You are on page 1of 8

MEDICAL REVIEW

Tumor Wilms (Nephroblastoma)


dr. Zaidatul Amalia
Puskesmas Lemito, Kabupaten Pohuwato, Propinsi Gorontalo/
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar

ABSTRAK
Tumor Wilms (nephoblastoma) adalah neoplasma embrional ginjal yang tersusun atas
tiga elemen: blastema, epitel, dan stroma. Insidensnya 6% dari seluruh kanker pada masa
kanak-kanak. Kebanyakan kasus bersifat sporadis, hanya 1%-2% bersifat familial, dan ditu-
runkan secara autosomal dominan. Sekitar 12%-15% kasus berkaitan dengan kelainan
kongenital dan sindrom tertentu, di antaranya aniridia, hemihipertrofi dan kelainan trak-
tus genitourinarius. Gejala klinis yang paling sering ditemukan berupa massa abdomen
yang dapat dipalpasi, di samping dapat ditemukan pula hematuria, anemia, nyeri perut,
demam, hipertensi, dan tanda-tanda infeksi saluran kemih. Menurut The National Wilms’
Tumor Study Committee, perkembangan tumor Wilms terbagi atas 5 tingkatan. Pemerik-
saan pencitraan dengan USG abdomen sering menjadi langkah pertama pada kasus yang
dicurigai tumor Wilms. Namun, secara umum diperlukan pemeriksaan menyeluruh mulai
dari anamnesis, pemeriksaan fisis, laboratorium, dan pencitraan. Penatalaksanaan meliputi
pembedahan, radioterapi, dan kemoterapi. Prognosis bergantung pada beberapa faktor,
antara lain umur penderita, luasnya metastasis, besar tumor, dan histologis tumor.

Kata kunci: Tumor Wilms, Nefroblastoma, massa abdomen

ABSTRACT
Wilms’ tumor (nephroblastoma) is an embryonal neoplasm of the kidneys composed of
three elements: blastema, epithelia, and stroma. The incidence is approximately 6% of all
childhood cancers. Most cases of Wilms’ tumor are sporadic, only 1%-2% cases are familial
and inherited in an autosomal dominant manner. Approximately 12%-15% cases of Wilms’
tumor are associated with congenital anomalies and several syndromes, such as aniridia,
hemihypertrophy, and genitourinary tract abnormalities. Most children with Wilms’ tumor
present with abdominal mass, and associated symptoms may include hematuria, anemia,
abdominal pain, fever, hypertension, and the symptoms and signs of urinary tract infec-
tion. The National Wilms’ Tumor Study Committee has developed the staging system of
Wilms tumor, it consists of five stages. Imaging study with abdominal ultrasound frequent-
ly become the first step in diagnosing a potential Wilms’ tumor. However, there should be
a holistic examinations that may consist of history taking, physical examinations, labora-
tory and imaging studies. The management of Wilms’ tumor includes surgical, radiation
therapy, and chemotherapy. Prognosis of patients with Wilm’s tumor depends on the age
of patient, the size, metastases, and histology of tumor.

Keywords: Wilms’ tumor, nephroblastoma, abdominal mass.

38 MEDICINUS Vol. 27, No. 1 April 2014


medical review

PENDAHULUAN

Tumor Wilms atau dikenal pula dengan istilah nefroblastoma merupakan tumor ginjal primer terse-
ring yang terjadi pada masa kanak-kanak, dan termasuk tumor ganas retroperitoneal. Tumor Wilms
merupakan neoplasma embrional yang tersusun atas tiga elemen: blastema, epitel, dan stroma. Gin-
jal yang terkena biasanya unilateral tapi bisa bilateral (5%). Insiden tertinggi terjadi pada usia 2-3
tahun dan 70% didiagnosis sebelum usia 5 tahun. Hanya 10%-20% dari seluruh kasus tumor Wilms
yang didiagnosis selama tahun pertama kehidupan. Tumor Wilms dapat mengenai anak laki-laki
maupun perempuan dengan perbandingan yang sama, dan insidensnya lebih tinggi pada ras Afrika-
Amerika daripada ras Asia atau Kaukasia. Tumor ini berkaitan dengan kelainan kongenital tertentu
dan sindrom malformasi.1,2,3,4,5

