You are on page 1of 11

Proposal Laporan Akhir

Proposal Ini Disususn Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan


Pendididkan Diploma III Pada Jurusan Akuntansi

Oleh:
EIRENE TELAUMBANUA
NPM : 061930500598

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA


PALEMBANG
2022
A. EVALUASI PENGELOLAAN KEUANGAN PDAM TIRTA MUSI
PALEMBANG DALAM KINERJA MANAJEMEN
B. BIDANG STUDI TERKAIT : AKUTANSI MANAJEMEN

C. LATAR BELAKANG
Badan Peningkatan Penyelenggaraan SPAM (BPPSPAM) sebagai Lembaga
Non Struktural pada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
melaksanakan penilaian kinerja BUMD Air Minum di seluruh Indonesia setiap
tahun. Tujuan dari penilaian kinerja BUMD Air Minum adalah untuk mengukur
tingkat kinerja manajemen dalam mengelola BUMD Air Minum dan untuk
mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas pengelolaan di BUMD Air Minum.
Namun sejak terbitnya Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional, BPPSPAM merupakan salah satu lembaga yang dibubarkan.
Oleh karena itu kegiatan penilaian kinerja BUMD Air Minum tidak dapat
diteruskan oleh BPPSPAM, namun dilanjutkan oleh Direktorat Air Minum
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR.
BUMD Air Minum adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah yang
mendukung keuangan daerah dengan tugas dan peranannya dalam mendorong
kegiatan ekonomi daerah, menciptakan kesempatan kerja, menyediakan jasa
pelayanan sosial dan memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah
(PAD). Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM) merupakan salah satu unit usaha
milik daerah, yang bergerak dalam distribusi air bersih bagi masyarakat umum.
PDAM terdapat di setiap provinsi, kabupaten, dan kotamadya di seluruh
Indonesia. Perusahaan air minum yang dikelola negara secara modern sudah ada
sejak zaman penjajahan Belanda pada tahun 1920an dengan nama Waterleiding
sedangkan pada pendudukan Jepang perusahaan air minum dinamai Suido Syo.
PDAM dibentuk sejak 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah dan mulailah
dibentuk PDAM sampai sekarang. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) menyebutkan, Indonesia memiliki 387 Perusahaan Darah Air
Minum (PDAM) pada 2020. Jumlah ini meningkat 1,8% dibandingkan tahun 2019
yang sebanyak 380 PDAM.
BUMD Air Minum yang berlokasi di Kota Palembang adalah Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Musi. PDAM Tirta Musi didirikan dengan
tujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat untuk menyediakan air bersih
serta memberikan kontribusi dalam bentuk Pendapatan Asli Daerah. Maka dari
itu, pendapatan PDAM Tirta Musi Palembang sangat potensial dalam
menunjang keberhasilan perusahaan dan juga berkontribusi pada pemerintah
daerah Kota Palembang. PDAM ini juga menjalankan fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan dari perusahaan tersebut. Salah satu dari fungsi manajemen
adalah manajemen keuangan.
Manajemen keuangan sangat penting bagi perusahaan, karena tanpa adanya
dana dan pengelolaan yang baik maka perusahaan tidak dapat berjalan dengan
baik. Pengelolaan dana oleh perusahaan tercermin dalam laporan keuangan.
Menurut Purba, dkk (2021:114) pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan
adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan
keuangan seperti pengadaan dan pemanfaatan dana usaha. Berkaitan dengan
pengelolaan keuangan daerah, pemerintah daerah menetapkan APBD yang
merupakan gambaran tentang rencana penerimaan dan pengeluaran daerah setiap
satu tahun anggaran. Selanjutnya pada setiap akhir tahun anggaran, pemerintah
daerah diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan sebagai bentuk
tanggungjawab pengelolaan keuangan daerah selama satu periode.
Dalam hal pengelolaan keuangan daerah, pemerintah daerah membuat
rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Pengelolaan keuangan daerah perlu ditunjang oleh pemahaman sistem akuntansi
keuangan daerah agar penatausahaan keuangan di daerah memiliki akurasi dan
akuntabilitas yang tinggi. Sistem akuntansi keuangan daerah yang memadai dapat
memberikan bantuan untuk memverifikasi transaksi-transaksi agar dapat
ditelusuri dana-dana sesuai dengan tujuannya, serta mengecek otoritas, efisiensi,
dan keabsahan pembelajaaan dana.
Peneliti sebelumnya Rismawaty Nainu, JullieJ. Sondakh,NoviS. Budiarso
(2017) meneliti mengenai Evaluasi Kinerja Keuangan Pemerintah Dalam Program
Dukungan Mnajaemen Dan Tugas Teknis Lainnya Kementrian Agama dengan
menggunakan Metode Value For Money Pada Kantor Kementrian Agama
Provinsi Sulawesi Utara Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
yang bersifat studi deskriptif Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa realisasi
pendapatan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Utara telah
mencapai/melebihi anggaran pendapatan yang ditetapkan.
Deni Herdiyana, Nina Andriana (2020) meneliti mengenai Evaluasi Kinerja
Pengelolaan Keuangan Daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara menyimpulkan
bahwa Pengelolaan keuangan harus dilakukan secara efisien,efektif,produktif dan
optimal secara transaparan dan akuntabel.begitu juga dalam mengelola keuangan
yang ada dengan tepat dan mengutamakan value for money dan bersih dari
korupsi.Pentingnya peranan dalam pengelolaan dan aturan yang jelas dalam
penyusunan laporan keuangan daerah dalam menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas tentunya juga diperlukan oleh setiap BUMD termasuk BUMD Air
Minum. Azfril (2018) meneliti mengenai Analisis Laporan Keuangan Badan
Usaha Milik Daerah Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten
Enrekang menyimpulkan bahwa mempunyai kekuatan hukum dan kualitas
laporan keuangan pada badan usaha milik daerah telah benar- benar sesuai dengan
peraturan dalam negeri no 13 tahun 2006 dan juga dalam setiap tahun mengalami
penurunan dalam kontribusi terhadap PAD. Sehingga diperlukan nya pengelolaan
keuangan daerah dan sistem akuntansi manajemen daerah terhadap kualitas
laporan keuangan PDAM Tirta Musi yang baik dan akurat. Pengelolaan keuangan
PDAM Tirta Musi bertujuan untuk mengkaji pengelolaan keuangan publik yang
dikelola oleh pemerintah daerah apakah telah mencapai tingkat efisiensi dan
efektivitas yang optimal. Dengan demikian, besarnya kapasitas pemerintah daerah
dalam mengelola keuangan daerah merupakan wujud dari kemampuan pemerintah
daerah dalam menjalankan aturan normatif (rule of the game). Analisis efisiensi
dan efektifitas lebih mencerminkan inovasi pemerintah daerah dalam pengelolaan
keuangan publik. Prinsip pengelolaan keuangan ialah efektif dan efisiensi
yang mana pengeluaran anggaran daerah didasarkan pada proporsi kebutuhan
program dan kegiatan daerah guna menghasilkan output ataupun income
tanpa mengurangi pelayanan yang maksimal pada masyarakat.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menyadari bahwa pentingnya


