You are on page 1of 9

258

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2,September 2018, hlm. 258-266. e-ISSN:2548-9909

PETA POTENSI DALAM MENCIPTAKAN KEMANDIRIAN


EKONOMI DESA
(Studi pada Desa Tawang Argo, Kabupaten Malang)
1 2
Edriana Pangestuti ) Inggang Perwangsa Nuralam )
3 4
Muhammad Tanzil Furqon ) Hanifa Maulani Ramadhan )
1) Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya, Malang 65145, email:edriana_fia@ub.ac.id
2) Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya, Malang 65145, email:ing.nuralam@ub.ac.id
3) Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya, Malang 65145, email:m.tanzil.furqon@ub.ac.id
4) Jurusan Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya, Malang 65145, email:hanifaramadhan@ub.ac.id

Abstract
Law Number 6 of 2014 concerning village stipulation is meant in developing village potential and assets in
order to develop together, and advance the economy of rural communities. This is an opportunity for every
village to develop every potential they have. It needs to be highlighted that Tawang Argo Village, Karangploso
Subdistrict, Malang Regency is experiencing maximixing the facilities available in Universitas Brawijaya
Educational Forest (Hutan UB). This study aims to map the potential that is capable and developed in Tawang
Argo Village. This study uses a qualitative approach and strengthens SWOT, EFAS, and IFAS analysis. Several
factors found from the results of this study include: 1) lack of product innovation; 2) land conditions in the
highlands that are not supported by economic commodities; 3) lack of creativity in the community; and 4) small
market opportunities. Imaging which shows that Tawang Village is very appropriate to build House of
Mushrooms as a potential solution that exists. In cultivating mushroom kumbung not by the condition of the
residents' land, having their own planting media with temperature regulation can also be planted on limited
land. The results of mushroom kumbung can be sold in the form of raw materials and processed to add value and
be developed into a product that is competitive and builds the independence of the village economy.

Keywords: Tawang Argo, Hutan UB, SWOT, EFAS, IFAS, House of Mushrooms

Abstrak
Undang-undang No. 6 tahun 2014 tentang pengaturan desa yang bertujuan dalam pengembangan potensi dan
aset desa guna kesejahteraan bersama, serta memajukan perekonomian masyarakat desa. Hal ini menjadi peluang
bagi setiap desa untuk mengembangkan setiap potensi yang dimiliki. Perlu menjadi sorotan bahwa Desa Tawang
Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang meengalami mengalami kesulitan dalam memaksimalkan
potensi alam sekitar Hutan Pendidikan Universitas Brawijaya (Hutan UB). Penelitian ini bertujuan memetakan
potensi yang dimiliki dan dapat dikembangkan di Desa Tawang Argo. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan diperkuat dengan analisis SWOT, EFAS, dan IFAS. Beberapa permasalahan yang ditemukan dari
hasil penelitian ini, antara lain: 1) minimnya inovasi produk; 2) kondisi lahan di dataran tinggi kurang didukung
oleh komoditi ekonomi; 3) minimnya kreativitas warga dalam pemasaran; dan 4) kecilnya peluang pasar. Hasil
observasi lapangan menunjukan bahwa Desa Tawang Argo sangat tepat untuk dibangunkannya kumbung jamur
sebagai solusi pemanfaatan potensi yang ada. Dalam pembudidayaannya kumbung jamur tidak dipengaruhi oleh
kondisi lahan warga, melainkan memiliki media tanam sendiri dengan pengaturan suhu serta dapat ditanam pada
lahan terbatas. Hasil kumbung jamur dapat dijual berupa bahan mentah dan diolah guna menambah nilai serta
dikembangkan menjadi produk yang berdaya saing serta membangun kemandirian ekonomi desa.

Kata kunci: Tawang Argo, Hutan UB, SWOT, EFAS, IFAS, Kumbung Jamur
259

Edriana, Inggah, Tanzil & Hanifa, peta potensi dalam menciptakan kemandirian ….

