You are on page 1of 10

DAYA TARIK WISATA PUSAT PELATIHAN BERKUDA IKHWAN KOTA

PEKANBARU

By : Siti Khadijah
Supervisor : Siti Sofro Sidiq
Email : Siti_khadijah03@yahoo.co.id

Department of Administration Science-Business Study Program Business Travel


Faculty of Social Science and Political Science
Riau University
Campus Bina Widya Jl. H. R Soebrantas Km. 12.5 Simp. New
Pekanbaru 28293
Tel / Fax. 0761-63277

ABSTRAK

The Ikhwan Equestrian Training Center is the only riding training ground that provides horse
riding tours in Pekanbaru City. Equestrian tour has a unique charm that visitors can see horses
as well as enjoy a fun experience while riding a horse, it becomes interesting for visitors who
come. To measure what the attraction of horse riding in this training center has met the
standard of attraction at a tourist destination, and this is measured from 4 components:
attractions, accessibility, amenitas and support services. This research will be measured and
known by quantitative methods with observation data collection techniques, questionnaires
and documentation. Samples or respondents taken as many as 30 respondents through
accidental sampling technique. Based on the research that has been done, shows that the
characteristics of visitors are mostly male, the characteristics of age at 10- 20 years, most of
the students or students and derived from lolal visitors. results of processed data performed
scores of tourist attraction in the medium category with a range of 700 - 1099 scores.

Keywords: Attractiveness, Horse-riding Tour

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 1


Pendahuluan adalah kemasan harus berisi yang bagus
1.1 latar belakang sehingga konsumen akan merasa puas.
Dunia Pariwisata indonesia Sehingga dengan adanya landasan-
mengalami kemajuan yang sangat pesat, landasan berfikir seperti itu, maka industri
karena di dukung dengan keadaan geografis pariwisata di indonesia bisa maju.
negara indonesia yang beriklim tropis dan Wisata terbagi menjadi beberapa jenis,
sebagai negara kepulauan dengan baik wisata alam, wisata budaya, wisata
panorama keindahan alam, pengunungan, sejarah, wisata belanja, bahkan wisata
pantai, keanekaragaman flora dan fauna olahraga. Para wisatawan mempunyai cara
serta kebudayaan indonesia yang sendiri-sendiri dalam berwisata, salah
beranekaragam diharapkan mampu satunya ialah melakukan aktifitas wisata,
bersaing dengan negara-negara lain. untuk yaitu dengan berolah raga. Biasanya
itu pengembangan sebuah obyek wisata dengan berolahraga pikiran bisa tenang,
harus terus dilakukan, baik ittu obyek karena segala bentuk emosi dapat keluar.
wisata yang sudah dikenal banyak Wisata olahraga tersebut meliputi banyak
masyarakat maupun yang belum sama kegiatan olahraga, diantaranya mendaki
sekali. gunung, bersepeda, berselancar, renang,
Perkembangaan pariwisata sudah berkuda, dan masih banyak lainnya.
sangat pesat, dan sudah melibatkan jutaan Wisata olahraga merupakan
manusia. Perkembangan industri pariwisata perpaduan antara olahraga dan wisata, yang
telah mengalami berbagai macam sekarang sudah berkembang dan terus
perubahan, baik pola, sifat kegiatan, mengalami peningkatan wisatawan.
dorongan orang untuk melakukan kegiatan, Dan diantara wisata olahraga ada berbagai
cara berfikir, maupun sifat dan macam jenis olahraga yang bisa dilakukan
perkembangan pariwisata itu sendiri. daan mampu memberikan dampak positif
Industri pariwisata harus didukung pada fisik, mental, dan pada emosional
dengan sumber daya manusia yang anak-anak yaitu wisata olahraga berkuda
berkualitas dan profesional. Ini dikarenakan atau disebut juga dengan wisata berkuda.
persaingan dalam dunia pariwisata sudah Wisata berkuda adalah wisata olahraga
sangat ketat. Kemajuan ilmu pengetahuan yang membutuhkan konsentrasi,
dan teknologi membawa kedalam ketatnya kepercayaan diri serta berani untuk
persaingan. Setiap orang mempunyai menunggangi sebuah kuda. Dalam wisata
kesibukan sendiri-sendiri, hal ini dapat berkuda ada beberapa hal yang harus
menimbulkan kejenuhan karena tidak diperhatikan dimulai dari peralatan bagi
adanya waktu luang. Waktu senggang penunggang/pengunung, peralatan bagi si
mereka digunakan sebaik-baiknya untuk kuda, arena untuk menunggang kuda serta
menjernihkan pikiran. Salah satunya fasilitas yang dibutuhkan. Semua hal
dengan berwisata, wisata berawal dari tersebut dilakukan untuk keamanan,
adanya perjalanan. kenyamanan dan keselamat bagi
Berwisata tidak hanya datang melihat, pengunjung maupun kudanya.
melainkan juga dengan melakukan Ada berbagai macam wisata yang
kegiatan-kegiatan yang dapat ada di kota Pekanbaru seperti wisata alam,
menghilangkan stres, kejenuhan karena wisata shooping, wisata rekreasi, wisata
aktifitas yang padat, serta wisata dapat religi dan ada juga ada wisata yang baru-
menjadikan sumber inspirasi. Maka tidak baru ini mempunyai keunikan yaitu wisata
heran apabila pariwisata menjadikan berkuda. salah satu tempat wisata berkuda
tumpuan bagi masyarakat modern untuk yang di kota pekanbaru yaitu di Pusat
memenuhi salah satu kebutuhan. Kenyataan Pelatihan Berkuda Ikhwan .
ini dapat dijadikan landasan berfikir. Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan
Pertama : wisata haruslah menarik, kedua Termasuk objek wisata pillihan yang ada di

