You are on page 1of 9

ANALYSIS OF WELFARE LEVEL OF WETLAND PADDY FARMERS

IN THE VILLAGE OF HOPE THE SUB DISTRICT OF SUKADANA


KAYONG UTARA NORTH REGENCY

Sari Jasmi*1, Jajat Sudrajat2, Adi Suyatno3


1
Department Of Sosial Economics Agriculture,
2
Faculty Of Agriculture Tanjungpura University,
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi – Pontianak 7824
e-mail:*1Sari.jasmiJS@gmail.com

ABSTRACT

A prosperous society is a society that is able to use the source of income to meet daily
needs. The level of community welfare can be measured from the level of fulfillment of
family needs that includes food and non-food needs, welfare is the fulfillment of basic needs.
The purpose of this research is to analyze the income of household of rice farmer in
Harapan Mulia Village and the level of arranging rice field in Harapan Mulia Village,
Sukadana Sub-district, Kayong Utara Regency. This research use descriptive method with
sample counted 86 responden. The method of analysis used is the analysis of income level
and welfare analysis. Production of paddy with average farmer area 0,60 produced by
farmer in one season is 1.384 kg, farmer income from paddy farming business
Rp.10.584.980 from the analysis of welfare rate of rice famers based on food expenditure
most of the famers are at low welfare level 82.56% followed by medium welfare 17.44 %
and rice famers in paddy field in the village Harapan Mulia not included in the high level of
prosperity.

Keywords: Income, Welfare, Rice Fa


ANALISIS TINGKAT KESEJAHTERAAN PETANI PADI SAWAH
DI DESA HARAPAN MULIA KECAMATAN SUKADANA
KABUPATEN KAYONG UTARA

Sari Jasmi*1, Jajat Sudrajat2, Adi Suyatno3


1
Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian,
2
Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura,
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi – Pontianak 7824
e-mail:*1Sari.JasmiJS@gmail.com

ABSTRAK
Masyarakat yang sejahtera merupakan masyarakat yang mampu menggunakan sumber
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Tingkat kesejahteraan masyarakat bisa
diukur dari tingkat pemenuhan kebutuhan keluarga yang meliputi kebutuhan pangan dan non
pangan, kesejahteraan yang dimaksud adalah terpenuhnya kebutuan dasar. Tujuan penelitan
ini adalah untuk menganalisis besarnya pendapatan rumah tangga petani padi sawah di Desa
Harapan Mulia dan menganalisis tingkat kesejahteraan rumah tangga petani padi sawah di
Desa Harapan Mulia Kecamatan Sukadana Kabupaten Kayong Utara. Penelitian ini
menggunakan metode deskriptif dengan sampel sebanyak 86 responden. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis tingkat pendapatan dan analisis tingkat kesejahteraan.
Produksi padi dengan rata-rata luas lahan petani 0,60 yang dihasilkan petani dalam satu kali
musim sebesar 1.384 kg, pendapatan petani dari usahatani padi sawah Rp.10.584.980 dari
hasil analisis tingkat kesejahteraan petani padi sawah berdasarkan pengeluaran pangan
sebagian besar petani berada pada tingkat kesejahteraan rendah 82.56% diikuti
kesejahteraan sedang 17.44 % dan petani padi sawah di Desa Harapan Mulia tidak termasuk
pada tingkat kesejahteraan tinggi.

