You are on page 1of 35

APLIKASI SPREADSHEET SEBAGAI PENGOLAH DATA

SPASIAL

ADI MULYADI

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013
ABSTRACT

ADI MULYADI. Spreadsheet Application for Spatial Data Processing. Supervised by Ir. Bregas
Budianto, Ass. Dpl.

Spatial data is the data type that stores local information. Meteorological phenomena are
spatial data, so it is important to have ability to process it. Generally, spatial data are processed by
a specific computer that required both specific hardware and software. This is become a constraint
in spatial data processing. This research aims to develop an additional feature to the common
spreadsheet software, so it can be easily used to analyze spatial data and produce an image as it
output. The additional feature is called EXACT (EXcel as spreadsheet Application for spatial data
proCessing Tool).Thisis a spreadsheet-based application developed byutilizing the Microsoft Excel
macro and add-in features.Macro featuresare usedas compiler of the programming
languagetomakethe main functionof the application, which using Visual Basic for Application
(VBA) as the programming language. The purpose of using add-in features is to make this
application can be easily implemented. This application has been successfullyperformed a simple
spatial data processing.The examples of data processing that has been done are to process raster
data into image and use image processing functions contained in the application to obtain the
required information. The other functions that has succesfully performed by EXACT areoverlaying
multiple images, calculate the length of the coastline, and calculate the area of canopy closure.The
excelence of this application is more flexible to implemented, as it is built on the basis of
spreadsheets that do not require specification of a particular computer, and also it is easy to use. A
software that used to convert an image to raster data is also prepared to supply an equivalent
spreadsheet data for EXACT. The software is called GetPixels. With the addition of software
GetPixels, EXACT are capable to process information in the form of images, such as photos,
satellite imagery, and published weather elements information by Meteorology Climatology and
Geophysics Agency. Thus allows EXACT to process any form of spatial data, so both spreadsheet
and image can be analyzed.

Keywords:Add-in, GetPixels,Image Processing, Microsoft Excel,Spatial Data,Spreadsheet


ABSTRAK

ADI MULYADI. Aplikasi Spreadsheet Sebagai Pengolah Data Spasial. Dibimbing oleh Ir. Bregas
Budianto, Ass. Dpl.

Data spasial merupakan jenis data yang menyimpan informasi lokal. Bidang meteorologi
sangat berkaitan dengan data spasial, karena diperlukan dalam analisis fenomena-fenomena
meteorologi. Umumnya pengolahan data spasial memerlukan komputer dengan spesifikasi
tertentu, baik perangkat lunak maupun perangkat keras. Penelitian ini bertujuan untuk
membangunaplikasi pengolah data spasial yang lebih sederhana yang diberi nama EXACT (EXcel
as spreadsheet Application for spatial data proCessing Tool).EXACT merupakan aplikasi berbasis
spreadsheet yang dikembangkan dengan memanfaatkan fitur makro dan add-inpada Microsoft
Excel. Fitur makro digunakan sebagai media pegkodean bahasa pemrograman untuk membuat
fungsi utama dari aplikasi, bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic for
Application (VBA). Penggunaan fitur add-in bertujuan agar aplikasi dapat lebih mudah
diimplementasikan. AplikasiEXACTdapat melakukan pengolahan data spasial dengan fleksibel.
Contoh pengolahan data yang telah dilakukan adalah mengolah data raster menjadi citra dan
pengolahan citra menggunakan fungsi yang terdapat dalam aplikasi untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan. Selain itu pengolahanyang telah dilakukan oleh EXACT adalah melakukan
overlay beberapa citra, menghitung panjang garis pantai, dan menghitung luas penutupan
tajuk.Kelebihan dari aplikasi ini adalah lebih fleksibel dan mudah digunakan karena dibangun
dengan basis spreadsheet yang tidak membutuhkan spesifikasi komputer tertentu. Pada penelitian
ini juga disusun perangkat lunak GetPixels, yang berfungsi untuk melakukan konversi gambar
menjadi data yang dapat diolah aplikasi EXACT (data x, y, z).Selain itu dengan adanya perangkat
lunak GetPixels, memungkinkan aplikasi EXACT untuk mengolah informasi berupa gambar,
seperti foto, citra satelit, dan informasi unsur cuaca yang dipublikasi Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sehingga pengolahan data spasial dapat dilakukan dengan
input berupa gambar.

Kata kunci: Add-in, Data Spasial, GetPixels,Image Processing,Microsoft Excel, Spreadsheet


PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aplikasi Spreadsheet Sebagai
Pengolah Data Spasial adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal
atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan
dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian
Bogor.
Bogor,April 2013

Adi Mulyadi
NIM G24080067
© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan
sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan, pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah,
penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak
merugikan kepentingan IPB

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk
apa pun tanpa izin IPB
Judul Skripsi :Aplikasi Spreadsheet Sebagai Pengolah Data Spasial
Nama : Adi Mulyadi
NIM : G24080067

Disetujui oleh

Pembimbing I

Ir Bregas Budianto, Ass. Dpl


NIP. 19640308 199403 1 002

Diketahui oleh

Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi

Dr. Ir. Rini Hidayati, MS


NIP. 19600305 198703 2 002

Tanggal Lulus:
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-
Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang
dilaksanakan sejak bulan Januari 2012 ini ialah pengolahan data spasial, dengan judul Aplikasi
Spreadsheet Sebagai Pengolah Data Spasial.
Terima kasih penulis ucapkan kepada BapakBregas Budianto selaku pembimbing.
Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa
dan kasih sayangnya. Serta teman – teman GFM 45 yang selalu mendukung penulis.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, April 2013

Adi Mulyadi
RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 31 Maret 1991,


anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan bapak Aan Ahadiyat
dan ibu Nurhayati. Jenjang pendidikan formal penulis dimulai di
SDIAl-Azhar Kelapa Gading yang diselesaikan pada tahun 2003.
Pendidikan menengah pertama di SMPIAl-Azhar Kelapa Gading,
lulus tahun 2005. Pada jenjang pendidikan menengah atas di SMAN
13 Jakarta dan lulus pada tahun 2008.
Pada tahun 2008 penulis diterima di Institut Pertanian Bogor
melalui jalur SMPTN (SeleksiMasuk Perguruan Tinggi Negeri)
sebagai mahasiswa program studi Meteorologi Terapan Departemen
Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dengan Minor
Sistem Informasi dari Departemen Ilmu Komputer. Selama mengikuti perkuliahan, penulis
menjadi anggota dan pengurus Himpunan Profesi Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB dan
Mimpunan Mahasiswa Meteorologi Indonesia (HMMI). Selain itu penulisberpatisipasi dalam
kegiatan seminar maupun kepanitiaan di kampus. Pada bulan Januari 2012 hingga Februari 2013
penulis melakukan kegiatan penelitian serta tugas akhir sebagai salah syarat untuk mendapatkan
gelar Sarjana Sains mengenai Aplikasi Spreadsheet Sebagai Pengolah Data Spasial, dibawah
bimbingan Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl.
Aplikasi Spreadsheet Sebagai Pengolah Data Spasial

ADI MULYADI

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
pada
Departemen Geofisika dan Meteorologi

DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013
ix

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xi
DAFTAR GAMBAR xi
DAFTAR LAMPIRAN xi
I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 1
II. TINJAUAN PUSTAKA 1
2.1 Sistem Informasi Geografis 1
2.2 Data Spasial 1
2.3 Sumber Data Spasial 2
2.4 Citra Penginderaan Jauh 2
2.5 Microsoft Excel 2
2.5.1 Fitur Makro Pada Microsoft Excel 3
III. METODOLOGI 3
3.1Waktu dan Tempat 3
3.2 Alat dan Bahan 3
3.3 Metode Penelitian 3
3.3.1 Tahap Perencanaan 3
3.3.2 Tahap Analisis 4
3.3.3 Tahap Rancangan 4
3.3.4 Tahap Implementasi 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4
4.1 Tahap Perencanaan 4
4.2 Tahap Analisis 5
4.3 Tahap Rancangan 6
4.3.1 Desain Input 6
4.3.2 Desain Output 8
4.4 Tahap Implementasi 8
4.4.1 Mengolah Data Raster Menjadi Citra 8
4.4.2 Melakukan Overlay 2 Citra 11
4.4.3 Menghitung Panjang Garis Pantai 12
4.4.4 Menghitung Luas Penutupan Tajuk 13
V. KESIMPULAN DAN SARAN 14
5.1 Kesimpulan 14
5.2 Saran 14
x

