Professional Documents
Culture Documents
AC-WC
*1Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil, UniversitascKristen Indonesia Paulus, Makassar,c Indonesia
tangamassolo@gmail.com
*2Dosen Program Studi Teknik Sipil, Universitas Kristen Indonesia Paulus, Makassar, Indonesia
rais.sipilukip@gmail.comdanalpiusnini@gmail.com
ABSTRAK
Penelitiancini dimaksudkan untukcPemanfaatan Agregat Sungai Salassa, Toraja Utara Dalamccampuran AC-WC.
Metodecdalam penelitian ini adalahcmelakukan serangkaiancpengujian karakteristik agregat, karakteristik aspal dan
filler kemudian merancang komposisi campuran AC-WC serta pengujian Marshall untuk mendapatkan karakteristik
campurandan pengujiancMarshall Immersion untuk memperoleh Stabilitas Marshall Sisa campuran berkadar aspal
optimum.
Hasilcpenelitian yang dilakukan diclaboratorium Jalan dan AspalcFakultas Teknik Jurusan SipilcUniversitas Kristen
IndonesiacPaulus Makassar, menunjukkancbahwa karakteristik bahan perkerasancberupa Agregat SungaicSalassa,
Toraja Utara memenuhi spesifikasi sebagai bahan lapiasan perkerasan jalan. Melalui Uji Marshall diperoleh karakteristik
campuranc AC-WC dengan kadarcaspal 5,50%, 6,00%, 6,50%, 7,00%, 7,50%.
Hasil pengujiancMarshall Immersion campuran AC-WCcdengan kadar aspal optimumc7,50% diperolehcStabilitas
Marshall Sisa sebesar 91,58% memenuhicpersyaratan yaitu ≥90%,memenuhi SpesifikasicBina MargacTahun 2018.
Ukuran Saringan
b. Karakteristik Aspalc
Gambar 2. Grafik Analisa Saringan Agregat Aspal yangcdigunakan dalamcpenelitian inicuntuk
pembuatancccampuran LastonccLapis Auscadalah
(%)
2.50
R² = 0.989153306251485
4.00 beraspalckecil makaccikatan antarcagregatnya
berkurangccyang menyebabkancckelelehan besar.
3.50
Tetapiccapabila penggunaan aspal
3.00 bertambahccmaka akan mengasilkandayaccrekat
5.50 6.00 6.50 7.00 7.50
Kadar Aspal (%) antarccagregat dalam campurancmenjadi lebih
kuatcyang mengakibatkan kelelehanccampuran
Dengancmenggunakan kadarcaspal 5.50% - 7.50% menurun, ckemudian jika penggunaancaspal terus
Campuran AC-WCcdiperoleh nilai VIMc (Rongga ditambakancmaka akan menyebabkan aspalcyang
dalamccampuran yangctidak terisicaspal) antara menutupicpermukaan agregatcmenjadi lebih
4,92 % – 3,32 %.cdimanacsemuannyacmemenuhi
tebalcsehingga kekuatan campurancberkurang
persyaratan. Berdasarkancgrafik diatasccdapat
tetapi kelelehancbertambah besar, dengan demikian
disimpulkanccpenggunaan kadarcaspal yang
dapat disimpulkan kekuatan campurancatau
banyak akanccmengakibatkan VIMccmenjadi kecil,
halccini disebabkanccjumlah aspalccyang stabilitas akancberbandingcterbalik dengan
banyakccpada campurancselain melekatcpada kelelehanccampuran ataucFlow.
