You are on page 1of 35

13/05/2022

Penerapan Prinsip Ergonomi


Dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

1
13/05/2022

Consultancy | Training | Research


Occupational Health | Industrial Hygiene | Service Quality
0813-4030-9751

2
13/05/2022

Pengertian ergonomi
• Ilmu dan seni penerapan teknologi untuk menyesuaikan tuntutan pekerjaan (yang
meliputi alat, cara, proses, dan lingkungan pekerjaan) dengan kapabilitas manusia
pekerja (kemampuan dan keterbatasan baik fisik maupun mental) agar dapat
memberi kenyamanan kerja, mencegah cedera, dan meningkatkan produktivitas
kerja. (E. Tresnaningsih, 2000)
• Ergonomi “fit the job to the man” menyesuaikan alat/tempat/lingkungan kerja
dengan kondisi pekerja

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

Costs of Musculoskeletal Disorders


National Academy of Science Study
• 1 million workers miss time from job each year
–Upper extremity and low back disorders
• $50 billion in direct costs
• $1 trillion if includes indirect costs
– 10% US Gross Domestic Product
– Reduced productivity, loss of customers due to errors made by replacement
workers & regulatory compliance

3
13/05/2022

Costs of Musculoskeletal Disorders


National Academy of Science Study
• Median number of lost work days • MSDs tend to have
• 5 days for all workers • Longer durations
• 25 days for workers with MSDs • Longer treatment time
• Greater work disability
• Average cost per injury (UE)
• $824 for all other cases
• $8,070 for an MSD

Prevention
to invest, or not to invest
40 Lost Workday Mishaps in 1993

LOST WORKDAY
PREVENTION $ INVESTED
INJURIES
Safety Glasses $ 70,000 3 F/O Eye
Safety Shoes $120,000 2 Foot
Respirators $124,000 1 Chemical Exposure
Ergonomics $0 34 Strains

Why don’t we budget to “prevent” the #1 injury category?

4
13/05/2022

Case Study
Back injuries can be serious
Supervisor suffered back injury helping worker move sheet metal in Jan ’78
• $1000 medical costs and no lost time
• Recurrence in ’92 cost $18,000
• Surgery/comp in ’93 cost $81,000 and resulted in permanent partial disability vs.
retirement
• Indirect/chargeback costs $55,000 in ’01
This one 1978 back injury has cost over $517,000 so far!
Prognosis: not positive!

Original injury cost does not appear to warrant investment . . .


until you consider future costs.

10

Prevention PROACTIVE Early Intervention


• Complex Problem
• Do not know a lot about MSDs and how they occur
• Do not know why some individuals are more susceptible than others
• Do not know what are safe levels of exposure
• Do know risk factors associated with MSDs

• Well-designed work place interventions prevent MSDs and early


medical care reduces severity

THE EARLIER ACTION IS TAKEN


THE GREATER LIKELIHOOD OF SUCCESS!

11

5
13/05/2022

PERMASALAHAN ERGONOMI PADA


TENAGA KESEHATAN
Data tentang keluhan gangguan otot dan tulang rangka pada tenaga kesehatan di rumah sakit
sebagai berikut:
Hasil penelitian pada tenaga kesehatan
pada
Perawat di UGD dan ruang rawat inap di
Dar
i
144 responden perawat di instalasi rawat inap
tiga RS di Jakarta, diperoleh hasil

39,6%
prevalensi LBP pada perawat UGD di
RS. Abdul Moeloek mengeluhkan MSDS
dan terdapat hubungan bermakna antara postur kerja
RSUD Tarakan tahun 2013
61,1%
dengan keluhan musculoskeletal disorder (Fitria dan
dan perawat rawat inap di RS Bhayangkara
Desindah, 2017)
tahun 2012
31.8% dengan aktivitas

yang dominan menimbulkan LBP adalah


membungkuk dan angkat angkut pasien.

