Professional Documents
Culture Documents
Pengukuran Kinerja Pdam Kota Makassar Berbasis: Balanced Scorecard
Pengukuran Kinerja Pdam Kota Makassar Berbasis: Balanced Scorecard
Abstact
This study aims to analyze the performance ratings of PDAM Makassar City based on
performance assessment issued by BPPSPAM to assess the aspects studied in the form of
managerial functions by using Balanced Scorecard approach as a measuring instrument.
The research approach used is normative approach and using qualitative method. The
results showed that the performance of financial perspective on the level of ability to meet
short-term liabilities (cash ratio) companies experiencing illiquid where PDAM Makassar
City is financial distress short-term. Customer perspective shows the result of customer
growth ratio and domestic water consumption show less performance value. For internal
business process perspective experiencing the same thing that waterlessness indicator
happened big enough water loss, also because by error of recording (human error) related
to record water account, this cause low water sold. While the perspective of human
resources on the indicator ratio training and employee training load showed a degree that
is not good, this case show development of employee competency is not top priority of
PDAM Makassar City.Finally, although there are many problems found, but overall by
looking at the accumulation value of balanced scorecard performance measurement of
PDAM Makassar city shows a healthy performance (shows 3,37 points in 2015 and 3,39
points in 2014 , with the standard value of healthy performance category is ≥ 2,8
points).Researchers expect PDAM Makassar City to make improvements to the problems
found, to create more optimal performance in the future.
poin pertama yaitu penilaian kinerja lapangan, 2) Data Sekunder, yaitu data
pelayanan penyelenggaraan pengembangan sistem yang diperoleh dari perusahaan berupa
penyediaan air minum PDAM dilakukan dengan profil perusahaan, serta penelitian kepustakaan,
menggunakan pendekatan balanced secorecard literatur-literatur, jurnal, artikel, majalah,
dengan pengukuran terhadap aspek dan bacaan yang terkait dengan pokok
keuangan, pelayanan, oprasi dan sumber bahasan penulisan terutama Laporan
daya manusia. Adapun indicator-indikator Statistik (BPS) dan Laporan Keuangan
penilaian kinerja masing-masing perspektif yang yang dikeluarkan hasil audit PDAM kota
menjadi standar pengukuran dalam penelitian ini Makassar.
dapat dilihat pada pedoman BPPSPAM.
C. Teknik Analisis Data
METODOLOGI PENELITIAN Tahap awal dilakukan analisis data
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian yaitu melakukan perhitungan kinerja
Penelitian ini merupakan studi berdasarkan pedoman BPPSPAM untuk
lapangan (Field Research) dimana penelitiannya mengukur masing-masing perspektif
bersifat kualitatif. Penelitian ini menggunakan keuangan, aspek pelanggan, proses bisnis
pendekatan normatif. Pendekatan normatif internal dan sumber daya manusia. Setelah
dipilih untuk menguraikan suatu kondisi dilakukan pengukuran perspektif Balanced
yang seharusnya menurut pedoman serta Scorecard (BSC), maka tahap selanjutnya
norma-norma tertentu dikatakan ideal. yaitu tahap interpretasi dimana hasil
Acuan dari norma atau pedoman berupa temuan berdasarkan kartu skor (scorecard)
standar-standar, landasan hukum, serta diintepretasikan dan dikonfirmasi langsung oleh
batasan-batasan yang dikeluarkan oleh hasil wawancara setiap indikator sehingga data
suatu instansi. Dalam penelitian ini yang di analisis dengan metode tersebut
norma atau pedoman yang digunakan akan memberikan penjelasan secara
untuk menilai kinerja pelayanan air spesifik terkait temuan nyata yang terjadi
bersih menurut Keputusan Ketua Badan di lapangan. Setelah melakukan intrepretasi
Pendukung Pengembangan Sistem maka tahapan ketiga adalah melakukan
Penyedia Air Minum (BPPSPAM) perhitungan akumulasi dari pengukuran
No.002/KPT/K-6/IV/2010 Tentang Penilaian kinerja setelah mendapatkan nilai kartu
Kinerja Pelayanan Penyelenggaraan Sistem skor (scorecard) melalui pembobotan
Penyedia Air Minum Pada Perusahaan dari indikator masing-masing perspektif,
Daerah Air Minum (PDAM) dan sehingga menghasilkan nilai total kinerja
Kepmendagri No. 47 Tahun 1999. dari rata-rata kartu skor (scorecard)
setiap perspektif Balanced Scorecard.
