You are on page 1of 15

PEMBERDAYAAN PERAJIN

INDUSTRI ROTAN PASCA BENCANA


OLEH DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA PALU
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Wilda Maulidia
Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jl. Ir. Soekarno, Km. 20, 45363, Indonesia
E-mail: wildaamaulidiaa@gmail.com
Hasna Azmi Fadhilah
Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jl. Ir. Soekarno, Km. 20, 45363, Indonesia
E-mail: hasna@ipdn.ac.id
Hendrawati Hamid
Institut Pemerintahan Dalam Negeri, Jl. Ir. Soekarno, Km. 20, 45363, Indonesia
E-mail: hasna@ipdn.ac.id

ABSTRACT
This research is to find out and analyze the empowerment process, supporting factors
and inhibiting factors faced, as well as efforts made by the Department of Trade and
Industry to overcome obstacles in the empowerment of rattan industry crafters in the
aftermathofadisaster.Theresearchmethodusedbytheauthorinthisstudyisdescriptive
qualitative. The data collection techniques are interviews, documens and observations.
The data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation and
data verification. The result of this research apprenticeship show that empowerment of
crafters in managing the rattan industry after disaster has been carried out. But in the
implementation, the empowerment process has not been carried out optimally. Because
the mindset of craftsmen who are still using old mindset, the absence of Standard
Operating Procedures regarding the rattan industry which results in an ineffective
upstreamanddownstreamsystem,Limitedfundsownedbythegovernmentinproviding
assistanceandtheindependenceofthecraftsmeninproducingrawmaterialssupporting
therattanindustry.Afterdisaster,DepartmentofTradeandIndustryhasmadeeffortsto
overcome obstacles with: make a Standard Operating Procedures and allocated funds
in accordance with needs and provides socialization in changing the mindset of rattan
industrycraftersandtrainingtodeveloprattanindustrybusinesses.Theauthorsuggests to
the city government that in the future in making a development and empowerment
planning,thecitygovernmentmustfistmakeStandardOperatingProcedures.Aswellas the
process of the rehabilitation and reconstruction stages, the government must better
understand its tasks and functions
Keywords: empowerment, rattan, disaster

1
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32

ABSTRAK
Tujuanpenulisanjurnalialahuntukmengetahuidanmenganalisisprosespemberdayaan,
faktor pendukung maupun faktor penghambat yang dihadapi, serta upaya-upaya yang
dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk mengatasi hambatan dalam
pemberdayaan terhadap perajin industri rotan pasca bencana. Metode yang digunakan
penulis ialah metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Dalam menganalisis data, penulis
menggunakanteknikreduksidata,pengumpulandatadanverifikasidata.Hasilpenelitian
menunjukkan bahwa pemberdayaan terhadap perajin dalam mengelola industri rotan
pascabencanatelahdilakukan.Akantetapidalampelaksanaannya,prosespemberdayaan
belum berjalan secara optimal. Dikarenakan belum adanya Standar Operasional
Prosedur mengenai industri rotan yang mengakibatkan belum efektifnya sistem hulu
dan hilir, keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah dalam memberikan bantuan,
serta ketidakmandirian perajin dalam menghasilkan bahan baku pendukung industri
rotan. Pasca bencana, Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah melakukan upaya
dalam mengatasi hambatan diantaranya: membuat Standar Operasional Prosedur dan
mengalokasikandanasesuaidengankebutuhansertamemberikansosialisasidanpelatihan
kepadaparaperajinindustrirotandalammengubahmindsetdanmengembangkanusaha.
Penulismenyarankankepadapemerintahkota,untukkedepannyadalammembuatsuatu
perencanaan pembangunan dan pemberdayaan, pemerintah kota terlebih dahulu harus
membuat Standar Operasional Prosedur. Begitu pula dengan proses tahapan rehabilitasi
dan rekonstruksi, pemerintah harus lebih memahami tugas pokok danfungsinya.
Kata kunci: pemberdayaan, rotan, bencana

PENDAHULUAN berupa rotan yang dijadikan sebagai


rotan polis ataupun rotan core, dan semua
Rotan sebagai salah satu jenis flora asli
industri rotan tersebut dikelola dengan
hasilhutanIndonesiamerupakankekayaan
baik di KotaPalu.
alam unggulan yang pada saat ini sudah
mulai mendunia. Gati Wibawaningsih Sebagai ibukota provinsi, Kota Palu
sebagai Direktur Jenderal Industri dijadikan sebagai pusat dari perdagangan
Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) di Sulawesi Tengah ditambah lagi dengan
menerangkan bahwa pulau Kalimantan, besarnyapotensirotanyangadadiwilayah
Sulawesi, dan Sumatera sebagaipenghasil ini mampu mendorong perkembangan
80 persen bahan baku rotan yang ada industri pengolahan rotan. Seiring
membuat Indonesia memiliki potensi berjalannya waktu, perkembanganindustri
dalam mengembangkan industri furnitur rotan yang ada di Kota Palu berkembang
dan kerajinan di dalam negeri (Jannah, dengan pesat, hal itu dibuktikan dengan
2009). Harga jual rotan Sulawesi lebih dibangunnya Pusat Industri Rotan
tinggi dibanding jenis rotan lainnya yang terletak di kawasan Industri Palu,
yang terdapat di luar pulau Sulawesi kecamatan Palu Utara oleh Kementerian
dikarenakan kualitas rotan nya yang lebih Perindustrian pada tahun 2014. Kota Palu
prima. Hasil dari industri rotantersebut yang merupakan titik temu antara tiga
lempeng tektonik utama dunia(lempeng

2
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)

