You are on page 1of 11

Tersedia daring pada: http://ejurnal.undana.ac.

id/jvn

PERBANDINGAN ONSET, DURASI ANESTESI DAN MASA PEMULIHAN DARI


PEMBERIAN KOMBINASI ANESTESI ACEPROMASIN-PROPOFOL-KETAMIN
DAN MIDAZOLAM-PROPOFOL-KETAMIN PADA ANJING LOKAL

Dalmasia Trisna Dhiu1, Tri Utami2, Nemay A. Ndaong3


1
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana, Kupang
2
Laboratorium Klinik, Reproduksi, Patologi dan Nutrisi Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Cendana, Kupang
3
Laboratorium Anatomi, Fisiologi, Farmakologi dan Biokimia Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Cendana, Kupang

Abstract
Riwayat Artikel: This study aims to determine and compare the onset, duration
Diterima: 16 Sep 2020 and recovery period between the use of a combination of
Direvisi: 13 Jan 2021 Acepromazine-Propofol-Ketamine and a combination of
Disetujui: 11 Feb 2021Midazolam-Propofol-Ketamine as an anesthetic drug in local
dogs. Dogs are grouped into two treatment groups consisting
Keywords: of 3 local male dogs. Before the anesthetic agent was injected,
Acepromazine each group was given premedication atropine sulfate at a dose
Midazolam of 0.02 mg / kg BW IM and 10 minutes later an induction of
propofol anesthesia was given. In treatment group 1, acepromazine (0.2
ketamine mg / kg BB) IV was administered, propofol (4 mg / kg BB) IV,
onset and ketamine (4 mg / kg BW) IV. Group II was given
duration of anesthesia anesthesia midazolam (0.2 mg / kg BB) IV, propofol (4 mg / kg
recovery period BW) IV, and ketamine (4 mg / kg BW) IV. Observation and
local dog measurement of the onset, duration and recovery period were
carried out after the animal was induced with an anesthetic
agent. The results of the study obtained the following data: KI
group produced an average onset of 94 seconds, duration of
30 minutes and recovery period of 30.33 minutes. KII produces
an onset of 45.33 seconds, duration of 17.66 minutes and
Korespondensi: recovery time of 16 minutes. Based on the results of the study it
dalmasia.dhiu@yahoo.com can be concluded that the combination of midazolam-propofol-
ketamine has a faster onset, duration and recovery period
compared to the combination of acepromasizine-propofol-
ketamine in local male dog.

Vol. 4 No. 1
1
Dhiu et al. 2021

PENDAHULUAN Penggunaan agen kombinasi


anestesi yang paling sering digunakan
Anestesi merupakan salah satu adalah kombinasi xylasin-ketamin
syarat dilakukan tindakan pembedahan hidroklorida. Pemberian kombinasi
dalam penanganan kesehatan. Pemberian kedua obat ini pada anjing ras tertentu
anestesi dimaksudkan untuk memiliki keragaman dosis yang
menghilangkan kesadaran dan rasa sakit kompleks dan apabila dosis yang
serta mengurangi timbulnya konvulsi diberikan berlebihan maka akan
otot saat terjadinya relaksasi otot, dengan berakibat pada waktu pemulihan yang
demikian tindakan operasi dapat lama sehingga baik pemilik maupun
dilakukan pada penderita dengan aman dokter yang melakukan operasi akan
(Hilbery dkk., 1992 cit. Sardjana, 2003). merasa panik. Penggunaan kombinasi
Tindakan bedah dapat dilakukan dengan xylasin-ketamin hidroklorida juga
aman ditunjang dengan pemilihan agen memiliki efek lain yaitu penurunan yang
anestesi yang ideal (Swarayana, 2015). nyata pada denyut jantung, output
Transquilizer dan agen anestesi jantung, volume, stroke, efektifitas
diperlukan dokter hewan karena erat ventilasi alveolar, dan transpor oksigen
hubungannya dengan tindakan (Steve dkk., 1986 cit. Dharmayudha
pembedahan dalam penanganan dkk., 2012).
kesehatan anjing. Pemberian obat Agen anestesi atau premedikasi
anestesi dimaksudkan untuk yang dapat dikombinasikan dengan
menghilangkan kesadaran dan rasa sakit ketamin antara lain: propofol-ketamin,
serta mengurangi timbulnya konvulsi acepromasin-ketamin dan midazolam-
otot saat terjadinya relaksasi otot, dengan ketamin. Kombinasi propofol dengan
demikian tindakan operasi dapat agen anestesi lain seperti ketamin
dilakukan pada penderita dengan aman bertujuan untuk mengurangi pengaruh
(Hilbery dkk., 1992 cit. Sardjana, 2003). anestesi dan efek samping dari propofol
Tindakan bedah dapat dilakukan dengan (McKelvey dan Hollingshead 2003 cit.
aman ditunjang dengan pemilihan agen Sudisma, 2011). Ketamin dapat
anestesi yang ideal (Swarayana, 2015). dikombinasikan dengan propofol untuk
Agen anestesi dapat diberikan menurunkan dosis hipnotik propofol,
secara tunggal maupun kombinasi, mengurangi pengaruh depresi respirasi
dengan mengkombinasikan beberapa dan kardiovaskuler akibat pemberian
agen anestesi maupun agen preanestesi propofol (Sudisma dkk., 2012).
(McKelvey dan Hollingshead, 2003). Kombinasi dari acepromasin-
Penggunaan ketamin sebagai agen acepromasin dapat menurunkan
anestesi dapat menimbulkan efek yang kontraksi otot jantung (Becker dan
membahayakan yaitu takikardia, Begliner, 1982).
hipersalivasi, meningkatkan ketegangan Penambahan midazolam sebelum
otot, nyeri pada tempat penyuntikan, dan pemberian ketamin sebagai obat sedasi
apabila dosis yang diberikan berlebihan pada tindakan aspirasi sumsum tulang
akan mengakibatkan waktu pemulihan atau pemberian kemoterapi intratekal
yang lama dan membahayakan pasien. terbukti meningkatkan efektivitas sedasi
Kombinasi ketamin dengan agen anestesi dan mengurangi efek halusinasi
lain diperlukan untuk mengatasi efek (Andriastuti dkk., 2016). Midazolam
samping dari pemberian ketamin (Jones mengurangi munculnya reaksi
dkk., 1997 cit. Yudaniayanti, 2012).

