You are on page 1of 9

Dinamika 

Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

FUNGSI DAN PERAN BPOM DALAM


PERLINDUNGAN KONSUMEN TERHADAP
MAKANAN YANG MENGANDUNG BAHAN
BERBAHAYA DI KOTA SEMARANG

Oleh
Atin Carolina Parei, Fitika Andraini

ABSTRACT
The issue of legal protection for consumers is one that is championed in
order to provide protection for the community as consumers. BPOM Semarang
City has the duty to provide services for the community to supervise the
circulating products to ensure their safety, however, there are still products that
contain hazardous substances in circulation. Therefore this thesis is entitled "The
Function and Role of BPOM in Consumer Protection Against Foods Containing
Hazardous Ingredients in Semarang City".
The problem under study is to find out how the function and role of
BPOM in dealing with food containing hazardous ingredients, what efforts have
been made by BPOM on foods containing hazardous ingredients and the rights
obtained by consumers in order to be safer against substances that contain
hazardous ingredients.
The research method used is the type of normative juridical legal
research. Specific research is descriptive analysis of primary and secondary data
sources. Data collection methods used are interviews and literature study with
research locations at BPOM Semarang City.
Based on the research obtained shows that the position of consumers is
weak compared to producers, so consumers need the existence of UUPK and
POM agencies as supervisors on the feasibility and safety of drugs and food to
avoid losses suffered by consumers considering that there are still dangerous
substances in the circulating products. The role of the government needs to be
maximized in controlling, supervising and coaching and counseling to consumers
and businesses.

Keywords: Function and Role of BPOM, Hazardous Materials, Consumer


Protection.

1
Dinamika Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

ABSTRAK
Masalah perlindungan hukum bagi konsumen merupakan salah satu yang
diperjuangkan agar bisa memberikan perlindungan bagi masyarakat sebagai
konsumen. BPOM Kota Semarang mempunyai tugas untuk memberikan
pelayanan bagi masyarakat untuk mengawasi produk yang beredar agar terjamin
keamanannya, namun demikian masih ada produk yang mengandung bahan
berbahaya yang beredar. Oleh karena itu skripsi ini berjudul “ Fungsi dan Peran
BPOM Dalam Perlindungan Konsumen Terhadap Makanan Yang Mengandung
Bahan Berbahaya Di Kota Semarang “.
Permasalahan yang diteliti adalah untuk mengetahui bagaimana fungsi dan
peran BPOM terahadap makanan yang mengandung bahan berbahaya, upaya apa
yang telah dilakukan BPOM terhadap makanan yang mengandung bahan
berbahaya dan hak-hak yang didapatkan konsumen agar dapat lebih aman
terhadap maknan yang mengandung bahan berbahaya.
Metode penelitian yang digunakan adalah tipe penelitian hukum yuridis
normatif spesikasi penelitian adalah deskriptif analisis sumber data primer dan
sekunder metode pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan wawancara dan
study kepustakaan dengan lokasi penelitian di BPOM Kota Semarang.
Berdasarkan penelitian yang didapat menunjukan bahwa kedudukan konsumen
yang lemah dibandingkan produsen maka konsumen membutuhkan adanya UUPK
dan instansi Badan POM sebagai pengawas terhadap kelayakan dan keamanan
obat dan makanan untuk menghindari kerugian yang dialami konsumen
mengingat masih terdapat bahan berbahaya didalam produk yang beredar. Peranan
pemerintah perlu dimaksimalkan dalam pengendalian, pengawasan dan
pembinaan serta penyuluhan terhadap konsumen dan pelaku usaha.
Kata Kunci : Fungsi dan Peran BPOM, Bahan Berbahaya, Perlindungan
Konsumen