ETIOLOGI

Kebanyakan kasus bersifat sporadis, sekitar 1% bersifat familial yang diturunkan secara autosomal
dominan. Delesi pada kromosom 11p13 (10% kasus), 11p15, dan 16q telah dilaporkan pada beberapa
pasien tumor Wilms dan dikaitkan dengan meningkatnya risiko menderita tumor tersebut. Gen 11p13
dinamai gen Wilms’ tumor 1 (WT1); gen 11p15 dinamai gen Wilms’ Tumor 2 (WT2); dan gen 16q dinamai
gen Wilms’ tumor 3 (WT3). Produk gen WT 1 adalah protein yang mengikat DNA yang ditemukan
pada ginjal janin dan jaringan genitourinari. Produk gen WT 2 dan WT 3 tidak diketahui.1,2,6

Kelainan kongenital terjadi pada 12%-15% kasus. Kelainan kongenital yang paling sering ditemukan
adalah aniridia, hemihipertrofi, Beckwith-Wiedemann Syndrome, dan kelainan traktus genitourinar-
ia, termasuk sindrom WAGR, dan Sindrom Denys-Drash. Tabel 1 memuat daftar beberapa kelainan
congenital dan sindrom yang berkaitan dengan tumor Wilm.5

Vol. 27, No. 1 April 2014 MEDICINUS 39


medical review

MANIFESTASI KLINIS tumor ini mempunyai batas-batas makroskopis


yang jelas yang tertutup oleh jaringan ginjal.
Gejala klinik yang dapat ditemukan antara lain: Selanjutnya dalam perkembangannya tumor ini
1. Perut membuncit (tumor abdomen): 75%-90% mendesak pseudokapsul tersebut, disusul oleh
2. Hematuria (makroskopis) terdapat kira-kira infiltrasi ke dalam jaringan ginjal sendiri, kemu-
20% kasus, mungkin akibat infiltrasi tumor ke dian menyebar ke dalam jaringan perirenal dan
dalam kaliks. mulailah penyebaran atau metastase:
3. Hipertensi diduga oleh karena penekanan
tumor pada arteri renalis sehingga terjadi 1. Perkontinuitatum: melalui jaringan lemak peri-
iskemia jaringan ginjal atau akibat hipersekre- renal lalu ke peritoneum dan organ-organ ab-
si renin. domen (ginjal kontralateral, hepar, dll)
4. Anemia dan penurunan berat badan 2. Hematogen: terjadi sesudah pertumbuhan tu-
5.Demam, malaise, muntah-muntah, dan mor ke dalam vasa renalis kemudian menye-
anoreksia bar terutama ke paru-paru (90%) lalu ke otak
6. Nyeri perut yang bersifat kolik akibat perdara- dan tulang-tulang.
han sehingga terjadi penggumpalan darah 3. Limfogen: penyebaran limfogen ini terjadi pada
dalam saluran kencing kelenjar regional sekitar vasa para-aortal atau
7. Tanda-tanda infeksi saluran kencing7 dalam mediastinum.7

PENYEBARAN DAN METASTASE Penentuan stadium pada tumor Wilms berdasar-


kan penemuan histopatologi, dan metastase tu-
Tumor ini dalam pertumbuhannya mendesak mor, dikenal lima tingkatan menurut The National
jaringan ginjal yang sehat di sekitarnya dan Wilms’ Tumor Study Committee, dapat dilihat
membentuk semacam pseudokapsul sehingga pada tabel 2.

