Professional Documents
Culture Documents
id/jvn
Abstract
Riwayat Artikel: This study aims to determine and compare the onset, duration
Diterima: 16 Sep 2020 and recovery period between the use of a combination of
Direvisi: 13 Jan 2021 Acepromazine-Propofol-Ketamine and a combination of
Disetujui: 11 Feb 2021Midazolam-Propofol-Ketamine as an anesthetic drug in local
dogs. Dogs are grouped into two treatment groups consisting
Keywords: of 3 local male dogs. Before the anesthetic agent was injected,
Acepromazine each group was given premedication atropine sulfate at a dose
Midazolam of 0.02 mg / kg BW IM and 10 minutes later an induction of
propofol anesthesia was given. In treatment group 1, acepromazine (0.2
ketamine mg / kg BB) IV was administered, propofol (4 mg / kg BB) IV,
onset and ketamine (4 mg / kg BW) IV. Group II was given
duration of anesthesia anesthesia midazolam (0.2 mg / kg BB) IV, propofol (4 mg / kg
recovery period BW) IV, and ketamine (4 mg / kg BW) IV. Observation and
local dog measurement of the onset, duration and recovery period were
carried out after the animal was induced with an anesthetic
agent. The results of the study obtained the following data: KI
group produced an average onset of 94 seconds, duration of
30 minutes and recovery period of 30.33 minutes. KII produces
an onset of 45.33 seconds, duration of 17.66 minutes and
Korespondensi: recovery time of 16 minutes. Based on the results of the study it
dalmasia.dhiu@yahoo.com can be concluded that the combination of midazolam-propofol-
ketamine has a faster onset, duration and recovery period
compared to the combination of acepromasizine-propofol-
ketamine in local male dog.
Vol. 4 No. 1
1
Dhiu et al. 2021
Vol. 4 No. 1
2
Dhiu et al. 2021
Vol. 4 No. 1
3
Dhiu et al. 2021
Vol. 4 No. 1
4
Dhiu et al. 2021
pertama pada KII memiliki nilai onset 39 kurang dari 120 detik, hal ini
detik, hewan kedua 54 detik, dan hewan dikarenakan propofol tidak digunakan
ketiga 43 detik dengan nilai rata-rata 45, sebagai anestesi tunggal. Onset propofol
33 detik dan standar deviasi sebesar yang cepat dikarenakan setelah induksi
7,76. secara IV propofol dengan cepat
menembus blood-brain barrier (Plumb,
Hasil pengukuran onset dari 2008).
kedua kelompok perlakuan dianalisis
menggunakan uji t (unpaired Berdasarkan penelitian Fadhli
comparison t test) dengan tujuan dkk, (2016) menyatakan bahwa
mengetahui perbedaannya secara pemberian ketamin secara IV
statistik. H0 dan H1 dipengaruhi oleh nilai menyebabkan hilangnya kesadaran pada
taraf signifikan (p) untuk penelitian 30-60 detik setelah penyuntikan dan 2-4
laboratorium 5% atau 0,05. H0 dapat menit setelah pemberian secara IM.
diterima dan H1 ditolak apabila nilai Winarto (2009) menyatakan bahwa
p˃0,05 sebaliknya, H0 ditolak dan H1 ketamin memiliki onset yang cepat,
diterima apabila nilai p˂0,05. durasi yang singkat, dan daya larut tinggi
Berdasarkan hasil uji statistik t satu arah dalam lemak. Ketamin memiliki daya
diperoleh nilai p = 0.004285 dengan larut dalam lemak yang tinggi
signifikasi p˂0,05, diketahui nilai t menyebabkan perpindahan yang cepat
hitung sebesar 5.8399 dengan df 4 pada dalam blood-brain barrier.