DAFTAR PUSTAKA 14
LAMPIRAN 15
xi

DAFTAR TABEL

1 Cuplikan dataraster 9
2 Cuplikan data raster yang telah disusun 9

DAFTAR GAMBAR

1 System Development Life Cycle 3


2 Context Diagram 5
3 Flowchart dari aplikasi EXACT 5
4 Antarmuka Aplikasi EXACT 6
5Form input dari makro Data 6
6Form input dari makro Visualisasi 6
7Form input dari makro Visualisasi (GetPixels) 7
8Form input dari makro Overlay 7
9Form input dari makro Panjang Garis Pantai 7
10Form input dari makro Luas Penutupan Tajuk 7
11Form input dari makroAdjusting Cell Value 7
12Antarmuka GetPixels 8
13Contoh Data Raster 8
14Hasil pengolahan data hujan dengan menggunakan skala 3warna 10
15Hasil pengolahan data radiasi matahari dengan menggunakan skala 3warna 10
16Hasil pengolahan foto satelit GMS (masing-masing worksheet) 11
17Hasil pengolahan foto satelit GMS (gabungan) 11
18Hasil overlay peta dasar pulau Jawa dengan data suhu permukaannya 12
19aFractal unit 200 km 12
19bFractal unit 50 km 12
20 Peta dasar Indonesia 13
21Foto tajuk (hitam-putih) 13

DAFTAR LAMPIRAN

1 Diagram alir perangkat lunak GetPixels 15


2Diagram alir makro Data 16
3Diagram alir makro Visualisasi Data Raster 17
4Diagram alir makro Visualisasi Data Gambar 18
5Diagram alir makro Overlay 19
6Diagram alir makro Panjang Garis Pantai 20
7Diagram alir makro Luas Penutupan Tajuk 21
8Instalasi Aplikasi EXACT v1.0 22
1

I PENDAHULUAN II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Latar Belakang 2.1 Sistem Informasi Geografis


Pada umumnya, pengolahandata Sistem Informasi Geografis (SIG)
spasial dilakukan dengan bantuan perangkat adalahsuatusistem informasi yang
lunak tertentu. Perangkat lunak yang umum dapatmemadukan antara grafis dengan data
digunakan diantaranya adalah ER Mapper,
teks(atribut) obyek yang dihubungkan
Surfer, Arc View, dan Arc GIS. Masing –
masing perangkat lunak memiliki kelebihan secarageografis di bumi. Sisteminteraktif ini
tersendiri yang dapat mempermudah dapatmeintegrasikan data spasial
penggunanya dalam mengolah data spasial. (petavektordan citra digital), atribut
Namun masing – masing perangkat lunak (tabelsistem basis data), dan komponen
memiliki kebutuhan akan spesifikasi penting lainnya(Prahasta2005).Komponen–
komputer tertentu agar dapat berjalan secara komponeninformasi kenampakangeografis
optimal. Jika spesifikasi tersebut tidak
meliputi :
dipenuhi oleh komputer maka perangkat
lunak tidak akan bekerja secara optimal atau a.Posisi Geografis
bahkan tidak bisa digunakan sama b.Atribut
sekali.Untuk mengatasi kendala tersebut, c.Hubungan Keruangan
diperlukan perangkat lunak pengolah data d.Waktu
spasial yang lebih sederhana dan fleksibel.
Microsoft excel pada dasarnya adalah 2.2 Data Spasial
perangkat lunak yang digunakan untuk Menurut Chang (2002), data secara
mengolah data dalam bentuk spreadsheet. umum adalah representasi fakta dari dunia
Namun dengan adanya fitur makro, nyata. Data dapat disajikan dalam berbagai
perangkat lunak ini memiliki potensi untuk bentuk, antara lain:
dikembangkan menjadi alat pengolah data • Bentuk Uraian (Deskriptif).
spasial dengan menggunakan baris dan • Bentuk Tabular.
kolom sebagai koordinat titik. Selain itu • Bentuk Grafik dan Diagram.
perangkat lunak ini juga tidak membutuhkan • Bentuk Peta.
spesifikasi komputer yang khusus serta Sedangkan, data spasial secara
perangkat lunak ini lebih sederhana. sederhana dapat diartikan sebagai data yang
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini memiliki referensi ruang kebumian
dilakukan untuk membangun aplikasi (georeference).
berbasis spreadsheet sebagai perangkat Data spasial merupakan informasi
lunak pengolah data spasial dengan mengenai bumi termasuk permukaan bumi,
memanfaatkan fitur makro pada Microsoft bawah permukaan bumi, perairan, kelautan,
Excel. Selain itu aplikasi ini juga dan bawah atmosfir. Setiap bagian dari data
memanfaatkan fitur add-in yang terdapat tersebut selain memberikan gambaran
pada Microsoft Excel. Tujuannya adalah tentang suatu fenomena, juga selalu dapat
agar aplikasi ini dapat dengan mudah memberikan informasi mengenai lokasi dan
digunakan oleh pengguna. Dengan juga persebaran dari fenomena tersebut
menggunakan fitur add-in, aplikasi ini dapat dalam suatu wilayah di permukaan bumi.
ditambahkan kedalam menu tab yang Chang (2002) menjelaskan mengenai
terdapat pada Microsoft Excel, sehingga pentingnya posisi lokasi, yaitu:
dapat lebih mudah untuk diimplementasikan. 1. Pengetahuan mengenai sebuah lokasi
dari suatu aktifitas, memungkinkan
1.2 Tujuan adanya keterhubungan dengan aktifitas
Penelitian ini dilakukanuntuk mengkaji lain atau elemen lain dalam daerah yang
potensi penggunaan fitur makro sama atau dalam lokasi yang berdekatan
padaMicrosoft Excel 2010dalam melakukan dengan daerah tersebut.
pengolahan data spasialsederhana pada 2. Pengetahuan mengenai lokasi
bidang metorologi. memungkinkan diperhitungkannya jarak,
pembuatan peta, serta memberikan
arahan dalam membuat keputusan spasial
yang bersifat kompleks.
2