PENDAHULUAN utama dalam proses kemajuan dan


keberdayaan Desa yaitu meliputi aspek
Eksistensi Usaha Mikro, Kecil, dan ketahanan sosial, ekonomi dan ekologi.
Menengah (UMKM) memang tidak dapat Permasalahan yang krusial tersebut semakin
diragukan lagi karena terbukti mampu bertahan menghambat perkembangan sektor UMKM
dan menjadi roda penggerak ekonomi, sebagai penopang perekonomian nasional,
terutama pasca krisis ekonomi. Terbukti bahwa sehingga indeks ini difokuskan pada upaya
pada krisis ekonomi yang terjadi pada tahun penguatan otonomi Desa melalui
2009, sektor UMKM hanya turun sebesar 12 pemberdayaan masyarakat.
persen sedangkan sektor utama seperti minyak Salah satunya UMKM di Desa Tawang
mengalami penurunan mencapai 40 persen Argo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten
(Restrepo dan Ivan, 2015). Hal ini menjadikan Malang memiliki banyak kendala yang dialami
UMKM sebagai leading kekuatan ekonomi oleh pelaku UMKM di desa tersebut. Desa
yang dimiliki oleh negara, khususnya yang memiliki banyak potensi dimana terdapat
Indonesia. UMKM memberikan kontribusi di lingkungan kawasan Hutan UB dan lereng
yang signfikan dalam perekonomian nasional. Gunung Arjuna tersebut, masih minim dalam
Tercatat kontribusi UMKM pada PDB nasional pemanfaatan potensi yang ada. Permasalahan
tahun 2009-2013 mencapai 57,6 persen, yang dihadapi oleh UMKM tersebut dapat
dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,7 diuraikan sebagai berikut: 1.) Pemetaan potensi
persen (Bappenas, 2016). Kotribusi tersebut desa; 2.) Informasi dan akses pasar; dan 3.)
tidak memberikan dampak terhadap PDB Lemahnya perkembangan kapasitas dan
nasional saja, namun terhadap keterbukaan kinerja. Perhatian khusus terhadap usaha mikro
lapangan pekerjaan dan pendapatan per kapita kedepan diharapkan akan memberikan
yang didapat oleh masyarakat. Kapasitas dukungan dalam hal penguatan teknologi yang
UMKM dalam penyerapan tenaga kerja tahun ramah lingkungan, pemasaran, permodalan dan
2011-2015 mengalami peningkatan, yaitu rata- akses pasar. Pemberdayaan masyarakat Desa
rata sebesar 5,9 persen, dimana pada tahun tersebut yang akan menjadi tumpuan utama
2015 jumlah tenaga kerja mencapai lebih dari terjadinya proses peningkatan partisipasi yang
132,3 juta orang (Bappenas, 2016). Tren yang berkualitas, peningkatan pengetahuan, dan
sangat bagus dimiliki oleh UMKM pada roda peningkatan keterampilan, atau secara umum
kekuatan perekonomian nasional menjadi dapat disebut sebagai peningkatan kapasitas
konsistensi yang nyata dalam pembangunan dan kapabilitas masyarakat Desa itu sendiri.
perekonomian secara bereklanjutan.
Dibalik eksistensi UMKM yang kuat KAJIAN LITERATUR
masih terdapat UMKM menghadapi
permasalahan, yaitu terbatasnya modal kerja, Pemberdayaan Masyarakat
Sumber Daya Manusia yang rendah, dan Pemberdayaan (empowerment) sebagai
minimnya penguasaan ilmu pengetahuan serta konsep alternatif dalam meningkatkan
teknologi (Sudaryanto dan Hanim, 2002). kemampuan dan martabat agar terlepas dari
Kendala lain yang dihadapi UMKM adalah permasalahan, seperti kurangnya inovasi,
keterkaitan dengan prospek usaha yang kurang kemiskinan, kreativitas, keterbelakangan, dan
jelas serta perencanaan. Hal ini terjadi karena aksesibilitas yang mengacu pada suatu
umumnya UMKM bersifat income gathering kelompok atau individu. Munculnya konsep
yaitu menaikkan pendapatan, dengan ciri-ciri pemberdayaan masyarakat pada mulanya
sebagai berikut: merupakan usaha milik merupakan gagasan yang ingin menempatkan
keluarga, menggunakan teknologi yang masih manusia sebagai subjek. Konsep ini
relatif sederhana, kurang memiliki akses menampakkan kecenderungan bahwa
permodalan (bankable), dan tidak ada pemberdayaan menekankan pada proses
pemisahan modal usaha dengan kebutuhan pemberian atau mengalihkan sebagian
pribadi. Pemerintah melalui Indeks Desa kekuasaan, kekuatan, atau kemampuan kepada
Membangun (IDM) meletakkan prakarsa dan masyarakat agar menjadi lebih berdaya
kuatnya kapasitas masyarakat sebagai basis (Kuswandoro, 2016). Pembedayaan
260