tingkat signifikasi 5 % diperoleh t tabel
sebesar 2,13185 karena p˂0,05 dan t 2. Durasi Anestesi
hitung ˃ dari t tabel maka H1 diterima. Durasi anestesi adalah waktu yang
Nilai onset dipengaruhi oleh rute diukur dari hewan mulai teranestesi
pemberian anestesi, dosis pemberian sampai hewan sadar ditandai dengan
anetesi, daya larut agen anestesi,dan adanya gerakan, munculnya respon rasa
kondisi fisiologis pasien. Hasil penelitian nyeri, suara, dan refleks (Sudisma,
menunjukan bahwa kombinasi 2012). Durasi anestesi diamati dari
midazolam-propofol-ketamin memiliki penyuntikan agen anestesi sampai
nilai onset yang lebih cepat dari hilangnya refleks (stadium operasi)
kombinasi acepromasin-propofol- (McKelvey dan Hollingshead, 2003).
ketamin. Onset yang dihasilkan setelah Hasil perhitungan nilai durasi dari kedua
injeksi midazolam dengan rute kelompok perlakuan disajikan pada
pemberian secara intravena mengasilkan Tabel 4.
onset yang sangat cepat dikarenakan Berdasarkan hasil penelitian
midazolam termasuk zat lipofilik tinggi diperoleh nilai durasi pada kelompok
pada pH tubuh (Plumb, 2008). Onset perlakuan KI hewan pertama selama 19
yang dihasilkan dari penggunaan menit, hewan kedua 34 menit, dan pada
propofol secara tunggal tergantung dari hewan ketiga 37 menit dengan nilai
dosis propofol yang digunakan. rerata 30 ± 9,64 menit. Hewan pertama
Penggunaan propofol dengan dosis 6 pada KII memiliki nilai durasi 12 menit,
mg/kg BB akan menghasilkan onset hewan kedua 13 menit, dan hewan ketiga
anestesi kurang dari 60 detik (Sudisma, 28 menit dengan nilai rerata 17,66 ±
2012). Penelitian kali ini menggunakan 8,96 menit.
dosis 4 mg/kg BB dengan nilai onset
Vol. 4 No. 1
5
Dhiu et al. 2021
Tabel 4. Perbandingan rerata dan standar dalam tubuh dan memiliki waktu paruh
deviasi (±SD) durasi anestesi pada kelompok yang singkat sehingga menghasilkan
perlakuan kombinasi acepromasin-propofol- durasi anestesi yang cepat (Lumb dan
ketamin (K1) dan midazolam-propofol- Jones, 2015).
ketamin (K2).
Propofol banyak digunakan untuk
Kelompok Perlakuan Anestesi induksi dan pemeliharaan karena
Hewan
propofol cepat melewati blood-brain
KI (menit) KII(menit) barrier dan cepat diredistribusi
12 kejaringan peripheral sehingga memiliki
1 19
13 onset cepat dan durasi pendek
2 34 (Christopher dkk., 2013). Menurut
28
3 37 Quandt (2013) penggunaan propofol
Rerata 17,66±8,96 dengan dosis 2-8 mg/kg BB
±SD 30±9,64 menghasilkan rapid-acting dengan
Hasil pengukuran durasi dari kedua durasi mencapai 5-10 menit. Winarto
kelompok perlakuan dianalisis (2010) menyatakan bahwa ketamin
menggunakan uji t (unpaired memiliki waktu durasi yang singkat.
comparison t test) dengan tujuan Penggunaan ketamin dengan dosis 1-2
mengetahui perbedaannya secara mg/kg BB secara IV menghasilkan onset
statistik. Berdasarkan hasil uji statistik t yang cepat dan durasi yang singkat
satu arah diperoleh nilai p=0.001914 dibandingkan dengan penggunaannya
dengan signifikasi p˂0,05, diketahui secara IM.
