You are on page 1of 3

PERTANYAAN KELOMPOK 1 UNTUK KELOMPOK 9

1. Mengapa kesadaran bela negara sangat diperlukan untuk mempertahankan eksistensi negara
Indonesia?

2. Mengapa ketahanan nasional dan bela negara memerlukan dasar hukum?

3. Bagaimana hak dan kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia terhadap sikap bela negara
dan ketahanan nasional?

4. Sejauh mana ketahanan nasional dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, dan militer, dan
bagaimana interaksi antara faktor-faktor ini memengaruhi ketahanan suatu negara?

5. Bagaimana pemerintah dapat memotivasi warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam upaya
bela negara tanpa mengorbankan hal asasi individu mereka?

6. Bagaimana pengambilan keputusan politik, termasuk kebijakan luar negeri dan kebijakan
pertahanan, mempengaruhi ketahanan nasional suatu negara?

7. Bagaimana hubungan antara ketahanan nasional dan bela negara di Indonesia?

8. Bagaimana kita dapat mengetahui ketahanan nasional suatu negara dapat dikatakan baik?

9. Mengapa suatu negara memerlukan adanya suatu ketahanan nasional asional dan bela negara?

10. Mengapa pada gagasan pokok Ketahanan Nasional mengatakan bahwasanya suatu bangsa atau
negara hanya akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila negara atau bangsa itu
memiliki ketahanan nasional?

11. Konsep ketahanan nasional apa yang terbukti pada saat bangsa Indonesia menghadapai nacaman
komunisme tahun 1965 dan yang lebih aktual menghadapi krisis ekonomi dan politik pada tahun
1997- 1998?

12. Mengapa ketahanan nasional sebagai konsepsi atau doktrin merupakan cara pandang kita dalam
melihat ketahanan nasional?

JAWABAN

1. Sebab Nilai-nilai Bela Negara sangat penting untuk ditanamkan kepada seluruh warga negara,
sebagai upaya untuk memperkuat militansitangguh/perjuangan sekaligus untuk membangun daya
tangkal bangsa dalam menghadapi ancaman yang berguna untuk mewujudkan Ketahanan
Nasional yang tangguh.

2. Karena tanpa adanya dasar hukum yang menjadi landasan menyangkut cinta tanah air, sadar
berbangsa dan bernegara, setia pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban untuk
bangsa dan negara, serta mempunyai kemampuan awal bela negara. Maka tidak akan bisa atau
mampu mempertahankan suatu negara atau bela negara tanpa adanya dasar hukum.
3. Tentang hak dan kewajiban bela negara dalam kondisi yang berbeda. Berbunyi ,”Tiap-tiap warga
negara berhak dan ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara”. Sekilas dapat berarti
kewajiban dan hak membela negara dalam bentuk fisik, ketika Indonesia menghadapi tantangan
atau ancaman.

4. Berkembangnya persepsi ancaman antar negara memiliki keterkaitan dengan bagaimana satu
negara dengan negara lainnya membentuk kesetaraan interaksi. Keseimbangan kekuasaan
antarnegara dalam konteks hubungan internasional adalah faktor yang memiliki implikasi
kompleks bagi suatu negara. Satu sisi akan berdampak positif, jika berada dalam posisi
menguntungkan untuk membangun kesepahaman lewat kerjasama diplomatik. Namun dapat pula
berefek negatif jika faktor- faktor penyeimbang kekuasaan antarnegara terjadi disparitas yang
terlalu senjang. Keseimbangan tersebut pada prinsipnya dipengaruhi oleh beberapa faktor,
sebagaimana pendapat Waltz (1979) dimana hal itu sangatberhubungan dengan jumlah penduduk
dan wilayah, kekayaan sumber daya, kemampuan ekonomi, kekuatan angkatan perang dan
stabilitas politik.

proses pengidentifikasian faktor-faktor sistem pertahanan negara memiliki keterkaitan dengan


beberapa hal berikut yakni :

a. Kondisi kekuatan Angkatan Perang sangat mempengaruhi persepsi ancaman kawasan dan hal
tersebut diperkuat dengan adanya perbedaan identitas diantara beberapa kekuatan negara.
Angkatan Perang akan menjadi faktor utama yang menjadi indikator bagi penyelenggara negara
dalam mengelola segala potensi ancaman dan konflik di kawasan untuk dikontrol agar tidak
mengganggu stabilitas dalam negeri.

