You are on page 1of 12

FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596

Vol. 3, No.1, Mei 2019

PEMANFAATAN BAKTERI ASAM LAKTAT PADA MINUMAN


FERMENTASI KULIT MELINJO MERAH UNTUK ANTI ASAM URAT
PADA TIKUS WISTAR

[UTILIZATION OF LACTIC ACID BACTERIA IN RED MELINJO PEEL


FERMENTATION DRINKS FOR ANTI URAT ACID ON WISTAR RATS]

Adolf J. N. Parhusip1* dan Kaywina Junetta Suraja2


1
Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan
2
Alumnus Jurusan Teknologi Pangan Universitas Pelita Harapan
UPH Tower, Jl. Boulevard Thamrin Karawaci-Tangerang 15811
*Korespondensi : adolf.parhusip@uph.edu

ABSTRACT
Melinjo peel has phytochemical compounds, which can reduce uric acid level in the
blood serum. The purpose of this research was to determine the effect of melinjo peel based
fermented drink toward the uric acid levels in the blood serum of wistar rats for 21 days. The
blood serum was taken and analyzed on day 0, 7, 14, and 21. The fermented drink was made
with different concentrations of melinjo peel (2, 4, 6, and 8%), skim milk 4%, and sugar 5%. The
fermented drink was added S. thermophilus, L. plantarum, and L. fermentum 4 % (v/v) with the
ratio of 2:1:1 and fermented for 12 hours. The products were analyzed for pH, total titratable
acidity, total lactic acid bacteria, phenol and flavonoid content. Based on phenolic and
flavonoid, the fermented drink with 4% melinjo peel has higher the phenolic and flavonoid
content. The fermented drink with 4% melinjo was given to wistar rats to determine the effect of
fermented drink to the uric acid level in the blood serum during 21 days. The result showed that
the product was able to decrease uric acid on day 7, 14, and 21 in contrast with the control. The
application of 4% melinjo peel was able to reduce the uric acid level as much as 27.6±0.85% on
day 7, 35.5±0.57% on day 14, and 55.3±2.12% on day 21. On the other hand, allopurinol was
shown to reduce the uric acid level as much as 10.2±0.71% on day 7, 37.2±2.12% on day 14,
and 45.8±0.85% on day 21. The research was conclude that melinjo peel based fermented drink
is more effective to reduce the uric acid level in the blood serum of wistar rats than allopurinol.
Keywords: allopurinol, fermented drink, melinjo peel, uric acid, wistar rats

ABSTRAK
Kulit melinjo memiliki komponen fitokimia, yang dapat mengurangi kadar asam urat
dalam serum darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh minuman
fermentasi kulit melinjo terhadap kadar asam urat dalam darah pada tikus wistar selama 21 hari.
Serum darah diambil dan dianalisis pada hari ke- 0, 7, 14, dan 21. Minuman fermentasi dibuat
dengan perbedaan konsentrasi kulit melinjo (2, 4, 6, dan 8%), susu skim 4%, dan gula 5%.
Minuman fermentasi ditambahkan dengan kultur S. thermophilus, L. plantarum, dan L.
fermentum 4% (v/v) dengan rasio 2:1:1 dan difermentasi selama 12 jam. Analisis produk
meliputi pH, total asam tertitrasi, total bakteri asam laktat, kandungan fenol dan flavonoid.
Berdasarkan uji fenolik dan flavonoid, minuman fermentasi dengan konsentrasi kulit melinjo 4%
memiliki kandungan fenolik dan flavonoid yang lebih tinggi. Minuman fermentasi dengan
melinjo 4% diberikan kepada tikus wistar, untuk menentukan pengaruh minuman fermentasi
terhadap kadar asam urat didalam serum darah selama 21 hari. Hasil menunjukkan bahwa
produk dapat menurunkan kadar asam urat pada hari ke- 7, 14, dan 21 dengan kontrol. Hasil

59
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

menunjukkan penggunaan kulit melinjo 4% dapat menurunkan kadar asam urat sebanyak 27,6 ±
0,85% pada hari ke- 7, 35,5 ± 0,57% pada hari ke- 14, dan 55,3 ± 2,12% pada hari ke-21. Di sisi
lain, allopurinol dapat menurunkan kadar asam urat sebanyak 10,2 ± 0,71% pada hari ke- 7, 37,2
± 2,12% pada hari ke- 14, dan 45,8 ± 0,85% pada hari ke-21. Penelitian ini menunjukkan bahwa,
minuman fermentasi kulit melinjo lebih efektif dalam menurunkan kadar asam urat dalam serum
darah tikus wistar dibandingkan allopurinol.
Kata kunci : allopurinol, minuman fermentasi, kulit melinjo, asam urat, tikus wistar

