Professional Documents
Culture Documents
PSPK 21e - CBR - Kel 3
PSPK 21e - CBR - Kel 3
KELOMPOK 3
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama ALLAH SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya kepada Kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report dengan
Mata Kuliah Radiokimia. Critical Book Report ini disusun untuk memenuhi kebutuhan belajar
mahasiswa jurusan pendidikan kimia dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan membaca
tentang Radioaktivitas dan Peluruhan Radioaktif dan Deteksi Radiasi.
Kami ucapkan rasa Terima Kasih kepada Ibu Elfrida Ginting selaku dosen mata kuliah
Radiokimia yang telah mengajar dan membimbing mahasiswa/i agar dapat memahami dalam
pembelajaran Radiokimia.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa Critical Book Report ini
masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan ini Kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar Kami dapat memperbaiki
Critical Book Report ini.
Demikian Kami berharap semoga CBR (Critical Book Report) ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Dan Kami memohon maaf apabila ada kata yang tidak berkenan, karena sesungguhnya
kesempurnaan milik Allah dan kesalahan milik kami.
Penyusun
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 4
ii
IDENTITAS BUKU
A. Identitas Buku 1
B. Identitas Buku 2
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Abstrak
Perkembangan awal fisika inti didahului oleh penemuan Bequerel (1896) terhadap gejala
radioaktivitas. Temuan tersebut membuat Bequerel dihargai secara meluas dengan penemuannya.
Ini terjadi ketika dia mengamati penghitaman secara tiba-tiba dari suatu plat fotografi yang
berdekatan dengan suatu mineral tertentu. Pierre dan Marie Curie (1898) berhasil memisahkan
secara kimiawi bahan radioaktif (radium)dari pitchblende (bijian uranium). Pemahaman terbaik
tentang radioaktivitas diperkaya oleh Rutherford dan rekan-rekan kerjanya.
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tidak stabil untuk memancarkan radiasi
dan berubah menjadi inti yang stabil. Radioaktivitas mempelajari tentang nuklida-nuklida yang
radioaktif atau dapat meluruh dan memancarkan radiasi. Proses perubahan ini disebut peluruhan
dan inti atom yang tidak stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida
disebut zat radioaktif. Peluruhan ialah perubahan inti atom yang tidak stabil menjadi inti atom
yang lain, atau berubahnya suatu unsur radioaktif menjadi unsur yang lain. Kemampuan ini
melibatkan proses pemecahan inti atom yang tidak stabil sehingga terjadi kehilangan energi
dengan memancarkan radiasi, seperti partikel alfa, partikel beta dengan neutrino dan sinar gamma.
Partikel alfa adalah partikel terberat yang dihasilkan oleh zat radioaktif. Sinar alfa dipancarkan
dari inti dengan kecepatan sekitar 1/10 kecepatan cahaya. Karena memiliki massa yang besar, daya
tembus sinar alfa paling lemah diantara diantara sinar-sinar radioaktif.
Isotop - isotop tidak stabil (atau inti tidak stabil) dapat ditemukan di alam. Ketidakstabilan
inti-inti ini umumnya terjadi pada unsur-unsur yang memiliki massa atom besar seperti polonium,
thorium, radium, dan uranium (seluruh isotopnya merupakan inti-inti yang tidak stabil atau isotop-
isotop radioaktif ). Inti radioaktif tersebut akan mengalami perubahan spontan yaitu merrgalami
disintegrasi atau peluruhan radioaktif pada laju tertentu. Peluruhan tersebut disertai dengan emisi
partikel bermuatan dari inti atom seperi partikel alfa yang identik dengan inti helium dan partikel
beta yang identik dengan elektron. Hasil dari peluruhan tersebut sering berupa unsur radioaktif
yang masih mengeluarkan partikel alfa ataupun beta. Baru setelah beberapa tahap peluruhan maka
terbentuklah unsu r yang stabil.
1
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa radiasi yang dipancarkan zat
radioaktif dapat dibedakan atas dua jenis berdasarkan muatannya. Radiasi yang bermuatan positif
dinamai sinar alfa, dan yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta. Selanjutnya Paul U.Viillard
menemukan jenis sinar yang ketiga yang tidak bermuatan dan diberi nama sinar gamma.
Radiasi Radioaktif tidak bisa dideteksi dengan indera penglihatan atau penciuman. Untuk
mendeteksi radiasi radioaktif harus menggunakan alat ukur radiasi. Alat untuk mendeteksi dan
mengukur radiasi ada bermacam-macam. Salah satu alat yang digunakan Bapeten untuk
mendeteksi adanya radiasi radioaktif di suatu area yakni mobile RDMS- MONA. Alat tersebut
merupakan salah satu jenis survey meter radiasi. Untuk mengetahui jenis zat radioaktif harus
menggunakan identity finder. Identy finder digunakan untuk mendeteksi, menemukan, mengukur,
dan mengidentifikasi sumber radioaktif.
2
BAB II
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
3
BAB III
KESIMPULAN
Radioaktivitas adalah kemampuan inti atom yang tidak stabil untuk memancarkan radiasi
dan berubah menjadi inti yang stabil. Radioaktivitas mempelajari tentang nuklida-nuklida yang
radioaktif atau dapat meluruh dan memancarkan radiasi. Proses perubahan ini disebut peluruhan
dan inti atom yang tidak stabil disebut radionuklida. Materi yang mengandung radionuklida
disebut zat radioaktif. Radiasi Radioaktif tidak bisa dideteksi dengan indera penglihatan atau
penciuman. Untuk mendeteksi radiasi radioaktif harus menggunakan alat ukur radiasi. Alat
tersebut merupakan salah satu jenis survey meter radiasi. Untuk mengetahui jenis zat radioaktif
harus menggunakan identity finder. Identy finder digunakan untuk mendeteksi, menemukan,
mengukur, dan mengidentifikasi sumber radioaktif. Peluruhan radioaktif adalah kumpulan
beragam proses di mana sebuah inti atom yang tidak stabil memancarkan partikel subatomik
(partikel radiasi).
Dalam fisika partikel dan fisika nuklir eksperimental, detektor partikel, juga dikenal
sebagai detektor radiasi adalah suatu peralatan yang digunakan untuk mendeteksi, melacak, dan
mengidentifikasi partikel-partikel berfenergi tinggi yang dihasilkan dari peluruhan beta, radiasi
kosmis, ataupun reaksi dalam mempercepat partikel.
4
DAFTAR PUSTAKA
Andi Ichsan Mahardika, Muh. Arifuddin Jamal. Pengantar Fisika Inti. PT REVKA
PETRA MEDIA.
Santiani. (2011). Nuklir, Fisika Inti, Dan Politik Energi Nuklir. Intimedia, Malang.