Indo-Australia, lempeng Pasifik, dan pencaharian dan membuat para perajin


Lempeng Eurasia) atau disebut memiliki rasa trauma untuk mengaktifkan
jugadengan sesar Palu Koro, membuat kembali usaha industrinya, yang
daerah ini rentan mengalami gempa bumi. manalokasi kawasan industri tersebut
berada di sekitar pantai bekas tempat
Gempa bumi dan tsunami yang
kejadian tsunami (Sulaiman, 2018). Para
diakibatkan oleh sesar Palu Koro pada
perajin rotan juga terkendala pada modal
tanggal 28 September 2018, dengan
yang minim dalam memenuhi kebutuhan
kekuatan 7,4 Skala Richter yang melanda
pokok sehari-hari, terlebih lagi untuk
Kota Palu, merupakan gempa bumi
memikirkan pembangunan usaha rotan
terbesar yang pernah terjadi selama ini
yangbaru.Selainitu,akibatdariterganggu
dan berdampak sangat besar. Mulai dari
nya produktivitas industri rotan di Kota
banyaknya korban jiwa dan kerugian
Palu berdampak pada keseimbangan dari
yang besar pada semua sektor serta rusak
produksi rotan baik di dalam maupun luar
dan hilangnya sarana prasarana yang
negeri, karena hasil rotan yang akan di
telah dibangun. Salah satunya ialah
ekspor baik itu ke pulau Jawa, luar pulau
sarana dan prasarana Pusat Industri Rotan
Jawa, maupun luar negeri akan berkurang
yang dibangun oleh pemerintah yang
dengan adanya masalah tersebut.
berlokasi di daerah kerentanan ekonomi.
Adapun daerah kerentanan ekonomi yang Pasca bencana, pemerintah daerah
sedang adalah Kelurahan Siranindi, telah berupaya untuk menghidupkan
Kelurahan Kamonji, Kelurahan Balaroa, kembali industri rotan di Kota Palu
Kelurahan Lere, Kelurahan Tanamodindi, dengan memberikan bantuan dana
Kelurahan Tanamodindi, Kelurahan berupa modal. Tetapi pada fakta di
Kawatuna, Kelurahan Poboya, Kelurahan lapangan menunjukkan, para perajin
Layana Indah, Kelurahan Talise, belum sepenuhnya merasakan bantuan.
Kelurahan Donggala Kodi, Kelurahan Hal tersebut terbukti dari kurangnya
Kabobona, peralatan ataupun bantuan dana untuk
KelurahanSilae,kelurahanTipo,Kelurahan mendukung modal usaha mereka.
Buluri, Kelurahan Watusampu,Kelurahan Dalamproses pemberdayaan pasca
Mamboro, Kelurahan Taipa, kelurahan bencana hal yang terpenting ialah
Kayumalue Pajeko, Kelurahan Mamboro mendorong dan meningkatkan kembali
Barat, Kelurahan Panau, Kelurahan kreativitas dan inovasi mereka yang
Lambara, Kelurahan Baiya, Kelurahan sempat terganggu akibat bencana
Pantoloan, dan Kelurahan PantoloanBoya tsunami. Trauma pasca bencana alam
(Sarapang, 2019). Selain itu, gempa bumi tsunami tersebut dapat menyebabkan
tersebut juga mengakibatkan sebagian berkurangnya kreatifitas dan inovasi dari
sarana dan prasarana pribadi yangdimiliki para perajin serta rasa takut yang dimiliki
oleh perajin dalam mendukung aktivitas untuk mengaktifkan kembali usaha
industrinya. industri. Secara psikologis proses
pemberdayaan kepada masyarakat
Akibat dari tsunami yang menyapu yangpernahmenjadikorbantsunamidapat
kawasan industri rotan membuat sebagian dilakukan melalui pelatihan-pelatihan,
besar perajin kehilangan sumber mata dengan harapan mampumengurangi
21
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32

