You are on page 1of 15

TINJAUAN KETERLAMBATAN PENGEMBALIAN REKAM MEDIS

PASIEN PASCA RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MITRA KELUARGA


KELAPA GADING
Indah Kristina, Febri Ilham Maulana
Akademi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Bhumi Husada Jakarta
indah@royalprogress.com, apikesbhumihusada@yahoo.com
ABSTRAK
The rate of return of Medical record is an important system in the Medical Record Unit as it is the beginning of
activities prior to commencement of the patient's medical record. The timeliness of the return is in accordance with
the hospital policy of Mitra Keluarga Kelapa Gading Hospital, which is 2 x 24 hours after the patient returns to
hospital. From the results of preliminary observation in December 2014 there was a delay in time of returning
medical records of patients after visit by 60%, The purpose of this study is to determine the flow of medical record
returns, the level of delay, as well as the factors that cause the delay of medical record return after inpatients. This
research is using descriptive research method. The longest delay time is 79 days in the Eucharist room and the
average delay per 5 days treatment room. Factors causing delays in medical record return include lack of clear
information about medical record-keeping time standards, lack of personnel in medical records and in-care rooms,
and incomplete filling of medical record forms.
The authors provide suggestions for better coordination between the officers in the medical record and the officers
in the treatment room related to the standard of hospitalized hospitalization return time, the need for additional
labor, improvement of communication and coordination with other health personnel involved in the recording of
medical records, as well as Analytical activities and monitoring the delay of medical record return of inpatients
Key word: The delayed of return of Medical record

Pengembalian rekam medis adalah sistem yang penting di Unit Rekam Medis karena merupakan awal kegiatan
sebelum dimulainya pengolahan rekam medis pasien. Ketepatan waktu pengembalian sesuai dengan kebijakan
rumah sakit RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, yaitu 2 x 24 jam setelah pasien pulang rawat. Dari hasil observasi
awal pada Desember 2014 terjadi keterlambatan pengembalian rekam medis pasien pasca rawat inap sebesar 60 % .
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui alur pengembalian rekam medis, tingkat keterlambatan, serta faktor-
faktor yang menyebabkan keterlambatan pengembalian rekam medis pascarawat inap.Penelitian menggunakan
metode penelitian deskriptif. Waktu keterlambatan paling lama adalah 79 hari di ruang Eucharis dan rata-rata
keterlambatan per ruang perawatan 5 hari. Faktor-faktor penyebab keterlambatan pengembalian rekam medis
diantaranya kurangnya informasi yang jelas tentang standar waktu pengembalian rekam medis, kurangnya tenaga di
rekam medis dan di ruang perawatan, dan ketidaklengkapan pengisian formulir rekam medis.
Penulis memberikan saran untuk dilakukannya koordinasi yang lebih baik antara petugas di rekam medis dengan
petugas di ruang perawatan terkait standar waktu pengembalian rekam medis rawat inap, peningkatan komunikasi
dan koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya yang terlibat dalam pencatatan rekam medis, serta dilakukannya
kegiatan analisa dan monitoring keterlambatan pengembalian rekam medis pasien rawat inap
Kata Kunci: Keterlambatan pengembalian rekam medis
pelayanan penunjang untuk mencapai tertib administrasi
PENDAHULUAN medis di pelayanan rumah sakit.
Latar Belakang Masalah Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
paripurna meliputi promotif, preventif, kuratif dan diberikan kepada pasien.
rehabilitatif dengan menyediakan pelayanan rawat Penyelenggaraan rekam medis memiliki lingkup
jalan, rawat inap, dan gawat darurat. kerjasama antar satuan kerja yang sangat luas, dimulai
Penyelenggaraan rekam medis merupakan salah satu dari pimpinan rumah sakit, dokter, keperawatan, sampai
Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 1
dengan tenaga kesehatan lainnya. ketepatan pengembalian rekam medis adalah tetap
Salah satu unit yang terlibat dalam pencatatan rekam terjaganya kerahasiaan rekam medis seorang pasien.
medis seorang pasien adalah Unit Rawat Inap. RS Mitra Keluarga Kelapa Gading yang berlokasi di
Unit Rawat Inap merupakan salah satu pelayanan di Utara Jakarta, pada tahun 2014 jumlah pasien
rumah sakit yang terlibat besar dalam pencatatan rawatinap di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading yaitu
rekam medis seorang pasien.Unit Rawat Inap sebanyak 40.418 pasien, dengan perhitungan BOR
mencatat semua hasilpelayanan dan pemeriksaan pada Bulan Desember tahun 2014 yaitu 50,72 %.
yang diberikan kepada pasien kedalam formulir Kegiatan pengembalian rekam medis pasien rawat
rekam medis yang sesuai sampai dengan akhir inap ke unit rekam medis diatur sesuai dengan
pelayanannya.Kemudian rekam medis pasien yang kebijakan yang dibuat oleh rumah sakit yaitu 2x24
sudah pulang dikembalikan ke Unit Rekam Medis. jam pada hari kerja atau 3x24 jam pada hari libur.
Ketepatan waktu pengembalian tersebut akan Kegiatan pengembalian dilakukan dengan serah
memudahkan pelayanan bagi pasien yang datang ke terima tertulis dari Unit Rawat Inap ke Unit Rekam
poliklinik untuk kontrol kembali setelah dirawat inap. Medis dan dilakukan pencatatan pada Buku Ekspedisi
Waktu tunggu pasien untuk mendapatkan antrian Pengembalian Rawat Inap .Berdasarkan pengamatan
pelayanan kesehatan pun bisa dikurangi. Hal ini akan awal, pada minggu terakhir bulan Desember 2014
berdampak dan mempengaruhi pada peningkatan dari jumlah pasien pulang sebanyak 165 pasien
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit dan ditemukan 60 % keterlambatan pengembalian rekam
kepuasan pasien.Dan, hal yang paling terpenting dari medis.Keterlambatan pengembalian rekam medis
bisa dilihat dari tanggal berapa rekam medis kembali
ke unit rekam medis yang tercatat pada Buku
Ekspedisi Pengembalian Rawat Inap yang tidak
sesuai dengan kebijakan rumah sakit.
Keterlambatan ini menyebabkan terjadinya hambatan
pada proses kegiatan selanjutnya seperti proses
assembling, penyusunan laporan, pemberian kode
penyakit dan tindakan, penjajaran kembali dalam rak
penyimpanan rekam medis aktif, proses pembayaran
pada pasien yang menggunakan asuransi, jaminan
perusahaan ataupun pihak ketiga dalam pembiayaan
pelayanan kesehatan, pemberian pelayanan kesehatan
pasien pasca rawat inap dan pastinya tidak
terjaminnya kerahasiaan medis pasien .
Perumusan Masalah
“ Bagaimana proses pengembalian rekam medis
pasien pasca rawat inapdi RS Mitra Keluarga Kelapa
Gading padabulan Januaritahun 2015 ? “

Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum


Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 2
Mengetahui gambaran pengembalian rekam yang cukup untuk mengidentikasi pasien,
medis pasien rawat inapyang keluar di RS Mitra mebenarkan diagnosis dan pengobatan serta
Keluarga Kelapa Gading. merekam hasilnya.
2. Tujuan Khusus 2. Tujuan Rekam Medis
a. Mengetahui SPO tentang pengembalian reka Menurut Hatta (2010), tujuan dari Rekam Medis
medis pasien rawat inap di RS Mitra dapat digolongkan menjadi 2 bagian, yaitu:
Keluarga Kelapa Gading. a. Tujuan utama (primer), terbagi dalam lima
b. Mengetahui jumlah rekam medis yang kepentingan yaitu untuk:
telambat dikembalikan di RS Mitra 1) Rekam kesehatan merupakan alat bukti
Keluarga Kelapa Gading. utama yang mampu membenarkan
c. Mengetahui prosentase waktu keterlambatan adanya pasien dengan identitas yang
pengembalian rekam medis pasien rawat jelas dan telah mendapatkan berbagai
inap di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading. pemeriksaan dan pengobatan di sarana
d. Mengetahui faktor-faktor yang pelayanan kesehatan dengan segala
mempengaruhi keterlambatan pengembalian hasil serta konsekuensi biayanya.
rekam medis pasien rawat inap dari ruang 2) Pelayanan pasien, rekam kesehatan
perawatan di RS Mitra Keluarga Kelapa mendokumentasikan pelayanan yang
Gading. diberikan oleh tenaga kesehatan,
penunjang medis, dan tenaga lainyang
Kerangka Teori bekerja dalam berbagai fasilitas
1. Pengertian Rekam Medis pelayanan kesehatan.
a. Menurut Permenkes Nomor 3) Manajemen pelayanan, rekam kesehatan
269/MENKES/PER/III/2008, disebutkan yang lengkap memuat segala aktivitas
bahwa rekam medis adalah berkas yang yang terjadi dalam manajemen
berisikan catatan dan dokumen tentang pelayanan sehingga digunakan dalam
identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, menganalisis berbagai penyakit,
tindakan dan pelayanan lain yang telah menyusun pedoman praktik, serta untuk
diberikan kepada pasien. mengevaluasi mutu pelayanan yang
b. Menurut Edna K.Huffman, rekam medis diberikan.
adalahrekaman atau catatan mengenai siapa, 4) Menunjang pelayanan, rekam kesehatan
apa, mengapa, bilamana, dan bagaimana yang rinci akan mampu menjelaskan
pelayanan yang diterima kepada pasien aktivitas yang berkaitan dengan
selama masa perawatan yang memuat penanganan sumber-sumber yang ada
pengetahuan mengenai pasien dan pelayanan pada organisasi pelayanan di rumah
yang diperolehnya serta memuat informasi sakit, menganalisis kecenderungan yang
terjadi dan mengkomunikasikan
informasi di antara klinik yang berbeda.