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2,September 2018, hlm. 258-266

berdasarkan kemampuan dan kemandirian lokal yang tersedia. Hal ini menunjukkan
merupakan kunci dan prasyarat dari aktivitas bahwa potensi desa harus lebih diutamakan
desa membangun. Menurut Chambers dalam pada optimalisasi pemanfaatan sumber daya
Kuswandoro (2016) konsep pemberdayaan lokal, baik sumber daya alam maupun potensi
merangkup nilai-nilai sosial dan mengikuti yang ada. Pencapaian pembangunan
paradigm pembangunan yang bersifat “people optimalisasi tersebut bermuara pada
centered” (berpusat pada masyarakat), pengelolaan potensi desa sebagai basis
partisipatif, dan berkelanjutan. penggerak ekonomi kerakyatan dalam suatu
sistem yang sinergis. Pembangunan desa dan
Pendampingan Masyarakat kawasan perdesaan berdasarkan potensi lokal
Pendampingan merupakan suatu secara komprehensif merupakan faktor penting
proses pemberian kemudahan terkait fasilitas bagi pembangunan daerah, pengentasan
yang diberikan pendamping kepada klien kemiskinan, dan pengurangan kesenjangan
dalam mengidentifikasi kebutuhan dan antarwilayah (Kementerian Desa,
memecahkan masalah serta mendorong Pembangunan Daerah Tertinggal dan
tumbuhnya inisiatif dalam proses pengambilan Transmigrasi, 2015).
keputusan, sehingga kemandirian klien secara Salah satunya adalah menciptakan
berkelanjutan dapat diwujudkan (Direktorat ekonomi berkelanjutan melalui pengelolaan
Bantuan Sosial, 2007). Berdasarkan pengertian potensi lokal yang berkreasi. Pengelolaan
tersebut pendampingan dapat diartikan sebagai potensi lokal dengan kreatifitas merupakan
proses relasi sosial antara pendamping dank perwujudan dari gelombang ekonomi baru
lien dalam bentuk memperkuat supporting yang digagas oleh Alvin Toffler (1970) dalam
system. Proses pendampingan tersebut bukunya “The Third Wave”. Buku tersebut
mendayagunakan berbagai sumber dan potensi menyebutkan bahwa peradaban manusia terdiri
dalam pemenuhan kebutuhan hidup, serta dari tiga gelombang, yaitu gelombang 1 adalah
meningkatkan akses klien terhadap pelayanan abad pertanian, gelombang 2 adalah abad
sosial dasar, lapangan kerja, dan fasilitas industri dan gelombang 3 adalah abad
penunjang pelayanan publik. Hal tersebut informasi. Namun seiring perkembangan
sebagai usaha memecahkan masalah serta zaman, peradaban manusia terus mengalami
mendorong tumbuhnya inisiatif dalam proses perubahan dinamis yang ditandai dengan
pengambilan keputusan sehingga kemandirian kompetisi keras sebagai dampak dari
klien secara berkelanjutan dan dapat globalisasi yang menjadikan dunia memasuki
diwujudkan ke masyarakat. peradaban baru yang sebagian ilmuwan
Menurut Susanto (2014) pendamping menyebutnya sebagai gelombang ekonomi
pengembangan masyarakat merupakan orang yang berorientasi pada kreativitas atau
yang terkategorikan sebagai pengantar knowledge-based economy (Angriani, 2008).
perubahan (agent of change), baik yang berada Implikasi pengembangan potensi lokal
di dalam sistem sosial masyarakat (insider terhadap kondisi suatu negara (dan kota) dapat
change agents), maupun yang berada di luar ditinjau dari beberapa aspek diantaranya 1)
sistem sosial masyarakat berangkutan (outsider aspek sosial: peningkatan kualitas hidup,
change agents). Pendampingan sebagai suatu pemerataan kesejahteraan dan peningkatan
strategi dalam pengembangan masyarakat yang toleransi sosial; 2) Kontribusi Ekonomi:
umum digunakan oleh pemerintah dan memberikan peningkatan signifikan terhadap
lembaga non profit dalam upaya meningkatkan PDB suatu negara (kota), menciptakan
mutu serta kualitas dari sumber daya manusia lapangan kerja, mendorong pengembangan
(Suharto, 2005). Hal ini mampu produk berorientasi ekspor; 3) Iklim Bisnis:
mengidentifikasikan sebagai bagian dari mendorong penciptaan lapangan pekerjaan,
permasalahan yang dialami dan berupaya membuka peluang pasar untuk produk kreatif
untuk mencari alternatif pemecahan masalah baik domestik maupun internasional; 4) Citra
yang dihadapi. dan Identitas Bangsa: meningkatkan kunjungan
wisatawan asing, menjadikan budaya bangsa
Potensi Desa sebagai ikon nasional, menjaga dan
Potensi desa merupakan sebagai melastarikan warisan nilai budaya; 5) Sumber
penggerak perekonomian rakyat yang memiliki daya terbarukan: transformasi ekonomi
pengertian bahwa tumbuh dan berkembangnya berbasis kreativitas dan inovasi sangat
perekonomian desa akan mampu membutuhkan sdm kreatif yang diperoleh
mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya melalui pengetahuan, menciptakan sustainable
261

