You are on page 1of 14

KEBIJAKAN INDONESIA DALAM MELARANG EKSPOR MINERAL MENTAH

TAHUN 2009-2014
(Studi Kasus: Larangan Ekspor Mineral Mentah Nikel ke Tiongkok)

Oleh:
Gusti Satriawan,
Wawan487@yahoo.com
Pembimbing: Drs. Syafri Harto, M.Si
Jurusan Ilmu Hubungan Internasional ± Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28293- Telp/fax.
0761-63277

Abstract
This research will explain why Indonesia banned the export of raw minerals out of State that is
described in the study case of a ban on the export of nickel mineral to Tiongkok. The purpose of this
research is to find out how the mining mineral in Indonesia, and how the necessity of Tiongkok about
nickel mineral in Indonesia and to discover why Indonesia banned the export of nickel mineral to
Tiongkok that is listed in the regulations No.4 of 2009. Indonesia is reputed to be the world's largest
exporter of minerals but why Indonesia banned the export of nickel minerals to abroad in the middle of
the conditions under which each country sought to increase his country's export value respectively.

The method that used is library research where the data were obtained from sources that are
relevant to the research problems are discussed. This research uses the perspective of mercantilism, and
theories of foreign policy as well as the concept of national interest according to Jack C.Plano and Roy
Olton.
The results of this research indicate that the purpose of Indonesia stop the export of raw nickel
minerals to Tiongkok is to increase the export value of nickel minerals that will be exported. Through the
regulations No.4 of 2009, Indonesia aims to improve mine activities by attempting to build a smelter or
tools to process the raw nickels in order to increases the sell value of nickel aboard. Construction of the
smelter in Indonesia is expected to increase revenue through exports of nickel from Indonesia to abroad.

Keywords: Mining, nickel, Smelters, Regulations No.4 of 2009.

I. PENDAHULUAN daya alam dikenal sebagai sebuah negara


kaya sering menjadi salah satu tujuan para
Penelitian ini merupakan suatu investor yang ingin mencari keuntungan
kajian dalam ilmu hubungan internasional yang banyak atas sumber daya alam yang
yang akan berupaya untuk menjelaskan ada di Indonesia.
motivasi Indonesia dibalik kebijakan
pemberhentian ekspor mineral mentah Salah satu kekayaan alam yang
khususnya nikel. Energi adalah kebutuhan dmiliki oleh Indonesia yang banyak menarik
dasar manusia yang tidak dapat dihindari hati para investor asing untuk berinvestasi di
ketercukupannya. Indonesia sebagai suatu Indonesia adalah hasil alam Indonesia
negara yang memiliki kelimpahan sumber berupa pertambangan atau hasil tambang.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 1


Pertambangan menjadi salah satu aspek semua bahan tambang mentah diolah dan
investasi yang menjanjikan keuntungan yang diproduksi menjadi barang setengah jadi
sangat besar bagi para aktor yang sebelum diekspor ke luar negeri dengan kata
berkecimpung di dalamnya. Keuntungan lain, setiap investor pertambangan dilarang
yang banyak dan juga aktor yang terlibat mengekspor hasil tambang Indonesia dalam
dalam sektor pertambangan memiliki jumlah rupa barang mentah. Pengolahan barang
yang sangat banyak, membuat pemerintah tambang mentah ini menjadi barang
Indonesia sebagai tuan rumah diharapkan setengah jadi harus dilakukan di Indonesia
mampu melakukan sesuatu agar sektor baru di ekspor, langkah ini diambil oleh
pertambangan tidak dimonopoli oleh pemerintah Indonesia agar Indonesia
investor asing. mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Melihat fenomena banyaknya aktor Kebijakan mengharuskan barang
dan keuntungan yang didapat dari sektor mentah diolah di dalam negeri
pertambangan membuat pemerintah mengharuskan para investor di Indonesia
Indonesia mengambil langkah tegas untuk membuat smelter sendiri agar dapat
mengatur jalnnya investasi asing dibidang mengolah bahan mentah menjadi barang
pertambangan di Indonesia yang diharapkan setengah jadi yang memiliki nilai lebih besar
dapat menjaga kepentingan nasional dan dibanding dengan barang mentah. Smelter
ketahanan energi di Indonesia. Indonesia yang dimaksud adalah sebuah fasilitas
memang dikenal sebagai sebuah negara pengolahan hasil tambang yang berfungsi
pengekspor bahan tambang terbesar di dunia meningkatkan kandungan logam seperti
setelah Filipina. Menjaga ketahanan energi timah, nikel, tembaga, emas, dan perak
nasional, maka pemerintah Indonesia hingga mencapai tingkat yang memenuhi
mengeluarkan kebijakan yang mengatur standard.3 Peraturan ini juga diharapakan
investasi energi di Indonesia dalam bentuk mampu meningkatkan investasi dalam
peraturan yang tertuang dalam Undang- negeri untuk membangun smelter di
Undang No. 4 tahun 2009 mengenai Indonesia karena pada kenyataannya,
Undang-Undang Minerba atau Mineral dan smelter yang ada di Indonesia masih kurang
batubara.1 memadai.
Undang-Undang ini sebenarnya telah Mineral dan batubara merupakan
dirumuskan sejak tahun 2009 yang lalu dan sumber daya alam yang tidak dapat
baru diberlakukan sejak tanggal 12 Januari diperbaharui yang mempunyai peranan
2014 yang lalu.2 Peraturan ini sebenarnya penting dalam memenuhi kebutuhan hidup
adalah peraturan yang dibuat pemerintah banyak orang. Mineral dan bahan tambang
Indonesia untuk meningkatkan nilai ekspor lainnya juga diharapkan mampu
hasil tambang Indonesia seperti emas, nikel, memberikan nilai tambah yang nyata bagi
bauksit, biji besi, tembaga dan batubara. perekonomian nasional dalam usaha
Undang-undang ini mengharuskan agar mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
rakyat. Kebijakan larangan ini akhirnya
1
disetujui oleh Presiden Republik Indonesia
Yosefin A. Cintya P. Risiko Dan Manfaat saat itu yaitu Presiden Susilo Bambang
Pemberlakuan Undang-Undang Minerba Di
Indonesia. Diakses melalui Yudhoyono. Kebijakan ini dinilai oleh
http://www.crmsindonesia.org/node/626 diakses pada beberapa pihak sebagai kebijakan yang
Jumat 5 Desember 2014.
2 3
Ibid. Ibid.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 2