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 2


kota Pekanbaru namun, Objek ini belum atraksi, aksesibilitas, amenitas dan jasa
terdaftar di Dinas Pariwisata Kota pendukung.
Pekanbaru. Pusat Pelatihan Berkuda Pada saat ini daya tarik wisata
Ikhwan berada di jalan singgalang berkuda ikhaw harus belum menjadi wisata
tangkerang timur yang terletak di kota berkuda karena belum memenuhi standar
pekanbaru. wisata berkuda ditawarkan oleh dan kriteria yang telah ditentukan. Jika daya
pihak pusat pelatihan bersamaan dengan tarik wisata berkuda ikhwan ingin menjadi
peresmian pusat pelatihan ini dan daya tarik wisata berkuda harus melihat
diresmikan oleh bapak walikota bapak permasalahan diatas, maka penelitian ini
Firdaus pada tahun 2014. Pusat pelatihan penulis merasa tertarik untuk mengambil
ini dikelolah oleh yayasan al-ansar, yaitu penelitian dengan mengangkat judul “Daya
yayasan islam yang mempunyai dalam Tarik Wisata Pusat Pelatihan Berkuda
pengembangannya dengan konsep sunnah Ikhwan Kota Pekanbaru ”.
rasulullah. Setelah diresmikanya pusat 1.2 Rumusan Masalah
pelatihan dan bersamaan dibukanya untuk Dalam Penelitian Daya Tarik Pusat
menjadi tempat tujuan wisata berkuda, hal Latihan Berkuda Ikhwan Sebagai Wisata
ini telah menarik beberapa pengunjung Berkuda di Kota Pekanbaru hanya
untuk datang. memfokuskan membahas mengenai
Wisata Berkuda di pusat pelatihan ini tentanng :
mempunyai atraksi wisata yaitu a. Bagaimana Latar Belakang Pusat
pengunjung bisa menunggang kuda, serta Pelatihan Berkuda Ikhwan
pengunjung juga bisa melakukan kegiatan menyediakan Wisata Berkuda.
memanah.kedua atraksi ini bisa dilakukan b. Bagaimana Tanggapan Pengunjung
oleh dari semua kalangan. terhadap Daya tarik Wisata
Untuk meningkatkan kenyamanan Berkuda di Pusat Latihan Berkuda
bagi wisatawan atau pengunjung yang Ikhwan di Kota Pekanbaru ?.
datang, pihak pengelola pusat pelatihan ini 1.3 Tujuan Penelitian
menyediakan fasilitas bagi pengunjung, Berdasarkan latar belakang dan
sebagai berikut: gazebo, klinik, mesjid, rumusan masalah yang sudah dijelaskan,
kamar mandi dan tangga. Fasilitas-fasilitas maka tujuan dari penelitian ini adalah
umum seperti ini disediakan agar dapat sebagai berikut :
membantu kelancaran kegiatan pariwisata, a. Untuk mengetahui latar belakang
dengan adanya fasilitas umum tersebut Pusat Pelatihan Berkuda
diharapkan akan membuat pengunjung menyediakan Wisata Berkuda.
yang datang berkunjung merasa nyaman b. Untuk mengetahui Tanggapan
dan membantunya selama berada di pusat Pengunjung terhadap Daya Tarik
pelatihan berkuda ikhwan. Wisata Berkuda di Pusat Latihan
Dari atraksi yang ditawarkan sangat Berkuda Ikhwan di Kota Pekanbaru.
minim dan fasilitas yang cukup memadai. 1.4 Manfaat Penelitian
Oleh karena itu, suatu tempat seperti wisata Adapun Manfaat dari Penelitian ini adalah
berkuda di pusat pelatihan berkuda ikhwan sebagai berikut :
dapat menjadi suatu obyek wisata, harus a. Bagi penulis berguna untuk
mempunyai suatu potensi yang dapat menambah pengetahuan dan dapat
menarik minat pengunjung untuk diterapkan pengembangan ilmu
berkunjung. Ada beberapa aspek yang bisa pengetahuan yang penulis peroleh
mengukur pusat pelatihan berkuda ikhwan selama perkuliahan.
in menjadi suatu obyek wisata dengan b. Penulis melakukan penelitian ini
melihat daya tariknya, yang dinilai dari dapat menambah pengetahuan
aspek dari daya tariknya sebagai berikut: selama penelitian dilakukan
nantinya.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 3