Edriana, Inggah, Tanzil & Hanifa, peta potensi dalam menciptakan kemandirian ….

community; 6) Inovasi dan Kreativitas: METODE


pemberian nilai tambah dalam setiap produksi
melalui ide dan gagasan. (Simatupang et al., Jenis penelitian yang digunakan dalam
2012: 174). penelitian ini adalah dengan pendekatan
kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu
Inovasi metode penelitian yang berlandaskan pada
Inovasi dipandang sebagai suatu kreasi filsafat post-positivisme, digunakan untuk
dan implementasi dari kombinasi baru. Istilah meneliti pada kondisi objek yang alamiah
tersebut didapatkan pada rujukan suatu produk, (Sugiyono, 2014). Peneliti menggunakan jenis
jasa, proses kerja, pasar, kebijakan dan sistem pendekatan kualitatif karena dengan metode ini
yang baru (Helmi, 2009). Menurut Hills dan dimaksudkan agar penelitian dapat tersusun
Gerald (2008) mengenai inovasi didefinisikan secara sistematis dan dapat dianalisis secara
sebagai ide, praktek atau obyek yang dianggap baik serta dapat menggambarkan dan
baru oleh seorang individu atau unit menjelaskan secara terperinci tentang kondisi
penggunanya. Kemampuan dalam menciptakan sektor UMKM di Desa Tawang Argo,
suatu yang baru merupakan kebaruan dalam Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
memecahkan masalah atau memberikan suatu Pada penelitian ini hasil didapatkan juga
perbedaan dengan sebelumnya untuk mencapai dengan menggunakan analisis SWOT dan
target yang diinginkan. Khususnya pada matriks pengembangan EFAS dan IFAS.
bidang kewirausahaan menjadi suatu hal yang
sangat diperlukan. Kewirausahaan yang Fokus Penelitian
digambarkan melalui kapasitasnya dalam Fokus penelitian adalah batasan masalah
berinovasi dan kemauan mengambil resiko dalam penelitian yang berisi pokok masalah
akan memudahkan dalam berinovasi dan yang bersifat umum. Terdapat dua fokus
berkembang serta tumbuh dengan sukses penelitian dalam penelitian ini, yaitu: 1)
(Georgellis, dkk, 2001). Inovasi pada bidang Kondisi sektor UMKM dan 2) Pemetaan
kewirausahaan menjadi karakteristik kunci dari potensi Desa Tawang Argo, Kecamatan
sebuah bisnis entrepreneurial yang akan Karangploso, Kabupaten Malang.
mempengaruhi kinerja bisnis tersebut.
Keeh & Nguyen (2007) memberikan Teknik Pengumpulan Data
sebuah alasan terkait pentingnya inovasi Kegiatan pengumpulan data yang
sebagai berikut: 1) Teknologi berubah sangat dilakukan bersifat kondisional dengan
cepat seiring adanya produk baru, proses serta memperhatikan kondisi objek penelitian dan
layanan dari pesaing yang mampu mendorong situasi. Peneliti dalam melakukan penelitian
usaha untuk bersaing; 2) Efek perubahan menggunakan tiga metode pengumpulan data,
lingkungan terhadap siklus hidup produk yaitu observasi (pengamatan langsung),
semakin pendek; 3) Konsumen saat ini lebih wawancara, dan dokumentasi.
pintar dalam memilih produk dan layanan yang
berkualitas, pembaruan, dan harga; 4) Pasar Analisis Data
dan teknologi yang berubah sangat cepat Penelitian ini menggunakan teknik
sehingga membutuhkan metode penggunaan analisis data model Miles dan Hubberman.
produk serta proses yang baru dan lebih baik; Analisis data dalam penelitian ini dilakukan
dan 5) Inovasi bisa menghasilkan pertumbuhan sejak awal memasuki lapangan, selama berada
lebih cepat, meningkatkan segmen pasar, dan di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.
posisi korporat yang lebih baik. Hal tersebut Peneliti berusaha untuk memberikan data
menunjukkan bahwa inovasi sangat diperlukan secara lengkap sesuai dengan data yang
dalam merubah nilai dari suatu produk yang diterima selama di lapangan, yaitu di Desa
sudah usang serta mampu berubah dengan Tawang Argo sebagai tempat para pelaku
cepat dan bersaing kembali di pasar. Inovasi UMKM dan potensi desa yang dimiliki. Data
akan membawa suatu entrepreneur pada level diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah
yang lebih baik serta berdaya saing. secara sistematis, dimulai dari
wawancara, observasi, mengedit,
mengklarifikasi, mereduksi, selnjutnya
aktivitas penyajian data serta penyimpulan
262