melihat dampaknya secara luas, namun defisit transaksi yang nantinya akan merusak
begitu,ditengah-tengah detik-detik terakhir, kepercayaan investor dan membuat mata
Presiden Republik Indonesia, Susilo uang rupiah tidak stabil. Bank dunia
Bambang Yudhoyono akhirnya mencatat bahwa ekspor mineral Indonesia
melonggarkan sedikit kebijakan ini dengan menyumbang 10,4 milliar Dollar dari total
memperbolehkan ekspor beberapa bahan nilai ekspor Indonesia atau sekitar 5% dari
tambang seperti tembaga, biji besi, timbal total ekspor Indonesia.6
dan seng, namun yang sudah terkonsentrasi.4
Kebijakan yang dilonggarkan oleh Presiden Pertambangan di Indonesia telah
Susilo Bambang Yudhoyono ini akhirnya lama terjadi bahkan diperkiraan telah
menangguhkan raksasa tambang asal berlangsung selama 1000 tahun. Sabtanto
Amerika Serikat di Indonesia yaitu dalam tulisannya mnecatat bahwa emas dan
Freeport-McMoran Copper & Gold serta intan telah menjadi bahan yang ditambang
Newmont Mining Corp yang mana kedua sejak abad ke 18.7 Kegiatan pertambangan
raksasa tambang ini memproduksi sekitar emas aluvial pertama dilakukan di daerah
97% tembaga di Indonesia.5 Pemberlakuan Kalimantan Barat tepatnya di daerah
Undang-Undang Minerba ini tidak pelak Monterado yang dilakukan oleh para
mengundang pro dan kontra dari berbagai pendatang China pada abad ke 18.8 Kegiatan
pihak yang ada di Indonesia baik itu yang cebakan atau tambang emas akhirnya
berasal dari pihak perusahaan pertambangan merambah kedaerah lain di Indonesia,
maupun pihak pekerja tambang. Setidaknya tercatat bahwa pada masa penjajahan
ada tiga pihak yang dinilai akan mengalami Belanda dan Jepang telah terdapat beberapa
resiko sebagai akibat diberlakukannya tambang emas atau cebakan emas aluvial
peraturan pelarangan ekspor mineral ini. dibeberapa daerah di Indonesia seperti di
daerah Meulaboh NAD dan Logas di
Kelonggaran yang diperoleh oleh Propinsi Riau.9
penambang tembaga, biji besi, timbel dan
seng ini ternyata tidak diperoleh oleh para
penambang bauksit dan nikel. Para Perusahaan tambang di Sumatera
penambang bauksit dan nikel harus diawali dengan berdirinya perusahaan
mengolah kedua bahan ini menjadi barang tambang emas di Bengkulu yang bernama
setengah jadi baru kemudian boleh diekspor. Lebong Donok yang berdiri pada tahun 1899
Sebenarnya, kebijakan larangan ekspor yang kemudian diikuti dengan berdirinya
mineral mentah ini diharapkan mampu beberapa tambang lainnya di daerah lain di
meningkatkan keuntungan bagi Indonesia pulau Sumatera seperti di daerah Simau
yang kaya akan mineral, namun disisi lain, pada tahun 1910, Salido tahun 1914,
banyak pejabat pemerintahan yang Lebongsimpang tahun 1921 dan
meragukan kebijakan ini dan menilai Tambangsawah pada tahun 1923.10 Kegiatan
kebijakan ini nantinya akan memperbesar tambang ini terus berlanjut dan semakin
banyak perusahaan maupun pihak yang
mulai mendirikan ataupun melakukan
4
Larangan Ekspor Mineral Mentah RI Ancam
Industri Global. Diakses melalui
6
http://www.dw.de/larangan-ekspor-mineral-mentah- Ibid.
7
ri-ancam-industri-global/a-17357895. Diakses pada Ibid.
8
Jumat 5 Desember 2014. Ibid.
9
Ibid.
5 10
Ibid. Ibid.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 3


