You are on page 1of 11

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini berusaha mendeskripsikan pembelajaran dimensi tiga

dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Square pada mata

pelajaran matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penjelasan tentang

pembelajaran materi dimensi tiga dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Square yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini, peneliti adalah instrumen utama karena peneliti yang

merencanakan, merancang, melaksanakan, mengumpulkan data, menganalisis

data, menarik kesimpulan dan membuat laporan.

Melihat karakteristik penelitian seperti di atas maka pendekatan yang

sesuai dan digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat

Moleong (2005:8) bahwa karakteristik penelitian kualitatif antara lain : (1)

peneliti bertindak sebagai instrumen utama, karena disamping sebagai pengumpul

data dan penganalisis data, peneliti juga terlibat langsung dalam proses penelitian,

(2) mempunyai latar alami (natural setting), data yang diteliti dan dihasilkan akan

dipaparkan sesuai kejadian di lapangan, (3) hasil penelitian bersifat deskriptif,

karena data yang dikumpulkan bukan berupa angka–angka melainkan berupa

kata–kata atau kalimat, (4) lebih mementingkan proses daripada hasil, (5) adanya

batas permasalahan yang ditentukan dalam fokus penelitian, dan (6) analisis data

cenderung bersifat induktif.


2

Ditinjau dari bagaimana penelitian ini dilakukan, maka penelitian ini

termasuk dalam penelitian tindakan kelas. Hal ini sesuai dengan pendapat yang

dikemukakan Arikunto (2002:2) bila penelitian tindakan yang berkaitan dengan

bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kawasan suatu kelas maka disebut

penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya

guru atau praktisi yang dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu

pembelajaran di kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan kegiatan yang

langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Dengan kata lain penelitian

tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki

pembelajaran di kelas.

B. Kehadiran Peneliti

Sesuai dengan pendekatan dan jenis penelitian yang dikemukakan

sebelumnya, maka kehadiran peneliti di lapangan mutlak diperlukan. Peneliti

bertindak sebagai instrumen kunci dan pemberi tindakan dalam penelitian.

Instrumen kunci berarti peneliti yang merencanakan, merancang, melaksanakan,

mengumpulkan data, menganalisis data, menarik kesimpulan dan membuat

laporan.

C. Subjek dan Lokasi Penelitian

Subjek penelitian pada penelitian ini adalah siswa kelas X IPA 4 SMA

Negeri 1 Batu semester gasal tahun ajaran 2021/2022 berjumlah 36 siswa, yang

terdiri dari 21 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Adapun lokasi penelitian

ini dilaksanakan pada Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Batu, tepatnya di

Jl. KH. Agus Salim 57 Batu. Waktu penelitian pada semester gasal tahun ajaran

2021/2022 dengan pengambilan data pada bulan Agustus 2021.


3

D. Data dan Sumber Data

Data adalah hasil pencatatan penelitian, baik yang berupa fakta ataupun

angka (Arikunto, 2002:96). Dengan demikian, sumber data merupakan sumber

dari mana hasil pencatatan peneliti dapat diperoleh. Adapun data yang diambil

dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model Think Pair Square yang telah

di rancang oleh peneliti.

b. Nilai ujian siswa sebelum diberi tindakan. Data ini sebagai dasar untuk

mengetahui hasil belajar siswa sebelum menerapkan model Think Pair Square.

c. Nilai atau hasil tes formatif (uji kompetensi) pada siklus 1 dan 2 untuk

mengetahui hasil belajar siswa dilihat dari aspek kognitif.

d. Hasil observasi saat pembelajaran berlangsung sebagai bahan analisis terhadap

ketepatan guru dan siswa dalam menerapkan model Think Pair Square.

e. Hasil angket untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran Think Pair

Square.

f. Hasil catatan lapangan yang merupakan pelengkap kegiatan observasi.

g. Hasil validasi terhadap perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian.

h. Hasil kerja siswa saat pembelajaran berlangsung sebagai bahan analisis dalam

menerapkan model Think Pair Square.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini terdiri atas instrumen utama dan instrumen

penunjang. Peneliti merupakan instrumen utama karena peneliti yang

merencanakan, merancang, melaksanakan, mengumpulkan data, menganalisis

data, menarik kesimpulan dan membuat laporan. Sedangkan yang termasuk dalam
4

instrumen penunjang, dalam hal ini sebagai alat bantu dalam mengumpulkan dan

mengidentifikasi perolehan data penelitian secara tepat, antara lain:

a. Soal Tes

Instrumen berupa tes dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar

dan pencapaian atau prestasi (Arikunto, 2002:198). Soal tes terdiri atas tes awal

sebelum pembelajaran Think Pair Square dan setelah pembelajaran Think Pair

Square berupa soal untuk uji kompetensi yang akan dilaksanakan setiap di akhir

siklus pembelajaran, baik siklus 1 maupun siklus 2.