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2,September 2018, hlm. 258-266

data. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan oleh pelaku UMKM di Desa
menggunakan model interaktif. Tawang Argo terkait kreativitas strategi
pemasaran. Salah satunya akibat dari
HASIL DAN PEMBAHASAN rendahnya pemanfaatan media komunikasi
pemasaran oleh pelaku UMKM Desa
Kondisi Pelaku UMKM Desa Tawang Argo. Tawang Argo.
Dari serangkaian observasi, 4) Belum banyak peluang pasar dibuka.
wawancara, dan diskusi dengan pelaku
UMKM di Desa Tawang Argo, peneliti Kendala seperti ini merupakan tidak
mendapati data temuan antara lain: didukungnya dengan adanya riset pasar
seperti peluang pasar, model promosi,
1) Minimnya inovasi terhadap produk kripik barang substitusi dan komplementer serta
mbote (sejenis umbi-umbian) yang pesaing yang mengeluarkan produk sama.
diproduksi. Rendahnya riset tersebut akan membuat
Minimnya pengetahuan dan kompetensi pelaku UMKM terutama yang pemula tidak
kewirausahaan mengakibatkan rendahnya mengetahui apa yang dibutuhkan oleh
produktivitas usaha dan inovasi terhadap pasar. Selain itu, kemampuan untuk
produk sendiri. Hal ini dinilai masih kurang mempertahankan eksistensi produk masih
menguasai teknologi, manajemen, belum mampu pelaku UMKM khususnya di
informasi, dan peluang pasar. Sedangkan Desa Tawang Argo. Hal ini memunculkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut, para permasalahan terkait peluang pasar.
pelaku UMKM di Desa Tawang Argo, 5) Laba yang didapatkan tidak sebanding
memerlukan biaya relatif besar. Kapasitas dengan biaya produksi.
pengetahuan yang dimiliki para pelaku
usaha kripik hanya terkait pengelolaan Pelaku UMKM Desa Tawang Argo
produksi dan belum menyentuh prihal mengalami kendala dalam keuntungan yang
packaging, inovasi produk, dan akses dihasilkan. Terdapat ketidakefisiennya
terhadap pasar. dalam pengaturan keuangan menyebabkan
tidak stabilnya kondisi keuangan. Hasil
2) Kondisi lahan yang berada di dataran tinggi yang didapat berupa biaya produksi tinggi
menyebabkan tidak semua tanaman bisa sedangkan keuntungan yang dihasilkan
ditanam. tidak sebanding, dalam artian rendah. Perlu
Kondisi geografis Desa Tawang Argo yang adanya pemetaan kebutuhan serta siklus
berada pada dataran tinggi menjadi faktor keuangan yang baik sehingga dapat
eksternal permasalahan para pelaku UMKM menghasilkan kondisi keuangan yang sehat.
dalam memaksimalkan potensi desa yang 6) Hasil alam yang digunakan untuk produksi
dimiliki. Ketidaksesuaian kondisi lahan tidak berasal dari lahan mereka sendiri
dengan komoditas tanaman yang ditanam melainkan membeli dari tempat lain.
mempengaruhi hasil produksi. Sedangkan
kriteria dalam penanaman umbi mudah Supply bahan baku dalam produksi kripik
berpengaruh ketika kondisi suhu dan cuaca mbote didapatkan dengan cara membeli dari
yang tidak stabil, sehingga akan berdampak pedagang/pelaku usaha lain. Hal ini
terhadap kualitas dan kuantitas hasil diakibatkan karena hasil alam tidak mampu
tanaman. Sejalan dengan kondisi tersebut untuk mencukupi produksinya, di mana
tentu juga akan berpengaruh terkait supply mbote sangat sensitif terhadap kondisi suhu
bahan baku dalam produksi kripik mbote. dan cuaca yang tidak stabil, sehingga sangat
Hal ini kemampuan produksi kripik mbote mempengarhui terhadap kualitas sekaligus
menjadi terhambat karena kuantitas kuantitas.
produksi yang minim. Dari data temuan tersebut, maka peneliti
3) Kurangnya kreativitas dalam memasarkan mengusulkan solusi dalam upaya
produk. meningkatkan ekonomi desa dengan
Upaya pelaku UMKM dalam memperoleh mengembangkan usaha budidaya jamur tiram.
keunggulan bersaing sangat ditentukan oleh Hal ini didasari atas kecocokan antara kondisi
strategi bersaing dan kreativitas dalam lahan yang dimiliki warga dan dukungan iklim
memasarkan produk pada turbulensi pegunungan untuk pembudidayaan jamur.
lingkungan persaingan. Hal ini minim yang
263

Edriana, Inggah, Tanzil & Hanifa, peta potensi dalam menciptakan kemandirian ….

