You are on page 1of 9

Jurnal Kajian Kesehatan Masyarakat Vol. 1 No.

2 Edition: November 2019 – April 2020


http://ejournal.delihusada.ac.id/index.php/JK2M

Received: 21 Maret 2020 Revised: 12 April 2020 Accepted: 26 April 2020

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PULANG ATAS


PERMINTAAN SENDIRI PASIEN DI RUMAH SAKIT KOTAPINANG

Mega Warni Harahap, Diana Sinulingga, Nur Mala Sari


INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
e-mail: mwarni43@yahoo.com

Abstract
Discharge Against Medical Advice (DAMA) is an act out of the hospital
whereas according to doctors with medical indications. Regional General
Hospital of Kotapinang has high number of DAMA in 2015 as many as 279
people (11.3%), 2016 as many as 312 people (8.6%), and in 2017 as many
as 356 people (8%). The type of this research is observational research
with case control design. The sample in this research is patients who do
Discharge Against Medical Advice (DAMA) as many as 30 people and
patients who come home with the approval of doctors as much as 30
people. Analysis in this research will be done by using chi square test and
logistic regression test. The results showed that there is significant
correlation between work, knowledge, family income, source of financing
and perception of satisfaction on service quality with Discharge Against
Medical Advice (DAMA) at Kotapinang Regional General Hospital. The most
dominant variable affecting the Discharge Against Medical Advice (DAMA) is
source of financing because it has the largest regression correlation is the
value Exp (β) of 15.392. To the Health Officer of Social Health Care
Insurance of Labuhanbatu Selatan Regency to socialize the benefits of being
a participant of National Health Insurance so as to reduce the incidence of
Self-Paid Home. Regional General Hospital of Kotapinang and Social Health
Care Insurance of Labuhanbatu Selatan Regency to coordinate in informing
the management of National Health Insurance participants to patients in the
hospital who have no health insurance.

Keywords: Cost, Patient, National Health Insurance, Hospital.


Pemerintah telah berupaya dengan
PENDAHULUAN
sungguh-sungguh dalam meningkatkan
Rumah sakit merupakan sebuah mutu pelayanan kesehatan baik upaya
institusi pelayanan kesehatan yang pelayanan kesehatan promotif,
menyelenggarakan pelayanan preventif, kuratif dan rehabilitatif.
kesehatan perorangan secara paripurna Rumah Sakit yang didirikan dan
yang menyediakan pelayanan rawat diselenggarakan oleh Pemerintah
inap, rawat jalan, dan gawat darurat merupakan unit pelaksana teknis dari
(Permenkes No 56 tahun 2014). Rumah instansi Pemerintah yang tugas pokok
Sakit menjadi sebagai salah satu dan fungsinya di bidang kesehatan
fasilitas pelayanan kesehatan, yang (Permenkes No 56 tahun 2014). Era
memiliki peran yang sangat strategis reformasi yang sedang kita jalani telah
dalam upaya mempercepat membawa perubahan yang mendasar
peningkatan derajat kesehatan dalam berbagai bidang kehidupan
masyarakat di Indonesia.