Menurut Puntodewo et al (2003), data dihasilkanberdasarkan teknik


spasial mempunyai 2 bagian penting perhitungan tersendiri. Padaumumnya
yangmembuatnya berbeda dari data lain, data ini merupakan sumber data atribut.
yaitu informasi lokasi dan informasi atribut
yang dapat dijelaskan sebagai berikut: 4. Data GPS
• Informasi lokasi atau informasi spasial. Teknologi GPS memberikan terobosan
Contoh yang umum adalah informasi lintang penting dalammenyediakan data bagi
dan bujur, termasuk diantaranya informasi SIG. Keakuratanpengukuran GPS
datum dan proyeksi. Contoh lain dari semakin tinggi denganberkembangnya
informasi spasial yang bisa digunakan untuk teknologi. Data ini
mengidentifikasikan lokasi misalnya adalah biasanyadirepresentasikan dalam format
Kode Pos. vector.
• Informasi deskriptif (atribut) atau
informasi nonspasial. Suatu lokalitas bisa 2.4 Citra Penginderaan Jauh
mempunyai beberapaatribut atau properti Penginderaan jauh (atau disingkat
yang berkaitan dengannya; contohnya jenis inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi
vegetasi, populasi, pendapatan per tahun, data dari sebuah objek atau fenomena oleh
dan sebagainya. sebuah alat yang tidak secara fisik
melakukan kontak dengan objek tersebut
2.3 Sumber Data Spasial atau pengukuran atau akuisisi data dari
Menurut Puntodewo et al (2003), SIG sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat
membutuhkanmasukan data yang bersifat dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat,
spasial maupun deskriptif.Beberapa sumber pesawat luar angkasa, satelit, kapal atau alat
data tersebut antara lain adalah: lain (Purwadhi 2001). Contoh dari
1. Peta analog penginderaan jauh antara lain satelit
(antara lain peta topografi, peta tanah.) pengamatan bumi, satelit cuaca, memonitor
Peta analog adalah peta dalam bentuk janin dengan ultrasonik dan wahana luar
cetakan.Pada umumnya peta analog angkasa yang memantau planet dari orbit.
dibuat dengan teknikkartografi, sehingga Inderaja berasal dari bahasa Inggris
sudah mempunyai referensispasial seperti remote sensing, bahasa Perancis
koordinat, skala, dan arah mata angin. télédétection, bahasa Jerman fernerkundung,
Peta analog dikonversi menjadi peta bahasa Portugis sensoriamento remota,
digital dengan berbagai cara. Referensi bahasa Spanyol percepcion remote dan
spasial dari peta analogmemberikan bahasa Rusia distangtionaya. Di masa
koordinat sebenarnya di permukaanbumi modern, istilah penginderaan jauh mengacu
pada peta digital yang dihasilkan. kepada teknik yang melibatkan instrumen di
Biasanya petaanalog direpresentasikan pesawat atau pesawat luar angkasa dan
dalam format vektor. dibedakan dengan penginderaan lainnya
seperti penginderaan medis atau
2. Data dari sistem Penginderaan Jauh fotogrametri. Walaupun semua hal yang
(antara lain citra satelit dan foto- berhubungan dengan astronomi sebenarnya
udara)Data Pengindraan Jauh dapat adalah penerapan dari penginderaan jauh
dikatakan sebagaisumber data yang (faktanya merupakan penginderaan jauh
terpenting bagi SIG yang intensif), istilah "penginderaan jauh"
karenaketersediaanya secara berkala. umumnya lebih kepada yang berhubungan
Dengan adanyabermacam-macam satelit dengan teresterial dan pengamatan cuaca
di ruang angkasa denganspesifikasinya (Weng 2009).
masing-masing, kita bisa
menerimaberbagai jenis citra satelit 2.5 Microsoft Excel
untuk beragam tujuanpemakaian. Data Microsoft Excel2010adalah
ini biasanya direpresentasikan programspreadsheetyangtermasuk kedalam
dalamformat raster. perangkat lunak Microsoft Office2010.
Perangkat lunak spreadsheetdigunakanuntuk
3. Data hasil pengukuran lapangan menghitung, menganalisis, dansecara
Contoh data hasil pengukuran lapang visualmerepresentasikan datanumerik.
adalah data batasadministrasi, batas SepertiprogramMicrosoft Office2010lainnya,
kepemilikan lahan, batas persil,batas hak berbagai fungsi dan komponenuntuk
pengusahaan hutan, dsb., yang memasukkandan mengeditdata
3

dalamMicrosoft Excel dengan kebutuhan. Contoh lain adalah


2010dimuatpadatabribbon. Didalamnya dengan macro, pengguna dapat membuat
terdapat formulastandar, fungsi, dan fungsiyang belum tersedia pada fungsi
grafikyang memungkinkanpengguna dengan standard yang disediakan oleh excel, melalui
cepatdan akuratmelakukan perhitungandari macro berupaUser Defined Function(UDF).
yang paling dasarsampai yang paling III METODOLOGI
kompleks. Denganexcel, penggunadapat
membuatlembar kerjayangmenarik 3.1 Waktu dan Tempat
danterorganisasi dengan baik,yang Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
membantu merekauntuk mengelola Januari – Juni 2012 diWorkshop
datasecara efektif(Story dan Walls 2011). Instrumentasi Meteorologi.
Microsoft Excel 2010 memiliki
1048576 baris dan 16384 kolom. Baris dan 3.2 Alat dan Bahan
kolom tersebut yang akan dimanfaatkan Alat yang digunakan dalam penelitian
sebagai koordinat sebuah titik. Pengolahan ini adalah perangkat lunakMicrosoft Excel
data dapat dilakukan pada beberapa layer, 2010 danVisual Studio 2010.
seperti halnya pengolahan pada perangkat
lunak berbayar, pada Microsoft Excel yang 3.3 Metode Penelitian
menjadi layer adalah worksheet. Jumlah System Life Cycle (SLC), atau siklus
worksheet pada Microsoft Excel dibatasi hidup sistem, adalah proses evolusioner
oleh jumlah memori penyimpanan, yaitu yang diikuti dalam menerapkan system atau
maksimal sebesar 1 GB per 1 file. Artinya subsistem informasi berbasis komputer
jumlah worksheet yang terdapat dalam 1 file (McLeod2004). Tahapan yang terdapat
spreadsheettidak terbatas selama besar file dalam SLC dapat dilihat pada Gambar 1.
belum mencapai 1GB dan setelah mencapai
1GB tidak dapat menambah worksheet
lagipada file tersebut. Namun untuk
penggunaan optimumnya disarankan tidak
lebih banyak dari 250 worksheet (layer) per
1 file.

2.5.1 Fitur Macro Pada Microsoft Excel


Macro adalah sederetan fungsi dan
perintah program yang disimpan dalam
menu Visual Basic. Microsoft Excel
menyediakan fitur untuk merekam aktivitas
yang dilakukan oleh
penggunanyamelaluitools -> macro ->
record new macro (Jacobson 2000).
Record new macro berguna untuk
merekamaktivitas yang dilakukan dan Gambar 1System Development Life
merubahnya menjadi baris-baris program. Cycle.(Mc Leod 2004)
Namun macro juga dapat digunakan untuk
membuat perintah atau fungsi melalui Empat tahap pertama pada SLC terdiri
bahasa VBA atau Visual Basic for dari tahap perencanaan, analisis,
Application yang merupakan bahasa perancangan, dan implementasi disebut
pemrogramansederhana dan mudah untuk siklus hidup pengembangan sistem (System
dipelajari. Semakin besar pemahaman Development Life Cycle atau SDLC).
tentang bahasa VBA maka semakin banyak Sedangkan tahap kelima (penggunaan)
prosedur atau perintah-perintah yang dapat adalah tahap yang berlangsung sampai tiba
dibuat untuk memudahkan perkerjaan waktunya untuk merancang sistem tersebut
dengan Microsoft Excel. kembali.
Contoh sederhana dari kegunaan macro Aplikasi EXACT dibuat berdasarkan
adalah untuk melakukan pekerjaanyang metode yang dibatasi padapengembangan
banyak secara berulang. Penggunaan macro sistem saja atauSystem Development Life
akan mempermudah pekerjaan dengan cara Cycle(SDLC).
menyusun perintah untuk melakukan
pekerjaan tersebut berulang kali dan sesuai 3.3.1 Tahap Perencanaan
4

