PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
SATUAN TUGAS PENANGANAN COVID 19
J Soekarno Hatta, no 05 Eks Kantor Bupati
: bpbdkutim@ yahoo.com
SANGATTA
a
Sangatta, 18 Januari 2022
Kepada:
1. Selursh — Unsur_— Satuan— Tugas
Penanganan Covid-19 Kab.Kutai Timur
2. Seluruh Kepala OPD Kab.Kutai .
3. Scluruh Pimpinan Instansi Vertikal di
Kab. Kutai
4, Camat Se- Kab. Kutai
5. Kepala Desa/Lurah Se-Kab.Ku
6. Pimpinan Perusahaan BUMN/BUMD/
Swasta Se-Kab-Kutai Timur
7. Ketua RT Se-Kab. Kutai Timur
di-
Tempat
SURATEDARAN
NOMOR : B.736/ OOGO /PB.COVID.19/1/2022
TENTANG
PERPANJANGAN KEDUAPULUH SATU PEMBERLAKUAN PEMBATASAN
KEGIATAN MASYARAKAT LEVEL 2 SERTA MENGOPTIMALKAN POSKO
PENANGANAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 D1 TINGKAT DESA DAN
KELURAHAN UNTUK PENGENDALIAN PENYEBARAN
‘CORONA VIRUS DISEASE 2019
DI KABUPATEN KUTAI TIMUR
Menindaklanjuti Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 04 Tahun 2022
tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2, dan
Level I Serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019
Gi Tingkat Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 di Wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi,
‘Maluku, dan Papua;
‘Dengan ini Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Kutai
‘Timur menerapkan Perpanjangan Keduapuluh’ Satu Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2 (Dua) Serta
‘Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat
Desa dan Kelurahan untuk Pengendalian Penycbaran Corona Virus Disease
2019 di Kabupaten Kutai Timur dilakukan dengan menerapkan pengaturan
PPKM dengan ketentuan sebagai berikut
1. pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan melalui pembelajaran
fatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak jauh berdasarkan Keputusan Bersama
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Risct dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri
Keschatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 0S/KB/2021, Nomor 1347 Tahun 2021,
Nomor HK.01.08/ MENKES/ 6678/ 2021, Nomor 443-5847 Tahun 2021 tentang
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Coronavirus Disease 2019
(COVID-19y;
2, pelaksanaan kegiatan perkantoran/tempat kerja (Perkantoran Pemerintah/ Kementerian’
Lembaga/ Pemerintah Daerah, Perkantoran_ BUMN/BUMD/Swasta) dengan
menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 50 % (lima puluh persen) dan WFO
sebesar 50 % (lima puluh persen) yang dilakukan dengan:
1) menerapkan protokol keschatan secara lebih ketat;
2) pengaturan waktu kerja secara bergantian;
3) pad cnt WEEE ik melon schist kn der is dn
!) pemberlakuan WFH dan WFO disesuaikan dengan pengaturan dari
‘Kementerian/Lembaga atau masing-masing Pemerintah Daerah; meuw.
12,
Oy
pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti, keschatan termasuk didalamnya Pos
Pelayanan Terpadu (Posyandu), bahan pangan, makanan, minuman, energi,
‘komunikasi dan teknologi informasi, keuangan, perbankan, sistem pembayaran, pasar
modal, logistik, pethotelan, konsiruksi, industri strategis, pelayanan d i
publik, proyck vital nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional
serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari yang berkaitan
dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko, swalayan dan supermarket) baik
yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada _pusat
perblanjaan/mall tetap dapat beroperasi 100 % (seratus persen) dengan pengaturan
jam operasional, kapasitas, dan penerapan protokol keschatan secara lebih ketat;
industri dapat ‘beropernsi 100 % (seratus persen) dengan —penerapan_protokol
Keschatan seearaIebih ketal, namin apabila ditemukan klaster —_penyebaran
COVID-19, maka industri bersangkutan ditutup selama 5 (lima) ha
pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet voucher,
barbershop’ pangkas rambut, laundry, pedagang asongan, pasar loak, pasar
bburung/unggas, pasar basah, pasar batik, bengkel kecil, cucian kendaraan, dan Iain-Iain
yang sejenis diizinkan buka dengan protokol keschatan ketat, memakai masker,
‘mencuci tangan, handsanitizer, yang pengaturan teknisnya diatur oleh Pemerintah
Daerah;
pelaksanaan kegiatan makar/minum di tempat umum pada warung makan/warteg.
pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya diizinkan buka dengan protokol
Kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan, handsanitizer, yang pengaturan
teknisnya diatur olch Pemerintah Daerah;
pelaksanaan kegiatan makar/minum di tempat umum pada rumah makan/restoran kafe,
baik yang berada pada lokasi tersendiri maupun yang berlokasi pada pusat
perbelanjaan/mall
1) makan/minum di tempat sebesar 50 % (lima puluh persen) dari kapasitas;
2) jam operasional dibatasi sampai dengan Pukul 22.00 waktu setempat;
3) untuk layanan makanan melalui pesan antar/dibawa pulang tetsp diizinkan
‘sampai dengan jam 22.00 waktu setempat;
4) untuk restoran yang hanya melayani pesan antar/dibawa pulang dapat beroperasi
selama 24 (dua puluh empat) jam; dan
5) pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada angka 1) sampai dengan
angka 4) dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih Ketat;
pelaksanaan kegiatan pada pusat perbelanjaan/ mall/ pusat perdagangan:
1) pembatasan jam operasional sampai dengan Pukul 22.00 waktu setempat; dan
2) pembatasan —kapasitas pengunjung sebesar 50% (lima puluh persen)
SeoEae SS cpatan emBEUAEAN aplkasiPedulindung\ atau penerapan
protokol keschatan secara lebih ketat yang lebih tanjut
diatur oleh Pemerintah Daerah, pengatumanys =
pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek) dapat
beroperasi 100 % (seratus persen) dengan penerapan protokol keschatan secara lebih
._pelaksanaan kegiatan ibadah (pada tempat ibadah di Masjid, Mushola, Gereja, Pura dan
Vinara serta tempat ibadah lainnya dapat dilakukan paling banyak 75 % (tujuh puluh
lima persen) dari kapasitas atau 75 (tujuh puluh lima) orang dengan penerapan protokol
‘esehatan secara lebih keta seta memperhatikan pengaturantekns dari Kementerian
gama;
pelaksanaan kegiatan pada area publik (faslitas umum, taman mum, tempat wisata,
lumum atau area publik Iainnya) diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas
‘maksimal 50 % (lima puluh persen) dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau
penerapan protokol Kesehatan yang diatur olch Pemerintah Daerah;
Pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan (lokasi seni, budaya dan
sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan) diizinkan dibuka dengan
Pemba apasias inaksimal 50 9% (lima pului persen) dengan menggunakan
luiLindungi atau it
torah Pome ty, Penta prookol Kesehatan secant lebih ketat yang1B.
4.
15.
16.
17.
19.
20.
21.
22.
“35
kegiatan di pusat kebugaran/gym diizinkan buka dengan kapasitas maksimal 50 %
(ima puluh persen) dengan menerapkan protokol keschatan secara lebih ketat serta
\wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi;
resepsi pemikahan dan kegiatan hajatan (Kemasyarakatan) diizinkan paling banyak
50 % (lima puluh persen) dari kapasitas dengan penerapan protokol Keschatan yang
ketat dan tidak ada hidangan makanan ditempat;
pelaksanaan Kegiatan rapat, seminar dan pertemuan luring (lokasi rapat/ seminar/
tempat umum yang dapat menimbulkan keramaian dan kerumunan)
inkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal 50 % (lima puluh persen)
dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan protokol Kesehatan
secara lebih ketat yang pengaturannya lebih lanjut diatur oleh Pemerintah Daerab;
transportasi umum (kendarsan umum, angkutan masal, taksi (Konvensional dan online)
dan Kendaraan sewalrental) diberlakukan dengan pengaturan kapasitas maksimal
100 % (seratus persen) dan 100 % (serratus persen) untuk pesawat terbang dengan
menerapkan protokol Kesehatan secara lebih ketat yang pengaturan lebih lanjut diatur
oleh pemerintah daerah;
persyaratan perjalanan domestik yang menggunakan mobil pribadi, sepeda motor dan
transportasi umum jarak jauh (pesawat udara, bis, Kapal laut dan Kereta api) sesuai
dengan ketentuan yang diatur oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nasional;
tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan kegiatan diluar
rumah serta tidak diizinkan penggunaan face shield tanpa menggunakan masker; dan
pelaksanaan PPKM di tingkat RT/RW, Desa/Kelurahan dan Kecamatan tetap
diberlakukan dengan mengaktifkan Posko-Posko di setiap tingkatan dengan melihat
kriteria zonasi pengendalian wilayah,
Camat melarang setiap bentuk aktivitas/kegiatan yang dapat menimbulkan
kerumunan.
‘Camat berkoordinasi dan berkolaborasi dengan Danramil dan Kapolsek dalam
mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan PPKM.
Melaksanakan pengetatan aktivitas dan edukasi dengan prinsip sebagai berikut:
‘a. COVID-19 paling menular pada kondisi tertutup, pertemuan pertemuan
panjang (lebih dari 15 menit), interaksi jarak dekat, keramaian,
aktivitas dengan bemapas kuat misalnya bernyanyi, tertawa dan tidak
memakai masker seperti pada saat makan bersama;
b. penggunaan masker dengan benar dan konsisten adalah protokol
Kesehatan paling minimal yang harus diterapkan setiap orang;
cc. mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara berulang
terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain (seperti
gagang pintu atau pegangan tanga), menyentuh dacrah wajah dengan
tangan perlu dihindari
4. jenis masker yang baik akan lebih melindungi, penggunaan masker
‘sebanyak 2 (dua) lapis merupakan pilihan yang baik. Masker sebaiknya
perlu diganti setelah digunakan (>4 (lebih dari empat) jam);
fe. penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan mempertimbangkan
jjarak interaksi, durasi, dan faktor ventilasi udara untuk meminimalisir
risiko penularan dalam beraktivitas;
f, pertimbangan jarak dapat diterapkan sebagai berikut:
1). beraktivitas dari rumah saja, dan berinteraksi hanya dengan orang-
orang yang tinggal serumah;
2) jika harus meninggalkan rumah, maka harus selalu mengupayakan
jarak minimal 2 (dua) meter dalam berinteraksi dengan orang lain.
