Professional Documents
Culture Documents
ejournal.litbang.depkes.go.id/
KANKER SERVIKS
SATU SATUNYA KANKER YANG DIKETAHUI PENYEBABNYA
Penyebabnya adalah
(HPV)
Human Papilloma Virus (HPV)
• Merupakan virus DNA yang termasuk famili papoviridae
• Hampir 100 tipe HPV yang teridentifikasi
• Terdapat 30 tipe yang menginfeksi genital
PENYEBAB KANKER SERVIKS : HPV
~50 nm • >>100 genotypes identified2
• 30 – 40 type sexually transmitted
• 20 – 30 anogenital2,3
• Non-oncogenic, low risk types:
HPV-6 & 11 most often associated with
external anogenital warts3
• 15 – 20 rIsiko tinggi onkogenik
16.8%2a
British Columbia, Canada
13.5%5a
6.5%910b South Wales, UK 13.3%7ac
USA Zhejiang Province, China
50.8% 6a
aIncludes female data only; bIncludes male and female data; cNo visual cervical lesions or history of abnormal cytology or HPV; dOnly married, widowed, or divorced
women.
1. World Health Organization. Vaccine research and development. www.who.int/vaccines/en/hpvrd/shtml. Accessed December 10, 2010. 2. Moore RA et al. Cancer
Causes Control. 2009;20:1387–1396. 3. Parada R et al. BMC Infect Dis. 2010;10:223. 4. Carestiato FN et al. Braz J Infect Dis. 2006;10:331–336.
5. Hibbitts S et al. Br J Cancer. 2008;99:1929–1933. 6. Keita N et al. Br J Cancer. 2009;101:202–208. 7. Ye J et al. Virol J. 2010;7:66. 8. Vet JNI et al. Brit J Cancer.
2008;99:214–218. 9. Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Fact Sheet: Genital HPV. www.cdc.gov/std/HPV/STDFact-HPV.htm. Accessed March 1, 2011.
10. US Census Bureau. US population estimates. http://factfinder.census.gov/servlet/DTTable?_bm=y&-geo_id=01000US&-ds_name=PEP_2009_EST&-
mt_name=PEP_2009_EST_G2009_T001. Accessed March 1, 2011. 6
MASALAH UTAMA KANKER SERVIK DI INDONESIA
8
Permasalahan di Indonesia
1).Dirjen Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. Badan Registrasi Kanker IAPI,
Yayasan Kanker Indonesia. Kanker di Indonesia Tahun1998. Data Histopatologik.
2). Mochtarom M. Data registrasi Kanker Ginekologik. Bagian Obstetri dan Ginekologi.RSUPN /FKUI, Jakarta 1992
3). IARC, Globocan 2002 database; Summary table by Cancer 2002. http://www-dep.iarc.fr/top.htm.Accessed Feb 1, 2007
RISK of CERVICAL CANCER
AGE
The most AGE 35 – 49 year
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
-
<15 15-24 25-34 35-44 45-54 55-64 65-74 >75
12
13
www.litbang.depkes.go.id ejournal.litbang.depkes.go.id
ORGAN REPRODUKSI WANITA
14 14
ANATOMI SERVIKS
Epitel skuamosa
metaplasia
Sambungan
Skuamo Kolumnar baru
ANATOMI SERVIKS
Epitel Skuamosa
Epitel Kolumnar
Epitel Skuamosa
Epitel Kolumnar
16
SSK
17
Epithelium
MENGENAL SSK
Zona Transformasi
SSK baru
SSK lama
Epitel kolumnar
Metaplasi epitel
skuamosa
Epithelium
Epithelium
18
Zona Transformasi
19
www.litbang.depkes.go.id ejournal.litbang.depkes.go.id
LOKASI SSK DAN ZONA TRANSFORMASI
21
TAMPILAN SERVIKS
www.litbang.depkes.go.id ejournal.litbang.depkes.go.id
PERJALANAN ALAMIAH
www.litbang.depkes.go.id ejournal.litbang.depkes.go.id
PERJALANAN PENYAKIT KANKER SERVIKS
Waktu Bulan Tahun
Skrining
Terapi
7-8 TAHUN
SEROKONVERSI
INFEKSI INFEKSI AWAL
RATA-RATA KLASIK 15 TH
9 BULAN
RESPON IMUN
DNA-ve DNA+ve
PERSISTEN
INFEKSI BERULANG
8,9-14,8 months 4,5
2,3
4 TH
2 TH
merokok
Sistem imun menurun
Berganti-ganti
Pasangan seksual
28
www.litbang.depkes.go.id ejournal.litbang.depkes.go.id
KANKER YANG BERHUBUNGAN DENGAN INFEKSI HPV
Number of vulvar cancers tested for HPV 16/18 prevalence was 1,604.