c. Sebagai bahan referensi untuk Suatu Daya Tarik Wisata dapat
melakukan penelitian lebih lanjut. menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan
harus memenuhi syarat-syarat untuk
B. TINJAUAN PUSTAKA pengembangan daerahnya, menurut
2.1 Konsep Daya Tarik Maryani (1991:11) syarat-syarat tersebut
Berdasarkan Undang-Undang adalah :
Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, a. What to see.
Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai salah Di tempat tersebut harus ada objek dan
sesuatu yang memiliki keunikan, atraksi wisata yang berbeda dengan yang
kemudahan, dan nilai yang berupa dimiliki daerah lain. Dengan kata lain
keanekaragaman kekayaan alam, budaya, daerah tersebut harus memiliki daya tarik
dan hasil buatan manusia yang menjadi khusus dan atraksi budaya yang dapat
sasaran atau kunjungan wisatawan. dijadikan “entertainment” bagi
Yoeti dalam buku Pengantar Ilmu wisatawan. What to see meliputi
Pariwisata (1996 : 172) menyatakan bahwa pemandangan alam, kegiatan, kesenian
daya tarik wisata atau “tourist attraction”, dan atraksi wisata.
istilah yang lebih sering digunakan, yaitu b.What to do.
segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi Di tempat tersebut selain banyak yang
orang untuk mengunjungi suatu daerah dapat dilihat dan disaksikan, harus
tertentu. Daya tarik wisata adalah suatu disediakan fasilitas rekreasi yang dapat
bentukan dan fasilitas yang berhubungan, membuat wisatawan betah tinggal lama
yang dapat menarik minat wisatawan atau ditempat itu.
pengunjung untuk datang kesuatu daerah c. What to buy.
atau tempat tertentu. Tempat tujuan wisata harus tersedia
Daya tarik wisata menurut Fandeli fasilitas untuk berbelanja terutama barang
(1995 : 3) dapat dibedakan menjadi 3 souvenir dan kerajinan rakyat sebagai
bagian, yaitu: oleh-oleh untuk di bawa pulang ke tempat
a. Daya Tarik Alam asal.
Pariwisata daya tarik alam yaitu wisata d.What to arrived.
yang dilakukan dengan mengunjungi Di dalamnya termasuk aksesbilitas,
daerah tujuan wisata yang memiliki bagaimana kita mengunjungi daya tarik
keunikan daya tarik alam, seperti Laut, wisata tersebut, kendaraan apa yang akan
Pesisir Pantai, Gunung, Lembah, Air digunakan dan berapa lama tiba ketempat
Terjun, Hutan dan objek wisata yang tujuan wisata tersebut.
masih alami. e. What to stay.
b.Daya Tarik Budaya Bagaimana wisatawan akan tingggal
Pariwisata daya tarik budaya yaitu suatu untuk sementara selama dia berlibur.
wisata yang dilakukan dengan Diperlukan penginapan-penginapan baik
mengunjungi tempat-tempat yang hotel berbintang atau hotel non
memiliki keunikan atau kekhasan budaya, berbintang dan sebagainya.
seperti Museum, Peninggalan Sejarah, Sebagai tempat yang menawarkan
Upacara Adat, Tradisi, Seni Pertunjukan atraksi, daerah tujuan wisata mempunyai
dan Kerajinan. keistimewaan pada suatu wilayah sebagai
c. Daya Tarik Minat Khusus suatu tempat untuk berlibur dengan kriteria
Pariwisata daya tarik wisata yaitu sebagai berikut:
pariwisata yang dilakukan dengan a. Sesuatu yang menarik wisatawan yang
mengunjungi tempat wisata yang sesuai berbeda dari tempat asalnya dimana
dengan minat, seperti olahraga, kuliner, wisatawan atau pengunjung dapat
shooping/belanja, dengan jenis-jenis melakukan aktivitas sesuai dengan
kegiatannya antara lain berkuda. keinginannya.