Tahap ini bertujuan untuk mendefinisi Desain proses bertujuan untuk


masalah, menentukan tujuan sistem, dan menentukan urutan kejadian, mulai dari
mengidentifikasi kendala sistem.Hal tersebut input sampai outputnya. Dalam hal ini,
dilakukan agar perangkat lunak yang dibuat pengguna (user) sistem akan memberikan
sesuai dengan yang diharapkan. inputberupa data raster, data yang diketikkan
melalui keyboard, dan yang dipilih
3.3.2 Tahap Analisis menggunakan mouse.
Analisis kebutuhan meliputi
identifikasi jenis inputdan bentuk perangkat 3.3.4 Tahap Implementasi
lunak yang akan dibangun. Analisis juga Tahap implementasi (penerapan)
dilakukan pada perangkat lunak yang telah merupakan kegiatan memperoleh dan
ada dengan tujuan untuk merancang mengintergrasikan sumber daya fisik dan
perangkat lunak baru atau memperbaruinya. konseptual yang menghasilkan suatu sistem
Pada tahap ini dilakukan analisis yang bekerja. Pada tahap ini dilakukan
bagaimana bentuk sistem yang dibutuhkan pengkodean dan pengujian pada perangkat
untuk mengolah data spasial dan bagaimana lunak.
cara membangun sistem tersebut. Pengujian dilakukan dengan
Untuk mendapatkan gambaran yang memberikan input berupa data raster
lebih jelas mengenai sistem yang akan kedalam aplikasi, kemudian melakukan
dikembangkan, maka dilakukan analisis analisis dengan outputnya. Analisis
pemodelan program untuk mengetahui apa bertujuan untuk mengetahui apakah output
yang akan menjadi masukan, bagaimana yang dihasilkan sudah sesuai yang
prosesnya, dan keluaran yang akan diharapkan.
dihasilkan. Pemodelan program ini Aplikasi ini
digambarkan dalam bentuk Data Flow diimplementasikanmenggunakan komputer,
Diagram (DFD) untuk mengetahui proses dengan arsitektur sistem stand alone pada
yang dilakukan oleh sistem. lingkungan windows untuk memberikan
kemudahan pada pengguna. Tujuan aplikasi
3.3.3Tahap Rancangan ini dibuat berbasis Windows karena
Tahap ini bertujuan untuk menentukan merupakan sistem operasi yang digunakan
proses dan data yang diperlukan oleh sistem oleh sebagian besar pengguna komputer .
yang akan dibuat. Selanjutnya melakukan
persiapan rancangan sistem yang terinci dari IV Hasil dan Pembahasan
tahap analisis dan memilih konfigurasi
terbaik untuk mengembangkan sistem. 4.1 Tahap Perencanaan
Desain perangkat lunak yang akan di Hasil akhir dari penelitian ini adalah
buat terdiri dari beberapa tahap, yaitu: dapat dimanfaatkannya Microsoft Excel2010
• Desain Input untuk mengolah data spasial. Pengolahan
Desain input yang dibangun pada aliran data spasial yang dimaksud adalah
perangkat lunak bertujuan agar pengguna pengolahan yang masih sederhana, inputnya
dapat mengakses informasi dengan mudah dapat berupa data raster maupun gambar.
dan efisien. Input data pada sistem ini Untuk input berupa data raster dapat diolah
berupa data raster, data yang diketikkan langsung, namun jika berupa gambar harus
melalui keyboard, dan yang dipilih konversi terlebih dahulu menjadi data raster.
menggunakan mouse. Perangkat lunak pengolah data spasial
• Desain Output yang biasa digunakan seperti ArcGIS, ER
Desain output dari perangkat lunak ini Mapper, dan lainnya, merupakan perangkat
dirancang agar informasi yang disajikan lunak berbayar. Selain itu pengguna
dapat memenuhi kebutuhan (khususnya mahasiswa) umumnya tidak
penggunanya.Output yang diharapkan memahami keseluruhan proses pengolahan
dariperangkat lunak iniberupa spreadsheet yang dilakukan perangkat lunak tersebut.
pada Microsoft Excelyang menampilkan Terkadang pengguna juga memerlukan lebih
gambar atau citra. Gambar atau citra yang dari satu perangkat lunak untuk
muncul merupakan gabungan dari sel – sel mendapatkan hasil yang diinginkan,
yang memiliki nilai berbeda sehingga sehingga menjadi lebih rumit. Namun,
memunculkan warna yang berbeda. permasalahan yang paling mendasar adalah
• Desain Proses spesifikasi komputer yang diperlukan oleh
perangkat lunak berbayar. Jika spesifikasi
5

komputer (minimum requirement) yang Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa


dimiliki pengguna tidak sesuai dengan yang pergerakan informasi berawal dari pengguna
diminta oleh perangkat lunak, pengguna (user) dan berakhir kembali ke pengguna.
tidak dapat menggunakan perangkat lunak Informasi yang diijinkan dalam sistem untuk
tersebut. diproses yaitu data raster. Input terebut pada
Berangkat dari permasalahan diatas, Context Diagram diinisialisasikan dengan
penelitian ini memanfaatan Microsoft nama data masukan.
Excel2010 untuk membuat aplikadi Setelah data dimasukan maka
pengolah data spasial yang lebih fleksibel, selanjutnya dilakukan tahap proses
murah, dan efisien.Microsoft Excel mengolah data raster menjadi citra. Proses
merupakan perangkat lunak berbasis pengolahan dapat dilihat pada Gambar 3.
Windows, sehingga dapat digunakan oleh
pengguna (khususnya mahasiswa) yang
umumnya menggunakan sistem operasi
Windows. Selain itu tidak dibutuhkan
spesifikasi komputer yang khusus atau
membayar biaya tambahan, karena
Microsoft Excel merupakan aplikasi standar
yang terdapat pada setiap komputer berbasis
Windows.
Yang menjadi kelemahan dari
Microsoft Excel adalah tidak mampu
mengolah data spasial dengan resolusi tinggi
untuk wilayah yang luas. Hal tersebut terjadi
karena terbatasnya jumlah sel (baris dan
kolom) dan kemampuan mengolah data.
Semakin banyak data yang diolah, prosesnya
akan semakin lambat. Maka untuk mengatasi
masalah tersebut data yang diolah harus
disesuaikan atau dibatasi. Jika data itu
memiliki resolusi tinggi, maka wilayah
cakupan yang dapat diolah berkurang.
Sebaliknya, jika data beresolusi rendah,
wilayah cakupan bertambah. Solusi lainnya
adalah dengan cara memecah data tersebut
kedalam beberapa worksheet,kemudian
diolah secara terpisah.
Gambar 3 Flowchart dari aplikasi EXACT
4.2 Tahap Analisis
Pada tahap ini ditemukan kelemahan
Setelah melakukan identifikasi
dan kelebihan dari aplikasi yang akan di
masalah, maka tahap selanjutnya adalah
buat, serta dicari solusinya. Kelemahan
menganalisa dan mencoba membuat solusi
dari permasalahan tersebut. pertama, seperti yang telah dijelaskan pada
Untuk menggambarkan aliran tahap perencanaan adalah ketidakmampuan
dalam mengolah data spasial dengan resolusi
informasi dan perubahan yang terjadi maka
tinggi. Solusi yang dapat diterapkan adalah
digunakan Data Flow Diagram (DFD).
dengan memecah data tersebut kedalam
Secara umum sistem yang dibuat
beberapa worksheet sehingga tiap worksheet
digambarkan dalam DFD tingkat nol atau
berisi data dengan resolusi yang mampu
disebut juga Context Diagram yang dapat
diolah. Kelemahan kedua adalah terbatasnya
dilihat pada Gambar 2.
tipe data yang dapat diolah, yaitu hanya
berupa data raster (x,y,z). Solusi yang dapat
EXACT diterapkan adalah dengan melakukan
konversi data spasial yang akan diolah
menjadi bentuk raster (x,y,z). Contoh
Gambar 2 Context Diagram perangkat lunak yang digunakan untuk
melakukan konversi adalah GetPixels, yang
merupakan perangkat lunak yang juga dibuat
6

pada penelitian ini, sebegai perangkat lunak Raster, dan Visualisasi Data
bantu. Gambar).
Kelebihan dari aplikasi ini adalah 2. Overlay yang berisi 1 makro
aplikasi ini diharapkan menjadi aplikasi (Overlay).
pengolah data spasial sederhana yang 3. Perhitungan yang berisi 2 makro
fleksibel. Sehingga mudah untuk (Panjang Garis Pantai dan
diimplementasikan, serta tidak memerlukan LuasPenutupan Tajuk).
spesifikasi komputer tertentu. Selain itu 4. Tools yang berisi 1 makro
yang menjadi kelebihan adalah dengan (Adjusting Cell Value).
adanya perangkat lunak GetPixels, Penggunaan aplikasi Visual Studio 2010
memungkinkan aplikasi ini mengolah memungkinkan dibuatnya add-in untuk
berbagai macam citra, untuk berbagai Microsoft Excel 2010, sehingga aplikasi
kebutuhan. Hal ini menjadi salah satu EXACT dapat tampilsebagai toolbar. Hal
keuntungan, karena dapat digunakan untuk tersebut diharapkan memberikan keleluasaan
mengolah data-data keluaran Badan serta kemudahan pengguna dalam proses
Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pengolahan informasi.
(BMKG) yang umumnya berupa citra atau
gambar, serta citra dari satelit landsat dan Aplikasi EXACT pada ribbon Ms. Excel 2010
GMS.