12

Targeting Risk Factors


Reactive Injury

Risk
Factors

13

6
13/05/2022

Why Target Risk Factors?


The cumulative nature of musculoskeletal disorders
…an exponential relationship.

MSD

Risk Factors

14

Identifikasi Apa hazard dan risiko yang dapat timbul dari pekerjaan ini?
Misalnya: angkat-angkut berat, getaran, bekerja di lingkungan panas, tuntutan pekerjaan
hazard dan risiko berlebihan, pencahayaan kurang, kebisingan. Gunakan data cidera dan penyakit,
pengamatan saat pekerja melaksanakan tugasnya, berbicara dengan pekerja.

Bagaimana mengukur atau menilai risiko pada pekerjaan ini?


Penilaian risiko Misalnya: menggunakan check list, “tools” penilaian ergonomi, participative risk assessment
groups.

Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko cidera dan penyakit?
Pengendalian Misalnya: mengurangi berat beban, memperbaiki akses, mendesain ulang tempat duduk,,
risiko peralatan atau tataletak tempat kerja; memperbaiki pencahayaan, mengurangi tingkat
kebisingan, memasang barriers untuk mengurangi risiko jatuh, pelatihan untuk
meningkatkan pengenalan pekerja akan masalah ergonomi yang dihadapi.

Pemantauan dan
Apakah interventi atau tindakan pengendalian bekerja?
evaluasi Misalnya: seberapa efektif solusi yang ada? Apakah mudah diaplikasikan dalam situasi kerja
pengendalian sehari-hari? Apakah cost effective?

15

7
13/05/2022

Consultancy | Training | Research


Occupational Health | Industrial Hygiene | Service Quality Dr. Suryo Wibowo, MKK, SpOk
0813-4030-9751

16

17

8
13/05/2022

ISO 11228-3. Ergonomics – Manual handling – Part 3: Handling of low loads at high frequency

18

ISO 11228-3. Ergonomics – Manual handling – Part 3: Handling of low loads at high frequency

19

9
13/05/2022

ISO 11228-3. Ergonomics – Manual handling – Part 3: Handling of low loads at high frequency

20

ISO 11228-3. Ergonomics – Manual handling – Part 3: Handling of low loads at high frequency

21

10
13/05/2022

22

Dr. Suryo Wibowo, MKK, SpOk

23

11
13/05/2022

Relative pressure in third lumbar disc in living subjects

Relative increase
and decrease in
intradiscal
pressure in
different postures
compared to the
standing upright
position (= 100%)
(according to Nachemson and
Elfstrom, 1970)

24

Disc pressure between L3 and L4 in


different sitting postures.
MPA = 10*2 kp/cm2 (100N/cm2 )
Disc pressure 0 is a relative value related to a
reference trunk position.
According to Andersson and Oretengren
(1974).

25

12
13/05/2022

26

Mengapa perlu ergonomi pemindahan pasien?

• Kajian kesehatan pekerja oleh Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga pada
Tahun 2018 pada tenaga kesehatan di Rumah Sakit mendapatkan permasalahan
gotrak sebesar 36,7%.
• Pekerja di fasilitas layanan kesehatan rentan mengalami gotrak (gangguan otot
tulang rangka akibat kerja) terutama pada proses pemindahan pasien.
• Jadi tujuan utama adalah untuk mengurangi gotrak.
• Agar pekerja sehat, bugar dan produktif perlu dilakukan upaya kesehatan kerja,
yaitu penyelenggaraan dan pemeliharaan derajat kesehatan fisik, mental, dan
sosial pekerja setinggi-tingginya yang meliputi pencegahan gangguan kesehatan
yang disebabkan kondisi kerjanya, perlindungan pekerja terhadap risiko faktor-
faktor yang menggangu kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja sesuai
kemampuan fisik dan psikologisnya (ILO/WHO committee,1995).

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

27

13
13/05/2022

Mengapa perlu ergonomi pemindahan pasien?