kegiatan tambang di Indonesia. Masa hingga 1960 terjadi nasionalisasi perusahaan
penjajahan Belanda bahkan terjadi tambang yang ada di Indonesia.
perjanjian jual beli timah dengan Sultan
Palembang dan untuk menindaklanjuti
kegiatan pertambangan di Indonesia, pada II. HASIL DAN PEMBAHASAN
masa penjajahan Belanda, tahun 1899
1. Pertambangan Nikel di Indonesia
Belanda mengeluarkan UU Pertambangan
untuk wilayah Hindia Belanda yang disebut Indonesia terkenal sebagai negara
dengan Indiche Mijnwet.11 produsen bahan tambang terbesar di dunia.
Pertambangan tidak serta merta Predikat ini setara dengan kandungan
berhenti ketika Belanda keluar dari tambang yang dimiliki oleh bumi Indonesia.
Indonesia dan digantikan dengan masa Bumi Indonesia memang memiliki
penjajahan Jepang. Masa penjajahan Jepang, kandungan sumber daya mineral yang
wajah pertambangan Indonesia kembali melimpah sehingga tidak heran jika
dipoles oleh Jepang karena sebelumnya Indonesia menjadi negara terbesar kelima
telah habis dibakar oleh Belanda. Selain sebagai negara produsen nikel khususnya di
memoles ulang wajah pertambangan dunia dan menjadi negara dengan cadangan
Indonesia yang telah dibumihanguskan oleh nikel terbesar ketiga di dunia.
Belanda, pihak Jepang juga mulai membuka
pertambangan lainnya seperti tambang besi Potensi sumber daya nikel Indonesia
dan mangan.12 diperkirakan mencapai 1.878.550.000 Ton
Pada masa revolusi kemerdekaan dengan kandungan unsur Nikel rata-rata
tahun 1945-1949, Indonesia mulai 1,45%.15 Sebagian dari potensi sumberdaya
melakukan pembenahan terhadap tambang tersebut sudah ditambang dan diekspor
yang telah ditinggalkan oleh penjajah dalam bentuk nickel matte, Ferro Nickel
termasuk menyusun kebijakan ataupun bijih nikel tanpa melalui proses
pengolahannya. Pada saat itu, untuk pengolahan dan pemurnian oleh
mengurusi permasalahan tambang maka perusahaanperusahaan yang banyak
pemerintah membentuk Jawatan bertumbuhan dalam dasawarsa terakhir.
Pertambangan Pusat Republik Indonesia.13 Data terakhir dari Badan Geologi
Dasar dari perkembangan usaha Kementerian ESDM menunjukkan bahwa
pertambangan di Indonesia saat ini Indonesia memiliki sumberdaya nikel
merupakan kelanjutan hasil kegiatan sebesar 2.633 juta ton ore dengan cadangan
tambang pada masa pendudukan Belanda nikel sebesar 577 juta ton ore yang tersebar
yang melakukan eksplorasi dan di Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan
pengembangan antara 1849an hingga Papua.16
1940an.14 Sepanjang masa tersebut,
Indonesia menjadi produsen timah putih Seiring dengan meningkatnya
terbesar dunia dan pengeskpor emas, perak, permintaan produk logam dunia, sebagian
nikel, bauksit dan batubara. Tahun 1957 besar produk nikel diekspor dalam bentuk
barang hasil olahan, seperti Nickel Matte

15
Kajian Supply Demand Mineral Pusat Data dan
11
Ibid. Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral
12
Ibid. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
13
Ibid. Republik Indonesia tahun 2012.
14 16
Ibid. Ibid.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 4


(PT INCO Indonesia) dan Ferro Nickel (PT perusahaan termasuk didalamnya adalah
Aneka Tambang). Data yang diperoleh perusahaan dari Indonesia yang tercatat
memperlihatkan bahwa komoditi nikel dengan tingkat produksi nikel sekitar 1,329
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bijih juta ton. Berbeda dengan peringkat
nikel, feronikel dan nikel kasar. Selama konsumsi nikel yang didominasi oleh
periode tahun 2003-2009 produksi bijih negara-negara Asia terutama China, untuk
nikel mengalami peningkatan yang cukup peringkat tertinggi dalam produksi nikel
tinggi, yaitu dari 4.395.429 ton pada tahun ditempati oleh Eropa sebesar 34%, diikuti
2003 menjadi 10.847.141 ton pada tahun Asia 32%, Amerika 19%, Afrika dan
2009 atau mengalami kenaikan hampir 2,5 Oceania 15%.20
kali lipat. Pada periode yang sama, komoditi
feronikel mengalami kenaikan dua kali lipat Perubahan harga nikel cenderung
dari 8.933 ton Ni menjadi 17.917 ton Ni, berhubungan sangat erat dengan tingkat
sedangkan untuk nikel kasar mengalami persediaan nikel di London Metal Exchange
fluktuasi, pada tahun 2003 jumlah produksi (LME). LME dianggap sebagai pasar
mencapai 71.211 ton Ni, tahun 2007 terakhir.Tingginya persedian di gudang
meningkat hingga 77.928 ton Ni, namun LME menunjukan surplus pasar, sebaliknya
tahun 2009 menurun hingga menjadi 63.548 rendahnya persediaan di gudang LME
ton Ni.17 menunjukan defisit pasar.Dengan demikian
perubahan dalam persediaan di LME
Produksi nikel Indonesia, baik bijih memberikan indikasi persediaan di pasar
nikel, feronikel maupun nikel kasar, hampir global, yang membawa dampak langsung
seluruhnya dimanfaatkan untuk memenuhi terhadap harga nikel di pasaran. Secara
kebutuhan ekspor. Sehingga permintaan keseluruhan volume dan nilai ekspor nikel
nikel Indonesia ditentukan oleh permintaan sudah pulih kembali, bahkan melewati
nikel dunia. Di pasaran global, permintaan puncaknya yang terakhir dicapai pada tahun
nikel diprediksi akan meningkat sebesar 3% 2007. Kondisi volume dan nilai ekspor nikel
per tahun, Sehingga pada tahun 2015 di Indonesia dalam 2 tahun terakhir (2011-
permintaan nikel diperkirakan mencapai 2012) mengalami kenaikan yang cukup
2.000.000 ton.18 Permintaan nikel dunia signifikan.
pada saat ini didominasi oleh negara-negara
Asia, khususnya China yang saat ini sedang Penurunan komoditi nikel sangat
melakukan pembangunan power plant yang dipengaruhi oleh krisis ekonomi di negara
banyak membutuhkan komoditi nikel, baik maju. Industri manufaktur, alat-alat
bijih nikel maupun nikel olahan. rumahtangga, otomotif, dan sebagainya yang
merupakan konsumen nikel belum pulih.
Konsumsi terbesar nikel di dunia Kondisi ini terjadi karena ada sedikit over
saat ini adalah negara-negara Asia liquidity di pasar modal. Tapi likuiditas
(khususnya China) yang pada Tahun 2009 tersebut bukan diciptakan oleh masing-
mencapai 61 % dari konsumsi nikel dunia, masing negara, tidak juga masuk ke sektor
diikuti Eropa 26%, Amerika 10%, Afrika riil, melainkan masuk ke instrumen pasar
dan Oceania hanya 3%.19 Sementara itu, modal, baik ke saham, obligasi, maupun di
kebutuhan nikel dunia dipasok oleh 20 komoditas.