b. Lembar Observasi

Penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi dalam

mengamati aktivitas peneliti sebagai pengajar dan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran berlangsung, di mana lembar observasi yang digunakan

dimaksudkan untuk menjadi pedoman dalam mengukur ketepatan guru dan siswa

terhadap proses pembelajaran dengan model Think Pair Square yang diciptakan.

c. Angket (Kuesioner)

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 1996:139). Angket berfungsi sebagai

pengumpul data. Data tersebut berupa keadaan responden atau data diri,

pengalaman pengetahuan, sikap, pendapat mengenai suatu hal (Erman, 2003:56).

d. Pedoman Wawancara

Wawancara ini akan digunakan sebagai pedoman untuk

menelusuri dan mengetahui pemahaman siswa (terwawancara) tentang materi


5

dimensi tiga dengan menerapkan model Think Pair Square. Wawancara

dilakukan di akhir pembelajaran dan didasarkan pada format wawancara yang

telah disediakan peneliti dan dapat di lihat pada Lampiran 7.

e. Lembar Catatan Lapangan

Lembar catatan lapangan ini berfungsi untuk merekam atau memperoleh

data secara objektif yang tidak terekam dalam lembar observasi mengenai hal-hal

yang terjadi selama pemberian tindakan.

F. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

langkah-langkah pembelajaran kooperatif model Think Pair Square, tes,

pengamatan atau observasi, pemberian angket, dan wawancara.

G. Analisis Data

Analisis data diperlukan sebagai media untuk membaca rincian data yang

telah dikumpulkan pada penelitian ini. Teknik analisis data yang digunakan

adalah teknik analisis kualitatif, yaitu dengan cara menganalisis langkah-langkah

pembelajaran kooperatif model Think Pair Square.

H. Tahap-tahap Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan dengan minimal dua

siklus, hal ini dikarenakan tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran

kooperatif model Think Pair Square dengan membandingkan antara siklus I dan

siklus II. Siklus I dilakukan dalam 4 pertemuan dan siklus II dilakukan tergantung

pada tingkat keberhasilan siswa dalam siklus I. Setiap siklus dilakukan dengan

alokasi untuk tiap pertemuan adalah 2 x 45 menit. Pada setiap siklus terdiri dari 4
6

tahap yaitu rencana tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (action),

mengamati tindakan (observation), dan melakukan refleksi (reflection).

a. Rencana Tindakan

Guru mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran

diantaranya menyusun desain rencana pembelajaran, menyiapkan lembar

observasi aktivitas guru dan siswa, menyiapkan lembar catatan lapangan,

menyusun soal tes (uji kompetensi) dan menyusun pedoman wawancara.

b. Pelaksanaan Tindakan

Guru melaksanakan tindakan penelitian sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Dalam proses pembelajaran atau pelaksanaan tindakan ini terdiri dari 3 kegiatan,

yaitu pembukaan, kegiatan inti dan penutup.

c. Observasi

Peneliti bersama rekan guru mata pelajaran mengadakan pengamatan (observasi)

terhadap ketepatan aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran

berlangsung.

d. Refleksi

Setelah dilakukan observasi, data yang diperoleh akan diolah dan dianalisis untuk

mencari kekurangan dan kelebihan. Kelebihan yang ada akan dipertahankan

sedangkan kekurangannya akan diperbaiki pada siklus selanjutnya. Refleksi

berupa respon atau tanggapan guru terhadap proses pembelajaran dengan model

Think Pair Square diperoleh melalui hasil wawancara.


7

SIKLUS 1

1. Rencana Tindakan 1

Tindakan penelitian ini direncanakan untuk meningkatkan kemampuan

hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran. Adapun tindakan yang

dilaksanakan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

a. Menyusun desain pembelajaran (skenario dan rencana pembelajaran).

b. Menyiapkan bahan ajar pembelajaran dan lembar kerja yang nantinya akan

ditugaskan pada siswa.

c. Menyusun lembar observasi tentang aktivitas guru dan siswa, catatan lapangan,

serta rekaman untuk dokumentasi.

d. Menyusun tes soal (uji kompetensi siklus I).

2. Pelaksanaan Tindakan 1

Peneliti melaksanakan tindakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang

telah disusun. Artinya, peneliti menggunakan model Think Pair Square, peneliti

berperan sebagai pelaksana penelitian (guru) bersama rekan peneliti dan guru

mata pelajaran matematika sebagai observer, serta materi penelitian yang

digunakan terfokus pada materi dimensi tiga khususnya menghitung sudut antara

garis dan bidang.

Sedangkan penerapan model Think Pair Square secara detail sebagai berikut:

1) Guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok belajar kecil yang

beranggotakan 2 orang dengan kemampuan heterogen, kemudian 4 orang.

2) Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat belajar materi yang

dipelajari secara sederhana dengan mengkaitkannya dalam kehidupan sehari-

hari siswa.
8

3) Guru memaparkan kompetensi dasar dan indikator hasil belajar yang harus

dicapai siswa dalam satu kali pertemuan ini.