mengevaluasi pengelolaan keuangan Daerah Air Minum di Palembang. Maka,
Penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI PENGELOLAAN
KEUANGAN PDAM TIRTA MUSI DI PALEMBANG DALAM
MENINGKATKAN KINERJA MANAJAMEN”.

D. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah adalah
“Bagaimana efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan PDAM Tirta Musi
Palembang dalam meningkatkan kinerja manajamen selama tahun 2016 - 2020?”

E. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN


Ruang lingkup masalah yang diangkat dalam proposal laporan akhir ini
sebagai pembatasan masalah agar pembahasan menjadi jelas dan tidak meluas ke
hal-hal yang tidak diinginkan. Ruang lingkup pembahasan dari penelitian ini
adalah mengevaluasi pengelolaan keuangan PDAM Tirta Musi dalam
meningkatkan kinerja manajemen. Data yang digunakan pada penulis diambil dari
Laporan Keuangan PDAM Tirta Musi Palembang pada tahun 2016-2020.

F. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN


Berdasakan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan penelitian adalah
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas pengelolaan keuangan
PDAM Tirta Musi Palembang dalam meningkatkan kinerja manajamen
selama tahun 2016 – 2020
G. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Perusahaan untuk dapat digunakan untuk meningkatkan pandangan
bagi pihak manajemen perusahaan agar dapat meningkatkan kompetensi
sumber daya manusianya sehingga dapat melaksanakan perannya
sebagai penjamin mutu dan pemberi masukan
2. Bagi Peneliti untuk dapat digunakan membantu para peneliti sebagai
bahan informasi dan masukan-masukan bagi peneliti lainnya yang
tertarik dalam bidang kajian tentang pengelolaan keuangan perusahaan
dan juga penilaian tingkat keberhasilan pihak manajemen dalam
mengelola keuangan.

