Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
This research is to find out and analyze the empowerment process, supporting factors
and inhibiting factors faced, as well as efforts made by the Department of Trade and
Industry to overcome obstacles in the empowerment of rattan industry crafters in the
aftermathofadisaster.Theresearchmethodusedbytheauthorinthisstudyisdescriptive
qualitative. The data collection techniques are interviews, documens and observations.
The data analysis techniques in this study are data reduction, data presentation and
data verification. The result of this research apprenticeship show that empowerment of
crafters in managing the rattan industry after disaster has been carried out. But in the
implementation, the empowerment process has not been carried out optimally. Because
the mindset of craftsmen who are still using old mindset, the absence of Standard
Operating Procedures regarding the rattan industry which results in an ineffective
upstreamanddownstreamsystem,Limitedfundsownedbythegovernmentinproviding
assistanceandtheindependenceofthecraftsmeninproducingrawmaterialssupporting
therattanindustry.Afterdisaster,DepartmentofTradeandIndustryhasmadeeffortsto
overcome obstacles with: make a Standard Operating Procedures and allocated funds
in accordance with needs and provides socialization in changing the mindset of rattan
industrycraftersandtrainingtodeveloprattanindustrybusinesses.Theauthorsuggests to
the city government that in the future in making a development and empowerment
planning,thecitygovernmentmustfistmakeStandardOperatingProcedures.Aswellas the
process of the rehabilitation and reconstruction stages, the government must better
understand its tasks and functions
Keywords: empowerment, rattan, disaster
1
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32
ABSTRAK
Tujuanpenulisanjurnalialahuntukmengetahuidanmenganalisisprosespemberdayaan,
faktor pendukung maupun faktor penghambat yang dihadapi, serta upaya-upaya yang
dilakukan oleh Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk mengatasi hambatan dalam
pemberdayaan terhadap perajin industri rotan pasca bencana. Metode yang digunakan
penulis ialah metode penelitian kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara, dokumentasi dan observasi. Dalam menganalisis data, penulis
menggunakanteknikreduksidata,pengumpulandatadanverifikasidata.Hasilpenelitian
menunjukkan bahwa pemberdayaan terhadap perajin dalam mengelola industri rotan
pascabencanatelahdilakukan.Akantetapidalampelaksanaannya,prosespemberdayaan
belum berjalan secara optimal. Dikarenakan belum adanya Standar Operasional
Prosedur mengenai industri rotan yang mengakibatkan belum efektifnya sistem hulu
dan hilir, keterbatasan dana yang dimiliki oleh pemerintah dalam memberikan bantuan,
serta ketidakmandirian perajin dalam menghasilkan bahan baku pendukung industri
rotan. Pasca bencana, Dinas Perdagangan dan Perindustrian telah melakukan upaya
dalam mengatasi hambatan diantaranya: membuat Standar Operasional Prosedur dan
mengalokasikandanasesuaidengankebutuhansertamemberikansosialisasidanpelatihan
kepadaparaperajinindustrirotandalammengubahmindsetdanmengembangkanusaha.
Penulismenyarankankepadapemerintahkota,untukkedepannyadalammembuatsuatu
perencanaan pembangunan dan pemberdayaan, pemerintah kota terlebih dahulu harus
membuat Standar Operasional Prosedur. Begitu pula dengan proses tahapan rehabilitasi
dan rekonstruksi, pemerintah harus lebih memahami tugas pokok danfungsinya.
Kata kunci: pemberdayaan, rotan, bencana
2
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)
23
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32
25
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32
hidup dan kebutuhan industri mereka. Sumber Daya Industri pada tanggal 16
DinasPerdagangandanPerindustriantelah Januari 2020 yaitu “memang adabeberapa
melaksanakan tugas dan fungsinyadengan perajin yang trauma nya masih berat, akan
baik. Hal itu terbukti dari adanya proses tetapi kami belum memberikan hal-hal
perencanaan melalui rencana strategis yang berkaitan dengan penguatan kembali
Dinas Perdagangan dan Perindustrian pasca bencana”.
