You are on page 1of 6

Vol. 6, No. 2, Desember 2018, pp.

110-115 pISSN:2355-2352

EDUBIOLOGICA
Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi
Sekretariat: Jl. Pramuka No. 67 Kuningan 45512 Telepon/Fax. (1232) 878702

Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Untuk


Meningkatkan Literasi Sains Dan Teknologi
Sulis
123
Winasti 1*, Usep Soetisna 2, Anna Fitri Hindriana 3
Program Studi Magister Pendidikan Biologi, SPs Universitas Kuningan, Kuningan 45512 Indonesia

INFORMASI A R TI KE L AB S T R A C T

Keywords The literacy skills of science and technology in Indonesia is still low, and
Interactive Multimedia results from study science in Indonesia is still categorized as low. One of
Based Learning the efforts is the use of effective learning media that can ultimately
Literacy of Science improve the quality of learning outcomes. This study aims to determine
Technology the increase of science and technology literacy through interactive
multimedia-based learning on the material of pollution impact for life.
This study is Quasi Experiment with one group pretest-posttest design.
The population in this study are all students of class VII of MTsN 7
Majalengka. The research sample is class VII E as many as 40 people.
Analysis of the data used is normality test, homogeneity Wilcoxon test
data from pretest and posttest. From this research found: 1)
Characteristic of interactive multimedia based learning is video displays,
video content, animations, contains questions, and narration to clarify
video displays. 2) Characteristics of interactive multimedia is to have
more than one media convergent (in the form of images, animation and
video), interactive which is able to accommodate a user response, and be
independent ie interactive multimedia provide convenience and
completeness of the content so that it can use it without the guidance of
others. 3) interactive multimedia-based learning can improve students'
science literacy and technology in the material impact of pollution for
life, by giving the conclusion increase is being considered. 4) Based on
the results of questionnaires given to students after learning science by
using interactive multimedia, student responses to the use of interactive
multimedia, including in the medium category, meaning that most of the
students in the experimental class had a good response to the interactive
multimedia-based learning in science subjects.
Copyright © 2018, First Author et al
This is an open access article under the CC–BY-SA license

APA Citation: Winasti, S., Soetisna, U., & Hindriana, A., F. (2018). Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif
Untuk Meningkatkan Literasi Sains Dan Teknologi. Edubiologica: Jurnal Penelitian Ilmu dan
Pendidikan Biologi ,6 (2), 110 -115. doi: 10.25134/edubiologica.v6i2.2373

PENDAHULUAN dengan kemampuan siswa dalam memahami


Kemajuan teknologi yang pesat akibat informasi, ilmu pengetahuan dan fakta yang
majunya perkembangan sains dan teknologi ada dalam kehidupan sehari-hari. Pencapaian
perlu diimbangi dengan penguasaan ilmu individu dalam pengetahuan dan keterampilan
pengetahuan agar individu dapat berpartisipasi sains lebih jauh lagi dapat berimplikasi pada
secara penuh dalam masyarakat, dimana ilmu kesiapan mereka menghadapi era pemanfaatan
pengetahuan dan teknologi memiliki peran teknologi canggih dimasa yang akan datang
yang penting. Pemahaman sains dan teknologi (Devi, 2014).
dapat memberdayakan individu untuk Menurut National Research Council (2001),
berpartisipasi secara tepat dalam penentuan pencapaian tingkat literasi sains siswa
kebijakan publik dimana masalah ilmu merupakan salah satu tujuan utama dalam
pengetahuan dan teknologi berdampak pada pendidikan sains. Pentingnya pencapaian
kehidupan mereka. Literasi sains berkaitan literasi sains siswa Indonesia dibuktikan

10.25134/edubiologica.v6i2.2373 ttps://journal.uniku.ac.id/index.php/edubiologica edubiologica_spsbio@uniku.ac.id