• Pemindahan pasien dapat menimbulkan cidera bagi pasien tsb → patient safety?
• The safer you are, the safer your patient will be.

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

28

Ergonomi Pemindahan Pasien


karakteristik khusus
• Berbeda dengan praktik ergonomi biasanya karena melibatkan pasien
• Bukan benda mati
• Memiliki berbagai kondisi yang terkait dengan sakit penyakit yang dideritanya
• Memiliki variasi berat badan yang sangat bervariasi
• Memiliki perbedaan berat dan tinggi badan dengan petugas.
• Harus berkoordinasi dengan pasien (kecuali pada kondisi tertentu)
• Tidak memiliki pegangan khusus (seperti handle, karena pasien bukan kotak container)
• Yang tidak bisa dibagi-bagi menjadi beberapa kali pengangkatan ☺
• Risiko akan meningkat jika petugas yang terlibat dalam pemindahan pasien
memiliki tinggi badan yang berbeda

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

29

14
13/05/2022

Memindahkan dan mengangkat pasien


• Dalam ergonomi pemindahan pasien ada 2 jenis istilah dalam bahasa Inggris
• Patient transfer: pasien membantu dalam proses perpindahan dirinya dan dapat menahan
berat badannya pada setidaknya satu tungkai.
• Patient lift: memindahkan pasien yang tidak dapat menahan berat badannya pada setidaknya
satu tungkai. Selalu melibatkan alat pengangkat mekanis (di Indonesia?)
• Biasanya cidera pada pekerja terjadi ketika patient transfer mendadak menjadi
patient lift.
• Penilaian kemampuan pasien menjadi titik kritis dalam program ergonomic pemindahan
pasien.
• Mengidentifikasi pasien yang berpotensi tiba-tiba kehilangan keseimbangan → apakah
diperlukan dua petugas atau alat bantu ketika memindahkan pasien.

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

30

Penilaian pasien
• Seberapa banyak bantuan yang diperlukan oleh pasien?
• Bagaimana kapasitas menahan berat badan dari pasien?
• Apakah pasien memiliki kekuatan lengan yang cukup untuk mendukung berat badannya selama
proses pemindahan?
• Apakah pasien ko-operatif dan dapat memahami instruksi yang diberikan?
• Apakah ada karakteristik fisik yang perlu diperhatikan (tinggi dan berat badan, umur)?
• Apakah ada kondisi khusus misalnya cidera, selang-selang, riwayat jatuh, osteoporosis, patah
tulang, decubitus, dll?
• Apakah ada riwayat agresif?
• Informasi tsb harus dikomunikasi ke semua petugas termasuk petugas ganti.

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

31

15
13/05/2022

Ergonomi Pemindahan Pasien


faktor lingkungan
• Kondisi lingkungan yang dapat meningkatkan risiko cidera bagi petugas
• Permukaan lantai yang licin atau basah
• Lantai yang tidak rata
• Halangan fisik
• Luas ruangan yang terbatas
• Ketinggian tempat tidur yang tidak dapat diatur
• Tingkat penerangan yang kurang memadai

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

32

Gotrak
Gotrak mencakup:
• Otot Gejala:
• Ligamen • Nyeri
• Tendon • Bengkak
• Baal, rasa panas, atau
• Saraf kesemutan
• Bursa • Berkurangnya ruang
• Sendi lingkup gerak sendi
• Tulang rawan

https://i.pinimg.com/originals/a8/65/fb/a865fb84b64184c16e9329dfd7ba8dc2.jpg

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

33

16
13/05/2022

Gotrak
• Gotrak dapat timbul sebagai akibat:
• Pajanan kumulatif jangka panjang upaya pemindahan pasien
• Efek akut akibat kegiatan yang dilakukan memerlukan tubuh bekerja di atas kapasitasnya

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

34

• Diperlukan program pendidikan ergonomi pemindahan pasien sebagai


komplemen program stretching.
• Hasil investasi program pendidikan terlihat dalam jangka panjang
• Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan RI telah
menerbitkan buku saku ergonomi sebagai bagian dari upaya program pendidikan
untuk pencegahan nyeri punggung bawah pada petugas kesehatan.