Tahun 2016-2021. Berikut ini proses Pasca bencana, Dinas Perdagangan
pemberdayaan yang telah dilakukan dan Perindustrian telah memberikan
olehDinas Perdagangan dan Perindustrian program-program yang dilakukan dalam
terhadap perajin industri rotan pasca hal mendukung para perajin rotan untuk
bencana: dapat kembali mengaktifkan usaha
industrinya.Adapunusahayangdilakukan
a. Bina Manusia olehDinasPerdagangandanPerindustrian
dalam mengembangkan keterampilan para
Dalam proses pemberdayaan perajin ialah:
terhadap perajin industri rotan, Dinas a. Meningkatkan keterampilan para
Perdagangan dan Perindustrian sebelum perajin rotan sehingga mampu
bencana telah memberikan pengetahuan mengolahrotanmenjadikerajinanyang
kepada perajin mengenai hal-hal bukan hanya mengutamakan jumlah
yangberkaitan dengan industri rotan, baik produksinya,akantetapijugamemiliki
yang disampaikan melalui sosialisasi kualitas yang lebih baik. Dari hasil
maupun kegiatan pembinaan lainnya wawancara bersama bapak Amsal, SE
yang berupa pembinaan akan penggunaan selaku Kepala Seksi Pemberdayaan
peralatan serta manajemen dasar dalam Sumber Daya Industri pada tanggal
membangun suatu industri. Berdasarkan 16 Januari 2020 mengatakan bahwa
hasil pengamatan serta wawancara yang “kalau sejauh ini, baik itu sebelum
dilakukan penulis, pengetahuan bencana maupun sesudah bencana
yangdimilikiparaperajinindustrirotansebel kami tetap memberikan pelatihan
um bencana maupun pasca bencana telah yang dimaksudkan supaya mereka
ada. para pengelola mampu menghasilkan
Akantetapi,pengetahuantersebuttentunya produk yang berkualitas.”
harus diikuti dengan kondisi psikologis
Hal tersebut menunjukkan bahwa
yang baik. Dalam proses rehabilitasi dan
pemerintah menaruh harapan besar
rekonstruksi pasca bencana, pengetahuan
kepada masyarakat khususnya
yang diberikan oleh Dinas Perdagangan
perajin rotan untuk bisa memberikan
dan Perindustrian masih seputar proses
kontribusi melalui peningkatan
pengolahan rotan dan belum memberikan
kuantitas maupun kualitas hasil
kontribusi dalam membagi pengetahuan
produksinya dalam meningkatkan
terkait trauma healing terhadap para
taraf perekonomian di KotaPalu.
perajin yang mengalami bencana gempa
bumi dan tsunami kemarin. Hal tersebut b. Menarik minat kesadaran masyarakat
sejalan dengan yang dikatakan oleh bapak bahwa Kota Palu memilikisumber
AmsalselakuKepalaSeksiPemberdayaan
26
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)
daya alam yang melimpah. Dari bencana, berbeda jauh karena bisa dilihat
hasil wawancara yang dilakukan dari hasil produksinya, serta jumlah
dengan ibu Risna selaku Kepala perajinjugaadasebagianyangsudahtidak
Seksi Pembinaan dan Pengembangan aktif lagi. Makannya kita berikan bantuan
Industri pada tanggal 15 Januari 2020 alat itu, akan tetapi dengan ketentuan
mengatakan bahwa “mereka mau membuat perjanjian untuk tetap aktif
sudahkita bina, akan tetapi mereka dalam usaha produksi industri rotan”.
tidak mau tekun, tidak sabaran,
Tabel2
maunya yang instan. Kalau dia buat
hari ini harus laku hari ini juga, dari Perajinyangtelahmendapatkanbantuanpasca
bencana
sebelum bencana sampai sesudah
bencana mindset mereka masih Badan Nama Nama
mindset lama. Makannya kita biasa Usaha Perusahaan Pemilik
Aris Pur-
sosialisasikan tentang bagaimana cara PO Fatik Rotan
wanto
berpikir yang baik dalam Meubel Rotan
PO Jamaludin
mempertahankan suatu usaha”. Bone Layana
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kamardin,
PO Bamba Rattan
ST
juga telah memberikan berbagai Cenderamata Ro-
pemahaman terkait mindset yang PO Lasennang
tan Palu
baik dalam membangun dan PO CV. Palunesia Syahrir
mempertahankan suatu usaha PO Mebel Mega Riski Jamaluddin
agar tetap eksis dalam memenuhi Palu Mandiri Ro-
PO Herman
kebutuhan pasar. tan
PO Subur Yusuf
Husein Ali
b. BinaUsaha PO Irma jaya
Bahmid
Meubel Rotan
Pengetahuan dan keterampilan yang PO Ahmad
JIHAN
telah dimiliki perajin rotan maupun
yang diberikan dari pihak pemberdaya, Sumber: Dinas Perdagangan dan Perindustrian,
belum sepenuhnya mampu menunjang 2019
keberhasilan suatu usaha industri rotan.
