Professional Documents
Culture Documents
1
13/05/2022
2
13/05/2022
Pengertian ergonomi
• Ilmu dan seni penerapan teknologi untuk menyesuaikan tuntutan pekerjaan (yang
meliputi alat, cara, proses, dan lingkungan pekerjaan) dengan kapabilitas manusia
pekerja (kemampuan dan keterbatasan baik fisik maupun mental) agar dapat
memberi kenyamanan kerja, mencegah cedera, dan meningkatkan produktivitas
kerja. (E. Tresnaningsih, 2000)
• Ergonomi “fit the job to the man” menyesuaikan alat/tempat/lingkungan kerja
dengan kondisi pekerja
3
13/05/2022
Prevention
to invest, or not to invest
40 Lost Workday Mishaps in 1993
LOST WORKDAY
PREVENTION $ INVESTED
INJURIES
Safety Glasses $ 70,000 3 F/O Eye
Safety Shoes $120,000 2 Foot
Respirators $124,000 1 Chemical Exposure
Ergonomics $0 34 Strains
4
13/05/2022
Case Study
Back injuries can be serious
Supervisor suffered back injury helping worker move sheet metal in Jan ’78
• $1000 medical costs and no lost time
• Recurrence in ’92 cost $18,000
• Surgery/comp in ’93 cost $81,000 and resulted in permanent partial disability vs.
retirement
• Indirect/chargeback costs $55,000 in ’01
This one 1978 back injury has cost over $517,000 so far!
Prognosis: not positive!
10
11
5
13/05/2022
39,6%
prevalensi LBP pada perawat UGD di
RS. Abdul Moeloek mengeluhkan MSDS
dan terdapat hubungan bermakna antara postur kerja
RSUD Tarakan tahun 2013
61,1%
dengan keluhan musculoskeletal disorder (Fitria dan
dan perawat rawat inap di RS Bhayangkara
Desindah, 2017)
tahun 2012
31.8% dengan aktivitas
12
Risk
Factors
13
6
13/05/2022
MSD
Risk Factors
14
Identifikasi Apa hazard dan risiko yang dapat timbul dari pekerjaan ini?
Misalnya: angkat-angkut berat, getaran, bekerja di lingkungan panas, tuntutan pekerjaan
hazard dan risiko berlebihan, pencahayaan kurang, kebisingan. Gunakan data cidera dan penyakit,
pengamatan saat pekerja melaksanakan tugasnya, berbicara dengan pekerja.
Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko cidera dan penyakit?
Pengendalian Misalnya: mengurangi berat beban, memperbaiki akses, mendesain ulang tempat duduk,,
risiko peralatan atau tataletak tempat kerja; memperbaiki pencahayaan, mengurangi tingkat
kebisingan, memasang barriers untuk mengurangi risiko jatuh, pelatihan untuk
meningkatkan pengenalan pekerja akan masalah ergonomi yang dihadapi.
Pemantauan dan
Apakah interventi atau tindakan pengendalian bekerja?
evaluasi Misalnya: seberapa efektif solusi yang ada? Apakah mudah diaplikasikan dalam situasi kerja
pengendalian sehari-hari? Apakah cost effective?
15
7
13/05/2022
16
17
8
13/05/2022
ISO 11228-3. Ergonomics – Manual handling – Part 3: Handling of low loads at high frequency
18
ISO 11228-3. Ergonomics – Manual handling – Part 3: Handling of low loads at high frequency
19
9
13/05/2022
ISO 11228-3. Ergonomics – Manual handling – Part 3: Handling of low loads at high frequency
20
ISO 11228-3. Ergonomics – Manual handling – Part 3: Handling of low loads at high frequency
21
10
13/05/2022
22
23
11
13/05/2022
Relative increase
and decrease in
intradiscal
pressure in
different postures
compared to the
standing upright
position (= 100%)
(according to Nachemson and
Elfstrom, 1970)
24
25
12
13/05/2022
26
• Kajian kesehatan pekerja oleh Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga pada
Tahun 2018 pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit mendapatkan permasalahan
gotrak sebesar 36,7%.