trauma dan rasa takut akan bencana secaraoptimal,sehinggamasyarakatbelum


alam yang pernah terjadi sebelumnya. mampu memiliki jumlah pendapatan yang
Pemberdayaan masyarakat ini sangat rendah bahkan dapat digolongkanmenjadi
berpengaruh terhadap peningkatan taraf masyarakat miskin. Hamid (2018: 28)
hidup perajin industri rotan, dikarenakan mengemukakan bahwa masyarakatmiskin
dengan adanya upaya pemerintah dalam karena faktor dari segi struktural ditandai
memberdayakan masyarakat perajin, dengan tidak mempunyai kualitas tenaga
diharapkan dapat membantu masyarakat kerja yang tinggi, jumlah modal yang
dalam menumbuh kembangkan kreatifitas memadai,luastanahdansumberdayaalam
dan inovasi dalam membangun kembali yang cukup, keterampilan dan keahlian
usaha mereka. Selain itu, pemberdayaan yang cukup tinggi, kondisi fisik jasmani
yang bertujuan dalam pengembangan dan rohani yang cukup. Oleh karena itu,
usaha juga akan berdampak diperlukannya perencanaan program yang
padapendapatan IKM serta mampu baik dalam mengembangkan kualitas
membantu pembangunan usaha sumber dayamanusia.
masyarakat di sekitarnya (Julika, 2016; Dalam mengembangkan kualitas
Putra, dkk,2018; sumber daya manusia ini tentunya
Setiyowati, 2018; Karwati, 2018). diperlukan kolaborasi yang baik antar
Menilikfaktadiatas,penuliskemudian pihak masyarakat, pemerintah maupun
tertarik mengamati topik terkait upaya swasta. Pemerintah memiliki peran dalam
yang dilakukan Dinas Perdagangan dan hal mengembangkan kualitas sumber
Perindustrian dalam memberdayakan daya manusia, salah satunya ialah melalui
perajin industri rotan pasca bencana di pemberdayaan. Kartasasmita (1996:145)
Kota Palu. Tujuan dari penelitian ini ialah mengemukakan bahwa: “pemberdayaan
untukmengetahuidanmenganalisisproses ialah upaya dalam membangun daya itu
pemberdayaan, faktor penghambat dan sendiri, dengan memberikan motivasi dan
pendukung, serta upaya-upaya yang telah membangkitkan kembali kesadaran
dilakukan dalam mengatasi hambatan. akanpotensi-potensi yang dimiliki serta
Selain itu, tulisan ini bertujuan untuk upaya untuk membangkitkannya.
memperkaya literatur pemberdayaan Selanjutnya
pasca bencana (Moreno dan Shaw, 2018; upayatersebutdiikutidenganmemperkuat
Shafique dan Warren, 2018; Tohani dan potensi/daya yang dimiliki
Wibawa, 2019; Sim dkk, 2019;Hafida, olehmasyarakat itu sendiri”.
2019). Pemberdayaan mengarah pada
kemampuan orang yang tergolong dalam
KAJIAN PUSTAKA kelompok rentan dan lemah sehingga
mereka memiliki kemampuan dalam
Kualitas sumber daya manusia mencukupi kebutuhan dasarnya yang
menjadi salah satu indikator dalam bukan sekedar bebas untuk
pencapaian menuju Indonesia emas 2045. menyampaikan pendapat tetapi juga
Rendahnya kualitas sumber daya manusia bebas dari kelaparan, kebodohan dan
mengakibatkan kurangnya kemampuan kesakitan. Selain itu, mereka juga dapat
dalam memanfaatkan sumber daya alam mencapai sumber-sumber produktif yang
22
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)
mampu membantu dalammeningkatkan

23
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32

kesejahteraansertamampuikutsertadalam 3. Meningkatkan minat kewirausahaan


proses pembangunan (Hamid, 2018:11). dalam mengoptimalkan peluangbisnis
Dalam era reformasi saat ini, konsep melaluipotensikeunggulanlokalyang
pembangunan yang digunakan ialah ada
pembangunan yang berpusat pada rakyat 4. Meningkatkan aksesibilitas baik itu
melalui pemberdayaan dengan harapan dari segi informasi, pasar, maupun
mampu membangkitkan penguatan modal
diri masyarakat. Hikmat (2013:78) 5. Advokasi pada kebijakan yang
menyebutkan bahwa “karakteristik dari bertujuan dalam mengembangkan
pembangunan berpusat pada rakyat ini ekonomi masyarakat.
ialah nilai produk, partisipasi, dan mutu
kehidupan kerjanya”. Manusia yang Dalam mempermudah proses
menjadi subyek dalam penyelesaian pemberdayaanmasyarakatjugadiperlukan
masalah yakni dengan memperbaiki pembentukan kelompok sehingga mampu
mutu kehidupan. Keberhasilan dalam mendorongterselenggaranyabinamanusia,
membangkitkan penguatan diri serta bina usaha, dan bina lingkungan. Selain
memperbaiki mutu kehidupan, tentunya itu, berkembangnya model pembangunan
akan ikut serta dalam menentukan berkelanjutan dalam proses pembangunan
perubahankearahyanglebihbaikterhadap dan pengembangan ekonomi, membuat
pembangunan indeks manusia yang mana manfaat dan dampak menjadi salah
dapat dilakukan melalui peningkatan daya syarat yang harus diperhatikan dalam
saingusaha. menjaga kondisi kelestarian lingkungan
yang menjadi salah satu faktor yang
Peningkatan daya saing usaha
akan menentukan keberlangsungan dari
juga merupakan salah satu proses yang
kegiatan investasi dan ketersediaan
mendukung dalam meningkatkan indeks
akanbahan baku yang ada. Berdasarkan
pembangunan manusia. Proses ini
uraian teori diatas, dalam penelitian ini
merupakan usaha yang dilakukan dalam
penulis menggunakan teori pemberdayaan
menunjang keuntungan dibidang ekonomi
empat bina oleh Mardikanto sebagai
yang bisa berdampak pada peningkatan
landasan yang terdiri dari bina manusia,
pendapatan yang mereka miliki. Menurut
binausaha, bina lingkungan dan bina
Hamid (2018:104) bina usaha yang
kelembagaan.
diupayakan melalui pemberdayaan
masyarakat akan mencakup banyak hal, METODOLOGI PENELITIAN
diantaranya:
Penelitian pemberdayaan yang
1. Meningkatkan pengetahuan teknis
dilakukan terhadap perajin industri
melalui peningkatan produktivitas
rotandi Kota Palu menggunakan metode
dalam memperbaiki mutu untuk
penelitian deskriptif kualitatif dengan
menambah nilai produk
pendekatan induktif melalui teknik
2. Perbaikan manajemen untuk pengumpulan data dengan wawancara,
mengefisienkan usaha serta observasi dan dokumentasi. Penulis
mengembangkan jejaring kemitraan melakukan wawancara sesuai dengan
tabel dibawah ini :
24
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)

