You are on page 1of 41

Komunikasi Efektif Dalam Asuhan Pasien di

Era Pandemi Covid-19

Dr. Rita Sekarsari SKp., SpKV., MHSM., FISQUa

*) Disampaikan Pada Kelas Online

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN EDUKASI (MKE) DI RUMAH SAKIT


KERJASAMA KARS DENGAN PERSI DAERAH SUMATERA UTARA
HARI KAMIS – JUMAT TANGGAL 25 – 26 NOVEMBER 2021
No Pendidikan No Pekerjaan
1 AKPER DEPKES RI 1985 1 Ketua Sub Komite Peningkatan Mutu
2 S1 PSIK UI 1993 RSJPDHK 2016 – Saat ini
3 S2 Monas Uni Melbourne 2001 2 Koordinator Program Diklat RSJPDHK
4 Pengakuan Ns Sp KV 2011 2012 - 2016
5 S3 FIK UI 2013, Doktor Keperawatan 3 Ketua Komite Keperawatan RSJPDHK
2007 - 2012
6 Fellow ISQua, 2020
4 Manajer Instalasi Rawat Inap & Ketua Komite
No Organisasi Keperawatan RSJPDHK 2001- 2007
1 Ketua Bidang Pelayanan PP PPNI 2000 - 2005 - 2010 5 Ka Ru ICU RSJPDHK 1993 - 2001
Ketua II PP PPNI 2010 - 2015
6 Supervisor Keperawatan RSJPDHK
2 President INKAVIN 2011 - 2016 - 2020
1993 - 2009
3 Ketua Kolegium Keperawatan Spesialis Kardiovaskular
2010 - 2015 - 2020 7 Koordinator DIKLAT POST BASIC
1993 - 2001
4 Pengurus MTKI 2011 - 2016 -
8 Dekan FIKes UMT 2016 sd saat ini
5 Pengurus PERSI
2010 – 2015 ( Divisi Mutu )
2015 – Saat ini ( Divisi IKPRS)
6 Pengurus ARSPI 2012 - 2016 Kontak :
7 Surveior/Pembimbing/ Konsilor KARS 2010 – saat ini ritaakbar@yahoo.com
Tim Fungsional KARS 2017 – saat ini
8 Pengurus LDP Persi 2021 – saat ini Ph: 08151626004
Objektif
1. Pendahuluan
2. Pengertian Komunikasi
3. Regulasi Terkait Covid
4. Komunikasi Efektif Dalam Asuhan
Pasien di Era Pandemi Covid-19?
5. Penutup
PENDAHULUAN
COVID 19
COVID-19: Common Reactions 11 Maret
2020
✓ PANDEMI
Remember that Feeling stressed or overwhelmed
physical distancing ✓ Anxiety, worry, or fear
does not need to mean ✓ Racing thoughts
social disconnection ✓ Sadness, tearfulness, loss of interest in usual enjoyable activities
✓ Physical symptoms, such as increased heart rate, stomach upset, fatigue,
support
(remotely) or other uncomfortable sensations
✓ Frustration, irritability, or anger
•Call, text, or video-chat
with friends and family ✓ Restlessness or agitation
•Share quick and easy ✓ Feeling helpless
recipes ✓ Difficulty concentrating or sleeping
•Start a virtual book or ✓ Feeling disconnected from others
movie club ✓ Apprehension about going to public spaces
•Schedule a workout ✓ Trouble relaxing
together over video chat
https://services.unimelb.edu.au/counsel/resources/
•Join an online group or
wellbeing/coronavirus-covid-19-managing-stress-
peer forum.
and-anxiety
Multiple Components to Effective Komunikasi Efektif ?
Communication in a Healthcare Setting ucapan verbal atau metode
penyampaian informasi lainnya
• Assesment baseline literacy
• Provide Multi-Format Patient Education untuk menyampaikan suatu
• Improve Patient Communication with All Statf maksud.
• Confirm Patient Understanding
√ Jika salah satu pihak tidak
memahami tujuan informasi
yang disampaikan, komunikasi
Healthcare literacy tidak dapat dilakukan efektif.