110
Edubiologica: Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi
Vol. 6, No. 2, Desember 2018, pp. 110-115

dengan keikutsertaan Indonesia dalam program berpikir dan keterampilan mengatasi masalah,
assesmen internasional seperti PISA mempelajari peran orang dewasa dan menjadi
(Programme for International Student pelajar yang mandiri. Masalah juga dijadikan
Assesment), yang dibentuk untuk menilai sebagai langkah awal seseorang untuk lebih
tingkat literasi siswa dengan mengadakan suatu berpikir kreatif, karena siswa tidak hanya
penilaian berskala internasional. Hasil sekedar mendengarkan, mencatat, menghapal
penelitian PISA tahun 2000 dan tahun 2003 materi tetapi siswa aktif berpikir,
menunjukkan bahwa literasi siswa Indonesia berkomunikasi, mencatat, mengolah data dan
tersebut diduga baru mampu mengingat membuat kesimpulan dari masalah yang
pengetahuan ilmiah berdasarkan fakta ditemukannya, sehingga nantinya siswa dapat
sederhana (Toharudin, 2011). Hal ini dikuatkan memberikan kontribusi kepada lingkungan
oleh Dasar Pemikiran yang ditulis pada masyarakatnya dan sebagai langkah awal
Panduan Seminar Sehari Hasil Studi mengembangkan bakatnya agar siap bersaing
Internasional Prestasi Siswa Indonesia dalam nanti dalam kehidupan bermasyarakat. Hal
Bidang Matematika, Sains, dan Membaca, yang inilah yang mendorong penulis untuk
menyebutkan bahwa salah satu sebab mengambil judul tesis “Pembelajaran Berbasis
rendahnya mutu lulusan adalah belum Multimedia Interaktif Untuk Meningkatkan
efektifnya proses pembelajaran. Proses Literasi Sains Dan Teknologi Pada Materi
pembelajaran selama ini masih terlalu Dampak Pencemaran Bagi Kehidupan”.
berorientasi terhadap penguasaan teori dan
hapalan dalam semua bidang studi yang METODE PENELITIAN
menyebabkan kemampuan belajar peserta didik Subjek dalam penelitian ini adalah siswa
menjadi terhambat. MTs Negeri 7 Majalengka. Penelitian
Kurangnya kemampuan siswa dalam dilakukan pada 40 orang siswa kelas VII dan
menyelesaikan suatu masalah disebabkan siswa dijadikan sebagai kelas eksperimen yang
sehari-harinya sudah terlatih menerima apa menggunakan metode pembelajaran berbasis
yang diajarkan oleh guru baik dari pencapaian multimedia interaktif. Penelitian ini
penguasaan konsep untuk sekedar memenuhi menggunakan pendekatan kuantitatif, metode
aspek kognitifnya saja. Padahal penting bagi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
seorang pendidik untuk membiasakan siswanya quasi eksperiment. Untuk alat tes penelitian
ikut terlibat dalam suatu pembelajaran (student menggunakan soal pilihan ganda yang
centered), melatih siswa untuk mencari digunakan pada saat pretest dan posttest untuk
jawaban dari masalah yang mereka temukan, mengukur literasi sain dan teknologi, dengan
literasi sains, berpikir kritis, berpikir kreatif terlebih dahulu dilakukan uji analisis butir soal
sampai menemukan suatu konsep agar untuk mengetahui validitas, realiabilitas,
pembelajaran bisa dirasakan lebih bermakna. tingkat kesukaran dan daya pembeda soal. Dan
Salah satu pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap
oleh guru untuk memperbaiki sistem pembelajaran berbasis multimedia interaktif
pembelajaran tersebut adalah pembelajaran digunakan instrumen angket, dengan terlebih
berbasis massalah yang menggunakan media dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas
komputer (multimedia interaktif). Masalah angket, serta dilakukan wawancara pada siswa.
bukanlah penghalang untuk mengembangkan Sebelum melakukan pengujian hipotesis,
literasi sains dan teknologi. Masalah dapat terlebih dahulu dilakukan uji asumsi statistik
dijadikan sebagai langkah awal menjadikan untuk mengetahui apakah sampel-sampel yang
seseorang mampu menggunakan pengetahuan diambil berdistribusi normal atau tidak, yakni
sainsnya seperti menggunakan pengetahuan menggunakan uji normalitas dan uji
ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan, menarik homogenitas. Setelah uji asumsi statistik
kesimpulan dan membuat keputusan dari terpenuhi, maka dilanjutkan pada uji Wilcoxon
masalah tersebut dalam upaya untuk Signed Ranks Test untuk menguji bagaimana
memecahkan masalah. perbedaan literasi sains dan teknologi siswa
Dalam penelitian ini dipilih materi dampak pada saat pretest (sebelum penerapan
pencemaran bagi kehidupan. Diawali dengan pembelajaran berbasis multimedia interaktif)
pencemaran dalam lingkungan siswa sehari- dan posttest (setelah penerapan pembelajaran
hari, hal ini akan membantu siswa berbasis multimedia interaktif). Untuk
mengembalikan mengembangkan keterampilan mempermudah dalam pengujian hipotesis maka

