You are on page 1of 10

F T ra n sf o F T ra n sf o

PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

SOSIALISASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL OLEH TIM


BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KEPADA PASIEN
DI RSUD RAA SOEWONDO KABUPATEN PATI
Rika Rejeki*), Septo Pawelas Arso**), Ayun Sriatmi**)
*)
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
**)
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang
Email : ricka_ristya@yahoo.com

ABSTRACT
BPJS is a law-based health insurance provider in Indonesia formed based on
Constitution Number 40/2004 and Constitution Number 24/2011. The purpose of
the socialization is to educate people about the JKN program. The result of the
early survey is that 8 of the 10 patients are known to have not understood the
JKN program. This research is intended to describe the socialization of JKN
program by BPJS team to patients in RSUD RAA Soewondo Pati, while the
research subjects are the main informants and triangulation informants. The
methods of data collecting of the research are deep interview and documentation,
while data analysis consists of data transcript, data reduction, data serving, and
deduction. The result of this research indicates that : material presented on
socialization is about benefits, membership requirements, and registration
groove, there have not been specified human resources for socialization of JKN
program, the fund and facilities needs for the socialization of JKN program have
been covered by RSUD RAA Soewondo Pati that room, banners, posters, and
leaflets, socialization methods consists of enlightening and face to face
education, planning process, consists of human resources for conducting
socialization, facilities, audience determining, strategy and methods making, and
the material that will be conveyed, coordination of BPJS team in the form of
meeting, while coordination between BPJS Kesehatan and BPJS team in the
form of meeting and intensive communication by phone, patients knowledge’s are
known to have increased after socialization of JKN program. The
recommendations of this research are adding of and training for workers of JKN
program, repair of room in ticket hole, redesigning of and material adding to
leaflet, planning strategy and methods improvement and resources requirement,
and BPJS team coordination improvement.

Keyword : JKN Program, BPJS Kesehatan, Knowledge


Bibliography : 45 (1984 – 2014)

PENDAHULUAN mempunyai hak yang sama dalam


Di Indonesia, falsafah dan dasar memperoleh akses atas sumber
negara Pancasila terutama sila ke-5 daya di bidang kesehatan dan
mengakui hak asasi warga atas memperoleh pelayanan kesehatan
kesehatan. Hak ini juga tercantum yang aman, bermutu, dan
dalam UUD 45 pasal 28H dan pasal terjangkau.1
34, dan diatur dalam UU No. BPJS merupakan badan hukum
23/1992 yang kemudian diganti penyelenggara jaminan sosial di
dengan UU 36/2009 tentang Indonesia yang dibentuk menurut
Kesehatan. Dalam UU 36/2009 Undang-undang Nomor 40 Tahun
ditegaskan bahwa setiap orang 2004 dan Undang-undang Nomor 24

65
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tahun 2011. Menurut Undang- yang dikenal dengan Jaminan