Vol. 4 No. 1
2
Dhiu et al. 2021

peningkatan tekanan darah dan detak Midazolam-Propofol-Ketamin pada


jantung yang disebebkan oleh ketamin Anjing Lokal”.
pada manusia (Plumb, 2008). Midazolam METODOLOGI
juga biasa dikombinasikan dengan
ketamin untuk mengurangi kekakuan Bahan penelitian
otot (Welsh, 2009). Menurut Oematan Bahan yang digunakan adalah 6
(2017) pemberian kombinasi ekor anjing jantan, sarung tangan,
midazolam-propofol-ketamin pada masker, Atropin Sulfat 0,25 mg/ml,
kucing menghasilkan onset yang sangat Acepromasin 10 mg/ml (PromAce®),
cepat dengan durasi yang cukup lama. Propofol 10 mg/ml (Proanes®), Ketamin
Hal penting yang perlu 50 mg/ml (KETAMIL®), Midazolam 5
diperhatikan dalam penggunaan anestesi mg/ml (Hameln®), vitamin (Nutri-plus-
selain stadium dan status fisiologi adalah gel), obat cacing (Drontal® dog) dan
waktu induksi, durasi anestesi dan alkohol 70%.
waktu pemulihan pasien. Waktu induksi Alat penelitian
(induction time) adalah waktu yang Alat yang digunakan adalah spuit
diukur dari awal injeksi sampai awal dissposible (One Med) 1ml dan 3ml,
terjadinya anestesi yang ditandai dengan timbangan berat badan, thermometer
hilangnya rasa sakit (dijepit pada telinga, digital, pen light, tabung koleksi darah,
ekor, dan interdigiti), hilangnya reflek stopwatch, kapas, gunting dan kandang.
(palpebral, pupil, dan pedal) dan bola Variabel yang Diukur
mata menuju ventrocanthus. Durasi I. Onset
anestesi adalah waktu yang diukur dari Waktu induksi (onset) adalah waktu
awal terjadinya anetesi sampai hewan yang diukur dari awal penyuntikan
mulai sadar yang ditandai dengan ada sampai awal terjadinya anestesia. Waktu
tidaknya gerakan (ekor, kaki, telinga induksi dipengaruhi oleh banyak faktor,
atau kepala), ada tidaknya respon rasa termasuk kelarutan anestetikum dalam
sakit (dijepit dengan pinset pada telinga, lemak. Faktor lain yang mempengaruhi
ekor, dan interdigiti), ada tidaknya suara adalah seperti kemudahan untuk
dari hewan, serta ada tidaknya reflek berdifusi melalui jaringan ikat
(palpebral, pupil, dan pedal). Waktu (Swarayana, 2015)
pemulihan (recovery) adalah waktu yang .
diukur dari hewan mulai sadar sampai II. Durasi anestesi
hewan bisa berdiri dengan keempat kaki
(Sudisma dkk., 2012). Durasi anestesi dalam waktu yang
Waktu induksi, durasi dan waktu diukur dari mulai terjadinya anestesi
pemulihan anjing yang diberi anestesi sampai hewan mulai sadar (ada
kombinasi acepromasin-propofol- gerakan), ada respons rasa sakit, dan
ketamin (APK) dan midazolam- ada suara dari hewan, serta ada refleks
propofol-ketamin (MPK) belum pernah (Swarayana, 2015).
diteliti sebelumnya. Berdasarkan latar
belakang di atas, peneliti ingin III. Masa pemulihan
mengetahui “Perbandingan Onset,
Durasi dan Masa Pemulihan dari Masa pemulihan adalah waktu ketika
Pemberian Kombinasi Anestesi hewan memiliki kemampuan merasakan
Acepromasin-Propofol-Ketamin dan nyeri bila saraf di sekitar jari kaki
ditekan atau mengeluarkan suara sampai