H. TINJAUAN PUSTAKA
h.1 Manajemen Keuangan
h.1.1 Pengertian Manajemen Keuangan
Pendapat lain dikemukakan oleh Kariyoto (2018:3) manajemen

keuangan merupakan integrase dari science dan art yang mencermati, dan
menganalisa tentang upaya seorang manajer financial dengan menggunakan
seluruh SDM perusahaan untuk mencari funding, mengelola funding, dan
membagi funding dengan goal mampu memberikan laba atau welfare bagi
para pemilik saham dan keberkelanjutan (sustainability) bisnis bagi entitas
ekonomi.
Manajemen keuangan menurut para ahli dalam Irfani (2020:11) manajemen
keuangan dapat didefinisikan sebagai aktivitas pengelolaan keuangan
perusahaan yang berbubungan dengan upaya mencari dan menggunakan dana

secara efisien dan efektif untuk mewujudkan tujuan perusahaan.


Menurut Anwar (2019) menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah
suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang pengelolaan keuangan
perusahaan baik dari sisi pencarian sumber dana, pengalokasian dana,
maupun pembagian hasil keuntungan perusahaan. Sehingga jika disimpulkan
manajemen keuangan dapat diartikan sebagai seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan bagaimana mengelola keuangan yang dimulai
memperoleh sumber pendanaan, menggunakan dana sebaik mungkin hingga

mengalokasikan dana pada sumber-sumber investasi untuk mencapai tujuan

perusahaan (Armereo, dkk 2020:1).


h.1.2 Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan mempunyai berbagai aktivitas dalam bidang
keuangan khususnya dalam bagaimana cara memperoleh dana dan
bagaimana cara mengelola dana, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
MenurutmMusthafa (2017:7) bahwa fungsi manajemen keuangan di bagi
menjadi tiga yaitu:
1. Fungsi Pengendalian Likuiditas
a. Perencanaan aliran kas (forecasting cash flow): agar selalu tersedia
uang tunai atau uang kas untuk memenuhi pembayaran apabila
setiap saat diperlukan
b. Pencarian dana (raising of funds) dari luar atau dari dalam
perusahaan: agar diperoleh dan ayang biayanya lebih murah dan
tersedianya dana apabila setiap saat diperlukan.
c. Menjaga hubungan baik dengan Lembaga keuangan (misalnya
dengan perbankan): unutk memenuhi kebutuhan dana apabila
diperlukan oleh perusahaan pada saat-saat tertentu.
2. Fungsi Pengendalian Laba
a. Pengendalian biaya (cost control): menghindari biaya yang tidak
perlu dikeluarkan atau pemborosan.
b. Penentuan harga (pricing): agar harga tidak terlalu mahal
dibandingkan dengan harga barang sejenis dari pesaing.
c. Perencanaan laba (profit planning): agar dapat diprediksi
keuntunga yang diperoleh pada periode yang bersangkutan
sehingga dapat merencanakan kegiatan yang lebih baik pada
periode mendatang.
3. Fungsi Manajemen
a. Dalam pengendalian laba atau likuiditas, manajer keuangan harus
bertindak sebegai manajer dan sebagai pengambil keputusan
(decision maker) sehingga manajer keuangan dapat mengambil
langkah- langkahkeputusan yang menguntungkan bagi perusahaan.
b. Melakukan manajemen terhadap aktiva dan manajemen terhadao
dana. Dalam hal ini fungsi manajemen seperti perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (actuating),
dan pengendalian (controlling) yang sangat diperlukan bagi
seorang manajer keuangan, terutama fungsi perencanaan,
pengarahan, pengarahan, dan pengendalian.
Berdasarkan definisi fungsi manajemen keuangan peneliti berpendapat
bahwa seorang manajer keuangan agar dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan harus menguasai fungsi-fungsi manajemen
keuangan secara maksimal.
h.2 Pengelolaan Keuangan
h.2.2 Pengertian Pengelolaan Keuangan
Yusanti (2020) menyatakan bahwa pengelolaan keuangan keluarga

