You are on page 1of 8

KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1), 2022: 45-52

https://bestjournal.untad.ac.id/index.php/kovalen

Analisis Parameter Spesifik dan Nonspesifik Simplisia Daun


Bawang Merah (Allium cepa L.)

[Analysis of Specific and Nonspecific Parameters of Shallot (Allium cepa L.)


Leaves Simplicia]

Neneng Dwi Yana, Burhanudin Gummay, Mauritz Pandapotan Marpaung

Fakultas Farmasi, Universitas Kader Bangsa


Jl. H. M Ryacudu No.88, 7 Ulu Palembang, Sumatera Selatan

Abstract. Shallots are natural ingredients that are used as food enhancers for food and traditional medicines.
This study aimed to analyze the specific and non-specific parameters of shallot (Allium cepa L.) Simplicia.
Analysis of simplicia specific parameters in the form of material identity, organoleptic, macroscopic, and
microscopic examination, levels of water-soluble extracts and ethanol soluble extracts while non-specifically in
the form of a percentage of drying loss, water content, total ash, acid insoluble ash, and water-insoluble ash. The
results of the research on specific parameters gave a yellowish-green simplicia color, a distinctive odor, in the
form of powder, macroscopic examination of leeks elongated cylindrical, small round and hollow like a pipe, blunt
leaf base, pointed leaf tip, green color, microscopic examination contained cover cells, gaps and epidermal cells,
the levels for water-soluble extracts were 8.81±2.12%, the levels of ethanol-soluble compounds were
5.64±2.91%. The results of the study of non-specific parameters, the percentage of drying shrinkage was
0.89±0.57%, water content was 0.89±0.34%, total ash was 12.97±0.34%, acid-insoluble ash was 6.44±2.12%,
and the water-insoluble ash content was 8.03±0.84%.
Keywords: Shallots, parameter, nonspecific, specific

Abstrak. Bawang merah merupakan bahan alam yang dimanfaatkan sebagai penguat rasa makanan dan obat
tradisional. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis parameter spesifik dan nonspesifik simplisia daun bawang
merah (Allium cepa L.). Analisis parameter spesifik simplisia berupa identitas bahan, organoleptik, pemeriksaan
makroskopis dan mikroskopis, kadar sari larut air dan sari larut etanol sedangkan secara nonspesifik berupa
persentase dari susut pengeringan, kandungan air, abu total, abu tidak larut asam, dan abu tidak larut air. Hasil
penelitian parameter spesifik memberikan warna simplisia hijau kekuningan, bau khas, berbentuk serbuk,
pemeriksaan makroskopis daun bawang merah berbentuk silinder memanjang, bulat kecil dan berlubang seperti
pipa, pangkal daun tumpul, ujung daun runcing, berwarna hijau, pemeriksaan mikroskopis terdapat sel penutup,
celah serta sel epidermis, kadar untuk sari larut dalam air yaitu 8,81±2,12%, kadar senyawa larut etanol sebesar
5,64±2,91%. Hasil penelitian parameter nonspesifik, persentase dari susut pengeringan sebesar 0,89±0,57%,
kandungan air sebesar 0,89±0,34%, abu total yaitu 12,97±0,34%, abu tidak larut asam yaitu 6,44±2,12%, dan
abu tidak larut air yaitu 8,03±0,84%.
Kata Kunci: Bawang merah, parameter, nonspesifik, spesifik

Diterima: 31 Desember 2021, Disetujui: 11 April 2022


Sitasi: Yana, N.D., Gummay, B., dan Marpaung, M.P. (2022). Analisis Parameter Spesifik dan Nonspesifik Simplisia Daun Bawang
Merah (Allium cepa L.). KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1): 45-52.

