You are on page 1of 4

Nama : Damianus Ferdi Dua Lembang

Kelas : XI IPA 4

Tugas : PPKn (Resume Hal 158-166)

B. Strategi Mengatasi Berbagai Ancaman terhadap Ipoleksosbudhankam dalam


Membangun Integrasi Nasional
Indonesia sebagai bangsa yang besar harus mempnyai sikap yang tegas terhadap segala pengaruh
negative yang dating dari luar sebagai wujud dari globalisasi. Hal itu penting dilakukan untuk menjalankan
strategi pertahanan dalam menghadapi berbagai macam ancaman. Berikut ini dipaparkan strategi yang
dilakukan oleh bangsa Indonesia dalam menghadapi berbagai macam ancaman dalam bidang
Ipolejksosbudhankam.

1. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ideologi dan Politik.


Ada empat hal yang selalu dikedepankan oleh globalisasi dalam bidang ideologi dan politik yaitu
demokrasi, kebebasan, keterbukaan, dan hak asasio manusia. Keempat hal tersebut oleh negara-negara
adidaya (Amerika Serikat dan sekutunya) dijadikan standar atau acuan bagi negara-negara lainnya yang
tergolong sebagai negara berkembang. Acuan tersebut dibuat berdasarkan kepentingan negara adidaya
tersebut, tidak berdasarkan kondisi yang bersangkutan. Tidak jarang jika suatu negara mengedepankan
empat hal tersebut dalam kehidupan politik dinegaranya, maka negara tersebut dianggap sebagai musuh
bersama bahkan lebih menyedikan lagi dianggap sebagai teroiris dunia serta diberikan saksi berupa
embargo dalam segala hal yang menyebabkan timbulnya kesengsaraan seperti kelaparan, konflik, dan
sebagainnya.

Di sisi lain, isu demokrasi pada saat ini benar-benar memengaruhi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Segala peristiwa selalu dikaitkan dengan demokratisasi. Akan tetapi, demokrasi yang diusung
adalah adalah demokrasi yang dikehendaki oleh negara-negara adidaya yang digunakan uintuk menekan
bahkan menyerang negara-negara berkembang yang bukan sekutunya. Akibatnya selalu terjadi konflik
kepentingan yang pada akhirnya mengarah pada pertikaian antarnegara.

Bangsa Indonesia harus mampu menunjukkan eksistensinya sebagai negara yang kuat dan mandiri,
namun tidak meninggalkan kemitraan dan kerja sama dengan negara-negara lain dalam hubungan yang
seimbang, saling menguntungkan, saling menghormatai, dan menghargai hak dan kewajiban masing-
masing. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus segera mewujudkan hal-hal sebagai
berikut.

a. Mengembangkan demokrasi politik


b. Mengaktifkan masyarakat sipil dalam arena politik
c. Mengadakan reformasi lembaga-lembaga politik agar menjalankan fungsi daalam peranaannya
secara baik dan benar
d. Memperkuat kepercayaan rakyat dengan cara menegakkan pemerintahan yang bersih dan
berwibawa
e. Menegakkan supermasi hukum
f. Memperkuat posisi Indonesia dalam kancah politik internasional

2. Strategi Mengatasi Ancaman di Bidang Ekonomi


Sebenarnnya sebelum menyentuh bidang politik, globalisasi lebih dahulu terjadi pada bidang
ekonomi. Sejak digulirkannya liberalisasi ekonomi oleh Adam Smith sekitar abad ke-15 telah melahirkan
perusahan-perusahaan multinasional yang melakukan aktivitas perdagangan ke berbagai negara. Mulai
abad 20, paham liberal kembali banyak dianut oleh negara-negara di dunia termasuk negara maju. Hal ini
membuat globalisasi ekonomi semakin mempercepat perluasan jangkauannya ke semua tingkat negara
melalui melaui negara maju sampai negara berkembang seperti Indonesia.

Kenyataan yang terjadi, globalisasi ekonomi lebih dikendalikan oleh negara-negara maju.
Sementara negara-negara berkembang kurang diberi ruang dan kesempatan untuk memperkuat
perekonomiannya. Dengan kata lain, negara-negara berkembang hanya mendapat sedikit manfaat
bahkan menderita karena kebijakan yang bsalah dan aturannya yang tidak jelas. Hal tersebut dikarenakan
ketiga lembaga tersebut selama ini selalu berada di bawah pengawasan pemerintah negara-negara maju
sehingga semua kebijakannya selalu memihak kepentingan-kepentingan negara maju.

Sistem ekonomi krakyatan merupakan senjataa ampuh untuk melumpuhkana ancaman dibdang
ekonomi dan memperkuat kemandirian bangsa kita dalam semua hal. Untuk mewujudkan hal tersebut,
kiranya perlusegera diwujudkaan hal-hal di baawah ini.

a. Sistem ekonomi dikembangkan untuk memperkuat produksi domestik bagi pasar dalam negeri
sehingga dapat memperkuat perekonomian rakyat .
b. Pertanian dijadikan perioritas utama, karena mayoritas penduduk Indonesia bermatapencaharian
sebagai petani. Industri-industri haruslah menggunakan bahan baku dalam negeri sehingga tidak
bergantung impor dari luar negeri.
c. Perekonomian berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Artinnya, segala sesuatu yang menguasai
hajat hidup orang banyak harus terjangkau oleh daya beli masyarakat .
d. Tidak bergantung pada badan-badan multilateral seperti IMF, Bank Dunia, dan WTO
e. Mempererat kerja sama dengan sesama negara berkembang untuk bersama-sama menghadapi
kepentingan negara-negara maju.