2
Dinamika Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

LATAR BELAKANG digunakan dengan kadar melebihi


Indonesia merupakan negara ketentuan sehingga tanpa disadari
yang sedang berkembang di dunia. oleh masyarakat.Dalam rangka untuk
Pembangunan perekonomian menumbuhkan iklim yang sehat
nasional pada era globalisasi harus maka harus ada legalitasnya salah
dapat mendukung tumbuhnya dunia satu legalitasnya tersebut adalah
usaha sehingga mampu BPOM, salah satu tugas BPOM
menghasilkan beraneka barang yang adalah pengawasan sebelum dan
memiliki kandungan teknologi yang sesudah beredar produk termasuk
dapat meningkatkan kesejahteraan produk maknan sebagaimana
masyarakat banyak dan sekaligus dimaksud pada ayat (1) pengawasan
mendapatkan kepastian atas barang obat dan makanan yang beredar
dan/atau jasa yang diperoleh dari harus memenuhi standar dan
perdagangan tanpa mengakibatkan persyaratan keamanan,
kerugian konsumen. Ketentuan pasal khasiat/manfaat, dan mutu produk
27 ayat (2) undang-undang dasar yang ditetapkan serta tindakan
(UUD) 1945 menjelaskan bahwa penegakan hukum.
tiapwarga negara berhak untuk oleh karena itu penelitian ini
memperoleh hidup yang layak bagi berjudul: “Fungsi danPeranBPOM
kemanusiaan. dalam Perlindungan konsumen
Hal ini berarti, perlu terhadap makanan yang mengandung
menyediakan produk yang cukup bahan berbahayadi Kota Semarang”.
dengan kualitas yang baik agar setiap
warga negara dapat hidup yang layak PERUMUSAN MASALAH
untuk menjamin kesejahteraan. Pada 1. Bagaimana fungsi dan peran
kenyataannya, hak-hak konsumen BPOM dalam perlindungan
itu pun kerap diabaikan oleh pelaku konsumen terhadap makanan
usaha dalam memproduksi barang yang mengandung bahan
atau jasa. berbahaya?
Masih ditemukan para pelaku 2. Bagaimana upaya BPOM agar
usaha yang dalam memproduksi secara optimal dalam rangka
barang dan atau jasa tidak melindungi masyarakat terhadap
memperhatikan hak konsumen makanan yang mengandung
tersebut. Pelaku usaha sering kali bahan berbahaya khususnya di
tidak memperhatikan risiko dari kota Semarang?
produk yang dihasilkan atau yang 3. Apa saja hak-hak konsumen
diproduksi nya. Penggunaan bahan untuk mendapatkan
berbahaya seperti pemanis buatan, perlindungan terhadap makanan
bahan pewarna, formalin, dan berbahaya mengandung bahan
bahan-bahan kimia lainnya masih berbahaya di kota Semarang?

3
Dinamika Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

TUJUAN PENELITIAN. Nomor : 472/ Menkes/ Per/ V/ 1996


1. Untuk mengetahui fungsi dan tentang Pengamanan Bahan
peran BPOM terhadap Berbahaya Bagi Kesehatan).
perlindungan konsumen pada Sesungguhnya bahan kimia
makanan yang berbahaya di kota bersifat esensial dalam peningkatan
Semarang. kesejahteraan manusia, dan
2. Untuk mengetahui apa saja penggunaannya sedemikian luas di
upaya BPOMdalam rangka berbagai sektor antara lain industri,
melindungi masyarakat terhadap pertanian, pertambangan dan lain
makanan yang mengandung sebagainya. Singkatnya, bahan kimia
bahan berbahayakhususnya di dengan adanya aneka produk
Kota Semarang. menjadi bagian yang tak terpisahkan
3. Untuk mengetahui apa saja hak- dari kehidupan sehari-hari. Namun
hak konsumen untuk hal yang perlu kita waspadai adalah
mendapatkan perlindungan adanya kecenderungan penggunaan
terhadap makananyang yang salah (misuse) sejumlah bahan
mengandung bahan berbahaya di (kimia) berbahaya pada pangan.
kota Semarang Bahan kimia berbahaya yang sering
disalah gunakan pada pangan antara
TINJAUAN PUSTAKA lain boraks, formalin, rhodamin B,
dan kuning metanil.
Pengertian Konsumen.
Pengertian konsumen adalah Peraturan Presiden Republik
“setiap orang pemakai barang dan Indonesia Nomor 80 Tahun 2017
atau jasa yang tersedia didalam Tentang Badan Pengawasan
masyarakat, baik bagi kepentingan Obat Dan Makanan
sendiri, keluarga, orang lain, Badan Pengawas Obat dan
maupun mahkluk hidup lain dan Makanan yang selanjutnya disingkat
tidak untuk di perdagangkan . BPOM adalah lembaga pemerintahan
nonkementrian yang menyeleng
Pengertian Bahan Berbahaya garakan urusan pemerintahan
Bahan berbahaya adalah dibidang pengawasan obat dan
bahan kimia baik dalam bentuk makanan.
tunggal maupun campuran yang Mempunyai tugas menyeleng
dapat membahayakan kesehatan dan garakan tugas pemerintah dibidang
lingkungan hidup secara langsung pengawasan obat dan makanan
atau tidak langsung yang mempunyai sesuai dengan ketentuan peraturan
sifat racun, karsinogenik, perundang-undangan.
teratogenik, mutagenik, korosif dan
iritasi (Peraturan Menteri Kesehatan