B. Metode Pengumpulan Data Penelitian Peneliti dalam tahap ini dapat menarik
Penelitian ini diolah berdasarkan kesimpulan akhir apakah kinerja perusahaan
dua sumber data, yaitu: 1) Data Primer, masuk kategori sehat atau tidak.
yaitu diperoleh melalui pengumpulan Berkaitan dengan pengukuran kinerja
data dengan mengadakan wawancara maka sistem pembobotan, metode
secara langsung (direct interview) kepada perkalian bobot dan nilai, total nilai kinerja
pihak-pihak yang dianggap dapat yang dihasilkan serta pengkategorian sehat
memberikan pernyataan yang falid untuk tidaknya PDAM harus berdasarkan pada
melengkapi data yang diperoleh atau arus bagan berikut ini :
dalam mengonfirmasi temuan yang ada di
658
BOBOT
PERSPEKTIF
Keterangan :
Bobot perspektif merupakan jumlah bobot masing-masing perspektif
Indikator merupakan indikator kinerja masing-masing perspektif
Bobot merupakan angka bobot dari masing-masing indikator kinerja
Nilai indikator merupakan nilai standar dari masing-masing indokator
Nilai kinerja merupakan hasil perkalian bobot dengan nilai indikator
diperoleh dari modal yang dimiliki PDAM perbaikan yang dapat dilakukan oleh
Kota Makassar sendiri. Begitupula dengan pemerintah untuk membenahi sistem
rasio operasi yang digunakan untuk keuangan terkait struktur utang. Selain
mengukur seberapa besar efisiensi biaya itu, internal Perusahaan juga dapat
produksi yang dikeluarkan untuk melakukan perbaikan dengan meningkatkan
menghasilkan pendapatan, dalam hal ini kualitas pelayanan, melakukan pengendalian
PDAM Kota Makassar mampu menghasilkan terhadap arus kas, merestrukturisasi utang
rasio operasi sebesar 0,58 pada tahun serta melakukan penambahan modal
2014 dan 0,52 pada tahun 2015 dengan kedalam perusahaan untuk memperbaiki
kategori baik. Hal ini mengindikasikan struktur permodalan. Rasio likuiditas
bahwa PDAM Kota Makassar telah lainnya menunjukkan hasil yang sangat
melakukan efisiensi biaya operasi sebesar baik yaitu rasio efektifitas penagihan
58% pada tahun 2014 dan efisiensi biaya yang mengasilkan rasio sebesar 107%
produksi sebesar 52% pada tahun 2015. tahun 2014 dan 100,5% tahun 2015. Hal
Berbeda dengan rasio profitabilitas ini menunjukkan pencapaian yang sangat
dalam perusahaan, rasio likuiditas baik dimana PDAM Kota Makassar telah
digunakan untuk mengukur tingkat melakukan efektivitas kegiatan penagihan
kemampuan dalam memenuhi kewajiban atas hasil penjualan air dengan sangat
jangka pendek atau kemampuan dalam baik.
memenuhi kewajiban atau utang yang Indikator terakhir yaitu rasio
harus segera dibayar dengan harta lancar. solvabilitas dimana rasio ini bertujuan
Aspek ini mencakup rasio kas dan rasio untuk mengukur tingkat kemampuan
efektifitas penagihan. Rasio kas mengukur dalam melunasi seluruh utang yang ada
tingkat kemampuan kas yang dimilikinya dengan menggunakan seluruh aset yang
dalam rangka menjamin kewajiban dimilikinya. Lebih lanjut lagi bahwa rasio
jangka pendeknya. Sesuai dengan hasil solvabilitas yang dimaksud dalam hal ini
perhitungan menghasilkan rasio kas yaitu untuk mengukur kemampuan
sebesar 13% tahun 2014 dan 35% tahun PDAM Kota Makassar dalam menjamin
2015 berkategori tidak baik menurut kewajiban-kewajiban jangka panjangnya
standar penilaian BPPSPAM. Hal ini dari aset yang dimiliki perusahaan. Tahun
mengindikasikan bahwa PDAM Kota 2014, menghasilkan rasio solvabilitas
Makassar tidak dapat memenuhi kewajiban atau sebesar 110% yang dinilai kurang baik
utangnya yang sudah jatuh tempo sehingga tetapi mengalami peningkatan pada tahun
dinilai sebagai perusahaan yang tidak 2015 yang menghasilkan rasio solvabilitas
liquid (Illiquid) dalam hal pemenuhan sebesar 140% yang dinilai cukup baik.