111
Sulis Winasti et.al (Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif)
Edubiologica: Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi pISSN:2355-2352
Vol. 6, No. 2, Desember 2018, pp. 110-115

penulis menggunakan bantuan software SPSS dihubungkan dengan materi pencemaran


versi 17. lingkungan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 2. Karakteristik Multimedia Interaktif


Berdasarkan data hasil penelitian dan Multimedia interaktif merupakan salah satu
pengujian hipotesis menunjukkan hasil: sarana pendidikan yang digunakan guru
1. Ciri Khas Pembelajaran Berbasis dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam
Multimedia Interaktif pembelajaran dampak pencemaran bagi
Multimedia interaktif merupakan kehidupan, guru menggunakan multimedia
multimedia yang dilengkapi dengan alat interaktif dalam bentuk video, gambar dan
pengontrol yang dapat dioperasikan oleh animasi. Adapun karakteristik dari
pengguna, sehingga pengguna (guru dan multimedia interaktif adalah:
siswa) dapat memilih apa yang dikehendaki a. Multimedia interaktif memiliki lebih dari
untuk proses selanjutnya. Pembelajaran satu media yang konvergen. Dalam
berbasis multimedia ini menggunakan lebih menggunakan multimedia pada
dari satu media pembelajaran (video, pembelajaran dampak pencemaran bagi
gambar dan animasi), dan penggunaan kehidupan, guru menggunakan media
multimedia ini dapat mempermudah siswa interaktif yang berupa gambar, animasi
dalam belajar. Hal ini sesuai dengan hasil dan video. Guru membuat tayangan
penelitian Hede & Hede (2002) yang video dan gambar-gambar tentang materi
mengatakan bahwa siswa dapat menavigasi pencemaran lingkungan, sehingga siswa
ke sumber informasi dalam waktu yang seperti melihat langsung bukti fisik dari
lebih singkat, membangun hubungan bentuk pencemaran lingkungan. Hal ini
dengan topik yang lebih relevan, dan sejalan dengan pendapat Balm, James
membangun pengetahuan mereka dengan (2014) yang menjelaskan bahwa gambar
menghubungkan pada informasi yang dapat membantu seseorang untuk terlibat
bermakna. Pembelajaran IPA yang berbasis dan berkontribusi lebih aktif pada suatu
multimedia interaktif ini, memiliki beberapa proses.
ciri khas dalam pelaksanaannya yaitu: b. Bersifat interaktif yaitu mampu untuk
a. Menampilkan video, yaitu dalam mengakomodasi respon pengguna. Hal
pembelajaran berbasis multimedia ini sesuai dengan pendapat Harper dalam
interaktif, guru menyajikan materi dalam Nusir, Sawsan (2012) yang mengatakan
bentuk tayangan video. bahwa lingkungan belajar interaktif
b. Isi video, yaitu video pembelajaran yang dapat menghasilkan instruksi yang
ditayangkan berisi video tentang efektif dalam sistem pembelajaran.
perubahan dan dampak pencemaran c. Bersifat mandiri artinya multimedia
lingkungan. interaktif memberikan kemudahan dan
c. Menampilkan animasi, yaitu kelengkapan isi sedemikian rupa
pembelajaran berbasis multimedia sehingga dapat menggunakannya tanpa
interaktif menggunakan animasi tentang bimbingan orang lain. Hal tersebut sesuai
pencemaran lingkungan. dengan pendapat dari Margie, J (1996)
d. Berisi pertanyaan, yaitu selama yang menjelaskan bahwa multimedia
berlangsungnya pembelajaran dengan memiliki potensi untuk menciptakan
menggunakan multimedia interaktif ini, lingkungan belajar yang berkualitas
siswa dalam melihat tayangan videonya tinggi, dengan kemampuan menciptakan
diberikan pertanyaan-pertanyaan tentang lingkungan pembelajaran yang lebih
materi yang dipelajari. Pertanyaan realistis melalui media yang berbeda.
tersebut dimunculkan dalam layar
monitor yang dapat disimak bersama- 3. Berdasarkan uji Wilcoxon Signed Ranks
sama oleh seluruh siswa. Test diperoleh hasil pretest posttest kelas
e. Menampilkan narasi untuk memperjelas eksperimen bernilai signifikansi p-value =
video, yaitu video pembelajaran yang 0,000, sehingga p-value < α = 0,05, hal ini
ditayangkan tidak hanya berisi gambar berarti H0 ditolak yang artinya pembelajaran
dan animasi saja, tetapi muncul juga berbasis multimedia interaktif dapat
narasi-narasi yang dibuat oleh guru dan meningkatkan literasi sains dan teknologi