Salah Satu √ Efektifitas proses komunikasi


Terganngu dapat dilihat dari tercapainya
tujuan si pengirim pesan
Cultural competency → MKE 11: Verifikasi

Komunikasi
Effektif
Tidak Terjadi
Language barriers
Ratna H. The importance of effective communication in healthcare
practice. Harvard Public Health Review. 2019;23.
PENGERTIAN KOMUNIKASI
➢ Komunikasi adalah proses timbal balik
mengirim dan menerima pesan menggunakan
❖ Komunikasi dapat didefinisikan sebagai
keterampilan komunikasi verbal dan
transaksi dan menciptakan pesan. Seluruh
nonverbal. Arnold (1995), Balzer (1996) proses terjadi dalam konteks yang terdiri dari
➢ Dalam hubungan PPA-pasien, komunikasi fisik, nilai-nilai budaya, sosial dan kondisi
bukan hanya melibatkan sekedar transmisi psikologis → AP 1: Asesmen awal ( W )
informasi, tetapi juga transmisi perasaan, ❖ Mendengarkan adalah penting dalam
mengenal perasaan dan memberitahu pasien komunikasi. Dengan mendengarkan, PPA
bahwa perasaan mereka sudah dikenali. menilai situasi dan masalah pasien,
Sheppard (1993)
meningkatkan harga diri dan
➢ Patient-centered communication mengintegrasikan diagnosis dan proses
didefinisikan sebagai 'komunikasi yang perawatan.
mengajak dan mendorong pasien untuk
❖ Komunikasi yang baik tidak hanya
berpartisipasi dan bernegosiasi dalam
didasarkan pada kemampuan penampilan
pengambilan keputusan tentang perawatan
fisik PPA, tetapi juga pada pendidikan dan
mereka sendiri’. Langewitz et al. (1998)
pengalaman. Lambrini, 2014
→ HPK 2, MKE 11
→ MKE 7
❖ Komunikasi yang efektif membutuhkan
pemahaman pasien dan pengalaman
mereka mengekspresikan.
Hal ini membutuhkan keterampilan dan
SIKAP DALAM BERKOMUNIKASI
sekaligus niat tulus dari PPA untuk memahami
apa masalah pasien.→ MKE 7
Untuk memahami pasien, PPA harus 1. Jarak
menyampaikan pesan bahwa dia dapat 2. Sentuhan
dimengerti dan diterima.
→ Batasi era Covid
❖ Hubungan personal yang baik digambarkan
sebagai kemampuan PPA mengajukan 3. Gestures
pertanyaan, memberikan informasi dengan
cara yang tidak menakut-nakuti, yang 4. Kontak Mata
menunjukkan minat, menciptakan perasaan
menerima, percaya dan menunjukan 5. Diam
hubungan yang harmonis.→ HPK 2
Leddy & Pepper’s, 2014 6. Gerakan Tubuh
PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN TEEKAIT COVID 19, antara lain:
• Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
• Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana
• Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Keschatan
• Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan
• Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kedaruratan
Bencana pada Kondisi Tertentu
• Keputusan Presiden Nomor 11 tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat COVID-19.
• Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang penetapan bencana non alam
penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional.
• Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/Menkes/169/2020 Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan
Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging Tertentu → 132 Rumah Sakit di 34
Provinsi
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/413/2020
Tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease 2019 (Covid-19)
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/Menkes/238/2020
Tentang Petunjuk Teknis Klaim Penggantian Biaya Perawatan Pasien Penyakit Infeksi
Emerging Tertentu Bagi Rumah Sakit Yang Menyelenggarakan Pelayanan Coronavirus
Disease 2019 (Covid-19)
• Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.01.07/MENKES/104/2020
Tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (infeksi 2019-ncov) Sebagai Penyakit Yang
Dapat Menimbulkan Wabah Dan Upaya Penanggulangannya
• Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 74 tahun 2020 Tentang Kewenangan Klinis
dan Praktik Kedokteran Melalui Temedicine Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 19
(COVID 19) di indonesia
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 Tentang Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019
(Covid-ig)
• Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK.02.01/MENKES/295/2020
tanggal 24 April 2020 tentang klaim penggantian biaya perawatan pasien penyakit
infeksi emerging tertentu bagi rumah sakit yang menyelenggarakan pelayanan Coronavirus
Disease 2019 (COVID-19)
Komunikasi Efektif Dalam Asuhan Pasien
di Era Pandemi Covid-19