Kata Kunci : Pendapatan, Kesejahteraan, Petani Padi Sawah

Pendahuluan komuditas produksi yang dihasilkan


Sektor pertanian di Kecamatan subsektor tanaman pangan, jenis komoditi
Sukadana memang berperan penting dalam yang dihasilkan subsektor ini adalah
sektor perekonomian tidak terkecuali bagi tanaman padi.
penduduk Desa Harapan Mulia, dengan Masyarakat Desa Harapan Mulia
demikian peningkatan produktifitas usaha dimana dikatakan hampir seluruh
tani penting bagi usaha pemerataan masyarakatnya sangat bergantung pada
pendapatan dan meningkatkan sektor pertanian. Apabila kondisi pertanian
kesejahteraan masyarakat perdesaan masyarakat berjalan dengan baik maka
sebagai Negara agraris. Sektor pertanian kesejahteraan masyarakat juga akan
merupakan sektor utama peningkatan meningkat seperti memiliki kondisi
ekonomi kerakyatan, strategi yang perumahan permanen, pendapatan yang
diterapkan disektor ini adalah mencukupi, memiliki tingkat pedidikan dan
meningkatkan daya saing dan menjaga
tingkat kesehatan agar dapat meningkatkan petani berusaha mendapatkan sumber
kesejahteraan masyarakat. penghasilan lain untuk membantu biaya
Kenyataan dilapangan masalah kehidupan dalam memenuhi konsumsi
sebaliknya sebagaian petani padi masih pangan dan non pangan.
belum sejahtera, petani padi banyak Masih banyaknya rumah tangga petani
mengalami masalah dalam kegiatan padi sawah yang belum dapat mengatasi
pertaniannya seperti, banyaknya gangguan masalah kebutuhan pangan dan non pangan
hama, harga pupuk yang semakin mahal disebabkan oleh pengeluaran cukup besar
sementara produksi padi semakin yang dilakukan keluarga petani. Hal ini
menuruan dan harga padi pun disesuaikan dikarenakan suatu pengeluaran rumah
dengan kualitas padi. Apabila tangga dapat dipengaruhi oleh jumlah
dibandingkan dengan biaya produksi yang keluarga, tingkat pendapatan, tingkat
harus dikeluarkan hal ini tentu sangat pendidikan dan luasnya lahan. Pola
berpengaruh terhadap kehidupan petani konsumsi khususnya pangan dapat
padi karena masih banyak petani yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan
berpendapatan belum mencukupi untuk keluarga petani yang mempunyai jumlah
keperluan sehari-hari. Hal ini akan keluarga yang besar. Dapat dipahami yaitu
berpengaruh terhadap kehidupan petani pada tingkat pendapatan yang sama, pada
sawah. keluarga petani yang mempunyai jumlah
Kesejahteraan merupakan tujuan dari keluarga yang relatif banyak ada
seluruh keluarga petani, kesejahteraan kemungkinan tingkat kesejahteraannya
adalah kemampuan untuk memenuhi lebih rendah dibandingkan dengan tingkat
kebutuhan pangan dan non pangan dapat kesejahteraan keluarga petani yang
menggantur pengeluaran. Keluarga yang mempunyai anggota keluarga relatif kecil.
bekerja sebagai petani padi seharusnya Berdasakan masalah tersebut tujuan dari
mendapatkan perhatian untuk dapat penelitian ini yaitu untuk menganalisis
meningkatkan kesejahteraannya tersebut. besarnya pendapatan rumah tangga petani
Usaha pertanian padi sawah memiliki padi sawah di desa harapan mulia dan
ketergantungan yang cukup tinggi terhadap menganalisis tingkat kesejahteraan rumah
keadaan alam menghadapi resiko cukup tangga petani padi sawah di Desa Harapan
besar. Selain keadaan alam petani juga Mula Kecamatan Sukadana.
memiliki kendala yang harus mereka
hadapi seperti modal dan kondisi Metodologi Penelitian
lingkungan yang mendukung Penelitian yang digunakan adalah
keberlangsungan petani padi sawah. metode survei, yaitu penelitian yang
Pendapatan petani sawah belum dilakukan untuk memperoleh fakta-fakta
dapat mencukupi kebutuhan hidup yang dari gejala-gejala dan mencari keterangan-
meliputi kebutuhan pangan maupun non keterangan secara factual dari suatu
pangan rumah tangga petani sawah. Biaya kelompok atau daerah (Nazir, 1989).
kebutuhan hidup yang besar yang tidak Tujuan dari penelitian deskriftif ialah untuk
diimbangi dengan pendapatan yang tinggi menggambarkan secara sistematis, factual
akan mengakibatkan rendahnya tingkat dan akurat mengenai fakta-fakta,sifat serta
kesejahteraan. Oleh karena itu, keluarga hubungan antara fenomena atau peristiwa.
Penentuan lokasi dilakukan secara keberlangsungan usahatani, biaya yang
sengaja yaitu penentuan daerah/lokasi dimaksud adalah biaya yang dikeluarkan
penelitian yang diambil secara sengaja selama musim tanam untuk membiayai
