Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Ganoderma is a pathogen cause rot root desease which attack the plant with a wide
range of ages. It is necessary to do research to know level of acacia plant resistance at
1 month and 3 months on Ganoderma infection. The research aims was to determine the
effect of Ganodermainfecton on acacia resistance at the age of 1 month and 3 month.
The research used a factorial completely randomized design which consist of two
treatment factor namely Ganoderma and age of seedling. Ganoderma treatment is
control (G0), Ganoderma from palm oil (G1), Ganoderma from the acacia host (G2),
Ganoderma from the rubber host (G3). The age treatment of seedling is 1 month acacia
seedlings and 3 month acacia seedlings. Each treatment was repeated 3 times with 4
plants per replication resulting in 96 experimental units. Research observation variable
is desease severty index by in vivo and dry weight of the plant. The result showed
Ganoderma is pathogenic in 1 month acacia seedling with a severity index value of 0,6
and 3 month acacia seedling with a severity index value of 1. Dry weight of plant
control treatment of acacia seedling age 3 months higher than other treatment that is
11,27. 3 month old acacia seedlings are more susceptible and rapidly cause symptoms
of Ganoderma infection than 1 month old acacia seedlings.
653
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 653 - 658
karena hilangnya produktifitas tanaman akasia pada umur 1 bulan dan 3 bulan
dan kematian. terhadap infeksi Ganoderma spp.
Ganoderma merupakan fungi Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
golongan basidiomycetes penyebab pengaruh infeksi Ganoderma spp.
penyakit busuk akar yang di tandai dengan terhadap ketahanan akasia umur 1 bulan
adanya tubuh buah yang menempel pada dan 3 bulan.
batang apabila tingkat serangan sudah METODE PENELITIAN
tinggi. Penyakit ini dapat menular melalui Penelitian dilaksanakan di Rumah
kontak akar pohon yang sakit ke pohon Kasa Laboratorium Silvikultur Fakultas
yang sehat maupun perpindahan spora dari Kehutanan Universitas Tanjungpura.
pohon yang terinfeksi (Flood et al, 2000). Waktu penelitian selama 8 bulan yaitu Mei
Untuk dapat berkembang Ganoderma 2016 sampai dengan Desember 2016
membutuhkan nutrisi dari inangnya yaitu dimulai dari persiapan, pengerjaan dan
dengan cara menginfeksi dan pengujian sampai dengan pengolahan data.
mendegradasi lignin, selulosa, dan Alat-alat yang digunakan antara lain;
hemiselulosa yang merupakan komponen hotplate, autoclave, laminar air flow,
penyusun dinding sel tanaman. Selama timbangan analitik, polybag, dan
proses infeksi berlangsung patogen akan polytube. Bahan-bahan yang digunakan;
tumbuh dan berkembang di dalam jaringan isolat Ganoderma sp., Potato Dextrose
tanaman. Agar (PDA), semai akasia umur 1 bulan
Pada penelitian pendahulu dan 3 bulan, tanah, alkohol 70%, akuades,
mengatakan bahwa Ganoderma mampu clorox 25%, amoxilin, asam laktat.
menginfeksi tanaman kelapa sawit umur 4 Isolat Ganoderma yang digunakan
bulan sehingga menimbulkan gejala berasal dari inang kelapa sawit (Elaeis
nekrotik pada akar. Hal ini karenakan pada guineensis Jacq), akasia (Acacia
akar tanaman kelapa sawit mengandung mangium), dan karet (Hevea brasiliensis)
kadar lignin yang tinggi sehingga menjadi yang merupakan koleksi dari
sumber makanan untuk perkembangan Laboratorium Silvikultur Fakultas
Ganoderma (Risanda, 2008). Sedangkan Kehutanan Universitas Tanjungpura.Isolat
penelitian yang dilakukan oleh Herliyana dikulturkan kembali pada media Potato
(2012) mengatakan bahwa Ganoderma Dextrose Agar (PDA) kemudian
bersifat patogenik pada tanaman sengon diinkubasi selama 7 hari pada suhu ruang
umur 1 bulan yang memiliki jaringan akar dalam kondisi steril. Isolat yang tumbuh di
masih muda yang sudah terbentuk jaringan media PDA digunakan sebagai inokulum
berkayu. untuk diinokulasikan pada tanaman.
Dari uraian diatas diketahui bahwa Inokulasi dilakukan dengan melukai akar
Ganoderma juga mampu menyebabkan semai akasia kemudian ditempeli
penyakit pada tanaman dengan usia semai potongan isolat Ganoderma yang telah
sehingga perlu untuk dilakukannya dibagi menjadi 6 bagian tiap cawan
penelitian dalam mengetahui ketahanan petri,setiap satu bagian ditempelkan ke
654
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 653 - 658
akar tanaman yang telah dilukai. Lalu semai (A). Perlakuan Ganoderma terdiri
ditutup dengan plastik wrap dan dari 4 faktor yaitu kontrol (G0),
diletakkan pada tanah Ganoderma dari inang kelapa sawit (G1),
kembali.Pengamatan dengan melihat Ganoderma dari inang akasia (G2),
kondisi fisik tanaman berdasarkan Ganoderma dari inang karet (G3) dan
(Tompong dan Kunasakdakul, 2014) umur semai yaitu umur semai akasia 1
selanjutnya menghitung indeks keparahan bulan (A1) dan umur semai akasia 3 bulan
penyakit dengan menggunakan rumus: (A2). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3
N kali dengan 4 tanaman setiap ulangan
IKP =
Z sehingga terdapat 96 unit
Keterangan: percobaan.Parameter pengamatan dalam
IKP = Indeks keparahan penyakit penelitian ini adalah Indeks keparahan
N = Kategori serangan per individu
penyakit dan berat kering tanaman. Data
Z = Jumlah individu yang digunakan
yang dianalisis statistik yaitu berat kering
(Sneh et al., 2004)
tanaman.
Penelitian menggunakan Rancangan
Acak Lengkap Faktorial dengan 2 faktor
perlakuan yaitu Ganoderma (G) dan umur
G0A1 (Kontrol)
4
G1A1 (Ganoderma dari
3,5 inang kelapa sawit)
G2A1 (Ganoderma dari
3
inang akasia)
2,5 G3A1 (Ganoderma dari
Umur 1 bulan Umur 3 bulan inang karet)
2 G0A2 (Kontrol)
1,5
1 0,9 G1A2 (Ganoderma dari
1 0,6 0,6 inang kelapa sawit)
0,5 0,3 0,4 G2A2 (Ganoderma dari
0 0 inang akasia)
0 G3A2 (Ganoderma dari
G0A1 G1A1 G2A1 G3A1 G0A2 G1A2 G2A2 G3A2
inang karet)
Gambar 1. Indeks Keparahan Penyakit akasia umur 1 bulan dan 3 bulan. (Desease Severity Index of the
Age acacia in 1-month and 3-months).
655
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 653 - 658
656
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 653 - 658
b b b
a a a a
Gambar 2. Berat kering tanaman akasia umur 1 bulan dan 3 bulan. (Dry Weight og Acacia Plant Age 1-
month and 3-months).
657
JURNAL HUTAN LESTARI (2017)
Vol. 5 (3) : 653 - 658
658