4) Guru menginformasikan pada siswa mengenai aturan dalam pelaksanaan

pembelajaran dengan model Think Pair Square.

5) Guru membagikan lembar kerja siswa pada masing-masing siswa

6) Guru meminta siswa mengerjakan LKS secara individu (Tahap Think), siswa

mengerjakan LKS secara individu, dan siswa mengosongi nomor soal yang

belum bisa dijawab.

7) Guru meminta siswa berpasangan (Tahap Pair), meminta siswa berdiskusi

dengan teman berpasangannya, kedua siswa membandingkan hasil pekerjaan

masing-masing, kedua siswa berusaha mengungkapkan pendapatnya, dan

kedua siswa saling membantu dan bekerja sama melengkapi soal-soal yang

belum dijawab pada LKS

8) Guru meminta siswa siswa berkelompok berempat (Tahap Square), keempat

siswa membandingkan hasil pekerjaan berpasangan, keempat siswa berusaha

mengungkapkan pendapatnya, keempat siswa saling membantu dan bekerja

sama melengkapi soal-soal yang belum dijawab pada LKS

9) Salah satu kelompok bertugas mempresentasikan hasil diskusinya di depan

kelas untuk dibahas bersama dan mengembangkan pemahaman siswa

terhadap materi yang didiskusikan.

10) Jika setelah diskusi kelompok berakhir, tetapi masih terdapat pertanyaan yang

sulit diselesaikan oleh semua kelompok atau sebagian besar kelompok maka

guru akan melakukan pembahasan secara bersama-sama.


9

Guru mengadakan tes melalui uji kompetensi secara tertulis untuk mengetahui

pemahaman siswa terhadap topik yang telah dipelajari dengan pemberian

tindakan pembelajaran dengan menggunakan model Think Pair Square.

3. Pelaksanaan Observasi 1

Observer atau guru mata pelajaran matematika melakukan observasi 1

selama kegiatan pembelajaran siklus 1 berlangsung dengan menggunakan

pedoman lembar observasi aktivitas guru dan siswa, serta lembar catatan

lapangan. Observer juga dapat memberitahukan kelemahan atau kesalahan yang

terjadi selama proses pengajaran yang telah dipraktekkan demi perbaikan

penerapan model pembelajaran selanjutnya.

4. Refleksi 1

Refleksi ini berfungsi untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang

dilaksanakan pada siklus 1 telah sesuai dengan hasil yang ingin dicapai dalam

penerapan model Think Pair Square. Pemberian refleksi dilaksanakan di akhir

penerapan model pembelajaran siklus 1, yakni melalui hasil analisis keseluruhan

semua instrumen yang telah digunakan dan kemudian disimpulkan secara general.

Tahap refleksi meliputi memahami, menjelaskan dan menyimpulkan data. Peneliti

merenungkan hasil siklus I sebagai bahan pertimbangan apakah siklus sudah

mencapai kriteria atau belum. Jika kriteria sudah terpenuhi maka peneliti ke siklus

II dengan cara merevisi kelemahan–kelemahan yang terdapat pada siklus I.

Sebaliknya jika kriteria belum tercapai maka peneliti mengulang tindakan I dan

memperbaiki segala kelemahan yang ada.


10

SIKLUS 2

Pelaksanaan tindakan pada siklus 2 bergantung pada siklus I dan memiliki

beberapa tahapan yang sama seperti tahapan tindakan pada siklus 1, yaitu:

1. Merencanakan tindakan (planning).

2. Melaksanaka tindakan (action).

3. Mengobservasi tindakan (observation).

4. Merefleksikan tindakan (reflection).

Semua tahapan yang ada pada siklus 2 dilakukan setelah siklus 1 selesai

dilakukan. Tindakan rencana siklus 2 yang akan dibuat harus berdasarkan pada

hasil analisis dan refleksi pada siklus 1, sehingga pencapaian hasil dari siklus 1

dapat dilanjutkan pada siklus 2 dan hasil yang didapat lebih baik sesuai dengan

yang diharapkan. Peneliti merenungkan hasil siklus II sebagai bahan

pertimbangan apakah siklus sudah mencapai kriteria atau belum. Jika kriteria

sudah terpenuhi maka penelitian selesai. Sebaliknya jika kriteria belum tercapai

maka peneliti mengulang tindakan II dan memperbaiki segala kelemahan yang

ada.

Siklus penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart

(dalam Hopkin, 1985:34).

Gambar 3.1 Diagram Alir (Flowchart) Rencana Penelitian Tindakan


Perencanaan Pelaksanaan Observasi Refleksi 11
tindakan I tindakan I

Tidak
Berhasil
Ya

Observasi Pelaksanaan Perencanaan


Refleksi tindakan II tindakan II

Berhasil
Berhasil Tidak

Ya

Laporan

You might also like