 Corresponding author
E-mail: mauritzchem@gmail.com
https://doi.org/10.22487/kovalen.2022.v8.i1.15741
2477-5398/ © 2022 Yana et al.
45
This is an open-access article under the CC BY-SA license.
Yana et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1), 2022: 45-52

LATAR BELAKANG steroid dan terpenoid, sehingga daun bawang


Masyarakat Indonesia dari berbagai latar merah memiliki aktivitas dalam menghambat
belakang budaya telah lama mengetahui pertumbuhan mikroba, antiradikal bebas,
berbagai jenis flora sebagai obat dan antiradang, dan antikanker (Khumaidi dkk.,
pemanfaatannya untuk memelihara kesehatan 2019; Daryati dkk., 2019; Rutdianti dkk.,
dan mengobati berbagai gangguan kesehatan. 2017). Berdasarkan kandungan zat aktif yang
Pengobatan tersebut diperoleh secara turun- dijelaskan sebelumnya, maka daun bawang
temurun sehingga usaha untuk menjaga merah dapat menjadi kandidat sebagai bahan
imunitas dengan pengobatan secara baku untuk pengobatan dan pencegahan
tradisional memiliki peranan penting dalam penyakit sehingga perlu dilakukan
kehidupan. Flora yang berpotensi sebagai karakterisasi simplisia untuk memperoleh mutu
bahan obat alami yang mudah diperoleh baku simplisia.
adalah bawang merah. Bawang merah Karakterisasi suatu simplisia bertujuan
merupakan bahan alam sayuran rempah yang untuk menganalisis mutu simplisia secara
secara ekonomis memberikan benefit dengan spesifik dan nonspesifik sehingga diperoleh
pemasaran yang luas di berbagai daerah standar sebagai bahan baku obat.
(Ariska dkk., 2017). Karakterisasi secara spesifik pada simplisia
Tanaman bawang merah memiliki banyak meliputi uji organoleptis, mikroskopis,
khasiat pada bagian kulit, umbi dan daunnya. makroskopis, kadar sari larut dalam air dan
Pada bagian kulit, tanaman ini mengandung etanol serta nonspesifik berupa penentuan
senyawa flavonoid yang berkhasiat untuk kadar air dan abu (Supriningrum dkk., 2019),
menangkal radikal bebas di dalam tubuh Oleh sebab itu, pada penelitian ini
(Martati & Simamora, 2021). Umbi bawang dilakukan karakterisasi mutu simplisia daun
merah memiliki berbagai khasiat, seperti bawang merah secara spesifik dan nonspesifik
sebagai antibakteri, antioksidan, andiabetes, sehingga dapat diketahui kualitas simplisia
antikaker, dan antitumor (Aryanta, 2019), tersebut. Selain itu, hasil dari karakterisasi
sedangkan bagian daun bawang merah simplisia daun bawang merah dapat menjadi
mengandung kalium yang berperan dalam referensi tambahan pada Farmakope Herbal
metabolisme tubuh. Zat tersebut memelihara Indonesia yaitu buku standar bahan baku obat
kestabilan tekanan darah dan kesehatan tradisional yang berisi monografi dan
pembuluh darah dari pengerasan dan persyaratan mutu simplisia dan ekstrak yang
kolesterol jahat. Zat ini juga membantu dalam saat ini belum adanya data mengenai mutu
mengontrol otot-otot pada tubuh seperti otot simplisia daun bawang merah di dalamnya.
rangka dan otot halus. Daun bawang merah
METODE PENELITIAN
juga terdapat kalsium dan fosfor. Mineral-
mineral tersebut berperan penting terhadap Bahan dan Peralatan
ketahanan tulang dan gigi (Kurswardhani, Sampel bahan alam yang digunakan
2016). dalam penelitian ini adalah daun bawang
Pada penelitian sebelumnya, daun merah yang diperoleh dari Kebun Wisata dan
bawang merah dilaporkan mengandung