Vol. 4 No. 1
3
Dhiu et al. 2021

hewan memiliki kemampuan untuk


duduk sternal, berdiri atau jalan. Waktu Analisis Data
pemulihan ini bergantung pada panjang Pengambilan data dilakukan pada
anestesi, kondisi hewan, jenis hewan, anjing yang dikategorikan berdasarkan
jenis anestetikum yang diberikan, rute umur yang sama yang diberikan
pemberiannya, dan suhu tubuh hewan perlakuan I dengan pemberian
(McKelvey dan Hollingshead, 2003). Acepromazine-propofol-ketamin pada
kelompok I, dan dengan pemberian
Metode Penelitian midazolam-propofol-ketamin pada
Tahapan I. Persiapan kelompok II. Perhitungan dilakukan
Penelitian ini menggunakan 6 ekor pada onset, durasi dan masa pemulihan
anjing jantan. Anjing diadaptasikan pada setiap kelompok perlakuan.
terlebih dahulu selama 14 hari, diberi HASIL DAN PEMBAHASAN
makan 3x sehari dan minum secara ad
libitum. Hewan juga diberikan obat 1. Onset
cacing (Drontal® dog) dan vitamin Onset merupakan waktu yang diukur
(Nutri-plus-gel) yang di campurkan dari awal penyuntikan agen anestesi
dalam pakan.. Anjing dipuasakan sampai hewan tidak menunjukan adanya
minimal 6 jam sebelum tindakan anestesi refleks rasa sakit (Gorda dan Wardhita,
dilakukan agar kondisi usus dalam 2010). Hasil perhitungan waktu onset
keadaan kosong sehingga ketika dalam anestesi pada kedua kelompok perlakuan
kondisi teranestesi anjing tidak disajikan dalam Tabel 1.
mengalami muntah.
Tabel 1. Rerata dan standar deviasi (±SD)
Tahapan II. Pelaksanaan onset anestesi pada kelompok perlakuan
Anjing dikelompokkan kedalam dua kombinasi acepromasin-propofol-ketamin
kelompok perlakuan yang terdiri dari 3 (K1) dan midazolam-propofol-ketamin (K2).
ekor anjing jantan lokal. Sebelum agen Kelompok Perlakuan
anestesi diinjeksi terlebih dahulu Anestesi
dilakukan pembersihan pada area
penyuntikan kemudian masing-masing KI (APK) KII (MPK)
Hewan
kelompok diberi premedikasi atropin detik detik
sulfat dengan dosis 0,02 mg/kg BB 1 88 39
secara IM dan 10 menit kemudian
diberikan induksi anestesi. Pada 2 108 54
kelompok perlakuan 1, dilakukan 3 86 43
pemberian anestesi acepromasin (0,2
mg/kg BB) IV, propofol (4 mg/kg BB) Rerata 45,33±7,76
IV, dan ketamin (4 mg/kg BB) IV. ±SD 94±12,16
Kelompok II dilakukan pemberian Hasil pengukuran onset pada
anestesi midazolam (0,2 mg/kg BB) IV, kedua kelompok perlakuan yaitu KI dan
propofol (4 mg/kg BB) IV, dan ketamin KII menunjukan hasil yang berbeda
(4 mg/kg BB) IV (Plumb, 2008). dengan nilai onset KI pada hewan
Pengamatan dan pengukuran onset, pertama selama 88 detik, hewan kedua
durasi dan masa pemulihan dilakukan 108 detik, dan pada hewan ketiga 86
setelah hewan diinduksi dengan agen detik dengan nilai rata-rata 94 detik dan
anestesi. standar deviasi sebesar 12,16 . Hewan