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 4


b. Memberikan kesenangan dan sebagai peserta atau dalam
pengalaman yang menarik, kepuasan penyelenggaraan sebuah kegiatan dengan
pengunjung atau wisatawan untuk tujuan non-komersial hingga alasan
menghabiskan waktu berliburnya. bisnis/komersial, yang membutuhkan
c. Mengembangkan potensi perjalanan dari tempat tinggal serta tempat
pengetahuan/pendidikan. kerjanya.
d. Menyajikan atraksi wisata, memberikan Dalam undang-undang republik
kesenangan kepada wisatawan. indonesia no. 3 tahun 2005 tentang sistem
e. Kemungkinan membayar dalam olahraga nasional menyebutkan bahwa
kunjungannya (Walsh-Heron and olahraga rekreasi adalah olahraga yang
Stevens,1990 ed Swarbooke,1995:4). dilakukan oleh masyarakat dengan
kegemaran dan kemampuan yang tumbuh
Menurut Cooper (2005:81), terdapat empat dan berkembang sesuai dengan kondisi dan
komponen yang harus dimiliki oleh suatu nilai budaya masyarakat setempat untuk
daya tarik wisata, keempat komponen kesehatan (pasal 1 ayat 2). Dalam hal ini
tersebut sebagai berikut : olahraga dan pariwisata mempunyai tujuan
a. Atraksi adalah produk utama sebuah untuk memberikan kesenangan maka,
daya tarik wisata yang menjadi pariwisata adalah suatu kegiatan yang
pendorong kehadiran wisatawan dilakukan untuk mendapatkan kesenangan.
kesuatu daerah tujuan wisata Wisata olahraga adalah kegiatan yang
b. Aksesibilitas adalah sarana dan berupa olahraga aktif atau wisatawan
infrastruktur untuk menuju daya tarik melakukan gerak tubuh dan dapat berupa
wisata seperti akses jala raya, olahraga pasif yaitu wisatawan hanya
ketersediaan sarana transportasi dan menjadi pencinta olahraga dan penikmat
rambu-rambu penunjuk jalan. Hal ini olahraga tetapi ia tidak terlibat melakukan
merupakan aspek penting bagi sebuah olah tubuh menurut Ismayanti (2010:156).
daya tarik wisata. Pariwisata olahraga menurut Spillane
c. Amenitas adalah segala fasilitas (1987:30) dibagi dalam dua kategori
pendukung yang bisa memenuhi sebagai berikut :
kebutuhan dan keinginan wisatawan a. Big Sport Even yaitu peristiwa-
selama berada di daya tarik wisata. peristiwa olahraga besar seperti
Amenitas berkaitan dengan Olympic games, kejuaraan sky dunia,
ketersediaan sarana akomodasi untuk kejuaraan tinju dunia dan olahraga-
menginap serta restotan atau warung olahraga lainnya yang menarik
makan dan minum. perhatian yang tidak hanya pada
d. Jasa Pendukung Parwisata berkaitan olahragawannya sendiri seperti
dengan ketersediaan sebuah organisasi pendakian gunung, olahraga naik kuda,
atau orang-orang yang mengurus daya memancing dan lain sebagainya.
tarik tersebut. Daya tarik wisata b. Sporting Tourism of The Practicioner
membutuhkan kelembagaan guna yaitu pariwisata olahraga bagi mereka
mengatur dan mengurus daya tarik yang ingin berlatih dan
wisata agar kedepannya tidak memperaktekkan sendiri seperti
terbengkalai. pendakian gunung, olahraga naik kuda,
memancing dan sebagainya.
2.2 Wisata Olahraga Menurut Yoeti (1996:83) mengungkapkan
Menurut Standeven dan De Knop bahwa salah satu tujuan dari wisata yaitu
(1999:12) dalam Weed (2008:15), wisata untuk olahraga dan alasannya sebagai
olahraga adalah semua bentuk keterlibatan berikut :
seseorang baik aktif maupun pasif dalam a. Wisata bertujuan untuk beristirahat dan
aktivitas olahraga, berpartisipasi seperti mengembalikan kekuatan setelah bekerja