3. Strategi Megatasi Ancaman di bidang Sosial Budaya

Kehidupan sosial budaya di negara- negara berkembang, perlu memperhatikan gejala perubahan
yang terjadi, terutama mengenai sebab-sebabnya. Banyak faktor yang mungkin menimbulkan perubahan
sosial, diantaranya yang memegang peran penting ialah faktor teknologi dan kebudayaan. Faktor-faktor
itu berasal dari dalam maupun dari luar. Biasaanya yang berasal dari luar lebih banyak menimbulkan
perubahan. Agar dapat memahami perubahan sosial yang terjadi, perlu di pelajari bagaimana proses
perubahan itu terjadi dan bagaimana perubahan itu diterima masyarakat.

Pengaruh dari luar yang perlu diperhatikan adalah hal-hal yang tidaak menguntungkan serta dapat
membahayakan kelangsungan hidup kebudayaan nasional. Bangsa Indonesia harus selalu waspada akan
kemungkinan adanya kesengajaan pihak luar untuk memecah kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Dalam menghadapi pengaruh dari luar yang dapat membahaykan kelangsungan hidup sosial
budaya, bangsa Indonesia berusaha memelihara keseimbangan dan keselarasan fundamental, yaitu
keseimbangan antara manusia dengan alam semesta, manusia dengan masyarakat, manusia dengan
Tuhan, keseimbangan kemajuan lahir dan kesejahteraan batin. Kesadaran akan perlunya keseimbangan
dan keserasian melahirkan toleransi yang tinggi sehingga dapat menjadi bangsa yang berbhineka dan
bertekad untuk selalu hidup bersatu.

4. Strategi Mengatasi Ancaman di bidang Pertahanan dan Keamanan

Ancaman militer akan sangat berbahaya apabila tidak diatasi. Oleh karena itu, harus diterapkan
strategi yang dapat mengatasinya. UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah mengatur strategi
pertahanan dan keamanan bangsa Indonesia dalam mengatasi ancaman militer tersebut. (1) sampai (5)
UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 menyatakan sebagai berikut.

1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan
negara.
2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan keamanan
rakyat semesta oleh tentara nasional indonesia dan kepolisian Negara Republik Indoneasia
sebagai kekuatan utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukung.
3) Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara
sebagai alat negara bertugas mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara.
4) Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban
masyarakat bertugas melindungi, mengayomi, melayani masyarakat, serta menegakkan hukum.
5) Susunan dan kedudukan Tentara Nasional Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,
hubungan kewenangan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia
didalam menjalankan tugasnya, syarat-syarat keikutsertaan warga negara dalam usaha
pertahanan dan keamanan negara, serta hal-hal yang terkait dengan pertahanan dan keamanan
diatur dengan Undang-Undang.

Pertahanan dan keamanan negara tidak hanya menjadi tanggung jawab TNI dan POLRI saja,
tetapimasyarakat sipil juga bertanggung jawab terhadap pertahanan dan keamanan negara. TNI dan
POLRI menunggal bersama masyarakat sipil dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 juga memberikan gambaran bahwa strategi
pertahanan dan pertahanan ngara untuk mengatasi berbagai macam ancaman militer dilaksanakan
dengan menggunakan sistem pertahanan dan keamanan rakyat semesta (sishankamrata).
Penyelenggaraan sishankamrata didasarkan pada kesadaran akan hak dan kewajiban seluruh warga
negara serta keyakinan akan kekuatan sendiri untuk mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan
negara Indonesia yang merdeka, bersatu, adil, dan makmur.

Sistem pertahanan dan keamanan yang bersifat semesta merupakan pilihan yang paling tepat bagi
pertahanan Indonesia yang diselenggarakan dengan keyakinan pada kekuatan sendiri serta berdasarkan
atas hak dan kewajiban warga negara dalam usaha pertahanan negara.

.
Sistem pertahanan dan keamanan negara yang bersifat semesta bercirikan berikut.

a. Kerakyatan, yaitu orientasi pertahanan dan keamanan negara diabdikan oleh dan untuk
kepentingan seluruh rakyat.
b. Kesemestaan, yaitu seluruh sumber daya nasional didayagunakan bagi upaya pertahanan.
c. Kewilayahan, yaitu gelar kekuatan pertahanan dilaksanakan secara menyebar diseluruh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia, sesuai denga kondisi geografis sebagai negara kepulauan.

Pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan didasarkan pada doktrin dan strategi
sishankamrata yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan ancaman yang dihadapi Indonesia. Agar
pengerahan dan penggunaan kekuatan pertahanan dapat terlaksana secara efektif dan efisien,
diupayakan keterpaduan yang sinergis antara unsur militer dengan unsur militer lainnya, maupun antara
kekuatan militer dan kekuatan nirmiliter.

Berdasarkan analisis lingkungan strategic, ancaman militer dari negara lain (ancaman tradisional)
yang berupa invasi, adalah keil kemungkinannya. Namun demikian, kemungkinan ancaman tersebut tidak
dapat diabaikan dan harus tetap dipertimbangkan. Ancaman tradisional yang lebih mungkin adalah konflik
terbatas yang berkaian dengan pelanggaran wilayah dan/menyangkut masalah perbatasan.

Ancaman non-tradisional adalah ancaman yang dilakukan oleh actor non-negara terhadap
keutuhan wilayah, kedaulatan negara, dan keselamatan bangsa Indonesia. Ancaman non-tradisional
merupakan ancaman faktual yang saat ini dihadapi oleh Indonesia. Oleh karenanya kekuatan pertahanan,
terutama TNI, juga disiapkan untuk melaksanakan operasi militer selain perang (OMSP) guna menghadapi
ancaman non-tradisional. Pengerahan kekuatan TNI untuk OMSP dilaksanakan berdasarkab keputusan
politik pemerintah.

You might also like