✓ Komunikasi PPA
dengan Pasien
SNARS

Sumber: dr Djoti Sp A., MARS., 2020


√ √
Admisi
• Perhatikan Std ARK 1:


- Skrining → melalui jalur cepat (fast tract), kriteria triase, evaluasi
visual, atau pem fisik, psikologik, pemeriksaan lab
- Hasil Pem Penunjang untuk dirawat atau rujuk
• Perhatikan ARK 2 EP 5 → Informasi & solusi bila tt penuh
• ARK 2.1 → Dijelaskan rencana asuhan dan hasil diharapkan
• ARK 3 → Proses Perencanan Pemulangan Pasien
ARK 3.1 → Kesinambungan & Koordinasi Asuhan ( MPP )
• Perhatikan: Std AP 1, atl psikologis, riwayat kes, keb edukasi
• AP1 EP4 → Keterlibatan Keluarga
• Perhatikan Std PAP 2→ Koordinasi pely & ash kpd pasien
• Perhatikan Std HPK: 2.2 EP3 → memperkenalkan diri
HPK 2.1 EP5 → dijelaskan bila terjadi hasil tdk terduga
HPK 1.2→ menjaga, menghargai informasi ttg pasien sbg
√ √ kerahasian
HPK 5 → penjelasan general consent
• Perhatikan Std MKE atl: MKE 9; 7 EP1-2; 11 EP1-3-4-5
• Perhatikan Std SKP
• Perhatikan Std PPI
CONTOH
Melaksanakan proses kesinambungan “The Case Manager shall use person-centered
pelayanan di RS dan koordinasi diantara planning to understand the needs, preferences, goals,
PPA dibantu MPP and desired accomplishments of the participant.
” The hour of person-to-person contact is an essential
service, and demonstrates the application of person-
centered planning”

CASE MANAGERS’ ROLES


Provide opportunity for innovation and creativity a
new ways including use of digital and
telecommunication technology: telehealth, virtual
speciality consults, remote primary care visits.

In discharge planning, transisions of care, care


coordination, interprofesional collaboration to
support system person focused care delivery

Case Manager Flexibility Guidance During COVID-19 Emergency Updated April 23, 2020
The case manager's view of COVID-19
Ramona Anderson, BA, RN, ACM, Managing Consultant, BRG | Prism Healthcare - Friday, April 10th, 2020

Kebutuhan mengharuskan MPP untuk menemukan cara baru dan inventif untuk skrining pasien,
stratifikasi risiko, penilaian, merencanakan, mengoordinasikan perawatan, dan melakukan tindak lanjut,
transisi perawatan, komunikasi, dan evaluasi. Segala aktivitas terkini yang dapat dilakukan melalui
telepon atau dengan teknologi lain atau artificial intelijen harus segera dilaksanakan, jika belum ada.

1. Telehealth and Tele-Case Management


The use of telehealth as a tool to provide timely care to patients and their support systems
whether they are at home, in an acute care setting/hospital, or at another setting across
the continuum of care.
➢Remote Home Care Visits
By using videoconferencing. Case managers assess the patient’s condition, offer
counseling on self-care management activities as needed, provide health instructions,
and coach the patient/ support system in staying healthy at home.The case manager also
can follow up on the plan of care, review medications, and assess the patient’s progress
as indicated on the basis of the patient’s condition and care needs.
➢ Triage Call Centers→ Layanan Call Center Tanggap Covid
The case manager assesses the caller’s situation and needs, identifies the best course of
action necessary, and guides the caller on accessing health care services if
indicated.→screen, coordination→ eR, home delivery medict
Essential Case Management Practices Amidst the Novel Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Crisis. Professional Case Management
Vol. 0, No. 0, 1-17 Copyright © 2020 Wolters Kluwer Health, Inc. All rights reserved.
➢ Virtual Services : Virtual check ins, e-Visits, Telehealth visits
In the virtual services provided via telehealth platforms, case
managers collaborate with health care providers in ensuring patients
receive timely and necessary services, including evaluation and
management, mental health counseling, preventive health screenings,
and routine checkups.
➢ Secure Digital Communications
Case managers to use secure communication tools such as texting,
telephone conversations, video chatting, and e-mail in sharing
sensitive information with the patient/support systems or other health
care providers.
For example, they may reach out to patients telephonically to inform
them of positive COVID-19 test results and share instructions on self-
care and quarantine. Another example is brokering of necessary
services, whether community-based support resources (e.g., meal or
grocery delivery to a COVID19-positive patient) or health care services
(e.g., referral for home care or to a consulting specialty care provider).
Essential Case Management Practices Amidst the Novel Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) Crisis. Professional Case Management
Vol. 0, No. 0, 1-17 Copyright © 2020 Wolters Kluwer Health, Inc. All rights reserved.
➢ Telemonitoring Services→ tested (+), not require hospt
Health care providers and case managers can remotely
monitor a patient’s temperature and symptoms and
determine whether the patient can safely stay at home or
should seek in-person care at a primary care clinic, an urgent
care center, or an emergency care setting.
Expl: apps chatbot→ psychososial counseling, Q/A