5) Pembiayaan, rekam kesehatan yang akurat mencatat segala pemberian


Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 3
pelayanan kesehatan yang diterima a. Identitas pasien
pasien. Informasi ini menentukan b. Anamnese tentang keluhan utama, riwayat
besarnya pembayaran yang harus penyakit sekarang, riwayat penyakit yang
dibayar, baik secara tunai atau melalui pernah diderita, riwayat keluarga tentang
asuransi. penyakit yang mungkin diturunkan/kontak.
b. Tujuan Sekunder c. Pemeriksaan, meliputi fisik, laboratorium,
Tujuan sekunder rekam kesehatan ditujukan rontgen dan khusus lainnya.
kepada hal yang berkaitan dengan d. Diagnosis kerja, diferensial
lingkungan seputar pelayanan pasien yaitu diagnosi/diagnosis akhir.
untuk kepentingan edukasi, riset, peraturan e. Persetujuan tindakan /pengobatan.
dan pembuatan kebijakan. f. Pengobatan/tindakan.
3. Pengertian Unit Rawat Inap g. Catatan konsultasi.
Unit rawat inap atau instalasi rawat inap h. Catatan perawat dan tenaga kesehatan lain.
merupakan inti kegiatan ( cor business ) rumah i. Catatan observasi klinik dan hasil
sakit yang berfungsi memberikan pelayanan pengobatan lain.
pasien satu hari atau lebih dengan berbagai jenis j. Resume akhir dan evaluasi pengobatan.
didalam suatu ruangan dengan kelas perawatan k. Nama dan tanda tangan petugas yang
yang berbeda. Perbedaan ruangan dengan kelas bertanggung jawab.
tidak menunjukkan perbedaan mutu pelayanan Selain pengisian rekam medis, Unit Rawat Inap
namun semata-mata pada jenis dan tarif berfungsi pula sebagai pemberi informasi pasien yang
pelayanan. berada didalamnya.Jumlah dan identitas pasien yang
Unit rawat inap merupakan unit yang paling masuk, pindahan dari ruang lain, jumlah dan identitas
banyak menghasilkan informasi dan paling pasien dipindahkan ke ruang lain, pasien yang keluar,
banyak mengggunakan formulir rekam yang dirawat intensif, OK, VK, dan lain-lain yang
medis.Setiap jenis pelayanan dapat berbeda jenis keluar serta pasien meninggal.
dan isi formulir sesuai dengan kebutuhan 4. Pengertian dan Fungsi Unit Assembling
informasi medis dan keperawatannya.Oleh sebab Assembling merupakan bagian di Unit Rekam
itu catatan penggunaan formulir menjadi sangat Medis yang berfungsi sebagai peneliti
penting artinya agar efisien dapat dijaga.Namun kelengkapan isi dan perakit rekam medis
jenis dan kelas perawatan apapun pasien di sebelum disimpan. Rekam medis yang telah diisi
rawat, setiap petugas yang bertanggung jawab oleh Unit Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat, Unit
melayani tetap berkewajiban melengkapi isi Rawat Inap dan Instalasi Pemeriksaan Penunjang
rekam medis.Rekam medis rawat inap dikatakan akan dikirim ke fungsi assembling bersama-sama
lengkap, minimal berisi : sensus harian. Lembar formulir dalam rekam
medis diatur kembali sesuai dengan urutan
riwayat penyakit pasien dan diteliti
kelengkapanpengisiannya, bila belum lengkap

akan dikembalikan ke unit yang bertanggung jawab. Untuk mengendalikan rekam medis yang belum
Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 4
lengkap digunakan kartu kendali. Rekam medis Unit Rekam Medis mengenai jumlah
yang sudah lengkap diserahkan ke unit dan jenis formulir yang telah digunakan.
pengkodean ( coding) dan pengindeks (indexing ) 5) Mengalokasikan dan mengendalikan
sedangkan sensus harian diserahkan ke unit nomor rekam medis.
pelaporan untuk diolah lebih lanjut. 6) Menyerahkan dokumen rekam medis
Sehubungan dengan itu, fungsi assembling juga yang sudah lengkap ke fungsi pengkode
mengetahui jenis formulir yang sering dan pengindeks.
digunakan, maka bagian ini berfungsi pula 7) Menyerahkan sensus harian ke fungsi
sebagai pengendalian formulir rekam analisis dan pelaporan.
medis.Pengendalian formulir ini penting artinya
agar dalam merancang formulir lebih efisien
Kerangka Konsep
sesuai dengan kebutuhan pelayanan pasien serta
INPUT PROSES OUTPUT
kebutuhan informasi bagi manajemen rumah
sakit.Usulan pengadaan jumlah dan jenis
Sarana & Prasarana
Pengembali an rekam medis rawat inap
Ketepatan
formulir datang dari unit rekam medis khususnya waktu
pengembali
fungsi assembling ini.Dengan demikian, salah
Unit Rawat Inap an rekam
satu kecakapan petugas yang ditempatkan di sini medis
Keterlamba tan pengembali an rekam medis
pasien
adalah dapat melakukan analisis perancangan Cek List rawat inap
formulir.
a. Tugas Pokok Assembling
Faktor yang mempenga ruhi keterlambat an
1) Menerima dokumen rekam medis dan
sensus harian dari unit-unit pelayanan.
2) Meneliti kelengkapan isi dan merakit
kembali urutan formulir rekam medis.
3) Mencatat dan mengendalikan dokumen Gambar 1. Kerangka Konsep
rekam medis yang isinya belum lengkap
dan secara periodik melaporkan kepada Dalam penyelenggaraan kegiatan rumah sakit tidak
Kepala Unit Rekam Medis mengenai lepas dari peran serta tenaga rekam medis. Konsep
ketidak lengkapan isi dokumen dan pada penelitian ini dimulai dari sarana prasarana yang
petugas yang bertanggung jawab mendukung kegiatan di Rumah Sakit tersebut, setelah
terhadap kelengkapan isi tersebut. itu Unit Rawat Inap yang terlibat dalam pelayanan
4) Mengendalikan penggunaan formulir- terhadap pasien melakukan pencatatan setiap hasil
formulir rekam medis dan secara pelayanan kesehatan sampai dengan pasien pulang.
periodik melaporkan kepada Kepala Rekam Medis kembali ke Unit Rekam Medis untuk
dilakukan proses selanjutnya, yaitu dibagian
assembling, dimana rekam medis pasien rawat inap
keluar dilihat satu persatu kelengkapan pengisian

formulir-formulir rekam medis. Kemudian dilakukan analisa dan check list kelengkapan untuk mencapai