nilai t hitung sebesar 1,623 dengan df 4
pada tingkat signifikasi 5 % diperoleh t 4.3. Masa Pemulihan
tabel sebesar 2,13185 karena p˂0,05 dan Waktu pemulihan atau recovery time
t hitung ˂ t tabel maka H0 diterima. Hasil adalah waktu yang diukur pada saat
uji statistik menunjukkan bahwa tidak hewan memiliki kemampuan merasakan
ada perbedaan durasi yang signifikan nyeri bila saraf disekitar jari kaki ditekan
pada masing-masing kombinasi. atau mengeluarkan suara sampai hewan
Hasil penelitian ini sesuai dengan memiliki kemampuan untuk duduk
penelitian Nain dkk., (2010) yang sternal, berdiri atau jalan (McKelvey dan
meneliti pada anak sapi dengan rerata Hollingshead, 2003). Hasil perhitungan
durasi pada penggunaan midazolam 34 nilai waktu pemulihan dari kedua
menit dan rerata pada penggunaan kelompok perlakuan disajikan pada
acepromasin 74,16 menit. Penggunaan Tabel 5.
Acepromasin dengan kisaran dosis 0,01- Berdasarkan hasil penelitian
0,2 secara IV pada hewan kecil diperoleh waktu pemulihan pada
menghasilkan durasi yang panjang perlakuan KI hewan pertama selama 19
(Quandt, 2013). Menurut Kaban (2013) menit, hewan kedua 35 menit, dan pada
acepromasin dapat memperpanjang hewan ketiga 37 menit dengan nilai
waktu durasi dikarenakan acepromasin rerata 30,33 ± 9,86 menit. Hewan
bekerja dengan menghambat reseptor pertama pada KII memiliki waktu
dopamin yang berfungsi untuk mengatur pemulihan selama 12 menit, hewan
aktifitas otak termasuk pusat sedasi. kedua 13 menit, dan hewan ketiga 28
Midazolam cepat diekskresikan dari
Vol. 4 No. 1
6
Dhiu et al. 2021
menit dengan nilai rerata 17,66 ± 8,96 pemberian secara oral maupun parental
menit. memiliki tingkat penyerapan dan
ekskresi yang cepat dari dalam tubuh
Tabel 5. Perbandingan rerata dan standar
deviasi (±SD) masa pemulihan pada
dengan waktu paruh 2 jam (Kanto dan
kelompok perlakuan kombinasi Allonen, 1983).
acepromasin-propofol-ketamin (K1) dan Kombinasi midazolam-propofol
midazolam-propofol-ketamin (K2). pada manusia menghasilkan waktu
Kelompok Perlakuan Anestesi pemulihan yang lebih cepat dan efek
sedasi yang lebih baik. Penggunaan
Hewan KI (menit) KII (menit) propofol umumnya memiliki masa
1 19 9 pemulihan 8-10 menit (Dehkordi dkk.,
2010). Propofol menghasilkan pengaruh
2 35 23 anestesi dengan mekanisme yang bekerja
3 37 16 pada reseptor GABA dan sering
digunakan sebagai induksi anestesi
Rerata 16±7 karena mempunyai onset yang singkat
±SD 30,33±9,86 dan cepat diekskresikan dari dalam
Hasil pengukuran waktu pemulihan tubuh sehingga menghasilkan waktu
dari kedua kelompok perlakuan pemulihan yang cepat (Stoelting, 1999).
dianalisis menggunakan uji t (unpaired Penggunaan kombinasi midazolam
comparison t test) dengan tujuan dan ketamin dapat mengurangi aktivitas
mengetahui perbedaannya secara hewan pada saat pemulihan
statistik. Berdasarkan hasil uji statistik t (Yudaniayanti dkk., 2012). Penggunaan
satu arah diperoleh nilai p=0.1094 kombinasi propofol dan ketamin
dengan signifikasi p˂0,05, diketahui menghasilkan waktu pemulihan yang
nilai t hitung sebesar 2.0522 dengan df 4 cepat dan lembut, induksi lembut dan
pada tingkat signifikasi 5 % diperoleh t fungsi psikomotorik yang cepat kembali
tabel sebesar 2,13185 karena p ˃ 0,05 saat pemulihan dibandingkan dengan
dan t hitung ˂t tabel maka H0 diterima. pemberian tanpa kombinasi (Sudisma,
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 2011).