PENDAHULUAN seimbang dengan besarnya produksi


Penyakit hiperurisemia merupakan melinjo (Kencana, 2015).
penyakit yang sering diderita oleh Pemanfaatan kulit melinjo sebagai
masyarkat Indonesia. Manusia yang anti asam urat didasarkan pada penelitian
menderita hiperurisemia memiliki kadar Kencana (2015) yang membuktikan bahwa
asam urat melebihi batas normal, yaitu minuman fermentasi kulit melinjo dapat
lebih dari 6 mg/dl untuk wanita dan lebih menurunkan kadar asam urat dalam darah
dari 7 mg/dl untuk pria (Eso et al., 2014). dan urin tikus. Minuman fermentasi kulit
Penderita hiperurisemia akan melinjo terbuat dari kulit melinjo berwarna
mengkonsumsi obat-obatan untuk merah, kuning, dan hijau.
menurunkan kadar asam urat, contohnya Pada penelitian Kencana (2015),
allopurinol. Penggunaan allopurinol dapat Minuman fermentasi kulit melinjo mampu
menimbulkan efek samping, seperti menurunkan kadar asam urat lebih rendah
gangguan pada kulit, lambung, usus, dan dibandingkan obat allopurinol sehingga
gangguan darah (Dira, 2014). perlu dilakukan perpanjangan lama waktu
Kenaikan kadar asam urat dapat pemberian minuman fermentasi kulit
dikendalikan dengan adanya senyawa melinjo pada tikus uji. Selanjutnya kulit
fenolik dan flavonoid pada tanaman melinjo yang digunakan adalah berwarna
dengan mencegah terbentuknya radikal merah. Selain itu, dilakukan uji fungsi hati
bebas. Oleh karena itu, pemilihan bahan dan ginjal tikus serta total bakteri asam
dasar alami diperlukan untuk menurunkan laktat (probiotik) pada usus tikus untuk
kadar asam urat. Tanaman melinjo mengetahui efek minuman fermentasi
merupakan tanaman banyak digunakan di terhadap kesehatan tikus selama perlakuan.
Indonesia. Umumnya tanaman melinjo BAHAN DAN METODE
hanya dimanfaatkan biji dalam pembuatan Bahan dan Alat
sayur-mayur dan emping. Pemanfaatan Bahan yang digunakan dalam
kulit melinjo masih sedikit dan tidak pembuatan minuman ferementasi kulit
melinjo adalah kulit melinjo (Gnetum

60
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

gnemon L.) berwarna merah, susu skim (Meda, et al., 2015) dan kandungan
bubuk “CalciSkim”, gula pasir “Gulaku”, proksimat (AOAC, 2005).
Kultur L. fermentum L. plantarum dan S. Selanjutnya untuk mengetahui
thermophilus diperoleh dari Universitas pengaruh pemberian minuman fermentasi
Bratawijaya. Bahan yang digunakan untuk kulit melinjo selama 21 hari terhadap
analisis adalah tikus wistar berumur dua kadar asam urat tikus wistar dan peranan
bulan dengan kisaran berat badan 170-190 minuman fermentasi kulit melinjo
g dan berkelamin jantan yang berasal dari terhadap fungsi hati, fungsi ginjal, total
Rumah Sakit Hewan Institut Pertanian bakteri asam laktat pada usus tikus.
Bogor, otak kambing, obat penurun asam Minuman fermentasi kulit melinjo terpilih
urat allopurinol, akuades, alkohol 70%, diaplikasikan pada hewan percobaan, yaitu
NaCl fisiologis, buffer pH 4 dan pH 7, tikus wistar. Tikus wistar dibagi menjadi 6
larutan NaOH 0,1 N, indikator kelompok perlakuan dengan pengulangan
phenopthalein, larutan Na2CO3, Folin sebanyak 2 kali. Setiap kelompok terdiri
ciocalteau, minyak imersi, larutan asam dari dua ekor tikus.
galat, larutan AlCl3, metanol, quercetin, air Kelompok A digunakan sebagai
mineral, dan uric acid FS-TBHBA. Media kontrol negatif (pakan standar dan
yang digunakan untuk kultur adalah Man akuades). Kelompok B digunakan sebagai
Ragosa Sharpe Agar (MRSA) dan Man kontrol akuades, yaitu pakan asam urat dan
Ragosa Sharpe Broth (MRSB). akuades. Kelompok C merupakan tikus
Alat yang digunakan pada dengan perlakuan pakan standar dan
penelitian adalah blender, cawan petri, minuman fermentasi. Kelompok D adalah
inkubator, laminar air flow, autoclave, kontrol positif (pakan asam urat dan obat
vortex, heater, oven, pH meter, allopurinol). Kelompok E merupakan tikus
spektrofotomer. dengan perlakuan pakan asam urat dan
minuman fermentasi kulit melinjo.
Metode Penelitian
Kelompok terakhir adalah kelompok F
Penelitian bertujuan untuk
dengan perlakuan pemberian pakan asam
menentukan konsentrasi bubuk kulit
urat dan air rebusan kulit melinjo.
melinjo (2, 4, 6, dan 8% b/b) pada
Peningkatan kadar asam urat pada
minuman fermentasi kulit melinjo sesuai
tikus dilakukan dengan memberikan otak
Kencana (2015) dengan berdasarkan nilai
kambing sebanyak 50%. Pemberian
pH, TAT, total BAL, total fenolik
minuman fermentasi kulit melinjo
(Chaudhari dan Mahajan, 2015), flavonoid
sebanyak 2 ml per hari dengan disonde.
Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 61
E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