46
Yana et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1), 2022: 45-52

Edukasi Herbal di kawasan Pulokerto, mikroskop pada perbesaran 400x


Kecamatan Gandus, Palembang. (Partiwisari, 2006).
Alat-alat berupa ayakan mesh 60, cawan 5. Kadar sari larut air
krus silikat (b2-c6), oven, penangas air (2L8H), Sebanyak 5 g simplisia yang telah
tanur (Nabertherm), neraca analitik (SHS ditambahkan 100 ml air-kloroform
inside AND), desikator (Duran), kertas saring, (campuran 2,5 ml kloroform dan 1 liter air)
cawan porselen, labu ukur, penjepit, dan distirer selama dalam Erlenmeyer selama 6
mikroskop (digital MD 2800). Bahan-bahan jam. Selanjutnya campuran tersebut
yang diperlukan berupa etanol (Merck), didiamkan dan disaring. Kemudian
kloroform (Merck), asam klorida (Merck) dan dievaporasi 20 ml filtrat pada suhu 105°C
akuades. hingga diperoleh bobot konstan dan
dihitung kadarnya sesuai persamaan 1
Prosedur Penelitian
(Depkes RI, 2017).
Determinasi tanaman
massa sari (g) 100
Kadar sari larut air(%) = x x100 (1)
Spesifikasi jenis tanaman uji dianalisis di massa sampel (g) 20
Laboratorium Herbarium, Universitas Andalas,
6. Kadar sari larut etanol
Padang.
Selama 24 jam direndam bahan dalam
Pembuatan simplisia etanol 100 ml dan disaring. Sebanyak 20
Daun bawang merah dicuci, dirajang, ml filtrat dievaporasi pada suhu 105oC
dikeringkan dan dengan ayakan mesh 60 hingga diperoleh bobot tetap dan dihitung
untuk memperoleh keseragaman serbuk kadarnya sesuai persamaan 2 (Depkes RI,
simplisia yang homogen. 2017).
massa sari (g) 100
Uji parameter spesifik Kadar sari larut etanol(%) = x x100 (2)
massa sampel (g) 20
1. Identitas simplisia
Identitas simplisia berupa penentuan Uji parameter nonspesifik

nama jenis simplisia bagian tanaman yang 1. Susut pengeringan

diuji. Sebanyak 1 g bahan dipanaskan pada

2. Organoleptis suhu 105°C selama 30 menit. Kemudian

Uji ini meliputi bentuk, bau dan rasa dikeringkan dan ditimbang. Lalu dihitung

simplisia daun bawang merah (Novitasari persentasenya sesuai dengan persamaan

dkk, 2021). 3 (Wijanarko dkk, 2020).


massa awal-massa akhir
3. Makroskopis Susut pengeringan(%) = x100 (3)
massa sampel

Pengamatan panjang, lebar, warna dan


2. Kadar Air
bentuk daun simplisia bahang merah. (Bata
Sebanyak 1 g simplisia dikeringkan
dkk, 2018).
selama 5 jam dengan suhu 105°C dalam
4. Mikroskopis
oven dan ditimbang kembali. Kemudian
Pengamatan secara mikroskopis melalui
dikeringkan kembali dan ditimbang dengan
penampang melintang daun bawang merah
rentang 1 jam sampai diperoleh bobot tetap
dibuat dengan membuat irisan tipis dan
dan dihitung kadar airnya sesuai persmaan
diamati di atas kaca objek melalui
4 (Wijanarko dkk, 2020).

