Professional Documents
Culture Documents
net/publication/292347048
CITATION READS
1 688
3 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by Iwan Fajar Pahlawan on 22 February 2017.
ABSTRACT
The research on making environmentally friendly upholstery leather (car seat) aims to
prepare upholstery leather of cowhides that meet the requirements for automotive (car) and meet
the environmental requirements (eco-label). This research uses 12 sides of salt cured raw
cowhides processed by using combination tanning process of chrome tanning agents and
vegetable tanning agents with synthetic tanning agents for re-tanning process. There are 2 kinds
of formula, namely: combination tanning, chrome tanning agents 2% and 4%, combined with
synthetic tanning agents (16% and 20%), and combination tanning of vegetable tanning agents
(15% and 26%) with synthetic tanning agents (16% and 18%). The research result showed that
the best formula for making environmentally friendly upholstery leather is 4% chrome tanning,
combined with syntan 4%. The physical test results of the leather are as follows: tensile strength:
211.81 kg / cm 2; elongation at break: 44.00%; stitch-tear strength: 163.33 kg / cm2 and split-tear
strength: 34.45 kg / cm2. The formula also produces environmentally friendly upholstery leather
(meet the eco-label criteria. SNI 19 - 7188.3.12006).
ABSTRAK
Pembuatan kulit Jok Ramah Lingkungan ini bertujuan untuk membuat kulit jok dari kulit
sapi yang memenuhi persyaratan kulit jok untuk otomotif ( mobil) serta memenuhi syarat
lingkungan ( ekolabel ). Penelitian ini menggunakan kulit sapi mentah awet garam sebanyak 12
lembar yang diproses dengan menggunakan proses penyamakan kombinasi yaitu menggunakan
bahan penyamak krom dan bahan penyamak nabati kombinasi dengan bahan penyanak sintetis
(syntan) sebagai bahan penyamakan ulang (retanning). Ada 2 macam formula, yaitu:
penyamakan kombinasi, bahan penyamak krom : 2 % dan 4 %, kombinasi dengan bahan
penyamak sintetis (16 % dan 20 %), dan penyamakan kombinasi bahan penyamak nabati (15%
dan 26% ) dengan bahan penyamak syntan (16% dan 18%). Dari hasil penelitian didapatkan
formula yang terbaik untuk pembuatan kulit jok ramah lingkungan adalah formula dengan bahan
penyamak krom 4 % kombinasi dengan bahan penyamak syntan 16 %. Hasil uji fisika kulit
tersebut adalah sebagai berikut: kekuatan tarik: 211,81 kg/ cm2; kemuluran: 44,00 %; kekuatan
Jahit:163,33 kg/cm2 dan kekuatan sobek: 34,45 kg/cm2 . Formula tersebut juga menghasilkan
kulit jok ramah lingkungan memenuhi kriteria Ekolabel. SNI 19- 7188.3.12006 .
10 MAJALAH KULIT, KARET DAN PLASTIK Vol. 28 No. 1 Juni Tahun 2012 : 09-17
pasar Eropa. Sedangkan menurut Acceptable Quality
Menurut data dari BASF (2010), total Levels in Leather (1976), persyaratan fisika
kebutuhan kulit yang digunakan untuk interior yang diperlukan adalah sebagai berikut:
mobil berjumlah 10-15 m2 terdiri dari : Seat 1. Kekuatan tarik (kg/cm )
2
covers / cor seat sebanyak : 4-5 m2; Roof liner : tebal < 2 mm = min = 100
3-4 m ; Door panels : 2-3 m ; Dashboard : 2
2 2
2. Kemuluran(%)
m ; Steering wheels 0,4 m ; dan lain-lainnya : 2
2 2
max = 50
3m .