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 5


keras dan menghilangkan ketegangan Pengambilan sampel yang dilakukan
pikiran. berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja
b.Wisata bertujuan untuk melatih diri dan yang secara kebetulan/insidental bertemu
ikut dalam pertandingan olahraga tertentu, dengan penelitian dapat digunakan sebagai
seperti mendaki gunung, memancing, sampel, bila dipandang orang yang
main ski,berkuda dan sebagainya. kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
c. Wisata bertujuan untuk melakukan data (Sugiyono,2016:96).
rekreasi dalam menghabiskan masa libur. Pada penelitian ini penulis mengalami
kendala dalam menentukan jumlah sampel,
C.METODE PENELITIAN karena jumlah pengunjung yang sangat sulit
3.1 Desain Penelitian untuk ditemui. Oleh karena itu, penulis
mengambil 30 orang pengujung sebagai
Penelitian ini menggunakan tipe
sampel dalam penelitian ini, karena
penelitian deskriptif dengan pendekatan
keterbatasan biaya dan waktu.
kuantitatif. Metode Penelitian Kuantitatif,
3.4 Jenis dan Sumber Data
sebagaimana dikemukakan oleh sugiyono
3.4.1 Data Primer
(2012:8) yaitu :“Metode penelitian yang
Data primer adalah data yang
berlandaskan pada filsafat positivisme,
diperoleh secara langsung dari sumbernya
digunakan untuk meneliti pada populasi
dengan diamati, dicatat, untuk pertama kali
atau sampel tertentu, pengumpulan data
(Moleong,2006). Data primer merupakan
menggunakan instrumen penelitian,
data yang diperoleh langsung dari hasil
analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
observasi, kuesioner, dan wawancara yang
dengan tujuan untuk menguji hipotesis
dilakukan langsung oleh peneliti di Pusat
yang telah ditetapkan”.
Pelatihan Berkuda Ikhwan dan kepada
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
pengunjung yang datang.
3.2.1 Lokasi Penelitian
3.4.2 Data Sekunder
Penelitian ini dilakukan pada Pusat
Data sekunder adalah data tambahan
Pelatihan Berkuda Ikhwan Kota Pekanbaru.
yang berasal dari dokumen dan laporan-
Pusat pelatihan ini berlokasi di jalan
laporan yang berkaitan langsung dengan
Singgalang V No. 313 Kelurahan
penelitian. Dokumen adalah segala bentuk
Tangkerang Timur Kecamatan Tenayan
catatan tentang berbagai macam peristiwa
Raya Kota pekanbaru.
atau keadaan dimasa lalu yang memiliki
3.2.2 Waktu Penelitian
nilai atau arti penting dan dapat berfungsi
Adapun waktu penelitian yang
sebagai data penunjang dalam penelitian ini.
dimaksud adalah dimana proses pembuatan
Data sekunder yang digunakan adalah
proposal sampai dengan proses pembuatan
berupa data dokumen dan laporan yang
skripsi selesai dan penulis melakukannya
berkaitan dengan keperluan penelitian.
dalam rentan waktu dari bulan April – Juni
3.5 Teknik Pengumpulan Data
2018.
3.5.1 Observasi
3.3 Populasi dan Sampel
Observasi adalah pengamatan dan
3.3.1 Populasi
pencatatan yang sistematis terhadap gejala-
Menurut Sugiyono (2016) populasi
gejala yang diteliti. Observasi menjadi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri
salah satu teknik pengumpulan data apabila
atas objek atau subjek yang mempunyai
sesuai dengan tujuan penelitian,
kualitas dan karekteristik tertentu yang
direncanakan, dan dicatat secara sistematis
ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan
serta dapat dikontrol.
kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan
3.5.2 Kuesioner
yanga akan di jadikan populasi dalam
Menurut Sugiyono (2012:142)
penelitian ini adalah para pengunjung Pusat
“Angket atau kuesioner merupakan teknik
Latihan Berkuda Ikhwan Kota Pekanbaru.
pengumpulan data yang dilakukan dengan
3.3.2 Sampel