4.3 Tahap Rancangan


Yang menjadi inti dari aplikasi ini
adalah :
1. Mengolah data raster menjadi citra.
2. Melakukan overlay beberapa citra untuk
mendapatkan informasi yang diperlukan.
3. Menghitung panjang garis pantai.
4. Menghitung luas penutupan tajuk.
Setelah menentukan fungsi utama dari
aplikasi ini, selanjutnya dilakukan proses
desain aplikasi. Proses desain aplikasi
EXACT meliputi : desain input, desain
output, dan desain proses.
Gambar 4 Antarmuka apikasi EXACT
4.3.1 Desain Input
Desain input pada aplikasi ini Toolbar berguna untuk mengakses
dibangun sedemikian rupa sehingga seluruh makro yang terdapat padaaplikasi,
pengguna dengan mudah menggunakan seperti :
fungsi-fungsi yang ada untuk mendapatkan 1. Data
informasi yang diinginkan. Input aplikasi ini Merupakan makro untuk menyusun data
terdiri atas input data raster dan input data raster kedalam bentuk yang dapat diolah
dalam bentuk citra. Input yang berupa data oleh aplikasi.
raster dapat langsung diolah menggunakan
fungsi – fungsi yang terdapat didalam
aplikasi EXACT, sedangkan input yang
berupa citra harus di konversi terlebih
dahulu sebelum dapat diolah. Citra dapat
dikonversi menjadi data raster menggunakan
perangkat lunak ER Mapper 7.1 atau
menggunakan perangkat lunak GetPixels.
Antarmuka aplikasi yang dibangun
memanfaatkan antar muka perangkat lunak Gambar 5 Form input dari makro Data
Microsoft Excel 2010, seperti terlihat pada
gambar 4. Ada 4 tab yang merupakan bagian Pengguna dapat memilih data dari
dari aplikasi EXACT, yaitu : worksheet mana yang akan diolah dengan
1. Pengolahan Data yang berisi 3 memilih worksheet yang tersedia pada
makro (Data, Visualisasi Data
7

combo box Data. Sedangkan untuk hasil


menggunakan combo box Hasil.

2. Visualisasi Data Raster


Merupakan makro untuk menampilkan
citra hasil olahan dari data raster.

Gambar 8 Form input dari makro Overlay


Pengguna dapat memilih data yang
menjadi layer pertama dengan memilih
lokasi worksheet dari data tersebut pada
combo box L1. Data pada layer kedua
dapat dipilih pada combo box L2. Hasil
dari proses overlay akan ditampilkan
Gambar6 Form input dari makro Visualisasi pada worksheet hasil.
Data Raster
Pengguna dapat memilih data dari 5. Panjang Garis Pantai
worksheet mana yang akan diolah dengan Merupakan makro untuk menghitung
memilih worksheet yang tersedia pada panjang garis pantai dari citra tertentu.
combo box Data. Sedangkan untuk hasil Data input untuk fungsi ini harus berupa
menggunakan combo box Hasil. peta dasar dari wilayah yang akan
dihitung panjang garis pantainya (tanpa
3. Visualisasi Data Gambar ada batas daerah administrasi dan atribut
Merupakan makro untuk menampilkan lainnya).
menampilkan citra hasil olahan dari data
raster. Data raster yang diolah oleh
fungsi ini merupakan hasil olahan dari
perangkat lunak GetPixels.

Gambar 9 Form input dari makro Panjang


Garis Pantai

Gambar 7 Form input dari makro Visualisasi Pengguna dapat memilih data dari
Data Gambar worksheet mana yang akan diolah dengan
memilih worksheet yang tersedia pada
Pengguna memasukan nilai dari masing- combo box Data. Sedangkan hasil dapat
masing komponen (RGB) yang akan dilihat pada text box Hasil.
diolah dengan memilih worksheet yang
tersedia pada combo box Data. 6. Luas Penutupan Tajuk
Sedangkan untuk hasil menggunakan Merupakan makro untuk menghitung
combo box Hasil. luas penutupan tajuk. Data input untuk
fungsi ini harus berupa foto tajuk /
4. Overlay kanopi dalam format hitam-putih.
Merupakan makro untuk melakukan
overlay 2 citra atau lebih.
8

Gambar 10 Form input dari makro Luas


Penutupan Tajuk

Pengguna dapat memilih data dari


worksheet mana yang akan diolah dengan
memilih worksheet yang tersedia pada
combo box Data. Sedangkan hasil dapat
dilihat pada text box Hasil
9

Perangkat Lunak GetPixels ditampilkan dalamworksheet Microsoft


Perangkat lunak ini digunakan untuk Excel 2010. Nilai komponen merah (R)
melakukan konversi data berupa gambar dan ditampilkan dalam worksheet merah, biru
foto (data berformat jpg, gif, dan jpeg) (B) dalam worksheet biru, dan hijau (G)
menjadi bentuk raster. Perangkat lunak dalam worksheet hijau.
GetPixels disusun menggunakan Microsoft
Visual Studio 2010. Sebagian kode yang 4.4 Tahap Implementasi
menyusun perangkat lunak ini diperoleh dari Pada tahap ini dilakukan pengkodean
halaman web www.csharp-indonesia.com aplikasi dengan bahasa pemrograman Visual
dan sebagian lainnya merupakan bagian dari Basic for Application(VBA), kode program
penelitian ini. yang dibangun sesuai dengan dokumentasi
Perangkat lunak GetPixels berfungsi yang dilakukan pada tahap analisis dan
mengambil nilai warna dari tiap koordinat rancangan. Hasil dari pengkodean berupa
gambar kemudian dikeluarkan dalam format ketujuh makro yang telah disebutkan
spreadsheet. Diagram alir dari perangkat sebelumnya pada tahap rancangan. Diagram
lunak GetPixels dapat dilihat pada bagian alir dari masing-masing makro dapat dilihat
lampiran, sedangkan antarmuka perangkat pada bagian lampiran.
lunakdapat dilihat pada gambar 12. Setelah pengkodean aplikasi selesai,
maka dilakukan pengujian terhadap
hasilnya. Pada tahap pengujian diperiksa
setiap fungsi dari aplikasi apakah
memberikan hasil keluaran yang benar.

4.4.1 Mengolah Data Raster Menjadi


Citra
Pengolahan data dimulai dengan
membuka file dari data yang akan diolah,
contoh data masukan dapat dilihat pada
gambar 11. X merupakan koordinat bujur
dan Y merupakan koordinat lintang,
sedangkan sisanya merupakan parameter.

Gambar 12 Antarmuka GetPixels

4.3.2 Desain Output


Output aplikasi EXACT meliputi hasil
pengolahan data input menggunakanmakro-
makro yang telah disebutkan sebelumnya
pada tahap rancangan, kemudian hasilnya
ditampilkan dalam worksheet Microsoft
Excel 2010. Hasil pengolahan data input
yang berupa citra, sebenarnya merupakan
gabungan dari banyak sel yang memiliki
nilai berbeda, sehingga masing-masing sel Gambar 13 Contoh Data Raster
memilki warna yang berbeda. Gabungan
(susunan) sel bernilai yang terdapat didalam Data yang terdapat pada contoh diatas
sebuah worksheet akan menampilkan citra. merupakan data satelit TRMM yang telah
Output yang berupa sel-sel bernilai disimpan dalam bentuk Microsoft Excel
memungkinkan dilakukannya pengolahan Comma Separated Values File (.csv).
lanjutan, seperti melakukan overlay Setelah data dibuka menggunakan Microsoft
beberapa citra, menghitung panjang garis Excel, kemudian pilih parameter apa yang
pantai, dan luas penutupan tajuk, sehinga akan diolah, misalnya curah hujan. Cuplikan
dapat menghasilkan informasi yang data curah hujan yang akan diolah dapat
diinginkan. dilihat pada tabel 1. Setelah itu data akan
Sedangkan output dari perangkat lunak disusun ulang menggunakan makro Data,
GetPixels berupa nilai dari setiap komponen tujuannya agar data dapat diolah lebih lanjut.
(RGB) dari gambar yang diolah. Nilai dari Contoh data yang telah disusun dapat dilihat
masing-masing komponen tersebut pada tabel 2.
10

