You are on page 1of 2

BAB 5

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yan
melaksankan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit
atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik vertikal
dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata sarana
pelayanan kesehatan lainnya, maupun horizontal dalam arti antara strata sarana
pelayanan kesehatan yang sama
2. Tujuan rujukan yaitu terwujudnya suatu tatanan pelayanan kesehatan yang
merata, terjangkau, bermutu, berdaya guna dan berhasil guna dan
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di setiap jenjang pelayanan kesehatan
yang berlaku. Sistem rujukan dibagi menjadi 2 macam yaitu rujukan kesehatan
dan rujukan medik.
3. Jenjang rujukan adalah tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
kemampuan pelayanan medis dan penunjang. Upaya Kesehatan Masyarakat
ditentukan berdasarkan jenjang administrasi pemerintahan yang meliputi
Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi.
4. Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang sesuai
kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh
fasilitas kesehatan tingkat pertama. Jika diperlukan pelayanan lanjutan oleh
spesialis, maka pasien dapat dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat kedua.
Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat diberikan
atas rujukan dari faskes primer. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes
tersier hanya dapat diberikan atas rujukan dari faskes sekunder dan faskes
primer
5. Apabila suatu puskesmas tidak mampu menanggulangi satu kasus penyakit
tertentu, maka puskesmas tersebut wajib merujuknya ke sarana pelayanan
kesehatan yang lebih mampu (baik hotizontal maupun vertikal). Sebaliknya
pasien pasca rawat inap yang hanya memerlukan rawat jalan sederhana, bias
dirujuk kembali ke puskesmas. Rujukan pelayanan kesehatan masyarakat juga
dilakukan apabila satu puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan
masyarakat tersebut telah menjadi kebutuhan masyarakat.
6. Keuntungan sistem rujukan dari sudut kalangan kesehatan (health provider)
adalah memperjelas jenjang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat
positif lainnya seperti semangat kerja, ketekunan, dan dedikasi; membantu
peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, yaitu: kerja sama yang terjalin;
memudahkan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana kesehatan
mempunyai tugas dan kewajiban tertentu. Sedangkan dari sudut masyarakat
sebagai pengguna jasa pelayanan (health consumer), manfaat sistem rujukan
adalah meringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan
yang sama secara berulang-ulang; mempermudah masyarakat dalam
mendapatkan pelayanan, karena telah diketahui dengan jelas fungsi dan
wewenang setiap sarana pelayanan kesehatan.
5.2 Saran
a. Bagi pelayanan kesehatan: dengan adanya sistem rujukan diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu karena tindakan
rujukan ditujukan pada kasus yang tergolong beresiko tinggi.
b. Bagi pasien: untuk bertindak kooperatif dan keluarga untuk
mempersiapkan perlengkapan pasien selama di puskesmas dan membawa
uang untuk biaya perawatan.
c. Bagi masyarakat: untuk mendukung sistem rujukan dan membantu proses
perujukan pasien.

You might also like