23
Harahap, Sinulingga, Sari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan …

termasuk masalah pelayanan dampak dari terjadinya pasien yang


kesehatan. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
yaitu memperburuk citra rumah sakit
Keberhasilan suatu perawatan dan
yang tidak dapat memberikan
pengobatan yaitu kesembuhan
kesembuhan pada pasien, penurunan
penderita, sehingga penderita yang
pendapatan rumah sakit, menurunkan
menurut pemeriksaan medis dan
kualitas pelayanan rumah sakit .
keperawatan sudah tidak memerlukan
pengobatan dan perawatan rawat inap Kejadian Pulang Atas Permintaan
di rumah sakit. Setelah beberapa lama Sendiri (PAPS) juga sering terjadi di
dirawat di rumah sakit kemudian pasien berbagai rumah sakit di Indonesia,
akan memiliki keputusan untuk pasien yang melakukan Pulang Atas
berhenti menjalani rawat inap dan Permintaan Sendiri ( PAPS) di rawat
keluar, jika pasien memilih untuk inap RSUD Padang Sidempuan pada
keluar dari rumah sakit maka pasien tahun 2013 sebanyak 886 (13,53%)
akan menghadapi dua hal yaitu keluar pasien rawat inap dari 6547 pasien
karena diizinkan pulang atau boleh rawat inap dan meningkat pada tahun
pulang atau Pulang Atas Permintaan 2014 menjadi 587 (16,39%) pasien
Sendiri ( PAPS). rawat inap dari 3580 pasien rawat inap(
Siregar, 2014). Pasien yang melakukan
Pulang Atas Permintaan Sendiri
Pulang Atas Permintaan Sendiri ( PAPS)
(PAPS) merupakan pemutusan kontrak
di Rumah Sakit Umum Daerah Tais
kesepakatan antara provider dengan
Kabupaten Seluma pada tahun 2015
klien sesuai dengan Undang-Undang
sebanyak 115 orang pasien dari 886
Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
pasien rawat inap (Irawan, 2016).
Kedokteran bahwa kegiatan pelayanan
diselenggarakan berdasarkan pada Keinginan pasien dalam
kesepakatan antara provider dengan memutuskan untuk Pulang Atas
pasien dalam upaya untuk Permintaan Sendiri (PAPS) merupakan
pemeliharaan kesehatan, pencegahan hak otonomi pasien. Ketika pasien
penyakit, peningkatan kesehatan, pulang, pasien harus paham diagnosis
pengobatan penyakit dan pemulihan dan rencana pelayanan medis yang
kesehatan. Keputusan Menteri akan dikerjakan oleh dokter. Setelah
Kesehatan nomor 129 tahun 2008 mendapat penjelasan dan memahami
tentang Standar Pelayanan Minimal penjelasan tersebut, keputusan pasien
Rumah Sakit bahwa standar kejadian untuk menerima rencana pelayanan
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) atau tidak dapat dibuat dengan tepat.
di rumah sakit adalah ≤ 5%. Adapun penyebab PAPS adalah antara
lain pasien tidak mengerti mengapa
Pasien yang Pulang Atas
saat atau sudah diopname tetapi belum
Permintaan Sendiri (PAPS) secara
sembuh juga, dokter yang gagal
medis belum cukup stabil untuk dirawat
menjelaskan bahwa penyakit itu tidak
di rumah tetapi mereka memaksakan
bisa sembuh secara instan tetapi harus
untuk pulang sehingga akan membuat
perlahan, pasien merasa tidak betah
kesembuhan pasien akan berkurang
dengan fasilitas yang ada di tempat
bahkan dapat semakin memperparah
rawat inap, pasien memiliki keinginan
kondisi kesehatan pasien itu sendiri.
Rumah sakit juga akan menerima