➢ Tele-Consults
The case managers may coordinate the consult and facilitate
the opportunity for the consulting specialty provider to visit
with the health care team and/or the patient via a telehealth
platform inclusive of interactive audio and video
communication technology.
Essential Case Management Practices Amidst the Novel Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Crisis. Professional Case Management Vol. 0, No. 0, 1-17 Copyright © 2020 Wolters Kluwer Health,
Inc. All rights reserved.
Rawat Inap
• Perhatikan Std AP 4 EP1:
Integrasi asesmen awal dan ulang oleh PPA
• Perhatikan PAP 2:
Pengintegrasian pelayanan inter unit
difasilitasi MPP
• Perhatikan Std HPK
HPK 2.2 EP3: Memperkenalkan diri
HPK 2.1 EP5-6; Dijelaskan hasil yang
diharapkan, hasil tidak terduga
HPK 1.1→ Permintaan bimbingan kerohanian
HPK 1.2 → Kerahasian informasi
• Perhatikan Std MKE
MKE 9 EP 1 → Penjelasan hasil asesmen,
diagnosis dan rencana asuhan
MKE 7 EP 2 PPA→ Memiliki pengetahuan
yang cukup
MKE 11 → Metode edukasi, interaksi yang
memadai antar pasien keluarga dan PPA
Pemulangan Dari Rumah Sakit Dan Tindak Lanjut

• Perhatikan Std ARK 4:


✓ Regulasi ttg pemulangan
✓ Kriteria Pemulangan
✓ Kriteria Pasien yang memerlukan
kesinambungan asuhan di rumah

Rujukan Pasien
• Perhatikan Std ARK 5:
✓ Regulasi ttg rujukan
✓ Kewajiban RS mencari fasilitas
pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
pasien
✓ Staf yang bertanggungjawab dlm proses
pengelolaan /penyiapan rujukan
✓ Proses rujukan untuk memastikan pasien
pindah dengan aman
KOMUNIKASI DUA ARAH

✓Pasien harus dapat menyampaikan informasi


tentang keluhan kesehatannya kepada PPA
1

✓PPA harus mampu memahami dan menafsirkan


informasi secara memadai untuk merespon
2 keluhan dengan tepat → Umpan Balik

✓Untuk mengurangi risiko keluhan berulang, PPA


harus menyampaikan informasi yang memadai
kepada pasien-keluarga
3 → Perhatikan Std MKE 8 dan MKE 9
Ratna H. The importance of effective communication in healthcare practice. Harvard Public
Health Review. 2019;23.
Communicating Effectively With Hospitalized Patients and
Families During the COVID-19 Pandemic

NILAI INTI SELAMA COVID-19


Ada beberapa nilai inti dari keterlibatan keluarga dan
perawatan yang berpusat pada pasien dan keluarga:
(1) Memprioritaskan komunikasi
(2) Mempertahankan keterlibatan aktif dengan pasien
dan keluarga

(3) Meningkatkan komunikasi dengan teknologi


Rosenbluth Glenn, Communicating Effectively With Hospitalized Patients and Families During the COVID-19 Pandemic
Journal of Hospital Medicine® Vol 15 | No 7 | July 2020
Memprioritaskan Komunikasi
• Komunikasi yang tepat waktu dan jelas dapat membantu penyedia layanan
mengelola harapan pasien dan keluarga, membangun kesabaran dan
perasaan percaya diri keluarga, dan mengurangi perasaan cemas dan rentan
mereka.