2
3. Kekuatan jahit (kg/cm)
Sharphouse (1983) dan Gaoming C., tebal < 2 mm = min = 30
Bingzhang L. and Bo L (2011) mengatakan, 4. Kekuatan sobek (kgf/cm)
kulit jok biasanya dibuat dari kulit sapi, yang tebal < 2 mm = min = 15
disamak dengan bahan penyamak krom,
bahan penyamak nabati atau kombinasi Menurut SNI 19-7188.3.1-2006
keduanya dengan bahan penyamak syntetis Kriteria ekolabel Bagian 3. Kategori produk
(syntan). Bahan penyamak nabati umumnya kulit Seksi 1 : Kulit jadi,mempunyai
akan menghasilkan kulit yang kaku, kurang persyaratan ambang batas seperti berikut :
lemas, tidak tahan terhadap panas jika 1. Cr(VI) = < 3 ppm
dibandingkan dengan kulit yang disamak 2. Pentaklorofenol (PCP) = < 5 ppm
dengan bahan penyamak krom. 3. Formaldehyde bebas = < 200 ppm
Menurut Thorstensen (1976) 4. Zat warna Azo = < 30 ppm
keunggulan proses samak ulang (retanning ), 5. Logam berat (As, Cd dan Pb) = 100 ppm
menggunakan bahan penyamak sintetik (masing-masing logam)
(syntan), adalah : akan memberikan warna 6. Tetra-Klorofenol (TCP) = 5 ppm
yang lebih cerah pada kulit yang dihasilkan,
baik menggunakan bahan penyamak krom Menurut standar DIN 53351 ( Flexing
maupun bahan penyamak nabati, kulit nampak endurance ), ketahanan bengkuk untuk kulit
kelihatan berisi (fullness), memberikan Jok Otomotif, harus > 50.000 kali, kulit tidak
pegangan kulit lebih lemas, serta dapat mengalami retak. Sedangkan menurut TFl,
berfungsi sebagai pengikat (mordan) terhadap kulit Jok untuk Otomotif, harus mempunyai
zat warna kulit, pada proses pewarnaan kekuatan bengkuk, min. 200.000 kali, kulit
(dying). tidak retak.Terdapat korelasi antara sifat
Beberapa tahun mendatang (20 tahun) kekuatan tarik dan kemuluran kulit. Kulit yang
penyamakan kulit dengan menggunakan mempunyai sifat kekuatan tarik tinggi,
bahan penyamak krom, masih sangat biasanya mempunyai tingkat kemuluran yang
dibutuhkan karena sampai saat ini belum rendah. Kulit yang mempunyai sifat kekuatan
ditemukan bahan lain yang menghasilkan jahit yang tinggi, biasanya akan mempunyai
kulit jadi “ finished leather “ seperti jika sifat kekuatan sobek yang tinggi pula
disamak dengan bahan penyamak krom (Anonim, 2009 ).
(Covington, 2000 ). Keunggulan sifat yang Berkaitan dengan hal tersebut perlu
dimiliki yaitu antara lain: lemas, lentur, lebih melakukan penelitian tentang pembuatan kulit
tahan terhadap pengaruh mekanis, fisis Jok yang ramah lingkungan untuk keperluan
maupun biologis, sehingga kulit tersebut dapat pembuatan jok mobil, serta kualitasnya
digunakan untuk berbagai (Ottawa. E, 2011). memenuhi syarat sesuai dengan SNI 06 0775
Menurut SNI Kulit Jok SNI.06-0776- 1989 Kulit Jok dan standar lainnya yang sesuai
1989, persyaratan fisika yang diperlukan dengan kebutuhan pasar. Hasil penelitian ini
adalah sebagai berikut : diharapkan akan dapat disosialisasikan
1. Kekuatan tarik(kg/cm )
2
Min = 125 kepada industri penyamakan kulit, sehingga
2. Kemuluran (%) Min = 40 akan tertarik memproduksi kulit jok, dan
3. Kekuatan jahit (kg/cm) Min = 50 minimal produknya akan dapat memenuhi
4. Kekuatan sobek (kgf/cm ) Min = 20 kebutuhan industri assesories mobil dalam
negeri, yang selama ini masih impor. Adapun
Alat Penelitian
Alat penelitian terdiri atas : mesin untuk Pengujian
proses kimia: drum kayu untuk proses soaking Kulit jok hasil penelitian, kemudian
sampai dengan proses finishing, mesin untuk dilakukan pengujian berdasarkan parameter
proses mekanik : fleshing machine; splitting uji yang ada di SNI 06- 0779- 1989 (SNI- Kulit
machine; buffing machine, embossing Jok) dan SNI 19 7188. 3. 1 2006 (SNI Kriteria
machine; stacking machine; ironing machine Ekolabel) serta menurut Anonim (1976),
dan toggling machine dan alat penunjang persyaratan fisika yang diperlukan untuk kulit
untuk proses : kuda-kuda; pH stick; pisau, jok dari penyamakan kombinasi. Untuk uji
pisau; ember plastik dan sarung tangan plasik. ketahanan benkuk menggunakan standar
Mesin dan alat tersebut berada di standar DIN 53351 Flexing endurance.