17
Ibid.
18
Ibid.
19 20
Ibid. Ibid.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 5


Selain pada industri manufaktur dan dibidang energi dan sumber daya mineral
alat-alat rumahtangga, permintaan terbesar khususnya pertambangan. Indonesia sebagai
nikel adalah dari industri otomotif. Ini bisa negara yang memiliki sumber daya
dilihat dari permintaan nikel di PT Antam pertambangan yang melimpah dapat
dan PT INCO yang sebagian besar datang mengekspor hasil buminya ke negara
dari Jepang yang belakangan ini mengalami Tiongkok karena Tiongkok membutuhkan
bencana sunami yang berimbas menurunnya hasil tambang dalam kategori yang besar
kebutuhan bahan-bahan industri (termasuk dari Indonesia. Setidaknya ada enam
didalamnya adalah nikel), selain AS dan kerjasama dibidang pertambangan yang
Eropa. Ditariknya beberapa merek mobil dilakukan Indonesia dan Tiongkok
buatan Jepang di pasaran, menunjukkan menyusul penandatanganan kerjasama
tingkat produksi yang tidak menanjak. bidang energi dan pertambangan yang telah
dilakukan kedua negara di Shang Hai dan
Hal ini tentunya juga akan menjadi disaksikan oleh Presiden Susilo Bambang
penghambat permintaan. Selain itu, harga Yudhoyono. Keenam kerjasama yang dijalin
nikel Internasional tidaklah mencerminkan oleh Indonesia dan Tiongkok adalah sebagai
harga jual yang sesungguhnya. Karena harga berikut:21
jual nikel juga tergantung pada kualitas atau
grade-nya, dan siapa pembelinya. Kalau Penunjukan Shanghai Know-How
sekarang misalnya harga Internasional Marine Equipment sebagai distributor
berada di USD 20.000, belum tentu PT pelumas Marine Pertamina. Wilayah
Antam atau PT INCO menjual pada harga distribusi pelumas itu adalah Tiongkok
itu.Bisa jadi mereka menjual nikelnya USD dengan nilai penjualan sebesar 600 ribu
15.000 per metrik ton. dolar AS per tahun. Kedua pihak mematok
target penjualan sebesar 1.500 dolar AS
pada tahun kedua. Kerjasama kedua adalah
pengelolaan proyek Madura Strait PSC,
2. Hubungan Indonesia dan Tiongkok
yaitu proyek blok gas yang terletak di selat
Bidang Pertambangan dan Energi
Madura. Kerjasama itu melibatkan tiga
Tiongkok merupakan salah satu perusahaan, yaitu Samudera Energy,
negara partner Indonesia yang dapat CNOOC Limited, dan Husky Oil. Kemudian
dikategorikan sebagai negara partner PT Aneka Tambang menggandeng
terbesar Indonesia karena kegiatan Hangzhou Jinjiang Group Co. Ltd untuk
hubungan internasional antara Indonesia dan melakukan proyek eksplorasi, eksploitasi,
Tiongkok tidak hanya dalam satu bidang dan pengembangan bauksit. Selain itu,
saja, hampir semua bidang yang dirasa dapat Jinchuan Group Ltd berniat untuk
memberikan keuntungan bagi kedua pihak berinvestasi di Indonesia dengan nilai
dilakukan oleh kedua negara besar ini. mencapai dua miliar dolar AS guna
Posisi Tiongkok sebagai negara dengan membangun pabrik nikel di Sulawesi
tingkat pertumbuhan ekonomi terbesar di Tenggara.
dunia menjadi salah satu alasan Indonesia
menggandeng Tiongkok sebagai partner
kerjasama. 21
Indonesia-Tiongkok Jalin Kerjasama Energi dan
Pertambangan. Diakses melalui
Salah satu kerjasama yang digagas http://www.antaranews.com/berita/230123/indonesia-
oleh kedua negara ini adalah kerjasama Tiongkok-jalin-kerjasama-energi-dan-pertambangan.
Diakses pada Minggu 25 Januari 2015