24
Harahap, Sinulingga, Sari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan …

untuk dirawat di tempat yang lebih disebabkan faktor demografis,


bagus. karakteristik pribadi pasien, sosial
ekonomi (tarif, ada tidaknya sistem
Keputusan pasien merupakan
asuransi, penghasilan, dukungan
suatu tindakan konsumen dalam
keluarga) dan penilaian pribadi akan
memilih suatu barang sesuai dengan
status kesehatannya serta faktor
tingkat kebutuhannya. Keputusan akan
kualitas pelayanan yang diberikan.
digambarkan sebagai sikap konsumen
Pendapat lainnya diungkapkan Shinta
terhadap produk dan jasa sebagai
(2011) bahwa perilaku konsumen
evaluasi dari sifat kognitif seseorang,
seseorang dipengaruhi oleh faktor
perasaan emosional dan
individu (pendidikan, kebutuhan,
kecenderungan bertindak melalui objek
kepercayaan, jarak), faktor sosial
atau ide (Kotler, 2011). Keputusan
ekonomi dan persepsi terhadap
pasien dapat berupa keinginan untuk
pelayanan yang akan diberikan.
tetap bertahan memanfaatkan
pelayanan kesehatan atau keputusan Hasil penelitian yang diungkapkan
untuk beralih ke penyedia pelayanan Gunawan (2013) memperlihatkan
kesehatan lainnya. tingginya PAPS di RSUD Jampangkulon
Kabupaten Sukabumi disebabkan
Kualitas pelayanan kesehatan
ketidakpuasan dengan pelayanan
seperti di rumah sakit, merupakan
rumah sakit dan masalah biaya. Hasil
suatu fenomena yang unik, sebab
penelitian Fauziah (2013) menunjukkan
dimensi dan indikatornya dapat
bahwa penyebab Pulang Atas
berbeda diantara orang-orang yang
Permintaan Sendiri (PAPS) pada pasien
terlibat dalam pelayanan kesehatan.
VIP dan kelas I adalah karena faktor
Pemerintah membuat aturan terkait
individu/keluarga, sedangkan pasien
tolak ukur untuk prestasi kuantitatif
kelas II karena faktor pelayanan dan
dan kualitatif yang digunakan untuk
pasien kelas III karena faktor biaya.
menggambarkan besaran sasaran yang
Faktor pelayanan yang dikeluhkan
hendak dipenuhi berupa masukan,
adalah kekurangtanggapan dan
proses, hasil dan atau manfaat
kurangnya komunikasi dari pemberi
pelayanan dalam bentuk indikator
pelayanan, sedangkan faktor biaya
Standar Pelayanan Minimal (SPM) di
yang dikeluhkan adalah karena
dalam Peraturan Pemerintah Republik
banyaknya pemeriksaan penunjang
Indonesia Nomor 65 Tahun 2005. Salah
medis yang dilakukan pada pasien.
satu indikator Standar Pelayanan
Minimal (SPM) yaitu standar kejadian Apapun alasannya keinginan
pulang atas permintaan sendiri di pasien untuk dirawat di rumah harus
rumah sakit adalah ≤ 5%. dihargai. Tetapi sebelum pasien pulang,
staf keperawatan harus mematuhi
Tingginya jumlah pasien yang
langkah-langkah berikut: 1) mengkaji
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
status pasien, 2) memberi tahu dokter
tidak terlepas dari beberapa faktor
yang memeriksa pasien dan
kebutuhan akan pelayanan kesehatan
memberitahukannya tentang;
yang diberikan oleh rumah sakit,
permintaan pasien untuk pemulangan,
menurut Trisnantoro (2011) bahwa
alasan pasien (seperti yang dinyatakan
keputusan dalam menggunakan
oleh pasien), pengkajian terhadap
pelayanan di dalam rumah sakit

25
Harahap, Sinulingga, Sari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan …

kondisi mental dan fisik pasien yang besar, pasien ingin melanjutkan
terakhir, adanya informasi penting lain pengobatan dengan cara rawat jalan
berkaitan dengan permintaan tersebut. atau pergi ke praktik dokter saja,
pasien ingin mencoba pengobatan
Berdasarkan data Rumah Sakit
alternatif dahulu ketika pulang dari
Umum Daerah (RSUD) Kotapinang
rumah karena pasien dan keluarga
tahun 2017 menunjukkan bahwa
pasien merasakan kondisi pasien sudah
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
membaik. Berdasarkan berbagai
Kotapinang memiliki kejadian Pulang
permasalahan tersebut maka penulis
Atas Permintaan Sendiri (PAPS) pada
tertarik untuk melakukan penelitian
tahun 2015 sebanyak 279 orang
tentang faktor-faktor yang
(11,3%) dari 2453 pasien rawat . Pada
menyebabkan keputusan Pulang Atas
tahun 2016 jumlah pasien yang Pulang
Permintaan Sendiri (PAPS) pasien rawat
Atas Permintaan Sendiri (PAPS) yaitu
inap di RSUD Kotapinang Kabupaten
sebanyak 312 orang (8,6%) dari 3610
Labuhan batu Selatan.
orang pasien rawat inap yang terbagi
atas pasien rawat inap dengan diagnosa METODE
10 penyakit terbanyak.
Penelitian ini merupakan penelitian
Berdasarkan hasil survei yang menggunakan desain case control
pendahuluan yang dilakukan penulis dengan pendekatan kuantitatif. Lokasi
kepada 9 orang pasien PAPS di RSUD penelitian dilakukan di ruang rawat inap
Kotapinang dengan melakukan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
wawancara dan observasi pada bulan Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu
Desember tahun 2017 memperlihatkan Selatan. Penelitian ini dilakukan selama
bahwa sebanyak 4 orang pasien di enam bulan terhitung dari bulan Januari
kelas VIP memiliki keputusan untuk tahun 2018 sampai dengan bulan Juni
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) tahun 2018.
karena sudah merasa sembuh dari Populasi kasus yaitu seluruh
penyakit yang mereka derita atau pasien yang memiliki keputusan Pulang
sudah merasa memiliki keadaan yang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) di
membaik meskipun dokter belum Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
memperbolehkan untuk pulang. Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu
Terdapat 2 orang pasien di ruang kelas Selatan periode Juli tahun 2017 sampai
I menyatakan keputusan mereka ingin Februari tahun 2018 yaitu sebanyak
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) 275 orang. Populasi kontrol yaitu
disebabkan ketidaknyamanan atas seluruh pasien yang memiliki keputusan
pelayanan dan fasilitas yang ada di pulang atas persetujuan dokter di
rumah sakit sehingga tidak sesuai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
dengan harapan pasien sementara itu Kotapinang Kabupaten Labuhanbatu
keluarga pasien juga merasa kondisi Selatan periode Juli tahun 2017 sampai
pasien sudah membaik sehingga dapat Februari tahun 2018 sebanyak 3.224
dibawa pulang ke rumah. Terdapat 3 orang pasien
orang pasien di kelas III menyatakan Sampel dalam penelitian ini adalah
penyebab mereka memiliki keputusan sebagian populasi yang diperoleh
Pulang Atas Permintaan Sendiri ( PAPS) dengan menggunakan rumus case
disebabkan ketakutan akan biaya yang control berpasangan (Sastroasmoro,