Tabel 1 data guna memperkuat data yang


Data Informan ada,penulis menggunakan teknik analisis
Jumlah
data diantaranya: reduksi data, penyajian
No Informan datadan verifikasi data.
(orang)
1 Kepala Dinas
Perindustrian,Perdagangan 1 HASIL DAN PEMBAHASAN
danKoperasi
Pascabencanatahun2018diKotaPalu,
2 Kepala Bidang Industri
Logam, Mesin Elektronika 1 paraperajinindustrirotantentunyamemiliki
dan Aneka kebutuhan yang berbeda yang bilamana
3 Kepala Seksi
dibandingkan dengan situasi industri rotan
Pemberdayaan Sumber 1 pra bencana sangatlah berbeda. Bencana
Daya Industri alam yang terjadi mengakibatkan rumah
4 Kepala Seksi Pembinaan produksimaupunalat-alatyangmendukung
dan Pengembangan 1 hasilproduksiolahanrotan,sebagianhilang
Industri akibat ter dampak tsunami dan gempa
5 Kepala Seksi Bina Usaha 1 bumi. Bahkan ada beberapa perajin yang
6 Perajin Industri Rotan 10
rumah produksinya masih utuh, akan tetapi
alat-alat yang bisa digolongkan harganya
Jumlah 15
mahal, dijarah oleh orang yang tidak
Sumber: Olahan Penulis, 2019. bertanggung jawab, seperti yang dikatakan
oleh salah satu istri perajin rotan bernama
Penulis memilih 15 orang informan Jamaluddin pada tanggal 13 Januari 2020
diatas, dikarenakan pihak-pihak diatas “Susahnya dalam mengejar hasil produksi
yang berperan penting dalam sebagai dalam jumlah besar pasca bencana ini,
pihak pemberdaya maupun pihak yang selain modal yang kurang dalam membeli
diberdayakan. Dalam melakukan ataupun mencari bahan baku, alat juga
observasi,penulismengamatihal-halyang hilang dijarah waktu masih ditinggal
berkaitan dengan proses pemberdayaan mengungsi, makannya hasil produksi pasca
perajin dengan mengamati lokasi pasca bencana ini hanya dua sampai tiga set per
bencana sekitar tempat industri rotan, bulannya”.
sarana pendukung industri rotan pasca Hal tersebut kemudian menunjukkan
bencana, kondisi psikologis perajin pasca bahwa tingkat kesejahteraan yang ada
bencana, serta keterlibatan pemerintah. di kalangan para perajin industri rotan
Selain itu, teknik pengumpulan data tergolong belum sejahtera, dikarenakan
yang dilakukan oleh penulis melalui ketidakmampuanmerekadalammemenuhi
dokumentasi terhadap kondisi tempat kebutuhan hidup serta kebutuhan dalam
industri rotan pra bencana dan pasca mengelolaindustrirotantidaksamaseperti
bencana, program yang dilakukan oleh sebelum bencana. Pasca Bencana tersebut
Dinas Perdagangan dan Perindustrian tentunya membuat para perajin sangat
serta arsip-arsip lain terkait perajin bergantung pada keterlibatan pemerintah
rotan. Sedangkan dalammenganalisis Kota Palu dalam memenuhikebutuhan

25
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32

hidup dan kebutuhan industri mereka. Sumber Daya Industri pada tanggal 16
DinasPerdagangandanPerindustriantelah Januari 2020 yaitu “memang adabeberapa
melaksanakan tugas dan fungsinyadengan perajin yang trauma nya masih berat, akan
baik. Hal itu terbukti dari adanya proses tetapi kami belum memberikan hal-hal
perencanaan melalui rencana strategis yang berkaitan dengan penguatan kembali
Dinas Perdagangan dan Perindustrian pasca bencana”.
Tahun 2016-2021. Berikut ini proses Pasca bencana, Dinas Perdagangan
pemberdayaan yang telah dilakukan dan Perindustrian telah memberikan
olehDinas Perdagangan dan Perindustrian program-program yang dilakukan dalam
terhadap perajin industri rotan pasca hal mendukung para perajin rotan untuk
bencana: dapat kembali mengaktifkan usaha
industrinya.Adapunusahayangdilakukan
a. Bina Manusia olehDinasPerdagangandanPerindustrian
dalam mengembangkan keterampilan para
Dalam proses pemberdayaan perajin ialah:
terhadap perajin industri rotan, Dinas a. Meningkatkan keterampilan para
Perdagangan dan Perindustrian sebelum perajin rotan sehingga mampu
bencana telah memberikan pengetahuan mengolahrotanmenjadikerajinanyang
kepada perajin mengenai hal-hal bukan hanya mengutamakan jumlah
yangberkaitan dengan industri rotan, baik produksinya,akantetapijugamemiliki
yang disampaikan melalui sosialisasi kualitas yang lebih baik. Dari hasil
maupun kegiatan pembinaan lainnya wawancara bersama bapak Amsal, SE
yang berupa pembinaan akan penggunaan selaku Kepala Seksi Pemberdayaan
peralatan serta manajemen dasar dalam Sumber Daya Industri pada tanggal
membangun suatu industri. Berdasarkan 16 Januari 2020 mengatakan bahwa
hasil pengamatan serta wawancara yang “kalau sejauh ini, baik itu sebelum
dilakukan penulis, pengetahuan bencana maupun sesudah bencana
yangdimilikiparaperajinindustrirotansebel kami tetap memberikan pelatihan
um bencana maupun pasca bencana telah yang dimaksudkan supaya mereka
ada. para pengelola mampu menghasilkan
Akantetapi,pengetahuantersebuttentunya produk yang berkualitas.”
harus diikuti dengan kondisi psikologis
Hal tersebut menunjukkan bahwa
yang baik. Dalam proses rehabilitasi dan
pemerintah menaruh harapan besar
rekonstruksi pasca bencana, pengetahuan
kepada masyarakat khususnya
yang diberikan oleh Dinas Perdagangan
perajin rotan untuk bisa memberikan
dan Perindustrian masih seputar proses
kontribusi melalui peningkatan
pengolahan rotan dan belum memberikan
kuantitas maupun kualitas hasil
kontribusi dalam membagi pengetahuan
produksinya dalam meningkatkan
terkait trauma healing terhadap para
taraf perekonomian di KotaPalu.
perajin yang mengalami bencana gempa
bumi dan tsunami kemarin. Hal tersebut b. Menarik minat kesadaran masyarakat
sejalan dengan yang dikatakan oleh bapak bahwa Kota Palu memilikisumber
AmsalselakuKepalaSeksiPemberdayaan
26
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)