4
Dinamika Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

METODE PENELITIAN maka pengawasan dan pemeriksaan


Tipe penelitian dalam skripsi ini yang dilakukan oleh BPOM secara
adalah tipe penelitian hukum berkala yaitu setiap minggu,
normatif, spesifikasi penelitian ini langsung ke setiap lokasi pengolahan
adalah deskriptif analisis, sumber makanan dan minuman dan ke
data primeryaitu data yang diperoleh tempat-tempat sarana peredarannya
secara langsung dari sumbernya yaitu berdasarkan kepada aturan yang telah
wawancarapihak BPOM Kota ditetapkan oleh Peraturan Menteri
Semarang data Sekunder, data Kesehatan Republik Indonesia No.
sekunder berupa referensi buku, 329/Men-Kes/PER/XII/1976 tentang
peraturan perundang-undangan Produksi dan Peredaran Makanan.
perlindungan konsumen Nomor 8 Sesuai Kepmenperindag No.
Tahun 1999, artikel dari surat kabar, 254/MPP/Kep/7/2000 tentang Tata
internet dan dokumen dari instansi Niaga Impor dan Peredaran Bahan
terkait metode pengumpulan Berbahaya Tertentu, tindakan yang
datawawancara, study kepustakaan, dilakukan Badan POM sehubungan
metode penyajian datapenyajian data dengan penyalahgunaan bahan
dilakukan dengan mengumpulkan tambah pangan berbahaya adalah
data sekunder yang diperoleh, dari melaksanakan sosialisasi tentang
data tersebut disusun dengan teratur, bahan berbahaya dalam pangan dapat
urut dan penulisan sajikan dalam membahayakan terhadap kesehatan
bentuk uraian,metode analisis terhadap pengusaha industri kecil
Datasetelah melakukan pengumpulan (home industri) di beberapa
data dengan menggunakan teknik kabupaten bekerja sama dengan
pengumpulan data denganteknik Pemda setempat. Kewenangan Badan
analisis data. POM lebih diperjelas dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 28
HASIL PENELITIAN DAN Tahun 2004 tentang Keamanan,
ANALISIS DATA Mutu dan Gizi pangan sebagai
pelaksanaan ketentuan Undang-
Fungsi dan Peran BPOM dalam Undang Nomor 7 Tahun 1996
perlindungan konsumen terhadap tentang Pangan.
makanan yang mengandung bahan
berbahaya Upaya BPOM agar secara optimal
Merujuk pada beberapa hasil dalam rangka melindungi
wawancaradenganpihak BPOM Kota masyarakat terhadap makanan
Semarang, terlihat bahwa hukuman yang mengandung bahan
yang diberikan kepada pelaku usaha berbahaya khususnya di kota
yang curang sudah mengikuti Semarang.
peraturan Perundang-undangan.