13/05/2022 dr. Suryo Wibowo, MKK, Sp.Ok

35

17
13/05/2022

MANFAAT PENERAPAN ERGONOMI DALAM


MOBILISASI PASIEN
1. Mengurangi risiko cedera pada mobilisasi
pasien.
2. Menjaga kebugaran selama kerja.
Petugas
3. Mengurangi kelelahan kerja. Kesehatan

1. Mengurangi biaya kompensasi medis.


2. Mengurangi angka absensi karena sakit.
3. Meningkatkan citra dan kualitas pelayanan
1. Meningkatkan keselamatan dan Ergonomi
fasyankes.
kenyamanan pasien.
2. Mengurangi risiko terjatuh, dislokasi dan
Pasien Pimpinan
patah tulang.

36

LINGKUP MOBILISASI PASIEN

Mengangkat

Mendorong

Mendorong &
Menarik

Menahan
Membawa

37

18
13/05/2022

KETENTUAN UMUM DALAM


MOBILISASI PASIEN

1 Pastikan prasarana saat mobilisasi pasien (brankar, kursi roda, bed sheet) dalam kondisi baik.
Lakukan mobilisasi pasien menggunakan alat bantu atau dengan petugas lainnya

2 Lakukan koordinasi dengan pasien ketika pasien sadar, komunikatif dan punya kekuatan dan
koordinasi dengan sesama petugas lainnya jika mobilisasi dilakukan dalam tim.

38

MEMINDAHKAN PASIEN
DENGAN KURSI RODA

39

19
13/05/2022

SALAH MOBILISASI MENDORONG


Postur yang tidak ergonomis pada saat mendorong pasien
dengan kursi roda seperti pada gambar “Salah" yaitu tulang
belakang membungkuk dan posisi lengan menjauhi badan
berisiko menimbulkan gangguan kesehatan.

BENAR Jika tulang belakang membungkuk maka tekanan pada otot


punggung bekerja lebih berat saat mendorong ditambah lagi
dengan beban (berat pasien).

Risiko gangguan kesehatan:


Posisi ini berisiko menyebabkan cedera tulang belakang, otot
punggung bawah serta kelelahan pada bagian otot bahu dan
lengan atas. Dampak kesehatan pada postur ini tergantung
pada berat pasien, frekuensi dan durasi mendorong.

Solusi:
Selama mendorong pasien atur agar tubuh sedekat mungkin
dengan kursi roda, sehingga sikap tubuh dan leher tetap
tegak, postur lengan dalam posisi siku-siku dan dekat dengan
tubuh. 10

40

MOBILISASI MENDORONG

SALAH BENAR Postur yang tidak ergonomis pada saat mendorong


pasien dengan kursi roda seperti pada gambar “Salah"
yaitu Posisi pinggang yang berputar ditambah lagi
dengan beban (berat pasien), menyebabkan tulang
belakang dan otot punggung terpelintir (twisting).

Risiko gangguan kesehatan:


Posisi ini berisiko menyebabkan cedera tulang belakang
dan otot punggung bawah. Dampak kesehatan pada
postur ini tergantung pada berat pasien, frekuensi dan
durasi mendorong.

Solusi:
Pada saat memutar kursi roda, pastikan kaki bergerak
lebih dahulu kearah tujuan belok kiri atau kanan, diikuti
seluruh badan ikut berputar tidak hanya tubuh bagian
atas, bagian pinggang tetap tegak lurus
11

41

20
13/05/2022

PROSES MEMUTAR ARAH KURSI RODA

• Sesaat sebelum memutar kursi roda hentikan pergerakan kursi, kaki diputar
sesuai arah tujuan belok kanan atau kiri sedikit-demi sedikit diikuti kursi roda
diputar secara perlahan-lahan.
• Saat petugas memutar kursi roda, jaga agar tubuh dan pinggang tetap tegak
(tidak memutar) dan posisikan kedua kaki tetap berpijak dengan stabil.