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan proses produksi dan biaya lainnya yang
tertentu sesuai dengan tujuan penelitian berhubungan dengan proses produksi.
(singarimbun,1995). Pengambilan sampel Musim tanam yang dilakukan petani Desa
menggunakan rumus Slovin dan diperoleh Harapan Mulia dilakukan 2 kali tanam
86 petani padi sawah yang dijadikan dalam setahun. Biaya usahatani dalam
responden. Analisis data yang digunakan penelitian ini adalah biaya tenaga kerja,
dalam penelitian ini ada 2 yaitu: biaya produksi benih, pupuk, obat-obatan,
1. Mengetahui pendapatan yang diperoleh dan biaya penyusutan alat.
petani sawah dan selain dari petani a. Biaya Benih
sawah digunakan rumus sebagai berikut: Biaya benih dalam penelitian ini
π = TR-TC ialah biaya yang dikeluarkan oleh petani
Dimana: untuk membeli benih padi. Berdasarkan
π = Masing-masing pendapatan data hasil penelitian di Desa Harapan
bersih yang diterima dari hasil usaha tani Mulia, responden menggunakan benih padi
padi sawah dari hasil produksinya sendiri yaitu
TR = Keseluruhan biaya yang harus menggunakan ulang hasil gabah yang
dikeluarkan dalam kegiatan usahatani. didapatnya. Bibit yang digunakan dalam
TC = Keseluruhan penghasilan yang satu kali musim tanam yaitu sebesar 27 kg
diterima dari usahatani padi. sedangkan petani menggunakan benih rata-
2. Mengukur tingkat kesejahteraan rumah rata sebesar 44 kg dalam setahun dengan
tangga, pengeluaran pangan menurut rata-rata biaya yang dikeluarkan satu kali
kriteria (Gilarso, 1992) yaitu musimRp. 175.814. Benih yang digunakan
a. Apabila pengeluaran pangan sebesar > petani yaitu benih padi ampari dan argo
75% dari pendapatan keluarga dengan jarak tanam 25cm x 2 cm.
petani padi sawah maka tingkat b. Biaya Pupuk
kesejahteraan rendah. Pupuk dalam usahatani berperan penting
b. Apabila pengeluaran pangan sebesar dikarenakan pupuk dimanfaatkan petani
40 – 75 % dari pendapatan keluarga untuk bertujuan untuk merangsang
petani padi sawah, maka kesejahteraan pertumbuhan tanaman padi dan
sedang. perkembangan tanaman serta guna
c. Apabila pengeluaran pangan sebesar < menghasilkan produksi yang lebih baik.
40 % dari pendapatan keluarga, petani Berdasarkan penelitian penggunaan pupuk
padi sawah maka tingkat kesejahteraan yang digunakan oleh petani di Desa
tinggi. Harapan Mulia rata-rata sebesar 242 kg
pertahun dan total biaya pupuk dalam satu
HASIL DAN PEMBAHASAN tahun rata-rata Rp.632.093.
Penggunaan dan Biaya Sarana Produksi c. Biaya Obat-Obatan
Biaya Produksi Obat-obatan yang digunakan petani
Biaya produksi dalam usahatani bertujuan untuk menghidari hama dan
sangat penting perannya untuk penyakit pada tanaman jenis – jenis
pemakaian obat-obatan yang digunakan rata-rata Rp.95813.95 dan biaya upah
oleh petani beragam antara lain Regen, panen rata-rata Rp.185930.2 Biaya upah
score dan virtaco. Berdasarkan hasil tenaga kerja di Desa Harapan mulia rata-
penelitian penggunaan obat-obatan di Desa rata berjumlah Rp. 1.237.442 untuk satu
Harapan Mulia seperti virtaco rata-rata kali musim.
biaya yang dikeluarkan Rp. 268,837, score e. Biaya Penyusutan Alat
rata-rata biaya Rp. 133,023 dan rata-rata Biaya penyusutan dalam penelitian
biaya dikeluarkan regen Rp. 481.860. ini adalah biaya penyusutan dari alat-alat
d. Biaya Tenaga Kerja pertanian. Biaya susut dari alat yang
Biaya tenaga kerja dalam penelitian ini digunakan pertanian adalah cangkul, arit,
yaitu meliputi biaya yang dikeluarkan oleh dan parang. Peralatan ini digunakan petani
petani untuk kegiatan selama proses untuk membantu petani dalam proses
produksi agar usahatani dapat berjalan pemeliharaan dan pengolahan
secara optimal maka dibutuhkan tenaga tanaman.Peralatan yang digunakan petani
kerja yang mengikut sertakan anggota ini tidak habis sekali pakai dalam kegiatan
keluarga petani selain itu petani juga usahatani tetapi dapat digunakan berulang-
melakukan tenaga kerja upahan sebagai ulang, untuk dapat mengetahui biaya
tenaga kerja pembantu dalam usahataninya penyusutan alat yang digunakan petani,
seperti penanaman, penyemprotan dan harus diketahui dahulu jumlah dan harga
panen. Upah tenaga kerja pada penelitian peralatan yang digunakan petani tersebut.
ini sebesar Rp. 70.000 perhari untuk Untuk melihat harga , umur dan
setengah hari yaitu sebesar Rp. 35.000 penyusutan alat dapat dilihat pada Tabel
rata-rata biaya upah dalam tenaga kerja 1.1 berikut ini.
penanaman, biaya upah penyemprotan