5
Dinamika Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

Kewenangan Badan POM Presiden dalam hal pengajuan


sebagai lembaga pemerintah non pembentukan peraturan Perundang-
departemen (LPND) dipertegas lagi undangan sepanjang menyangkut di
dan dijabarkan lebih rinci dalam bidang pemerintah, di bidang obat
Keputusan Presiden Nomor 110 dan makanan dalam rangka
Tahun 2001 tentang Unit Organisasi mengambil suatu kebijakan yang
dan Tugas Eselon I Lembaga mengacu kepada peraturan
Pemerintah Non Departemen yang Perundang-undangan yang berlaku.
telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Hak-hak konsumen untuk
Tahun 2005. Pasal 44 Keputusan mendapatkan perlindungan
Presiden Nomor 110 tahun 2001 terhadap makanan mengandung
menetapkan Badan POM terdiri dari bahan berbahaya di kota
tiga ke Deputian yang membidangi: Semarang
1. Pengawasan produk terapetik, Bentuk perlindungan hukum
narkotika, psikotropika dan zat terhadap konsumen dapat dilakukan
adiktif melalui penuntutan pidana terhadap
2. Pengawasan obat tradisional, pelaku usaha sebagaimana diatur
kosmetik produk dalam Pasal 62 UUPK.48 Dalam
komplemen/suplemen makanan penerapan sanksi pidana terhadap
serta pelaku usaha yang telah
3. Pengawasan keamanan memproduksi atau mengedarkan
pangan dan bahan berbahaya. makanan yang mengandung zat
Badan POM secara hukum sudah berbahaya menurut ketentuan Pasal
mempunyai kedudukan yang kuat 63 UUPK, dapat juga dijatuhkan
di dalammembuat suatu kebijakan hukuman tambahan berupa :
di bidang obat dan makanan dalam 1. Perampasan barang tertentu
rangka pelaksanaan pengawasan 2. Pengumuman keputusan
obat dan makanan yang beredar di Hakim
wilayah Indonesia. Kedudukan 3. Pembayaran ganti rugi
Badan POM sebagai lembaga 4. Perintah penghentian
Pemerintah Non Depatemen kegiatan tertentu yang
biladitinjau dari segi pembentukan menyebabkan timbulnya
peraturan perundang-undangan di kerugian konsumen
Indonesia maka sebagai Lembaga 5. Kewajiban penarikan barang
Pemerintah Non Departemen yang dari peredaran, atau
bertanggung jawab langsung 6. Pencabutan izin usaha
kepada Presiden, diperintahkan 7. Perlindungan Hukum
oleh Undang-Undang untuk Dari Aspek Hukum Perdata
mengajukan prakarsa kepada Hubungan konsumen dan pelaku usaha

6
Dinamika Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

merupakan hubungan perdata di mana angka (2) Undang-Undang Republik


proses jual beli barang dan/atau jasa yang Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 tentang
terjadi antara mereka merupakan Pangan, tindakan administratif yang
penerapan Pasal 1338 KUHPerdata yang dimaksud berupa : Peringatan secara
menyatakan bahwa: tertulis; Larangan mengedarkan untuk
“Semua perjanjian yang dibuat sementara waktu dan/atau perintah untuk
secara sah berlaku sebagai Undang- menarik pangan dari peredaran apabila
Undang bagi mereka yang membuatnya. terhadap resiko tercemarnya pangan atau
Suatu perjanjian tidak dapat ditarik pangan tidak aman bagi kesehatan
kembali selain dengan sepakat kedua manusia; Pemusnahan pangan jika
belah pihak atau karena alasan-alasan terbukti membahayakan kesehatan dan
yang oleh Undang-Undang dinyatakan jiwa manusia; Penghentian produk untuk
cukup. Untuk itu suatu perjanjian harus sementara waktu; Pengenaan denda
dilaksanakan dengan itikad baik.” paling tinggi Rp.50.000.000,00 (lima
Hal inilah yang menyebabkan puluh juta rupiah); dan Pencabutan izin
bentuk perlindungan hukum bagi produksi atau izin usaha.
konsumen lebih sering dilihat dari segi
masalah perdata, misalnya saja terkait KESIMPULAN
dengan masalah ganti ruginya. Ganti rugi Berdasarkan pembahasan pada
yang dapat diberikan oleh pelaku bab sebelumnya, maka penulis
usahaberdasarkan Pasal 19 ayat (2) menyimpulkan sebagai berikut :
UUPK dapat berupa: Pengembalian uang 1. BPOM Kota Semarang
atau pengembalian barang dan/atau jasa memiliki fungsi dan peran dalam
yang sejenis dan setara nilainya. pengawasan peredaran makanan.
Perawatan kesehatan dan/atau pemberian BPOM berperan dalam
santunan. mengatur, mengawasi dan
Pasal 8 angka (1) huruf (a), angka mengeluarkan nomor izin edar
(2) dan angka (3) UUPK menetapkan produk makanan melalui
sejumlah larangan kepada pelaku usaha BPOM. sehingga Pihak BBPOM
yaitu: pelaku usaha dilarang dalam melaksanakan tugasnya
memproduksi dan memperdagangkan telah berjalan dengan efektif
barang yang dapat berupa sediaan farmasi 2. Upaya BPOM yang
dan pangan yang rusak, cacat atau dilakukan untuk melindungi
tercemar, dan tidak sesuai dengan standar konsumen antara lain
yang ditentukan Undang-Undang. memberikan pendidikan,
Pemerintah dalam melakukan mengawasi setiap barang yang
pengawasan terhadap produk makanan diperjual belikan, dan
yang berbedar diberi wewenang untuk melakukan penyelidikan
mengambil tindakan administratif, sesuai terhadap makanan yang beredar
dengan yang tercantum dalam Pasal 54 di pasar atau supermarket.