a
Estimated HPV 16/18 prevalence (%) is a percentage of the total "N" for each cancer type.
b
HPV = human papillomavirus.
N=number tested.
1. Parkin DM, Bray F. Vaccine. 2006;24(S3):S11–S25. 2. WHO/ICO Information Centre on HPV and Cervical Cancer (HPV Information Centre). Human Papillomavirus and Related
Cancers in World. Summary Report 2010. www.who.int/hpvcentre. Accessed: December 10, 2010.
29
PREVALENSI HPV PADA PEREMPUAN
DENGAN SITOLOGI NORMAL1
40
30
Prevalence (%)
Africa
20 Americas
Asia
Europe
10
95% CI
0
<25 25–34 35–44 45–54 55+
Age (years)
ejournal.litbang.depkes.go.id/
PENCEGAHAN PRIMER DAN SEKUNDER
• Pencegahan Primer
• Untuk orang-orang tanpa bukti klinis terkena penyakit
contoh : vaksinasi, edukasi
• Pencegahan Sekunder
• Untuk orang-orang dengan bukti klinis terkena
• Untuk memperlambat atau menstop perjalanan
penyakit
contoh : skrining dengan Pap”s smear, IVA
Vaksinasi HPV
• Mudah dilakukan
• Sumber daya manusia banyak
• Masarakat memahami/terbiasa dengan vaksinasi
• Proteksi yang lama
• Biaya cukup mahal
• Belum ada program pemerintah
• Penggunaan vaksinasi masih terbatas
Vaksin profilaksi untuk HPV
(Kanker Servks)
ejournal.litbang.depkes.go.id/
PENCEGAHAN
VACCINATION DOWN STAGING
NORMAL HPV
PRECANCER CANCER
CERVIX INFECTION
SCREENING TREATMENT
36
Take home messages
1.Kanker servik jelas penyebab dan perjalanan penyakitnya
2.Kanker servik prevalensi di indonesia tinggi ( stadium lanjut )
IVA(-) / SITOLOGI (-) / HPV-DNA (-) IVA (+) /SITOLOGI (+) / HPV(+)
SKRENING RUTIN
IVA (PEMERIKSAAN
GINEKOLOGI)
SITOLOGI (1 TH)
KOLPOSKOPI IVA (+)
HPV-DNA (3 TH)
KRIO
Pap’s smear
• Pelaksanaan relatif mudah
• Sumber daya masih terbatas
• Biaya relatif mahal
• Harus dilakukan secara teratur
• Cakupan terbatas, di Indonesia baru 5 %
• Belum ada program pemerintah
• Pemeriksaan hasil oleh dr.sp PA
IVA (Inspeksi Visual dengan aplikasi Asam asetat)
• Mudah dilakukan
• Dapat dilakukan setiap saat
• Dapat dilakukan oleh tenaga terlatih
• Sumber daya manusia cukup
• Biaya murah
• Dapar dijangkau semua kalangan masarakat
• Belum ada program pemerintah ?