Tabel 1 Cuplikan dataraster Keterangan :


X Y Rain (mm) N : Nilai dari sel dengan koordinat
95 6 3 (x,y)
C : Nilai maksimal dari parameter
95 5.75 1 yang akan diolah
95 5.5 1 C3 : Nilai C dibagi 3
95 5.25 3 B = (N / C3) * 255
G = [ (N – C3) / C3 ] * 255
95 5 3
R = [ ((N – (2/3 * C)) / C3 ] * 255
Tabel 2 Cuplikan data raster yang telah 5. Variabel C3 , M, O, dan P
disusun digunakan karena pengolahan data
Y Z X menggunakan skala 3 warna.
Apabila pengolahan dilakukan
95 95.25 95.5 menggunakan skala 4 warna, maka
6 3 18 10 variabel yang digunakan adalah C4 ,
5.75 1 7 7 M, O, P, dan 1 variabel tambahan
5.5 1 22 55 (misalnya Q). Untuk skala 5 warna
digunakan C5 , M, O, P, dan 3
5.25 3 11 29 variabel tambahan (misalnya Q dan
5 3 2 1 R).
6. Jadi setiap bertambah 1 skala
Selanjutnya data raster akan diolah warna, maka bertambah 1 variabel
menjadi citra dengan menggunakan makro dalam perhitungan. Begitu pula
Visualisasi Data Raster, makro ini memiliki nilai C yang akan dibagi sebanyak
cara kerja yang sama dengan makro Data, jumlah skala warna.
yaitu menyusun data raster masukan
kemudian memberikan keluaran pada sheet 3 skala  C3
lain. Yang membedakannya adalah keluaran 4 skala  C4
dari makro Visualisasi Data Raster 5 skala  C5
merupakan kumpulan sel yang telah diberi
warna hingga membentuk suatu citra. 7. Tentukan warna apa yang menjadi
Berikut ini merupakan cuplikan kode indikator untuk nilai terendah dan
untuk memberikan warna pada cell: tertinggi.
8. Karena skala yang digunakan
adalah 3 warna, maka dibuat 3
kondisi.
9. Kondisi pertama apabila nilai
Dengan x dan y merupakan koordinat dari parameter atau nilai sel ≤ 1/3 nilai
data pada worksheet tersebut (baris dan maksimal akan diberi warna gradasi
kolom). Sedangkan R, G, dan B masing- biru.Berikut ini merupakan
masing adalah nilai dari komponen red, cuplikan kode yang digunakan :
green, danbluedari citra. Besarnya nilai R,
G, dan B dimulai dari 0 (hitam) sampai 255
(putih). Untuk data seperti curah hujan,
radiasi matahari, suhu, dan kelembaban
pengolahan data dilakukan dengan 10. Kondisi kedua apabila nilai
menggunakan logika berikut : parameter atau nilai sel diantara 1/3
1. Tentukan skala warna yang akan hingga 2/3 nilai maksimal akan
digunakan. Misalnya menggunakan diberi warna gradasi kuning.
3 warna. Berikut ini merupakan cuplikan
2. Tentukan nilai maksimal dari kode yang digunakan :
parameter yang akan diolah.
3. Tentukan variabel yang akan
digunakan dalam perhitungan.
4. Variabel yang digunakan adalah N,
C, C3, R, G, dan B.
11

11. Kondisi ketiga apabila nilai Hasilnya akan terbagi kedalam 3


parameter atau nilai sel diantara 2/3 worksheet, yang masing-masing berisi nilai
nilai maksimal hingga nilai warna merah, biru, dan hijau dari gambar
maksimal akan diberi warna gradasi masukan. Kemudian ketiganya dapat diolah
merah. Berikut ini merupakan menggunakan makro Visualisasi Data
cuplikan kode yang digunakan : Gambar. Berikut ini merupakan cuplikan
kode yang digunakan :

12. Nilai sel akan diolah sesuai dengan


ketiga kondisi tersebut. Pada pengolahan ini tidak diperlukan
kondisi – kondisi ataupun skala warna,
Hasil pengolahan dengan seperti pada pengolahan sebelumnya. Nilai
menggunakan skala 3 warna untuk RGB diambil dari nilai sel dari tiap
parameter hujan dan radiasi matahari dapat worksheet hasil keluaran dari perangkat
dilihat pada gambar 14 (hijau-kuning-biru) lunak GetPixels. Nilai komponen merah (R)
dan gambar 15 (biru-kuning-merah). akan diambil dari worksheet merah yang
Untuk data masukan yang berupa berisi nilai warna merah dari setiap
gambar, misalnya foto dari satelit GMS, koordinat pixel dari gambar atau citra yang
pengolahannya berbeda dengan data curah akan diolah. Begitu pula nilai komponen
hujan dan radiasi matahari. Data harus hijau (G) dan biru (B), yang masing –
diubah kedalam bentuk raster terlebih masing terdapat pada worksheet hijau dan
dahulu dengan menggunakan perangkat biru. Contoh pengolahan dapat dilihat pada
lunak GetPixels. Hasil keluaran dari gambar 16 dan 17. Gambar 16 menunjukkan
perangkat lunak GetPixels meupakan nilai pengolahan masing-masing sheet, sedangkan
warna dari setiap koordinat pixel dari gambar 17 merupakan gabungan dari ketiga
gambar masukan. sheet.

Gambar 14 Hasil pengolahan data hujan dengan menggunakan skala 3warna

Gambar 15 Hasil pengolahan data radiasi matahari dengan menggunakan skala 3warna
12

Gambar 16 Hasil pengolahan foto satelit GMS (masing-masing worksheet)

Gambar 17 Hasil pengolahan foto satelit GMS (gabungan)

4.4.2 Melakukan Overlay 2 Citra sedangkan data penumpuknya adalah data


Pada dasarnya overlay merupakan raster dari peta dasar daerah tersebut. Data
teknik menumpuk 2 atau lebih gambar / raster dari peta dasar hanya berisikan 2 nilai,
layer / citra untuk menghasilkan gambar / yaitu 255 dan 0. Logika yang digunakan
layer / citra baru yang memiliki informasi didalam makro overlay adalah sebagai
gabungan. Contohnya, jika yang ditumpuk berikut, nilai 255 (warna putih) berarti data
adalah visualisasi data suhu permukaan tersebut bukan merupakan peta dasar dan
suatu daerah dengan peta dasar daerah tidak akan mengganti nilai warna dari data
tersebut, maka akan diperoleh informasi suhu permukaan dengan koordinat yang
tentang sebaran suhu permukaan di daerah sama, sedangkan berlaku sebaliknya untuk
tersebut. Dengan begitu dapat diketahui nilai 0 (warna hitam). Dengan begitu peta
bagian mana saja dari daerah tersebut yang dasar akan menumpuk diatas data suhu
bersuhu permukaan tinggi atau rendah. permukaan, sehingga diperoleh informasi
Makro overlay pada aplikasi EXACT sebaran suhu permukaan daerah tersebut.
bekerja dengan cara mengganti nilai warna Hasil pengolahan dari makro overlay dapat
pada sel yang akan ditumpuk dengan nilai dilihat pada gambar 18. Pengolahan yang
warna sel yang menumpuknya. Hal tersebut dilakukan adalah melakukan overlay peta
dapat dilakukan dengan cara menyamakan dasar pulau Jawa dengan data suhu
koordinat kedua sel. Untuk melakukan permukaan pulau Jawa. Berikut ini
overlay terlebih dahulu tentukan data dari merupakan cuplikan kode yang digunakan :
worksheet mana yang akan ditumpuk dan
ditentukan juga data yang akan
menumpuknya. Untuk contoh diatas, data
yang ditumpuk adalah data suhu permukaan
dari daerah tersebut,
13