daya alam yang melimpah. Dari bencana, berbeda jauh karena bisa dilihat
hasil wawancara yang dilakukan dari hasil produksinya, serta jumlah
dengan ibu Risna selaku Kepala perajinjugaadasebagianyangsudahtidak
Seksi Pembinaan dan Pengembangan aktif lagi. Makannya kita berikan bantuan
Industri pada tanggal 15 Januari 2020 alat itu, akan tetapi dengan ketentuan
mengatakan bahwa “mereka mau membuat perjanjian untuk tetap aktif
sudahkita bina, akan tetapi mereka dalam usaha produksi industri rotan”.
tidak mau tekun, tidak sabaran,
Tabel2
maunya yang instan. Kalau dia buat
hari ini harus laku hari ini juga, dari Perajinyangtelahmendapatkanbantuanpasca
bencana
sebelum bencana sampai sesudah
bencana mindset mereka masih Badan Nama Nama
mindset lama. Makannya kita biasa Usaha Perusahaan Pemilik
Aris Pur-
sosialisasikan tentang bagaimana cara PO Fatik Rotan
wanto
berpikir yang baik dalam Meubel Rotan
PO Jamaludin
mempertahankan suatu usaha”. Bone Layana
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kamardin,
PO Bamba Rattan
ST
juga telah memberikan berbagai Cenderamata Ro-
pemahaman terkait mindset yang PO Lasennang
tan Palu
baik dalam membangun dan PO CV. Palunesia Syahrir
mempertahankan suatu usaha PO Mebel Mega Riski Jamaluddin
agar tetap eksis dalam memenuhi Palu Mandiri Ro-
PO Herman
kebutuhan pasar. tan
PO Subur Yusuf
Husein Ali
b. BinaUsaha PO Irma jaya
Bahmid
Meubel Rotan
Pengetahuan dan keterampilan yang PO Ahmad
JIHAN
telah dimiliki perajin rotan maupun
yang diberikan dari pihak pemberdaya, Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian,
belum sepenuhnya mampu menunjang 2019
keberhasilan suatu usaha industri rotan.
Modal yang cukup serta prosespemasaran Dari hasil wawancara jelas bahwa
terkaitmekanismehuludanhiliryangbaik pemerintah telah memberikan bantuan
juga merupakan faktor penunjang. Dinas modal berupa alat dengan harapan
Perdagangan dan Perindustrian telah mampu meningkatkan kembali kreativitas
memberikan bina usaha dalam bentuk industri mereka. Di satu sisi, pak Syamsul
bantuan alat-alat yang mampu menunjang selaku Kepala Dinas Perdagangan dan
jumlah maupun kualitas hasil produksi. Perindustrian pada tanggal 27 Desember
SepertiyangdikatakanolehibuMasdinah, 2020 mengatakan bahwa “sejauh ini
selaku Kepala Seksi Bina Usaha pada bantuan alat yang kami berikan belum
tanggal 15 Januari 2020 “kalau untuk semua perajin mendapatkan bantuan,
usaha mereka sebelum dengansesudah dikarenakan terkendala olehketerbatasan

27
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32

dana yang dimiliki. Oleh karena itu, Dalam pelaksanaan pemberdayaan


kami masih berupaya membuat Standar nya, kelompok Sarara tetap mendapatkan
Operasional Prosedur terlebih dahulu”. pembinaan dari pihak Dinas Perdagangan
Tabel 2 di atas menunjukkan nama-nama dan Perindustrian dan dibantu oleh pihak
perajin yang telah mendapatkan bantuan swasta yaitu NGO dan dibentuk dengan
pasca bencana dari Dinas Perdagangan tujuan untuk memberikan lapangan
dan Perindustrian KotaPalu. pekerjaan baru. Kelompok Sarara ini
ProsespembuatanStandarOperasional memiliki kegiatan yaitu mengelola limbah
Prosedur tersebut, diharapkan mampu industri yang bukan hanya berasal dari
mempermudah aksesibilitas sumber daya. limbah industri rotan melainkan juga
Selain itu, dengan pemerintah maupun mengelola kembali barang-barang hasil
pelaku industri mampu menerapkan industri lainnya yang sudah tidak layak
standarisasi mutu dalam meningkatkan pakaiuntukdapatdidaurulang.IbuZuidar
kreativitas dan inovasi melalui pelatihan selaku Ketua Kelompok Sarara pada
kompetensi teknis dan manajerial yang tanggal16Januari2020mengatakanbahwa
diberikan oleh Dinas Perdagangan “sejauh ini kreasi yang kami buat dalam
dan Perindustrian sehingga mampu mengelola kembali limbah rotan itu masih
meningkatkan promosi dan pemasaran dalam membuat souvenir souvenir kecil,
industri rotan di era pasar global. tetapi seiring berjalannya waktu kamijuga
mulai dilatih membuat sanggul rambut
dari rotan oleh NGO yang bekerjasama
c. Bina Lingkungan
dengan pemerintah. Akan tetapi kalau
Usaha industri rotan di Kota Palu untuk pengelolaan limbah yang lain, kami
didukung oleh ketersediaan sumber daya sudah sampai menghasilkan pendapatan
alam yang melimpah. Dari 80% bahan hampir 10 Juta/orang perbulannya”.
baku rotan yang dihasilkan Indonesia
berasaldariSulawesiTengah,dan60%dari
d. Bina Kelembagaan
bahanbakukekayaanalamtersebutberada di
Kota Palu. Namun dalam usahaindustri Memperluas jaringan merupakan
tentunya akan ada dampak yang salah satu strategi dalam meningkatkan
akanditimbulkan khususnya dampak keberhasilan suatu industri rotan. Oleh
negatif, seperti limbah sisa proses karena itu, dalam memenuhi kebutuhan
produksi. Pasca bencana tsunami, Dinas hidup para perajin untuk meningkatkan
Perdagangan dan Koperasi telah berupaya taraf hidupnya melalui peningkatan
meminimalisir kerusakan lingkungan. Hal industri rotan, Dinas Perdagangan dan
itu dibuktikan dari adanya kelompok Perindustrian pasca bencana melakukan
yang anggotanya merupakan para perajin kerjasama dengan pihak swasta yaitu
rotan sebelum Himpunan Industri Meubel dan
bencana,yangmanapascabencanamereka Kerajinan (HIMKI). Himpunan Industri
tidak lagi memiliki keinginan untuk Meubel dan Kerajinan (HIMKI) yang
melanjutkan usaha industrinya.Kelompok merupakan organisasi non pemerintah
yang dibentuk bernama kelompok Sarara ini, diperintahkan oleh PresidenRepublik
ini beranggotakan 8 (delapan) anggota.
28
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)