Dosis allopurinol yang diberikan adalah (Parhusip dan Sitanggang, 2011). Adanya
1.8 mg/200 gram BB/tikus. senyawa antimikroba dapat menghambat
Pengamatan dilakukan pada hari bakteri asam laktat untuk membentuk
ke-0, 7, 14, dan 21. Pengamatan pada hari asam laktat. Proses fermentasi akan
ke-0 dilakukan setelah proses adaptasi (7 menghasilkan asam laktat dan asam
hari) dan induksi pakan peninggi asam urat organik yang menyebabkan nilai pH
pada tikus (9 hari). Pengamatan hari ke-0 menjadi rendah. Gula dan susu skim yang
dilakukan untuk mengetahui kadar asam ditambahkan pada minuman fermentasi
urat dalam serum darah tikus. Pengamatan berperan menghasilkan asam (Primurdia
hari ke-7, 14, dan 21 dilakukan untuk dan Kusnadi, 2014; Nahariah, et al., 2013,
mengetahui pengaruh pemberian minuman Chairunnisa, 2009).
fermentasi terhadap kadar asam urat pada 5.00
d
serum darah tikus. Pada hari ke-21 juga 3,80±0,00a 3,86±0,01b 3,87±0,00c 3,90±0,00
4.00

dilakukan pengamatan terhadap fungsi hati


Nilai pH

3.00
dan ginjal tikus serta total bakteri asam 2.00
laktat pada usus tikus.
1.00

HASIL DAN PEMBAHASAN 0.00


2 4 6 8
Nilai pH Minuman Fermentasi Konsentrasi Bubuk Kulit Melinjo (%)

Minuman fermentasi dengan Gambar 1. Pengaruh konsentrasi bubuk kulit


melinjo terhadap nilai pH minuman
konsentrasi bubuk kulit melinjo 2, 4, 6, fermentasi
dan 8% memiliki nilai pH sebesar 3,80 ± Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
hasil yang berbeda nyata pada α=0,05
0,00, 3,86 ± 0.01, 3,87 ± 0,00, dan 3,90 ±
0,00. Berdasarkan uji statistik RAL
Nilai Total Asam Tertitrasi Minuman
faktorial 1 faktor, konsentrasi bubuk Fermentasi
melinjo memberikan pengaruh nyata Nilai TAT minuman fermentasi
(p<0,05) terhadap pH. kulit melinjo 2, 4, 6, dan 8% adalah
Gambar 1 menunjukkan sebesar 0,64 ± 0,04, 0,76 ± 0,01, 0,86 ±
konsentrasi bubuk kulit melinjo dapat 0,01, dan 0,97 ± 0,03%, seperti yang dapat
mempengaruhi nilai pH minuman dilihat pada Gambar 2. Setiap level
fermentasi. Peningkatan nilai pH seiring konsentrasi bubuk kulit melinjo
dengan peningkatan konsentrasi bubuk menunjukkan pengaruh yang nyata
kulit melinjo terjadi karena kulit melinjo (p<0.05) terhadap nilai TAT.
mengadung senyawa antimikroba
Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 62
E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