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 6


cara memberi seperangkat pertanyaan atau terhadap kategori skala penilaian yang telah
pernyataan tertulis kepada responden untuk ditentukan. Setelah penyajian dalam bentuk
dijawab”. Berupa daftar pernyataan atau distribusi skor, langkah selanjutnya
angket yang tertulis. Sampel yang sesuai mendeskriptifkan dan mengambil
dengan karakteristik diberi kuesioner kesimpulan. Rentang skor digunakan
mengenai masalah penelitian. Kuesioner sebagai acuan penilaian terhadap tanggapan
dalam penelitian ini yaitu pernyataan pengunjung terhadap daya tarik wisata
tertulis yang ditanyakan kepada 50 Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan Kota
responden yang sedang berada di Pusat Pekanbaru.
Pelatihan Berkuda Ikhwan Kota Pekanbaru. 3.6 Skala Pengukuran Data
3.5.3 Dokumentasi Skala pengukuran data yang
Menurut Arikunto (2006:206) digunakan adalah skala likert. Skala likert
“Dokumentasi adalah mencari dan adalah skala yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang mengukur sikap, pendapat dan tanggapan
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, seseorang tentang suatu tempat wisata atau
majalah, notulen, rapot, agenda dan fenomena tertentu.
sebagainya.” Dokumen bisa dalam bentuk Tabel 3.1
tulisan, gambar atau karya-karya Skala Pengukuran Data
monumental dari seseorang. Dari pendapat
ini peneliti menyimpulkan dokumentasi No Skala Skor
merupakan cara memperoleh data dengan
1 Sangat Setuju 5
mengumpulkan bukti keterangan-
keterangan berupa foto/gambar di Pusat 2 Setuju 4
Pelatihan Berkuda Ikhwan Di Kota
3 Ragu-Ragu 3
Pekanbaru.
3.6 Teknik Analisis Data 4 Tidak Setuju 2
Penelitian ini bertujuan untuk
5 Sangat Tidak Setuju 1
mengetahui tanggapan pengunjung
terhadap daya tarik wisata Pusat Pelatihan Sumber : Sugiyono 2016.
Berkuda Ikhwan Kota Pekanbaru. Dimana, 3.7 Operasional Variabel
tanggapan pengunjung dinilai tersebut Defenisi Operasional ialah suatu
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu defenisi yang didasarkan pada karakteristik
baik, sedang, buruk. Data yang diperoleh, yang dapat diobservasikan dari apa yang
jumlah total nilai yang diperoleh dari sedang didefenisikan atau mengubah
kuesioner yang diberikan kepada konsep-konsep yang berupa kostruk dengan
pengunjung dikonsultasikan dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku
rentang nilai masing-masing kategori atau gejala yang diamati dan dapat diuji dan
tanggapan. ditentukan kebenarannya oleh orang lain.
Untuk mengetahui rentang skor Variabel adalah objek penelitian atau
pengkategorian dari jawaban kuesioner apa yang menjadi titik perhatian suatu
maka dapat menggunakan rumus sebagai penelitian (Arikunto,2006). Operasional
berikut : variabel penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 3.2
Panjang Kelas Interval = Operasional Variabel
Skor Tertinggi – Skor Terendah Variabel Sub- Indikator Sumber
variab Data
kriteria skor el
Atraks 1. Menunggang
Data yang terkumpul dianalisis i Kuda
dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif 2. Kegiatan
Memanah
yang diungkapkan dalam distribusi skor