112
Sulis Winasti et.al (Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif)
Edubiologica: Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi
Vol. 6, No. 2, Desember 2018, pp. 110-115

siswa pada materi dampak pencemaran bagi pada kelas eksperimen memiliki tanggapan
kehidupan, dengan memberikan kesimpulan yang baik terhadap pembelajaran berbasis
peningkatan dikategorikan sedang. Hasil multimedia interaktif pada mata pelajaran
penelitian ini sesuai dengan penelitian yang IPA. Tanggapan siswa tergambar dari hasil
dilakukan oleh para peneliti sebelumnya angket pada tiap indikator yang diukurnya,
seperti Latip, Abdul (2015) yang dan disajikan pada tabel 2.
menunjukkan penggunaan multimedia
pembelajaran berbasis literasi sains dapat Tabel 2. Distribusi Frekuensi Angket Siswa
meningkatkan literasi sains siswa, Arisman, Kelas Kategori Frekuensi Persentase
interval (%)
Azizah (2015) yang menerapkan 55 – 62 Rendah 5 12,50
pembelajaran demonstrasi multimedia 63 – 70 Sedang 23 57,50
interaktif untuk meningkatkan literasi sains 71 – 77 Tinggi 12 30,00
Jumlah 40 100
siswa.
Adapun tahapan pelaksanaan pembelajaran
Dari tabel 1.2 dapat terlihat bahwa angket
berbasis multimedia interaktif pada kelas
tanggapan siswa terhadap penggunaan
ekperimen: 1) Orientasi siswa kepada
masalah, 2) mengorganisasi siswa untuk multimedia interaktif dalam kategori sedang
sebesar 57,50%, dan 30,00% pada kategori
belajar, 3) Membimbing pengamatan
tinggi, sisanya 12,50% siswa pada ketegori
individu maupun kelompok, 4)
rendah. Hal ini bisa ditafsirkan bahwa sebagian
mengembangkan dan menyajikan hasil
karya, 5) menganalisis dan mengevaluasi besar siswa memiliki tanggapan yang baik
terhadap penggunaan multimedia interaktif
proses pemecahan masalah. Sedangkan
pada pembelajaran dampak pencemaran bagi
untuk rata-rata skor setiap indikator literasi
kehidupan, hanya saja masih diperlukan
sains dan teknologi yang dicapai oleh siswa
dapat dilihat dalam tabel 1. bimbingan dari guru dan pihak sekolah agar
tumbuh kesadaran dalam pemanfaatan
multimedia interaktif pada proses pembelajaran
Tabel 1. Skor Rata-rata Tiap Indikator
yang dilakukan oleh siswa. Karena diperlukan
Literasi Sains dan Teknologi
Kategori suatu pembiasaan secara berkesinambungan
(Berdasarkan Rentang Nilai untuk semua siswa agar bisa terampil dalam
Indikator Rata-rata) penggunaan multimedia tersebut, juga
Belum Baik Sudah Baik
(0 – 20) (21 – 41) diperlukan dukungan dari sekolah berupa
Indikator Proses Sains - 35,43 sarana dan prasarana yang ikut mendukung
Indikator Sikap Sains - 26,60
Indikator Literasi - 35,67
dalam pembelajaran yang menggunakan
Teknologi multimedia interaktif tersebut.