kewajiban atau utang jangka pendeknya. Adanya proporsi hutang PDAM yang
Potensi masalah terjadinya kondisi Illiquid cukup banyak menyebabkan perusahaan
dapat bersumber dari jumlah kas dan kurang optimal dalam menjamin
setara kas yang masih rendah serta kewajiban jangka panjangnya. Walaupun
jumlah kewajiban lancar perusahaan yang pada tahun 2015, telah dinilai cukup
sangat tinggi. Faktor penyebabnya bisa mampu menjamin kewajiban-kewajiban
berupa utang yang dimiliki perusahaan jangka panjangnya tetapi dirasa belum
cukup besar serta akumulasi utang jangka cukup optimal. Faktor-faktor penyebab
panjang jatuh tempo yang tidak berbayar. bisa bersumber dari rendahnya aset yang
Proporsi utang terbesar PDAM Kota dimiliki oleh perusahaan serta perusahaan
Makassar digunakan untuk membangun mempunyai utang dalam jumlah yang
Intalasi Pengelolaan Air (IPA). Adanya banyak. Adanya wacana penghapusan
rencana penghapusan utang PDAM Kota utang PDAM bisa menjadi alternatif
Makassar merupakan salah satu usulan usulan perbaikan kinerja serta
661
Cakupan pelayanan teknis digunakan pada tahun 2014 dan 67,7% pada tahun
untuk mengukur berapa besar presentase 2015 berkategori baik. Hal ini mengindikasikan
jumlah penduduk terlayani oleh PDAM bahwa PDAM Kota Makassar telah
Kota Makassar berbanding jumlah penduduk di memenuhi jumlah penduduk yang harus
wilayah pelayanan perusahaan. Cakupan terlayani di wilayah pelayanan. Tetapi
pelayanan teknis menghasilkan persentase 68% cakupan ini dinilai belum cukup sebab
662
Indikator efisiensi produksi PDAM Kota sistem pelayanan air minum yang sangat
Makassar digunakan untuk mengukur diperlukan oleh masyarakat. Masalah Air
tingkat efisiensi sistem produksi perusahaan. Tak Berekening ini merupakan masalah
Hasil pengukuran tingkat efisiensi produksi yang ditemui disetiap PDAM.Kehilangan
menghasilkan persentase 116,6% pada tahun air (Non Revenue Water) dapat diartikan
2014 dan 108,3% pada tahun 2015 sebagai perbedaan yang tercatat atau
dengan kategori sangat baik. Hal ini selisih antara air yang diproduksi dan
mengindikasikan bahwa PDAM Kota masuk kedalam sistem dengan jumlah air
Makassar telah melaksanakan efektifitas yang tercatat pada meter pelanggan.