40 MEDICINUS Vol. 27, No. 1 April 2014


medical review

DIAGNOSIS

Massa abdomen pada masa kanak-kanak harus dipertimbangkan sebagai keganasan sampai pemerik-
saan pencitraan dan laboratorium menegaskan asal massa tersebut. Jika diragukan, biopsi atau eksisi
dan pemeriksaan histologi adalah jalan terakhir untuk menegakkan diagnosis. Ketika massa abdo-
men ditemukan, sebaiknya langsung dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis lengkap diikuti oleh
pemeriksaan darah lengkap, fungsi hati dan ginjal, Pemeriksaan pencitraan meliputi pemeriksaan
radiografi, USG, dan CT-Scan dan/atau MRI. Penting pula untuk memperhatikan adanya kelainan kon-
genital atau sindrom malformasi yang mungkin menyertai. Ringkasan mengenai pemeriksaan me-
nyeluruh pada penentuan diagnosis tumor Wilms dapat dilihat pada tabel 3.2

Pemeriksaan USG abdomen seringkali menjadi langkah pertama yang sangat potensial dalam men-
diagnosis tumor Wilms (gambar E.1). Melalui pemeriksaan ini dapat dibedakan massa intrarenal dari
massa yang berasal dari kelenjar adrenal atau struktur-struktur di sekitarnya. Evaluasi vena cava infe-
rior penting karena tumor dapat meluas ke struktur tersebut.8,9

CT-Scan abdomen dapat mengkonfirmasi adanya massa yang berasal dari intrarenal dan memperte-
gas anatomi tumor (gambar E.2). Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi adanya pertum-
buhan tumor ke dalam vena cava inferior, integritas dari ginjal kontralateral, dan kemungkinan ada-
nya metastase ke limfonodus atau hepar.2,4,10

Vol. 27, No. 1 April 2014 MEDICINUS 41


medical review

Gambar E.1. USG Abdomen potongan axial men- Gambar E.2. Gambaran CT-Scan abdomen menun-
unjukkan massa padat ukuran 4,5 cm di anterior jukkan tumor Wilm pada ginjal kanan. Sisa bagian
korteks, bagian bawah ginjal kiri.9 ginjal yang masih berfungsi (tanda panah) tampak
pada bagian perifer tumor.10

CT-Scan abdomen dapat mengkonfirmasi adanya massa yang berasal dari intrarenal dan memperte-
gas anatomi tumor (gambar E.2). Pemeriksaan ini juga dapat memberikan informasi adanya pertum-
buhan tumor ke dalam vena cava inferior, integritas dari ginjal kontralateral, dan kemungkinan adan-
ya metastase ke limfonodus atau hepar.2,4,10

Pemeriksaan radiografi thoraks diperlukan untuk menentukan adanya metastasis ke paru. Pemerik-
saan CT-Scan thoraks tidak rutin dilakukan, namun dapat membantu menemukan adanya nodul yang
tersembunyi pada pasien dengan gambaran radiografi thoraks yang normal.2

Tumor Wilms berasal dari jaringan primitif metanefrik blastema dan ditandai oleh adanya gambaran
histopatologik yang beragam. Tumor Wilms yang klasik tersusun oleh blastema persisten, displasia
tubulus (epitel), dan jaringan mesenkim pendukung (stroma). Adanya sel epitel, blastema, dan stroma
dalam satu gambaran histologi disebut “trifasik” dan menunjukkan suatu tumor Wilms klasik (gambar
E.3). Masing-masing tipe sel dapat menampilkan spektrum diferensiasi, umumnya mereplikasi berba-
gai stadium embriogenesis ginjal. Proporsi masing-masing tipe sel dapat pula bervariasi antara tumor
satu dengan yang lain.1,5

Beberapa tumor Wilms bersifat bifasik atau bahkan monomorfik. Gambaran histologi tumor Wilms
dapat berupa diferensiasi baik dan diferensiasi buruk. Gambaran histologi berdiferensiasi baik lebih
sering ditemukan (89%) dan ditandai oleh adanya tiga komponen seperti yang telah dikemukakan
sebelumnya yaitu sel epitel, blastema, dan stroma.1,6

Gambaran histologi dengan diferensiasi buruk lebih jarang ditemukan (kurang dari 10%) dan digam-
barkan oleh adanya anaplasia (gambar E.4). Anaplasia ditandai oleh adanya nucleus polipoid raksasa
dalam sampel tumor. Untuk menentukan adanya anaplasia diperlukan kriteria berikut:

1. Nukleus dengan diameter utama sekurang-kurangnya tiga kali dari sel yang bersebelahan, dengan
peningkatan kromatin.
2. Gambaran multipolar atau gambaran mitosis polipoid lain yang dapat dikenali.1,4,6

Anaplasia dapat bersifat fokal ataupun difus. Kriteria untuk membedakan anaplasia fokal dan difus
bergantung pada penyebaran anaplasia. Anaplasia fokal ditunjukkan oleh perubahan nucleus anplas-
tik yang terbatas dalam tumor primer. Definisi ini membatasi anaplasia fokal menjadi satu atau be-

42 MEDICINUS Vol. 27, No. 1 April 2014


medical review

Gambar E.3. Tumor terdiri dari komponen jaringan blastema, epitel tubular, dan jaringan penyam-
bung fibrosa. Pola histologi “trifasik” (komponen epitel, blastema, dan stroma mesenkim) adalah
gambaran yang paling sering terlihat pada anak-anak dengan tumor Wilms, sedangkan gambaran
histologi epitel lebih sering ditemukan pada bayi. Perhatikan bagaimana sel stroma berbentuk ge-
lendong bercampur dengan sel blastema yang kecil, bulat, dan berwarna lebih gelap. Gambaran
mikroskopik sangat membantu dalam menegakkan diagnosis, seperti pada potong beku. H&E:_300.5

Gambar E.4. Tumor Wilm dengan “anaplasia”. Tumor Wilm dengan “diferensiasi buruk” pada
anak perempuan usia 5 tahun. Terdapat pembentukan tubulus yang tidak jelas yang tersu-
sun oleh sel-sel anplastik, berwarna lebih gelap menunjukkan pleomorfisme nyata dalam
ukuran dan bentuk sel. Terdapat sel raksasa dan gambaran mitosis besar. H&E:_200.5