undang Nomor 24 Tahun 2011 Kesehatan Nasional.
tersebut, pada tahun 2014 BPJS Hasil survei pendahuluan yang
secara resmi menggantikan fungsi dilakukan kepada 10 pasien untuk
lembaga jaminan sosial diantaranya mengetahui pengetahuan dan
PT. Askes yang menjadi BPJS pemahaman terkait program JKN
Kesehatan dan PT. Jamsostek dan BPJS, diketahui dari 10 pasien,
menjadi BPJS Ketenagakerjaan. 5 pasien diantaranya sudah
Pasal 6 Peraturan Presiden No. mendapat sosialisasi dari Perangkat
12 tahun 2013 mengatur Desanya. Sebanyak 1 pasien sudah
Kepesertaan Jaminan Kesehatan mendapat sosialisasi dari Perangkat
bersifat wajib dan dilakukan secara Desa dan Rumah Sakit, 2 pasien
bertahap, sehingga mencakup tahu tentang BPJS dari
seluruh penduduk. Tahap pertama teman/kerabat/tetangga, 1 pasien
mulai 1 Januari 2014 paling sedikit mendapat sosialisasi dari kantor
meliputi: Penerima Bantuan Iuran tempat bekerja, dan 1 pasien tidak
(PBI) jaminan kesehatan; Anggota tahu sama sekali. Hasil dari survei
TNI/PNS di lingkungan Kementerian pendahuluan dapat diketahui bahwa
Pertahanan dan anggota 8 dari 10 pasien masih belum paham
keluarganya; Anggota Polri/PNS di mengenai BPJS beserta prosedur-
lingkungan Polri dan anggota prosedur dan fungsi dari kartu BPJS
keluarganya; Peserta PT ASKES tersebut.
dan anggota keluarganya; dan
Peserta JPK PT JAMSOSTEK dan METODE PENELITIAN
anggota keluarganya. Tahap kedua Penelitian ini menggunakan jenis
meliputi seluruh penduduk yang penelitian deskriptif dengan metode
belum masuk sebagai Peserta BPJS kualitatif. Objek dalam penelitian ini
Kesehatan paling lambat pada adalah sosialisasi Program JKN di
tanggal 1 Januari 2019.2 RSUD RAA Soewondo Pati,
Dalam menyongsong sedangkan subjek penelitian adalah
pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial informan utama dan informan
Nasional (SJSN) berdasarkan triangulasi. Metode pengumpulan
amanat Undang - Undang (UU) No. data yaitu wawancara mendalam
24/2011 tentang Badan dan dokumentasi, sedangkan
Penyelenggara Jaminan Kesehatan, analisis data meliputi transkip data,
maka peran rumah sakit pemerintah reduksi data, penyajian data, dan
menjadi sangat penting.3 penarikan kesimpulan.
Semua sosialisasi yang
dilakukan untuk mencapai indikator HASIL PENELITIAN
keberhasilan sosialisasi. Indikator Karakteristik Informan
keberhasilan tersebut antara lain Usia informan utama dalam
adalah masyarakat mengetahui penelitian ini yaitu antara 28 s/d 54
tentang Jaminan Kesehatan tahun. Latar belakang pendidikan
Nasional beserta prosedur- atau pendidikan terakhir informan
prosedurnya, serta pemahaman utama diantaranya adalah 3 orang
masyarakat tentang BPJS dapat dengan pendidikan terakhir S2 atau
meningkat, sehingga tidak ada lagi Magister dan 2 orang dengan
masyarakat yang belum mengetahui pendidikan terakhir S1 atau Sarjana.
bahkan tidak tahu sama sekali Sebanyak 3 informan utama telah
tentang program baru pemerintah bekerja selama 16 s/d 28 tahun di

66
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

RSUD RAA Soewondo Pati, dan 2 Sasaran sosialisasi Program JKN


informan utama telah bekerja adalah semua pasien di RSUD RAA
selama 3 s/d 5 tahun di BPJS Soewondo Pati.
Kesehatan. Kendala-kendala dalam
Usia informan triangulasi dalam pelaksanaan sosialisasi Program
penelitian ini yaitu antara 25 s/d 48 JKN, yakni 1) tingkat pengetahuan
tahun. Latar belakang pendidikan dan pendidikan pasien yang masih
informan triangulasi terdiri dari 1 rendah, dan 2) belum ada SDM
orang dengan latar belakang khusus yang menangani sosialisasi
pendidikan Profesi Kedokteran, 4 Program JKN.
orang Sarjana, 1 orang Diploma 4, Faktor Input dalam Sosialisasi
dan 2 orang dengan pendidikan Program JKN di RSUD RAA
terakhir SMA. Sebanyak 3 informan Soewondo Pati
triangulasi telah bekerja selama 16 Ketersediaan sumber daya
s/d 28 tahun di RSUD RAA pelaksana sosialisasi Program JKN
Soewondo Pati, dan 1 informan kepada pasien, yakni belum ada
triangulasi telah bekerja selama 11 tenaga khusus yang menangani
tahun di BPJS Kesehatan. Sebanyak sosialisasi Program JKN dan
8 informan triangulasi, 4 diantaranya anggota-anggota dalam tim BPJS
adalah pasien di RSUD RAA masih rangkap jabatan. Kemampuan
Soewondo Pati, yang terdiri dari 2 SDM pelaksana sosialisasi masih
orang pasien rawat jalan dan 2 perlu ditingkatkan mengenai
orang pasien rawat inap. bagaimana cara berkomunikasi yang
Wawancara mendalam dilakukan baik/tepat dengan pasien dan agar
kepada pasien jika kondisinya mereka memahami materi yang
memungkinkan atau kepada akan disampaikan kepada pasien.
keluarga jika kondisi pasien tidak Kendala dalam bidang SDM yaitu
memungkinkan. belum ada tenaga khusus yang
Pelaksanaan Sosialisasi Program menangani sosialisasi Program JKN.
JKN Di RSUD RAA Soewondo Pati Ketersediaan dana untuk
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi Program
sosialisasi Program JKN kepada JKN kepada pasien, yakni dana
pasien adalah 1) ceramah pada saat sudah dianggarkan di RSUD RAA
PKMRS, 2) penjelasan langsung di Soewondo Pati. Penggunaan dana
loket pendaftaran, dan 3) penjelasan terkait dengan pelaksanaan
melalui leaflet. Media yang sosialisasi Program JKN kepada
digunakan dalam sosialisasi adalah pasien yakni untuk pembuatan
laptop, LCD, power point, poster, media sosialisasi.
banner, dan leaflet. materi yang Sarana dan prasarana untuk
disampaikan pada saat sosialisasi sosialisasi Program JKN kepada
Program JKN kepada pasien, yakni pasien sudah ada dan tersedia,
manfaat, persyaratan kepesertaan, antara lain tempat atau ruangan
dan alur pendaftaran kepesertaan. sosialisasi dan media sosialisasi.
Sumber daya manusia yang Media yang digunakan dalam
terlibat dalam sosialisasi Program sosialisasi adalah laptop, LCD,
JKN, yakni 1) BPJS Center dan power point, poster, banner, dan
Sekretaris dalam tim BPJS untuk leaflet. Kendala di bidang sarana
ceramah pada saat PKMRS, dan 2) dan prasarana, diantaranya adalah
BPJS Center untuk penjelasan ruangan di loket pendaftaran kurang
langsung di loket pendaftaran.