12

42

MOBILISASI MENAHAN KURSI


SALAH RODA SAAT MENAIKI TANGGA
Postur yang tidak ergonomis pada saat menahan kursi roda
saat menaiki tangga pada gambar “Salah" yaitu tubuh
membungkuk dan bekerja sendirian, menyebabkan otot-otot
punggung bawah tertekan berlebih dan membahayakan
pasien.

Risiko gangguan kesehatan:


BENAR Dampak postur ini dapat menyebabkan ketegangan pada
otot punggung bawah dan tekanan pada diskus. Dampaknya
cedera tulang belakang dan otot punggung bawah.

Solusi:
• Utamakan menggunakan ramp untuk menaikkan atau
menurunkan kursi roda. Jika harus melewati tangga
sebaiknya proses dilakukan oleh minimal 2 orang petugas
• Jaga agar posisi tulang belakang tetap tegak saat
menahan beban, dan tekuk lutut sehingga berat beban
yang ditahan terdistribusi ke paha dan kaki.
• Prinsip naik/turun tangga sambal mendorong kursi roda
seharusnya posisi pasien membelakangi arah tujuan
13

43

21
13/05/2022

MOBILISASI MENAHAN KURSI


SALAH RODA SAAT MENURUNI TANGGA
Postur yang tidak ergonomis pada saat menahan kursi roda
saat menaiki tangga pada gambar “Salah" yaitu tubuh
BENAR membungkuk dan bekerja sendirian, menyebabkan otot-otot
punggung bawah tertekan berlebih dan membahayakan
pasien.

Risiko gangguan kesehatan:


Dampak postur ini dapat menyebabkan ketegangan pada
otot punggung bawah dan tekanan pada diskus. Dampaknya
cedera tulang belakang dan otot punggung bawah.

Solusi:
• Utamakan menggunakan ramp untuk menaikkan atau
menurunkan kursi roda. Jika harus melewati tangga
sebaiknya proses dilakukan oleh minimal 2 orang petugas
• Jaga agar posisi tulang belakang tetap tegak saat
menahan beban, dan tekuk lutut sehingga berat beban
yang ditahan terdistribusi ke paha dan kaki.
• Prinsip naik/turun tangga sambal mendorong kursi roda
seharusnya posisi pasien membelakangi arah tujuan
14

44

PROSES MEMINDAHKAN PASIEN DARI


MOBIL KE KURSI RODA (MENAHAN)

• Siapkan kursi roda berhadapan dengan arah keluar pasien. Pastikan roda sudah terfiksasi.
• Petugas membantu pasien keluar mobil dengan terlebih dahulu mengeluarkan kaki
• Setelah pasien memijakkan ke dua kakinya di luar mobil, posisi pasien tetap dalam posisi duduk, Petugas memasang alat bantu sabuk pengangkat
pada tubuh pasien.
• Kedua tangan pasien merangkul di belakang leher petugas, tangan petugas memegang sabuk pengangkat.
• Untuk membantu pasien berdiri petugas memberi aba-aba, pada hitungan ketiga petugas membantu pasien untuk berdiri.
• Ingatkan pasien untuk menundukan kepala agar tidak terantuk kap mobil.
15

45

22
13/05/2022

• Pastikan pasien berdiri dengan stabil.


• Perhatikan agar selama mobilisasi pasien postur tubuh pasien dan petugas Petugas membantu pasien duduk di kursi roda, pada
tidak twisting posisi ini jaga agar tulang belakang tetap lurus dan
• Secara bersama-sama dengan aba-aba Petugas bergerak maju ke arah kursi, lutut sedikit di tekuk sehingga berat badan pasien di
sedangkan pasien mundur dan duduk. Pada saat mobilisasi petugas tetap transfer ke otot paha dan kaki petugas
memegang sabuk pengangkat.