Gambar 18 Hasil overlay peta dasar pulau Jawa dengan data suhu permukaannya

4.4.3 Menghitung Panjang Garis Pantai Aplikasi EXACT menggunakan


Garis pantai merupakan area pendekatan yang sama untuk melakukan
bertemunya daratan dengan lautan.Panjang perhitungan garis pantai. Dengan
garis pantai merupakan jumlah kumulatif menggunakan peta dasar dari daerah yang
dari panjang area tersebut.Akan tetapi akan dihitung panjang garis pantainya.
sebenarnya panjang garis pantai tidak dapat Logika yang digunakan pada makro
diukur secara tepat, karena adanya pasang Panjang Garis Pantai adalah sebagai berikut:
surut air laut yang mengakibatkan seringnya 1. Besarnya fractal unit pada
terjadi perubahan garis pantai. Selama ini perhitungan ini adalah 1 sel = 1
penghitungan panjang garis pantai dilakukan unit.
dengan cara membentuk poligon khayal 2. Menentukan ukuran panjang1 unit
pada bagian luar dari perta dasar. Hasil sel (dalam satuan cm).
perhitungan dipengaruhi oleh besarnya 3. Menghitung jumlah sel dengan
interval dari setiap unityang biasa disebut nilai 0 (warna hitam), yang
fractal unit(jarak antara 1 titik dengan titik merupakan peta dasar.
lainnya pada garis pantai yang akan diukur). 4. Mengalikan jumlah sel dengan
Semakin kecil intervalnya hasil perhitungan nilai 0 dengan ukuran panjang
panjang garis pantai akan semakin besar. 1 unit sel.
Contohnya adalah penggunaan fractal unit 5. Hasil perkalian merupakan
200 km (gambar 19a) dan 50 km (gambar panjang garis pantai pada gambar.
19b) pada perhitungan panjang garis pantai 6. Kemudian bagi hasilnya dengan
dari negara Inggris. skala peta dasar.

Dari logika tersebut dapat dihitung


panjang garis pantai sebenarnya, dengan
syarat peta yang di gunakan memiliki skala
yang tepat dan tidak memiliki garis-garis
administratif atau garis lain selain garis
pantai. Hal tersebut dilakukan untuk
menghidari kekeliruan dalam perhitungan.
Contoh pengolahan yang dilakukan
menggunakan peta dasar Indonesia (Gambar
20) dengan skala 1 : 25000000, sehingga
didapatkan hasil sebesar 92130 km. Hasil
tersebut mendekati panjang garis pantai
(sumber :http://en.wikipedia.org/wiki/Coastline_paradox) Indonesia sesungguhnya, World Research
Gambar 19 a.Fractal unit 200 km(kiri) Institute (WRI) untuk pengukuran tahun
2009, yaitu sebesar 95000 km (sumber :
b. Fractal unit 50 km(kanan) http://www.wri.org/publication/content/8135).
14

Gambar 20 Peta dasar Indonesia

4.4.4 Menghitung Luas Penutupan Tajuk Logika yang digunakan pada makro
Penutupan tajuk merupakan area atau Luas Penutupan Tajuk adalah sebagai
wilayah yang diatasnya terdapat kanopi atau berikut :
tajuk, sehingga menghalangi lewatnya sinar 1. Menghitung jumlah sel
matahari. Perhitungan luas penutupan tajuk keseluruhan dari foto tajuk.
biasanya dilakukan dengan mengukur luas 2. Menghitung jumlah sel dengan
bayangan tajuk. Secara sederhana, akan nilai 0 (warna hitam).
dibuat poligon menggunakan tali dan patok 3. Menghitung presentasi jumlah sel
yang ditancapkan di tanah. Lalu tali akan dengan nilai 0 terhadap jumlah sel
mengelilingi banyangan tajuk hingga keseluruhan.
membentuk poligon, luas dari poligon 4. Presentasi yang didapat
tersebut yang disebut luas penutupan tajuk. merupakan presentasi luas
Aplikasi ini menggunakan pendekatan penutupan tajuk.
serupa untuk menghitung luas penutupan
tajuk. Denganmenggunakan foto tajuk yang Contoh pengolahan menggunakan foto
diambil dari bawah. Pada foto, tajuk akan tajuk seperti pada gambar 21.
berwarna lebih gelap (jika foto diambil dari
bawah tajuk) daripada sekitarnya. Hal
tersebut dikarenakan tajuk menghalangi
lewatnya cahaya matahari. Jadi ketika foto
tajuk berformat hitam-putih, daerah berwana
hitam adalah tajuk dan yang berwana putih
adalah daerah yang tertembus sinar
matahari.
Untuk mengolah foto tajuk digunakan
perangkat lunak GetPixels untuk
mendapatkan nilai warna dari tiap pixel.
Hasilnya akan tersimpan kedalam 3 sheet,
yang masing-masing berisi nilai warna
merah, biru, dan hijau. Kemudian dengan Gambar 21 Foto tajuk (hitam-putih)
menggunakan aplikasi EXACT, nilai warna
pada ketiga sheet tersebut akan dikonversi, Hasil yang didapat adalah penutupan
sehingga hanya akan diperoleh 2 nilai tajuk sebesar 73%. Besarnya luas penutupan
warna, yaitu 255 (putih) dan 0 (hitam). Sel tajuk yang didapat tidak dalam ukuran suatu
yang memiliki nilai warna <100 akan diubah skala tertentu, melainkan dalam persen. Hal
nilainya menjadi 0. Sedangkan sel dengan tersebut dikarenakan tidak diketahuinya luas
nilai >100 akan diubah nilainya menjadi pasti dari daerah yang ada di dalam foto.
255. Tujuannya agar foto memiliki kontras
yang jelas antara tajuk dan bukan tajuk.
15