Tingginya konsentrasi bubuk kulit Nilai Total Bakteri Asam Laktat


melinjo menghasilkan nilai TAT yang Minuman fermentasi dengan
semakin tinggi. Hal ini dapat disebabkan konsentrasi bubuk kulit melinjo 2, 4, 6,
karena terdapat banyak asam yang dan 8% secara berurutan memiliki total
terdisosiasi sebagian (asam lemah) pada BAL sebesar 1,83x109, 1.67x109,
kulit melinjo, seperti asam askorbat. 1,33x109, dan 1,03x109 cfu/ml. Pada
Nilai TAT dipengaruhi oleh adanya Gambar 3 dapat dilihat bahwa konsentrasi
penambahan gula 5% dan susu skim 4%. bubuk kulit melinjo yang tinggi
Proses glikosis oleh bakteri asam laktat menyebabkan terjadinya penurunan nilai
akan merombak gula (sukrosa) menjadi total BAL. Semakin tinggi konsentrasi
glukosa. Bakteri asam laktat (BAL) akan bubuk kulit melinjo, total BAL yang
menghasilkan enzim untuk mengubah terkandung akan semakin turun. Hal ini
monosakarida menjadi asam laktat. Hal ini disebabkan oleh adanya senyawa
mengakibatkan minuman fermentasi anitmikroba yang terdapat dalam kulit
menjadi asam. Susu skim mengandung melinjo. Parhusip dan Sitanggang (2011)
laktosa yang akan dihidrolisis menjadi telah membuktikan bahwa kandungan
glukosa dan galakotosa oleh BAL dengan flavonoid, fenolik, tanin, dan steroid
bantuan enzim laktase sehingga berperan sebagai antimikroba pada kulit
menghasilkan piruvat yang akan diubah melinjo.
menjadi asam laktat dengan bantuan enzim 10.00 9,26±0,02d 9,33±0,02c 9,12±0,02b 9,01±0,02a

laktase dehidroganase (Pagana, 2014;


Nilai Total BAL (cfu/ml)

8.00

Failasufa, et al., 2015). 6.00


0,97±0,03d
1.00 0,86±0,01c 4.00
0,76±0,01b
0,64±0,04a 2.00
Nilai TAT

0.50 0.00
2 4 6 8
Konsentrasi Bubuk Kulit Melinjo (%)

0.00 Gambar 3. Pengaruh konsentrasi bubuk kulit


2 4 6 8
melinjo terhadap nilai total BAL
Konsentrasi Bubuk Kulit Melinjo (%)
minuman fermentasi
Gambar 2. Pengaruh konsentrasi bubuk kulit Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
melinjo terhadap nilai TAT hasil yang berbeda nyata pada
minuman fermentasi α=0,05

Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan Total Fenolik


hasil yang berbeda nyata pada α=0,05
Total fenolik tertinggi terdapat
pada minuman fermentasi kulit melinjo

Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 63


E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

4% yaitu sebesar 1,55 ± 0,04 mg GAE/ ml Total Flavonoid


sampel. Hal ini dikarenakan air yang Minuman fermentasi kulit melinjo
digunakan lebih sedikit apabila 4% memiliki kandungan flavonoid
dibandingkan dengan minuman fermentasi tertinggi apabila dibandingkan dengan
kulit melinjo 2% (Primurdia dan Kusnadi, minuman fermentasi kulit melinjo 2%.
2014). Kandungan total flavonoid minuman
2.00 fermentasi kulit melinjo 4% adalah sebesar
Total Fenolik (ml GAE/ml sampel)

1,55±0,04b 0.084±0.00 mg QE/ml sampel.


BAL yang terdapat pada minuman
1,05±0,04a
1.00 fermentasi mempengaruhi peningkatan
total flavonoid. BAL akan menghasilkan
asam yang dapat memecah ikatan antar
0.00 komponen-komponen flavonoid dari
Air Rebusan Kulit Minuman Fermentasi
Melinjo 4% Kulit Melinjo 4% ikatan glikosidiknya sehingga nilai
Gambar 4. Total fenolik air rebusan dan minuman
fermentasi kulit melinjo 4% bioavailabilitas flavonoid meningkat.
Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan Peningkatan ini dapat dilihat dari
hasil yang berbeda nyata pada α=0,05
flavonoid air rebusan sebesar 0,078 mg
Proses fermentasi menyebabkan QE/ml sampel dan setelah adanya proses
nilai fenolik menjadi meningkat karena fermentasi menjadi 0,084 mg QE/ml
aktivitas bakteri asam laktat yang terdapat sampel (Andzi-barhe, 2015; Kencana,
dalam minuman fermentasi. Bakteri asam 2015).
laktat akan mensintesis gula menjadi asam 0.100
Total Flavonoid (ml QE/ml

0,084±0,00b
laktat sehingga kondisi menjadi asam dan 0.080
0,078±0,00a

terjadi pembentukan senyawa fenol


sampel)

0.060
melalui asam hidroksi sinamat dan asam
0.040
ferulat (Mardianto, 2015; Kencana, 2015).
0.020
Peningkatan ini ditunjukkan dengan nilai
0.000
total fenolik air rebusan kulit melinjo Air Rebusan Kulit Minuman Fermentasi
Melinjo 4% Kulit Melinjo 4%
sebesar 1,05 ± 0,04 mg GAE/ml sampel,
Gambar 5. Total flavonoid air rebusan dan
sedangkan setelah fermentasi total fenolik minuman fermentasi kulit melinjo 4%

minuman fermentasi sebesar 1,55 ± 0,04 Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan
hasil yang berbeda nyata pada α=0,05
mg GAE/ml sampel (Gambar 4).

Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 64


E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

Penentuan Minuman Fermentasi Kulit dengan standar minuman fermentasi.


Melinjo Terpilih
Kadar lemak pada minuman fermentasi
Penentuan minuman fermentasi
kulit melinjo hanya sebesar 0,12%.
kulit melinjo dilakukan untuk mengetahui
Berdasarkan kadar lemak yang
konsentrasi bubuk kulit melinjo yang
dikandungnya, minuman fermentasi ini
digunakan pada penelitian utama.
sesuai dengan standar minuman fermentasi
Minuman fermentasi konsentrasi bubuk
tanapa lemak. Oleh karena itu, produk
kulit melinjo 2, 4, 6 dan 8% sudah sesuai
minuman fermentasi kulit melinjo 4%
dengan standar minuman fermentasi
merupakan minuman fermentasi tanpa
Berdasarkan uji organoleptik, panelis lebih
lemak.
menyukai minuman fermentasi kulit
Penelitian Utama
melinjo dengan konsentrasi bubuk 2 dan
Penelitian utama bertujuan untuk
4%. Pemilihan minuman fermentasi
mengetahui pengaruh pemberian minuman
dengan konsentrasi bubuk kulit melinjo 2
fermentasi kulit melinjo 4% terhadap
dan 4% dilakukan dengan menganalisis
kadar asam urat pada tikus wistar selama
total fenolik dan total flavonoid. Minuman
21 hari. Analisis yang dilakukan adalah
fermentasi kulit melinjo 4% memiliki
pengecekan kadar asam urat dalam darah
kandungan total fenolik dan flavonoid
dan fungsi hati serta ginjal Pada penelitian
lebih tinggi sehingga minuman fermentasi
utama juga dilakukan analisis probiotik
kulit melinjo 4% akan digunakan dalam
dengan cara mengecek total BAL yang
penelitian utama.
terdapat dalam usus tikus.
Penentuan Minuman Fermentasi Kulit
Melinjo Terpilih Kadar Asam Urat dalam Darah Tikus
Minuman fermentasi kulit melinjo Pada hari ke-0 semua tikus
dilakukan analisis proksimat untuk dengan perlakuan asam urat sudah
mengetahui minuman fermentasi kulit memiliki kadar asam urat di atas batas
melinjo sudah sesuai dengan SNI normal yaitu lebih dari 3 mg/dl. Pemberian
minuman susu fermentasi berperisa otak kambing dapat meningkatkan kadar
(7552:2009). Minuman fermentasi kulit asam urat dalam darah tikus.
melinjo 4% memiliki kadar air sebesar Pada hari ke-7, kadar asam urat
89,79%. Kadar abu dan protein pada pada semua kelompok perlakuan
produk tersebut adalah sebesar 0,45% dan mengalami penurunan. Kelompok kontrol
1,56%. Menurut SNI 7552:2009, kadar akuades, kontrol positif, tikus dengan
abu dan protein produk sudah sesuai

Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 65


E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

perlakuan minuman fermentasi, serta kesehatan manusia, seperti gangguan pada


perlakuan air rebusan memiliki kadar asam kulit, lambung, usus, darah, dan kerusakan
urat sebesar 3,2 ± 0,99, 2,7 ± 0,21, 2,8 ± pada hati (Dira, et al, 2014).
0,07, dan 2,9 ± 0,14 mg/dl. Kelompok Pada hari ke-21, kadar asam urat
tikus yang diberi perlakuan pakan asam pada kelompok tikus dengan kontrol
urat dan minuman fermentasi kulit melinjo akuades, kontrol positif, perlakuan
mengalami penurunan yang paling minuman fermentasi, dan perlakuan air
signifikan (p>0,05) apabila dibandingkan rebusan sebesar 2,8 ± 0,64, 1,6 ± 0,14, 1,7
dengan kelompok lainnya, yaitu sebesar ± 0,14, dan 2,1 ± 0,14 mg/dl. Persentase
27,6 ± 0,85%. penurunan kadar asam urat tikus dengan
Kelompok tikus dengan kontrol akuades, kontrol allopurinol adalah sebesar 45,8 ±
kontrol positif, perlakuan minuman 0,85%. Kemampuan obat allopurinol
fermentasi serta air rebusan pada hari ke- dalam menurunkan kadar asam urat sudah
14 memiliki kadar asam urat sebesar 3,2 ± cukup baik, tetapi penurunannya tidak
0,99, 2,7 ± 0,21, 2,8 ± 0,07, dan 2,9 ± 0,14 seefektif jika dibandingkan dengan
mg/dl. Penurunan kadar asam urat minuman fermentasi kulit melinjo.
kelompok perlakuan minuman fermentasi Minuman fermentasi kulit melinjo mampu
tidak berbeda nyata (p>0,05) dengan menurunkan kadar asam urat sebesar 55,3
kelompok tikus yang diberi perlakuan obat ± 2,12% pada hari ke-21.
allopurinol dan berbeda nyata (p<0,05) Penurunan kadar asam urat
dengan kelompok kontrol negatif, akuades, pada tikus yang diberi perlakuan minuman
dan tikus dengan jenis perlakuan air fermentasi kulit melinjo disebabkan
rebusan kulit melinjo (Gambar 6). adanya kandungan fenolik dan flavonoid.
Minuman fermentasi bekerja secara efektif Kedua komponen aktif tersebut
dalam menurunkan kadar asam urat pada menghambat enzim xantin oksidase
serum darah. Persentase penurunan kadar dengan mencegah menempelnya xantin
asam urat kelompok perlakuan minuman dengan enzim xantin oksidase (Ahmad, et
fermentasi dan kontrol positif adalah al., 2012; Anandagiri, et al, 2014). Bakteri
adalah sebesar 35,5 ± 0,57 dan 37,2 ± asam laktat (L. plantarum) yang terdapat
2,12%. Hal ini membutkikan bahwa dalam minuman fermentasi kulit melinjo
pengkonsumsian obat allopurinol dapat dapat mengkatalisasi asam urat menjadi
menurunkan kadar asam urat, tetapi allantoin dan hidrogen peroksida sehingga
penggunaan obat secara terus- menerus kadar asam urat mengalami penurunan
dapat menimbulkan efek samping bagi (Kencana, 2015).
Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 66
E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

45,8±0,85g

55,3±2,12h
60

39,2±0,35f
Penurunan Kadar Asam Urat (%)

37,2±2,12f

35,5±0,57f
50

27,7±2,47e

27,6±0,85e

26,0±2,55e
40

20,0±2,90cd

16,0±1,06cd
30

11,5±1,06bc

10,2±0,71bc
7,8±4,10ab
7,8±5,73ab

20
3,0±4,17a

10

0
A B C D E
Kelompok Perlakuan

Gambar 6. Penurunan kadar asam urat dalam serum darah tikus


Keterangan: Notasi yang berbeda menunjukkan hasil yang berbeda nyata pada
α=0.05, A= pakan standar + akuades, B= pakan asam urat + akuades,
D= pakan asam urat + allopurinol, E= pakan asam urat + minuman
fermentasi, F= pakan asam urat + air rebusan kulit melinjo

Peranan Minuman Fermentasi Kulit Peranan Minuman Fermentasi Kulit


Melinjo terhadap Fungsi Hati Melinjo terhadap Fungsi Ginjal
Uji SGOT dan SGPT berfungsi Pengecekan ini bertujuan untuk
untuk mengetahui adanya kerusakan atau mengetahui adanya kerusakan pada ginjal.
radang pada jaringan hati. Nilai normal Tikus yang diberi pelakuan minuman
SGOT dan SGPT untuk tikus adalah fermentasi memiliki nilai BUN sebesar
sebesar 54 - 298 dan 35 - 80 U/l. Tikus 27,65 mg/dl. Nilai ini masih masuk ke
yang diberi perlakuan minuman fermentasi dalam nilai normal BUN pada tikus, yaitu
memiliki nilai SGOT dan SGPT sebesar sebesar 8 - 33 mg/dl (Avunduk, 2008)
155 dan 79,2 U/l. Nilai kreatinin normal pada tikus
Berdasarkan nilai SGOT dan adalah sebesar 0,2 – 0,8 mg/dl (Laksmi, et
SGPT, minuman fermentasi kulit melinjo al., 2014) dan nilai kreatinin tikus yang
tidak merusak fungsi hati tikus. Hal ini diberi perlakuan minuman fermentasi
juga didukung oleh hasil analisis toksisitas adalah sebesar 0,33 mg/dl. Berdasarkan
yang menunjukkan bahwa minuman hasil uji BUN dan kreatinin, fungsi ginjal
fermentasi kulit melinjo 4% memiliki nilai tikus yang diberi perlakuan tidak
LC50 lebih dari 1000 ppm yang berarti mengalami kerusakan ginjal. Pemberian
produk tersebut tidak toksik. minuman fermentasi tidak menimbulkan
kerusakan pada ginjal maupun hati
Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 67
E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

