Professional Documents
Culture Documents
2 Juni 2009:52-59
ABSTRACT
This article analyzed atmospheric condition at global and regional scales during
2008. Based on surface temperature data from NCDC (National Climatic Data Center),
the combined global land and ocean surface temperature from January to December was
0.49o C above that in the 20th Century. Notable temperature extremes in 2008 included
the below average temperatures across the Middle East, central Asia and southeast
China during January 2008. Based on Microwave Sounding Unit (MSU) data analyzed
for NOAA by the University of Alabama in Huntsville (UAH), Remote Sensing Systems
(RSS, Santa Rosa, California) and the University of Washington (UW) there was an
increase in the global average temperature in the middle troposphere, different analysis
techniques have yielded similar but different trends. Global precipitation in 2008 was
above the 1961-1990 average. Precipitation throughout the year was variable in many
areas. Regionally, drier than average conditions were widespread across the Hawaiian
Islands, the western and south-central contiguous U.S., southwestern Alaska,
southeastern Africa, southern Europe, northern India, and parts of Argentina, Uruguay,
eastern Asia, the eastern coast of Brazil, and southern Australia.
ABSTRAK
Tulisan ini berupa analisis kondisi atmosfer pada skala global dan regional pada
tahun 2008. Berdasarkan data suhu permukaan dari NCDC (National Climatic Data
Center), suhu permukaan bumi, baik daratan maupun lautan, pada tahun 2008,
mengalami kenaikan sebesar 0,49ºC lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata suhu
abad 20. Tercatat suhu-suhu ekstrim di tahun 2008 termasuk suhu di bawah rata-rata
di wilayah Timur Tengah, Asia Tengah, China tenggara pada bulan Januari 2008.
Berdasarkan data MSU yang dianalisis untuk NOAA oleh Universitas Alabama di
Huntsville (UAH), Remote Sensing Systems (RSS, Santa Rosa, California) dan Universitas
Washington (UW), ada kenaikan suhu global di troposfer tengah, meskipun
menggunakan teknik analisis yang berbeda, tetapi memberikan hasil yang sama kecuali
trendnya. Presipitasi global di tahun 2008 lebih tinggi dibandingkan dengan presipitasi
rata-rata selama tahun 1961-1990. Presipitasi selama setahun bervariasi terhadap
wilayah. Dalam skala regional, kondisi kering terjadi di Hawai, Amerika Serikat bagian
barat dan tengah selatan, Alaska bagian barat daya, Afrika tenggara, Eropa selatan,
India utara dan beberapa wilayah di Argentina, Uruguay, Asia Timur, sepanjang pantai
timur Brazil dan Australia bagian barat daya.
Kata kunci: Suhu, Presipitasi, Global, Regional, Atmosfer
52
Peringkat Terpanas Ke-8: Suhu Atmosfeer Global …… (Ina Juaeni)
53
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 4 No. 2 Juni 2009:52-59
Tabel 3-1: PERINGKAT ANOMALI SUHU iklim, bukan karena jumlah variabelnya
GLOBAL bertambah, karena variabel tersebut
Peringkat Anomali sudah ada sejak dulu, tetapi karena
Tahun
ke suhu (ºC) pengetahuan manusia semakin ber-
1 2005 0,61
kembang. Kedua, belum tersedia data
2 1998 0,58
3 2002 0,56 yang memadai untuk menentukan
4 2003 0,56 persentase kontribusi aktivitas manusia
5 2006 0,55 terhadap kenaikan suhu atmosfer global.
6 2007 0,55
7 2004 0,53 3.2 Kenaikan Suhu Lapisan Atmosfer
8 2001 0,49 Atas
9 2008 0,49
Pengukuran suhu udara selain
10 1997 0,46
dilakukan dengan sistem pengamatan di
permukaan, juga diukur dengan peralatan
Peringkat kenaikan suhu antara
balon udara dan satelit. Peralatan ini
darat dan laut berbeda. Suhu daratan
menunjang analisis kecenderungan (trend)
tahun 2008 merupakan suhu terpanas
dan variasi suhu udara di lapisan
ke enam dengan rata-rata 0,81º C lebih
troposfer (permukaan sampai 10-16 km)
tinggi dibanding rata-rata suhu abad 20
dan stratosfer (10-50 km di atas
dan suhu daratan bulan Desember 2008
permukaan bumi).
mendapat peringkat terpanas ke 14.
