You are on page 1of 11

Sundari S & Rai H.

JPKI, 2021; 10(2): 177-187


doi: 10.22146/jpki.52833

REVIEW ARTICLE

INTERPROFESSIONAL EDUCATION (IPE) IMPROVES STUDENTS’


COMMUNICATION SKILLS: A LITERATURE REVIEW
Sri Sundari1*, Hadi Rai2
School of Medicine, Faculty of Medicine and Health Sciences, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta - INDONESIA
1

STIKes YARSI Pontianak, Pontianak - INDONESIA


2

Submitted: 11 Jan 2021; Final Revision from Authors: 12 Apr 2021; Accepted: 23 Apr 2021

ABSTRACT
Background: Interprofessional education is a useful method for enhancing professional abilities in collaborative processes
so as to create holistic health services. To improve collaboration skills, one of the competencies is the ability to communicate
between professions. Therefore, it is necessary to know the existence of scientific evidence about the implementation of
interprofessional education in improving student communication skills.
Method: There was some original research which was published in the ProQuest and Google Scholar databases from
2013 to 2017.
Results: There were 14 articles gotten from both inclusion and exclusion criteria. Articles collected using a quasi-
experimental research design, and mix methods. Each article used a different implementation method to measure an
increase in communication skills between students. Thirteen studies reported that students’ communication skills increased,
but there was one study that did not have a significance value for effective communication.
Conclusion: Based on the research review, there are many intervention methods that can be used to improve student
communication in the application of IPE. Thus, institutions can improve, manage learning strategies and implement IPE.

Keywords: Interprofessional education, communication skills, multiprofession

ABSTRAK
Latar belakang: Interprofessional education merupakan metode yang berguna untuk meningkatkan kemampuan
profesional dalam proses kolaboratif sehingga menciptakan pelayanan kesehatan yang holistik. Untuk
meningkatkan kemampuan kolaborasi, salah satu kompetensi adalah kemampuan berkomunikasi antar
profesi. Oleh karena itu perlu diketahui adanya bukti ilmiah tentang penerapan Interprofessional education
dalam meningkatkan kemampuan komunikasi mahasiswa.
Metode: Paper berbahasa Inggris yang dipublikasikan di database ProQuest dan Google Scholar mulai tahun
2013 sampai 2017.
Hasil: Hasil penyaringan artikel yang didasarkan pada kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan 14 artikel
yang sesuai dari 211 artikel yang didapat. Artikel yang dikumpulkan menggunakan desain penelitian quasi
experiment, dan mix methods . Setiap artikel menggunakan metode implementasi yang berbeda untuk melihat
adanya peningkatan kemampuan komunikasi antar mahasiswa. Tiga belas penelitian tersebut melaporkan
bahwa kemampuan komunikasi mahasisawa meningkat, namun ada satu penelitian yang tidak memiliki nilai
signifikansi pada komunikasi yang efektif.

*corresponding author, contact: sundari_purbo@yahoo.com.sg

Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 177
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

Kesimpulan: Berdasarkan tinjauan penelitian ternyata banyak metode intervensi yang dapat di lakukan
untuk meningkatkan komunikasi mahasiswa dalam penerapan IPE. Dengan demikian, institusi dapat
meningkatkan, mengatur strategi pembelajaran serta menerapkan IPE yang optimal untuk meningkatkan
dan mengembangkan kerja sama lintas profesi.

Kata kunci: Interprofessional education, ketrampilan komunikasi, multiprofesi

PRACTICE POINTS
• IPE merupakah salah satu cara pembelajaran di tahap sarjana agar antar profesi kesehatan mampu
bekerja sama ketika mereka bekerja.
• Kemampuan kerjasama interprofesi diharapkan akan dapat meningkatkan patient safety dan
mengurangi pembiayaan kesehatan.
• Komunikasi merupakan kunci utama dalam melaksanakan kerjasama interprofesi dapat berjalan
dengan baik.

PENDAHULUAN tanggung jawab profesional serta berkomunikasi


World Health Organization (WHO) menyebutkan
1 secara efektif.3 Komunikasi interpersonal yang baik
bahwa pendidikan interprofessional education (IPE) akan meningkatkan kualitas pelayanan, mengurangi
terjadi ketika dua atau lebih profesi belajar satu medical errors dan menciptakan kolaborasi interprofesi
sama lain untuk melakukan kolaborasi yang efektif yang baik. Komunikasi bisa bersifat interaktif,
sehingga dapat meningkatkan kesehatan secara transaktif, verbal, nonverbal dan bervariasi dalam
optimal. Interprofessional education merupakan berbagai bentuk dan gaya.4 WHO menjelaskan
metode yang berguna untuk meningkatkan bahwa 70-80% kesalahan yang terjadi di pelayanan
kemampuan profesional dalam proses kolaboratif. kesehatan, diakibatkan oleh buruknya komunikasi
Salah satu tujuan IPE adalah untuk menciptakan dan kurangnya pemahaman anggota tim.5
layanan kesehatan holistik bersama dengan kelompok World Health Organization (WHO) menyebutkan
profesional untuk mengatasi masalah lintas profesi. bahwa banyak sistem kesehatan di seluruh dunia
Tujuan lain yang ingin dicapai dengan penerapan terpecah-pecah dan berjuang untuk mengelola
IPE adalah untuk meningkatkan kepercayaan kebutuhan kesehatan yang tidak terpenuhi. Tenaga
dan komunikasi di antara lintas profesional, yang kerja masa sekarang dan masa depan bertugas untuk
akhirnya mengarah pada perubahan sikap dan menyediakan layanan kesehatan dalam menghadapi
persepsi yang mungkin dimiliki anggota terhadap masalah kesehatan yang semakin kompleks. Bukti
disiplin ilmu lainnya. 2 menunjukkan bahwa saat petugas kesehatan
Kemampuan untuk bekerja bersama dengan profesi melaksanakan sistem ini, kesempatan bagi mereka
lain untuk memberikan perawatan kolaboratif, yang untuk mendapatkan pengalaman interprofessional,
berpusat pada pasien, dianggap sebagai elemen dapat membantu mereka mempelajari keterampilan
penting dari praktik profesional yang membutuhkan yang dibutuhkan untuk menjadi bagian dari tenaga
serangkaian kompetensi tertentu. Dua kompetensi kesehatan yang siap kerja dan melakukan kolaborasi.1
inti yang harus dimiliki dalam praktek kolaborasi Mahasiswa belajar berkolaborasi dan berkomunikasi
adalah memahami dan menghargai peran dan secara efektif. Dengan melakukan kolaborasi