Analisis SWOT, Matriks IFAS dan EFAS Argo


Tabel 1. Matriks Faktor-Faktor Strategi
Sub Jumlah 1
Internal Desa Tawang Argo.
Jumlah 0,5
Faktor Penilaian Total
Strategi
Internal
Tabel 2. Matriks Faktor-Faktor Strategi
Kekuatan Bobot Rating Skor Jumlah Eksternal Desa Tawang Argo
(Strength)
Faktor Penilaian
Letak/lokasi 0,2 3 0,6 Strategi
Desa Tawang Eksternal
Argo berada
dekat dengan Peluang
3,5 Bobot Rating Skor Jumlah
Hutan UB (Opportuniti
(strategis) es)
Suhu yang 0,3 3 0,9 Dukungan 0,6 3 1,8
dingin sangat pemerintah
cocok daerah,
3,0
digunakan aparat Desa
untuk serta
bercocok Universitas
tanam Brawijaya
terkait
Mayoritas 0,3 4 1,2
pengembang
penduduk
an Desa
Desa Tawang
Tawang
Argo adalah
Argo
petani
Akan 0,4 3 1,2
Banyak 0,2 4 0,8 dibukanya
terdapat UB Forest
lahan kosong sebagai
Sub Jumlah 1 kawasan
destinasi
Kelemahan
pariwisata
(Weaknesses
) Sub Jumlah 1
Kurangnya 0,3 -2 -0,6 Ancaman
sarana dan (Threats)
prasarana Ketersedian 0,5 -3 -1,5
pendukung sumber mata
-3,5
-3,0 air
Kurangnya 0,2 -2 -0,4 Kondisi 0,5 -4 -2,0
keanekaraga lahan dan
man jenis sekitarnya
tanaman yang masih
holtikultura belum
di Desa terkelola
Tawang Argo dengan baik
Kurangnya 0,5 -4 -2,0 Sub Jumlah 1
kreatifitas
Jumlah -0,5
dari
Total
penduduk
desa Tawang
264

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2,September 2018, hlm. 258-266

(Opportunities) a. Agro a. Penanaman


wisata berbagai
a. Dukungan b. Perencanaa jenis
pemerintah n/pemetaan tanaman
daerah, wilayah yang sesuai
aparat sesuai kawasan
Desa serta potensi tersebut
Universitas c. Pemanfaata b. Peningkatan
Brawijaya n lahan jumlah
terkait kosong sarana dan
pengemban prasarana
Sumber : Hasil Analisis, 2018. Gambar 1. Hasil gan Desa wisata
Analisis Matriks SWOT dengan Kombinasi Tawang c. Pelatihan
Faktor Internal dan Faktor Eksternal Potensi Desa Argo kepada
Tawang Argo b. Dibukanya masyarakat
Hutan UB
Pada Gambar 1 dapat dilihat bahwa dari sebagai
berbagai faktor internal dan eksternal kawasan
didapatkan hasil yang berada pada kuadran II, destinasi
yang mendukung strategi Diversifikasi. pariwisata
Strategi yang digunakan adalah Ancaman Strategi ST Strategi WT
memaksimalkan kekuatan dan menghindari (Threats) a. Diversifik a. Pemberian
ancaman. a. Ketersedian asi produk pelatihan
sumber (tanaman) b. Pendanaan
Tabel 3. Matriks Alternatif Strategi mata air b. Membuat c. Pendampin
Pengembangan Potensi Desa Tawang Argo b. Kondisi sistem gan
IFAS Kekuatan Kelemahan lahan dan pemantaua
EFAS (Strengths) (Weaknesses) sekitarnya n dan
yang masih evaluasi
a. Letak/lokas a. Kurangnya
belum yang
i Desa sarana dan
terkelola dg melibatkan
Tawang prasarana
baik masyaraka
Argo pendukung
t
berada b. Kurangnya
c. Melakuka
dekat keanekaraga
n
dengan man jenis
rehabilitasi
Hutan UB holtikultura
ekosistem
(strategis) yang
sumber
b. Suhu yang dihasilkan
mata air
dingin oleh
d. Amdal
sangat penduduk
cocok Desa
digunakan Tawang Pemetaan Potensi Desa Tawang Argo
Kecamatan Karangploso adalah salah
untuk Argo
bercocok c. Kurangnya satu dari 33 kecamatan yang ada di Kabupaten
Malang yang terletak di Belahan Utara
tanam kreatifitas
Wilayah Kabupaten Malang, Propinsi Jawa
c. Mayoritas dari
Timur serta dilalui jalur utama yang
penduduk penduduk
menghubungkan Kota Surabaya dan Kota
Desa desa Tawang
Batu. Tawang Argo merupakan salah satu
Tawang Argo
nama desa yang berada di bawah lereng
Argo
Gunung Arjuna dan kawasan Hutan UB
adalah
tepatnya di Kecamatan Karangploso. Topografi
petani
berupa dataran dan perbukitan serta berada
d. Banyak
pada ketinggian 600 meter sampai dengan 950
lahan
meter dari permukaan air laut. Perkembangan
kosong
sektor pertanian Kabupaten Malang tersebar di
Peluang Strategi SO Strategi WO 33 kecamatan. Berdasarkan
265