7
Dinamika Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

3. Hak-hak yang didapatkan 3. Harus ada kerja sama dari


konsumen dari makanan lembaga BPOM, LPKSM dan
berbahaya antara lain Menkes dan Aparat agar lebih
perlindungan dan pemberikan optimal dan terkontrol masalah
informasi terkait makanan yang kelayakan pangan di dalam
mengandung bahan berbahaya. masyarakat.
5.1. SARAN
Berdasarkan pembahasan dan
hasil penelitian mengenai peranan DAFTAR PUSTAKA
Balai Besar Pengawasan Obat dan Ahmadi dan Sutarman Yodo, 2011,
Makanan , maka berikur ini Hukum Perlindungan Konsumen,
diajukan beberapa saran sebagai PT. Raja Persada, Jakarta
berikut : Celina Tri Siwi Kristiyani, 2008,
1. Hendaknya Badan POM di Hukum Perlindungan Konsumen.
seluruh Indonesia lebih Cetakan Pertama, Sinar Grafik,
meningkatkan kerjasama Jakarta
dengan intansi-intansi terkait Dr.Sudjanah, 2016, Rahasia Dagang
dalam pengawasan pangan dan Dalam Prespektif Perlindungan
perdagangan. Hal ini Konsumen, Cv.keni Media,
membantu Badan POM dalam Bandung
mengoptimalkan peranannya Dr.Elisantris Gultom, 2016, Rahasia
dalam mengawasi produk- Dagang Dalam Prespektif
produk yang beredar di Perlindungan Konsumen, CV.
masyrakat. Keni Media, Bandung
2. Karena keterbatasan Dinas Kesehatan, 2018, Bahan
pengetahuan konsumen Tambahan Makanan, Semarang
mengeni standar mutu pangan John Pieris Wiwik Sriwidiarty, 2007,
dan pelabelan, maka pihak- Negara Hukum dan Perlindungan
pihakyang berwenang dalam Konsumen Terhadap produk
memberikan izin edar terhadap Pangan Kadaluarsa, pelangi
produk, sebaiknya , melakukan Cendika, Jakarta
penyuluhan umum untuk Laporan Tahunan, 2016, Balai Besar
masyarakan, serta POM Kota Semarang
mengeluarkan inovasi tentang M.Ali Mansyur, 2007, Penegakan
teknik pelabelan agara Hukum Dalam Tanggungan
konsumen dapat dengan mudah Gugatan Produsen Dalam
mengetahui label kode izin Perwujudan Perlindungan
edar yang benar dan label kode Konsumen, Genta Press,
izin yang palsu dan fikti. Yogyakarta

8
Dinamika Hukum                                                                                  Vol 21 no 2 Agustus 2018 
 

Susanti Adi Nugroho, 2008, Proses


Penyelesaian sengketa Konsumen,
Kencana Premedia Grup, Jakarta
Sugianto, 2009, Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&B,
Bandung
Yusuf Shofie, 2011, Perlindungan
Konsumen dan Instrumen
Hukumnya, PT.Citra Aditya
Bakti, Bandung
Yusuf Shofie, 2014, Penyelesaian
Sengketa Konsumen Menurut
Undang-Undang Pelindungan
Konsumen: Teori Praktek
Penegakan Hukum, Citra Aditya
Bakti, Bandung

Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Perlindungan
Konsumen
Peraturan Presiden Republik
Indonesia Nomor 80 Tahun 2017
(Pasal3) Tentang Badan
Pengawasan Obat dan Makanan

Sumber Internet
Hhtp://Mohamadwildasite,
wordpress.com/ Perlindungan
Konsumen diunduh 20 April 2018
Hhtp:/faikshare.com, Perlindungan
Konsumen diunduh, 16 Mei 2018
Wawancara
Hasil wawncara dengan Bapak Faisal
di Bidang penyidikan Badan POM
pada tanggal 24 April 2018
Hasil Wawancara dengan Ibu Dra.
Sri Mugiarty, Apt Kepala Sub
Bagian Tata Usaha Badan POM
Kota Semarang Tanggal 23 April
2018

You might also like