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 7


3. Berfoto dengan memasuki Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan
kuda
pengunjung tidak dikenakan biaya,
Aksesi 1. Lokasi Wisata
bilitas Berkuda pengunjung hanya dikenakan biaya saat
Daya 2. Transportasi Observa menunggangi kuda saja dalam menunggang
Tarik menuju wisata si kuda sekali putarannya, pengunjung hanya
Wisata berkuda Ikhwan Kuesion
dikenakan biaya Rp. 20.000. Harga tersebut
3. Petunjuk arah er
menuju lokasi Dokume satu putaran saja bagi semua usia.
Ameni 1. Fasilitas wisata ntasi Pusat Pelatihan Berkuda memiliki Luas
tas 2. Warung Makan area berkuda 40m × 80 m yang dikelilingi
dan Minum pembatas dari paralon serta kandang kuda
Jasa 1. Pelayanan yang
Pendu diberikan kepada
yang terbuat dari beton sebanyak 4 kamar
kung pengunjung untuk kuda.
2. Pelatih atau 4.2 Visi dan Misi
Pemandu a. Visi Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan
berpenampilan
sopan dan Kota Pekanbaru
menarik sesuai “ Menjadikan Olahraga sunnah berkuda
dengan tempat sebagai olahraga umggulan yang dimimati
tujuan wisata setiap insan. ”
Sumber : Berdasarkan Cooper (2005:81) b. Misi Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Pekanbaru
4.1 Gambaran Obyek 1.Menyelenggarakan sarana olahraga
Pusat Pelatian Berkuda Ikhwan sunnah
disebut juga dengan Ikhwan Stable, nama 2.Mengenalkan olahraga sunnah
Ikhwan berasal dari sejarahnya pada zaman kepada masyarakat
rasulullah, berkuda adalah olahraga yang 3.Mengenalkan Keutamakan olahraga
diutamakan bagi kaum laki-laki. Oleh sunnah kepada generasi muda
karena itu nama dari pusat pelatihan 4.Pembinaan generasi muda yang
berkuda ini dinamakan dengan Pusat berprestasi didalam olahraga sunnah
Pelatihan Berkuda Ikhwan. 5. Menjadikan Pusat Pelatihan Berkuda
Pusat Pelatihan Berkuda awal Ikhwan sebagai tujuan wisata berkuda
mulanya diperuntukan untuk setiap santri di Kota Pekanbaru.
dari yayasan. Namun, sejak diresmikan 4.3 Deskripsi Karakteristik Responden
oleh Walikota Pekanbaru yaitu Bapak Karakteristik responden dalam penelitian
Firdaus pada 02 november 2014 pusat ini peneliti bagi menjadi empat karakter
pelatihan berkuda ikhwan selain sebagai yakni : berdasarkan jenis kelamin (laki-laki
tempat latihan berkuda tapi juga menerima 70 % dan Perempuan 30%), umur (10-20
dan melayani wisata berkuda bagi tahun 57%, 21-30 tahun 7%, 31-40 tahun 17%
masyarakat umum yang ingin mencoba dan dan < 40 tahun 20%), pekerjaan
merasakan menunggang kuda. Sehingga (pelajar/mahasiswa 60%, PNS
masyarakat ada dipekanbaru bisa 7%,wiraswasta 10% dan lainnya 23%), asal
menjadikan pusat pelatihan berkuda (lokasi/setempat 80%, dan luar kota dalam
ikhwan sebagai tujuan wisata berkuda. provinsi 20%) dan jumlah kunjungan (1
Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan buka kali 57%, 2 kali 33% dan lebih dari 2 kali
setiap hari senin sampai dengan minggu 10%)
dengan jadwal buka dua sesi yaitu pagi
pada pukul 07.00 sampai 10 pagi dan sore 4.4 Hasil Rekapitulasi Tanggapan
hari sekitar pukul 16.00 hingga 18.00 . Responden Terhadap Daya Tarik
Khusus akhir pekan sabtu dan minggu serta Wisata Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan
hari libur juga , Pusat Pelatihan berkuda Kota Pekanbaru
stay di taman rekreasi alam mayang. Untuk Tabel 4.21

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 8


Hasil Rekapitulasi Tanggapan sub-variabel yaitu atraksi, aksesibilitas,
Sub- Indikator Jumlah
amenitas dan jasa pendukung. adapun
variabel Skor jumlah skornya sebagai berikut : untuk
Menunggang Kuda 69
atrkasi memiliki tiga indikator yaitu
Kegiatan Memanah 83 menunggang kuda, kegiatan memanah
Atraksi Berfoto Dengan Kuda 80 dan berfoto dengan kuda memiliki
Total Skor 232 jumlah skor 232 dengan kategori
Lokasi Wisata Berkuda 115
Transportasi Menuju Wisata 104
sedang, aksesibilitas memiliki tiga
Aksesibilit Berkuda indikator yaitu lokasi,transportasi dan
as Petunjuk Arah Menuju Lokasi 73 petunjuk arah lokasi dengan total skor
Total Skor 292
292 termasuk kategori sedang, amenitas
Fasilitas Wisata 110
Amenitas Restaurant/ Warung Makan 78 memiliki dua indikator yaitu fasilitas
Total Skor 188 wisata dan restoran memiliki jumlah
Pelayanan Yang Diberikan 119 skor 188 dengan kategori sedang, dan
Jasa Penampilan Petugas 121
Pendukun Total Skor 240
jasa pendukung mempunyai dua
g indikator yaitu pelayanan yang
diberikan dan penampilan petugas
Total Skor 952
mempunyai total skor 240 dimana
termasuk pada kategori baik. Jadi jika
Sumber : Data Primer, 2018 semua sub-variabel ditotal maka total
keseluruhannya 952 dimana jumlah
E. PENUTUP skor ini berada di rentang skor kategori
5.1 Kesimpulan sedang.
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah peneliti lakukan mengenai daya tarik 5.2 Saran
wisata Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan Berdasarkan analisis yang telah
Kota Pekanbaru dapat disimpulkan sebagai dilakukan penulis akan memberikan saran
berikut : yang sekiranya dapat memberikan masukan
a. Pusat Pelatihan Berkuda Ikhwan Kota bagi pihak pengelola Pusat Pelatihan
Pekanbaru merupakan salah satu pusat Berkuda Ikhwan Kota Pekanbaru dalam
pelatihan berkuda yang menawarkan membenahi daya tarik yang ditawarkan.
wisata berkuda bagi masyarakat umum. Meskipun daya tarik yang diberikan sudah
Awalnya pusat pelatihan ini hanya cukup baik, namun perlu dilakukan
diperuntukan untuk anak didik yayasan pengkajian lebih mendalam untuk
yang ingin berlatih. namun sejak mempertahankan yang sudah baik dan
diresmikan oleh bapak firdaus selaku meningkatkan yang belum baik agar
walikota meresmikannya pada tanggal menjadi lebih naik dan memperbaiki
03 november 2014 dimana diresmikan kekurangan antara lain :
menjadi pusat pelatihan sekaligus a. Pihak pengelola memperhatikan
menjadi objek wisata yang menawarkan kembali atraksi menunggang kuda yang
wisata berkuda bagi masyarakat umum masih perlu penambahan jumlah kuda
atau pengunjung yang ingin menikmati serta petugas harus lebih
keseruan menaiki kuda. Pusat Pusat memperhatikan keamanan pengunjung
Pelatihan ini juga memiliki misi dimana selama di tempat tujuan wisata,baik dia
Menjadikan Pusat Pelatihan Berkuda melakukan menunggang kuda,
Ikhwan sebagai tujuan wisata berkuda memanah atapun berfoto dengan kuda.
di Kota Pekanbaru.(Hal:43) b.Pihak pengelola Berkuda Ikhwan
b. Tanggapan pengunjung terhadap daya sebaiknya lebih memperhatikan lagi
tarik wisata Pusat Pelatihan Berkuda fasilitas wisata yang disediakan
Ikhwan Kota Pekanbaru di ukur dari 4 walaupun pada penilaian responden