tidak ada perbedaan waktu pemulihan
yang signifikan pada masing-masing SIMPULAN
kombinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Lamanya waktu pemulihan 1. Kombinasi midazolam-propofol-
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: ketamin memiliki onset yang lebih
kemampuan metabolisme agen anestesi, cepat dengan nilai rerata 45,33
hypoventilasi, hypotensi dan depresi detik dibandingkan dengan
pada system saraf pusat (Bryant, 2010). kombinasi acepromasin-propofol-
Acepromasin lambat dieliminasi dari ketamin yang memiliki rerata onset
tubuh dan hasil metabolismenya dalam 94 detik.
urin dapat ditemukan 96 jam setelah 2. Kombinasi acepromasin-propofol-
penggunaan (Plumb, 2008). Pasien ketamin memiliki durasi anestesi
dengan pemberian midazolam memiliki yang lebih lama dengan nilai rerata
waktu pemulihan yang cepat 30 menit dibandingkan dengan
dikarenakan midazolam dengan kombinasi midazolam-propofol-
Vol. 4 No. 1
7
Dhiu et al. 2021
ketamin yang memiliki rerata Christopher., Lordan, A., Pizzi, L., dan
durasi 17,66 menit. Thoma, Brandi. 2013, US Propofol
3. Kombinasi midazolam-propofol- Drug Shortages: A Review of the
ketamin memiliki waktu Problem and Stakeholder Analysis,
pemulihan yang lebih cepat dengan Am Health Drug Benefit. 6(4):171-
nilai rerata 16 menit dibandingkan 175.
dengan kombinasi acepromasin- Clarke, K.W., Trim, C.M. dan Hall,
propofol-ketamin yang memiliki L.W. 2014, Veterinary
rerata waktu pemulihan 30,33 Anaesthesia, 11th ed. London:
menit. Saunders Elsevier.
Saran
Peneliti mengharapkan melakukan Cullen, L.K. 1997, Lecture Notes on
penelitian lanjutan dengan kombinasi Veterinary Anesthesia, Murdoch
anestesi yang lebih bervariasi untuk University, Australia.
mentukan onset yang cepat, durasi lebih Dehkordi, M.E., Razavi, S.S. dan
lama dan masa pemulihan yang cepat Momenzadeh S. 2010, A
pada hewan coba berbeda Comparison between Sedative
DAFTAR PUSTAKA Effect of Propofol-Fentanyl and
Adams, H.R. 2001, Veterinary Propofol-Midazolam Combinations
Pharmacology and Therapeutics, in Microlaryngeal Surgerie, Shahid
Ames (US): Iowa State Pr. Beheshti University of Medical
Sciences Iran Iranian, Journal of
Andriastuti, M., Kartika, D. dan WR, Pharmaceutical Research, 11 (1):
A.A. 2016, Perbandingan 287-294
Efektivitas dan Keamanan
Kombinasi Ketamin/Midazolam Dharmajono. 2003, P3K Anjing dan
Dibandingkan Ketamin Tunggal Kucing, Jakarta: Penebar Swadaya.
sebagai Sedasi pada Anak, Sari Dharmayudha, A.A.G.O. dan Gorda,
Pediatri, 18(3). I.W. 2012, Perbandingan Anestesi
Becker, M. dan Beglinger, R. 1982, Xylazin-Ketamin Hidroklorida
Ketamine and Myocardial dengan Anestesi Tiletamin-
Contractility in the Cat. Veterinary Zolazepam terhadap Frekuensi
Anaesthesia and Denyut Jantung dan Pulsus Anjing
Analgesia, 10(1):232-238. Lokal. Buletin Veteriner Udayana:
4(1):9-15
Bower, J. dan Youngs, D. 1990, The
Health of Your Dog, The Crowood Fadhli, C., Syafruddin., Sayuti, A.,
Press. London. Asmilia, N., Erwin., dan Frengky.
2016, Perbandingan Onset dan
Brearley, J. C.,Kellagher, R. E. B. dan Sedasi Ketamin-Xilazin dan
Hall, L.W. 1998, Propofol Propofol pada Anjing Jantan Lokal
Anaesthesia in Cats, Journal Of (Canis Familiaris), Jurnal Medika
Animal Practice, 28(5) Veterinaria, 10(2):94-96.