26
Harahap, Sinulingga, Sari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan …

2011). Berdasarkan hasil perhitungan Tabel 3. Faktor Pengaruh Terhadap


dengan rumus maka didapatkanlah Kejadian PAPS
sampel penelitian ini sebanyak 30 95% C.I. for
Exp
orang dengan teknik pengambilan Variabel Sig. exp (B)
(B)
sampel non random sampling yaitu Low Up
Pekerjaan 0.22 0.17 0.011 2,79
dengan cara purposive sampling. Penghasilan 0.02 14.17 0.152 132.1
Kriteria inklusinya, yaitu: Keluarga
Pengetahuan 0.10 3.17 0.79 12.6
1. Memiliki tempat tinggal di Kabupaten Persepsi 0.87 1.14 0.24 5.41
Labuhanbatu Selatan Kepuasan
2. Berusia 17 tahun sampai 60 tahun Constant 1.00 0.999
3. Dapat berkomunikasi secara aktif
4. Bersedia dan dapat dilakukan proses Berdasarkan informasi dari tabel
wawancara diatas diketahui jumlah responden
5. Pasien yang telah mendapatkan dengan kategori pendidikan rendah
perawatan ≥ 24 jam sebanyak 43 responden (71,7%).
Penelitian ini menggunakan Jumlah responden dengan jarak rumah
analisis univariat, bivariat dan ke rumah sakit dalam kategori jarak
multivariat. Analisis bivariat dilakukan jauh sebanyak 50 responden (83,3%).
menggunakan uji statistic chisquare Responden dengan pengetahuan dalam
sedangkan analisis multivariat kategori buruk sebanyak 32 responden
dilakukan dengan menggunakan uji (53,3%)
regresi logistic. Berdasarkan informasi dari tabel
HASIL DAN PEMBAHASAN diatas diketahui jumlah responden
dengan penghasilan tinggi (≥ Rp.
Tabel 1. Distribusi Frekuensi
2.000.000,00) sebanyak 42 orang
Variabel Jumlah (70,0%). Responden yang
Penghasilan f % menggunakan sumber pembiayaan
Penghasilan Rendah 18 30.0 tidak menggunakan asuransi sebanyak
Penghasilan Tinggi 42 70.0 32 orang (53,3%). Responden yang
Sumber Pembiayaan f % mendapatkan dukungan keluarga
Tanpa Asuransi 32 53.3 dalam kategori tinggi sebanyak 27
Dengan Asuransi 28 46,7
orang (45%). Responden yang memiliki
Dukungan Keluarga f %
Rendah 33 55.0 persepsi kepuasan terhadap kualitas
Tinggi 27 45.0 layanan dalam kategori rendah
sebanyak 39 orang (65%).
Tabel 2. Hubungan Pendidikan dengan
Kejadian PAPS Berdasarkan hasil uji analisis
Variabel P OR chisquare yang dilakukan menunjukkan
bahwa ada hubungan yang signifikan
Pekerjaan 0,024 3,824
antara variabel pekerjaan (p= 0,024;
Pengetahuan 0,038 3,000
Penghasilan 0,001 9,000 OR= 3,824), pengetahuan (p= 0,038;
Sumber Pembiayaan 0,01 4,030 OR= 3,000), penghasilan keluarga (p=
Kepuasan Terhadap 0,015 4,000 0,001; OR= 9,000), sumber
Kualitas Layanan pembiayaan (p= 0,01; OR= 4,030) dan
Pendidikan 0,39 - persepsi kepuasan terhadap kualitas
Jarak Rumah Sakit 0,488 - layanan (p= 0,015; OR= 4,000)
Dukungan Keluarga 0,436 -
dengan kejadian Pulang Atas