Tabel 1. menunjukkan bahwa untuk SIMPULAN


tiap indikator literasi sains dan teknologi 1. Ciri khas dari pembelajaran berbasis
berada pada kategori baik, sehinga siswa multimedia interaktif, bahwa kegiatan
dinilai sudah mampu untuk mencapai belajar siswa berhubungan dengan aktivitas
indikator literasi sains dan teknologi yang mental siswa dalam berinteraksi dengan
ditargetkan dalam pembelajaran dampak lingkungan yang menghasilkan perubahan
pencemaran bagi kehidupan, yaitu siswa perilaku yang bersifat relatif konstan.
mampu untuk menjelaskan fenomena Multimedia interaktif yang digunakan dalam
ilmiah, menggunakan bukti ilmiah, pembelajaran dampak pencemaran bagi
mampu berfikir kritis dan membuat kehidupan, berupa video, gambar dan
kesimpulan, serta mempunyai tanggung animasi. Ciri khas dari pembelajaran
jawab dan kepedulian pada lingkungan. berbasis multimedia interaktif adalah
menampilkan video, isi video, menampilkan
4. Tanggapan siswa animasi, berisi pertanyaan, dan
Berdasarkan hasil angket dapat diketahui menampilkan narasi untuk memperjelas
bahwa secara keseluruhan respon siswa video.
terhadap penggunaan multimedia interaktif 2. Karakteristik multimedia interaktif adalah 1)
termasuk dalam kategori sedang. Hal ini memiliki lebih dari satu media yang
dapat diartikan bahwa sebagian besar siswa konvergen yaitu dalam pembelajaran

113
Sulis Winasti et.al (Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif)
Edubiologica: Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi pISSN:2355-2352
Vol. 6, No. 2, Desember 2018, pp. 110-115