sehingga minuman fermentasi kulit KESIMPULAN


melinjo tidak berbahaya bagi kesehatan Uji organoleptik menunjukkan
manusia. bahwa panelis menyukai minuman dengan
konsentrasi bubuk kulit melinjo 2 dan 4%
Total Bakteri Asam Laktat pada Usus
Tikus sehingga dilakukannya analisis fenolik dan
Pemberian minuman fermentasi flavonoid. Berdasarkan kandungan fenolik
kulit melinjo dapat meningkatkan total dan flavonoid, produk terpilih adalah
bakteri asam laktat pada usus tikus normal, minuman fermentasi kulit melinjo 4%.
yaitu sebesar 2,4 x 106 cfu/ml apabila Minuman fermentasi kulit melinjo
dibandingkan dengan tikus normal yang terpilih dapat menurunkan kadar asam urat
diberi perlakuan akuades (sebesar 4,1 x dalam serum darah tikus secara signifikan
5
10 cfu/ml). Peningkatan total BAL ini selama 21 hari. Persentase aktivitas
disebabkan oleh adanya pemberian penurunan kadar asam urat oleh minuman
minuman fermentasi yang mengandung fermentasi kulit melinjo terpilih pada hari
probiotik. Probiotik dapat menjaga ke-7 adalah sebesar 27,6 ± 0,85%, pada
keseimbangan bakteri dalam usus (Tiara, hari ke-14 sebesar 35,5 ± 0,57%, dan pada
2015). hari ke-21 sebesar 55,3 ± 2,12%. Apabila
Minuman fermentasi juga dibandingkan dengan allopurinol,
meningkatkan total bakteri asam laktat penurunan kadar asam urat oleh minuman
pada usus tikus asam urat. Total BAL pada fermentasi kulit melinjo lebih efektif.
6
usus tikus tersebut adalah sebesar 6,4 x 10 Penurunan kadar asam urat oleh
cfu/ml. Berbeda halnya dengan tikus yang allopurinol pada hari ke-7 adalah sebesar
diberi obat allopurinol, total BAL pada 10,2 ± 0,71%, pada hari ke-14 sebesar 37,2
tikus dengan perlakuan allopurinol hanya ± 2,12%, dan hari ke-21 sebesar 45,8 ±
sebesar 3,3 x 105 cfu/ml. Berdasarkan hasil 0,85%. Minuman fermentasi kulit melinjo
tersebut, minuman fermentasi kulit melinjo 4% juga tidak merusak fungsi hati dan
dapat menaikkan total BAL sebesar 1 log ginjal tikus serta meningkatkan total
pada usus tikus karena adanya pengaruh bakteri asam laktat pada usus tikus.
bakteri asam laktat yang mencapai usus
DAFTAR PUSTAKA
tikus dalam keadaan hidup dan
Adetuyi, F.O. and Ibrahim, T.A. 2014.
keseimbangan bakteri dalam usus terjaga
Effect of fermentation time on the
(Oluwajoba, et al, 2013). phenolic, flavonoid, and vitamin C
contents and antioxidant activities
of okra (Abelmoschus esculentus)

Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 68


E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

Seeds. Nigerian Food Journal 32 Pharamaceutical Sciences Review


(2): 128-137. and Research 30(1): 105-111.