27
Harahap, Sinulingga, Sari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan …

Permintaan Sendiri (PAPS) di RSUD sumber pembiayaan dengan kejadian


Kotapinang. Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
di Rumah Sakit Umum Daerah
Hasil uji analisis chisquare yang
Kotapinang yang dilihat dari nilai p<
dilakukan menunjukkan bahwa tidak
0,05 ( nilai p= 0,01). Hasil uji regresi
ada hubungan yang signifikan antara
logistik menunjukkan bahwa variabel
variabel pendidikan (p= 0,39), jarak
sumber pembiayaan (p=0,33)
rumah sakit(p= 0,488) dan dukungan
berpengaruh terhadap kejadian Pulang
keluarga(p= 0,436) dengan kejadian
Atas Permintaan Sendiri (PAPS).
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
Variabel sumber pembiayaan yang
di RSUD Kotapinang. Dari tabel di atas
tidak mengunakan asuransi memiliki
dapat dilihat dari hasil uji regresi
kemungkinan 15.392 kali lebih besar
logistik diatas menunjukkan bahwa
mengalami kejadian Pulang Atas
variabel sumber pembiayaan
Permintaan Sendiri (PAPS)
(p=0,033), penghasilan keluarga
dibandingkan responden yang
(p=0,02) berpengaruh terhadap
melakukan pengobatan menggunakan
kejadian Pulang Atas Permintaan
sumber pembiayaan dari asuransi.
Sendiri (PAPS). Variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap Hasil penelitian Fauziah (2013)
kejadian Pulang Atas Permintaan menunjukkan bahwa sumber
Sendiri (PAPS) adalah sumber pembiayaan menjadi salah satu
pembiayaan yaitu nilai Exp (β) sebesar penyebab pasien melakukan PAPS,
15,392. Berdasarkan hasil uji regresi pasien dengan pembiayaan sendiri
logistik, variabel sumber pembiayaan menyatakan sudah kehabisan biaya
memperoleh nilai Exp (β) sebesar sementara perbaikan kondisi kesehatan
15,392 sehingga dapat disimpulkan masih belum tercapai sementara untuk
bahwa responden yang tidak pasien dengan sumber pembiayaan
menggunakan asuransi mempunyai asuransi menyatakan tidak masalah
kemungkinan 15,392 kali lebih besar dengan biaya. Hasil penelitian Armand
mengalami kejadian Pulang Atas (2014) menunjukkan bahwa pasien
Permintaan Sendiri (PAPS) yang melakukan PAPS yaitu pasien
dibandingkan responden yang dengan status bayar empat orang
menggunakan asuransi. merupakan pasien umum (pembayaran
ditanggung sendiri). Hasil penelitian
hasil uji regresi logistik, variabel
yang diungkapkan Gunawan (2013)
penghasilan memperoleh nilai Exp (β)
memperlihatkan tingginya PAPS di
sebesar 14,175. sehingga dapat
RSUD Jampangkulon Kabupaten
disimpulkan bahwa responden yang
Sukabumi disebabkan ketidakpuasan
memiliki penghasilan yang rendah
dengan pelayanan rumah sakit dan
mempunyai kemungkinan 14,175 kali
masalah biaya. Hasil penelitian Fauziah
lebih besar mengalami kejadian Pulang
(2013) menunjukkan bahwa penyebab
Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)
dibandingkan responden yang memiliki
pada pasien VIP dan kelas I adalah
penghasilan yang tinggi.
karena faktor individu/keluarga,
Hasil uji analisis chisquare yang sedangkan pasien kelas II karena faktor
dilakukan menunjukkan bahwa ada pelayanan dan pasien kelas III karena
hubungan yang signifikan antara faktor biaya. Faktor pelayanan yang