67
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

memadai dan desain leaflet kurang saat ada masalah atau kendala
menarik dan isinya belum lengkap. dilapangan. Koordinasi setiap
Proses penyampaian informasi anggota dalam tim BPJS dilakukan
mengenai Program JKN kepada dalam bentuk rapat pertemuan.
pasien, antara lain melalui ceramah Sedangkan koordinasi antara BPJS
yang disertai dengan diskusi pada Kesehatan dengan tim BPJS
saat PKMRS, penjelasan langsung dilakukan melalui komunikasi intensif
di loket pendaftaran, dan penjelasan via telepon dan rapat pertemuan.
melalui leaflet. Perbedaan metode Kendala di bidang pengorganisasian
dalam sosialisasi Program JKN, dan koordinasi adalah setiap
diantaranya adalah pada pasien anggota dalam tim BPJS masih
rawat jalan menggunakan metode rangkap jabatan dan menyebabkan
penjelasan langsung di loket kesulitan menyesuaikan jadwal rapat
pendaftaran dan metode ceramah koordinasi tim BPJS.
pada saat PKMRS, sedangkan pada Tingkat Pengetahuan Pasien
pasien rawat inap menggunakan Mengenai Program JKN
metode penjelasan langsung kepada Peningkatan pengetahuan
keluarga pasien dan juga melalui pasien setelah sosialisasi program
leaflet. Kendala dalam penentuan JKN, diantaranya mengenai
metode untuk sosialisasi Program manfaat, persyaratan kepesertaan,
JKN, adalah penyusunan strategi dan alur pendaftaran. Respon atau
dan metode yang sesuai dengan tanggapan pasien terhadap
tingkat pengetahuan dan pendidikan pelaksanaan sosialisasi Program
sasaran sosialisasi. JKN ada yang senang, antusias dan
Faktor Proses dalam Sosialisasi ada pula yang masih acuh.
Program JKN di RSUD RAA Cara mengatasi perbedaan
Soewondo Pati tingkat pengetahuan dan pendidikan
Proses perencanaan terkait pasien saat penyampaian informasi
dengan sosialisasi Program JKN mengenai Program JKN, antara lain
kepada pasien, meliputi dengan : penjelasan berulang-ulang
perencanaan SDM pelaksana dan penentuan metode serta
sosialisasi, sarana dan prasarana, penggunaan bahasa yang
penentuan sasaran, penyusunan disesuaikan dengan sasaran
strategi dan metode, serta materi sosialisasi.
yang akan disampaikan. Kendala
dalam perencanaan untuk sosialisasi PEMBAHASAN
Program JKN, adalah : penentuan Pelaksanaan Sosialisasi Program
dan penyesuaian waktu untuk JKN di RSUD RAA Soewondo Pati
perencanaan supaya tidak terjadi Penyampaian informasi
bentrok atau tabrakan jadwal mengenai Program JKN kepada
dengan kesibukan anggota diluar tim pasien melalui beberapa metode,
BPJS. yaitu : 1) ceramah yang disertai
Koordinasi pada kegiatan dengan diskusi pada saat PKMRS,
ceramah pada saat PKMRS, yakni 2) penjelasan langsung di loket
tim BPJS terutama Sekretaris sering pendaftaran, dan 3) penjelasan
berkoordinasi dengan BPJS Center, melalui leaflet.
dan koordinasi pada kegiatan Perlu pertimbangan khusus
penjelasan langsung di loket dalam penggunaan media, karena
pendaftaran, yakni BPJS Center dan media harus disesuaikan dengan
tim BPJS sering berkoordinasi pada sasaran sosialisasi dan penggunaan