Mempertahankan Keterlibatan Aktif dengan Pasien dan Keluarga


• Keterlibatan penyedia, pasien, dan keluarga untuk berkomunikasi dan membangun pemahaman
bersama, serta membangun hubungan dan koneksi melalui pemanusian interaksi. Memperkuat
keakraban dengan peran dan harapan, di antara keduanya
• Pasien dan keluarga adalah ahli tentang diri mereka sendiri / yang mereka cintai. Tim perawatan
kesehatan dapat mengundang wawasan, pertanyaan, dan perhatian untuk menunjukkan rasa
hormat atas keahlian dan nilai mereka. Ini membangun kepercayaan dan mengarah pada
perasaan kebersamaan dan kerja tim.

Meningkatkan Komunikasi dengan Teknologi


• Memanfaatkan teknologi untuk mempromosikan komunikasi dengan mengintegrasikan workstation
dengan perangkat lunak konferensi video (misalnya, Zoom, Skype) dan bahkan dengan menambahkan
komunikasi melalui email dan telepon. Sementara lebih sedikit Anggota tim memasuki ruangan.
Telehealth, papan tulis, email, dan membatasi jumlah penyedia di ruangan itu sebenarnyamenciptakan
lingkungan yang lebih mudah didekati untuk pasien ini bahkan dalam kondisi rutin.
Kami mendefinisikan keterlibatan pasien & keluarga sebagai
pasien, keluarga, representasi mereka, professional pemberi
asuhan yang bekerja dalam kemitraan yang aktif di berbagai
tingkatan sistem kesehatan: direct care, organizational design-
governance dan policy making untuk memperbaiki perawatan
dan meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan.

Yang terlibat meliputi: pasien, keluarga, support person, custumer


lain dan citizens

By Kristin L. Carman, Pam Dardess, Maureen Maurer, Shoshanna


Sofaer, Karen Adams, Christine Bechtel, and Jennifer Sweeney
Komunikasi Pasien – PPA

Strategi untuk komunikasi Saat menyampaikan informasi


✓ Memberi salam yang hangat kepada pasien, penting untuk
✓ Menjaga kontak mata diperhatikan:
✓ Mendengarkan dengan seksama ❖ Apa yang terjadi pada kesehatan
✓ Memperhatikan bahasa tubuh pasien pasien
serta bahasa mereka sendiri ❖ Apa yang perlu dilakukan pasien
✓ Berbicara perlahan dan konkret dalam dan mengapa
bahasa non-medis, ❖ Bagaimana mereka melakukannya
✓ Mendemonstrasi bila perlu ❖ Apa yang diharapkan (baik pro dan
✓ Mendorong partisipasi dan pertanyaan kontra)
pasien. ❖ Alternatif (termasuk tidak ada
pengobatan)
❖ Bersikaplah hormat, sopan, dan empati
❖ Waspadai pada kasus suspek dan komfirm, dan setiap pengunjung
yang menemani mereka, mungkin stres atau takut
❖ Dengarkan baik-baik pertanyaan dan kekhawatiran
❖ Gunakan bahasa lokal dan berbicara perlahan
❖ Jawab semua pertanyaan dan berikan informasi tentang COVID-19
yang benar
❖ Kita mungkin tidak memiliki jawaban untuk setiap pertanyaan:
banyak yang masih belum diketahui tentang COVID19 dan tidak
apa-apa untuk mengakuinya
❖ Bagikan pamflet informasi atau handout
❖ Kumpulkan informasi akurat : nama, tanggal lahir, riwayat, gejala
gejala
❖ Jelaskan prosedur fasilitas kesehatan untuk COVID-19, seperti
isolasi dan terbatas pengunjung, dan langkah selanjutnya
❖ Jika pasien masih anak-anak, keluarga anggota atau wali untuk
menemani mereka - harus disediakan alat pelindung diri yang
sesuai dan digunakan
❖ Memberikan informasi terkini kepada pengunjung dan keluarga
Strategies to Communicate With Compassion Journal of Hospital Medicine® Vol 15 |
No 7 | July 2020
During the COVID-19 Pandemic.