Vol. 4 No. 1
4
Dhiu et al. 2021

pertama pada KII memiliki nilai onset 39 kurang dari 120 detik, hal ini
detik, hewan kedua 54 detik, dan hewan dikarenakan propofol tidak digunakan
ketiga 43 detik dengan nilai rata-rata 45, sebagai anestesi tunggal. Onset propofol
33 detik dan standar deviasi sebesar yang cepat dikarenakan setelah induksi
7,76. secara IV propofol dengan cepat
menembus blood-brain barrier (Plumb,
Hasil pengukuran onset dari 2008).
kedua kelompok perlakuan dianalisis
menggunakan uji t (unpaired Berdasarkan penelitian Fadhli
comparison t test) dengan tujuan dkk, (2016) menyatakan bahwa
mengetahui perbedaannya secara pemberian ketamin secara IV
statistik. H0 dan H1 dipengaruhi oleh nilai menyebabkan hilangnya kesadaran pada
taraf signifikan (p) untuk penelitian 30-60 detik setelah penyuntikan dan 2-4
laboratorium 5% atau 0,05. H0 dapat menit setelah pemberian secara IM.
diterima dan H1 ditolak apabila nilai Winarto (2009) menyatakan bahwa
p˃0,05 sebaliknya, H0 ditolak dan H1 ketamin memiliki onset yang cepat,
diterima apabila nilai p˂0,05. durasi yang singkat, dan daya larut tinggi
Berdasarkan hasil uji statistik t satu arah dalam lemak. Ketamin memiliki daya
diperoleh nilai p = 0.004285 dengan larut dalam lemak yang tinggi
signifikasi p˂0,05, diketahui nilai t menyebabkan perpindahan yang cepat
hitung sebesar 5.8399 dengan df 4 pada dalam blood-brain barrier.
tingkat signifikasi 5 % diperoleh t tabel
sebesar 2,13185 karena p˂0,05 dan t 2. Durasi Anestesi
hitung ˃ dari t tabel maka H1 diterima. Durasi anestesi adalah waktu yang
Nilai onset dipengaruhi oleh rute diukur dari hewan mulai teranestesi
pemberian anestesi, dosis pemberian sampai hewan sadar ditandai dengan
anetesi, daya larut agen anestesi,dan adanya gerakan, munculnya respon rasa
kondisi fisiologis pasien. Hasil penelitian nyeri, suara, dan refleks (Sudisma,
menunjukan bahwa kombinasi 2012). Durasi anestesi diamati dari
midazolam-propofol-ketamin memiliki penyuntikan agen anestesi sampai
nilai onset yang lebih cepat dari hilangnya refleks (stadium operasi)
kombinasi acepromasin-propofol- (McKelvey dan Hollingshead, 2003).
ketamin. Onset yang dihasilkan setelah Hasil perhitungan nilai durasi dari kedua
injeksi midazolam dengan rute kelompok perlakuan disajikan pada
pemberian secara intravena mengasilkan Tabel 4.
onset yang sangat cepat dikarenakan Berdasarkan hasil penelitian
midazolam termasuk zat lipofilik tinggi diperoleh nilai durasi pada kelompok
pada pH tubuh (Plumb, 2008). Onset perlakuan KI hewan pertama selama 19
yang dihasilkan dari penggunaan menit, hewan kedua 34 menit, dan pada
propofol secara tunggal tergantung dari hewan ketiga 37 menit dengan nilai
dosis propofol yang digunakan. rerata 30 ± 9,64 menit. Hewan pertama
Penggunaan propofol dengan dosis 6 pada KII memiliki nilai durasi 12 menit,
mg/kg BB akan menghasilkan onset hewan kedua 13 menit, dan hewan ketiga
anestesi kurang dari 60 detik (Sudisma, 28 menit dengan nilai rerata 17,66 ±
2012). Penelitian kali ini menggunakan 8,96 menit.
dosis 4 mg/kg BB dengan nilai onset