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 6


Perusahaan Tiongkok itu akan kerjasama investasi dibidang
menggandeng PT Barong Baragas Energy. antara lain: pembangunan
Kerjasama berikutnya adalah pembangunan PLTU di Palembang dan
pembangkit listrik dan eksploitasi nikel Sumatera Utara, konstruksi
senilai 700 juta dolar AS antara PT Bumi pipa gas dari Kaltim ke Jatim
Makmur Selaras dan Hanking Industrial dan proyek tambang batubara
Group. Kerjasama eksploitasi nikel juga bawah tanah ombilin di
dikerjakan oleh PT Indonesia Mitra Jaya dan Sumatera Barat.
Super Power International Holding Ltd. 3. Pertemuan juga
Kedua perusahaan itu sepakat untuk menghasilkan kesepakatan
mengolah nikel di daerah Pulau Seram. antara kedua negara untuk
kerjasama penelitian dibidang
Kerjasama yang dijalin Indonesia minyak, gas, batubara,
dan Tiongkok dalam bidang energi dan kelistrikan, penelitian dan
pertambangan tidak hanya keenam pengembangan.
perjanjian kerjasama yang telah dipaparkan
diatas, namun terdapat perjanjian lain yang Pertemuan ICEF ke-2, tanggal 27-29
dilakukan oleh kedua negara tersebut ketika Oktober 2006 di Shanghai, Tiongkok. Pada
menghadiri pertemuan ICEF pada tahun kesempatan tersebut Presiden Yudhoyono
2002 yang lalu. Berikut kerjasama yang bersama Wakil Perdana Menteri Huang Ju
dijalin kedua negara pada pertemuan ICEF menyaksikan penandatanganan enam proyek
tahun 2002 yang lalu:22 energi senilai USD 5 miliar, yaitu :23
1. Penandatanganan kontrak a. Coal Based Chemical Plant di
proyek LNG Tangguh-Fujian Pangkep, Sulsel (Chengda
antara perusahaan BP Engineering Corp, Sinchuan
Indonesia dan Badan Chemical Industry Holding
Pelaksana Kegiatan Migas Co.)
Indonesia dengan Tiongkok b. Pertambangan besi dan baja
National Offshore Oil di Tanjung Genting,
Corporation (CNOOC), di Sukabumi (Yunnan Geology
Departemen Energi dan & Minerai Resources)
Sumber Daya Mineral. c. Pembangkit Listrik di
2. Penandatanganan Joint Jeneponto, Sulsel (Chengda
Memorandum on The First Engineering Corp)
Indonesia and Tiongkok d. PLTU Bangko Tengah,
Energy Forum antara RRC Muara Enim, SUrT,..;el
dan Menteri Energi dan (Tiongkok Huadian Corp)
Sumber Daya Mineral. Nota e. Joint Study pengambilalihan
kesepahaman untuk proyek Palong Selatan, Pulau
Aru (CNOOC)
22
Pemerintah Indonesia dan Tiongkok Tandatangani f. Petambangan Timah dan
Kontrak Kerjasama Bidang Energi. Diakses melalui Petrokimia di Kunming,
http://www.esdm.go.id/berita/55-siaran-pers/2170-
Tiongkok (PT Antarniaga
pemerintah-indonesia-dan-Tiongkok-tandatangani-
kontrak-kerjasama-bidang-energi.html. Diakses pada Nusantara Indonesia).
Minggu 25 Januari 2015.
23
Ibid.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 7


nasional Tiongkok dalam kegiatan industri
di Tiongkok. Data yang didapat dari Badan
Pusat statistik Indonesia menunjukkan
bahwa kebutuhan Tiongkok akan nikel
3. Kebutuhan Tiongkok akan Nikel
Indonesia setiap tahunnya mengalami
Indonesia
peningkatan yang signifikan. Data tersebut
Nikel adalah salah satu bahan hasil menunjukkan bahwa Tiongkok memang
tambang yang sangat dibutuhkan oleh membutuhkan nikel yang berasal dari
Tiongkok untuk memenuhi kebutuhan Indonesia.
Tabel 1
Ekspor Nikel Indonesia ke Tiongkok

Tahun 2008 2009 2010 2011 2012

Tiongkok 6.594.319,20 7,604.354,00 14.346.464,20 36.142.280,60 43.095.682,40

Sumber: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia

Tabel diatas menunjukkan angka yang terus dalam bentuk bijih di Cina meningkat
meningkat dari nilai ekspor nikel Indonesia dengan Gabungan Laju Pertumbuhan
ke Tiongkok. Tabel diatas menunjukkan Tahunan sebesar 16,5%, yang sebagian
peningkatan yang signifikan terhadap ekspor besar didorong oleh penemuan proses
nikel Indonesia ke Tiongkok dari tahun 2008 Nickel Pig Iron (NPI).25 China sekarang
dan tahun 2012. Data tersebut menunjukkan menyumbang hampir 48% dari total
bahwa Tiongkok benar-benar memiliki konsumsi nikel dunia dibandingkan dengan
kebutuhan yang sangat banyak terhadap satu dekade yang lalu, yaitu kurang dari
pasokan nikel nasionalnya sehingga 10%. Di masa depan, permintaan nikel pada
Tiongkok harus memenuhinya dari tahun 2020 diperkirakan akan meningkat
Indonesia. sebesar 4% Gabungan Laju Pertumbuhan
Tahunan hingga mencapai 2.376 kt.26
Permintaan global yang stabil untuk Permintaan untuk nikel di masa mendatang
baja stainless telah mendukung pertumbuhan diperkirakan akan didorong oleh
permintaan nikel (Ni) global, yang telah peningkatan konsumsi baja yang disebabkan
meningkat dari 1.286 kt pada tahun 2008 urbanisasi yang cepat di sejumlah negara
menjadi sekitar 1.770 kt pada 2013. Angka berkembang, termasuk China, India, Brazil,
ini merupakan peningkatan tahunan terhadap dan Afrika.
permintaan nikel global sebesar 6,6%.24
Pada periode yang sama, konsumsi nikel