Laboratorium Penelitian Proses Penyamakan
Kulit, Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik dan HASIL DAN PEMBAHASAN
Industri Penyamakan Kulit Lembah Tidar Hasil uji sifat fisis dan uji kimia untuk
Jaya di Magelang, Jawa Tengah. parameter ekolabel terhadap sembilan lembar
kulit jok hasil penelitian, disajikan pada
Metode Penelitian gambar 1 sampai dengan gambar 4 serta tabel
Proses penyamakan kulit sampai 2.Kulit jok dengan proses kombinasi bahan
dengan proses finishing , dilakukan menurut penyamak krom dan syntan serta kombinasi
metode yang biasa dilaksanakan oleh Balai bahan penyamak nabati dan syntan sifat
Besar Kulit, Karet dan Plastik, dikombinasi fisisnya adalah sebagai berikut:
dengan metode yang dilakukan diperusahaan.
Pada saat penyamakan (tanning) dan Kekuatan Tarik (tensile strength)
penyamakan ulang (retanning), masing- Hasil uji kekuatan tarik terhadap kulit jok yang
masing proses dipisahkan dengan formula diproses menggunakan kombinasi bahan
yang berbeda sesuai dengan formula pada penyamak krom dan syntan serta kombinasi
rancangan penelitian. Mengacu pada beberapa bahan penyamak nabati dan syntan, seperti
hasil studi pustaka dan parameter uji yang terlihat pada Gambar 1 berikut :
12 MAJALAH KULIT, KARET DAN PLASTIK Vol. 28 No. 1 Juni Tahun 2012 : 09-17
300 271.93 diproses menggunakan kombinasi bahan
penyamak syntan sebanyak 18 %. Kenaikan
Ke kuata n Ta rik (kg/cm2 )
150 136.97
119.47
Krom akan berpengaruh terhadap kekuatan tarik
pada kulit yang disamak menggunakan bahan
Nabati
100
39.33 40.00
40
kulit jadinya. Sedangkan penambahan syntan 30
Krom
Nabati
sebanyak 4 % sangat berpengaruh terhadap 20
197.62
200 171.15
150
138.18
163.33
131.82
161.54
132.78 Krom penyamakan kombinasi menggunakan bahan
100
Nabati penyamak syntan sebanyak 16 % sangat
50
berpengaruh, yaitu meningkatkan kekuatan
0
tarik pada hasil kulit jadinya. Penggunakan
K1S1, N1S3 K2S1, N2S3 K1S2, N1S4 K2S2, N2S4 bahan penyamak nabati yang banyak
Kode Kulit menyebabkan kulit menjadi kaku/keras,
hingga kekuatan tarik menjadi tinggi (Flaherty
Gambar 3 : Kekuatan jahit ( kg/cm2 ) O. dkk,1978) dan ( Purnomo, 1986 ).
70
Keku atan So bek (kg/cm2)
10
14 MAJALAH KULIT, KARET DAN PLASTIK Vol. 28 No. 1 Juni Tahun 2012 : 09-17
Gambar 4, menunjukkan bahwa kulit hasil ujinya. Dari hasil uji terhadap parameter
jok dengan kode K1S1; K2S1, dan K1S2 hasil uji: kekuatan tarik; kemuluran kulit; kekuatan
uji kekuatan sobek memenuhi syarat minimal jahit dan kekuatan sobek kulit jok yang
SNI kulit Jok, yaitu > dari 20 kg/cm2. Menurut dihasilkan pada proses penyamakan
BASF (Pocket Book for the Leather menggunakan bahan penyamak nabati
Technologist), bahwa kekuatan sobek, kombinasi dengan bahan penyamak syntan,
merupakan syarat yang sangat penting sekali maka kulit jok dengan kode N2S3, adalah kulit
dalam kegunakannya untuk kulit jok, apalagi jok yang paling baik, memenuhi syarat SNI
kulit jok untuk otomotif. Untuk kulit jok kulit jok dan syarat AQL, yaitu kulit Jok
dengan ketebalan < 2 mm, memerlukan diproses dengan bahan penyamak nabati 25 %,
persyaratan minimal untuk kekuatan sobek kombinasi bahan penyamak syntan 16 %.
sebesar 20 kg/cm . Makin tinggi kekuatan
2
Hasil uji memenuhi Kriteria ekolabel Bagian
sobek yang dihasilkan kulit jok, akan lebih 3. Kategori produk kulit Seksi 1 : Kulit jadi
memenuhi syarat untuk kulit jok. Menurut Untuk mengetahui apakah kulit Jok
persyaratan AQL, semua kulit memenuhi yang dihasilkan telah memenuhi syarat ramah
syarat., Seperti halnya hasil uji yang lain, lingkungan, maka produk kulit jok yang
maka pertambahan bahan penyamak krom dihasilkan dengan menggunakan bahan
sebanyak 2 %, tidak mempengaruhi hasil uji penyamak krom kombinasi dengan bahan
kekuatan sobek, tetapi penambahan bahan penyamak syntan, di uji sesuai dengan SNI 19-
penyamak syntan sebanyak 4 %, berpengaruh 7188.3.1 -2006 Kriteria ekolabel Bagian 3.