68
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

media tersebut juga akan pelaksana sosialisasi Program JKN


berpengaruh dengan tingkat sudah mencukupi, dimana tim BPJS
pemahaman pasien. Media yang tersebut terdiri dari Penanggung
digunakan dalam sosialisasi Jawab, Ketua, Wakil Ketua,
Program JKN kepada antara lain : Sekretaris, 9 orang di Seksi
laptop, LCD, power point, poster, Verifikasi Administrasi, 10 orang di
banner, dan leaflet. Materi yang Seksi Verifikasi Medis, dan 2 orang
disampaikan pada saat sosialisasi di Seksi Teknologi Informasi. Dari
Program JKN kepada pasien, yakni sisi kuantitas SDM dalam tim BPJS
manfaat, persyaratan kepesertaan, sudah mencukupi, tetapi tim BPJS
dan alur pendaftaran. belum mempunyai tenaga khusus
Sumber daya manusia adalah yang menangani sosialisasi Program
manusia yang ada dalam lingkungan JKN. Perlu adanya penambahan
suatu organisasi untuk bekerja, yang tenaga khusus yang menangani
memiliki potensi untuk sosialisasi Program JKN.
melaksanakan kegiatan organisiasi.4 Berdasarkan hasil penelitian
Sumber daya manusia yang terlibat Rekawati (2011) menyebutkan
dalam sosialisasi Program JKN, bahwa penambahan tenaga dan
adalah sebagai berikut : 1) BPJS pemberian tugas tambahan bagi
Center dan Sekretaris dalam tim pelaksana program adalah hal yang
BPJS untuk ceramah pada saat wajar, namun dapat diimbangi
PKMRS, dan 2) BPJS Center untuk dengan beban kerjanya.5
penjelasan langsung di loket Pemahaman dan kemampuan SDM
pendaftaran. pelaksana sosialisasi Program JKN
Sasaran sosialisasi Program dalam hal penguasaan materi dan
JKN adalah seluruh pasien di RSUD penyampaian informasi kepada
RAA Soewondo Pati. Seluruh pasien pasien sudah cukup baik karena
wajib diberi penjelasan atau memang sebelumnya sudah ada
mendapat sosialisasi mengenai pelatihan mengenai sosialisasi, dan
Program JKN karena kepesertaan SDM pelaksana sosialisasi sudah
BPJS Kesehatan bersifat wajib dan mampu menyampaikan informasi
paling lambat tahun 2019 seluruh kepada pasien serta staf atau
masyarakat Indonesia sudah harus karyawan di RSUD RAA Soewondo
menjadi peserta BPJS Kesehatan.1 Pati. Pemahaman dan kemampuan
Kendala-kendala dalam SDM pelaksana sosialisasi Program
pelaksanaan sosialisasi Program JKN merupakan faktor yang sangat
JKN meliputi tingkat pengetahuan penting, karena kedua hal tersebut
dan pendidikan pasien yang masih sangat mempengaruhi pencapaian
rendah, dan belum ada SDM khusus hasil sesuai dengan target yang
yang menangani sosialisasi Program sudah direncanakan. Penelitian ini
JKN. sejalan dengan penelitian Laisa
Faktor Input dalam Sosialisasi Muliati (2014), bahwa jumlah sumber
Program JKN di RSUD RAA daya manusia yang cukup
Soewondo Pati itu memang penting, tetapi yang
Berdasarkan Surat Keputusan lebih penting adalah mutu atau
Direktur RSUD RAA Soewondo Pati kualitas sumber daya manusia.6
No. 445/06/2014 tentang penetapan Kendala yang dihadapi dibidang
pembentukan tim pengendali Badan sumber daya manusia adalah belum
Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) di ada tenaga khusus yang menangani
RSUD RAA Soewondo Pati, SDM sosialisasi Program JKN, dan hanya