dan efisiensi proses produksi yang berdampak Dengan pengertian tersebut, hilangnya
langsung terhadap peningkatan kinerja sejumlah air yang dapat terjadi karena
proses bisnis internal PDAM Kota keluar dari sistem tanpa dipergunakan
Makassar. atau tidak tercatatnya penggunaan air
Efisiensi produksi PDAMKota karena berbagai sebab. Perhitungan
Makassar dilakukan dengan menambah indikator air tak berekening (ATR) pada
realisasi produksi melebihi kapasitas PDAM Kota Makassar menghasilkan
terpasang yang telah direncanakan oleh persentase 45,5% pada tahun 2014 dan
perusahaan. Contohnya pada tahun 2015, 50% pada tahun 2015 berkategori tidak
realisasi produksi sebesar 83.169.142 m3 baik. Hal ini mengindikasikan bahwa
sedangkan kapasitas terpasang yang telah terjadi kehilangan air yang cukup besar,
direncanakan oleh perusahaan hanya human error tekait pencatatan rekening
sebesar 76.790.160 m3 sehingga tak heran air serta rendahnya air yang terjual
jika PDAMKota Makassar mampu Kehilangan air sendiri berdasarkan
melakukan efisiensi produksi sebesar penyebabnya dapat diklasifikasikan berdasarkan
108,3%. Pertanyaan kemudian timbul, kehilangan air secara fisik dan kehilangan
kenapa kapasitas produksi Periusahaan non-fisik. Kehilangan fisik (physical
Daerah Air MminumKota Makassar bisa losses) adalah kehilangan yang disebabkan adanya
melebihi kapasitas terpasangnya dan kebocoran yang terjadi pada komponen
cenderung memaksakan efisiensi produksi. sistem, pada resevoir, pada pipa baik
Efisiensi produksi juga erat kaitannya distribusi maupun transmisi, atau pada
dengan ketersediaan air baku, adanya sambungan rumah. Sedangkan kehilangan air
biaya tambahan yang timbul dari kegiatan non-fisik atau kehilangan air komersial
produksi bisa disebabkan oleh beberapa terjadi akibat berbagai kesalahan dan
faktor, seperti tingkat kejernihan air baku. kelemahan administrasi dan manajemen
Jika air baku mengandung banyak serta perlengkapan sistem, diantaranya kesalahan
mikroba maka akan muncul biaya (cost) pembacaan dan pencatatan meter (produksi dan
tambahan dalam kegiatan pengolahan air. pelanggan), water meter pelanggan
Salah satu faktor inilah yang dapat rusak/tidak akurat, pemakaian air tanpa
mengakibatkan in-efisiensi produksi air meter, pemakaian air yang mem-bypass meter,
karena terdapat biaya tambahan dalam sambungan liar dan pencurian air, pemakaian
proses pengolahan air yang cukup dengan perkiraan, dan kesalahan pada
banyak. administrasi rekening, sehingga air
Kendala lain yang dihadapi oleh dipakai tetapi tidak tercatat dalam
para penyelenggara sistem penyediaan air rekening PDAM Kota Makassar. Usulan
minum di Indonesia salah satunya yaitu perbaikan yang dapat dilakukan oleh
besarnya porsi air yang tidak bisa PDAM Kota Makassar yaitu memperbaiki
menghasilkan pendapatan (non revenue sistem jaringan distribusi dan mengganti
water/NRW) atau air tak berekening pipa yang rusak/bocor, menerapkan
(ATR), sehingga menghambat pelaksanaan sistem District Metering Area (DMA),
665
melakukan pelatihan petugas pencatat persentase 8,7% tahun 2014 dan 3,2%
meter air, mengganti meter air pelanggan tahun 2015 dengan kategori tidak baik. Hal ini
yang rusak, penertiban sambungan liar mengindikasikan bahwa jumlah meter air
dan pengadaan meter induk. pelanggan PDAM Kota Makassar yang
Indikator jam operasi pelayanan diganti masih sedikit, masalah yang
PDAM Makassar digunakan untuk terjadi bisa karena stok penggantian
mengukur tingkat efisiensi sistem operasi meter air pelanggan yang tidak ada.
secara keseluruhan dan kaitannya dengan Usulan perbaikan indikator ini dapat
kontinuitas pelayanan. Berdasarkan dilakukan dengan menganggarkan dana
perhitungan, PDAM Kota Makassar untuk pengadaan dan penggantian meter
menghasilkan jam operasi pelayanan 24 air pelanggan atau menganggarkan dana
jam untuk 2 tahun terakhir yang berkategori untuk pengadaan peralatan kalibrasi (tera)
sangat baik. Hal ini mengindikasikan meter air pelanggan.