Tabel.1 Rata-Rata Jumlah,Umur, Harga, dan Biaya Penyusutan Alat Pertanian (Rp/Thn)
Rata-Rata Biaya
Jenis Rata-Rata Rata-Rata Umur
No Penyusutan
Alat (Unit) Ekonomis (Thn)
Alat(Rp/Thn)
1 cangkul 1,907 3 73.740
2 arit 2,372 3 26.783
3 parang 2,081 3 22.759

Sumber : Analisis Data Primer 2016

Dapat diketahui biaya penyusutan kegunaan lahan sangat penting bagi petani
terbesar adalah biaya penyusutan cangkul dikarenakan jika petani tidak memiliki
yaitu sebesar Rp.73.740 dibandingkan lahan maka tidak akan terjadinya
dengan biaya penyusutan lainnya seperti usahatani. Desa Harapan Mulia merupakan
arit Rp.26.783 dan parang Rp.22.759 sebagian besar penduduknya petani maka
biaya penyusutannya lebih rendah. secara tidak langsung penduduk di Desa
F. Biaya Sewa Lahan Harapan Mulia memiliki lahan usahatani,
Lahan merupakan salah satu yang tetapi tidak semua petani memiliki lahan
berperan penting dalam usahatani, milik pribadi. Ada sebagian petani
menyewa lahan untuk dijadikan masyarakat yang memiliki lahan persawah
usahataninya, mereka yang tidak memiliki tetapi tidak digunakan.
lahan mendapatkan sewaan dari

Tabel.2. Status Penggunaan Lahan Petani Responden


No Petani (Jiwa) Status Lahan
1 35 petani Milik pribadi
2 51 petani Sewa
Sumber : Analisis Data Primer 2016