69
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

1 orang saja dalam tim BPJS yang George C Edward III bahwa tanpa
melakukan sosialisasi kepada adanya alat atau sarana dan
pasien. prasarana, tugas tidak dapat
Dana dibutuhkan untuk dilakukan serta tujuan tidak dapat
pembiayaan suatu organisasi atau diselesaikan sebagaimana mestinya.
suatu program kegiatan. Ketersediaan sarana dan prasarana
Ketersediaan dana untuk merupakan faktor penentu kinerja
pelaksanaan sosialisasi Program sebuah kebijakan.5,8
JKN kepada pasien sudah Penyampaian informasi
mencukupi karena sudah ada mengenai Program JKN kepada
anggaran dan sudah disediakan oleh pasien melalui beberapa metode,
bagian Humas di RSUD RAA yaitu : 1) ceramah yang disertai
Soewondo Pati. Dukungan dana dengan diskusi pada saat PKMRS,
sangat membantu terlaksananya 2) penjelasan langsung di loket
kegiatan sosialisasi Program JKN. pendaftaran, dan 3) penjelasan
Penggunaan dana yaitu untuk melalui leaflet. Perbedaan metode
pembuatan media sosialisasi. dalam sosialisasi Program JKN,
Ketepatan alokasi sumber dana diantaranya adalah : pada pasien
dalam sosialisasi Program JKN rawat jalan menggunakan metode
sangat penting digunakan untuk penjelasan langsung di loket
pemenuhan berbagai macam pendaftaran dan metode ceramah
kebutuhan sosialisasi Program pada saat PKMRS, sedangkan pada
JKN.7 pasien rawat inap menggunakan
Dalam sosialisasi, sarana dan metode penjelasan langsung kepada
prasarana sangat penting karena keluarga pasien dan juga melalui
berguna untuk menunjang leaflet. Perlu diadakan sosialisasi
pelaksanaan proses sosialisasi, baik formal khusus mengenai Program
secara langsung maupun tidak JKN setiap 1 atau 2 minggu sekali,
langsung. Sarana dan prasarana supaya tidak ada keterbatasan
yang digunakan antara lain tempat informasi mengenai Program JKN.
atau ruangan sosialisasi, dan media Penelitian ini sejalan dengan
sosialisasi. Media yang digunakan penelitian kaderia (2014)
dalam sosialisasi Program JKN menjelaskan bahwa metode
kepada antara lain : laptop, LCD, penyampaian pesan menjadi aspek
power point, poster, banner, dan yang tak kalah pentingnya dalam
leaflet. Penentuan penggunaan strategi komunikasi. Bagaimanapun
sarana dan prasarana serta media menariknya materi sebuah pesan
yang digunakan tentu akan sangat namun jika metode penyampaian
mempengaruhi hasil yang akan pesannya tidak tepat maka pesan
dicapai dalam sosialisasi. Kendala tersebut tidak akan sampai pada
yang dihadapi di bidang sarana dan khalayak sesuai dengan tujuan
prasarana adalah 1) ruangan di loket dilaksanakannya aktivitas
pendaftaran kurang memadai, dan komunikasi.9 Kendala yang dihadapi
2) desain leaflet kurang menarik dan dalam metode penyampaian
isinya belum lengkap. Perlu adanya informasi mengenai Program JKN
perbaikan dan peningkatan kualitas antara lain : penyusunan strategi
sarana dan prasarana sosialisasi, dan metode yang sesuai dengan
seperti tempat dan ruangan di loket tingkat pengetahuan dan pendidikan
pendaftaran, desain dan isi/materi sasaran sosialisasi.
leaflet. Menurut winarno dalam teori

70
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Faktor Proses dalam Sosialisasi masalah atau kendala dilapangan.