V KESIMPULAN DAN SARAN Microsoft Excel sebagai aplikasi spreadsheet


dalam melakukan pengolahan data spasial.
5.1 Kesimpulan Diantaranya adalah dalam, membuat stick
Penelitian ini memanfaatkan fitur plot dari arah angina atau arus laut, membuat
makro dan Visual Basic for Application peta kontur dari data DEM suatu daerah,dan
(VBA) dariMicrosoft Exceluntuk membuat membuat peta isohyet, isobar, maupun
aplikasi EXACT. Aplikasi inidapat isoterm. Hal terebut sangat dimungkinkan
dimanfaatkan sebagai alat bantu untuk karena dengan menggunakan fitur makro
mengolah data spasial dengan dari Microsoft Excel dapat dibuat aplikasi
memanfaatkan spreadsheet.Pengolahan data sebagai alat bantu pengolah data spasial
spasial tersebut diantaranya : visualisasi dari sesuai dengan kebutuhan. Baik membuat
data raster, melakukan pengolahan dari aplikasi baru atau menyempurnakan aplikasi
beberapa layer data raster, menghitung yang telah ada, seperti aplikasi EXACT,
panjang garis pantai, dan menghitung luas yang kemudian dapat disesuaikan dengan
penutupan tajuk.Sejauh ini EXACT mampu kebutuhan.
mengolah data yang berbentuk raster (x,y,z).
EXACT merupakan alat bantu yang DAFTAR PUSTAKA
fleksibel dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna, serta tidak Cezar P. 2000. Graphics and Image
membutuhkan spesifikasi komputer tertentu. Processing. [dalam] Proceedings of
Selain itu yang menjadi nilai lebih dari alat SIBGRAPI 2000.
bantu ini adalah dibuatnya bentuk add-in Chang K. 2002.Introduction to Geographic
dari aplikasi ini, sehingga mudah untuk Information Systems. New York :
diimplementasikan. McGraw-Hill.
Pada penelitian ini juga disusun Jacobson R. 2000. Microsoft Excel 2000
perangkat lunak GetPixels dengan Visual Basic for Application
menggunakan Visual Studio 2010. Fundamentals. Jakarta : Elex Media
Perangkat lunak ini merupakan alat bantu Komputindo.
yang digunakan untuk melakukan konversi McleodR. 2004. Management Information
file berbentuk gambar dengan format seperti Systems : A Study of Computer-based
.jpg, .jpeg, dan .gif kedalam bentuk data Information Systems. 9th Edition. New
yang dapat dibaca oleh aplikasi EXACT Jersey: Pearson Education Inc.
(data x, y, z). Dengan adanya perangkat Prahasta E.2005. Konsep-Konsep Dasar
lunak GetPixels, memungkinkan aplikasi Sistem Informasi Geografis. Bandung:
EXACT untuk mengolah informasi berupa Informatika.
gambar, seperti foto, citra satelit, dan Purwadhi FSH. 2001. Interpretasi Citra
informasi unsur cuaca yang dipublikasi Digital. Jakarta : PT Gramedia
Badan Meteorologi Klimatologi dan Widiasarana Indoneisa (Grasindo).
Geofisika (BMKG). Sehingga pengolahan Puntodewo A, Dewi S, Tarigan J.
gambar dapat dilakukan untuk mendapatkan 2003.Sistem Informasi Geografis untuk
informasi yang dibutuhkan. Pengelolaan Sumberdaya Alam.
Aplikasi-aplikasi berbayar seperti
[Internet]. Bogor (ID): CIFOR. Hlm 8-
ArcGIS memang menyediakan fitur-fitur
yang lebih beragam dan kompleks, namun 10; [diunduh 2013 Mar 7]. Tersedia
sebernarnya tidak seluruhnya diperlukan pada:http://www.cifor.org/publications
dalam pengolahan yang akan dilakukan, /pdf_files/Books/SIGeografis/SIG-
sehingga tidak sebanding dengan uang yang part-2.pdf
harus dikeluarkan. Alat bantu pengolah data Story L and Walls D. 2011. Microsoft Office
spasial berupa aplikasi EXACT ini 2010 Fundamentals. Boston,
diharapkan menjadi solusi dari permasalahan Massachusetts : Course Technology.
tersebut, yaitu sebuah alat bantu yang gratis Weng Q. 2009. Remote Sensing and GIS
(freeware), terbuka untuk dikembangkan Integration (Theories, Methods, and
(open source), serta sesuai dengan Application). New York : McGraw-
kebutuhan (cost effective). Hill.

5.2 Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan bisa
mengkaji lebih banyak potensi dari
15

LAMPIRAN

1. Diagram alir perangkat lunak GetPixels

MULAI

Input data :
Gambar
(.jpg .jpeg .gif)

color = image.getpixel (X,Y)


R = color.R
G = color.G
B = color.B

NilaiKompon NilaiKompone NilaiKomp


enMerah (R) nHijau (G) onenBiru
(B)

Microsoft Excel

WorksheetKo WorksheetKo Worksheet


mponenMera mponenHijau Komponen
h (R) (G) Biru (B)

SELESAI
16

2. Diagram alirmakro Data

MULAI

Input data :
Raster
(X, Y, Z)

Looping (Y)
└Looping (X)

Index Nilai X Index NilaiY Nilai Z


= Index Baris = Index Kolom = NilaiSel

End
Looping (X)
Tidak └Looping (Y)

Ya

WorksheetHasil
(data raster
telahtersusun)

SELESAI
17

3. Diagram alir makro Visualisasi Data Raster(Untuk 3 Skala Warna)

MULAI

Input data :
Raster
(X, Y, Z)

Looping (Y) C = Zmax


└Looping (X) C3 = C / 3

M = (Z / C3) * 255
Z, B, G, dan R O = [ (Z – C3) / C3 ] * 255 Z, C dan C3
P = [ ((Z – (2/3 * C)) / C3 ] * 255

Tidak Tidak
Z ≤ 1/3 C 1/3 C< Z ≤ 2/3 C 2/3 C< Z ≤ C

Ya Ya Ya

End
Looping (X)
Tidak └Looping (Y)

Ya

WorksheetHasil
(data raster
telahdivisualisasi)

SELESAI
18

4. Diagram alir makro Visualisasi Data Gambar

MULAI

Input data : Raster Input data :Raster Input data : Raster


(X, Y, Zred) (X, Y, Zgreen) (X, Y, Zblue)
(R) (G) (B)

Looping (Y)
└Looping (X)

End
Looping (X)
Tidak └Looping (Y)

Ya

WorksheetHasil
(data raster
telahdivisualisas
i)

SELESAI
19

5. Diagram alir makro Overlay

MULAI

Input data :
Raster
(X, Y, Z)

Looping (Y)
└Looping (X)

PetaDasar
NilaiZ pada(X, Y) = 0
Ya

Tidak

End
Looping (X)
Tidak └Looping (Y)

Ya

Data
telahdiovelayde
nganpetadasar

SELESAI
20

6. Diagram alir makro Panjang Garis Pantai

MULAI

Input data : panjangsel( mm)


Raster dan
(X, Y, Z)|| Z = 0 atau 255 skalapeta (cm)

C = jumlahselbernilai 0 (Z = 0)

𝐂𝐂 ∗ 𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩 𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬 (mm)


𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬𝐬 𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩𝐩 (cm)

PanjangGarisP
antai (km)

SELESAI
21

7. Diagram alir makro Luas Penutupan Tajuk

MULAI

Input data :
Raster
(X, Y, Z)

Z ≤ 100 Z> 100

Konversi Konversi
NilaiSel NilaiSel

NilaiSel = 0 NilaiSel = 255

C = jumlahselbernilai 0
D = jumlahsemuasel

𝐂𝐂
𝐱𝐱 𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏𝟏%
𝐃𝐃

LuasPenutupan
Tajuk (%)

SELESAI
22

8. Instalasi Applikasi EXACT v1.0

Microsoft Excel 2010


1. Copy File Add-in (2010) EXACT v1.0.xlamdari folder EXACT ke C:\
2. Copy File Logo.jpg dari folder EXACT ke C:\
3. Buka Microsoft Excel 2010
4. Pilih File  Options  Customize Ribbon  Import / Export  Import Customization File
 Pilih file EXACT v1.0.exportedUI dari folder EXACT
5. Pada ribbon pilih tab Developer  pilih Add-Ins  pilih Browse
 Pilih file Add-in (2010) EXACT v1.0.xlam dari C:\
6. Aplikasi EXACT v1.0 telah terinstal kedalam Microsoft Excel 2010
7. Aplikasi EXACT dapat diakses melalui ribbon Microsoft Excel 2010 (pada ribbon akan
muncul 3 tab baru : Pengolahan Data, Overlay, dan Perhitungan)

Microsoft Excel 2003 & 2007


1. Copy File Add-in (2003 & 2007) EXACT v1.0.xlamdari folder EXACT ke C:\
2. Copy File Logo.jpg dari folder EXACT ke C:\
3. Buka Microsoft Excel 2003 atau 2007
4. Klik logo Microsoft Office (pojok kiri atas)  pilih excel options  pilih tab Add-Ins 
klik Go
5. Akan muncul form daftar add-ins yang telah terinstall  pilih browse
 Pilih file Add-in (2003 & 2007) EXACT v1.0.xlam dari C:\
6. Aplikasi EXACT v1.0 telah terinstal kedalam Microsoft Excel 2003 atau 2007
7. Untuk mengakses EXACT tambahkan Quick Access Toolbar View Code terlebih dahulu,
dengan cara berikut : Klik logo Microsoft Office (pojok kiri atas)  pilih excel options 
pilih tab Customize  pada combobox “Chose commands from” pilih “Developer Tab”
 pilih View Code
8. Icon View Code akan muncul pada Quick Access Toolbar (sebelah logo Microsoft Office)

Perangkat Lunak GetPixels

Perangkat lunak GetPixels dapat di akses dari folder EXACT, pada file GetPixels.exe

Catatan : Segala bentuk pertanyaan terkait EXACT dan GetPixels, seperti Password, Project
Code , Error, dan lain-lain dapat disampaikan melalui email ke alamat
adi.mulya@hotmail.com

You might also like