47
Yana et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1), 2022: 45-52

p-(q-r)
Kadar air (%)= x 100 (4) tahapan-tahapan tersebut, diperoleh simplisia
p

Keterangan: kering dengan bobot 198 g. Hal ini


p = bobot simplisia awal (g) menggambarkan adanya reduksi bahan
q = bobot cawan + simplisia setelah kering (g)
dengan perbandingan bobot bahan segar
r = bobot cawan kosong (g)
menjadi kering yaitu 20:1. Adanya penyusutan
3. Kadar abu total
tersebut dipengaruhi oleh proses pengeringan
Sebanyak 2 g simplisia dipijarkan di
dan penghalusan bahan. Pada proses
suhu 600°C dalam tanur selama 3 jam,
pengeringan terjadi perubahan volum bahan
didinginkan dan timbang. Kemudian
akibat evaporasi air pada bahan sehingga
dihitung kadar abunya sesuai persamaan 5
terjadi perubahan bentuk, bobot jenis dan
(Wijanarko dkk, 2020).
ukuran (Manalu dkk, 2012). Pada
massa abu (g)
Kadar abu (%)=
massa simplsia (g)
x 100 (5)
penghalusan bahan menggunakan ayakan
4. Kadar abu tidak larut asam dengan ukuran mesh tertentu memberikan
Abu dari hasil kadar abu total dididihkan ukuran partikel yang seragam dan tidak
selama lima menit dalam 25 ml asam seragam pada ayakan sehingga mengurangi
klorida encer. Bagian yang tidak larut asam bobot simplisia yang dihasilkan (Iflmalinda dkk,
dikumpulkan dengan kertas saring bebas 2019).
abu dan dicuci dengan air panas. Tabel 1. Hasil uji identitas simplisia dan
Kemudian dipijarkan pada suhu 450°C organoleptis daun bawang merah
dalam tanur selama 15 menit hingga Jenis Uji Hasil Pengamatan
diperoleh bobot konstan dan dihitung Identitas Simplisia:
kadarnya (Wijanarko dkk, 2020):  Nama simplisia Simplisia daun
bawang merah
massa akhir
Kadar abu tidak larut asam(%) =
massa awal
x100 (6)  Nama latin Allium cepa L.
 Bagian tumbuhan Daun
HASIL DAN PEMBAHASAN
Organoleptis:
Parameter Spesifik  Warna Hijau kekuningan
Proses identifikasi jenis bawang merah  Bau Khas herbal
 Bentuk Serbuk
dianalisis di Laboratorium Universitas Andalas
jurusan Biologi FMIPA. Hasil tersebut
menunjukkan bahan alam yang digunakan Pada Tabel 1 memperlihatkan data

memiliki family Amaryllidaceae dengan identitas bahwa simplisia daun bawang merah
adalah Allium cepa L. Hal ini diperoleh dari
spesies Allium cepa L. Tujuan dilakukannya
determinasi yang dilakukan berdasarkan
proses determinasi untuk menganalisis
perbandingan ciri-ciri tumbuhan uji terhadap
identitas dari jenis bahan alam uji sehingga
pustaka yang sudah ada. Pada hasil uji
dapat mencegah kesalahan dalam memilih
organoleptis menunjukkan bahwa simplisia
bahan baku uji (Diniatik, 2015).
daun bawang merah berwarna hijau, berbau
Daun bawang merah segar sebanyak 4
khas herbal dan berbentuk serbuk. Uji
kg melalui berbagai tahap dalam pengolahan
organoleptis merupakan cara pengujian
simplisia, yaitu pencucian, pemotongan,
melalui pancaindera terhadap bentuk, bau,
pengeringan dan penghalusan bahan. Dari