Vol. 27, No. 1 April 2014 MEDICINUS 43


medical review

berapa lokus terpisah dalam tumor primer dan Pasien tanpa metastasis saat didiagnosis diberi-
tanpa anaplasia atau nukleus atipik lainnya. Di- kan Vincristin dan Actinomisin-D sebagai terapi
agnosis anaplasia difus harus memenuhi kriteria preoperatif, pasien dengan metastase (paru, tu-
berikut: lang) diberikan Doxorubicin. Dosis Actinomisin D
1. Anaplasia ekstrarenal, termasuk pembuluh yang diberikan 15 mg/kgBB/hari IV,dosis Vincris-
darah pada sinus renalis, infiltrasi ekstrakap- tin 0,05 mg/kgBB/hari IV, dan dosis Doxorubicin
sular, metastase kelenjar atau metastase jauh. 1,0 mg/kgbb IV.7,8
2. Anaplasia pada biopsi spesimen yang diacak
3. Anaplasia nyata pada satu daerah tumor, Kebanyakan pusat pengobatan mengikuti pro-
tetapi dengan pleomorfisme nukleus yang tokol kemoterapi yang dikeluarkan oleh Na-
ekstrim mendekati kriteria naplasia lain pada tional Wilms Tumor Study Group. Untuk tumor
lesi. stadium I dan II dengan diferensiasi baik diberi-
4. Anaplasia di lebih dari satu sediaan tumor, ke- kan Vincristin dan Actinomisin-D. Untuk tumor
cuali: stadium III dengan diferensiasi baik diberikan
a. Diketahui bahwa tiap sediaan menunjukkan Vincristin, Actinomisin-D, dan Doxorubicin, dan
anaplasia yang berasal dari daerah yang sama terapi radiasi juga diberikan. Untuk tumor sta-
pada tumor dium IV dengan diferensiasi baik, Vincristin, Ac-
b. Fokus anaplasia pada beberapa sediaan jum- tinomisin-D, dan Doxorubicin juga diberikan, dan
lahnya sedikit dan dikelilingi seluruhnya oleh terapi radiasi diberikan pada tempat-tempat
tumor nonanaplastik.1 terdapatnya metastasis tumor, khususnya paru.
Jika ditemukan tumor pada hepar, pembeda-
DIAGNOSIS BANDING han lebih dianjurkan daripada radioterapi. Ra-
dioterapi yang diberikan pre-operatif bertujuan
Tumor Wilms harus dibedakan dari berbagai memperkecil tumor sehingga mudah dioperasi,
keganasan abdomen. Diagnosis banding tumor sedangkan radioterapi post-operatif bertujuan
Wilm antara lain, hepatoblastoma, neuroblasto- menghilangkan sisa-sisa tumor.2,7
ma, hidronefrosis, penyakit polikistik ginjal, mes-
oblastik nefroma, dan renal cel carcinoma. Pada Tumor dengan diferensiasi buruk diberikan Vin-
hepatoblastoma ditemukan pembesaran hepar cristin, Actinomisin-D, Doxorubicin, dan Siklofos-
dan peningkatan α-fetoprotein (AFP). Pada neu- famid. Radioterapi juga diberikan pada tempat-
roblastoma terdapat tanda-tanda obstruksi gas- tempat terdapatnya penyakit.2
trointestinal dan genitourinaria. Pemeriksaan
urin pada neuroblastoma ditemukan homovanil- Kemoterapi diberikan untuk semua pasien tu-
ic acid (HVA) dan vanilmandelic acid (VMA).2,8 mor Wilms yang inoperabel. Pada kasus ini, di-
agnosis ditegakkan dengan biopsi jarum per-
PENATALAKSANAAN kutaneus. Pemilihan kemoterapi disesuaikan
dengan kriteria histologi. Untuk tumor dengan
Di beberapa pusat di Amerika Serikat, penatalak- diferensiasi baik, Vinkristin dan Actinomisin-D
sanan meliputi reseksi komplit sebelum pembe- diberikan pada stadium I dan II, sedangkan Vin-
rian kemoterapi, dengan atau tanpa radioterapi. cristin, Actinomisin-D, dan Doxorubicin diberikan
Kondisi vena cava inferior harus diperhatikan, pada tumor stadium III dan IV. Untuk Tumor den-
jika tidak paten, kemoterapi preoperatif sebaik- gan diferensiasi buruk diberikan Vincristin, Acti-
nya diberikan. Selama operasi, ginjal kontralat- nomisin-D, Doxorubicin, dan Siklofosfamid. Jika
eral juga diperiksa untuk meniadakan kemung- tidak terjadi reduksi ukuran tumor dengan ke-
kinan tumor Wilms bilateral. Hepar sebaiknya moterapi, dianjurkan radioterapi dengan dosis
diperiksa untuk mencari kemungkinan metasta- 1200-1260 cGy (150 cGy/hari selama 8 hari atau
sis, meskipun telah dilakukan pemeriksaan USG 180 cGy/hari selama 7 hari). Selama radioterapi,
atau CT-Scan preoperatif. Kelenjar getah bening pemberian Vincristin tetap dilanjutkan dengan
retroperitoneal juga diperiksa dan dilakukan bi- interval mingguan.1,2
opsi pada kelenjar yang dicurigai.2,8
Kemoterapi untuk tumor Wilms bilateral identik
Di beberapa pusat di Eropa, diberikan kemotera- dengan kemoterapi yang diberikan pada tumor
pi preoperatif untuk memperkecil tumor dan hal Wilms inoperable. Pembedahan yang dilakukan
ini diharapkan mempermudah reseksi definitif. dapat berupa nefrektomi unilateral dan nefrek-