b. Taraf Perekonomian adalah hal pokok bagi suatu pemerintahan negara dalam memberikan
jaminan kesejahteraan masyarakatnya. Kondisi ekonomi negara merupakan faktor yang perlu
diorganisir secara sistematis sebagai bagian dari aspek sektor pembangunan selain sistem
pertahanan negara. Untuk menilai seberapa efektif pembangunan pertahanan berdampak positif
dengan kesejahteraan bangsa dapat diukur sejauh mana anggaran pertahanan mampu memenuhi
setiap kebutuhan sosio ekonomi rakyat. Kehadiran sistem pertahanan negara yang kuat harus
proporsional dengan terciptanya stabilitas keamanan negara yang kondusif dalam menunjang
iklim ekonomi serta investasi yang tumbuh secara positif.

5. Pemerintah dapat memotivasi warga negara untuk berpartisipasi aktif dalam upaya bela negara
tanpa mengorbankan hak asasi individu dengan melibatkan masyarakat dalam proses
pengambilan keputusan, memberikan informasi yang transparan, serta memberikan insentif
positif seperti pendidikan, pelatihan, atau penghargaan bagi partisipasi aktif. Selain itu, penting
untuk mempromosikan kesadaran akan pentingnya bela negara dan memastikan bahwa tindakan
yang diambil tetap sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia.

6. Pengambilan keputusan politik, termasuk kebijakan luar negeri dan kebijakan pertahanan,
memiliki dampak signifikan pada ketahanan nasional suatu negara. Kebijakan luar negeri dapat
mempengaruhi hubungan internasional, perdagangan, dan kerjasama internasional yang dapat
memengaruhi ekonomi dan keamanan nasional. Kebijakan pertahanan, sementara itu, berkaitan
dengan kemampuan suatu negara untuk melindungi diri dari ancaman luar dan dalam. Keputusan
politik dalam hal ini harus mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang bagi ketahanan
nasional.

7. Di Indonesia, hubungan antara ketahanan nasional dan bela negara erat terkait. Bela negara
adalah konsep yang mencakup berbagai bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya menjaga
keamanan dan kedaulatan negara. Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk
memotivasi partisipasi aktif warga negara dalam bela negara, seperti melalui program wajib
militer dan pelatihan kepemudaan. Ketahanan nasional Indonesia harus mencakup kemampuan
untuk mengatasi berbagai ancaman, baik militer maupun non-militer, dan melibatkan seluruh
masyarakat.

8. Kualitas ketahanan nasional suatu negara dapat dinilai berdasarkan beberapa faktor, termasuk
keamanan militer, stabilitas ekonomi, kualitas infrastruktur, sistem kesehatan, pendidikan, serta
kapasitas negara dalam mengatasi bencana alam dan ancaman non-militer lainnya. Selain itu, juga
penting untuk mempertimbangkan tingkat partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam upaya
bela negara, serta tingkat kedewasaan politik dan stabilitas institusi negara. Penilaian
komprehensif terkait ketahanan nasional memerlukan analisis holistik yang melibatkan berbagai
aspek.

9. Suatu negara memerlukan ketahanan nasional karena tanpa adanya ketahanan nasional maka
dapat dipastikan bahwa suatu negara akan dapat sangat mudah dijajah atau ditindas yang dapat
menghancurkan eksistensi dari negara tersebut, mengapa dibarengi dengan bela negara karena
ketahanan nasional tidak dapat terwujud apabila tidak adanya bela negara

10. Suatu bangsa atau negara hanya akan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya apabila
negara atau bangsa itu memiliki ketahanan nasional dikarenakan tidak akan dapat suatu negara
mempertahankan atau melawan segala hambatan, ancaman, apabila suatu negara atau bangsa
tersebut tidak memiliki atau tidak menanamkan yang namanya ketahanan nasional.

11. Konsep ketahanan nasional yang terbukti pada saat bangsa Indonesia menghadapi ancaman
komunisme tahun 1965, dan menghadapi krisis ekonomi politik tahun 1997-1998, yaitu Konsep
ketahanan nasional berlapis, artinya ketahanan nasional sebagai kondisi yang kokoh dan tangguh
dari sebuah bangsa tentu tidak terwujud jika tidak dimulai dari ketahanan pada lapisan-lapisan di
bawahnya.

12. Karena ketahanan nasional merupakan konsep khas bangsa Indonesia dalam menghadapi atau
melawan segala bentuk ancaman, hambatan, dan tantangan yang dapat membahayakan eksistensi
dari negara kita.

You might also like