Indonesia bapak Joko Widodo untuk daya alam tidak sejalan dengan situasi
berpartisipasi dalam membantu berbagai industri rotan para perajin. Hal ini
industri yang ada di luar Pulau Jawa. dikarenakan kekhawatiran mereka akan
Himpunan yang dibentuk pada tahun lakunya hasil produksi yang mereka buat.
2017 ini, mulai bekerjasama dengan Selain itu, adanya Kawasan Ekonomi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Khusus (KEK) dan Pusat Industri Rotan
mulai tahun 2020. Sejauh ini, keterlibatan Nasional (PIRNAS) juga merupakan
Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan faktor pendukung. Kawasan yang
(HIMKI) baru bisa dilihat dari adanya dibangun pada tahun 2011 ini merupakan
pertemuan sekaligus sosialisasi antara kawasanyangbertujuanuntukmendukung
pengurus himpunan, Pejabat Dinas dan mengembangkan usaha industri
Perdagangan dan Perindustrian terkait, rotan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya,
serta seluruh perajin industri rotan diKota kawasan ini belum digunakan secara
Palu. Akan tetapi, sosialisasi ini telah maksimal. Hal tersebut sejalan dengan
dilakukan sekaligus dengan pembentukan apa yang dikatakan oleh bapak Syamsul
kelompok HIMKI di KotaPalu. selaku Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian pada tanggal 27 Desember
Kerjasama yang dibangun antar
2020 “pembangunan sarana di Kota
pihak pemerintah, non pemerintah serta
Palu ini dari awal sudah salah, yang
masyarakat ini dilakukan dalam rangka
seharusnya Kawasan Industri terlebih
berkonsentrasi di bagian pengembangan
dahulu yang dibangun kemudianKawasan
industri hilir dari industri rotan.
Ekonomi Khusus (KEK), tetapi pada
Hal tersebut dilakukan agar mampu
kenyataannya terbalik. SehinggaKawasan
meningkatkan kembali nilai ekspor
Ekonomi Khusus (KEK) yang dibangun
industri rotan kembali seperti semula
oleh pemerintah tidak digunakan secara
pada masa pra bencana, dikarenakan
maksimal”.
adanya perubahan jumlah pabrik rotan
Usaha industri rotan di Kota Palu
poles dari yang berjumlah 29 pabrik
yang sudah berlangsung lama ini ternyata
menjadi 16 pabrik pasca bencanatsunami.
belum adanya Standar Operasional
Oleh karena itu, Dinas Perdagangan dan
Prosedur yang mengatur. Hal tersebut
Perindustrian berharap agar Himpunan
sejalan dengan apa yang dikemukakan
Industri Meubel dan Kerajinan (HIMKI)
oleh bapak Syamsul selaku Kepala
mampu dalam melaksanakan kerjasama
Dinas pada tanggal 27 Desember 2020
dan mengembangkan industri rotan
yang mengatakan bahwa “Tidak adanya
yangdilakukan di Kota Palu dan
Standar Operasional Prosedur menjadi
dilaksanakan secaraberkelanjutan.
penghambat kalau kita ingin bersaing
Adapun yang menjadi faktor dengan pasar global karena kalau yang
pendukung dalam memberdayakanperajin sudah ada SOP itu kan sudah bisa dijamin
industri rotan pasca bencana ialah sumber kebersihannya, pokoknya kualitasnya
daya alam yang dimiliki dan merupakan pasti beda”. Hal tersebut menyebabkan
faktor pendukung utama dalam usaha hanya sebagian dari para perajin industri
industri Kota Palu. Akan tetapi,sumber rotan yang mampu memasarkanbarang