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 5


ketepatan waktu pengembalian rekam medis dan 4. Faktor-faktor penyebab keterlambatan
menghindari keterlambatan pengembalian rekam pengembalian rekam medis rawat inap adalah
medis yang dapat mempengaruhi terjaminnya hal-hal yang menyebabkan terjadinya
kerahasiaan rekam medis pasien. keterlambatan pengembalian rekam medis pasien
rawat inap ke Unit Rekam Medis.
Variabel Penelitian
Pada penelitian ini menggunakan beberapa variabel, METODE PENELITIAN
diantaranya : Ruang Lingkup Penelitian
1. Standar Prosedur Operasional (SPO) Penelitian ini mencakup unit penunjang medis, yaitu
pengembalian rekam medis rawat inap. Unit Rekam Medis RS.Mitra Keluarga Kelapa
2. Alur pengembalian rekam medis pasien rawat Gadingd an ruang perawatan. Penelitian dilaksanakan
inap. pada bulan Januari tahun 2015.
3. Tingkat keterlambatan pengembalian rekam Rancangan Penelitian
medis rawat inap. 1. Metode Penelitian
4. Faktor-faktor penyebab keterlambatan Metode yang digunakan dalam penelitian ini
pengembalian rekam medis rawat inap. adalah deskriptif yaitu jenis penelitian yang
dilakukan dengan menjelaskan atau
Definisi Operasional menggambarkan keterlambatan pengembalian
1. Standar Prosedur Operasional pengembalian dokumen rekam medis pasien rawat inap ke unit
rekam medis rawat inap adalah serangkaian rekam medis dengan menggunakan pendekatan
instruksi baku yang mengatur bagaimana tata retrospektif yaitu melihat data–data yang telah
cara pengembalian rekam medis pasien rawat adadan wawancara dengan unit terkait.
inap. 2. Populasi dan Sampel
2. Alur pengembalian rekam medis pasien rawat Populasi yang diambil adalahjumlah semua
inap adalah tahap-tahap proses yang dijelaskan pasien yang pulang rawat inap dari RS.Mitra
dalam bentuk gambar tentang Keluarga Keluarga Kelapa Gading periode bulan
pengembalianrekam medis dari ruang perawatan Januaritahun 2015 sebanyak 756
ke Unit Rekam Medis dalam waktu 2x24 jam pasien.Pengambilan sampel yang diambil
setelah pasien pulang. menggunakan metode simple random sampling,
3. Keterlambatan pengembalian rekam medis rawat dimana setiap anggota atau unit dari populasi
inap adalah waktu penyerahan rekam medis mempunyai kesempatan yang sama untuk
rawat inap dari Unit Rawat Inap ke Unit Rekam diseleksi sebagai sampel. Jumlah sampel
Medis yang melebihi batas yang telah ditetapkan dihitung dengan menggunakan Rumus Slovin,
dalam protap pengembalian dokumen rekam yaitu :
medis 2x24 jam setelah pasien pulang. n = N/1+N(e)2
= 756/1+756(0,01)2
=756/1+0,0756
=756/1,0756 =702,8

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 6


Keterangan : d. Buku Ekspedisi Pengembalian Rawat Inap
N = Besar populasi 5. Pengolahan dan Analisa Data
n = Besar sampel Pengolahan data dalam penelitian ini adalah
e = Batas toleransi kesalahan (error tolerance) dengan mengecek keterlambatan pengembalian
rekam medis rawat inap melalui tabulasi yaitu
Jadi, berdasarkan perhitungan di atas, jumlah suatu cara pengumpulan data dengan cara
sampelnya adalah 703, dimana sampel yang penempatan data dalam tabel. Analisis data yang
diambil adalah jumlah rekam medis pasien pasca dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis
rawat inap bulan Januari tahun 2015 yang deskriptif, dimana memaparkan hasil penelitian
diperoleh datanya dari buku ekspedisi yang diperoleh yaitu tentang tinjauan
pengembalian rawat inap. keterlambatan pengembalian rekam medis rawat
3. Cara Pengumpulan Data inap dari Unit Rawat Inap ke Unit Rekam Medis.
a. Pengamatan (Observasi)
Melihat dan mencatat segala sesuatu yang HASIL PENELITIAN
berhubungan dengan proses pengembalian
1. Pengembalian Rekam Medis Pasien Pasca
rekam medis pasien pulang rawat inap. Dari
Rawat Inap pada Bulan Januari 2015 ke Unit
mulainya dikembalikan rekam medis dari
Rekam Medis
ruang perawatan ke ruang rekam medis,
a. SPO Pengembalian Rekam Medis Pasien
analisa kelengkapan rekam medis rawat
Rawat Inap
inap, tanggal pasien keluar rawat, sampai
Dari hasil pengamatan di ruang perawatan,
tanggal dikembalikannya rekam medis ke
ternyata pengembalian rekam medis pasien
ruang perawatan.
rawat inap dilakukan tidak sesuai dengan
b. Wawancara (Interview)
yang tercantum dalam SPO tentang
Melakukan wawancara langsung kepada
“Penerimaan Kembali/Pengembalian Berkas
petugas rawat inap dan petugas rekam
Rekam Medis”. Di dalam SPO tersebut
medis untuk memperoleh data tentang
tercantum bahwa waktu pengembalian
tingkat keterlambatan pengembalian
rekam medis untuk pasien rawat jalan paling
rekam medis dari ruang perawatan ke
lambat adalah 1x24 jam. Dan untuk pasien
unit rekam medis.
rawat inap adalah 2x24 jam.Namun setelah
4. Instrument( Alat pengumpulan data )
dilakukan pengamatan, waktu pengembalian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini
rekam medis pasien rawat inap ternyata bisa
adalah :
melebihi kebijakan yang sudah diatur dalam
a. Check list
SPO, yaitu 2x24 jam. Lama pengembalian
b. Kalkulator
703 rekam medis yang digunakan sebagai
c. Daftar Pertanyaan Wawancara
sampel dapat dilihat di lembaran lampiran
untuk masing-masing ruang perawatan.

