biji kelor dosis 1 g/L
dengan bahan koagulan serbuk biji sudah layak untuk dipergunakan
kelor terhadap penurunan kadar karena hasil setelah pengolahan yaitu
BOD. Biji buah kelor mengandung 93,44 mg/L yang sudah memenuhi
zat aktif 4-alfa-4-rhamnosyloxy- standar baku mutu. Hal ini
benzil-isothiocyanate yang mampu disebabkan dengan proses
mengabsorpsi dan menetralisir pengadukan akan meningkatkan
partikel-partikel lumpur serta logam kesempatan antar partikel untuk

155
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:150-158

bereaksi. Serta mempunyai estetika yaitu bau busuk, serta dapat


kemampuan untuk mengikat bahan- menjadi tempat berkembang biaknya
bahan organik dalam air limbah vektor penyakit.
menjadi cepat mengendap dan
menggumpal, menggabungkan SIMPULAN
partikel serbuk biji kelor dengan Berdasarkan tujuan, hasil, dan
bahan organik maupun anorganik pembahasan yang telah dipaparkan
9
dalam air limbah . Keberhasilan sebelumnya, maka dapat ditarik
suatu koagulan dalam mengendapkan simpulan dalam penelitian ini
partikel-partikel air limbah, yaitu sebagai berikut:
dosis koagulan, kecepatan 1. Penurunan kadar Biochemical
pengadukan, derajat keasaman, Oxygen Demand air limbah
waktu pengendapan, pengaruh industri RPA sesudah diberikan
kekeruhan, pengaruh jenis koagulan, serbuk biji kelor (Moringa
pengaruh temperatur, pengaruh oleifera) dosis 0,8 g/L yaitu
garam-garam di air, dan komposisi sebesar 696,11 mg/L dengan
kimia larutan 3. persentase mencapai 85,43%.
Limbah usaha pemotongan 2. Penurunan kadar Biochemical
ayam dapat menimbulkan Oxygen Demand air limbah
pencemaran yang cukup berat, industri RPA sesudah diberikan
limbah pemotongan hewan sebagai serbuk biji kelor (Moringa
limbah organik yang mengandung oleifera) dosis 0,9 g/L yaitu
protein, karbodhidrat, lemak, dapat sebesar 706,67 mg/L dengan
bertindak sebagai media persentase mencapai 86,72%
pertumbuhan dan perkembangan 3. Penurunan kadar Biochemical
mikroba sehingga mudah mengalami Oxygen Demand air limbah
10
pembusukan . Dalam proses industri RPA sesudah diberikan
pembusukannya didalam air limbah, serbuk biji kelor (Moringa
mengakibatkan terjadinya kenaikan oleifera) dosis 1 g/L yaitu
parameter seperti BOD (Biochemical sebesar 721,33 mg/L dengan
Oxygen Demand). Selain itu juga persentase mencapai 88,53%.
dapat menimbulkan gangguan

156
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:150-158

4. Berdasarkan hasil pemeriksaan, pemanfaatan serbuk biji kelor


dosis serbuk biji kelor (Moringa sebanyak 1 g/L untuk
oleifera) yang paling menurunkan kadar BOD air
berpengaruh terhadap penurunan limbah tersebut.
kadar Biochemical Oxygen b. Diharapkan dapat melakukan
Demand air limbah di industri penelitian dengan menggunakan
Rumah Pemotongan Ayam serbuk biji kelor untuk
(RPA) dibandingkan dengan menurunkan kadar BOD dengan
Peraturan Menteri Lingkungan skala yang lebih besar shingga
Hidup Republik Indonesia jika digunakan pada pengolahan
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang air limbah RPA hasilnya lebih
Baku Mutu Air Limbah yaitu efektif.
dosis 1 g/L dengan hasil kadar c. Diharapkan dapat melakukan
BOD sebesar 93,44 mg/L penelitian dengan menggunakan
dengan standar baku mutu yang serbuk biji kelor untuk
diperbolehkan yaitu 100 mg/L. menurunkan parameter air
limbah RPA yang lainnya seperti
SARAN TSS, COD, Minyak dan Lemak,
Berdasarkan hasil penelitian NH3-N.
yang dilakukan, maka saran yang
dapat disampaikan oleh peneliti
adalah sebagai berikut :
a. Diharapkan bagi industri RPA
UD Giri Sari untuk melakukan
pengolahan air limbah terlebih
dahulu sebelum dibuang ke
badan air supaya tidak
menyebabkan pencemaran
lingkungan khususnya
pencemaran air. Adapun
pengolahan air limbah yang
dapat dilakukan yaitu

157
Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol.11 No.2 Oktober 2021:150-158

DAFTAR PUSTAKA Biji Kelor (Moringa oleifera


1. Susana, I. W. Analisis Lamk) dan Waktu
Finansial Usaha Rumah Pengendapan pada Pengolahan
Potong Ayam Broiler Semi Air Gambut. J. Sains dan
Modern (Studi Kasus pada Teknol. 9, (2010).
UD. Giri Sari Di Denpasar 8. Ayu Ridaniati Bangun, Siti
Timur). Peternak. Trop. 6, Aminah, Rudi Anas
936–949 (2018). Hutahaean & M. Yusuf
2. Asmadi & Suharno. Dasar- Ritonga. Pengaruh Kadar Air,
Dasar Teknologi Pengolahan Dosis Dan Lama Pengendapan
Air Limbah. (Gosyen Koagulan Serbuk Biji Kelor
Publishing, 2012). Sebagai Alternatif Pengolahan
Limbah Cair Industri Tahu. J.
3. Irmayana, Hadisantoso, E. P. Tek. Kim. USU 2, 7–13
& Isnaini, S. Pemanfaatan Biji (2013).
Kelor (Moringa oleifera)
Sebagai Koagulan Alternatif 9. Setyawati, H., Sinaga, E. J.,
dalam Proses Penjernihan Wulandari, L. S. & Sandy, F.
Limbah Cair Industri Tekstil Efektifitas Biji Kelor dan
Kulit. J. Istek 10, 48–61 Tawas Sebagai Koagulan Pada
(2017). Peningkatan Mutu Limbah
Cair Industri Tahu. J. Tek.
4. Sugiyono. Metode Penelitian Kim. 12, 47–51 (2018).
kuantitatif, kualitatif, dan
R&D. (Alfabeta, 2016). 10. Juherah & Mangiri, S.
Kemampuan Media Papan
5. Peraturan Menteri Lingkungan Pakis Sebagai Biofilter Dalam
Hidup Republik Indonesia Menurunkan Kadar BOD dan
Nomor 5 Tahun 2014 Tentang COD Pada Air Limbah
Baku Mutu Air Limbah. Pemotongan Ayam. J.
6. Suharto, I. Limbah Kimia Sulolipu Media Komun.
dalam Pencemaran Udara Sivitas Akad. dan Masyarakat.
dan Air. (ANDI, 2011). 17, 93–97 (2017).
7. Irianty, S. R. Pengaruh Massa

158

You might also like