You are on page 1of 10

MAKALAH PERSONALITY DEVELOPMENT

Konflik Interpersonal dan Intrapersonal

Nama: Vera Noverinda


NIM: 21231066
Prodi: S1 Keperawatan

STIKES Tarumanagara

Halaman 1 dari 10
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan karunia-Nya, sehingga saya
dapat menyelesaikan makalah “konflik interpersonal dan Intrapersonal” dengan baik.
Makalah ini, dapat diselesaikan dengan baik karena dukungan dan partisipasi berbagai pihak.
Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu
terselesaikannya makalah ini yang tidak dapat kami sebutkan satu per-satu.
Saya menyadari bahwa tiada sesuatu yang sempurna di dunia ini, begitupun makalah yang
telah saya buat, baik dalam hal isi maupun penulisannya. Saya berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran kecil bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

Jakarta, 4 Desember 2021

Penulis

Halaman 2 dari 10
DAFTAR ISI

JUDUL.......................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
BAB III PENUTUP...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

Halaman 3 dari 10
BAB I
PENDAHULUAN
Perbedaan yang terjadi antar individu maupun kelompok seringkali menyebabkan terjadinya
ketidakcocokan yang akhirnya menimbulkan konflik.Konflik seringkali muncul dalam
kehidupan sehari-hari. Apabila dibiarkan berlarut-larut tanpa adanya penyelesaian, maka
konflik tersebut dapat menjadi masalah yang serius dan merugikan banyak pihak. Ruang
lingkup konflik sendiri terdapat pengertian, jenis, penyebab, dan cara penyelesaian konflik.
Pada hakikatnya teori konflik muncul sebagai bentuk reaksi atas tumbuh suburnya teori
fungsionalisme struktural yang dianggap kurang memperhatikan fenomena konflik sebagai
salah satu gejala di masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian. Setiadi dan Kolip (2011:
364), mengatakan bahwa teori konflik adalah salah satu perspektif di dalam sosiologi yang
memandang masyarakat sebagai satu sistem yang terdiri dari bagian atau kompenen yang
mempunyai kepentingan yang berbeda-beda di mana kompenen yang satu berusaha
melakukan kepentingan yang lain sehingga memenuhi kepentinganya atau memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya.

Halaman 4 dari 10
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian konflik
Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik juga dapat
diartikan sebagai hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok)
yang memiliki tujuan atau kepentingan yang berbeda. Konflik adalah suatu
pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya,
orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya. Menurut Gibson
(1977:347) hubungan selain dapat menciptakan kerjasama, hubungan saling
tergantung dapat pula melahirkan konflik. Hal ini terjadi jika masing– masing
komponen organisasi memiliki kepentingan atau tujuan sendiri–sendiri dan tidak
bekerja sama satu sama lain.

B. Jenis-jenis konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu:

a. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi
bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin
dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya
terdapat hal-hal sebagai berikut:
 Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
 Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan
kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
 BanyaknyaBanyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara
dorongan dan tujuan.
 TerdapatnyaTerdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang
menghalangi tujuan –tujuan yang diinginkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
1) Konflik pendekatan-pendekatan
Contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik,
misalnya seseorang ditawari dua pekerjaan yang sama-sama dia sukai.
2) Konflik pendekatan- penghindaran,
Contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan,
misalnya seseorang harus mengadakan pilihan dari dua pekerjaan yang mempunyai
resiko sama besar.
3) Konflik penghindaran-penghindaran
Contohnya orang yang dihadapkan satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif
sekaligus, misalnya seorang karyawan yang bekerja pada perusahaan yang begitu
ketat peraturannya (sangat sulit untuk minta ijin tidak masuk kerja) tetapi
mendapatkan kompensasi yang besar.