44 MEDICINUS Vol. 27, No. 1 April 2014


medical review

tomi parsial kontralateral atau nefrektomi par-


sial bilateral. Pendekatan ini memungkinkan
pengangkatan neoplasma yang viable dengan DAFTAR PUSTAKA
tetap berupaya mempertahankan sebanyak
mungkin jaringan ginjal yang masih berfungsi.
Kemoterapi dan radioterapi post-operatif juga 1. Redner A. Wilms’ Tumor. In: Lanzkowsky P,
diberikan.2,8 editor. Manual of Pediatric Hematology and
Oncology . 4th ed. United States of America:
Pemantauan post-terapi dianjurkan pada pasien Elsevier; 2005. p.548-58
yaitu dengan pemeriksaan radiografi thoraks
setiap 3 bulan selama tahun pertama dan kedua,
2. Huff V, Jaffe N. Wilms Tumor. In: Behrman
dan setiap 6 bulan selama 5 tahun berikutnya. RE, Jenson HB, Kliegman RM, Marcdante, KJ,
Pemeriksaan USG abdomen dianjurkan setiap 3 editors. Nelson Textbook of Pediatrics. 18th
bulan selama tahun pertama dan kedua setelah ed. Elsevier; 2008. p.1-7
terapi, dan selanjutnya tiap 6 bulan sampai 5 ta- 3. Pulito, AR. Wilms’ Tumor (Nephroblastoma).
hun setelah terapi.1 In: Gomella TL, Cunningham MD, Eyal FG,
Zenk KE, editors. Neonatology, manage-
PROGNOSIS ment, procedures, on-call problems, dis-
eases, and drugs. 5th ed. New York: McGraw
Prognosis tumor Wilms dipengaruhi oleh sta-
Hill; 2004. p.713-7
dium dan histologi tumor. Bentuk anaplastik
mempunyai prognosis yang lebih buruk diband- 4. Blatt J, Geib KB, Gold SH. Solid Tumor . In:
ingkan dengan tumor Wilms yang klasik. Umur Roberts KB, editor. Manual of Clinical Prob-
penderita juga mempengaruhi prognosis, se- lems in Pediatrics, 5th ed. Lippincott Wil-
makin tua usia anak , semakin sering metas- liams & Wilkins Publishers; 2002. p.235-6
tase dan semakin luas metastasis semakin jelek 5. Isaacs H. Wilms Tumor. Tumors of the Fe-
prognosisnya. Angka kesembuhan pada tumor tus and Infant. New York: Springer - Verlag;
Wilms terlokalisir pada saat didiagnosis lebih 2002. p.268-78
dari 85%, sedangkan pasien dengan metasta-
sis paru mempunyai disease-free survival sekitar
6. Almond PS. Renal Tumors. In: Almond PS,
70%-80%. Stadium I sampai III mempunyai ting- Arensman RM, Bambini DA, editors. Pediat-
kat kesembuhan lebih dari 90%.2,7,8 ric Surgery. Texas: Landes Bioscience; 2000.
p.164-8
KESIMPULAN 7. Rauf S. Tumor Ginjal. Catatan Kuliah Nefrol-
ogi Anak. Makassar: Bagian Ilmu Kesehatan
Tumor Wilms merupakan tumor ginjal primer Anak Fakultas Kedokteran Universitas Hasa-
yang paling sering ditemukan pada masa kanak- nuddin; 2002. p.63-5.
kanak. Gejala klinis yang dapat ditemukan anta-
ra lain perut membuncit akibat adanya massa
8. McLean TW, Wafford MM. Wilms Tumor.
In: Behrman RE, Jenson HB, Kliegman RM,
abdomen, hematuria, hipertensi, anemia, nyeri
perut, demam, dan tanda-tanda infeksi saluran Marcdante, KJ, editors. Nelson Essentials of
kemih. USG abdomen merupakan teknik penci- Pediatrics. 5th ed. Elsevier; 2007. p.747-8.
traan yang paling sering dilakukan untuk men- 9. Khan, AN. Wilms Tumor Imaging. In: Lin EC,
egakkan diagnosis tumor Wilms. Penatalaksan- editor. 2011. Cited [2011 Dec 10]. Available
aannya meliputi pembedahan, radioterapi dan from: http://emedicine.medScape.com/
kemoterapi. article/415012-overview
10. Warner BW. Wilms’ Tumor. In: Beau-
champ RD, Evers BM, Mattox KL, Townsend
CM, editors. Sabiston Textbook of Sur-
gery. 17th ed. Pennsylvania: Elsevier; 2004.
p.2127-9

Vol. 27, No. 1 April 2014 MEDICINUS 45

You might also like