24
Indonesia Mining Exploration. Diakses melalui
http://www.hdrsalva.com/market-
25
news/nickel-commodity-update/. Diakses Ibid.
26
pada Minggu, 25 Januari 2015 Ibid.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 8


x Adanya tuntutan prinsip-
prinsip transparansi, efisiensi,
4. Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 daya saing dan partisipasi
Mengenai Minerba masyarakat dalam
Indonesia memiliki potensi alam pembangunan pertambangan.
yang melimpah ruah. Berbagai jenis sumber Undang-undang no 4 tahun 2009
daya mineral dan batubara terkandung di mengatur sanksi untuk setiap pelanggaran
dalamnya. Namun, bahan tambang tersebut yang dilakukan. Berikut jenis pelanggaran
merupakan sumber daya alam yang tak dan sanksi yang diberikan berdasarkan UU
terbarukan. Karena itu, pengelolaannya No. 4 Tahun 2009.
perlu dilakukan dengan prinsip seoptimal
mungkin, efisien, transparan, berkelanjutan,
berwawasan lingkungan, serta ber-keadilan
agar memperoleh manfaat sebesar-besar
bagi kemakmuran rakyat. Hal ini juga
tertuang dalam Undang-Undang Dasar 45
pasal 33 ayat 3. Pembaharuan demi
pembaharuan terus kita lakukan dengan
semangat mencapai manfaat yang berguna
bagi khalayak ramai. Bersamaan dengan itu
pula, pembaharuan dalam penyusunan
kebijakan perlu dilakukan, terutama dalam
sektor pertambangan.
Ada beberapa hal yang
menyemangati dalam penyusunan UU
Minerba ini, antara lain:27

x Adanya tantangan terkait


dengan tuntutan
demokratisasi, otonomi
daerah, HAM, kebutuhan
sosial, ekonomi dan
lingkungan hidup.
x Implementasi prinsip-prinsip
pengusahaan pertambangan
yang berkelanjutan sebagai
salah satu penunjang
pembangunan.

27
Perkembangan RPP Pelaksanaan UU No.4 Tahun
2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara,
WARTA Mineral, Batubara dan Panas Bumi Edisi 4
Agustus 2009.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 9


Tabel 2
Jenis Pelanggaran dan Sanksi Berdasarkan UU No. 4 Tahun 2009

NO Kejahatan/Pelanggaran Pidana Denda


1 Tidak mempunyai izin Penjara 10 Tahun Denda maksimal
Rp.10 Milliar
2 Menyampaikan laporan yang tidak Penjara 10 tahun Denda maksimal
benar/menyampaikan laporan palsu Rp. 10 Milliar
3 Tidak memiliki IUP melakukan Penjara 1 tahun Denda maksimal
eksplorasi Rp.200 Juta
4 Tidak mempunyai IUP/mempunyai Penjara 5 tahun Denda maksimal
IUP eksplorasi tetapi melakukan Rp.10 Milliar
kegiatan operasi produksi
5 Membeli/menampung dan Penjara 10 tahun Denda maksimal
memanfaatkan batubara dari hasil Rp.100 Milliar
kegiatan yang tidak memiliki
IUP/IPR
6 Setiap orang yang mengeluarkan Penjara 2 tahun Denda maksimal
izin yang bertentangan dengan UU Rp. 200 juta
ini dan menyalahgunakan
kewenangannya
7 Mengganggu/ merintangi kegiatan Penjara 1 tahun Denda maksimal
operasi produksi pemegang IUP Rp.100 juta
yang telah memenuhi persyaratan
Sumber: Majalah WARTA Mineral, Batubara dan Panas Bumi Edisi 4 Agustus 2009
Undang-undang minerba baru ini mengeluarkan kebijakan ini memang sulit
memang telah disusun sejak tahun 2009 ketika permintaan nikel dari dunia tinggi dan
namun baru saja diberlakukan sejak tahun Indonesia mampu memenuhi permintaan
2014. Pro dan kontra dituai oleh pemerintah tersebut, justru Indonesia menghentikan
ketika mengumumkan kebijakan baru terkait ekspor mineral mentahnya ke luar negeri.
pertambangan mineral dan batubara di Berikut uraian analisa resiko penerapan
Indonesia. Posisi pemerintah ketika undang-undang minerba baru:

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 10


Tabel 3
Analisa resiko oleh penerapan Undang-Undang Minerba No. 4 tahun 2009

Pihak yang terkait Resiko yang dialami


Perusahaan 1. Resiko regulasi
Pertambangan Perusahaan akan mengalami perubahan regulasi
yang ada yang akan berdampak pada perubahan
aktivitas perusahaan dan akan menambah
proses produksi karena pengadaan smelter yang
diwajibkan pemerintah.
2. Resiko strategik
Pendapatan perusahaan akan mengalami
penurunan serta resiko penutupan usaha oleh
pemerintah jika hingga tahun 2014 perusahaan
tidak memiliki smelter sendiri.
3. Resiko kehilangan pangsa pasar yang selama ini
menampung supply barang mentah dari
Indonesia dan harus mencari pangsa pasar yang
baru.
Pekerja Tambang Resiko akan kehilangan pekerjaan akibat PHK dan
hingga 19 Januari 2014 sekitar 2.700 karyawan di PHK