Ahmad, A.R. 2012. Isolasi dan Elusidasi Dira F, E., dan Sari, N. 2014. Uji Aktivitas
Struktur Antioksidan dan antihiperurisemia ekstrak etanol
Penghambatan Enzim Xantin kulit buah manggis (Garcinia
Oksidase Ekstrak Daun Pletekan mangostana L) dan buah asam
(Reullia tuberosa L.). Jakarta : gelugur (Garcinia atroviridis Griff.
Universitas Indonesia. Skripsi ex T. Anders) secara In vitro.
Scientia 4(2): 66-70.
Anandagiri, D.A., Manuaba, I.B., dan
Suastuti, N.G. 2014. Pemanfaatan Eso, A., Hamra, M. Y., dan Ahmadi, A. P.
Teh Kombucha sebagai obat 2014. Hubungan hiperurisemia,
hiperurisemia melalui obesitas, dan riwayat merokok
penghambatan aktifitas xantin dengan kejadian hipertensi. Medula
oksidase pada Rattus norvegicus. 1(2): 41-47.
Jurnal Kimia 8 (2): 220-225.
Kencana, A. H. 2015. Aplikasi Minuman
Andzi-bahre, T., Massala, K., Engonga, L. Fermentasi Kulit Melinjo sebagai
C., and Lebibi, J. 2015. Anti Asam Urat pada Tikus Wistar.
Phytochemical studies total fenolic Tangerang : Univeritas Pelita
and flavonoids content and Harapan. Skripsi.
evaluation of antiradical activity of
the extract of the leaves from Failasufa, M.K., Sunarto, W., dan Pratjojo,
Dischistocalyx spp. (Acanthaceae). W. 2015. Analisis proksimat
Journal of Pharmacognosy and yoghurt probiotik formulasi susu
Phytocemistry 3(6): 174-176. jagung manis-kedelai dengan
penambahan gula kelapa (Cocos
Association of Official Analytical nucifera) granul. Indonesia Journal
Chemist. 2005. Official Methods of of Chemical Science 4(2): 117-121.
Analysis of the Association of
Official Analytical Chemist 19th Frank, J. F and Wehr, H. 2004. Standard
edition. Washington: AOAC Inc. method of the examination of dairy
product 17th Edition. Washington :
Avunduk, C. 2008. Manual of American Public Health
Gastroenterology: Diagnosis and Association.
Therapy. Philadelphia: Lippincott
Williams & Wilkins. Krishnegowda, A., Padmarajaiah, N.,
Anantharaman, S., and Honnur, K.
Badan Standarisasi Nasional (BSN). 2009.
2013. Spectrophotometric assay of
SNI 7552-2009: Minuman Susu
creatinine in human serum sample.
Fermentasi Berperisa. Jakarta :
Arabian Journal of Chemistry
Badan Standarisasi Nasional.
6(1):25-33.
Chaudhari, G.M, and Mahajan, R.T.
Laili, U. 2013. Pengaruh Pemberian
Comparative antioxidant activity of
Temulawak (Curcuma xanthorriza
twenty traditional indian medicinal
Roxb) dalam Bentuk Kapsul
plants and its corellation with total
terhadap Kadar SGPT (Serum
flavonoid and phenolic content.
Glutamat Piruvat Transaminase)
2015. International Journal of
dan SGOT (Serum Glutamat
Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 69
E-mail : kaywinasuraja@ymail.com
FaST- Jurnal Sains dan Teknologi e - ISSN 2598-9596
Vol. 3, No.1, Mei 2019

Oksaloasetat Transaminase). Pagana, K.D. 2014. Manual of Diagnostic


Yogyakarta: Universitas Negri and Laboratory Theory Fifth
Yogyakarta. Skripsi. Edition. St. Louis : Elsevier.

Laksmi, N. L, Dada, I.K, dan Damriyasa, Parhusip, A.J.N and Sitanggang, A.B.
I.M. 2014. Bioaktivitas ekstrak 2011. Antimicrobial activity of
daun tapakdara (Catharanthus melinjo seed and peel extract
roseus) terhadap kreatinin dan (Gnetum gnemon) against selectec
kadar ureum darah tikus putih pathogenic bacteria. Microbiology:
(Rattus norvegicus). Buletin 103-112.
Veteriner Udayana 6(2): 147-152.
Primurdia, E.G. dan Kusnadi, J. 2014.
Mardianto. 2015. Peranan Minuman Aktivitas antioksidan minuman
Fermentasi Daun Sirsak (Annona probiotik sari kurma (Phoenix
muricata L.) sebagai Antikolesterol dactilyfera L.) dengan isolat L.
pada Tikus Sprague Dawley., Plantarum dan L. casei. Jurnal
Tangerang : Universitas Pelita Pangan dan Agroindustri 2(3): 98-
Harapan. Skripsi. 109.
Tiara, A.M. 2015. Aplikasi Minuman
Meda, A., Romito, C., Millogo, M., and Fermentasi Kacang Merah
Nacoulma, O. 2005. Determination (Phaseolus vulgaris L.) sebagai
of the otal phenolic, flavonoid, and Penurun Kolestrol secara In Vivo.
prolne contents in burkina fasan Tangerang : Univeritas Pelita
honey, as well as Their Radical Harapan. Skripsi.
Scavenging Activity. Food
Chemistry 91: 571-577. Young, D.S. 1997. Effects of Preanalytical
Variable on Clinical Laboratory
Oluwajoba, S.O., Akinyosoye, F.A., and Test. Washington, D.C.: AACC
Oyetayo, V.O. 2013. In Vitro Press.
screening and selection of probiotic
lactic acid bacteria isolated from
spontaneously fermenting Kunu-
Zaki. Advances in Microbiology
32(2): 309-316.

Korespondensi penulis: Kaywina J. Suraja 70


E-mail : kaywinasuraja@ymail.com

You might also like