Halaman 5 dari 10
b.Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang
berbeda status, jabatan, bidang kerja. Masing-masing individu terjadi persaingan
karena mempunyai kepentingan yang berbeda. berikut ini lima jenis konflik
interpersonal:
1. Ego conflict
Ego Conflict bisa terjadi akibat dari perseteruan antar personal, satu di antaranya tidak
mau mengalah. Konflik ini bisa berkembang dan bercampur dengan permasalahan-
permasalahan yang lain. Dengan begitu, konflik ini semakin susah untuk diselesaikan.
2. Trust conflict
Konflik interpersonal juga dapat terjadi karena krisis kepercayaan. Konflik ini disebut
dengan trust conflict. Misalnya kamu tidak percaya dengan rekan kerja satu tim kamu.
Maka, hal itu dapat menimbulkan perselisihan dengan rekan-rekan satu tim.
3. Value conflict
Value Conflict dapat terjadi akibat orang-orang yang terlibat di dalamnya sama
bersikukuh atas pendapat tentang penilaian-penilain yang bersifat pribadi. Contohnya
kamu dengan teman main berbeda pendapat tentang "Childfree" (sebuah keputusan
atau pilihan hidup untuk tidak memiliki anak, baik itu anak kandung, anak tiri,
ataupun anak angkat).
4. Fact conflict
Bila terjadi perbedaan pendapat antara kamu dengan orang lain atas sebuah informasi
tertentu, maka kamu sedang mengalami fact conflict. Konflik ini terjadi, ketika orang-
orang yang berselisih mengalami disinformasi.
5. Pseudo conflict
Jenis konflik interpersonal yang terakhir adalah pseudo conflict. Konflik ini terjadi
akibat kesalahpahaman. Sebenarnya orang-orang yang terlibat dalam konflik ini
mempunyai tujuan yang sama. Hanya berbeda dalam menyampaikan dan
menafsirkannya

c.Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok


Konflik ini melibatkan individu dengan kelompok. Apabila ada individu yang tidak
bisa memenuhi keinginan kelompok maka ia akan mendapatkan hukuman.

d. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama


Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi. Konflik
antar lini dan staf, pekerja dan pekerja manajemen merupakan dua macam bidang
konflik antar kelompok.

e. Konflik antara organisasi


Contoh di bidang ekonomi dimana Indonesia dan Cina bersaing dalam produk batik.
Ini merupakan bentuk konflik, Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah
menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan
servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien,

Halaman 6 dari 10
karena masing-masing Negara berusaha memproduksi produk denganharga murah
dan berkualitas.

C. Potensi konflik pada dunia kerja


Umumnya, ada beberapa penyebab terjadinya konflik di kantor, yaitu:
1. Komunikasi yang tidak jalan, atau gaya komunikasi yang berbeda sehingga
menimbulkan ketidaksepahaman.
2. Nilai-nilai atau budaya yang berbeda. Khususnya di Indonesia, yang terdiri dari
beragam suku bangsa dan agama, terkadang perbedaan ini membawa konflik.
Misalnya, cara penyelesaian rekan kerja yang berasal dari suku Batak yang tegas dan
keras, tak jarang menimbulkan konflik dengan orang Jawa yang halus.
3. Perbedaan kepentingan. Di sini terjadi konflik ketika setiap orang bersaing untuk
mencapai target/kepentingan mereka masing-masing.
4. Tidak meratanya fasilitas kantor. Misalnya, pada perusahaan yang baru berdiri, tak
semuanya menyediakan internet yang bisa diakses di masing-masing meja. Untuk
mengaksesnya, hanya ada satu atau dua komputer. Rebutan memakai fasilitas pencari
informasi dan berkirim kabar ini tak jarang membuat konflik.
5. Perbedaan kepribadian. Kepribadian seseorang itu ada yang dominan, kalem, atau
tertib menjalankan aturan. Ketika bekerja dalam tim, perbedaan ini bisa memicu
konflik, kalau masing-masing tidak mau memahami perbedaan dirinya dengan orang
lain.
6. Kinerja yang buruk. Saat seseorang menunjukkan kinerja yang tidak optimal dari
semestinya, sehingga mengganggu kerja rekan atau divisi yang lain, maka konflik pun
tak terhindarkan.