Edriana, Inggah, Tanzil & Hanifa, peta potensi dalam menciptakan kemandirian ….

sensus pertanian 2013 menunjukkan bahwa pertumbuhan jamur sebagai pemanfaatan


jumlah usaha pertanian di Kabupaten Malang potensi desa yang dimiliki.
sebanyak 328.031 yang dikelola oleh rumah 1. Manfaat Kumbung Jamur
tangga. Hal ini sektor pertanian di Kabupaten a. Melindungijamurdarikondisi
Malang menjadi sektor unggulan dalam lingkungan luar yang kurang
kategori primer, tercatat pada 2016 sebesar mendukung,
19,48% sektor pertanain andil dalam PDRB b. Menghemat lahan karena dapat
Kabupaten Malang. Salah satu kecamatan yang disusun dengan menggunakan rak,
menjadi objek penelitian ini adalah c. Memudahkan pengelolaan suhu di
Karangploso, spesifiknya di Desa Tawang dalam kumbung,
Argo dengan ketinggian 950 meter dari d. Memudahkan dan menjaga
permukaan laut tersebut menyebabkan Desa pertumbuhan jamur,
Tawang Argo mempunyai tingkat kecocokan e. Saat budidaya tidak bergantung
yang memadai untuk melakukan dengan musim.
pengembangan pertanian. Tawang Argo 2. Kumbung Jamur sebagai Perekonomian
menjadi lokasi pertanian dari berbagai jenis Desa
tumbuhan pangan mulai dari sayuran, tanaman Kumbung jamur merupakan media tanam
tebu, hingga buah-buahan. Jumlah rumah jamur yang mampu mengatur suhu serta
tangga sektor pertanian pada 2013 sebanyak kelembapan dan mempermudah masa
6.034. Lahan pertanian masyarakat Desa tanam budidaya jamur. Kawasan Hutan UB
Tawang Argo 75 % merupakan lahan sawah menjadi daerah yang sesuai dengan kriteria
dan merupakan sentra pertanian sayur di komoditas tanaman jamur, di mana dalam
Kecamatan Karangploso. Masyarakat Desa pelaksanaannya kumbung jamur tersebut
Tawang Argo pada saat melakukan panen tidak membutuhkan lahan yang luas. Hal ini
sangat terkendala sarana prasarana, karena itu dapat dimanfaatkan mengenai potensi Desa
hasil pertanian yang ada kurang begitu optimal Tawang Argo yang masuk dalam kawasan
dalam mendongkrak pendapatan bagi. Hal ini Hutan UB tersebut. Potensi pada komoditas
terjadi karena hasil panen masih terpotong oleh tanaman jamur dengan menggunakan
pengeluaran –pengeluaran pasca panen berupa kumbung jamur sebagai medianya, akan
pemasaran. mampu meningkatkan pendapatan warga.
Pada tahap awal akan dikembangkan 1.000
Solusi kumbung jamur dengan harapan dapat
Dengan melihat data yang dijelaskan menghasilkan 12 kg/hari dengan target
di atas, maka peneliti mengusulkan untuk harga jual Rp.12.00000-Rp. 25.00000/kg.
mengembangkan potensi Desa Tawang Argo Dengan begitu, warga Desa Tawang Argo
melalui budidaya jamur. Budidaya jamur diharapkan mampu meningkatkan jumlah
biasanya menggunakan rumah/kumbung jamur kumbung dan hasil pada rencana jangka
dengan sistem semi permanen. Kumbung Panjang. Potensi yang terus berkembang
jamur adalah tempat menyimpan media tanam dan meningkat, memberikan dampak yang
jamur agar dapat tumbuh dengan baik dan signifikan terhadap perekonomian desa.
menghasilkan jamur yang berkualitas. Sistem Berasal dari potensi yang ada sehingga
semi permanen yang dimaksud adalah bahan menyerap tenaga kerja dan meningkatkan
yang digunakan untuk membuat kumbung perekonomian desa. Hal ini budidaya jamur
jamur menggunakan bahan sederhana, dengan menggunakan kumbung jamur
sehingga mudah dipindahkan dan dipanen. terbukti telah mendorong majunya
Suasana di dalam bangunan kumbung haruslah perekonomian Desa.
lembab dan dingin karena jamur akan tumbuh
dengan baik. Hal ini sesuai dengan potensi SIMPULAN DAN SARAN
alam yang dimiliki oleh Hutan UB, di mana
terletak pada kawasan lereng Gunung Arjuna A. Kesimpulan
dengan ketinggian 600-850 m di atas Lahan pertanian masyarakat Desa
permukaan laut. Secara geografis daerah Hutan Tawang Argo 75 persen merupakan lahan
UB memiliki suhu dan kelembapan yang sawah dan merupakan sentra pertanian sayur di
cukup tinggi, sehingga sesuai dengan Kecamatan Karangploso. Potensi yang dimiliki
oleh Desa tersebut yang bertempat di kawasan
266