• Pekerja di fasilitas layanan kesehatan rentan mengalami gotrak (gangguan otot
tulang rangka akibat kerja) terutama pada proses pemindahan pasien.
• Jadi tujuan utama adalah untuk mengurangi gotrak.
• Agar pekerja sehat, bugar dan produktif perlu dilakukan upaya kesehatan kerja,
yaitu penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental, dan
sosial pekerja setinggi-tingginya yang meliputi pencegahan gangguan kesehatan
yang disebabkan kondisi kerjanya, perlindungan pekerja terhadap risiko faktor-
faktor yang menggangu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja sesuai
kemampuan fisik dan psikologisnya (ILO/WHO committee,1995).
27
13
13/05/2022
• Pemindahan pasien dapat menimbulkan cidera bagi pasien tsb → patient safety?
• The safer you are, the safer your patient will be.
28
29
14
13/05/2022
30
Penilaian pasien
• Seberapa banyak bantuan yang diperlukan oleh pasien?
• Bagaimana kapasitas menahan berat badan dari pasien?
• Apakah pasien memiliki kekuatan lengan yang cukup untuk mendukung berat badannya selama
proses pemindahan?
• Apakah pasien ko-operatif dan dapat memahami instruksi yang diberikan?
• Apakah ada karakteristik fisik yang perlu diperhatikan (tinggi dan berat badan, umur)?
• Apakah ada kondisi khusus misalnya cidera, selang-selang, riwayat jatuh, osteoporosis, patah
tulang, decubitus, dll?
• Apakah ada riwayat agresif?
• Informasi tsb harus dikomunikasi ke semua petugas termasuk petugas ganti.
31
15
13/05/2022
32
Gotrak
Gotrak mencakup:
• Otot Gejala:
• Ligamen • Nyeri
• Tendon • Bengkak
• Baal, rasa panas, atau
• Saraf kesemutan
• Bursa • Berkurangnya ruang
• Sendi lingkup gerak sendi
• Tulang rawan
https://i.pinimg.com/originals/a8/65/fb/a865fb84b64184c16e9329dfd7ba8dc2.jpg
33
16
13/05/2022
Gotrak
• Gotrak dapat timbul sebagai akibat:
• Pajanan kumulatif jangka panjang upaya pemindahan pasien
• Efek akut akibat kegiatan yang dilakukan memerlukan tubuh bekerja di atas kapasitasnya
34
35
17
13/05/2022
36
Mengangkat
Mendorong
Mendorong &
Menarik
Menahan
Membawa
37
18
13/05/2022
1 Pastikan prasarana saat mobilisasi pasien (brankar, kursi roda, bed sheet) dalam kondisi baik.
Lakukan mobilisasi pasien menggunakan alat bantu atau dengan petugas lainnya
2 Lakukan koordinasi dengan pasien ketika pasien sadar, komunikatif dan punya kekuatan dan
koordinasi dengan sesama petugas lainnya jika mobilisasi dilakukan dalam tim.
38
MEMINDAHKAN PASIEN
DENGAN KURSI RODA
39
19
13/05/2022
Solusi:
Selama mendorong pasien atur agar tubuh sedekat mungkin
dengan kursi roda, sehingga sikap tubuh dan leher tetap
tegak, postur lengan dalam posisi siku-siku dan dekat dengan
tubuh. 10
40
MOBILISASI MENDORONG
Solusi:
Pada saat memutar kursi roda, pastikan kaki bergerak
lebih dahulu kearah tujuan belok kiri atau kanan, diikuti
seluruh badan ikut berputar tidak hanya tubuh bagian
atas, bagian pinggang tetap tegak lurus
11
41
20
13/05/2022
• Sesaat sebelum memutar kursi roda hentikan pergerakan kursi, kaki diputar
sesuai arah tujuan belok kanan atau kiri sedikit-demi sedikit diikuti kursi roda
diputar secara perlahan-lahan.
• Saat petugas memutar kursi roda, jaga agar tubuh dan pinggang tetap tegak
(tidak memutar) dan posisikan kedua kaki tetap berpijak dengan stabil.