29
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32

hasilproduksinyakeluarprovinsimaupun mampu mengembalikan kondisi sosial


luar negeri serta menjadikan sistem hulu ekonomi masyarakat”. Menindaklanjuti
dan hilir yang belum maksimal yang berbagai hambatan yang dihadapi, Dinas
mengakibatkan belum adanya pihak PerdagangandanPerindustrianmelakukan
ketiga atau yang biasanya disebut sebagai berbagai upaya, antara lain :
investor ingin menjadi pihak perantara a. Membuat Standar Operasional
dalam pemasaran. Belum adanya investor Prosedur
ini juga dikarenakan kurangnya modal
Guna perluasan pemasaran akan
ditambah dengan adanya bencana yang
hasil industri rotan, maka dibutuhkan
mengakibatkanpemerintahdanmasyarakat
Standar Operasional Prosedur yang
lebih mengutamakan perbaikan kerusakan
mengatur tentang mekanisme hulu
sebagai dampak dari bencana. Dengan
dan hilir terkait pengelolaan industri
demikian, maka eksistensi Kota Palu
rotan. Oleh karena itu, bapakSyamsul
dalam menghasilkan dan memasarkan
selaku Kepala Dinas Perdagangan
produksi rotan akan semakin berkurang.
dan Perindustrian mengatakan bahwa
Pemikiran lama yang dimiliki paraperajin
“pasca bencana ini, kami sedang
rotan juga menjadi faktor penghambat
melakukan pembuatan Standar
yang mana hal tersebut membuat mereka
Operasional Prosedur. Upaya tersebut
belum sepenuhnya mampu kembali aktif
diharapkan dapat membantu
dan lebih berkembang.
dalammeningkatkan kualitas
Dalam pengelolaan industri rotan,
produksi dan mengembangkan usaha
tentunya membutuhkan bahan baku
perajin, serta mampu bersaing secara
pendukung yang mampu menjadikan
global sehingga industri rotan mampu
produksi lebih berkualitas. Untuk
kembali berkontribusi dalam
mendapatkan bahan baku pendukungyang
meningkatkan pendapatan asli daerah
murahsepertifitritsangatlahsusah,karena
KotaPalu”.
bahan baku ini hanya ada diproduksi
di luar provinsi Sulawesi Tengah. Oleh b. Membangun kembali sistem huluhilir
karena itu, bahan baku ini memiliki Sinkronisasi akan sistem hulu dan
harga yang lebih mahal dibanding bahan hilir industri rotan, tentunya sangat
baku lainnya. Sedangkan para perajin berpengaruh terhadap peningkatan
industri rotan Kota Palu, belum memiliki taraf hidup para perajin industri
kemampuan dan keterampilan dalam rotan pasca bencana. Oleh sebab itu,
memproduksi secara mandiri bahan baku Dinas Perdagangan dan Perindustrian
tersebut. Bapak Syamsul selaku Kepala mulai membangun kembali sinergidan
DinasPerdagangandanPerindustrianjuga komunikasi yang baik antara
mengatakan bahwa “prosespemberdayaan pemerintah, non pemerintah, dan
juga terkendala pada keterbatasan dana perajin rotan. Bapak Amsal selaku
yang dimiliki Pemerintah Kota Palu Kepala Seksi Pemberdayaan Sumber
berhubung pembangunan tidak hanya Daya Industri mengatakan bahwa
dilakukan di sektor perindustrian, “pasca bencana ini, kami membangun
tetapi di semua sektor denganharapan kembali sistem hulu dan hilirdengan

30
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)

menjalin kerjasama dengan pihak non pelaksanaannya Dinas Perdagangan


pemerintah seperti Himpunan Industri dan Perindustrian menggunakan dana
Meubel dan Kerajinan (HIMKI). sesuai dengan kebutuhan yang lebih
Upaya tersebut kami lakukan untuk diprioritaskan”.
meningkatkan penguatan pasar e. Memberikan pelatihan-pelatihan guna
industri rotan utamanya pasca mengembangkan usaha industri rotan
bencana”. Dalammengatasihambatanyangmana
c. Memberikan sosialisasi dalam perajin belum mampu memproduksi
mengubah mindset para perajin bahan baku pendukung secara
industri rotan mandiri, maka Dinas Perdagangan
Dalam memberikan pelatihan- dan Perindustrian pasca bencana
pelatihan,bapakAmsalselakuKepada melakukan upaya denganmembangun
Bidang Pemberdayaan Sumber Daya kerjasama dengan Himpunan Industri
Industri mengatakan bahwa “dinas MeubeldanKerajinan(HIMKI)untuk
Perdagangan dan Perindustrian pasca mulai memberikan pengetahuan serta
bencana bukan hanya memberikan keterampilan kepada para perajin
sosialisasi mengenai mekanisme industri rotan.
pengelolaan rotan yang benar, tetapi
juga memberikan pengetahuan KESIMPULAN
tentang cara berfikir yang terbuka
akan perkembangan zaman”. Dengan Dalam proses pemberdayaan terhadap
demikian upaya tersebut diharapkan perajin industri rotan pasca bencana,
mampu memberikan perubahan Dinas Perdagangan dan Perindustrian
terhadap cara berpikir dan telah melakukan tahapan rehabilitasi
mampumerubah perilaku yang dan rekonstruksi mengenai hal-hal yang
dianggap kurang tepat untuk berkaitan dengan industri rotan dalam
diterapkan dalam dunia usaha. membangun kembali industri. Sejauh ini,
Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah
d. Pengalokasian dana sesuai dengan memberikan bantuan alat kepada perajin
kebutuhan industri rotan yang ter dampak bencana,
Dana yang dialokasikan pemerintah walaupun belum secara keseluruhan
daerah kepada Dinas Perdagangan perajin mendapatkan bantuan tersebut.
dan Perindustrian belum sepenuhnya Pasca bencana, Dinas Perdagangan dan
difokuskan kepada pemberdayaan Perindustrian juga sedang dalam proses
terhadapperajinrotan.BapakSyamsul pembuatan Standar Operasional Prosedur
selaku Kepala Dinas mengatakan serta membangun kerjasama dengan
“keterbatasan dana dikarenakan Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan
pembangunan bukan hanya (HIMKI) dalam membantu para perajin
dilakukan dalam sektor perindustrian, untuk meningkatkan kualitas produk
menjadikan kendala bagi Dinas industrirotanKotaPalu.Akantetapi,Dinas
Perdagangan dan Perindustrian dalam Perdagangan dan Perindustrian belum
proses pemberdayaan sehinggadalam memberikan kontribusi dalammembagi