Modal yang cukup serta prosespemasaran Dari hasil wawancara jelas bahwa
terkaitmekanismehuludanhiliryangbaik pemerintah telah memberikan bantuan
juga merupakan faktor penunjang. Dinas modal berupa alat dengan harapan
Perdagangan dan Perindustrian telah mampu meningkatkan kembali kreativitas
memberikan bina usaha dalam bentuk industri mereka. Di satu sisi, pak Syamsul
bantuan alat-alat yang mampu menunjang selaku Kepala Dinas Perdagangan dan
jumlah maupun kualitas hasil produksi. Perindustrian pada tanggal 27 Desember
SepertiyangdikatakanolehibuMasdinah, 2020 mengatakan bahwa “sejauh ini
selaku Kepala Seksi Bina Usaha pada bantuan alat yang kami berikan belum
tanggal 15 Januari 2020 “kalau untuk semua perajin mendapatkan bantuan,
usaha mereka sebelum dengansesudah dikarenakan terkendala olehketerbatasan
27
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32
Indonesia bapak Joko Widodo untuk daya alam tidak sejalan dengan situasi
berpartisipasi dalam membantu berbagai industri rotan para perajin. Hal ini
industri yang ada di luar Pulau Jawa. dikarenakan kekhawatiran mereka akan
Himpunan yang dibentuk pada tahun lakunya hasil produksi yang mereka buat.
2017 ini, mulai bekerjasama dengan Selain itu, adanya Kawasan Ekonomi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Khusus (KEK) dan Pusat Industri Rotan
mulai tahun 2020. Sejauh ini, keterlibatan Nasional (PIRNAS) juga merupakan
Himpunan Industri Meubel dan Kerajinan faktor pendukung. Kawasan yang
(HIMKI) baru bisa dilihat dari adanya dibangun pada tahun 2011 ini merupakan
pertemuan sekaligus sosialisasi antara kawasanyangbertujuanuntukmendukung
pengurus himpunan, Pejabat Dinas dan mengembangkan usaha industri
Perdagangan dan Perindustrian terkait, rotan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya,
serta seluruh perajin industri rotan diKota kawasan ini belum digunakan secara
Palu. Akan tetapi, sosialisasi ini telah maksimal. Hal tersebut sejalan dengan
dilakukan sekaligus dengan pembentukan apa yang dikatakan oleh bapak Syamsul
kelompok HIMKI di KotaPalu. selaku Kepala Dinas Perdagangan dan
Perindustrian pada tanggal 27 Desember
Kerjasama yang dibangun antar
2020 “pembangunan sarana di Kota
pihak pemerintah, non pemerintah serta
Palu ini dari awal sudah salah, yang
masyarakat ini dilakukan dalam rangka
seharusnya Kawasan Industri terlebih
berkonsentrasi di bagian pengembangan
dahulu yang dibangun kemudianKawasan
industri hilir dari industri rotan.
Ekonomi Khusus (KEK), tetapi pada
Hal tersebut dilakukan agar mampu
kenyataannya terbalik. SehinggaKawasan
meningkatkan kembali nilai ekspor
Ekonomi Khusus (KEK) yang dibangun
industri rotan kembali seperti semula
oleh pemerintah tidak digunakan secara
pada masa pra bencana, dikarenakan
maksimal”.
adanya perubahan jumlah pabrik rotan
Usaha industri rotan di Kota Palu
poles dari yang berjumlah 29 pabrik
yang sudah berlangsung lama ini ternyata
menjadi 16 pabrik pasca bencanatsunami.
belum adanya Standar Operasional
Oleh karena itu, Dinas Perdagangan dan
Prosedur yang mengatur. Hal tersebut
Perindustrian berharap agar Himpunan
sejalan dengan apa yang dikemukakan
Industri Meubel dan Kerajinan (HIMKI)
oleh bapak Syamsul selaku Kepala
mampu dalam melaksanakan kerjasama
Dinas pada tanggal 27 Desember 2020
dan mengembangkan industri rotan
yang mengatakan bahwa “Tidak adanya
yangdilakukan di Kota Palu dan
Standar Operasional Prosedur menjadi
dilaksanakan secaraberkelanjutan.
penghambat kalau kita ingin bersaing
Adapun yang menjadi faktor dengan pasar global karena kalau yang
pendukung dalam memberdayakanperajin sudah ada SOP itu kan sudah bisa dijamin
industri rotan pasca bencana ialah sumber kebersihannya, pokoknya kualitasnya
daya alam yang dimiliki dan merupakan pasti beda”. Hal tersebut menyebabkan
faktor pendukung utama dalam usaha hanya sebagian dari para perajin industri
industri Kota Palu. Akan tetapi,sumber rotan yang mampu memasarkanbarang
29
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32
30
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)
31
J-3P(JurnalPembangunanPemberdayaanPemerintahan) Vol.5,No.1,Juni2020:19–32
32
Pemberdayaan Perajin Industri Rotan ... (Wilda Maulidia dkk.)
33