Komunikasi Dengan Pasien


• Menanggapi emosi dengan Tell the patient
pernyataan verbal empatik. what they can do
• Buat perkenalan di awal setiap (e.g., Wash your
pertemuan harian dengan pasien. hands, sneeze or
• Sediakan foto dan informasi cough into the
tentang setiap anggota tim. inside of your
• Tanyakan kepada pasien tentang elbow)
gangguan sensorik dan atur alat
bantu. Don’t say, “I know how you feel.” Instead
• Mengartikulasikan, melafalkan, say, “It’s natural to feel anxiety. This is a
dan meningkatkan volume bicara. worri some situation for all of us.”
Komunikasi dengan Keluarga dan
“Caregiver”
• Identifikasi satu kontak keluarga yang
akan berkomunikasi dan update
• Pertimbangkan platform video untuk
pertemuan keluarga.
• Berikan informasi dari salah satu
anggota tim utama setidaknya setiap
hari.
• Libatkan keluarga / caregiver dalam
mengembangkan rencana pulang yang
berpusat pada pasien sejak dini.
• Menilai literasi kesehatan pasien dan
caregiver
Komunikasi antar Tim / PPA
➢ Diskusi/pertemuan secara teratur untuk meninjau
rencana dan kemajuan perawatan pasien.

➢ Libatkan anggota tim yang bekerja dari jarak jauh


melalui telepon atau pesan instan yang aman.

➢ Libatkan tim konsultan dalam komunikasi langsung


pasien / keluarga pada saat-saat kritis
Rekomendasi Berbasis Bukti untuk Perpesanan yang Efektif dan Komunikasi
dari Berbagai Sumber
Elemen Ukuran
Kepercayaan dan Apa yang dilakukan
Kredibilitas • Akui ketidakpastian; jelaskan apa itu dikenal / tidak diketahui
• Bersikaplah jujur dan transparan; menjelaskan apa tindakan diambil dan mengapa
• Gunakan mekanisme akuntabilitas. Andalkan pembawa pesan yang kompeten dan ahli
di bidangnya
• Konsisten dalam berkirim pesan
• Gunakan pesan sederhana
• Memperbaiki kesalahan informasi
Apa yang dihindari
• Lebih meyakinkan
• Menumbuhkan harapan yang tidak realistis
• Menarik terlalu banyak perhatian keterangan yg salah
Elemen Ukuran
Empati Apa yang dilakukan
• Akui kekhawatiran, kesulitan, dan ekspresikan pemahaman
• Nyatakan rasa syukur
Apa yang dihindari
• Mempermalukan dan menyalahkan orang dan organisasi
Perhatikan Std MKE :
Edukasi Pasien- ✓ MKE 8→ asesmen kemampuan dan kemauan belajar, kebutuhan
edukasi
Keluarga ✓ MKE 7 → PPA terampil, Pengetahuan cukup
✓ MKE 9 → dijelaskan ttg hasil asesmen, diagnosis dan rencana asuhan
✓ MKE 10 → atl cara cuci tangan yang benar
✓ MKE 11 → EP 5 informasi verbal diperkuat dgn materi tertulis

Memberikan informasi terbaca → MKE 3: format & bahasa yang mudah dimengerti
❑ Materi fokus pada satu materi pesan
❑ Menggunakan standar bahasa yang sederhana dan menghindari jargon medis
❑ Menggunakan gaya percakapan seolah-olah berbicara dengan seseorang secara
verbal
❑ Menggunakan analogi yang secara budaya sesuai dengan populasi pasien
❑ Membatasi jumlah detail yang dimasukkan dalam materi hanya untuk informasi
penting
❑ Menempatkan gambar yang relevan yang secara budaya sesuai di sebelah teks
yang sesuai
❑ Menempatkan keterangan yang sesuai yang menyoroti bidang minat di sebelah
gambar yang sesuai
Sumber: dr Djoti Sp A., MARS, 2021
Contoh Pamplet

K
K

Contoh Pamplet
K

Guidelines for communicating about coronavirus


disease 2019Washington, DC February 2020
Bagaimana Menangani Ketidakpastian dan Ketakutan ?