b. Alur Pengembalian Rekam Medis Pasien Rawat Inap

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 7


Berdasarkan observasi, pengembalian rekam pengkodean diagnosa penyakit (coding ) dan
medis dimulai dari petugas perawatan yang juga indexing. Proses berikutnya adalah
mengembalikan rekam medis pasien rawat scanning, yang bertujuan untuk menyimpan
inap ke unit rekam medis. Dalam setiap formulir rekam medis ke dalam
pengembalian rekam medis, petugas dari komputer. Dan diakhiri proses filing, yaitu
ruang perawatan diwajibkan mengisi buku penyimpanan rekam medis ke dalam rak
ekspedisi pengembalian rawat inap yang penjajaran ( roll o’pack ).
berisi nama pasien, nomor rekam medis, dan
nama ruang perawatan. Buku ekspedisi ini
digunakan sebagai tanda serah terima rekam
medis. Setelah petugas perawatan
menyerahkan rekam medis, lalu petugas
rekam medis mengecek kelengkapan rekam
medis.
Untuk rekam medis yang masih ada
kekurangan dan belum lengkap
pengisiannya, maka petugas rekam medis
segera mengembalikannya ke ruang
perawatan untuk segera dilengkapi.Selain
dikembalikan ke ruang perawatan, petugas
rekam medis juga mengajukan ke dokter
yang bersangkutan saat praktik di
polispesialis dengan menyesuaikan jadwal
dokter yang bersangkutan.Petugas rekam
medis akan menuliskan setiap kekurangan
yang ada pada kartu kendali yang kemudian
akan ditempelkan dibagian depan rekam
medis. Setiap ketidaklengkapan ditulis pada
buku ekspedisi pengembalian rawat inap dan
diinput pada komputer.
Setelah semua pengisian rekam medis
terlengkapi, dilakukan proses assembling
agar setiap formulir rekam medis yang ada
tersusun dengan rapi sesuai dengan
urutannya. Kemudian dilanjutkan proses

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 8


Ruang Perawatan melengkapi kekurangan / Polispesialis saat dokter yang bersangk
Petugas perawatan mengembalika n ke unit rekam medis

Ti da

Petugas rekam medis mengecek kelengkapan rekam medis pasien

Assembling

Analisis

Scanning

Coding dan

Gambar 2.
Alur Pengembalian Rekam Medis Pasien Rawat Inap

c. Persentase Pengembalian Rekam Medis


Berdasarkan hasil pengamatan di RS Mitra
Keluarga Kelapa Gading, pengembalian
rekam medis rawat inap dikatakan terlambat,
apabila melebihi batas waktu pengembalian
yaitu 2x24 jam setelah pasien pulang. Batas
waktu keterlambatan diperoleh dari tanggal

kembali rekam medis rawat inap ke unit komputer.Setelah dilakukan pengamatan dan
rekam medis di kurangi tanggal pasien check list pada buku ekspedisi pengembalian
pulang. Tanggal kembali rekam medis rawat rawat inap, masih banyak ditemukan
inap dapat diperoleh datanya dari buku keterlambatan pengembalian.
ekspedisidan tanggal pasien pulang bisa
dilihat dari ringkasan masuk dan keluar, Tabel 1.Tingkat Keterlambatan Pengembalian Rekam
resume medis, struk pulang ataupun melalui Medis Rawat Inap RS Mitra Keluarga Kelapa Gading,

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 9


Januari 2015 Dari hasil pengamatan yang diperoleh di RS Mitra
Keluarga
Nama Ruang Waktu Pengembalian
Perawatan Kelapa Gading, lamanya waktu tingkat keterlambatan
Tepat % Terlambat %
waktu (>2 x 24 pengembalian rekam medis rawat inap dari masing-
(2x24 jam) Jam)
Amarilys 134 73.63 48 26.37 masing ruang perawatan dapat dilihat pada tabel
Brassia 14 9.59 132 90.41
berikut :
Chrisant 45 46.39 52 53.61
Dendro
20 43.48 26 56.52
bium Tabel 2. Lama Keterlambatan Waktu Pengembalian
Eucharis 12 24.49 37 75.51 Rekam Medis Rawat Inap RS Mitra Keluarga Kelapa
Gardenia 8 6.96 107 93.04 Gading, Januari 2015
Hortensia 30 44.12 38 55.88
Total 263 37.41 440 62.59 Nama Waktu Pengembalian
Ruang
Sumber :Sensus Harian Pengembalian Rekam Perawatan
Tercepat Terlama Frekuensi Rata2
Medis Rawat Inap RS Mitra Keluarga Kelapa terbanyak Keterlambatan
Amarilys 0 hari 33 hari 1 hari 2 hari
Gading Januari 2015
Brassia 1 hari 68 hari 4 hari 8 hari
Chrisant 0 hari 24 hari 4 hari 3 hari
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat
Dendro 1 hari, 3
keterlambatan pengembalian rekam medis adalah 1 hari 15 hari 3 hari
bium hari
sebesar 62,59 % dari total sampel 703 rekam medis Eucharis 0 hari 79 hari 5 hari 10 hari

pasien yang pulang rawat inap di bulan Januari tahun Gardenia 1 hari 26 hari 4 hari 7 hari
Hortensia 1 hari 14 hari 2 hari 4 hari
2015. Dengan tingkat keterlambatan pengembalian
Total Rata2 37/7 = 5.3
terendah sebesar 26,37 % dari ruang perawatan hari
Amarylis dan tingkat keterlambatan pengembalian
tertinggi dari ruang perawatan Gardenia sebesar Dari tabel di atas, waktu keterlambatan paling lama
93.04 %. adalah 79 hari di ruang perawatan Eucharis.
Berdasarkan perhitungan tabel di atas,rata-rata
keterlambatan perruang perawatan adalah 5 hari.
2. Faktor Keterlambatan Pengembalian Rekam
Medis
Dari hasil wawancara dengan petugas di ruang
perawatan dengan menggunakan pedoman
wawancara yang sudah dibuat sebelumnya,
ditemukan beberapa faktor keterlambatan terkait
pengembalian rekam medis pasien rawat inap,
diantaranya :
a. Kurangnya informasi yang jelas terkait
standar waktu pengembalian rekam medis
pasien rawat inap. Informasi yang petugas
perawatan ketahui, bahwa lebih cepat lebih