Vol. 4 No. 1
5
Dhiu et al. 2021

Tabel 4. Perbandingan rerata dan standar dalam tubuh dan memiliki waktu paruh
deviasi (±SD) durasi anestesi pada kelompok yang singkat sehingga menghasilkan
perlakuan kombinasi acepromasin-propofol- durasi anestesi yang cepat (Lumb dan
ketamin (K1) dan midazolam-propofol- Jones, 2015).
ketamin (K2).
Propofol banyak digunakan untuk
Kelompok Perlakuan Anestesi induksi dan pemeliharaan karena
Hewan
propofol cepat melewati blood-brain
KI (menit) KII(menit) barrier dan cepat diredistribusi
12 kejaringan peripheral sehingga memiliki
1 19
13 onset cepat dan durasi pendek
2 34 (Christopher dkk., 2013). Menurut
28
3 37 Quandt (2013) penggunaan propofol
Rerata 17,66±8,96 dengan dosis 2-8 mg/kg BB
±SD 30±9,64 menghasilkan rapid-acting dengan
Hasil pengukuran durasi dari kedua durasi mencapai 5-10 menit. Winarto
kelompok perlakuan dianalisis (2010) menyatakan bahwa ketamin
menggunakan uji t (unpaired memiliki waktu durasi yang singkat.
comparison t test) dengan tujuan Penggunaan ketamin dengan dosis 1-2
mengetahui perbedaannya secara mg/kg BB secara IV menghasilkan onset
statistik. Berdasarkan hasil uji statistik t yang cepat dan durasi yang singkat
satu arah diperoleh nilai p=0.001914 dibandingkan dengan penggunaannya
dengan signifikasi p˂0,05, diketahui secara IM.
nilai t hitung sebesar 1,623 dengan df 4
pada tingkat signifikasi 5 % diperoleh t 4.3. Masa Pemulihan
tabel sebesar 2,13185 karena p˂0,05 dan Waktu pemulihan atau recovery time
t hitung ˂ t tabel maka H0 diterima. Hasil adalah waktu yang diukur pada saat
uji statistik menunjukkan bahwa tidak hewan memiliki kemampuan merasakan
ada perbedaan durasi yang signifikan nyeri bila saraf disekitar jari kaki ditekan
pada masing-masing kombinasi. atau mengeluarkan suara sampai hewan
Hasil penelitian ini sesuai dengan memiliki kemampuan untuk duduk
penelitian Nain dkk., (2010) yang sternal, berdiri atau jalan (McKelvey dan
meneliti pada anak sapi dengan rerata Hollingshead, 2003). Hasil perhitungan
durasi pada penggunaan midazolam 34 nilai waktu pemulihan dari kedua
menit dan rerata pada penggunaan kelompok perlakuan disajikan pada
acepromasin 74,16 menit. Penggunaan Tabel 5.
Acepromasin dengan kisaran dosis 0,01- Berdasarkan hasil penelitian
0,2 secara IV pada hewan kecil diperoleh waktu pemulihan pada
menghasilkan durasi yang panjang perlakuan KI hewan pertama selama 19
(Quandt, 2013). Menurut Kaban (2013) menit, hewan kedua 35 menit, dan pada
acepromasin dapat memperpanjang hewan ketiga 37 menit dengan nilai
waktu durasi dikarenakan acepromasin rerata 30,33 ± 9,86 menit. Hewan
bekerja dengan menghambat reseptor pertama pada KII memiliki waktu
dopamin yang berfungsi untuk mengatur pemulihan selama 12 menit, hewan
aktifitas otak termasuk pusat sedasi. kedua 13 menit, dan hewan ketiga 28
Midazolam cepat diekskresikan dari