Hasil plot suhu dari radiosonde
Sedangkan suhu lautan tahun 2008
terhadap ketinggian menunjukkan bahwa
merupakan suhu terpanas ke sepuluh
kenaikan suhu tidak hanya terjadi di
dengan rata-rata 0,37º C lebih tinggi
atmosfer permukaan tetapi juga terjadi
dari rata-rata suhu abad 20. Suhu
di lapisan atmosfer atas. Suhu pada
lautan bulan Desember mendapat
ketinggian 850 sampai dengan 300 mb
peringkat terpanas ke 6. Berarti daratan
di atas permukaan bumi menunjukkan
mendapat peringkat lebih tinggi dibanding
kenaikan sebesar 0,16ºC/10 tahun sejak
lautan. Selain karena kapasitas panas
tahun 1958. Pada Gambar 3-1 ditunjukkan
antara darat dan laut yang berbeda, yang
perbandingan anomali suhu dan trend
kemudian menyebabkan perbedaan suhu
suhu di permukaan dan rata-ratanya
antara darat dan laut, adakah hal lain
pada ketinggian 850 sampai dengan 300
yang menyebabkan kenaikan suhu di
mb (1,5 km ~ 9,66 km) berdasarkan data
darat lebih tinggi dibandingkan kenaikan
dari jaringan radiosonde RATPAC
suhu di laut? Apakah kenaikan suhu
(Radiosonde Atmospheric Temperature
daratan diakibatkan oleh variasi
Products for Assessing Climate). Khusus,
alamiah ataukah ada campur tangan
dalam kurun waktu satu tahun dari
manusia di dalamnya? Jawaban atas
bulan Januari sampai Desember 2008,
pertanyaan itu adalah kedua-duanya.
suhu troposfer meningkat 0,13ºC
Namun ada pertanyaan selanjutnya,
dibanding rata-ratanya pada periode
berapa persentase peran masing-masing
1971-2000 dan mendapat peringkat
faktor (alam dan manusia) tersebut
terpanas ke-17.
terhadap kenaikan suhu ini? Penentuan
Berdasarkan data satelit NOAA
persentase kontribusi masing-masing
yang dianalisis oleh Universitas Alabama
faktor dalam memanaskan suhu atmosfer
di Huntsville (UAH), Remote Sensing
mengalami kendala. Pertama, dari faktor
Systems (RSS, Santa Rosa, California)
alam itu sendiri. Saat ini semakin
dan Universitas Washington (UW), suhu
banyak variabel atmosfer yang harus
global di troposfer tengah yaitu lapisan
dilibatkan dalam pembahasan variasi
54
Peringkat Terpanas Ke-8: Suhu Atmosfeer Global …… (Ina Juaeni)
atmosfer dengan titik tengah berada India utara dan beberapa wilayah di
pada ketinggian 2 sampai 6 mil (atau Argentina, Uruguay, Asia Timur, sepanjang
3,22 sampai 9,66 km) juga telah pantai timur Brazil dan Australia bagian
mengalami kenaikan. Besarnya kenaikan barat daya justru mengalami kekeringan.
suhu adalah sebesar 0,09ºC/10 tahun Distribusi selisih curah hujan/presipitasi
berdasarkan RSS, 0,04ºC/10 tahun tahun 2008 terhadap presipitasi rata-
berdasarkan analisis UAH dan sebesar rata tahun 1961-1990 diperlihatkan
0,15ºC/10 tahun berdasarkan data UW. pada Gambar 3-3. Filipina menerima
Pada Gambar 3-2 ditunjukkan per- presipitasi lebih banyak pada tahun
bandingan trend kenaikan suhu dari 2008 akibat banyaknya siklon tropis
UAH dan RSS, yang memperlihatkan yang aktif. Hal ini menyebabkan
bahwa kenaikan suhu juga terjadi di terjadinya banyak longsor. Di China
lapisan troposfer tengah. Sementara itu selatan, banjir dan longsor disebabkan
suhu di lapisan stratosfer yaitu lapisan aktifnya topan Fengshen yang
atmosfer pada ketinggian 14 sampai 22 mendorong terjadinya hujan dengan
km (150 – 30 mb) di atas permukaan intensitas sangat tinggi. Hujan lebat dan
bumi justru mengalami penurunan sejak menyebabkan banjir terjadi juga di
meletusnya gunung Pinatubo tahun Vietnam, Ethiopia, Venezuela bagian
1991 (Gambar 3-1). Suhu stratosfer utara, Brazil dan Panama. Beberapa juta
periode Januari sampai Desember 2008 manusia kehilangan tempat tinggal dan
mendapat peringkat terendah ke 16. sekitar 200 orang meninggal dunia. Di
Penurunan suhu ini sejalan dengan Mumbai, India, tercatat curah hujan
pengurangan ozon di stratosfer bawah tertinggi pada bulan Juni dalam 7 tahun.
dan peningkatan konsentrasi gas-gas Di wilayah Indonesia kondisi
rumah kaca. basah (di atas rata-rata) terjadi di
Sumatera Barat dan Kalimantan Barat.