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 10


baik bila rekam medis pasien rawat inap perawatan lebih mengutamakan tugasnya di
langsung dikembalikan ke unit rekam medis. ruang perawatan.
b. Kurangnya tenaga kerja yang dimiliki oleh
ruang perawatan karena satu orang petugas PEMBAHASAN
perawatan mengerjakan tugas untuk lebih dari
Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengembalian
satu ruang perawatan. Hal ini menyebabkan
Rekam Medis Pasien Rawat Inap.
beban kerja yang terlalu banyak sehingga
Dalam SPO disebutkan bahwa pengembalian rekam
pengembalian rekam medis pasien rawat inap
medis pasien pulang rawat inap dilakukan 2 x 24 jam
tertunda.
setelah pasien pulang. Namun dari hasil pengamatan
c. Belum terlengkapinya pengisian beberapa
yang dilakukan masih banyak ketidaksesuaian yang
formulir rekam medis oleh dokter, seperti
terjadi karena petugas di ruang perawatan melakukan
diagnosa pada resume medis.
pengembalian tidak selalu sesuai dengan standar yang
d. Kurangnya tanda tangan pada formulir
berlaku.Bila petugas di ruang perawatan sempat dan
Catatan Harian Instruksi Dokter (CHID) juga
memiliki waktu kosong, petugas baru melakukan
ikut jadi salah satu penyebab keterlambatan
pengembalian. Banyaknya tugas yang dikerjakan di
pengembalian rekam medis.
ruang perawatan membuat tidak konsistennya waktu
pengembalian yang dilakukan oleh petugas di ruang
3. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara
perawatan.
dengan petugas di unit rekam medis, ditemukan
1. Alur Pengembalian Rekam Medis Pasien
beberapa faktor keterlambatan dalam
Rawat Inap
pengembalian rekam medis pasien rawat inap,
Dari hasil pengamatan selama penelitian, alur
antara lain :
pengembalian rekam medis pasien rawat inap
a. Ketidakdisiplinan dokter dalam pengisian
dimulai dari petugas perawatan yang
kelengkapan rekam medis, baik itu diagnosa
mengembalikan rekam medis pasien rawat inap
maupun tanda tangan.
ke unit rekam medis. Dimana dalam
b. Keterbatasan tenaga di unit rekam medis
pengembalian rekam medis, petugas dari ruang
karena saat ini baru tersedia satu orang
perawatan diwajibkan mengisi buku ekspedisi
petugas assembling. Dengan banyaknya
pengembalian rawat inap yang berisi nama
pasien yang pulang rawat membuat
pasien, nomor rekam medis, dan nama ruang
pengecekan terhadap rekam medis tertunda
perawatan. Buku ekspedisi ini digunakan sebagai
dan menyebabkan terjadinya penumpukan
tanda serah terima rekam medis.
rekam medis yang belum kembali di ruang
Dalam beberapa kejadian, seperti saat pasien
perawatan.
yang sudah pulang rawat inap melakukan kontrol
c. Kurangnya tenaga di ruang perawatan yang
rawat jalan sedangkan rekam medis pasien belum
khusus untuk melakukan pengembalian
tersedia dan belum kembali ke unit rekam medis
rekam medis pasien rawat inap ke unit
maka petugas rekam medis langsung mencari ke
rekam medis karena petugas di ruang
ruang perawatan untuk mengambil rekam medis

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 11


pasien yang bersangkutan.Namun hal ini tidak Pekerjaan Perekam Medis. Setiap kegiatan yang
disertai dengan pencatatan di buku ekspedisi dilakukan oleh unit rekam medis saling berkaitan
pengembalian rawat inap yang membuat dan bila salah satu prosesnya terganggu tentu
pengawasan rekam medis lemah dan rentan akan menghambat proses kegiatan selanjutnya.
untuk terjadinya kehilangan.Hal ini tidak sesuai Sedangkan bagi pasien itu sendiri, akan
dengan SPO yang berlaku di RS Mitra Keluarga mempengaruhi pengobatan selanjutnya yang
Kelapa Gading dimana seharusnya rekam medis akan dijalani oleh pasien dimana pasien harus
pasien rawat inap tercatat di buku ekspedisi mengalami waktu tunggu pelayanan lebih lama
pengembalian rawat inap. karena belum tersedianya rekam medis.Seperti
2. Persentase Ketepatan Waktu Pengembalian yang tertuang dalam SK Dirjen Yanmed DepKes
Rekam Medis RI No. 78 tahun 1991, dimana kegunaan rekam
Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 2 medis adalah sumber informasi medis dari pasien
(hal.31) diketahui bahwa tingkat keterlambatan yang berobat ke rumah sakit berguna untuk
pengembalian rekam medis pada bulan Januari keperluan pengobatan dan pemeliharaan
2015 adalah sebesar 62,59 % dari total sampel kesehatan pasien.Tertundanya pemberian
703 rekam medis di ruang perawatan yang pelayanan rawat jalan terhadap pasien dengan
dikembalikan ke unit rekam medis. Dan dari waktu tunggu lebih lama juga tidak sesuai
Tabel 2 (hal.31) juga didapatkan tingkat dengan Kemenkes RI
keterlambatan pengembalian tertinggi sebesar No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
93.04 % dari ruang perawatan Gardenia. Pelayanan Minimal Rumah Sakit dimana
Sementara dari hasil perhitunganpada Tabel 3 dijelaskan tentang standar pelayanan minimal
didapatkan hasil, rata-rata keterlambatan unit rekam medis terkait waktu penyediaan
pengembalian rekam medis pasien rawat inap dokumen rekam medik pelayanan rawat jalan,
adalah 5 hari, dengan waktu pengembalian yaitu ≤ 10 menit.Hal ini jelas dapat mengurangi
terlama dari ruang perawatan Eucharis yaitu 79 kualitas pelayanan dan mutu kepuasan yang
hari. diperoleh pasien.
Pengembalian rekam medis rawat inap yang Selain itu, semakin lamanya rekam medis
tidak tepat waktu dapat menghambat proses terlambat kembali dan belum masuk ke dalam
selanjutnya dalam unit rekam medis, yaitu proses lemari penyimpanan (roll o’pack) membuat
perakitan rekam medis ( assembling), analisa terjaminnya kerahasiaan medis seorang pasien
data, klasifikasi pemberian kode diagnosa menjadi berkurang, dimana kerahasiaan medis
penyakit ( coding ) dan indexing penyakit yang merupakan hal penting yang harus dijaga oleh
secara langsung dapat mempengaruhi unit rekam medis.Hal ini merupakan salah satu
pemenuhan kebutuhan laporan dan informasi kompetensi perekam medis yang terkait dalam
medis yang diperlukan oleh pihak-pihak yang aspek hukum dan etika profesi dalam Kemenkes
terkait.Hal ini mengacu pada Permenkes RI RI No.377/Menkes/SK/III/2007 dimana
Nomor 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