bahwa telah melakukan jam operasi Secara keseluruhan berdasarkan
layanan sehari-semalam sehingga hal ini hasil pengukuran menunjukkan bahwa
berdampak pada peningkatan kapasitas air rata-rata nilai indikator perspektif proses
yang di produksi guna untuk mencukupi bisnis internal sebesar 3,25 untuk tahun
kebutuhan air masyarakat.Berbeda dengan 2014 dengan kategori baik dan nilai 3
indikator penggantian meter air pelanggan untuk tahun 2015 dengan kategori cukup
untuk mengukur tingkat ketelitian meter air baik. Kartu skor perspektif keuangan
pelanggan. Berdasarkan pengukuran yang BPPSPAM dapat dilihat pada tabel
telah dilakukan, indikator penggantian berikut ini:
meter air pelanggan menghasilkan
diklat karyawan dan beban diklat perusahaan dapat dilihat pada tabel
terhadap karyawan. Hasil pengukuran berikut ini:
indikator pembelajaran dan pertumbuhan
Rasio jumlah karyawan PDAM Kota Makassar oleh PDAM Kota makassar adalah melakukan
untuk mengukur efisiensi penggunaan seleksi bagi karyawan yang akan mengikuti
tenaga kerja dalam melayani setiap 1000 diklat, mencari informasi mengenai fasilitas
pelanggan. Pengukuran menghasilkan diklat yang akan diselenggarakan, mengajukan
rasio sebesar 6 orang untuk 2 tahun usulan pelatihan kepada Pemerintah Pusat
terakhir dengan kategori sangat baik. Hal (seperti Balai Teknik Sanitasi Air Minum,
ini menunjukkan bahwa dari segi jumlah BPPSPAM, DitPAM, dan lain-lain),
karyawan per 1000 pelanggan sudah melakukan in-house training, melakukan
mencukupi dalam hal pelayanan. Direktur analisis kebutuhan pelatihan serta memberikan
utama Perusahaan Daerah Air MinumKota kesempatan mengikuti pelatihan kepada
Makassar Pak Haris Yasin Limpo juga karyawan sesuai dengan kompetensinya.
menjelaskan bahwa tidak ada penerimaan Kurangnya rasio diklat karyawan
karyawan lagi sampai jumlah pegawai pada dasarnya bersumber dari kurangnya
dinilai ideal untuk operasional maka upaya ratio beban diklat dimana rasio ini
yang dilakukan adalah melaksanakan seleksi mengukur kepedulian perusahaan dalam
setiap tahunnya bagi karyawan kontrak mendanai kegiatan pendidikan dan
untuk bisa terus bekerja dalam lingkup pelatihan (diklat) dalam meingkatkan
PDAM Kota Makassar. Sedangkan rasio kompetensi karyawan. Hasil pengukuran
diklat karyawan digunakan untuk mengukur pada tahun 2014 menunjukkan rasio
kepedulian perusahaan untuk meningkatkan sebesar 0,8% dan 0,2% di tahun 2015
kompetensi karyawan melalui pendidikan yang berkategori tidak baik. Hal ini
dan pelatihan. Hasil pengukuran menunjukan menunjukkan alokasi biaya untuk keperluan
persentase rasio sebesar 3,6% tahun 2014 diklat karyawan sangat minim sehingga
dan 4,3% tahun 2015 yang kedua tahun mengindikasikan bahwa program diklat
tersebut menunjukkan kategori yang tidak karyawan belum menjadi prioritas
baik. Hasil tersebut mengindikasikan perusahaan dalam rangka meningkatkan
bahwa karyawan PDAM Kota Makassar kompetensi karyawan.
yang diikutkan dalam diklat sangat Walaupun rasio diklat karyawan
minim serta program diklat yang dan rasio beban diklat karyawan dianggap kurang
diadakan kurang. tetapi secara keseluruhan berdasarkan hasil
Walaupun perusahaan telah pengukuran perspektif pembelajaran dan
melaksanakan kegiatan diklat atau pertumbuhan menunjukkan bahwa rata-
mengirim karyawan dalam kegiatan rata nilai indikator sebesar 2,33 untuk
diklat, tetapi jumlahnya masih kurang. tahun 2014 dan 2015 dengan kategori
Usulan perbaikan yang bisa dilakukan cukup baik. Berdasarkan penilaian
667
Tabel 10. Akumulasi Pengukuran Kinerja PDAM Kota Makassar Tahun 2014-2015
Scorecard Scorecard
No Perspektif
Tahun 2014 Tahun 2015
1 Keuangan 0,88 0,91
2 Pelayanan Pelanggan 0,92 0,95
3 Proses Bisnis Internal (Operasional) 1,16 1,07
4 Pertumbuhan dan Pembelajaran (SDM) 0,43 0,43
Total Nilai Kinerja 3,39 3,37
Kategori Sehat Sehat
Keterangan : Standar Nilai Kinerja PDAM terdiri dari Kategori ≥ 2,8 = Sehat, Kategori 2,3 – 2,7 = Kurang Sehat,
dan Kategori ≤ 2,2 = Sakit.