Vol. 4 No. 1
6
Dhiu et al. 2021

menit dengan nilai rerata 17,66 ± 8,96 pemberian secara oral maupun parental
menit. memiliki tingkat penyerapan dan
ekskresi yang cepat dari dalam tubuh
Tabel 5. Perbandingan rerata dan standar
deviasi (±SD) masa pemulihan pada
dengan waktu paruh 2 jam (Kanto dan
kelompok perlakuan kombinasi Allonen, 1983).
acepromasin-propofol-ketamin (K1) dan Kombinasi midazolam-propofol
midazolam-propofol-ketamin (K2). pada manusia menghasilkan waktu
Kelompok Perlakuan Anestesi pemulihan yang lebih cepat dan efek
sedasi yang lebih baik. Penggunaan
Hewan KI (menit) KII (menit) propofol umumnya memiliki masa
1 19 9 pemulihan 8-10 menit (Dehkordi dkk.,
2010). Propofol menghasilkan pengaruh
2 35 23 anestesi dengan mekanisme yang bekerja
3 37 16 pada reseptor GABA dan sering
digunakan sebagai induksi anestesi
Rerata 16±7 karena mempunyai onset yang singkat
±SD 30,33±9,86 dan cepat diekskresikan dari dalam
Hasil pengukuran waktu pemulihan tubuh sehingga menghasilkan waktu
dari kedua kelompok perlakuan pemulihan yang cepat (Stoelting, 1999).
dianalisis menggunakan uji t (unpaired Penggunaan kombinasi midazolam
comparison t test) dengan tujuan dan ketamin dapat mengurangi aktivitas
mengetahui perbedaannya secara hewan pada saat pemulihan
statistik. Berdasarkan hasil uji statistik t (Yudaniayanti dkk., 2012). Penggunaan
satu arah diperoleh nilai p=0.1094 kombinasi propofol dan ketamin
dengan signifikasi p˂0,05, diketahui menghasilkan waktu pemulihan yang
nilai t hitung sebesar 2.0522 dengan df 4 cepat dan lembut, induksi lembut dan
pada tingkat signifikasi 5 % diperoleh t fungsi psikomotorik yang cepat kembali
tabel sebesar 2,13185 karena p ˃ 0,05 saat pemulihan dibandingkan dengan
dan t hitung ˂t tabel maka H0 diterima. pemberian tanpa kombinasi (Sudisma,
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa 2011).
tidak ada perbedaan waktu pemulihan
yang signifikan pada masing-masing SIMPULAN
kombinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa:
Lamanya waktu pemulihan 1. Kombinasi midazolam-propofol-
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: ketamin memiliki onset yang lebih
kemampuan metabolisme agen anestesi, cepat dengan nilai rerata 45,33
hypoventilasi, hypotensi dan depresi detik dibandingkan dengan
pada system saraf pusat (Bryant, 2010). kombinasi acepromasin-propofol-
Acepromasin lambat dieliminasi dari ketamin yang memiliki rerata onset
tubuh dan hasil metabolismenya dalam 94 detik.
urin dapat ditemukan 96 jam setelah 2. Kombinasi acepromasin-propofol-
penggunaan (Plumb, 2008). Pasien ketamin memiliki durasi anestesi
dengan pemberian midazolam memiliki yang lebih lama dengan nilai rerata
waktu pemulihan yang cepat 30 menit dibandingkan dengan
dikarenakan midazolam dengan kombinasi midazolam-propofol-

Vol. 4 No. 1
7
Dhiu et al. 2021

ketamin yang memiliki rerata Christopher., Lordan, A., Pizzi, L., dan
durasi 17,66 menit. Thoma, Brandi. 2013, US Propofol
3. Kombinasi midazolam-propofol- Drug Shortages: A Review of the
ketamin memiliki waktu Problem and Stakeholder Analysis,
pemulihan yang lebih cepat dengan Am Health Drug Benefit. 6(4):171-
nilai rerata 16 menit dibandingkan 175.
dengan kombinasi acepromasin- Clarke, K.W., Trim, C.M. dan Hall,
propofol-ketamin yang memiliki L.W. 2014, Veterinary
rerata waktu pemulihan 30,33 Anaesthesia, 11th ed. London:
menit. Saunders Elsevier.
Saran
Peneliti mengharapkan melakukan Cullen, L.K. 1997, Lecture Notes on
penelitian lanjutan dengan kombinasi Veterinary Anesthesia, Murdoch
anestesi yang lebih bervariasi untuk University, Australia.
mentukan onset yang cepat, durasi lebih Dehkordi, M.E., Razavi, S.S. dan
lama dan masa pemulihan yang cepat Momenzadeh S. 2010, A
pada hewan coba berbeda Comparison between Sedative
DAFTAR PUSTAKA Effect of Propofol-Fentanyl and
Adams, H.R. 2001, Veterinary Propofol-Midazolam Combinations
Pharmacology and Therapeutics, in Microlaryngeal Surgerie, Shahid
Ames (US): Iowa State Pr. Beheshti University of Medical
Sciences Iran Iranian, Journal of
Andriastuti, M., Kartika, D. dan WR, Pharmaceutical Research, 11 (1):
A.A. 2016, Perbandingan 287-294
Efektivitas dan Keamanan
Kombinasi Ketamin/Midazolam Dharmajono. 2003, P3K Anjing dan
Dibandingkan Ketamin Tunggal Kucing, Jakarta: Penebar Swadaya.
sebagai Sedasi pada Anak, Sari Dharmayudha, A.A.G.O. dan Gorda,
Pediatri, 18(3). I.W. 2012, Perbandingan Anestesi
Becker, M. dan Beglinger, R. 1982, Xylazin-Ketamin Hidroklorida
Ketamine and Myocardial dengan Anestesi Tiletamin-
Contractility in the Cat. Veterinary Zolazepam terhadap Frekuensi
Anaesthesia and Denyut Jantung dan Pulsus Anjing
Analgesia, 10(1):232-238. Lokal. Buletin Veteriner Udayana:
4(1):9-15
Bower, J. dan Youngs, D. 1990, The
Health of Your Dog, The Crowood Fadhli, C., Syafruddin., Sayuti, A.,
Press. London. Asmilia, N., Erwin., dan Frengky.
2016, Perbandingan Onset dan
Brearley, J. C.,Kellagher, R. E. B. dan Sedasi Ketamin-Xilazin dan
Hall, L.W. 1998, Propofol Propofol pada Anjing Jantan Lokal
Anaesthesia in Cats, Journal Of (Canis Familiaris), Jurnal Medika
Animal Practice, 28(5) Veterinaria, 10(2):94-96.
Bryant, S. 2010, Anesthesia for
Veterinary Technicians, 4th Ed. Fathoni, F. 2008, ‘Studi Kadar Serum
Wiley-Blackwell Publishing.USA. Glutamat Piruvat Transminase,
Serum Glutamat Oksaloasetat