Journal of Applied Business Administration Vol 2, No 2,September 2018, hlm. 258-266

UB Forest belum dapat dimanfaatkan secara Marketing and Entrepreneurship, Vol. 2


maksimal dalam roda perekonomian warga No.4.
khususnya para pelaku UMKM di desa Keeh, H. T., & Nguyen, M. Ping. 2007.“The
tersebut. Hal ini menunjukkan terjadinya Effects of Entrepreneurial Orientation and
permasalahan yang dialami oleh para pelaku Marketing Informationon the Performance
UMKM. Berdasarkan hasil tersebut, peneliti of SMEs”. Journal of Business Venturing,
memberikan usulan alternatif yang strategis 3(1), 592-611.
berupa pengembangan budidaya tanaman Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
jamur tiram untuk meningkatkan potensi desa. Tertinggal dan Transmigrasi. 2015.
Tanaman jamur terkenal mampu bertahan Rancangan Awal Rencana Strategis
tanpa mengenal musim, dengan syarat suhu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
dan air sesuai. Jamur tiram selain dapat dijual Tertinggal dan Transmigrasi tahun 2015-
bahan mentah, juga dapat diolah guna 2019. Jakarta: KDPTT.
menambah nilai sehingga dapat menaikkan Kuswandoro, Wawan E.. 2016. Strategi
harga dan meningkatakan pendapatan warga. Pemberdayaan Masyarakat Desa
Berbasis Partisipasi. Malang: Universitas
B. Saran Brawijaya. Diakses melalui
1. Perlunya edukasi kepada warga Desa https://www.researchgate.net/publication/
Tawang Argo tentang peningkatan 311101048_Strategi_Pemberdayaan_Mas
kemampuan inovasi produk, keuangan, dan yarakat_Desa_Berbasis_Partisipasi
pemasaran. Restrepo Felipe Buitrago dan Ivan Duque
2. Perlunya pendampingan berkelanjutan Marquez. 2015 Orange Economy :
kepada warga Desa Tawang Argo tentang Potensi Kreativitas yang Tak Terbatas.
peningkatan kemampuan inovasi produk, Jakarta: PT Mizan Publikas.
keuangan, dan pemasaran Silalahi, Ulber.2009. Metode Penelitian Sosial.
Bandung: PT. Refika Aditama.
DAFTAR PUSTAKA Simatupang, Togar M et all. 2012. Enhancing
Angriani, Nenny 2008. Industri Kreati,. Jurnal the Competitiveness of theCreative
Ekonomi Desember 2008 Vol 8. Services Sector in Indonesia. Jakarta:
(Indonesia : Lembaga Penilitian ERIA Research Project Report.
Indonesia). hal 144-145. Sugiyono. 2011. Metode Kuantitatif Kualitatif.
Bappenas. 2016. Penguatan UMKM untuk Bandung: Alfa Beta.
Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas. Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Jakarta: Warta KUMKM. Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Georgellis, Y., Joyce, P., dan Woods, A. 2001. Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat,
Entrepreneurial Action, Innovation, and Memberdayakan Masyarakat, Kajian
Enterprise Development. Journal SMEs of Strategis Pembangunan Kesejahteraan
Entrepreneurship, Vol. 6 No. 2. Sosial dan Pekerjaan Sosial. Bandung:
Helmi, Avin Fadilla. 2009. Bagaimana PT. Refika Aditama.
Menciptakan Inovasi Produk?. Buletin Susanto, D. 2010. Strategi Peningkatan
Psikologi Universitas Gadjah Mada. Kapasitas Modal Sosial dan Kualitas
Volume 17, No. 1, 2009: 1-10. Sumberdaya Manusia Pendamping
Hills dan Gerald. 2008. Marketing and Pengembangan Masyarakat. Jurnal IPB
Entrepreneurship, Research Ideas and Vol. 8 (1): 77-89.
Opportunities. Journal SMEs of Research

You might also like