disebutkan bahwa perekam medis mampu memelihara kerahasiaan informasi pasien.


Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 12
3. Faktor-faktor Ketidaktepatan Waktu yang dapat meningkatkan mutu dan kepuasan
Pengembalian Rekam Medis pelayanan terhadap pasien. Begitu pun
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui sebaliknya, apabila komunikasi terganggu dan
bahwa penyebab ketidaktepatan waktu tidak lancar tentu akan menghambat pelayanan
pengembalian terdiri dari beberapa faktor terhadap pasien.
diantaranya kurangnya informasi yang jelas Keterbatasan tenaga di masing-masing unit, baik
terkait standar waktu pengembalian rekam medis unit rekam medis maupun ruang perawatan
pasien rawat ke inap dari ruang perawatan ke ternyata juga merupakan penyebab lain dari
unit rekam medis.Walaupun dalam SPO yang keterlambatan pengembalian rekam medis pasien
berlaku tercantum standar waktu pengembalian rawat inap.Satu orang petugas di ruang
rekam medis rawat inap, namun ternyata hampir perawatan memegang pekerjaan untuk lebih dari
semua petugas di ruang perawatan yang satu ruang perawatan.Begitu banyaknya
diwawancarai tidak mengetahui pasti kapan lama pekerjaan yang ditugaskan kepada petugas
waktu pengembalian. Sepanjang pengetahuan terkait pelayanan pasien selama rawat inap
yang mereka tahu, bahwa setelah pasien pulang membuat petugas tidak fokus dalam mengurus
rawat inap secepatnya rekam medis harus pengembalian rekam medis.Saat memiliki waktu
kembali ke unit rekam medis.Kurangnya luang dan kosong, petugas baru merapihkan
komunikasi antara unit rekam medis dengan rekam medis yang sudah pulang rawat dan baru
ruang perawatan menimbulkan adanya informasi mengembalikannya ke unit rekam medis.Dengan
yang kurang jelas terkait standar waktu tersebut. adanya pasien yang setiap harinya masuk dan
Sehingga waktu pengembalian rekam medis pun keluar ke ruang perawatan tanpa bisa
tidak sesuai dengan standar dan kebijakakan diperkirakan berapa jumlahnya, hal ini membuat
yang dibuat oleh rumah sakit. pengembalian rekam medis rawat inap pun tidak
Dalam Kemenkes RI No.377 tahun 2007 terkait tepat waktu.
Standar Profesi Perekam Medis dan Informasi Begitupun juga di unit rekam medis, dimana
Kesehatan pada kompetensi ketujuh tentang hanya ada satu orang petugas assembling yang
Kemitraan Profesi dimana disebutkan bahwa bertugas dalam penerimaan rekam medis yang
perekam medis mampu berkolaborasi inter dan kembali, mengecek kelengkapan rekam medis,
intra profesi yang terkait dalam pelayanan dan mengembalikan kekurangan pengisian rekam
kesehatan. Dan juga dijelaskan pada poin medis ke ruang perawatan. Dengan banyaknya
pertama dimana perekam medis mampu pasien yang pulang rawat setiap harinya
melaksanakan komunikasi efektif pada semua mengakibatkan kurangnya pengawasan (
tingkatan. Apabila komunikasi lancar dan benar monitoring ) petugas terhadap rekam medis yang
antara petugas rekam medis dengan perawat belum kembali dalam 2 x 24 jam yang
maka akan terjalin suatu kerja sama yang baik menimbulkan penumpukan rekam medis di
ruang perawatan dan lamanya rekam medis
kembali ke unit rekam medis.