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 9


masih baik tapi ada beberapa fasilitas Moleong,J,Lexy.2006. Metode Penelitian
yang masih kurang memadai seperti Kualitatif, PT.Remaja Rosdakarya.
tangga karena tangga cuman memiliki Bandung.
tiga anak tangga sehingga mempersulit Pendit, Nyoman S,2002. Ilmu Pariwisata :
bagi pengunjung yang memiliki ukuran Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT
tubuh yang kecil saat menaiki Pradnya Paramita.
punggung kuda. oleh karena pihak Siregar,Syofian,2013.Metode Penelitian
petugas harus mengecek dan Kuantitatif.Prenada Media:Jakarta
memperbaiki fasilitas yang jika emang Sugiyono,2016.Metode Penelitian
harus diperbaiki. Administrasi.Bandung : Alfabeta.
c. Diharapkan bagi pihak pengelola harus Suryadana,M. Liga dan Vanny Octavia,
lebih menghadirkan inovasi-inovasi 2015. Pengantar Pemasaran Pariwisaata.
terbaru untuk kebutuhan serta kepuasan Bandung : Alfabeta (daya tarik wisata).
pengunjung yang datang seperti : Undang-Undang No. 10 Tahun 2009
adanya inovasi makanan yang terbuat Tentang Kepariwistaan
dari daging kuda, susu kuda atau Wahab, Salah,1996. Manajemen
lainnya, adanya souvenir yang kepariwisataan. Jakarta : Pradnya Paramita
berbentuk kuda yang melambang dan Yoeti, Oka A, 1996. Pengantar Ilmu
ciri khas dari souvenir dari Pusat Pariwisata. Bandung : Angkasa
Pelatihan Berkuda Ikhwan Kota
Pekanbaru, dan terakhir sebaiknya
pihak pengelola menyediakan baju
koboy sewaan untuk pengunjung yang
menungga kuda serta yang hanya
sekedar untuk selfie dengan kuda, hal
ini adalah hal yang unik sehinggga
menambah nilai jual yang menarik
pengunjung untuk datang.
d.Diharapkan pihak pengelola wisata
berkuda di pusat pelatihan berkuda
ikhwan sebaiknya memasang petunjuk
letak lokasi Wisata Berkuda di pusat
pelatihan ikhwan ditempat yang
strategis secara jelas dengan ukuran
besar sehingga bagi pengunjung yang
baru berkunjung tidak mengalami
kesulitan dalam keberadaan lokasi ini.

DAFTAR PUSTAKA
A.J, Muljadi dan Andri Warman, 2014.
Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta :
Rajawali Pers.
Arikunto,S.2006.Prosedur Penelitian:
Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi. PT,
Rineka Cipta, Jakarta.
Bagus,I Gusti Arjana,2015.Geografi
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Ismayanti.2010.Pengantar
Pariwisata.Jakarta : Gramedia

JOM FISIP Vol. 5: Edisi II Juli – Desember 2018 Page 10

You might also like