Program JKN di RSUD RAA Koordinasi dalam tim BPJS dalam
Soewondo Pati bentuk rapat, sedangkan koordinasi
Proses perencanaan untuk antara BPJS Kesehatan dengan tim
sosialisasi Program JKN kepada BPJS dilakukan dalam bentuk rapat
pasien meliputi : perencanaan SDM pertemuan dan komunikasi intensif
pelaksana sosialisasi, sarana dan melalui via telepon. Kendala yang
prasarana, penentuan sasaran dihadapi di bidang pengorganisasian
sosialisasi, penyusunan strategi dan dan koordinasi dalam tim BPJS
metode sosialisasi, serta adalah setiap anggota dalam tim
materi/bahan yang akan BPJS masih rangkap jabatan dan
disampaikan. Kendala dalam menyebabkan kesulitan
perencanaan terkait dengan menyesuaikan jadwal rapat
pelaksanaan sosialisasi Program koordinasi dalam tim BPJS di RSUD
JKN kepada pasien, yaitu RAA Soewondo Pati.
penyesuaian waktu untuk Tingkat Pengetahuan Mengenai
perencanaan karena masing-masing Program JKN
anggota dalam tim BPJS Peningkatan pengetahuan dan
mempunyai tugas dan tanggung pemahaman pasien setelah
jawab lain di RSUD RAA Soewondo sosialisasi Program JKN di RSUD
Pati. RAA Soewondo Pati dibuktikan
Pengorganisasian adalah dengan adanya peningkatan peserta
pengkoordinasian kegiatan-kegiatan BPJS Kesehatan dan sebagian
yang akan dilakukan suatu institusi, besar sudah tahu mengenai
guna mencapai tujuan yang telah mengenai manfaat, persyaratan
ditetapkan.10 Koordinasi merupakan kepesertaan, dan alur pendaftaran.
proses pengintegrasian tujuan dan Tanggapan pasien terhadap
aktivitas di dalam suatu perusahaan pelaksanaan sosialisasi Program
atau organisasi agar mempunyai JKN ada yang senang dan antusias,
keselarasan di dalam mencapai dan masih ada pula yang masih
tujuan yang ditetapkan.11 acuh. Perbedaan tingkat
Pengorganisasian masih perlu pemahaman pasien tersebut
diperbaiki atau ditingkatkan disebabkan ada sebagian pasien
pembagian dan pelaksanaan tugas yang sulit memahami mengenai
masing-masing anggota supaya Program JKN, karena masyarakat
beban kerja merata untuk semua sudah nyaman dengan apa yang
anggota dan supaya setiap individu dulu dipahaminya sehingga
dalam tim BPJS bekerja sesuai cenderung sulit menerima pesan
jobdesk masing-masing. Koordinasi yang baru, dan setiap orang selalu
pada kegiatan ceramah pada saat berupaya untuk melakukan seleksi
PKMRS, yakni tim BPJS terutama terhadap informasi yang diterima.
Sekretaris sering berkoordinasi Masyarakat mempunyai
dengan BPJS terkait dengan kewenangan melakukan keputusan
persiapan sebelum pelaksanaan untuk menerima atau menolak
kegiatan ceramah pada saat terhadap suatu ide baru. Keputusan
PKMRS. Koordinasi pada kegiatan inovasi merupakan proses mental
edukasi atau penjelasan langsung di yang terjadi sejak individu
loket pendaftaran, yakni BPJS mengetahui adanya inovasi sampai
Center dan tim BPJS sering mengambil keputusan untuk
berkoordinasi pada saat ada menerima atau menolak.12

71
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Cara mengatasi perbedaan penjelasan langsung di loket