❖ Pertama, penting untuk menyatakan secara terbuka dan jujur apa adanya
diketahui dan apa yang tidak diketahui dan berpegang pada fakta sebanyak
mungkin.

Kita juga harus mengakui temporalitas 'fakta’ sebagai pekerjaan yang


sedang berjalan. Data apa yang kami miliki hari ini akan diperbarui dan
mungkin dimodifikasi dengan adanya bukti baru terkait penyakit dan
penyakitnya pengelolaan.

Kami juga perlu mengkonfirmasi sumber akuratnya informasi.


Mengingat betapa cepatnya hal-hal berubah, itu penting untuk memperjelas
bahwa ketika rekomendasi berubah, ini didasarkan pada bukti baru yang
sebelumnya tidak diketahui.

Effective health communication – a key factor in fighting the COVID-19 pandemic


A. Finset, H. Bosworth, P. Butow et al. / Patient Education and Counseling 103 (2020) 873–876
❖ Kedua, informasi harus konsisten dan spesifik
Bahkan, mengakui banyak yang tidak kami ketahui, itu penting agar
tidak terjebak dalam ketidakjelasan.
Penelitian kasus covid yg berat menunjukkan ketidakpastian penyakit,
ketidakmampuan pasien untuk menentukan makna kejadian terkait penyakit,
dapat menjadi akibat dari ambiguitas (informasi yang bertentangan, tidak
lengkap, atau tidak memadai)
Kompleksitas (informasi yang sulit dipahami) dan ketidakpastian
(kemungkinan atau risiko penyakit di masa mendatang) jumlah juru bicara
harus
dibatasi &
konsisten

Berikan informasi secara jelas, spesifik, tidak ambigu, dan bahasa awam
yang konsisten
❖ Ketiga, bahwa penting untuk menunjukkan kemampuan membuat keputusan
dalam situasi yang ditandai dengan ketidakpastian, dengan kepercayaan diri dan
kejujuran (bahwa keputusan itu mungkin salah).

Secara terbuka mengakui dan memuji para politisi, ilmuwan, dan


penyedia pelayanan kesehatan di garis depan bekerja untuk segera menyelesaikan
masalah untuk kepentingan semua.

❖ Keempat, kita harus mengakui emosi.


Ketidakpastian dalam penyakit telah dikaitkan dengan kecemasan, depresi dan
kesusahan yang semuanya dapat mengakibatkan kepanikan dan kepasifan.

Informasi yang diberikan seharusnya empatik, dengan menunjukkan perhatian


dan dengan mengakui dampak situasi bagi individu dan kehidupan mereka.

Bagi petugas kesehatan bahwa ini adalah tugas yang menantang, sering kali
dibantu oleh kepercayaan timbal balik.
Penutup
➢ Pasien, keluarga, perawat, dokter, dan anggota tim lainnya semua merasakan tekanan dalam masa
Pandemi Covid 19.

➢ Hampir semua RS terus mengubah alur kerja, selaras dengan asas kekeluargaan, keterlibatan
dan perawatan yang berpusat pada pasien dan keluarga

➢ Memprioritaskan komunikasi yang efektif, mempertahankan keterlibatan dengan pasien dan


keluarga, dan menggunakan teknologi dengan cara baru yang semuanya akan membantu kita
mempertahankan standar pelayanan/asuhan pasien

➢ Komunikasi dengan Pasien, Keluarga/Caregiver dan antar PPA


➢ Mengadvokasi pasien / sistem pendukungnya
➢ Komunikasi interprofessional dengan menggunakan berbagai media
➢ Penggunaan layanan manajemen telehealth & telecase untuk menjangkau pasien dan sistem
pendukung mereka di mana pun mereka berada
➢ Menunjukkan perilaku kooperatif, kolaboratif, dan akuntabel untuk meningkatkan kemitraan
yang sudah ada dan menciptakan kemitraan baru
➢ Memfasilitasi proses penyedian sumber daya sesuai kebutuhan pasien
Terimakasih Untuk Profesional Pemberi Asuhan
Pejuang Bagi Pasien Covid -19

You might also like