Vol. 4 No. 1
8
Dhiu et al. 2021

Transminase dan Total Protein Itvatia, A. 2006, ‘Pet and Flower House’,
pada Serum Darah Anjing Skripsi SKH, Universitas
Kampung (Canis Familiaris) Usia Diponegoro, Semarang.
3 dan 6 Bulan’, Skripsi, SKH., Jones, L. M., N. H, Booth., dan L. E.
Institut Pertanian Bogor, Bogor. McDonald. 1997, Veterinary
Ganiswara, S. G. 2009, Farmakologi dan Pharmacology and Therapeutics,
Terapi, Balai Penerbit FKUI, Oxford and IBH, New Delhi.
Jakarta. Kaban, I.K.B. 2013, Pengaruh
Acepromazine sebagai Preanestesi
Garcia, P. S., Scott, E. Kolesky., dan
dan Sebagai Campuran Anestetika
Andrew, J. 2010, General
Ketamin terhadap Onset dan
Anesthetic Actions on GABA
Durasi Anestesi pada Kucing,
Receptors, Bentham Science
Skripsi SKH., Fakultas Kedokteran
Publisher, USA.
Hewan. Universitas Gadjah Mada,
Hall, L. W., dan Clark, K. W. 1983,
Yogyakarta.
Veterinary Anastesia. 8th ed.The
English Language Book Society
Kanto, J. dan Allonen, H. 1983,
and Baillere Tindall, London.
Pharmacokinetics and the Sedative
Effect of Midazolam, Int J Clin
Hall, L.W. dan Chambers, J.P. 1987, A
Pharmacol Ther Toxicol,
Clinical Trial of Propofol Infusion
Sep;21(9):460-3
Anaesthesia in Dogs, Journal of
Small Animal Practice, 28: 623– Katzung, BG. 1998, Farmakologi Dasar
637. dan Klinik, 6th ed, EGC, Jakarta.
Lumb dan Jones. 1984, Veterinary
Hall, L.W., Clarke, K.W., dan Trim,
Anasthesia, 2nd ed, Blackwell
C.M. 2001, Veterinary
Publishing, USA.
Anaesthesia 10th ed, W.B.
Saunder, London. Lumb, M.V. dan Jones, E.W. 2007,
Veterinary Anesthesia and
Hartaningsih, N., Dharma, D.M.N. dan
Analgesia, 4th ed, Blackwell
Rudyanto, M.D. 1999, Anjing Bali,
Publishing, USA.
Pemuliaan dan Pelestaria, Ist ed,
Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Lumb, M.V. dan Jones, E.W. 2015,
Veterinary Anesthesia and
Hartuti, S.H., Mulyadi, A., dan Triva, M. th
Analgesia, 5 ed, Blackwell
2014, Kajian Kesejahteraan Kucing
Publishing, USA.
yang Dipelihara pada Beberapa Pet
McKelvey, D. dan Hollingshead, K.W.
Shop di Wilayah Bekasi Jawa
2003, Veterinary Anesthesia and
Barat, Jurnal Medika Veterinaria,
Analgesia, 3rd ed, Mosby, USA.
8(1):37-42
Hilbery, A.D.R., Waterman, A.E. dan Miller, M.E. 1993, Anatomi of the Dog,
Brouwer, G.J. 1992, Manual of W. B. Saunder Company,
Anaesthesia for Small Animals Philadelphia London New York St.
Practise, 3th ed, British Small Louis Sydney Toronto.
Animal Veterinary Association.