48
Yana et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1), 2022: 45-52

warna, dan rasa suatu produk uji. Uji tersebut seperti daun, batang, dan akar yang berkaitan
terdapat peranan penting terhadap dengan masuk keluarnya udara. Khususnya
pemeriksaan kualitas simplsia (Wahyuningtias, pada daun, bagian tersebut berada pada
2010). permukaan bawah (abaksial) atau atas
Hasil uji makroskopis menunjukkan daun (adaksial) daun (Sari & Herkules, 2017).
bawang merah memiliki bentuk silinder, Fungsi yang dimiliki bagian ini yaitu tempat
memanjang berbentuk bulat kecil dan penyerapan gas-gas khususnya
berlubang seperti pipa, pangkal daun (base) karbondioksida (CO2) dan pelepasan uap air
tumpul, ujung daun (apeks) runcing, warna yang diperlukan dalam proses asimilasi.
daun hijau tua memiliki tekstur halus, panjang Tabel 3 menunjukkan hasil pengukuran
daun 19 cm dan lebar daun 0,2 mm (Tabel 2). kadar senyawa larut terhadap air melalui
Uji ini dilakukan untuk menggambarkan metode gravimetri. Metode ini merupakan
fragmen-fragmen pengenal sebagai keunikan metode kuantitatif yang didasarkan pada bobot
suatu tumbuhan. suatu produk reaksi. Metode tersebut meliputi
beberapa tahapan seperti pengendapan,
Tabel 2. Hasil uji makroskopis
penyaringan, pencucian, pengeringan dan
Parameter Uji Hasil Pengamatan
penimbangan (Darma & Marpaung, 2020).
Makroskopis:
 Bentuk daun Silinder, memanjang, Penggunaan air sebagai pelarut untuk menyari
berbentuk bulat kecil berbagai senyawa polar sehingga diperoleh
dan berlubang seperti
pipa kadar sari larut dalam pelarut tersebut sebesar
 Base (pangkal Tumpul 8,81±2,12%. Pada penetapan kadar sari larut
daun)
etanol diperoleh sebesar 5,64±2,91%.
 Apeks (ujung Runcing
daun) Penentuan sari larut air menggambarkan
 Warna daun Hijau tua kemampuan simplisia dapat larut dalam air dan
 Tekstur daun Halus
 Ukuran daun Panjang daun: 19 cm
sari larut etanol menunjukkan kemampuan
Lebar daun: 0,2 mm simplisia dapat larut pada pelarut organik
(Febrianti dkk., 2019).
Hasil uji mikroskopis menjelaskan tipe sel
stomata anomositik yang terdiri dari sel
penutup, celah, sel tetangga, dan sel
epidermis (Gambar 1). Stomata pada daun
terdapat celah di epidermis berwarna hijau
yang dibatasi oleh sel penutup. Sel tersebut
dikelilingi oleh sel tetangga yaitu sel-sel
dengan bentuk sama atau berbeda dengan
sel-sel epidermis. Sel ini berkontribusi
terhadap pertumbuhan osmotik pada gerakan Gambar 1. Hasil pemeriksaan mikroskopik
sel penutup yang mengatur lebarnya celah tipe sel stomata anomositik daun
bawang merah (1:sel penutup;
stomata (Nugroho dkk., 2006). Secara umum,
2:celah; 3:sel tetangga; 4:sel
stomata terdapat pada bagian tumbuhan epidermis).

49
Yana et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1), 2022: 45-52

Tabel 3. Penetapan sari larut air dan etanol tempat tumbuh dengan kandungan senyawa
simplisia daun bawang merah cukup tinggi, proses pencucian, pengeringan,
Uji Parameter Kadar dan penyimpanan juga dapat mempengaruhi
Sari larut air 8,81±2.12% besar kecilnya zat anorganik dalam simplisia
(Kartikasari dkk., 2017). Kadar abu tidak larut
Sari larut etanol 5,64±2,91%
asam yang dihasilkan rata-rata sebesar
6,44±2,12% dan kadar abu larut air diperoleh
Parameter Nonspesifik
sebesar 8,03 ± 0,84%.
Penetapan susut pengeringan simplisia
merupakan indikator banyaknya senyawa Tabel 4. Hasil parameter nonspesifik simplisia
yang hilang selama proses evaporasi. Hasil daun bawang merah
parameter tersebut menunjukkan rata-rata Uji Parameter Kadar (%)
susut pengeringan sebesar 0,89 ± 0,57% Susut pengeringan 0,89±0,57
(Tabel 4). Kandungan air 0,89±0,34
Penetapan kadar air memberikan Abu total 12,97±0,34