28
Harahap, Sinulingga, Sari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan …

dikeluhkan adalah kekurang tanggapan sebahagian besar memiliki pendidikan


dan kurangnya komunikasi dari rendah, tidak bekerja, memiliki jarak
pemberi pelayanan, sedangkan faktor rumah ke rumah sakit dalam kategori
biaya yang dikeluhkan adalah karena jauh, pengetahuan buruk, tidak
banyaknya pemeriksaan penunjang menggunakan asuransi, dukungan
medis yang dilakukan pada pasien. keluarga dalam kategori rendah dan
persepsi kepuasan terhadap kualitas
Menurut Notoadmodjo (2012)
layanan dalam kategori rendah.
bahwa asuransi merupakan salah satu
bagian yang berperan terhadap Masyarakat yang melakukan
kesanggupan keluarga dalam Pulang Atas persetujuan dokter
memperoleh pelayanan kesehatan, jika sebahagian besar memiliki pendidikan
sebuah keluarga memiliki asuransi rendah, tidak bekerja, memiliki jarak
maka akan membuat kelurga tersebut rumah ke rumah sakit dalam kategori
akan menggunakan pelayanan jauh, pengetahuan baik, penghasilan
kesehatan jika mengalami keluhan tinggi, dan menggunakan asuransi.
kesehatan namun jika tidak memiliki
Hasil uji analisis chisquare yang
asuransi maka akan mempengaruhi
dilakukan menunjukkan bahwa ada
keluarga dalam menggunakan
hubungan yang signifikan antara
pelayanan kesehatan.
pekerjaan, pengetahuan, penghasilan
Salah satu faktor yang banyak keluarga, sumber pembiayaan dan
menyebabkan terjadinya Pulang Atas persepsi kepuasan terhadap kualitas
Permintaan Sendiri (PAPS) yaitu layanan dengan kejadian Pulang Atas
berkaitan dengan pembiayaan. Tidak Permintaan Sendiri (PAPS) di Rumah
ada kepemilikan asuransi membuat Sakit Umum Daerah Kotapinang.
pasien mengalami kesulitan untuk
Hasil uji analisis chisquare yang
melunasi pembiayaan pelayanan di
dilakukan menunjukkan bahwa tidak
rumah sakit. Kesulitan pembiayaan
ada hubungan yang signifikan antara
yang dialami pasien diperparah dengan
pendidikan, jarak dan dukungan
kondisi pasien yang tidak mengalami
keluarga dengan kejadian Pulang Atas
perkembangan yang semakin baik.
Permintaan Sendiri (PAPS) di Rumah
Permasalahan berkaitan dengan
Sakit Umum Daerah Kotapinang.
permasalahan biaya untuk pelayanan di
rumah sakit membuat pasien ingin Variabel yang paling dominan
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) berpengaruh terhadap kejadian Pulang
dari ruang rawat inap dan minta Atas Permintaan Sendiri (PAPS) adalah
dilakukan rawat jalan. Tidak adanya sumber pembiayaan karena memiliki
sumber pembiayaan untuk pengobatan korelasi regresi paling besar yaitu nilai
akan membuat pasien akan beralih dari Exp (β) sebesar 15.392
pengobatan di rumah sakit menjadi
pengobatan alternatif, pengobatan
Saran
herbal, mengobati sendiri atau bahkan
tidak berobat sama sekali. Diharapkan Kepada petugas BPJS
Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu
SIMPULAN DAN SARAN Selatan untuk mensosialisasikan
Masyarakat yang melakukan manfaat menjadi peserta Jaminan
Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS) Kesehatan Nasional (JKN) sehingga