TES IVA
(Inspeksi Visual dengan Aplikasi Asam
Asetat)
Tapis dan Obati (See and Treat)
Dampak sangat besar bila...
bila
IVA KOLPOS
SENSITIVITAS SPESIFISITAS
IVA 69 – 88% 78%
TES DNA- HPV 94.6 % 63.2 %
PAP SMEAR 55.4% 96.8 %
TES DNA-HPV+ PAP SMEAR 100 % 92.5%
NPV OF HPV-DNA TEST WAS 97-100%
51
Keuntungan Skrining dengan IVA
• IVA paling tidak seefektif seperti Pap’s smear dalam
mendeteksi penyakit
• IVA perlu logistik yang lebih sedikit
• Hambatan teknis juga lebih sedikit
• Studi di Afrika Selatan, India dan Zimbabwe menunjukkan
IVA sebagai alternatif yang baik dari Pap smear
• Studi terakhir mebuktikan bahwa IVA pilihan cara untuk
skrining untuk negara dengan sumber daya yang rendah
52
Mengapa IVA Alternatif Yang Praktis Dibanding
Pap’s Smear
Aman, mudah dikerjakan dan murah
Dapat dilatihkan pada semua tenaga kesehatan
Semua peralatan dan material ada disemua tempat
Hasilnya segera diperoleh
Dapat segera dilakukan terapi dengan rawat jalan
Cocok untuk keadaan sumber daya kurang
KEUNTUNGAN DAN Keuntungan IVA:
KERUGIAN IVA Non –invasif
Mudah-murah
Di Puskesmas
Hasil LANGSUNG
Sensitivitas,spesifisitas memadai
Pelaksana IVA:
• Bidan
• Perawat terlatih
• Dokter
• Dokter spesialis
Kerugian IVA:
•Pada menopause sering tidak dapat
diterapkan
Sarana IVA
•Meja periksa
•Sumber cahaya (lampu atau senter)
•Spekulum cocor bebek (Cusco or Graves)
•Rak atau wadah peralatan
DAPAT DILAKUKAN DI PUSKESMAS ATAU
TEMPAT PRAKTEK BIDAN ATAU DOKTER
TERIMA KASIH
PETUNJUK TEKNIS
PEMERIKSAAN IVA &
PENGAMBILAN
SAMPEL SERVIKS
www.litbang.depkes.go.id ejournal.litbang.depkes.go.id
ALUR PENELITIAN
Wanita
(memenuhi kriteria sebagai Responden)
Pemeriksaan IVA
Negatif Positif
Krioterapi/Rujuk
PERSIAPAN PENGAMBILAN SAMPEL SERVIKS &
PEMERIKSAAN IVA (1)
63
TAHAPAN PENGAMBILAN SAMPEL SERVIKS
&PEMERIKSAAN IVA (1)
66
TAHAPAN PENGAMBILAN SAMPEL SERVIKS &
PEMERIKSAAN IVA (4)
• Amati sekresi cairan/ fluor, papul, ulkus pada daerah sekitar vulva
bersihkan dengan kapas basah
• Ambil spekulum steril, basahi larutan NaCl 0,9% yang dialirkan
langsung dari botolnya.
TAHAPAN PENGAMBILAN SAMPEL SERVIKS &
PEMERIKSAAN IVA (6)
Masukkan spekulum yang sudah basah tersebut ke dalam vagina dan buka secara
lembut sehingga portio terlihat jelas.
Amati leher rahim apakah ada infeksi (cervicitis) seperti discharge/cairan keputihan
mucous ectopi (ectropion); kista nabothy atau kista nabothian, nanah atau lesi “
ejournal.litbang.depkes.go.id/
strawberry” (infeksi trichomonas).