gambaran tebesarnya air yang terkandung Abu tidak larut asam 6,44±2,12

pada suatu bahan. Banyaknya air suatu Abu larut air 8,03±0,84

simplsia dapat mempengaruhi pertumbuhan


Hasil karakterisasi simplisia daun bawang
mikroba jamur yang dapat menurunkan
merah yang diperoleh secara spesifik dan
aktivitas biologis dari simplisia (Depkes RI,
nonspesifik bermnafaat untuk menjamin
2017). Rata-rata kadar air simplisia daun
kualitas dari simplisia tersebut. Karakterisasi
bawang merah yang diperoleh sebesar 0,89 ±
simplisia secara spesifik bermanfaat untuk
0,34%. Dari hasil tersebut menunjukkan
mengetahui aktivitas secara farmakalogis
simplisia daun bawang merah dapat disimpan
meliputi kandungan kimia pada simplisia
dalam waktu yang lama. Ketentuan umum
tersebut, sedangkan pada karakterisasi
kadar air suatu simplisia adalah ≤ 10%.
nonspesifik bermanfaat untuk mengetahui
Pengujian kadar air untuk mengetahui batasan
kualitas dan stabilitas fisik simplisia yang akan
semaksimal mungkin air yang terdapat dalam
dijadikan sebagai bahan baku tanaman obat
simplisia, sehingga kualitas suatu bahan dapat
sehingga aman untuk dikonsumsi dan diolah
disimpan dalam rentang waktu yang cukup
untuk pencegahan dan pengobatan berbagai
lama karena kadar air ≥ 10% kemungkinan
penyakit (Supriningrum dkk., 2020). Seperti
simplisia terdapat jamur yang dapat
diketahui daun bawang merah memiliki banyak
mempengaruhi dan merusak kualitas
manfaat bagi kesehatan selain sebagai bahan
simplisia.
tambahan pada makanan untuk meningkatkan
Abu merupakan hasil sisa pembakaran cita rasa. Manfaat yang dimiliki daun bawang
senyawa organik dan mineral yang terdapat merah bagi kesehatan diantaranya dapat
pada simplisia. Kadar abu total yang mengobati diare yang disebabkan oleh bakteri
dihasilkan rata-rata sebesar 12,97 ± 0,34%. Escherichia coli (Kumalasari dkk., 2020). Daun
Penetapan kadar abu tidak larut asam bawang merah ini juga dapat mengurangi
dianalisis untuk mengetahui kandungan pasir, peradangan, meningkatkan kesehatan
silika dan lumpur. Selain itu, keadaan tanah

50
Yana et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1), 2022: 45-52

jantung, mengatasi penuaan dini, menurunkan Aryanta, I. W. R. (2019). Bawang Merah dan
berat badan, sebagai antioksidan yang dapat Manfaatnya Bagi Kesehatan. E-Jurnal
Widya Kesehatan, 1(1), 1–7.
mencegah resiko penyakit kanker,
Bah, A. A., Wang, F., Huang, Z., Shamsi, I. H.,
melancarkan saluran pencernaan,
Zhang, Q., & Jilani, G. (2012). Phyto-
menurunkan kadar gula darah serta dapat characteristics, cultivation and medicinal
mencerahkan dan meremajakan kulit (Lolita, prospects of Chinese Jiaotou (Allium
2021; Bah et al., 2012). chinense). International Journal of
Agriculture and Biology, 14(4), 650–657.

KESIMPULAN Bata, M. H. C., Wijaya, S., & Setiawan, H. K.