Dilihat pada Tabel 2 diatas bahwa menghitung berapa Kg Produksi padi yang
sebagian besar petani yang ada di Desa didapat oleh petani, jika produksi padi 10
Harapan Mulia memiliki lahan sewa Kg maka pekerja atau tenaga kerja
berjumlah 51 petani sedangkan lahan milik perontok padi mendapat 1,5 kg dari hasil
pribadi berjumlah 35 petani. Penelitian ini yang di dapat petani responden, untuk
menunjukan bahwa masyarakat Desa membayar dalam bentuk uang petani harus
Harapan Mulia mengatungkan membayar dengan harga yang telah
kehidupannya pada usahatani padi, ditetapkan yaitu sebesar Rp.4000.
walaupun mereka tidak memiliki lahan h. Biaya Pembajakan Tanah
untuk dijadikan usahatani sebisa mungkin Pembajakan tanah merupakan salah
mereka menyewa lahan agar mereka bisa satu kegiatan petani untuk mengolah tanah
usahatani padi. sebelum ditanam dengan cara membalikan
g. Biaya Perontokan tanahnya, kegiatan ini dilakukan dengan
Perontokan padi adalah biaya yang tujuan agar kesuburan tanah tetap terjaga
dilakukan petani untuk melepaskan butir- walaupun sudah ditanami tanaman
butiran padi dari tangkainya, kegiatan ini berulang kali pada tanaman yang sama.
adalah kegiatan yang dilakukan petani Pembajakan tanah dilakukan oleh petani
pasca panen. Berdasarkan dari hasil dengan menggunakan alat tradisional yaitu
penelitian petani di Desa Harapan Mulia memfaatkan cangkul. Desa Harapan Mulia
cara perontokan padi yang dilakukan petani para petani melakukan pembajakan dengan
adalah dengan menggunakan alat direster alat modern yaitu menggunakan traktor
(mesin perontok) proses perontokan agar pembajakan tanah dilakukan secara
menggunkan mesin perontokan lebih cepat. Proses pembajakan tanah dilakukan
efisien dan efektif dibandingkan cara dua kali pembajakan, pertama tanah
tradisonal yang dilakukan petani dengan dibalikan dan masih kasar proses kedua
cara dipukul-pukul, setelah selesai yaitu penghancuran atau pengemburan
perontokan butiran – butiran gabah tanah, biaya pembajakan tanah di Desa
dimasukan kedalam karung dan dibawa Harapan Mulia disesuaikan dengan luas
langsung kerumah. Petani tidak lahan petani. Biaya pembajakan tanah di
menyediakan gudang untuk penyimpanan Desa Harapan Mulia dalam satu tahun
gabah yang telah bersih petani manfaatkan rata-rata sebesar Rp.1.077.907.
rumah untuk penyimpanan. Sistem upah
yang dilakukan petani padi di Desa
Harapan Mulia yaitu dengan cara
Penerimaan bisa meningkatkan kesejahteraannya taraf
Penerimaan usahatani yaitu hasil hidupnya dalam rumah tangga petani.
yang diperoleh petani dari usahataninya, pendapatan petani di Desa Harapan Mulia
besar kecil penerimaan ditentukan oleh dalam setahun sebesar Rp.11.067.384
besarnya produksi yang dihasilkan oleh sedangkan pendapatan usaha lain atau
petani. Luas lahan, pemeliharaan tanaman pekerjaan sampingan petani responden
dan perawatan dapat mempengaruhi hasil yaitu pertahun sebesar Rp.13.651.571.
produksi dari usahatani jika petani
memiliki lahan yang cukup luas tetapi Tingkat Kesejahteraan Berdasarkan
dalam proses pemeliharaan dan perawat Pengeluaran Pangan
kurang maka produksi padi dapat menurun. Pengeluaran suatu rumah tangga
Penelitian di Desa Harapan Mulia rata-rata tidak sama besarnya antara pengeluaran
penerimaan petani sebesar Rp. 15.264.410 rumah yang satu dan yang lainnya, setiap
dalam satu kali musim, hasil penerimaan rumah tangga mempunyai kebutuhan yang
yang didapat oleh petani yaitu hasil berbeda-beda seperti kebutuhan makanan
perkalian dari jumlah produksi yang maupun non makanan. Pengeluaran rumah
didapat oleh petani. tangga juga dipengaruhi oleh anggota
keluarga yang masih menjadi tanggungan
Pendapatan kepala keluarga tersebut. perbedaan ini
Pendapatan petani adalah pendapatan juga mempengaruhi adanya perbedaan
yang didapat oleh usahatani, pendapatan dalam mengkonsumsi suatu barang atau
terdiri dari selisih antara penerimaan jasa.
dengan biaya yang dikeluarkan petani Kebutuhan yang beraneka ragam dan
selama prosese pemeliharaan usahatani. tidak terbatas, pengeluaran suatu rumah
Pendapatan yang dihitung dalam tangga dibatasi oleh tingkat
usahataninya. Biaya usahatani yang pendapatannya, dengan pendapatan yang
dikeluarkan petani padi sawah dalam satu terbatas maka konsumsi terhadap barang
kali musim rata-rata sebesar Rp.4.750.968 harus seimbang dengan kebutuhan yang
penerimaan yang didapat petani satu kali diingikan. Sama hal dengan Desa Harapan
musim dari hasil produksi padi sawah rata- Mulia yang memerlukan kebutuhan barang
rata sebesar Rp. 15.264.410 dan rata-rata dan jasa untuk menunjang
pendapatan petani sebesar Rp.10.513.442. keberlangsungan hidup mereka.
Pada penelitian ini, kebutuhan petani
Pendapatan Luar Usahatani Padi di Desa Harapan Mulia pengeluaran
Pendapatan luar usahatani (on farm) pangan dan non pangan yang dikeluarkan
merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh petani yaitu pengeluaran kebutuhan sehari-
petani diluar usahatani sebagai tambahan hari seperti beras, sayur-sayuran, lauk-pauk
pendapatan, tidak semua petani meliliki dan minyak makan. Sedangkan
pekerjaan sampingan mereka hanya pengeluaran non pangan seperti biaya
menghadalkan usahatani sebagai sumber pendidikan, biaya kesehatan, berikut ini
pendapatan utama, padahal pendapatan adalah data tabel rata-rata pengeluaran
yang didapat diluar usahatani merupakan pangan dan non pangan rumah tangga
salah satu faktor pendorong petani untuk petani di Desa Harapan Mulia.
Tabel. 3. Rata-Rata Pengeluaran Pangan Rumah Tangga Petani
Jenis
Rata-Rata Pengeluaran Presentase
No Pengeluaran
(Rp/ Thn) (%)
Pangan