Pemerintah Indonesia Penurunan angka ekspor selama satu hingga satu


setengah tahun setelah penerapan kebijakan larangan
ekspor.
Sumber: Yosefin A. Cintya P. Risiko Dan Manfaat Pemberlakuan Undang-Undang Minerba Di Indonesia.
Diakses melalui http://www.crmsindonesia.org/node/626. Diolah oleh peneliti sesuai kebutuhan

Bank Dunia juga ikut serta mengeluarkan Undang-undang minerba baru


pendapatnya terkait kebijakan yang diambil tersebut dianalisa sebagai suatu kebijakan
oleh pemerintah Indonesia. Bank Dunia yang akan menciptakan efek domino yang
megatakan bahwa nilai perdagangan bersih berdampak negatif bagi perekonomian.
Indonesia akan turun menjadi US$ 12,5 Misalnya, menyebabkan lebih dari 570.000
miliar di periode 2014-2017 akibat aturan ton kelebihan pasokan mineral dalam negeri
baru itu. Mengapa? Karena pendapatan dan hilangnya pendapatan ekspor bulanan
ekspor akan turun, sementara impor barang sebesar US$ 400 juta. Hal ini tentu
modal untuk membangun smelter akan terus berkontribusi langsung terhadap defisit
meningkat.28 neraca perdagangan yang rata-rata setiap

28
Karim Raslan. Meninjau Kebijakan Minerba.
kebijakan-minerba. Diakses pada Minggu, 25 Januari
Diakses melalui
2015
http://kolom.kontan.co.id/news/219/Meninjau-

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 11


bulan mencapai US$ 700 juta dan berimbas untuk menanamkan modal asingnya di
pada nilai rupiah yang semakin tertekan.29 Indonesia dibidang pertambangan untuk
meningkatkan taraf hidup masyarakat
Banyak pihak yang meragukan khususnya masyarakat Indonesia.
efektivitas kebijakan minerba baru ini akan
berdampak positif bagi pertumbuhan Menyadari hal tersebut, maka
ekonomi Indonesia dalam jangka waktu pemerintah Indonesia sebagai pihak yang
yang panjang karena menurut undang berwenang mengatur arus investasi di
undang minerba baru ini, diharuskan semua Indonesia melakukan perannya sebagai
perusahaan tambang mineral dan batubara pengaman dan juga pengontrol kegiatan
yang ada di Indonesia untuk mengolah investasi di Indonesia. Maka daripada itu
sendiri bahan tambang mentahnya sebelum pemerintah Indonesia pada masa
diekspor keluar negeri. Aturan baru ini pemerintahan Presiden Susilo Bambang
mengharuskan perusahaan tambang di Yudhoyono mengeluarkan kebijakan
Indonesia ini untuk membangun smelter larangan ekspor mineral mentah ke luar
yang tidak bukan adalah alat untuk negeri melalui Undang-Undang No. 4 Tahun
mengolah mineral mentah menjadi bahan 2009 yang telah berlaku sejak tahun 2014.
setengah jadi.
Undang-Undang No. 4 Tahun 2009
Ketika pemerintah mengharuskan ini mengatur beberapa hal salah satunya
kewajiban tersebut, maka perusahaan adalah melarang perusahaan tambang di
tambang di Indonesia harus menyiapkan Indonesia khususnya mineral dan Batubara
biaya yang tidak sedikit untuk membangun untuk mengekspor mineral mentahnya
smelter di Indonesia. Biaya untuk sebelum diolah di Indonesia dan
membangun smelter adalah tidak murah mengharuskan semua perusahaan tambang
sehingga banyak pihak yang meragukan di Indonesia memiliki smelter sendiri untuk
kebijakan tersebut akan berdampak positif mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi
bagi Indonesia jika hingga tahun 2017, atau bahan setengah jadi. Tujuan dari
proyek pembangunan smelter tidak dapat kebijakan ini adalah meningkatkan nilai jual
rampung. barang ekspor negara Indonesia agar
mendapatkan keuntungan yang lebih
banyak.
III. KESIMPULAN Pro dan kontra mewarnai
dilaksanakannya UU No. 4 Tahun 2009 ini,
Berdasarkan hasil penelitian yang
banyak pihak yang menyayangkan kebijakan
telah diuraikan maka penulis merumuskan
ini karena hanya akan berdampak negatif
kesimpulan dari penelitian ini yaitu
bagi perekonomian Indonesia termasuk
pertambangan di Indonesia merupakan salah
Bank Dunia. Bank Dunia mengatakan
satu industri yang menjanjikan di Indonesia
bahwa Indonesia akan mengalami
karena potensi alam yang dimiliki oleh
penurunan neraca perdagangan pasca
negara Indonesia sebagai negara dengan
kebijakan larangan tersebut karena akan
cadangan mineral dan juga bahan tambang
mengurangi ekspor dan akan memakan
lainnya yang sangat. Pertambangan di
banyak biaya untuk membangun smelter di
Indonesia kini telah menarik niat investor
Indonesia.
29
Ibid.