12
42
Solusi:
• Utamakan menggunakan ramp untuk menaikkan atau
menurunkan kursi roda. Jika harus melewati tangga
sebaiknya proses dilakukan oleh minimal 2 orang petugas
• Jaga agar posisi tulang belakang tetap tegak saat
menahan beban, dan tekuk lutut sehingga berat beban
yang ditahan terdistribusi ke paha dan kaki.
• Prinsip naik/turun tangga sambal mendorong kursi roda
seharusnya posisi pasien membelakangi arah tujuan
13
43
21
13/05/2022
Solusi:
• Utamakan menggunakan ramp untuk menaikkan atau
menurunkan kursi roda. Jika harus melewati tangga
sebaiknya proses dilakukan oleh minimal 2 orang petugas
• Jaga agar posisi tulang belakang tetap tegak saat
menahan beban, dan tekuk lutut sehingga berat beban
yang ditahan terdistribusi ke paha dan kaki.
• Prinsip naik/turun tangga sambal mendorong kursi roda
seharusnya posisi pasien membelakangi arah tujuan
14
44
• Siapkan kursi roda berhadapan dengan arah keluar pasien. Pastikan roda sudah terfiksasi.
• Petugas membantu pasien keluar mobil dengan terlebih dahulu mengeluarkan kaki
• Setelah pasien memijakkan ke dua kakinya di luar mobil, posisi pasien tetap dalam posisi duduk, Petugas memasang alat bantu sabuk pengangkat
pada tubuh pasien.
• Kedua tangan pasien merangkul di belakang leher petugas, tangan petugas memegang sabuk pengangkat.
• Untuk membantu pasien berdiri petugas memberi aba-aba, pada hitungan ketiga petugas membantu pasien untuk berdiri.
• Ingatkan pasien untuk menundukan kepala agar tidak terantuk kap mobil.
15
45
22
13/05/2022
Sumber
gambar:
16
46
17
47
23
13/05/2022
3
Atur ketinggian Pasang alat bantu easy move atau seprai • Lakukan koordinasi dengan rekan kerja
1 brankar sejajar
dengan tempat
tidur
2 untuk memudahkan pemindahan pasien
Pasien diposisikan sedekat mungkin dengan
tepi sisi tempat tidur yang akan dilakukan
pada saat pemindahan pasien dan pastikan
easy move ditarik dengan tidak terlalu
menjangkau.
pemindahan • Lakukan aba-aba pada saat memindahkan
pasien secara bersama -sama 17
48
Solusi:
Gunakan alat bantu untuk memindahkan pasien, apabila tidak ada alat
bantu beberapa alternatif dapat dilakukan:
• Hindari memindahkan pasien sendirian. Mintalah pertolongan rekan
kerja agar berat badan pasien dapat di topang bersama -sama.
• Gunakan alat bantu easy move atau seprai untuk memudahkan
pemindahan pasien dan mempercepat durasi proses pemindahan pasien
18
49
24
13/05/2022
MEMINDAHKAN PASIEN
MENGGUNAKAN BRANKAR
19
50
SALA Solusi:
51
25
13/05/2022
BENAR SALAH
21
52
BENAR SALAH
22
53
26
13/05/2022
MENGANGKAT PASIEN
23
54
MOBILISASI MENGANGKAT
Solusi:
• Hindari mengangkat pasien sendirian. Minta bantuan rekan
kerja sehingga berat badan pasien yang diangkat tidak hanya
terdistribusi pada 1 orang.
• Pada saat mengambil pasien dari lantai jaga agar tulang
belakang tetap tegak dan lutut ditekuk.
• Saat mengangkat pasien dari lantai gunakan otot paha dan
kaki untuk mendorong ke atas (bukan otot punggung).
• Dekatkan tubuh pasien dengan tubuh petugas.
24
55
27
13/05/2022
25
56
MEMBAWA PASIEN
MENGGUNAKAN TANDU
26
57
28
13/05/2022
MOBILISASI MEMBAWA
Solusi:
• Jaga agar postur tubuh tetap tegak saat mengangkat pasien
menggunakan tandu.
