You are on page 1of 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SKRINING STUNTING DI POSYANDU


UPTD PUSKESMAS BANGODUA TAHUN 2020

I. Pendahuluan
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. (kekurangan
gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah anak lahir,
tetapi baru nampak setelah anak berusia 2 tahun). Pelayanan gizi di Puskesmas
terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung dan diluar gedung.
Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat berupa
pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Pelayanan gizi luar gedung
umumnya pelayanan gizi  pada kelompok dan masyarakat dalam bentuk promotif
dan preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di Puskesmas, diperlukan
pelayanan yang bermutu, sehingga dapat menghasilkan status gizi yang optimal
dan mempercepat proses penyembuhan pasien.

II. Latar Belakang


Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan
tujuan perbaikkan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan
dan masyarakat. Oleh karena itu sangat perlu adanya pelayanan gizi luar
gedung agar semua lapisan masyarakat terjangkau tidak hanya pasien
yang datang ke Puskesmas yang terpapar dengan gizi. Baik masyarakat
yang sakit/pasien ataupun yang sehat, baik bayi sampai siklus lansia
semuanya terpapar dengan gizi. Hal yang tidak kalah pentingnya untuk
dilakukan oleh tenaga gizi di Puskesmas adalah memantau pertumbuhan
bayi dan balita di Posyandu..t

III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus


A. Tujuan Umum :
Terciptanya sistem pelayanan gizi yang komperehensif di puskesmas
yang menjadi dasar bagi pelaksanaan pelayanan gizi yang bermutu dalam
rangka mengatasi masalah gizi perorangan dan masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas sesuai dengan tata nilai puskesmas yaitu terampil dalam
bertindak dan empati dalam bersikap.

B. Tujuan Khusus :
1. Merencanakan kegiatan pemantauan pertumbuhan di wilayah kerja
Puskesmas Padang Kandis.
2. Memberikan pembinaan kepada kader posyandumampu melakukan
pemantauan pertumbuhan di Posyandu.
3. Melakukan penimbangan
4. Membina kader dalam menyiapkan SKDN dan pelaporan.
5. Menyusun laporan pelaksanaan pemantauan pertumbuhan diwilayah kerja
Puskesmas.
6. Memberikan konfirmasi terhadap hasil pemantauan pertumbuhan.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


- Melakukan koordinasi
dengan lintas program atau - Penimbangan dengan menggunakan
lintas sektor serta dacin dan melepas pakaian bayi dan
berkoordinasi dengan tim . balita atau memakai pakainan
seminimal mungkin
Pengukuran menggunakan alat
microtoar dan infantometer
- Memberi konseling pada ibu balita
- Memberikan konseling tentang pola asuh, xcara
memberikan makan dan memberikan
pengetahuuan tentang makanan
dengan gizi seimbang

V. Cara Melaksanakan Kegiatan


Cara melaksanakan kegiatan ;
a. Uraian Kegiatan
Kegiatan screening stunting di posyandu di lakukan stiap bulan atau
setiap kegiatan posyandu di 8 desa.
b. Batasan Kegiatan
1) Dilakukan di masing – masing posyandu
2) Melakukan penimbangan BB, pengukuran Tinggi Badan
3) Pemantauan KMS balita gizi kurang
4) Memberikan konseling /penyuluhan pada keluarga Balita tentang
cara mencegah stunting
c. Pelaksana Kegiatan : Pelaksana Gizi dan bidan desa
d. Waktu pelaksanaan :
Kegiatan screening stunting dilakukan di posyandu dilaksanakan setiap
bulan, delapan ( 8 ) desa di Wilayah Kerja Puskesmas bangodua
VI. Sasaran dan Sumber pendanaan
a. Sasaran seluruh balita di wilayah kerja Puskesmas Bangodua
b. Sumber pendanaan screening stunting dari DIPA RI APBD ( Kementrian
Kesehatan RI) tahun 2019.