29
Harahap, Sinulingga, Sari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan …

dapat mengurangi pembiayaan terhadap Mutu Pelayanan dan


masyarakat jika mengalami Kepuasan di Ruang Rawat Inap
permasalahan kesehatan VIP RSUD Deli Serdang Tahun
2014. Tesis. USU.
Diharapkan kepada pihak Rumah
Sakit Umum Daerah Kotapinang dan Fauziah, Nurna. 2013. Analisis Persepsi
BPJS Kesehatan Kabupaten Pasien Pulang Atas Permintaan
Labuhanbatu Selatan untuk Sendiri (PAPS) Terhadap Kualitas
berkoordinasi dalam menginformasi- Pelayanan Dan Harga Di Ruang
kan tentang pengurusan peserta Rawat Inap Terpadu (Rindu) A
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) RSUP Haji Adam Malik Medan
kepada pasien rumah sakit yang tidak Tahun 2013.
memiliki asuransi pembiayaan dalam
Gunawan, E. 2013. Pengaruh Kepuasan
upaya mengurangi kejadian Pulang
Atas Kualitas Pelayanan Kesehatan
Atas Permintaan Sendiri (PAPS).
dan Tarif Rumah Sakit Terhadap
Diharapkan kepada pihak Rumah Pasien Pulang Paksa : Suatu
Sakit Umum Daerah Kotapinang untuk Kajian Literatur. Bandung.
memberikan penyuluhan kepada pasien Universitas Padjajaran.
dan keluarga pasien tentang bahayanya
Irawan, Sugeng. 2016. Analisis
melakukan Pulang Atas Permintaan
Kejadian Pulang Atas Permintaan
Sendiri (PAPS) terhadap kesehatan
Sendiri (APS) Pada Pasien Peserta
pasien dengan harapan dapat
BPJS Yang Dirawat Inap di RSUD
menurunkan jumlah kejadian Pulang
Tais Kabupaten Seluma. Tesis.
Atas Permintaan Sendiri (PAPS) di
UGM Yogyakarta.
RSUD Kotapinang.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
Diharapkan kepada Kepala Dinas
983/Menkes/SK/XI/1992, tentang
Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu
Pedoman Organisasi Rumah Sakit.
Selatan untuk melakukan advokasi
kepada DPRD Kabupaten Labuhanbatu Keputusan Menteri Kesehatan Nomor:
Selatan untuk meningkatkan jumlah 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
peserta Jaminan Kesehatan Nasional Standar Pelayanan Minimal Rumah
(JKN) Penerima Bantuan Iuran kepada Sakit.
masyarakat miskin agar dapat Kotler, Philip. 2011. Manajemen
mengurangi kejadian Pulang Atas Pemasaran. Jilid I. Edisi Millenium.
Permintaan Sendiri (PAPS) yang Jakarta: Jakarta Prenhallindo.
disebabkan permasalahan ekonomi.
Notoadmodjo,Soekidjo. 2012. Promosi
Diharapkan kepada pihak RSUD Kesehatan. PT Riene Cipta.
Kotapinang untuk meningkatkan mutu Jakarta.
pelayanan agar dapat mengurangi
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
kejadian Pulang Atas Permintaan
Indonesia No 56 Tahun 2014
Sendiri (PAPS).
Tentang Klasifikasi dan Perizinan
DAFTAR PUSTAKA Rumah Sakit.
Armand, Dedy. 2014. Analisis Persepsi Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Keputusan Pasien Pulang Atas Indonesia. Nomor 71 tahun 2013.
Permintaan Sendiri (PAPS)

30
Harahap, Sinulingga, Sari, Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan …

Tentang. Pelayanan Kesehatan


Pada Jaminan Kesehatan Nasional.
Profil RSUD Kotapinang Tahun 2017.
RSUD Kotapinang. Dasar
Metodologi Penelitian Klinis Edisi
ke-4. Sagung Seto. Jakarta.
Shinta, Agustina, 2011. Manajemen
Pemasaran. Surabaya. Universitas
Brawijaya Press ( UB Press).
Siregar, Destari Umairo. 2014. Analisis
Determinan Pulang Atas
Permintaan Sendiri (PAPS) Di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Padang
Sidimpuan Tahun 2014. USU.
Medan.
Trisnantoro, Laksono. 2011 Memahami
Ilmu Ekonomi dalam Managemen
Rumah Sakit. Gajah Mada
University Press. Yogyakarta.
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran.

31

You might also like