.1 Beras 4.227.906 26.40


.2 Lauk pauk 5.923.255 36,10
3 Minuman 2.741.534 17,12
4 Bumbu dapur 2.093.023 13,07
5 Minyak goreng 1.026.279 6,40
Jumlah 16.011.997 100

Sumber : Analisis Data Primer 2016

Dilihat pada Tabel 4 diatas pangan lainnya yaitu minyak goreng


menunjukan rata-rata pengeluaran pangan dengan rata-rata sebesar Rp.1.026.279.
petani. Tingkat pengeluaran petani yang Pembiayaan rumah tangga petani
tinggi yaitu pengeluaran beras dengan rata- merupakan biaya pengeluaran konsumsi
rata sebesar 4.227.906, pengeluaran rumah tangga yang berasal dari hasil
pangan yang kedua pengeluaran lauk pauk pendapatan usahatani dan pekerjaan
dengan rata-rata sebesar Rp.5.923.253 sampingan petani. Berdasarkan dari data
berikutnya pengeluaran minum rata-rata pengeluaran pangan petani dapat dilihat
Rp.2.741.534, pengeluaran bumbu dapur tingkat kesejahteraan petani responden di
rata-rata sebesar Rp.2.093.023 dan Desa Harapan Mulia. Dilihat pada Tabel 5
pengeluaran terkecil diantara pengeluaran berikut.