Sumber
gambar:
16

46

MEMINDAHKAN PASIEN DARI


TEMPAT TIDUR KE BRANKAR

17

47

23
13/05/2022

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT


TIDUR KE BRANKAR
Sebelum pemindahan pasien
pastikan roda brankar dan
tempat tidur terkunci

3
Atur ketinggian Pasang alat bantu easy move atau seprai • Lakukan koordinasi dengan rekan kerja

1 brankar sejajar
dengan tempat
tidur
2 untuk memudahkan pemindahan pasien
Pasien diposisikan sedekat mungkin dengan
tepi sisi tempat tidur yang akan dilakukan
pada saat pemindahan pasien dan pastikan
easy move ditarik dengan tidak terlalu
menjangkau.
pemindahan • Lakukan aba-aba pada saat memindahkan
pasien secara bersama -sama 17

48

MEMINDAHKAN PASIEN DARI TEMPAT


BENAR TIDUR KE BRANKAR
Postur yang tidak ergonomis saat memindahkan pasien dari tempat tidur
ke brankar pada gambar “Salah” yaitu membungkuk dan posisi lengan
yang menjulur ke depan serta dilakukan sendirian, berisiko menimbulkan
gangguan kesehatan. Posisi ini menyebabkan seluruh berat badan pasien
yang dipindahkan bertumpu pada tulang belakang, bahu dan lengan. Lebih
buruknya lagi apabila berat badan pasien hanya ditopang oleh 1 orang
petugas.

Risiko gangguan kesehatan:


SALAH Posisi ini berisiko menyebabkan cedera tulang belakang, cedera otot
punggung bawah dan bahu. Dampak kesehatan pada postur ini tergantung
berat pasien dan frekuensi.

Solusi:
Gunakan alat bantu untuk memindahkan pasien, apabila tidak ada alat
bantu beberapa alternatif dapat dilakukan:
• Hindari memindahkan pasien sendirian. Mintalah pertolongan rekan
kerja agar berat badan pasien dapat di topang bersama -sama.
• Gunakan alat bantu easy move atau seprai untuk memudahkan
pemindahan pasien dan mempercepat durasi proses pemindahan pasien
18

49

24
13/05/2022

MEMINDAHKAN PASIEN
MENGGUNAKAN BRANKAR

19

50

Mobilisasi Menarik dan Mendorong


BENAR
Posisi tubuh membungkuk sambil menarik dan mendorong brankar, serta posisi
lengan menjauhi tubuh saat menarik brankar dari depan seperti pada gambar
“Salah” menyebabkan otot punggung, leher, dan bahu bekerja lebih berat.

Risiko gangguan kesehatan:


Posisi ini berisiko menyebabkan cedera pada otot punggung bahwah, leher,
bahu, dan lengan atas. Dampak kesehatan pada postur ini tergantung frekuensi
dan durasi.

SALA Solusi:

H • Prinsip mendorong brankar lebih aman bagi petugas dibandingkan dengan


menarik brankar.
• Apabila brankar dapat diatur ketinggiannya, atur ketinggian brankar
(pegangan brankar) minimal setinggi pinggang petugas yang mendorong
brankar sehingga dapat didorong tanpa membungkuk.
• Apabila brankar tidak bisa diatur ketinggiannya maka minimalkan frekuensi
dan durasi kegiatan.
• Posisi menarik lebih baik dilakukan dari samping brankar, lengan yang lebih
kuat sedekat mungkin dengan brankar sehingga dapat mengurangi risiko
cedera pada lengan.
• Arah kepala saat menanjak terlebih dahulu dibandingkan kaki. 20

51

25
13/05/2022

Mobilisasi Menarik dan Mendorong

BENAR SALAH

21

52

Mobilisasi Menarik dan Mendorong

BENAR SALAH

22

53

26
13/05/2022

MENGANGKAT PASIEN

23

54

MOBILISASI MENGANGKAT

Posisi tubuh membungkuk pada saat mengangkat pasien seperti


SALAH BENAR pada gambar “salah” menyebabkan tulang belakang tertekuk dan
otot punggung berkontraksi karena seluruh beban bertumpu
pada tulang belakang dan otot punggung.