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 12


Nikel adalah salah satu mineral hasil Raorke, T, J. 2001. International Politics on
bumi Indonesia yang dilarang kegiatan The World Stage. University of
ekspor mineral nikel yang masih mentah. Connecticus. USA.
Indonesia dikenal sebagai negara dengan Todaro, P.M. 1990. Pembangunan Ekonomi
penghasil nikel terbesar kedua setelah di Dunia ke Tiga. Bumi Aksara.
Filipina. Kebutuhan akan nikel banyak Jakarta.
diminati oleh negara Asia termasuk
Tiongkok. Tingkok adalah negara
pengimport nikel terbesar dari Indonesia. Skripsi
Setelah keluarnya kebijakan larangan
Peni Utami Analisa Investasi dibidang
tersebut maka Tiongkok saat ini sedang
Pertambangan Nikel PT. Aneka
mencari negara pengekspor yang dapat
Tambang, Tbk (1998-2002). Skripsi
menggantikan Indonesia sebagai negara
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
pengekspor nikel ke Tiongkok selama ini.
Maret Surakarta Tahun 2003.
Kebijakan larangan ekspor Indonesia
ini ternyata berdampak pada harga nikel di
dunia dan juga kondisi nikel di dunia karena
posisi Indonesia yang selama ini menjadi
negara pengekspor mineral nikel yang Website Internet
terbesar di dunia sehingga ketika kebijakan
larangan Indonesia itu keluar maka akan Anonim. Larangan Ekspor Mineral Mentah
berdampak pada harga, permintaan dan juga RI Ancam Industri Global. Diakses
pasokan mineral nikel di dunia. melalui http://www.dw.de/larangan-
ekspor-mineral-mentah-ri-ancam-
industri-global/a-17357895. Diakses
pada Jumat 5 Desember 2014.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia-Tiongkok Jalin Kerjasama Energi
Buku dan Pertambangan. Diakses melalui
http://www.antaranews.com/berita/230
123/indonesia-Tiongkok-jalin-
Dougherty, James dan Robert Pfaltzgraff.
kerjasama-energi-dan-pertambangan.
1990. Contending Theories of
Diakses pada Minggu 25 Januari 2015
International Relation:
Comprehensive Survey. Harper Collins Indonesia Mining Exploration. Diakses
Publisher. New York. melalui
Jack C. Plano, C.J dan Roy, O. 1996. The http://www.hdrsalva.com/market-
International Relations Dictionary. news/nickel-commodity-update/.
Hart and Winston Inc. New York. Diakses pada Minggu, 25 Januari 2015
0DV¶RHG 0RKWDU Ilmu Hubungan
Internasional: Disiplin dan Karim Raslan. Meninjau Kebijakan
Metodologi. LP3ES. Jakarta Minerba. Diakses melalui
Perwita, B.A.A dan Yanyan, M. Y. 2005. http://kolom.kontan.co.id/news/219/M
Pengantar Ilmu Hubungan eninjau-kebijakan-minerba. Diakses
Internasional. PT. Remaja pada Minggu, 25 Januari 2015
Rosdakarya. Bandung

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 13


Kebijakan-Kebijakan Penting: Larangan Minerba Di Indonesia. Diakses
Ekspor Mineral Mentah. Diakses melalui
melalui http://markbiz.co.id/?p=353. http://www.crmsindonesia.org/node/6
Diakses pada Minggu, 25 Januari 2015 26 diakses pada Jumat 5 Desember
2014.
Kebijakan Pertambangan: dari Sentralisasi
ke Desentralisasi. Diakses melalui
http://www.hukumonline.com/berita/b Sumber Lain:
aca/hol4183/kebijakan-pertambangan-
dari-sentralisasi-ke-desentralisasi. Kajian Supply Demand Mineral Pusat Data
Diakses padaMinggu 25 Januari 2015. dan Informasi Energi dan Sumber
Daya Mineral Kementerian Energi dan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Sumber Daya Mineral Republik
Mineral. Hal 1. Diakses melalui Indonesia tahun 2012.
http://psdg.bgl.esdm.go.id/buletin_pdf
_file/Bul%20Vol%202%20no.%203% Perkembangan RPP Pelaksanaan UU No.4
20thn%202007/1.%20Tinjauan%20ba Tahun 2009 Tentang Pertambangan
han%20galian%20tert;.%20P.%20Sab Mineral dan Batubara, WARTA
tanto.pdf. Diakses pada Jumat 23 Mineral, Batubara dan Panas Bumi
Januari 2015. Edisi 4 Agustus 2009.

Pemerintah Indonesia dan Tiongkok Penjelasan atas Peraturan Pemerintah


Tandatangani Kontrak Kerjasama Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
Bidang Energi. Diakses melalui 1980 Tentang Penggolongan Bahan-
http://www.esdm.go.id/berita/55- Bahan Galian. Penjelasan Umum 1.
siaran-pers/2170-pemerintah- Yang diakses melalui
indonesia-dan-Tiongkok-tandatangani- http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp_27_80
kontrak-kerjasama-bidang- .htm diakses pada Senin, 19 Januari
energi.html. Diakses pada Minggu 25 2015.
Januari 2015.
Sabtanto Joko Suprapto. Tinjauan Bahan
Rekam Jejak Kebijakan Presiden Indonesia Galian Tertinggal Pada Wilayah
dibidang Energi. Diakses melalui Bekas Tambang di Indonesia.
http://listrikindonesia.com/rekam_jeja Kelompok Program Penelitian
k_kebijakan_energi_enam_presiden_6 Konservasi, Pusat Sumber Daya
81.htm. Diakses pada Minggu 25 Geologi,
Januari 2015.
Sejarah Pertambangan dan Energi. Diakses
melalui
http://www.esdm.go.id/departemen-
energi-dan-sumber-daya-
mineral/sejarah.html. Diakses pada
Senin, 19 Januari 2015.
Yosefin A. Cintya P. Risiko Dan Manfaat
Pemberlakuan Undang-Undang

Jom FISIP Volume 2 No.2 - Oktober 2015 14

You might also like