agregatcjugacakan menutupicrongga yangcada d. AnalisiscTerhadap VMA (Void in Mineral
dalamccampuran begitucpula sebaliknya, capabila Aggregate)
penggunaanckadar yangcsedikit maka akan
VFB(%)
75.00
Aspal (%) 5.50 6.00 6.50 7.00 7.50 R² = 0.996751953586923
70.00
VMA 16,92 17,83 18,7 19,43 20,28 65.00
5.50 6.00 6.50 7.00 7.50
16,96 17,91 18,6 19,36 20,27
16,99 17,94 18,63 19,46 20,25 Kadar Aspal (%)
Rata-Rata 16,96 17,89 18,64 19,42 20,27
Persyaratan Min 14 %
Gambar 6. Hubungan Kadar Aspal dan VMA Dengancmenggunakan kadarc asal 5,50% - 7,50%
untuk campuran AC-WC di peroleh nilai VFB antara
21.00
71,01 % – 83,60 %. Nilai VFB memenuhi spesifikasi
20.00
f(x) = − 0.03906141585 x² + 2.13708774068 x + 6.413256629 umum Departemen PekerjaanUmum Tahun 2018
VMA(%)
19.00
R² = 0.997939202894301
18.00 Devisicc6. BerdasarkanccGambar 12 dapatccdi
17.00 simpulkanccbahwa penggunaancckadar aspal yang
16.00 sedikitccmengurangi VFB, pemakaiancckadar aspal
15.00
5.50 6.00 6.50 7.00 7.50 yangccbanyak akan mengakibatkancccVFB
Kadar Aspal (%)
meningkat. Di manacaspal dalam campurancakan
Dengancmenggunakan kadarcaspal 5.50% - 7.50% mengisicsemua rongga yangcada dalamccampuran
untukcccampuran AC-WCccdiperoleh nilai VMA dancdalam agregat.
(Ronggacdalam agregat terisic aspal) antara 16,96 3. Penentuan Kadar Aspal Optimum
% – 20,27 %. Semuackadar aspalcmemenuhi
Kadarcaspal praktis yaitu rentangckadar aspal yang
spesifikasicumum Departemen agregatc Pekerjaan
memenuhicsemua kriteria atauckarakteristik
Umum Tahunc2018 Devisi 6. Jumlah aspal yang
campuran AC-WC dan kadar aspal praktis tersebut.
banyaknyacpada saat pencampurancmemengaruhi
nilai VMAcdari suatu campuran, karenacfungsi aspal
selain menutupic (aspal efektif) juga berfungsicuntuk
mengisicrongga diantaraccccagregat dan
dalamccpartikel agregat. cDari Gambar 11cdapat
disimpulkan bahwa penggunaancaspal
yangcbanyak akancmengisi ronggacdalam
agregatcsehingga agregatcyang terisi
aspalcsemakin besarcyang menyebabkancnilai VMA
meningkat. Hal inicdipengaruhi olehcpenggunaan
aspalcyang banyakcdimana saatcpencampuran dan
pemadatan, aspal akancmenutupi agregat, cmengisi
rongga diantara agregat dancmengisi ronggacdalam 4. Stabilitas Marshall Sisa
agregat.
Setelahcpenentuan kadarcaspal optimum, cmaka
e. AnalisiscTerhadap VFB ( Void Filled With langkahcselanjutnya adalahcmembuat bedacuji
Bitumen) berdasarkanckadar aspal optimum, cyaitu 7.50%
untuk campurancAC-WC yang kemudian direndam
Tabel 9. Nilai VFB
selama ± 24 jam pada suhu ± 60˚C. Untuk
Kadar 5.50 6.00 6.50 7.00 7.50
Aspal (%) mendapatkan nilai stabilitas marshall sisa dari
campuran. adapun hasil pengujian stabilitas
VFB 71,2 74,34 77,43 80,92 83,52 marshall sisa campuran.
71 73,98 77,95 81,27 83,6
70,84 73,83 77,79 80,76 83,68 Tabel 10. Hasil Pengujian Stabilitas Marshall Sisa
Rata-Rata 71,01 74,05 77,72 80,98 83,6
PERSYARATAN Min 800 STABILI
Persyaratan Min 65%
MARSHAL
Kadar ASPAL (%) Stabilitas (%)
Gambar 7. Hubungan Kadar Aspal dan VFB
07.50 2538,84
3. Berdasarkanccchasil pengujianckarakteristik
campurancccAC-WC diperolehccckarakteristik
campuranccberaspal semuacccccmemenuhi
spesifikasicyaitu stabilitas, cflow, VIM, VMA,
dan VFBcyang dikeluarkancoleh DirjencBina
Marga. Hasil uji Marshall Immersion
(Spesifikasi Marshall sisa) padacampuran AC-
WC yang menggunakan agregat Sungai
SalassaTorajaUtara yang memenuhi
standar/spesifikasi Bina Marga 2018, dengan
nilai minimum 90 %.
DAFTAR PUSTAKA