D. Penyelesaian konflik
Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi konflik :
a.Pemecahan masalah
Dalam menghadapi konflik berusaha untuk mengatasinya. Cara ini bisa dilakukan
dengan bantuan teman/orang terdekat. Semakin cepat konflik teratasi semakin
lebih baik.
b.Menghindari konflik
biasanya terjadi pada orang yang memang tidak suka rebut/terjadi nya konflik.
Setiap ada perbedaan individu tersebut akan berusaha menghindar dengan cara
apapun, bahkan dia rela mengalah untuk menghindari konflik.
c.Kompromi
Kompromi merupakan solusi yang baik dalam menyelesaikan konflik, karena
masing-masing individu bisa menerima keputusan yang telah disepakati. Tidak
semua konflik bisa diselesaikan dengan kompromi
d.Perintah dari wewenang

Halaman 7 dari 10
Cara ini mungkin bagi sebagian orang kurang sesuai, karena cara penyelesaian ini
berdasarkan perintah dari pimpinan, yang mau tidak mau harus diselesaikan.
Mungkin cara ini bisa dikatakan dipaksa untuk diselesai.
e.Mengubah variabel structural
Karena konflik jenis ini melibatkan individu-individu yang terlibat dalam suatu
kepemimpinan,maka konflik dapat diselesaikan dengan mengubah struktur
organisasi. Perubahan jenis ini sering terjadi dalam suatu perusahaan/organisasi.
Sedangkan menurut Stevenin dalam Handoko (2001: 48), terdapat lima langkah
meraih kedamaian dalam konflik. Apapun sumber masalahnya, lima langkah berikut
ini bersifat mendasar dalammengatasi kesulitan:
a). Pengenalan. Kesenjangan antara keadaan yang ada atau yang teridentifikasi dan
bagaimana keadaan yang seharusnya. Satu-satunya yang menjadi perangkap adalah
kesalahan dalam mendeteksi (tidak mempedulikan masalah atau menganggap ada
masalah padahal sebenarnya tidak ada).
b).Diagnosis.Inilah langkah yang terpenting. Metode yang benar dan telah diuji
mengenai siapa, apa,
mengapa, dimana, dan bagaimana berhasil dengan sempurna. Pusatkan perhatian pada
masalah utama dan bukan pada hal-hal sepele.
c).Menyepakati suatu solusi. Kumpulkanlah masukan mengenai jalan keluar yang
memungkinkan dari orang-orang yang terlibat di dalamnya. Saringlahh penyelesaian
yang tidak dapat
diterapkan atau tidak praktis. Jangan sekali-kali menyelesaikan dengan cara yang
tidak terlalu baik. Carilah yang terbaik.
d). Pelaksanaan.Ingatlah bahwa akan selalu ada keuntungan dan kerugian. Namun
hati-hati, jangan biarkan pertimbangan ini terlalu mempengaruhi pilihan dan arah
pada kelompok tertentu.
e).Evaluasi.Penyelesaian itu sendiri dapat melahirkan serangkaian masalah baru.Jika
penyelesaiannya tampak tidak berhasil, embalilah ke langkah -langkah sebelumnya
dan cobalah lagi.

Halaman 8 dari 10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konflik dapat dipahami sebagai suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan
oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang
diharapkannya. Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis
konflik yaitu: a. Konflik Intrapersonal, b.Konflik Interpersonal, c.Konflik antar individu-
individu dan kelompok-kelompok, d. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama,
e. Konflik antara organisasi. Konflik intrapersonal adalah konflik dengan diri sendiri dan
konflik interpersonal adalah konflik seseorang dengan orang lain karena perbedaan pendapat
mengenai suatu kepentingan. Menurut Stevenin dalam Handoko (2001: 48), terdapat lima
langkah meraih kedamaian dalam konflik, yaitu pengenalan, diagnosis menyepakati suatu
solusi pelaksanaan dan evaluasi.

Halaman 9 dari 10
DAFTAR PUSTAKA

Mohammad Muspawi (2014), manajemen konflik; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendalo – Darat Jambi
Maria Magdalena Minarsih, Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Semarang
https://www.femina.co.id/career/6-penyebab-konflik-muncul-di-kantor (dibuka tanggal 4
Desember 2021)
https://yoursay.suara.com/lifestyle/2021/08/31/145853/5-jenis-konflik-interpersonal-dan-
cara-mengatasinya (dibuka tanggal 8 Desember 2021)

Halaman 10 dari 10

You might also like