terhadap hasil ujinya. Kategori produk kulit Seksi 1 : Kulit jadi,
Dari hasil uji untuk parameter: kekuatan dengan hasil pada tabel 2 berikut : Tabel 2.
tarik ; kemuluran; kekuatan jahit dan kekuatan Hasil uji Ekolabel untuk kulit Jok hasil
sobek, dapat disimpulkan bahwa kulit dengan penelitian, sesuai SNI 19- 7188.3.12006
kode K2S1, memenuhi syarat SNI Kulit Jok Kriteria ekolabel Bagian 3. Kategori produk
(Upholstery leather ) SNI 06. 0779 1989, dan kulit Seksi 1 : Kulit jadi
Acceptable Quality Levels in Leahers
(AQL,1976) Kode K2S1, adalah kulit jok yang
Hasil Uji
Keterangan
No. Macam Uji K1S1 K2S1 K1S2 K2S2 SNI Kriteria Ekolabel
diproses dengan bahan penyamak krom 4 % 1. Pb+
( 2%,16% ) ( 4%, 16% ) ( 2%, 20% ) ( 4%, 20% )
(ug/g) Ttd Ttd Ttd Ttd < 100 ppm
kombinasi dengan bahan penyamak syntan 16 2. Cd+ (mg/L) Ttd Ttd Ttd Ttd < 100 ppm
%. 3.
Krom hexava-
len (mg/kg)
0,3415 1,3880 0,4239 1,3906
< 3 ppm
Tabel 3. Perbandingan hasil uji fisika terbaik dari kulit jok Kombinasi Krom Syntan (K2 S1)
dan Kulit Jok kombinasi Nabati Syntan (N2 S3)
16 MAJALAH KULIT, KARET DAN PLASTIK Vol. 28 No. 1 Juni Tahun 2012 : 09-17
DAFTAR PUSTAKA Gaoming C., Bingzhang L. and Bo L., 2011. A
Anonim., 1976. Acceptable Quality Levels in Study of Cattle hide Automobile
Leathers. Upholstery. China Leather Industry
Anonim., 1995. The role of white tanning for Research Insitute, Beijing. Diunduh dari
the leather industry. World Leather internet, bulan Maret 2011.
A n o n i m . , 2 0 0 9 . T F L . Te s t M e t h o d e Schmidt, H., 2001. Demand on Leather and
requirement for Car Seat. Leather Trends from The Automotive
Anonim., 2010. Automotive Solutions Viewpoint. World Leather.
Performance Passion Success and Kit Bird and Earnshaw, 1995. Automotive
Automotive Leather Collection East Upholstery Leathers Performance and
Asia. Physical testing. World Leather.
Anonim, 2010, Quality requirements for the Ottawa E., 2011. Meeting the requirements of
main types of leather (Upholstery). he automotive industry, Business
Pocket Book for the Leather Management di unduh dari internet,
Technologist bulan Februari
Aprisindo, 2007. Buku profil spesifikasi kulit Flaherty O .,William T. and Roddy, 1978. The
tersamak Indonesia . Chemistry and Technology of Leather.
Asosiasi Penyamak Kulit Indonesia, 2010. Volume III, Process Control of Leather
Directory Asosiasi Penyamak Kulit Quality.
Indonesia. Purnomo., 1986. Pengetahuan Dasar
Arnoldi, H., 1999. A guide for the furniture Teknologi Penyamakan Kulit. Akademi
manufacturer on the creation and care Teknologi Kulit, Yogyakarta
of furniture leathers. London, Business Sharphause, J.H., 1983. Leather Technician
Management. The 4th. Asian Handbook. Great Britania, London..
International Conference of Leather SNI 19-7188.3.1 -2006 Kriteria ekolabel
Science and Technology. Bagian 3. Kategori produk kulit Seksi 1
Covington, A.D., 2000. What is The Future of ( : Kulit jadi
chrome ) Tanning Leather Manufacture SNI 06 0776 1989, Kulit jok.
in The New Millennium. Regional Thomas C. Thorstensen., 1976. Practical
Programme For Pollution Control in Leather Technology,. Robert E. Krieger
The Tanning Industry in South-East Publishing Company, Huntington, New
Asia. US/RAS/92/120. York.
DIN 53351- 01., 1983 .Testing of Leather
Determination of Flexing endurance.