Bryant, S. 2010, Anesthesia for
Veterinary Technicians, 4th Ed. Fathoni, F. 2008, ‘Studi Kadar Serum
Wiley-Blackwell Publishing.USA. Glutamat Piruvat Transminase,
Serum Glutamat Oksaloasetat
Vol. 4 No. 1
8
Dhiu et al. 2021
Transminase dan Total Protein Itvatia, A. 2006, ‘Pet and Flower House’,
pada Serum Darah Anjing Skripsi SKH, Universitas
Kampung (Canis Familiaris) Usia Diponegoro, Semarang.
3 dan 6 Bulan’, Skripsi, SKH., Jones, L. M., N. H, Booth., dan L. E.
Institut Pertanian Bogor, Bogor. McDonald. 1997, Veterinary
Ganiswara, S. G. 2009, Farmakologi dan Pharmacology and Therapeutics,
Terapi, Balai Penerbit FKUI, Oxford and IBH, New Delhi.
Jakarta. Kaban, I.K.B. 2013, Pengaruh
Acepromazine sebagai Preanestesi
Garcia, P. S., Scott, E. Kolesky., dan
dan Sebagai Campuran Anestetika
Andrew, J. 2010, General
Ketamin terhadap Onset dan
Anesthetic Actions on GABA
Durasi Anestesi pada Kucing,
Receptors, Bentham Science
Skripsi SKH., Fakultas Kedokteran
Publisher, USA.
Hewan. Universitas Gadjah Mada,
Hall, L. W., dan Clark, K. W. 1983,
Yogyakarta.
Veterinary Anastesia. 8th ed.The
English Language Book Society
Kanto, J. dan Allonen, H. 1983,
and Baillere Tindall, London.
Pharmacokinetics and the Sedative
Effect of Midazolam, Int J Clin
Hall, L.W. dan Chambers, J.P. 1987, A
Pharmacol Ther Toxicol,
Clinical Trial of Propofol Infusion
Sep;21(9):460-3
Anaesthesia in Dogs, Journal of
Small Animal Practice, 28: 623– Katzung, BG. 1998, Farmakologi Dasar
637. dan Klinik, 6th ed, EGC, Jakarta.
Lumb dan Jones. 1984, Veterinary
Hall, L.W., Clarke, K.W., dan Trim,
Anasthesia, 2nd ed, Blackwell
C.M. 2001, Veterinary
Publishing, USA.
Anaesthesia 10th ed, W.B.
Saunder, London. Lumb, M.V. dan Jones, E.W. 2007,
Veterinary Anesthesia and
Hartaningsih, N., Dharma, D.M.N. dan
Analgesia, 4th ed, Blackwell
Rudyanto, M.D. 1999, Anjing Bali,
Publishing, USA.
Pemuliaan dan Pelestaria, Ist ed,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Lumb, M.V. dan Jones, E.W. 2015,
Veterinary Anesthesia and
Hartuti, S.H., Mulyadi, A., dan Triva, M. th
Analgesia, 5 ed, Blackwell
2014, Kajian Kesejahteraan Kucing
Publishing, USA.
yang Dipelihara pada Beberapa Pet
McKelvey, D. dan Hollingshead, K.W.
Shop di Wilayah Bekasi Jawa
2003, Veterinary Anesthesia and
Barat, Jurnal Medika Veterinaria,
Analgesia, 3rd ed, Mosby, USA.
8(1):37-42
Hilbery, A.D.R., Waterman, A.E. dan Miller, M.E. 1993, Anatomi of the Dog,
Brouwer, G.J. 1992, Manual of W. B. Saunder Company,
Anaesthesia for Small Animals Philadelphia London New York St.
Practise, 3th ed, British Small Louis Sydney Toronto.
Animal Veterinary Association.
Vol. 4 No. 1
9
Dhiu et al. 2021
Vol. 4 No. 1
10
Dhiu et al. 2021
Universitas Diponegoro,
Semarang.
Vol. 4 No. 1
11