tingkat pengetahuan dan pendidikan pendaftaran, dan c) penjelasan
pasien saat penyampaian informasi melalui leaflet. Media dalam
mengenai Program JKN di RSUD sosialisasi Program JKN antara
RAA Soewondo Pati, antara lain lain : laptop, LCD, power point,
dengan penjelasan berulang-ulang poster, banner, dan leaflet.
dan penggunaan bahasa yang Materi yang disampaikan pada
disesuaikan dengan sasaran dalam saat sosialisasi Program JKN
sosialisasi Program JKN. Mengacu kepada pasien, yakni manfaat,
dari apa yang dituliskan Anwar Arifin persyaratan kepesertaan, dan
bahwa metode penyampaian pesan alur pendaftaran. SDM yang
memiliki pengaruh terhadap tingkat terlibat dalam sosialisasi
pemahaman khalayak. Jika Program JKN, antara lain : 1)
pesannya itu disampaikan BPJS Center dan Sekretaris
berdasarkan regulasi maka tentu dalam tim BPJS untuk ceramah
pesannya akan disampaikan pada saat PKMRS, dan 2) BPJS
berulang.13 Center untuk penjelasan
Dalam penelitian ini, pasien langsung di loket pendaftaran.
mengatakan bahwa mereka belum Sasaran dalam sosialisasi
pernah mendapat sosialisasi formal Program JKN yaitu semua
mengenai Program JKN, mereka pasien di RSUD RAA Soewondo
pertama kali tahu mengenai Pati.
Program JKN dan BPJS Kesehatan 2. Faktor Input Dalam Sosialisasi
melalui berita dan iklan di televisi. Program JKN di RSUD RAA
Pengetahuan mengenai Program Soewondo Pati
JKN dan BPJS Kesehatan tidak Belum ada tenaga khusus
hanya bisa didapat melalui yang menangani dan melakukan
sosialisasi Program JKN di RSUD sosialisasi Program JKN. Dana
RAA Soewondo Pati, melainkan bisa untuk pelaksanaan sosialisasi
juga diperoleh dari media Program JKN sudah
elekteronik, media massa, teman dianggarkan di RSUD RAA
atau kerabat, keluarga, dan lain-lain. Soewondo Pati. Dana tersebut
Semua media tersebut merupakan digunakan untuk pembuatan
media proses belajar bagi media sosialisasi.
masyarakat. Pengetahuan diperoleh Sarana dan prasarana untuk
dari proses belajar, yang dapat sosialisasi Program JKN sudah
membentuk keyakinan tertentu tersedia, antara lain ruangan
sehingga seseorang berperilaku sosialisasi dan media sosialisasi.
berdasarkan keyakinannya yang Media yang digunakan untuk
diperoleh melalui media elektronik, sosialisasi Program JKN, antara
media massa dan lain-lain.14 lain : laptop, LCD, power point,
poster, banner, dan leaflet.
KESIMPULAN Proses penyampaian
1. Pelaksanaan Sosialisasi informasi mengenai Program
Program JKN di RSUD RAA JKN kepada pasien, antara lain
Soewondo Pati melaluiceramah yang disertai
Metode yang digunakan dengan diskusi/tanya jawab
dalam sosialisasi Program JKN pada saat PKMRS, dan
kepada pasien, antara lain : a) penjelasan langsung di loket
ceramah pada saat PKMRS, b) pendaftaran.

72
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

3. Faktor Proses Dalam Sosialisasi SARAN


Program JKN di RSUD RAA 1. Bagi RSUD RAA Soewondo Pati
Soewondo Pati a. Penambahan tenaga khusus
Proses perencanaan untuk yang menangani sosialisasi
sosialisasi Program JKN kepada Program JKN
pasien, meliputi : perencanaan b. Pelatihan SDM pelaksana
SDM pelaksana sosialisasi, sosialisasi
sarana dan prasarana, c. Perbaikan ruangan di loket
penentuan sasaran sosialisasi, pendaftaran
penyusunan strategi dan metode 2. Bagi Tim BPJS
sosialisasi, serta materi yang a. Mengadakan sosialisasi
akan disampaikan. Koordinasi formal khusus mengenai
pada kegiatan ceramah pada Program JKN
saat PKMRS, yakni tim BPJS b. Leaflet mengenai Program
terutama Sekretaris sering JKN dan BPJS Kesehatan
berkoordinasi dengan BPJS tidak hanya ditempel,
Center, dan koordinasi pada melainkan diberikan kepada
kegiatan penjelasan langsung di setiap pasien yang
loket pendaftaran, yakni BPJS berkunjung ke RSUD RAA
Center dan tim BPJS sering Soewondo Pati
berkoordinasi pada saat ada c. Desain ulang penampilan
masalah atau kendala leaflet serta penambahan
dilapangan. Koordinasi setiap materi pada leaflet
anggota dalam tim BPJS d. Pematangan proses
dilakukan dalam bentuk rapat perencanaan strategi dan
pertemuan, sedangkan metode serta perencanaan
koordinasi antara BPJS kebutuhan sumber daya
Kesehatan dengan tim BPJS e. Peningkatan koordinasi
dilakukan dalam bentuk rapat dalam tim BPJS di RSUD
dan komunikasi intensif melalui RAA Soewondo Pati.
via telepon.
4. Tingkat Pengetahuan Pasien DAFTAR PUSTAKA
Mengenai Program JKN 1. Buku Pegangan Sosialisasi
Peningkatan pengetahuan Jaminan Kesehatan Nasional
pasien setelah sosialisasi (JKN) dalam Sistem Jaminan
Program JKN, diantaranya Sosial Nasional (online).
mengenai manfaat, persyaratan Diunduh dari
kepesertaan, dan alur http://www.depkes.go.id/pdf.php
pendaftaran. Cara mengatasi ?pg=JKN-SOSIALISASI-
perbedaan tingkat pengetahuan ISI_FA_REV, diakses pada
dan pendidikan pasien saat tanggal 14 Maret 2014.
penyampaian informasi 2. Peraturan Presiden Republik
mengenai Program JKN, antara Indonesia Nomor 12 tahun 2013
lain dengan : penjelasan tentang Jaminan Kesehatan
berulang-ulang dan penentuan (online). Diunduh dari
metode serta penggunaan http://www.jkn.kemkes.go.id/atta
bahasa yang disesuaikan chment/unduhan/Perpres%20No
dengan sasaran sosialisasi. .%2012%20Th%202013%20ttg
%20Jaminan%20Kesehatan.pdf,