mengurangi/menghindari Kontak dengan orang lain yang tidak
tinggal serumah; dan
3) mensosialisasikan berbagai petunjuk visual di tempat umum terkait
pencegahan dan penanganan COVID-19,4
fg. pertimbangan durasi dapat diterapkan sebagai berikut: a
1) jika haris berinteraksi dengan orang lain atau ‘menghadiri suatu
Kegiatan, dilakukan dengan durasi yang singkat untuk mengurangi
risiko penularan; dan |
2) dalam perkantoran dan situasi berkegiatan Iainny, penjadwalan
dana i dapat membantu untuk mengurangi durasi interaksy
hh. pertimbangan ventilasi dapat diterapkan sebagat berikut:
1). berkegiatan di luar ruangan memiliki risiko: penularan yang jauh
Iebih rendah dibandingkan di dalam ruangan; dan
2) rvangan hanis sclala divpayakan untuk memitikh ventilasi udara
yang, baik, Membuka pintu, jendeln dapat kukan untuk
Mrenpurangi tisiko penularan. Dalam kondisi pi
Take dapat dibuka, maka air purifier dengan High Bfficiency
Particulate Air (HEPA) filter dapat digunakan di dalam ruangat
i. datane Kondisi penularan sudah meluas di komunitas, maka intervensi
yang lebih ketat dengan membatasi_ mobilitas masyarakat secara
‘ignifikan perlu dilakuk:
J. penguatan 3T (testing, tracing, treatment) perlu terus diterapkan:
Pete. perlu. ditingkatkan sesuai dengan tingkat positivity rate
‘mingguan, dengan ketentuan sebagai berikut:
Jumiah tes (per 1000
Positivity rate mingguan
__penduduk per minggu)
<5% 1
S5%-<15% 5
CE 315%-<25% 10
325% 15
testing perlu terus ditingkatkan dengan target positivity rate <10
% (sepuluh persen), terutama terhadap suspek dan juga kontale
erat dengan target Kutai Timur sebanyak: 57
1) tracing perlu dilakukan sampai mencapai lebih dari 15 kontak
crat per kasus terkonfirmasi. Karantina perlu dilakukan pada yang
Giidentifikasi sebagai Kontak erat. Setelah diidentifikasi kontak
erat harus segera diperiksa (entry-test) dan karantina perlu
Gijalankan. Jika hasil pemeriksaan positif maka perlu dilakukan
{solasi. Jika hasil pemeriksaan negatif maka perlu dilanjutkan
Karantina. Pada hari ke-S karantina, perlu dilakukan pemeriksaan
Kembali (exit-test) untuk melihat apakah virus terdeteksi
ssetelah/selama masa inkubasi. Jika negatif, maka pasien dianggap
selesai karantina; dan
2) treatment perlu dilakukan dengan komprehensif sesuai dengan
berat gejala. Hanya pasien bergejala sedang, berat, dan kritis
yang perlu dirawat di rumah sakit. Isolasi perlu dilakukan dengan
etat untuk mencegah penularan
k. Upaya percepatan vaksinasi harus terus dilakukan untuk melindungi
sebanyak mungkin orang dan upaya ini dilakukan untuk menurunkan
Jaju penularan serta mengutamakan keselamatan mereka yang rentan
caook menial a (sepet lansin orang dengan komorbid) mengingat
= rang, ter! i i i
inks COVID-9; a
1. memantau dan mengawasi ketersedinan obat, alat kesehatan dan
co aete lainnya seperti oksigen yang sangat dibutuhkan dalam
enanganan pasien COVID-19 sesuai harga yang ditetapkan oleh23. Setiap pelaku usaha, restoran, pusat perbelanjaan dan transportasi umum
yang tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana diatur dalam Instruksi ini
dikenakan sanksi administratif sampai dengan penutupan usaha sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
24, Setiap orang dapat dikenakan sanksi bagi yang melakukan pelanggaran
dalam rangka pengendalian wabah penyakit menular berdasarkan:
1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 212 sampai dengan Pasal
2
2) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit
Menular;
3) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
Kesehatan; dan
4) Peraturan Daerah, Peraturan Kepala Daerah; serta
5) Ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait.
‘Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 18 J
tanggal 31 Januari 2022.
uari 2022 sampai dengan
JAN TUGAS PENANGANAN COVID-19
QBUPATEN KUTAI TIMUR
Yih:
1. Gubernur Kalimantan Timur
2. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Timur di
Samarinda
3. Ketua DPRD Kabupaten Kutai Timur di-Sangatta
4. Forkopimda Kabupaten Kutai Timur di-Sangatta