Sumber : Data Primer, 2016
Akumulasi pengukuran kinerja menurut kinerja yang sehat. Akan tetapi, masih
standar penilaian kinerja BPPSPAM terdapat beberapa persoalan yang
menghasilkan total kinerja tahun 2015 ditemukan dari hasil penelitian yang
sebesar 3,37 berkategori sehat lebih seharusnya menjadi catatan perbaikan
rendah dari tahun sebelumnya yaitu 3,39 untuk menghasilkan kinerja yang lebih
(kategori sehat) sehingga dapat disimpulkan optimal. Diantaranya ialah pada
bahwa kinerja yang dihasilkan PDAM perspektif keuangan, pada rasio kas dan
Kota Makassar menghasilkan kinerja rasio solvabilitas menghasilkan rata-rata
yang sehat.Meskipun penilaian kinerja nilai kinerja yang rendah. Rasio kas yang
PDAM Kota Makassar menghasilkan rendah mengindikasikan bahwa perusahaan
668
terhadap upaya mewujudkan nilai kinerja Kaplan R.S dan Norton D.P. Balanced Scorecard
perusahaan yang lebih baik. Segala Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Jakarta:
permasalahan baik teknis maupun non- Erlangga, 2000.
teknis diharapkan menjadi fokus
perbaikan PDAM Kota Makassar untuk Kaplan R.S dan Norton D.P.Translating Strategi,
menghasilkan nilai kinerja yang lebih Info Action The Balanced Scorecard,
optimal. Dalam hal peningkatkan kompetensi Boston: Bussines School Process, 1996.
karyawan, PDAM kota Makassar diharapkan
lebih pro-aktif dalam mengadakan atau Kementerian Dalam Negeri, Keputusan Menteri
mengikutkan karyawan dalam program Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999
Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Hal ini tentang Pedoman Penilaian Kinerja
dipandang penting, karena kegiatan diklat Perusahaan Daerah Air Minum.
tersebut akan berguna dalam pengembangan
kemampuan dan keahlian (skill) karyawan. Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan
Sehingga jika keahlian yang dimiliki oleh Nasional, Millenium Development Goals,
karyawan tinggi maka akan meningkatkan Oktober 2008.
kualitas jasa dan pelayanan yang
diberikan. Hal tersebut dipandang akan Keputusan Ketua Badan Pendukung
berdampak pula terhadap tingkat kepuasan Pengembangan Sistem Pelayanan Air
pelanggan dari pelayanan prima yang Minum (BPPSPAM) No.002/KPT/K-
diberikan oleh PDAM kota Makassar. 6/IV/2010 Tentang Penilaian Kinerja
Pelayanan Penyelenggaraan Sistem
DAFTAR PUSTAKA Penyedia Air Minum pada Perusahaan
Daerah Air Minum.
Salvatore, Dominick. Managerial Economics
dalam Perekonomian Global. Buku I, Ed. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
V, Jakarta: Salemba Empat. 2005. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan
Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Wibowo, Darmawan. Manajemen Kinerja: Minum.
Konsep, Dasar, dan teknik Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Erlangga, Perusahaan Daerah Air Minum, Dokumen
2006. Perencanaan Strategis Perusahaan Daerah
Air Minum Kota Makassar 2014.
Wirawan, Evaluasi Kinerja Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Salemba Empat, 2009. Peraturan Pemerintah Nomor 15 tahun 2005
tentang Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Evaluasi Kinerja
SDM, Bandung : Refika Aditama, 2009.
Masduki, Ali dkk. Capaian Pelayanan Air Bersih
Pedesaan sesuai Millennium Developments
Mulyadi dan Setyawan, Sistem dan Pendekatan Goals – Studi Kasus di Wilayah DAS
Balance Scorecard (Bagian Pertama) Brantas. Jurnal Purifikasi, Vol. 8 , No. 2,
Usahawan. (Penerbit Salemba Empat, No. Desember 2007.
02, 1999)