31
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32

pengetahuan terkait trauma healing Kartasasmita,G.(1996).PembangunanUntuk


terhadap para perajin yang mengalami Rakyat. Jakarta:Cidesindo.
bencana. Kenyataan tersebut berbanding Mardikanto, T. (2012). Pemberdayaan
terbalik dengan isi dari Pasal 44 serta Masyarakat. Bandung: Alfabeta.
Pasal 8 yang berisi tentang 6 (enam) hak Hafida, S. H. N. (2019). “Pemberdayaan
masyarakat pasca bencana, salah satunya Perempuan sebagai Bentuk Penguatan
ialah mendapatkan bantuan berupa Strategi Pengarusutamaan Gender
pelayanan termasuk dukungan psikososial. dalam Situasi Bencana di Kabupaten
Terkaithaldiatas, penulismenyarankan Klaten”, Jurnal Solma, Vol. 8, No. 1.
agar Pembuatan Standar Operasional Hartanti, G. (2012). Perkembangan Material
Prosedurseharusnyamerupakanhalutama RotandanPenggunaanDiDuniaDesain
yang harus dilakukan Dinas Perdagangan Interior. Jurnal Humaniora Vol.3
dan Perindustrian untuk mengefektifkan No.2 (499). https://doi.org/10.21512/
sistem hulu dan hilir dalam melakukan humaniora.v3i2.3354
pembangunan dan pemberdayaan. Manore, M. (2019). Pengertian Bencana
Selain itu, dalam proses rehabilitasi secara Umum: Jenis, Macam,
dan rekonstruksi pasca bencana, Penyebab Bencana Alam. https://
Dinas Perdagangan dan Perindustrian www.maxmanroe.com/vid/umum/pen
seharusnya lebih mampu memahamitugas gertian-bencana-alam.html
pokok dan fungsinya mengenai proses Jannah. (2009). Kemenperin: ekspor industri
dari kedua tahapan tersebut. Dari hasil furnitur dan kerajinan Januari Naik
pengamatan yang dilakukan, pemerintah 8,2 persen. https://tirto.id/djLX
kota sampai saat ini hanya berfokus pada Julika,S.R.(2016).PemberdayaanKelompok
pembangunan kembali usaha dan belum Infomasi Dalam Mendorong
memperhatikan mental dan mindset Pembangunan Manusia. Jurnal Ilmu
masyarakat pasca bencana. Oleh karena Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 6. https://
itu, ke depannya penulis berharap kepada doi.org/10.24929/fisip.v10i2.285
Dinas Perdagangan dan Perindustrian
Karwati, Lilis, dkk. (2018). Women
untuk lebih mampu memahami tugas
Empowerment to Build
pokok dan fungsinya, mampu dalam
Entrepreneurship. Journal of
meningkatkan motivasi bagi para perajin
Nonformal Education, Vol. 4, No.
serta memberikan bantuan yang lebih
2. https://doi.org/10.15294/jne.
maksimal sehingga mampu meningkatkan
v4i2.16005
produktivitas industri rotan di KotaPalu.
Moreno,Jenny,andShaw,D.(2018).Women’s
Empowerment Following Disaster: a
DAFTAR PUSTAKA
Longitudinal Study of Social Change.
Hamid,H.(2018).ManajemenPemberdayaan Natural Hazards, Vol. 92. https://doi.
masyarakat. Makassar: De laMacca org/10.1007/s11069-018-3204-4
Hikmat,H.M.(2013).StrategiPemberdayaan Peraturan Daerah Kota Palu Nomor 5 Tahun
Masyarakat. Bandung: Humaniora 2011 tentang Penyelenggaraan
UtamaPress. Penanggulangan Bencana

32
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)

Putra, P. D, dkk. (2018). Peningkatan and Legitimization of Effected


Pendapatan Peternak Bebek Communities in Post-Disaster
melalui Pelatihan Pakan Ternak dan Reconstruction. Procedia Engineering,
Kewirausahaan. Jurnal Pengabdian Vol.212.
dan Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 2
Sim,T.dkk.(2019).Post-disasterPsychosocial
Nomor 1Maret.
Capacity Building for Women in a
Sarapang, H. T. (2019). Analisis Kerentanan Chinese Rural Village. International
Bencana Tsunami Di Kota Palu. Journal of Disaster Risk Science, Vol.
Jurnal Spasial Vol.2 No.6, 435. https:// 10.https://doi.org/10.1007/s13753-
ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ 019-0221-1
spasial/article/view/25325
Sulaiman, M. R. (1 Oktober 2018). http://
Setiyowati, D. dan Sulistyowati, D. R. www.suara.com.Tsunami dan Gempa
(2018). Pen Culture sebagai Solusi Palu.
Peningkatan Pendapatan Nelayan
Tohani, E. , dan Wibawa, L. (2019). The
RajungandiJepara.JurnalPengabdian
Role of Social Capital in Disaster
dan Pemberdayaan Masyarakat, Vol. 2
Management of Disaster Vulnerable
Nomor 1.
Village Community on the Merapi
http://dx.doi.org/10.30595/jppm.v2i1.
Eruption. Cakrawala Pendidikan, Vol.
1785
38, No. 3. https://doi.org/10.21831/
Shafique, Kamran, dan Warren, Clive cp.v38i2.21821
M. J. (2018). Empowerment

33

You might also like