TAHAPAN PENGAMBILAN SAMPEL SERVIKS (7)
•Masukkan ujung sikat (endocervical brush)
ke dalam kanal endoserviks
•Tekan secara lembut sampai ujung sikat
(endocervical brush) melengkung menghadap
ke ektoserviks
•Tetap ditekan secara lembut sambil memutar
sikat dari arah jam 12 yang diputar 360˚ searah
jarum jam sebanyak 5 kali. Endocervical brush
diletakkan diantara ibu jari dan telunjuk.
TAHAPAN PENGAMBILAN SAMPEL SERVIKS (8)
72
PEMERIKSAAN IVA (2)
• Responden dengan kecurigaan kanker serviks pemeriksaan
IVA tidak dilakukan pasien di rujuk.
• Basahi kapas lidi dengan larutan asam asetat dan oleskan pada
leher rahim. Bila perlu, gunakan kapas lidi bersih untuk
mengulang pengolesan asam asetat sampai seluruh
permukaan leher rahim benar-benar telah dioleskan asam
asetat secara merata. Buang kapas lidi yang telah dipakai.
73
PEMERIKSAAN IVA (3)
• Setelah leher rahim dioleskan larutan asam asetat, tunggu
selama 1 menit agar diserap dan memunculkan reaksi
acetowhite.
• Periksa SSK dengan teliti. Lihat apakah leher rahim mudah
berdarah. Cari apakah ada bercak putih yang tebal atau epithel
acetowhite yang menandakan IVA positif.
74
PEMERIKSAAN IVA (4)
• Bila perlu, oleskan kembali asam asetat/usap rahim dengan
kapas lidi bersih untuk menghilangkan mukosa, darah /debris
yang terjadi saat pemeriksaan dan mungkin mengganggu
pandangan. Buang kapas lidi yang telah dipakai.
• Bila pemeriksaan visual pada leher rahim telah selesai,
gunakan kapas lidi yang baru untuk menghilangkan sisa asam
asetat dari leher rahim dan vagina.
75
PEMERIKSAAN IVA (5)
• Lepaskan spekulum secara halus dan rendam di dalam larutan
klorin 0,5% selama 10 menit untuk desinfeksi.
ejournal.litbang.depkes.go.id/
KASIVO
www.litbang.depkes.go.id ejournal.litbang.depkes.go.id
Empat Langkah Pemeriksaan IVA
78
Pada serviks di
atas Ya, dapat
1. KaSIVO
2. Kanker? SSK
3. IVA KaSIVO
4. Krioterapi
79
Dokumentasi dengan Kamera Digital
I. Normal
I. NORMAL
OVULA NABOTI
EKTOPI SERVIKS
82
II. TAMPILAN I V A +
Tampak Bercak putih (Aceto White Epithelium)
83
Signifikansi Non klinis
Lesi Acetowhite (White Epitel)
84
Signifikansi Klinis
Lesi Acetowhite (White epitel)
87
Langkah 1:
AN ini menunjukkan kanker?
Apakah serviks
TIH
LA
TIDAK
Langkah 2:
ANterlihat?
Apakah SSK
H
T I
LA
YA
Tunjukkan SSK
89
AN
TIH
LA
90
Langkah 3:
Apakah IVA A N atau
Langkah
(+) 1: apakah iserviks ini menunjukkan kanker?
(-)
H
TI
LA
(+)
91
Langkah 4:
AN dilakukan terapi krioterapi?
Apakah dapat
H
TI
LA
YA
92
2
A N
TIH
LA
TIDAK
Langkah 1:
Apakah serviks ini menunjukkan kanker? 93
Tunjukkan SSK
2
A N
TIH
LA
YA
Langkah 2:
Apakah SSK terlihat? 94
2
A N
TIH
LA
95
Tunjukkan bagian yang positif
2
A N
TIH
LA
(+)
Langkah 3:
Apakah IVA (+) atau (-) 96
2
A N
TIH
LA
YA
Langkah 4:
Apakah dapat dilakukan krioterapi? 97
TERIMA KASIH