Tabel. 5. Distribusi Petani Padi Berdasarkan Pengeluaran Untuk Pangan (Rp/Thn)


No Presentase Presentase Jumlah Tingkat
Pengeluaran (%) Responden Kesejahteraan

1 >75 82.56 71 rendah


2 40-75 17.44 15 sedang
3 <40 - - -
Jumlah 100 86

Sumber: analisis data primer 2016


Pada Tabel.5. dapat dilihat bahwa tingkat kesejahteraan petani yang diukur
terdapat 71 petani responden yang berada berdasarkan pengeluaran pangan sebagian
pada tingkat kesejahteraan rendah dengan besar petani termasuk dalam kategori
presentase 82.56%, yang termasuk tingkat kesejahteraan rendah. Desa
kategori petani sedang terdapat 15 petani Harapan Mulia sebagian besar
dengan presentase 17.44% dan untuk masyarakatnya utamakan mata
petani yang berada pada kategori sejahtera pencaharian pada hasil produksi padi,
di Desa Harapan Mulia tidak memiliki adanya tingkat kebutuhan hidupan yang
petani responden yang termasuk sejahtera. meningkat membuat pengeluaran akan
Dapat dilihat pada penelitian ini bahwa kebutuhan juga meningkat..
Kesimpulan dan perhatian pemerintah setempat
Berdasarkan hasil penelitian dan terutama Dinas Pertanian dalam
pembahasan yang dilakukan maka dapat menjaga ketersedian pangan terutama
disimpulkan bahwa Produksi padi dengan pada tanaman padi sangat penting
rata-rata luas lahan petani 0,60 yang sehingga petani padi dapat terus
dihasilkan petani dalam satu kali musim meningkatkan hasil produksinya.
sebesar 1.384 Kg, pendapatan petani dari
usahatani padi sawah Rp.10.584.980 dan Daftar Pustaka
dari hasil analisis tingkat kesejahteraan Bishop, C., & W D, T. (1986). Pengantar
petani padi sawah berdasarkan pengeluaran ekonomi pertanian, terjemahkan oleh tim
pangan sebagian besar petanin berada pada Fakultas Ekonomi Universitas Gajah
tingkat analisis kesejahteraan rendah Mada. Yogjakarta: Mutiara Sumber
Widia .
82.56% diikuti kesejahteraan sedang
Gilarso, T. (1992). Pengertian - Pengertian
17.44% dan petani padi di Desa Harapan
Dasar. Yogjakarta: Kanisius
Mulia tidak tinggi berarti rendah. Hartoyo, d., & Aniri, N. B. (2010). Analisis
Tingkat Kesejahteraan Keluarga
Saran Pembudidaya Ikan dan Non Pembudidya
Berdasarkan hasil pembahasan dan Ikan di Kabupaten Bogor. Jurnal Ilmu
kesimpulan, saran yang dapat diberikan Keluarga dan konsumen .
yaitu sebagai berikut: Hendrik. (2011). Analisis Pendapatan dan
1. Masyarakat di Desa Harapan Mulia Tingkat Kesejahteraan Masyarakat
tidak hanya mengutamakan usahatani Nelayan Danau Pulau Besar dan Danau
sebagai mata pencaharian utama, Pulau Bawah Kecamatan Dayun
Kabupaten Siak Provinsi Riau. Jurnal
tingginya tingkat kebutuhan hidup
Perikanan dan Kelautan .
petani dan mahalnya biaya hidup maka
Nazir, M. (1988). Metode Penelitian . Jakarta :
petani harus mencari pekerjaan diluar Ghalia Indonesia
usahatani untuk meningkatkan Singarimbun, e. (1995). Metode Penelitian
pendapatan dalam rumah tangga petani. Survei . Jakarta : Pustaka LP3ES.
2. Antisipasi terhadap rendahnya tingkat Surakhmad, W. (1994). Metode Ilmiah
kesejahteraan para petani perlu arahan Penelitian dan Teknik Penelitian .
Bandung : Tarsito.

You might also like