73
F T ra n sf o F T ra n sf o
PD rm PD rm
Y Y
Y

Y
er

er
ABB

ABB
y

y
bu

bu
2.0

2.0
to

to
re

re
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal),
he

he
k

k
lic

lic
C

C
w om
Volume 3, Nomor 1, Januari 2015 (ISSN: 2356-3346) w om
w

w
w. w.
A B B Y Y.c A B B Y Y.c
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

diakses pada tanggal 3 Mei (BPJS) Kesehatan Makassar


2014. Dalam Mensosialisasikan
3. Fitriani, Rachma, dkk. Kepastian Program Jaminan Kesehatan
Layanan Menjadi Prioritas Nasional (JKN) (online). Diunduh
Kebutuhan Pasien Pada Rumah dari
Sakit Pemerintah Di Provinsi http://repository.unhas.ac.id/bitstr
Bengkulu (online). Universitas eam/handle/123456789/10887/S
Indonesia : Jurnal Manajemen KRIPSI%20Kaderia%20Ikbal%2
Pelayanan Kesehatan Tahun 0E311%2010%20274.pdf?seque
2012 (online). nce=1, diakses pada tanggal 28
http://jurnal.ugm.ac.id/jmpk/articl September 2014.
e/view/2578/2310, diakses pada 10. Notoatmodjo, Soekidjo.
tanggal 15 Maret 2014. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan
4. Absah. Penyuluhan kesehatan. Seni. Rineka Cipta : Jakarta.
Universitas Sumatera Utara 2007
Tahun 2011. 11. Devi, Khosyalia. Koordinasi dan
http://repository.usu.ac.id/bitstrea Pendelegasian Wewenang
m/123456789/21935/4/Chapter% Berpengaruh Positif dan
20II.pdf, diakses pada tanggal 28 Signifikan terhadap Prestasi
April 2014. Kerja Karyawan pada Bagian
5. Mukminin, A. Analisis Sumber Daya Manusia (SDM)
Pengelolaan Program Usaha PT. Perkebunan Nusantara IV
Kesehatan Sekolah (UKS) pada (Persero) Medan (online).
Sekolah Dasar di Kota Diunduh dari
Semarang Tahun 2011. Tesis. http://repository.usu.ac.id/bitstrea
Program Studi Magister Ilmu m/123456789/31419/4/Chapter%
Kesehatan Masyarakat. Pasca 20II.pdf, diakses pada tanggal 17
Sarjana Universitas Diponegoro Juni 2014.
Semarang. 2011 12. Aprilia, Yesie. Analisis
6. Muliati, Laisa. 2014. Program Sosialisasi Program Inisiasi
Jaminan Kesehatan (online). Menyusui Dini dan Asi Eksklusif
Diakses dari kepada Bidan di Kabupaten
http://m.kompasiana.com/post/re Klaten. Diunduh dari
ad/660028/3/mau-jkn- http://eprints.undip.ac.id/23747/1
sukses.html, diunduh pada /Yesie_Aprillia.pdf, diakses pada
tanggal 26 September 2014. tanggal 16 Maret 2014.
7. Yuniarti, Kurnia. Strategi 13. Arifin, Anwar. 1984. Strategi
Implementasi Program Askekin Komunikasi: Sebuah Pengantar
di Rumah Sakit Umum Daerah Ringkas. Bandung: Armico.
Tugurejo Semarang (online). 14. Notoatmodjo, Sukidjo.
Diunduh dari Pendidikan dan Perilaku
http://core.kmi.open.ac.uk/downl Kesehatan. Rineka Cipta :
oad/pdf/11708255.pdf, diakses Jakarta. 2003
pada tanggal 13 Oktober 2014.
8. Budi, Winarno. Kebijakan Publik,
Teori dan Proses. Yogyakarta :
MedPress. 2008.
9. Ikbal, Kaderia. 2014. Strategi
Komunikasi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial

74

You might also like