3.3 Presipitasi Regional
Namun banjir justru terjadi di Jakarta
Presipitasi adalah istilah yang dan di beberapa lokasi seperti Lamongan,
digunakan untuk endapan di permukaan Pandeglang, Bandung dan Solo. Dalam
bumi. Presipitasi dapat berwujud cair skala lokal seperti itu kajian terhadap
yaitu hujan atau padat yaitu es dan kejadian banjir tidak cukup hanya
salju. Dalam sudut pandang skala mempertimbangkan kondisi cuaca
global, presipitasi tahun 2008 lebih khususnya curah hujan saja tetapi harus
tinggi dibanding presipitasi rata-rata mempertimbangkan kondisi lingkungan
tahun 1961-1990. Namun demikian setempat. Karena meskipun curah hujan
presipitasi pada dasarnya bersifat sangat tidak menunjukkan jumlah yang ekstrim
lokal sesuai dengan proses kejadiannya. namun kenyataannya terjadi banjir. Hal
Sehingga kondisi presipitasi sangat ini disebabkan oleh berkurangnya daya
bervariasi terhadap tempat. Sebagian serap permukaan terhadap air hujan
besar Eropa, Afrika barat, Amerika tengah karena permukaan tanah tertutup,
dan timur laut, sebagian Amerika tertutup oleh rumah, tertutup oleh
selatan bagian utara dan Asia Tenggara mall/pusat perbelanjaan, tertutup oleh
mengalami kondisi lebih basah jalanan aspal dan atau tertutup oleh
dibanding kondisi rata-ratanya. Namun sampah sementara saluran pembuangan
di Hawai, Amerika Serikat bagian barat air kurang.
dan tengah selatan, Alaska bagian barat
daya, Afrika tenggara, Eropa selatan,
55
Majalah Sains dan Teknologi Dirgantara Vol. 4 No. 2 Juni 2009:52-59
0.5
-0.5
-1
Permukaan
850-300 mb
150-30 mb
-1.5
1960 1970 1980 1990 2000
Tahun
Gambar 3-1: Trend suhu di permukaan, pada ketinggian 850-300 mb dan di lapisan
stratosfer (150-30 mb) berdasarkan data radiosonde dari RATPAC
(http://www.ncdc.noaa.gov/)
Gambar 3-2: Trend suhu di permukaan dan di troposfer tengah berdasarkan data satelit
dari RSS dan UAH (http://www.ncdc.noaa.gov/)
Gambar 3-3: Selisih presipitasi periode Januari sampai Desember 2008 terhadap
presipitasi rata-rata tahun 1961-1990 (http://www.ncdc.noaa.gov/)
56
Peringkat Terpanas Ke-8: Suhu Atmosfeer Global …… (Ina Juaeni)
Samudra Pasifik barat tropis. Syarat 3.6 Fenomena Atmosfer Tahun 2008
utama terjadinya Hurricane adalah ENSO (El Niño-Southern Oscillation),
adanya tekanan rendah yang terjadi di La Niña maupun Indian Ocean Dipole
atas massa air hangat. Karena gaya merupakan fenomena atmosfer yang
Coriolis, massa udara bergerak melingkari berpengaruh terhadap kondisi iklim
tekanan rendah tersebut. Gesekan massa bumi. Muncul hilangnya ENSO/ La Niña
udara dengan permukaan menimbulkan diamati melalui suatu indeks yang
angin spiral, inilah yang kemudian disebut SOI (Southern Oscillation Index).
menciptakan rotasi melingkar dalam Indeks negatif menunjukkan El Niño
Hurricane. Massa udara yang konvergen sedang aktif, sebaliknya jika indeks
menuju tekanan rendah tersebut akan positif menunjukkan La Niña sedang
bergerak naik. Karena massa yang naik aktif. Pada tahun 2008, tidak terjadi
ini bersifat lembab dan dingin maka fenomena El Niño maupun La Niña
akan mengkondensasi membentuk dalam intensitas yang kuat. La Niña
awan. Panas laten yang dikeluarkan teramati pada awal tahun kemudian
pada saat kondensasi menyebabkan lenyap pada bulan Juni (http://www.
massa udara di atas menjadi hangat dan bom.gov.au/). Sementara itu, fenomena
meningkatkan tekanan. Hurricane akan Indian Ocean Dipole yang terjadi di
aktif sepanjang tersedianya massa air lautan Hindia diidentifikasi melalui
hangat, tetapi jika Hurricane bergerak indeks IOD. IOD positif berkaitan dengan
menuju daratan maka tidak ada lagi meningkatnya curah hujan di lautan
suplai energi pembangkit dari laut dan Hindia sebelah barat dan indeks negatif
Hurricane melemah untuk kemudian berkaitan dengan meningkatnya curah
hilang. hujan di lautan Hindia timur (Indonesia/
Selain siklon, perubahan luas Sumatera). Tahun 2008 indeks IOD
tutupan salju di Belahan Bumi Utara berfluktuasi dari negatif pada awal
(BBU) dikategorikan sebagai kondisi tahun sampai pertengahan tahun,
ekstrim lainnya. Luas lahan yang kemudian menjadi positif pada bulan
tertutup salju pada bulan Desember di Juni sampai November. Setelah itu
BBU berkurang menjadi 43,91 juta km2 indeks kembali negatif (http://www.bom.
atau 0,43 juta km2 lebih rendah gov.au/).
dibanding rata-rata dari tahun 1966
sampai 2007.
Gambar 3-4: Selisih suhu periode Januari sampai Desember 2008 terhadap suhu rata-
rata tahun 1901-2000 (http://www.ncdc.noaa.gov/)
58
Peringkat Terpanas Ke-8: Suhu Atmosfeer Global …… (Ina Juaeni)
59