(2018). Standarisasi Simplisia Kering
Hasil karakterisasi spesifik secara Daun Kelor ( Moringa oleifera ) Dari
organoleptis, simplisia memiliki warna hijau Tiga Daerah Berbeda Fakultas Farmasi
kekuningan, bau khas herbal dan bentuk Universitas Katolik Widya Mandala
Surabaya , Indonesia . Jurnal of
serbuk. Uji makroskopis, daun bawang merah Pharmacy Science and Practice, 5(1),
memiliki bentuk silinder memanjang, bulat 45–52.
kecil dan berlubang seperti pipa, pangkal daun Darma, W., & Marpaung, M. P. (2020).
tumpul, ujung daun runcing dan berwarna tua, Analisis jenis dan kadar saponin ekstrak
akar kuning secara gravimetri. Jurnal
dengan panjang daun 19 cm dan lebarnya
Pendidikan Kimia Dan Ilmu Kimia, 3(1),
0,2mm. Uji mikroskopis, terdapat sel penutup, 51–59.
sel celah, sel tetangga dan sel epidermis.
Daryati, D., Widiyantoro, A., & Ardiningsih, P.
Senyawa larut dalam air pada simplisia (2019). Karakterisasi senyawa steroid
sebesar 8,81 ± 2,12% dan larut dalam etanol dari fraksi diklorometana bunga Nusa
Indah (Mussaenda erythtopylla) dan
yaitu 5,64 ± 2,91%. Hasil karakterisasi
aktivitas siktotoksiknya terhadap sel
nonspesifik simplisia daun bawang merah kanker payudara MCF-7. Jurnal Kimia
menunjukkan susut pengeringan sebesar 0,89 Khatulistiwa, 8(2), 62–72.
± 0,57%, kadar air sebesar 0,89 ± 0,34%, abu Depkes RI. (2017). Parmameter Standar
total sebesar 12,97 ± 0,34%, abu tidak larut Umum Ekstrak Tumbuhan Obat .
Farmakope Herbal Indonesia Edisi II.
asam sebesar 6,44 ± 2,12% dan abu larut air
527–528.
sebesar 8,03 ± 0,84%. Hasil karakterisasi
Diniatik. (2015). Penentuan kadar flavonoid
simplisia daun bawang merah yang diperoleh total ekstrak etanolik daun kepel
bermanfaat untuk menentukan efek (Stelechocarpus burahol (Bl.) Hook f. &
farmakalogis berupa kandungan kimia, Th.) dengan metode spektrofotometri.
KARTIKA-JURNAL ILMIAH FARMASI,
stabilitas fisik dan kualitas simplisia sehingga
3(1), 1–5.
tingkat keamanannya terjamin untuk diolah
Febrianti, D. R., Mahrita, M., Ariani, N., Putra,
dan dikoonsumsi sebagai bahan baku obat A. M. P., & Noorcahyati, N. (2019). Uji
tradisional. Kadar Sari Larut Air Dan Kadar Sari
Larut Etanol Daun Kumpai Mahung
DAFTAR PUSTAKA (Eupathorium inulifolium H.B.&K). Jurnal
Pharmascience, 6(2), 19.
Ariska, N., Rachmawati, & Diah. (2017). https://doi.org/10.20527/jps.v6i2.7346
Pengaruh Ketersediaan Air Berbeda
Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Iflmalinda, I., Andasuryani, A., & Lubis, R. H.
Kultivar Bawang Merah (Allium cepa L). (2019). Kajian karakteristik fisikokimia
Agrotek Lestari, 4(2), 42–50. dan organoleptik tepung salak