dampak pencemaran bagi kehidupan, guru Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-teori Belajar
menggunakan media interaktif yang berupa dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga
gambar, animasi dan video 2) bersifat
interaktif yaitu mampu untuk Daryanto. (2004). Masalah Pencemaran.
mengakomodasi respon pengguna, dan 3) Bandung: Tarsito
bersifat mandiri yaitu multimedia interaktif
memberikan kemudahan dan kelengkapan Devi, Siska Sintia. (2014). Konstruksi Alat
isi sehingga dapat menggunakannya tanpa ukur Penilaian Literasi Sains Siswa SMS
bimbingan orang lain. pada Konten Interaksi Antarmolekul
3. Hasil analisis data pretest posttest Menggunakan Konteks Inkjet Printer.
menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis Skripsi UPI Bandung. Tidak diterbitkan
multimedia interaktif dapat meningkatkan
literasi sains dan teknologi siswa pada Hede, T. & Hede, A. (2002). Multimedia
materi dampak pencemaran bagi kehidupan, effects on learning: Design implications
dengan memberikan kesimpulan of an integrated model. In McNamara,
peningkatan dikategorikan sedang. S. & Stacey, E.(Ed), Untangling the
4. Berdasarkan hasil angket yang diberikan Web: Establishing Learning Links.
pada siswa setelah pembelajaran dampak Proceedings of ASET Conference 2002
pencemaran bagi kehidupan dengan [On-line]. Available:
menggunakan multimedia interaktif, respon http://www.aset.org.au/confs/2002/hede-
siswa terhadap penggunaan multimedia t.html. [ 14 Agustus 2016]
interaktif termasuk dalam kategori sedang.
Artinya sebagian besar siswa pada kelas Kustandi, C. (2013). Media Pembelajaran
eksperimen memiliki tanggapan yang baik Manual dan Digital. Bogor: Ghalia
terhadap pembelajaran berbasis multimedia Indonesia
interaktif pada mata pelajaran IPA. Hal ini
memberikan gambaran bahwa siswa merasa Latif, Abdul. (2015). Pengembangan
tertarik pada pembelajaran berbasis Multimedia Pembelajaran berbasis
multimedia interaktif, siswa memperoleh Literasi Sains Untuk Siswa SMP Pada
kemudahan dalam belajar, motivasi Tema Teknologi. Bandung: Prosiding
belajarnya meningkat, sehingga mudah Simposium Nasional Inovasi
dalam memahami konsep materi yang Pembelaajran Sains SNIPS 2015.
sedang dipelajari, dan hal itu berdampak
pada optimisme keberhasilan belajar siswa Mahida. (2004). Pencemaran Air dan
yang meningkat. Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta :
Rajawali
DAFTAR PUSTAKA
Arisman, Azizah. (2015). Penerapan Margie, J.& Liu, M. (1996). Introducing
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Interactive Multimedia to Young
dengan Metode Praktikum dan Children: A case Study of How Two-
Demonstrasi Multimedia Interaktif Years-Olds Interact with the
(MMI) dalam Pembelajaran IPA Terpadu Technology. Educational Resources
Untuk Meningkatkan Literasi Sains Information center.
Siswa. Journal UIN Jakarta EDUSAINS.
Vol 7, No 2 (2015). National Research Council. (2010). Inquary
and The National Science Education
Balm, James. (2014). The power of pictures. Standart : A Guide for Teaching and
How we can use images to promote and Learning. Washington DC :
communicate science. [Online]. http:/books.nap.edu/html/inquiry
http://blogs.biomedcentral.com/bmcblog/ addendum/notice.html. (25 Februari
2014/08/11/the-power-of-pictures-how- 2016)
we-can-use-images-to-promote-and-
communicate-science/. Available. [ 16 Nurhayati, Nunung. (2013). Pencemaran
Agustus 2016] Lingkungan. Bandung: Yrama Widya

114
Sulis Winasti et.al (Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif)
Edubiologica: Jurnal Penelitian Ilmu dan Pendidikan Biologi
Vol. 6, No. 2, Desember 2018, pp. 110-115

Nusir, Sawsan. (2012). Studiying The Impacr


Of Using Multimedia Interactive
Programs At Children Ability To Learn
Basic Math Skills. Journal Acta
Didactica Napocensia, Nolume 5
Number 2, 2012

Soedomo, M. (2001). Pencemaran Udara.


Bandung: ITB

Subhan, (2010). Penggunaan Multimedia


Interaktif Berbasis Literasi Sains dan
Teknologi pada Pembelajaran IPA
Terpadu dengan Tema Pengaruh Zat
Adiktif dan Psikotropika. Tesis pada SPs
UPI, Bandung : Tidak diterbitkan

Sutopo, A. H. (2003). Multimedia Interaktif


dengan Flash. Jakarta: Graha Ilmu

Suyono. (2012). Belajar dan Pembelajaran.


Bandung: Remaja Rosdakarya

Toharudin, Rustaman. (2011). Membangun


Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:
Humaniora

115
Sulis Winasti et.al (Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif)

You might also like