Risiko gangguan kesehatan:


Posisi ini berisiko menyebabkan cedera tulang belakang dan
cedera pada otot punggung bawah. Dampak kesehatan pada
postur ini tergantung berat pasien, frekuensi dan durasi.

Solusi:
• Hindari mengangkat pasien sendirian. Minta bantuan rekan
kerja sehingga berat badan pasien yang diangkat tidak hanya
terdistribusi pada 1 orang.
• Pada saat mengambil pasien dari lantai jaga agar tulang
belakang tetap tegak dan lutut ditekuk.
• Saat mengangkat pasien dari lantai gunakan otot paha dan
kaki untuk mendorong ke atas (bukan otot punggung).
• Dekatkan tubuh pasien dengan tubuh petugas.
24

55

27
13/05/2022

• Aba-aba pertama tangan kiri sama sama mendorong tubuh


pasien ke sisi kiri atau depan langsung masukan tangan
kanan sama-sama, Aba-ba ke dua masukan tangan kiri
sama-sama.
• Aba-aba ke tiga angkat pasien dekatkan dengan

25

56

MEMBAWA PASIEN
MENGGUNAKAN TANDU

26

57

28
13/05/2022

MOBILISASI MEMBAWA

Posisi tubuh membungkuk pada saat mengangkat pasien seperti pada


gambar “salah” menyebabkan tulang belakang tertekuk dan otot punggung
berkontraksi karena seluruh beban bertumpu pada tulang belakang dan otot
punggung.
BENAR SALAH Risiko gangguan kesehatan:
Posisi ini berisiko menyebabkan cedera tulang belakang, cedera pada diskus
tulang belakang, dan cedera pada otot punggung bawah. Dampak
kesehatan pada postur ini tergantung berat pasien, frekuensi dan durasi.

Solusi:
• Jaga agar postur tubuh tetap tegak saat mengangkat pasien
menggunakan tandu.
• Pada saat mengangkat lengan diluruskan sehingga berat pasien
bertumpu pada kekuatan otot lengan (bukan pada tulang belakang)
• Dalam mengangkat pasien usahakan ketinggian tandu sama, bila tinggi
badan petugas berbeda maka mengikuti tinggi dari genggaman tangan
petugas yang dibelakang, karena beban petugas yang dibelakang lebih
berat. Petugas yang didepan tandu bertugas mengarahkan, mengecek
kondisi jalan dan memberi aba-aba. 27

58

PEREGANGAN &
LATIHAN PENGUATAN OTOT

28

59

29
13/05/2022

Untuk mengurangi pegal pada leher, bahu, lengan, punggung, dan kaki
dianjurkan untuk melakukan peregangan setiap 2 jam sekali.

29

60

30

61

30
13/05/2022

31

62

32

63

31
13/05/2022

LATIHAN KELENTURAN
Dalam rangka pencegahan
gangguan otot dan tulang
rangka perlu dilakukan
senam, berikut ini contoh
latihan kelenturan dan
penguatan otot (otot
Latihan kelenturan otot punggung (child pose) Latihan kelenturan otot perut (cobra pose)
pinggang, otot perut, otot
Tahan posisi selama 30 detik Tahan posisi selama 30 detik bokong/gluteus) yang dapat
dilakukan rumah

Latihan kelenturan otot perut dan punggung (cat & camel stretch). Tahan masing –
masing posisi selama 30 detik

33

64

LATIHAN KELENTURAN

Latihan kelenturan otot bokong (single knee


to chest). Tahan posisi selama 15-20 detik Latihan kelenturan otot bokong (double knee to chest)
pada masing masing kaki Tahan posisi selama 30 detik