adalah kemampuan seseorang dalam mengatur perencanaan, penganggaran,


pencarian, pengelolaan, pemeriksaan, dan penyimpanan uang serta
pengendalian kegiatan dalam sebuah keluarga.
Dengan dilakukannya setiap tahapan dalam pengelolaan keuangan
maka fungsi dasar dan tujuan dari pelaksanaanya pengelolaan keuangan
dapat dioptimalkan
h.2.3 Fungsi Pengelolaan Keuangan
Nurdiansyah dan Rahman (2019:74) menyatakan fungsi-fungsi
pengelolaan keuangan (manajemen keuangan) tersebut, adalah :
1. Perencanaan Keuangan dan Anggaran (Budgeting) Segala kegiatan
perusahaan yang berkaitan dengan penggunaananggaran dana perusahaan
yang digunakan unttuk segala aktivitas dan kepentingan perusahaan.
Dengan perencanaan dan pertimbangan yang matang menaksimalkan
keuntungan dan meminimalisasi anggaran yang sia-sia tanpa hasil.
2. Pengendalian (Controling) Berhubungan dengan tindak pengawasan
dalam segala aktivitas dalam manajemen keuangan, baik dalam
penyalurannya maupun pada pembukuannya yang untuk selanjornya
dilakukan evaluasi keuangan yang bisa dijadikan acuan untuk
melaksanakan kegiatan perusahaan selanjurnya.
3. Pemeriksaan (Auditing) Segala pemeriksaan internal yang dilakukan demi
segala bentuk kegiatan yang berhubungan dengan manajemen keuangan
memang telah sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi
penyimpangan.
4. Pelaporan (Reporting) 13 Dengan adanya manajemen keuangan, maka
setiap tahunnya akan ada pelaporan keuangan yang berguna untuk
menganalisis rasio laporan laba dan rugi perusahaan.
Sedangkan menurut Aisyah, dkk (2020:21) fungsi-fungsi manajemen secara
umum adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan mulai dari arus kas sampai dengan laba rugi perusahaan.
2. Penganggaran mulai dari perencanaan sampai dengan pengalokasian
supaya efesiensi dan efektivitas anggaran biaya tercapai.
3. Pengawasan ditujukan untuk mengevaluasi dan melakukan perbaikan.
4. Pengauditan perusahaan bentuknya adalah audit internal yang harus
dilakukan untuk menguji kesesuaian objek dengan standar
akuntansi/ketentuan yang berlaku dan memastikan tidak terjadinya
penyimpangan.
5. Pelaporan adalah melaporkan keadaan keuangan perusahaan dan analisis
rasionya.
h.4 Efisiensi dan Efektifitas
h.4.1 Pengertian Efisiensi dan Efektifitas
Menurut Abdul dan Muhammad (2019: 163) menyatakan bahwa
Efisiensi yaitu rasio yang membandingkan antara input yang digunakan
terhadap output yang dihasilkan.Efisiensi dapat diartikan juga mengevaluasi
dengan penilaian-penilaian relative, membandingkan antara masukan dan
pengeluaran yang diterima. Sedangkan pengertian Efektifitas Menurut
Schemerhon Johnr.Jr.,(2018:23) bahwa efektifitas adalah pencapaian target
keluaran (output) yang akan di ukur dengan cara membandingkan output
anggaran atau dengan output realisasi jika output anggaran lebih besar
dibandingkan output realisasi maka akan disebut dengan efektif.
I. METODE PENGUMPULAN DATA
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif.
Metode pengumpulan data yang digunakan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap Manager Bagian Akuntansi,Manager Bagian

Sumber Daya Manusia dan Fungsi lain yang terkait.


2. Data dan Dokumen PDAM Tirta Musi Palembang
Data dan dokumen yang terkait dengan penelitian ini penulis terima dari
bagian akuntansi dan bagian sumber daya manusia (SDM) yang ada di
PDAM Tirta Musi.Serta Penulis juga mendapatkan data laporan pada tahun
2016-2020 dari PDAM Tirta Musi Palembang

Objek penelitian ini didapat dari PDAM Tirta Musi Palembang yang
beralamat Jalan Rambutan Ujung NO 1.Palembang 30141

Adapun jenis data yang digunakan dalam penulisan proposal laporan akhir ini
adalah sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Data yang diperoleh berupa data laporan-laporan secara tertulis,seperti
laporan beban perusahaan dan laporan laba/rugi
2. Data kuantitatif
Data yang diperoleh berupa keterangan – keterangan, seperti
perkembangan rasio pendapatan dan beban dan daftar piutang

You might also like