51
Yana et al. KOVALEN: Jurnal Riset Kimia, 8(1), 2022: 45-52

Sidimpuan (Salacca sumatrana). Jurnal (Callicarpa longifolia Lam) secara


Teknik Pertanian Lampung, 8(4), 256– Makroskopis dan Mikroskopis. Jurnal
264. Sains Dan Kesehatan, 3(5), 667–672.
Kartikasari, D., Nurkhasanah., & Pramono, S.
Nugroho, L. H., Purnomo, P., & Sumardi, I.
(2017). Karakterisasi Simplisia dan
(2006). Struktur dan perkembangan
Ekstrak Etanol Daun Bertoni (Stevia
tumbuhan. Penebar Swadaya.
rebaudiana) dari Tiga Tempat Tumbuh.
Prosiding Seminar Nasional Partiwisari, N.P.E., Astuti, K.W. , Ariantari, N.
"Perkembangan Terbaru Pemanfaatan P. (2006). Identifikasi simplisia kulit
Herbal Sebagai Agen Preventif Pada batang cempaka kuning ((Michelia
Terapi Kanker", Fakultas Farmasi champaca L.) secara makroskopis dan
Universitas Wahid Hasyim, Semarang, mikroskopis. Jurusan Farmasi Fakultas
hlm. 145-151. Matematika Dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Udayana, 36–39.
Khumaidi, A., Maulina, K., & Nugrahani, A. W.
(2019). Aktivitas Antibakteri Fraksi Rutdianti, R., Kartika, R., & Simanjuntak, P.
Allium ascalonicum Linn A562275sal (2017). Isolasi dan identifikasi senyawa
Lembah Palu terhadap Shigella kimia terpenoid dari isolat etil asetat
dysenteriae. JURNAL ILMU daun ekaliptus (Eucalyptus deglupta
KEFARMASIAN INDONESIA, 17(2), Blume.). Prosiding Seminar Nasional
199–209. Kimia, 148–152.

Kumalasari, E., Agustina, D., & Ariani, D. Sari, W. D. P., & Herkules, H. (2017). Analisis
(2020). Uji aktivitas antibakteri esktrak struktur stomata pada daun beberapa
daun bawang dayak (Eleutherine tumbuhanhidrofit sebagai materi bahan
palmifolia Merr.) terhadap Escherichia ajar mata kuliah Anatom Tumbuhan.
coli. Jurnal Insan Farmasi Indonesia, Jurnal Biosains, 3(3), 156161.
3(1), 75–84. Supriningrum, R., Ansyori, A. K., &
Lolita, L. (2021). 11+ Manfaat Daun Bawang Rahmasuari, D. (2020). Karakterisasi
untuk Kesehatan, Enak dan Berkhasiat. Spesifik dan Non Spesifik Simplisia
Orami.Co.Id. Daun Kawau (Millettia sericea). AL
https://www.orami.co.id/magazine/manf ULUM JURNAL SAINS DAN
aat-daun-bawang TEKNOLOGI, 6(1), 12–18.

Manalu, L. P., Tambunan, A. H., & Nelwan, L. Supriningrum, R., Fatimah, N., & Purwanti, Y.
O. (2012). Penentuan Kondisi Proses E. (2019). Karakterisasi spesifik dan
Pengeringan Temulawak untuk nonspesfik ekstrak etanol daun putat
menghasilkan simplisia standar. Jurnal (Planchonia valida). AL ULUM JURNAL
Dinamika Penelitian Industri, 23(2), 99– SAINS DAN TEKNOLOGI, 5(1), 6–12.
106. https://doi.org/10.31602/ajst.v5i1.2468

Martati, E., & Simamora, G. M. (2021). Wahyuningtias, D. (2010). Uji Organoleptik


Karakteristik Fisik-Kimia dan Aktivitas Hasil Jadi Kue Menggunakan Bahan
Antioksidan Ekstrak Etanolik Kulit Non Instan dan Instan. BINUS
Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) BUSINESS REVIEW, 1(1), 116–125.
Yang Diekstrak Menggunakan Wijanarko, A., Perawati, S., & Andriani, L.
Microwave-Assisted Extraction. Jurnal (2020). Standardisasi simplisia daun
Aplikasi Teknologi Pangan, 10(2), 39– ciplukan. Jurnal Farmasetis, 9(1), 31–
45. 40.
https://doi.org/https://doi.org/10.17728/ja
tp.7099
Novitasari, H., Hashihah, S., & Zamzani, I.
(2021). Identifikasi Daun Sangkareho

52

You might also like