Vol. 4 No. 1
9
Dhiu et al. 2021

Muslihun. 1954, Manusia dan Hewan Daerah Tropis, Universitas


Piaraan, 1st ed, PT. Pembangunan, Indonesia Press, Jakarta.
Jakarta. Steve, C, Haskins, John, P. Farer, T.B.
Nain, V., Kumar, A. , Jit , S., Sukhbir, S. 1986, Xylazine and Ketamine in
dan Peshin, P. K. 2010, Evaluation Dogs, Am. J. Vet. Res: 636-64
of Aceromazine, Diazepam and Stoelting, Hiller. 1999, Pharmacologi
Midazolam as a Sedatives in and Physiologi in Anesthesic
Buffalo Calves, Indian Journal of Practice, 1st Ed. Philadelphia:
Veterinary Research, 19 (2):22-36 William and Wilkins; 2006: 514-
Nugraha, N.N.K. 2007, ‘Gambaran 54
Darah Anjing Kampung Jantan Sudisma, I.G.N. 2011, ‘Keterpilihan dan
(Canis Familiaris) Umur 3 sampai Kebakuan Dosis Anestesi Ketamin
7 Bulan’, Skripsi. SKH, Institut dan Propofol Menggunakan
Pertanian Bogor, Bogor. Metode Gravimetrik pada Anjing’,
Plumb, D.C. 2005, Veterinary Drug Tesis, MSc., Institut Pertanian
Handbook, 5th ed, Blackwell Bogor, Bogor.
Publishing, USA. Sudisma, I.G.N., Widodo, S., Sajuthi, D.
. 2008, Veterinary Drug dan Soehartono, H. 2012, Anestesi
Handbook. 6th ed, Blackwell Infus Gravimetrik Ketamin dan
Publishing, USA. Propofol pada Anjing, Jurnal
Veteriner, 13(2): 189-198
Quandt, J. 2013, Analgesia, Anesthesia,
and Chemical Restraint in the Swarayana, I.M.I. 2015,’Pemeliharaan
Emergent Small Animal Patient, Status Teranestesi dengan
Veterinary of North America Kombinasi Xilasin Ketamin secara
Small Animal Practice, 43(4): 41- Subkutan pada Anjing’, Tesis,
53. MSc., Universitas Udayana, Bali.
Sardjana, I.K.W. 2003, Penggunaan Tranquili, W. J., Thurmon, J. L. dan
Zoletil dan Ketamin untuk Grim, K. A. 2007, Veterinary
Anestesia pada Felidae, Berk. Anesthesia and Analgesia, 4 th ed,
Penel. Hayati, 9:37-40. Ames, Blackwell.
Sardjana, I.K.W. dan D. Kusumawati. Untung, O. 1997, Merawat dan
2004, Anestesi Veterinary, 1st ed, Memelihara Anjing, Ed, 6th ed, PT.
Gadjah Mada University Press, Penebar Swadaya, Jakarta.
Yogyakarta. Welsh, L. 2009, Anaesthesia for
Sinatra, R.S., Jahra, J.S. dan Watkings- Veterinary Nurses, 2nd ed,
Pitchford, J.M. 2011, The Essence Blackwell Publishing Ltd, USA.
Of Analgesia and Analgesics, Winarto, D. 2009, ‘Pengaruh Pemberian
Cambridge University Press, New Ketamin Dosis Induksi dan
York. Analgesi terhadap Kapasitas
Fagositosis Makrofag
Smith, B.J. dan Mangkoewidjojo. 1988,
Intraperitoneal Mencit Balb/C
Pemeliharaan, Pembiakan dan
Penggunaan Hewan Percobaan di yang Terpapar Lipopolisakarida’,
Tesis, MSc., Fakultas Kedokteran.

Vol. 4 No. 1
10
Dhiu et al. 2021

Universitas Diponegoro,
Semarang.

Yudaniayanti., Triaksoro, I. S.,


Nusdianto, G., dan Djoko. 2012,
Analisis Gas darah pada kucing
yang mengalami laparohisteretomi
dengan anestesi xylasin-ketamin
dan xylasin-propofol, J Vet
Udayana, 12(1):13-18.
Zunilda, D. dan Elysabeth. 2007,
Anestetik Umum, 5th ed, Jakarta.

Vol. 4 No. 1
11

You might also like