Tidak lengkapnya pengisian rekam medis oleh dokter juga merupakan salah satu penyebab
Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 13
keterlambatan pengembalian rekam medis rawat (2010), salah satu tujuan primer dari rekam
inap. Dari hasil wawancara dengan petugas di medis adalah mendokumentasikan pelayanan
ruang perawatan, adanya kekurangan diagnosa yang diberikan oleh tenaga kesehatan, penunjang
pada lembar resume medis, tidak adanya tanda medis, dan tenaga lain yang bekerja dalam
tangan yang dibubuhkan oleh dokter dalam berbagai fasilitas pelayanan kesehatan. Dengan
Catatan Harian Instruksi Dokter (CHID) tersedianya rekam medis saat dibutuhkan tentu
seringkali menghambat pengembalian rekam menunjukkan manajemen informasi yang baik
medis inap ke unit rekam medis dan tidak sesuai dan berkesinambungan
dengan standar yang berlaku Dalam Undang-
Undang RI No.29 Tahun 2004 pun telah KESIMPULAN DAN SARAN
disebutkan bahwa setiap dokter atau dokter gigi
Kesimpulan
dalam menjalankan praktik kedokteran wajib
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka
membuat rekam medis. Rekam medis harus
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
segera dilengkapi setelah pasien selesai
1. Masih ditemukan petugas yang tidak
menerima pelayanan kesehatan, dimana setiap
melaksanakan SPO yang berlaku tentang
catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu
Pengembalian Rekam Medis yaitu 2x24 jam
dan tanda tangan petugas yang memberikan
untuk pasien yang baru mendapatkan pelayanan
pelayanan atau tindakan.
rawat inap
Dalam peraturan tersebut juga dijelaskan sanksi
2. Tingkat keterlambatan pengembalian rekam
yang bisa dikenakan oleh dokter atau dokter gigi
medis dari ruang perawatan ke unit rekam medis
yang dengan sengaja tidak membuat rekam
adalah sebesar 62,59 % dari total sampel 703
medis.Dengan adanya kedisiplinan dan tanggung
rekam medis pasien yang pulang rawat inap di
jawab dari dokter yang bersangkutan terkait
bulan Januari tahun 2015. Dengan tingkat
kelengkapan pengisian rekam medis tentu akan
keterlambatan pengembalian tingkat
mempermudah dokter bila suatu saat dokter
keterlambatan pengembalian tertinggi dari ruang
membutuhkan rekam medis pasien itu kembali
perawatan Gardenia sebesar 93.04 % dan
karena rekam medis yang dibutuhkan sudah siap
terendah sebesar 26,37 % dari ruang perawatan
di unit rekam medis tanpa perlu menunggu lama
Amarylis. Dengan waktu keterlambatan paling
karena harus mencari-cari terlebih dahulu ke
lama adalah 79 hari di ruang perawatan Eucharis
ruang perawatan.
dan rata-rata keterlambatan per ruang perawatan
Terjadinya penumpukan rekam medis di ruang
adalah 5 hari.
perawatan karena ketidaklengkapan pengisian
3. Faktor-faktor penyebab keterlambatan
rekam medis juga akan mempersulit tenaga
pengembalian rekam medis pasien rawat inap
kesehatan yang membutuhkan informasi tentang
dari ruang perawatan ke unit rekam medis
rekam medis seorang pasien. Menurut Hatta
diantaranya kurangnya informasi yang jelas
tentang standar waktu pengembalian rekam
medis, kurangnya tenaga baik di rekam medis

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 14


maupun di ruang perawatan yang khusus dan
DAFTAR PUSTAKA
fokus dalam pengelolaan rekam medis pasien
Depkes RI, SK Dirjen Yanmed No. 78 Tahun 1991
rawat inap, dan ketidaklengkapan pengisian
tentang Penyelenggaraan Rekam Medis di Rumah
formulir rekam medis oleh dokter.
Sakit
Hastuti, S.D. (2009).Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-
Saran 9551, Vol. III, No.1,(Jakarta, 2009)
Dari kesimpulan yang diperoleh, maka saran yang Hatta, Gemala, Pedoman Manajemen Informasi
dapat diberikan sebagai berikut : Kesehatan disarana Pelayanan Kesehatan, (Jakarta :
1. Perlunya sosialisasi dan koordinasi yang lebih UI-Press, 2010)
baik tentang Standar Prosedur Operasional Hosizah, Kumpulan Peraturan Perundangan Rekam
(SPO) terkait standar waktu pengembalian rekam Medis dan Informasi Kesehatan (Manajemen
medis rawat inap yaitu 2 x 24 jam setelah pasien Informasi Kesehatan), (Yogyakarta : aptiRMIK
pulang. Press, 2014)
2. Perlunya penambahan tenaga khusus di Huffman, Edna K., Health Information Management,
perawatan untuk pengembalian rekam medis dari (Berwyn, Illionis : Physician Record Company, 1994)
ruang perawatan ke unit rekam medis dan tenaga Keputusan Menteri Kesehatan RI
penerimanya di unit rekam medis. No.377/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi
3. Adanya komunikasi dan koordinasi antara Perekam Medis dan Informasi Kesehatan
petugas kesehatan untuk melakukan pencatatan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129 Tahun
rekam medis sesuai dengan tugas dan tanggung 2008 tentang Standar Minimal Pelayanan di Rumah
jawabnya masing-masing.. Sakit
4. Dilakukannya kegiatan analisis keterlambatan Notoatmodjo, Soekidjo, Metodologi Penelitian
pengembalian rekam medis pasien rawat inap Kesehatan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2002
yang dilakukan secara berkelanjutan setiap bulan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
yang hasil laporannya bisa dijadikan bahan Nomor 269/Menkes/Per/ III/2008 tentang Rekam
evaluasi. Medis
5. Dilakukannya monitoring pengembalian rekam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
medis pasien rawat inap untuk mengontrol rekam Nomor 55 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
medis mana yang sudah dan belum kembali dari Pekerjaan Rekam Medis.
ruang perawatan. Undang-Undang RI No.29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
Undang-Undang RI No.44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
Widjaja, Lily, Modul Manajemen Informasi
Kesehatan IIA, (Jakarta, 2013)

Medicordhif Vol 02 / No 1 / 2017 Page 15

You might also like