Latihan kelenturan otot pinggang dan bokong


(Hip rotation). Tahan posisi selama 15-20 detik
pada masing masing sisi

34

65

32
13/05/2022

LATIHAN KEKUATAN OTOT

Level 1

Level 2

Level 3

Latihan plank dan side plank dilakukan dengan menahan posisi tubuh, dimulai dengan durasi 15 detik, diulang 2 kali dan
dinaikkan secara bertahap sampai dapat bertahan selama 60 detik per level. Latihan ini dilakukan secara bertahap (level 1 sampai
level 3) sesuai dengan kemampuan tubuh. Pada latihan plank dan side plank, terdapat beberapa tingkatan kesulitan yang dapat
dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan kekuatan otot core seseorang
Bila seseorang dapat menahan posisi tersebut selama setidaknya 60 detik, dapat disimpulkan bahwa orang tersebut memiliki
kekuatan core yang baik. 35

66

LATIHAN KEKUATAN OTOT

Latihan kekuatan otot punggung dan paha belakang ( squats).


Latihan kekuatan otot bokong dan paha belakang Kaki dibuka selebar bahu, serta kedua lutut ditekuk seperti akan duduk
(hamstring bridge). Tahan posisi 30 detik. (lutut tidak boleh maju ke depan melebihi ujung jari-jari kaki)
Gerakan dilakukan sebanyak 8-12 repetisi (diulang) dalam 1-3 set

36

67

33
13/05/2022

PENUTUP

Pekerja Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) merupakan salah satu tempat kerja yang memiliki faktor
risiko ergonomi yang dapat berdampak pada kesehatan pegawai Fasyankes. Penerapan ergonomi di Fasyankes sangat
penting, disamping dapat meminimalisir gangguan otot dan rangka, penerapan ergonomi juga menunjang kenyamanan
dalam bekerja dan meningkatkan produktifitas pegawai Fasyankes.
Keberhasilan penerapan ergonomi di Fasyankes tidak terlepas dari dukungan dan komitmen pimpinan
Fasyankes untuk memenuhi sarana dan prasarana, serta partisipasi seluruh pegawai Fasyankes untuk membudayakan
ergonomi di lingkungan Fasyankes.
Kami mengharapkan buku saku ini dapat menjadi panduan praktis penerapan ergonomi yang dapat
diimplementasikan baik pada tingkat pengelola dan pelaksana program, maupun bagi setiap pegawai Fasyankes.

37

68

DAFTAR REFERENSI

1. Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI (2016). Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit.
2. Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga, Kementerian Kesehatan RI (2018). Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fasilitas Pelayanan
Kesehatan.
3. Bridger Robert, Para Barbara, Daniella Y Angelo, Introduction to Ergonomics. Second Edition.
Taylor and francis e library. 2003.
4. Ergoplus. 8 Fundamental Ergonomic Principles for Better Work Performance. https://ergo-
plus.com/
5. Saftarina Fitria dan Desindah L. SImanjuntak, Postur Kerja dan Keluhan Musculoskeletal Disorder
Pada Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Abdul Moeloek. JK Unila. 2017.
6. Aghilinejad Mashallah, Ali Asghar, Atefeh Talebi, Jalil Koohpayehzadeh, Naser Dehghan, Ergonomic
risk factors and musculoskeletal symptoms in surgeons with three types of surgery: Open,
laparoscopic, and microsurgery. Med J Islam Repub Iran. 2016.
26

69

34
13/05/2022

• Wheel - Industrial Design and Ergonomic Research on Behance


• Wheelchair Transfer to Car: How to Do It Safely – HealthXchange
• https://pascohh.com

70

DIREKTORAT KESEHATAN KERJA DAN OLAHRAGA


DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN
Website: www.kesjaor.kemkes.go.id

021-5214891

kesjaor

71

35

You might also like