VII. Jadwal Kegiatan


No. Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Screening stunting v v v

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan


Pelaksanaan dilaksanakan setiap bulan dengan sasaran balita dengan ststus gizi
kbalita pendek dan sangat pendek di wilayah Puskesmas Bangodua.

IX. Pencatatan Pelaporan


Pencatatan dan pelaporan dilakukan pada setiap kegiatan v oleh penanggung
jawab program dan dilaporkan kepada kepala puskesmas. Dokumen harus
diarsipkan sebagai tanda bukti kegiatan.

Indramayu, Novembr 2020

Penanggung jawab Program

Nuryeni, S.ST
STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR (SOP)
PEMBERIAN SUPLEMEN GIZI
No. Dokumen : / /PKM-BGD/

No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/2
drg. MAYA TRISTIANI
UPTD
PUSKESMAS NIP. 197311032007012008
BANGODUA

1. Pengertian Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari
kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya.

2. Tujuan Terciptanya sistem pelayanan gizi yang komperehensif di puskesmas yang


menjadi dasar bagi pelaksanaan pelayanan gizi yang bermutu dalam rangka
mengatasi masalah gizi perorangan dan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
sesuai dengan tata nilai puskesmas yaitu terampil dalam bertindak dan empati
dalam bersikap.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Bangodua Nomor: /SK/PKM-BGD/ /20 Tentang


Skrining Stunting
4. Referensi Permenkes No.90 Tahun 2015
Permenkes No.43 Tahun 2019
5. Prosedur 1. Persiapan
- Menyiapkan data jumlah sasaran
- Mengecek ketersediaan obat
- Menghitung kebutuhan
- Mengajukan kebutuhan
- Membuat rencana distribusi
2. Pelaksanaan
- Bekerjasama dengan pengelola obat dalam mendistribusikan
suplemen gizi ke bidan desa / kader posyandu
- Vitamin A warnabiru untuk bayi 6 – 11 bulan
- Vitamin A warna merah untuk balita 12 – 59 bulan
- Vitamin A warna merah untuk ibu nifas, satu kapsul diminum
setelah melahirkan dan satu kapsul lagi diminum pada hari
berikutnya paling lambat pada hari ke 42 setelah melahirkan
- Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil minimal 90 tablet
selama masa kehamilan
3. Evaluasi
- Melihat laporan hasil distribusi suplemen gizi
- Melihat catatan distribusi suplemen gizi di posyandu
4. Sasaran
- Bayi 6 – 11 bulan, balita 12 – 59 bulan, ibu hamil dan ibu nifas.
5. Waktu pelaksanaan
- Distribusi vitamin A pada balita setiap bulan Februari dan Agustus
- Tablet tambah darah dan vitamin A ibu nifas sesuai kebutan

6. Bagan Alir

Petugas Gizi Petugas Gizi Mengusulkan


Mengumpulkan Data Kebutuhan Vitamin A
Jumlah Sasaran Melalui Bidang Obat
Vitamin A

Bidan Desa dan Petugas Gizi


Petugas Gizi
Mendistribusikan Vitamin A ke
Mendistribusikan Vitamin A
Sasaran (Balita Usia 6-59
Kepada Bidan Desa
Bulan) pada saat posyandu

Kader melakukan Sweeping


pada Balita yang Tidak
Datang ke Posyandu

Bidan Desa Melaporkan


Hasi Distribusi Vitamin A
Pada Petugas Gizi

Petug Gizi Merekap Laporan


dari Posyandu dan
Melaporkan Hasil Kegiatan
serta Mengapload hasil
pada Aplikasi EPPGBM
7. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait Petugas Gizi, Bidan Desa, Kader

9. Dokumen Laporan hasil BPB


Terkait

10. Rekaman No Yang diubah Isi perubahan Tanggal Mula


Historis Diberlakukan
Perubahan - - - -

You might also like