• Pada saat mengangkat lengan diluruskan sehingga berat pasien
bertumpu pada kekuatan otot lengan (bukan pada tulang belakang)
• Dalam mengangkat pasien usahakan ketinggian tandu sama, bila tinggi
badan petugas berbeda maka mengikuti tinggi dari genggaman tangan
petugas yang dibelakang, karena beban petugas yang dibelakang lebih
berat. Petugas yang didepan tandu bertugas mengarahkan, mengecek
kondisi jalan dan memberi aba-aba. 27
58
PEREGANGAN &
LATIHAN PENGUATAN OTOT
28
59
29
13/05/2022
Untuk mengurangi pegal pada leher, bahu, lengan, punggung, dan kaki
dianjurkan untuk melakukan peregangan setiap 2 jam sekali.
29
60
30
61
30
13/05/2022
31
62
32
63
31
13/05/2022
LATIHAN KELENTURAN
Dalam rangka pencegahan
gangguan otot dan tulang
rangka perlu dilakukan
senam, berikut ini contoh
latihan kelenturan dan
penguatan otot (otot
Latihan kelenturan otot punggung (child pose) Latihan kelenturan otot perut (cobra pose)
pinggang, otot perut, otot
Tahan posisi selama 30 detik Tahan posisi selama 30 detik bokong/gluteus) yang dapat
dilakukan rumah
Latihan kelenturan otot perut dan punggung (cat & camel stretch). Tahan masing –
masing posisi selama 30 detik
33
64
LATIHAN KELENTURAN
34
65
32
13/05/2022
Level 1
Level 2
Level 3
Latihan plank dan side plank dilakukan dengan menahan posisi tubuh, dimulai dengan durasi 15 detik, diulang 2 kali dan
dinaikkan secara bertahap sampai dapat bertahan selama 60 detik per level. Latihan ini dilakukan secara bertahap (level 1 sampai
level 3) sesuai dengan kemampuan tubuh. Pada latihan plank dan side plank, terdapat beberapa tingkatan kesulitan yang dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan kekuatan otot core seseorang
Bila seseorang dapat menahan posisi tersebut selama setidaknya 60 detik, dapat disimpulkan bahwa orang tersebut memiliki
kekuatan core yang baik. 35
66
36
67
33
13/05/2022
PENUTUP
Pekerja Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) merupakan salah satu tempat kerja yang memiliki faktor
risiko ergonomi yang dapat berdampak pada kesehatan pegawai Fasyankes. Penerapan ergonomi di Fasyankes sangat
penting, disamping dapat meminimalisir gangguan otot dan rangka, penerapan ergonomi juga menunjang kenyamanan
dalam bekerja dan meningkatkan produktifitas pegawai Fasyankes.
Keberhasilan penerapan ergonomi di Fasyankes tidak terlepas dari dukungan dan komitmen pimpinan
Fasyankes untuk memenuhi sarana dan prasarana, serta partisipasi seluruh pegawai Fasyankes untuk membudayakan
ergonomi di lingkungan Fasyankes.
Kami mengharapkan buku saku ini dapat menjadi panduan praktis penerapan ergonomi yang dapat
diimplementasikan baik pada tingkat pengelola dan pelaksana program, maupun bagi setiap pegawai Fasyankes.
37
68
DAFTAR REFERENSI
1. Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI (2016). Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
2. Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI (2018). Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
3. Bridger Robert, Para Barbara, Daniella Y Angelo, Introduction to Ergonomics. Second Edition.
Taylor and francis e library. 2003.
4. Ergoplus. 8 Fundamental Ergonomic Principles for Better Work Performance. https://ergo-
plus.com/
5. Saftarina Fitria dan Desindah L. SImanjuntak, Postur Kerja dan Keluhan Musculoskeletal Disorder
Pada Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Abdul Moeloek. JK Unila. 2017.
6. Aghilinejad Mashallah, Ali Asghar, Atefeh Talebi, Jalil Koohpayehzadeh, Naser Dehghan, Ergonomic
risk factors and musculoskeletal symptoms in surgeons with three types of surgery: Open,
laparoscopic, and microsurgery. Med J Islam Repub Iran. 2016.
26
69
34
13/05/2022
70
021-5214891
kesjaor
71
35