178 Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

tersebut, selain mereka mengembangkan kualitas penerapan IPE tidak mendukung kemampuan
kepemimpinan mereka juga bisa berlatih untuk komunikasi yang efektif.
saling menghormati pengetahuan dan keahlian satu
Berdasarkan uraian fenomena dan kasus di
sama lain6. Metode ini dianggap sangat penting
atas, penulis ingin mengetahui lebih mendalam
untuk kesuksesan dalam proses koordinasi tim
bagaimana kemampuan komunikasi mahasiswa
perawatan kesehatan di mana fungsionalitas tim dan
dalam pelaksanaan Interprofessional education (IPE).
keselamatan pasien menjadi prioritas. Perawat bisa
memanfaatkan keahlian mereka bersama dokter
dan profesional kesehatan lainnya dengan cara yang METODE
efektif sebagai anggota vital dari tim, serta sebagai Tulisan ini bertujuan untuk melihat perkembangan
pemimpin dalam tim, mendukung anggota tim penerapan Interprofessional education terhadap
lainnya. Dengan mengasah keterampilan praktik kemampuan komunikasi mahasiswa. Pencarian
kerja sama dalam pemprograman IPE, profesional literatur melalui database yang relevan (ProQuest
keperawatan di semua tingkatan akan lebih mungkin dan Google Scholar), pertimbangan daftar referensi
untuk memanfaatkan keterampilan ini dalam praktik dari artikel yang dipilih, dan meninjau rekomendasi
klinis mereka sendiri.6 dari para ahli. Database ProQuest dicari dengan
Komunikasi yang efektif memiliki beberapa menggunakan kode student and implementation of
hambatan, yaitu hambatan proses, hambatan fisik, IPE and communication skills, sedangkan Google
hambatan semantik, dan hambatan psikososial. Scholar dengan istilah “student” + ”implementation
Untuk meningkatkan efektivitas komunikasi, of IPE” + ”communication skills”. Kriteria inklusi
harus mengembangkan kesadaran akan pada literatur ini yaitu artikel bahasa Inggris yang
pentingnya tanggung jawab masing-masing serta dipublikasikan dari tahun 2013 sampai 2017, artikel
mengembangkan kemampuan mendengarkan.6 dalam bentuk full teks. Kriteria ekslusi yaitu artikel
Kurangnya kemampuan komunikasi dapat terjadi publikasi tidak dalam bentuk publikasi tidak asli
jika tidak adanya pelatihan atau pendidikan seperti surat ke editor, abstrak, buku dan artikel
penerapan kolaborasi antar tenaga kesehatan. berbayar. Dari sejumlah artikel yang diperoleh
Kemampuan kolaborasi antar tenaga kesehatan pertama kali ditinjau berdasarkan kesesuaian judul,
dapat ditingkatkan melalui perubahan proses setelah itu direview menggunakan abstrak dan full
pendidikan professional.7 Persiapan pembelajaran teks sehingga diperoleh 14 artikel yang sesuai untuk
yang lebih lanjut diperlukan untuk mengembangkan direview.
kemampuan komunikasi antara tenaga kesehatan
sehingga meningkatkan kerjasama yang kompeten,
HASIL DAN PEMBAHASAN
berkualitas, serta berorientasi pada pelayanan, salah
satu metode yang dapat digunakan adalah melalui Fokus utama kajian literatur review ini adalah
interprofessional education. pada kemampuan komunikasi mahasiswa terhadap
penerapan Interprofessional education (IPE). Untuk
Hasil penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti mengoptimalkan interpretasi ini, pertama-tama
mengatakan penerapaan interprofessional education kita akan mengklarifikasi temuan hasil penelitian.
dapat meningkatkan keterampilan komunikasi serta Strategi pencarian awal mengidentifikasi 211
pemahaman tentang peran mereka sebagai penyedia publikasi dari dua database utama. 211 publikasi
layanan kesehatan dalam meningkatkan persepsi untuk review judul, 150 artikel terbitan dikeluarkan
mahasiswa tentang peran mereka sendiri di dalam karena tidak relevan berdasarkan peninjauan judul.
tim. Adanya perubahan positif mengenai peran dan 61 abstrak ditinjau ulang dan 47 dianggap tidak
tanggung jawab dalam tim dalam berkomunikasi, relevan. Tinjauan lengkap dilakukan sebanyak 14
serta komunikasi interprofesional sangat diperlukan artikel yang memenuhi kriteria inklusi dan analisis
dalam kerja sama.8 Namun ada penelitian yang hasil (Gambar 1).
bertentangan dengan hasil penelitian tersebut yaitu

Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 179
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

Gambar 1. Bagan alir pencarian literatur

Di antara 14 studi yang ditinjau, delapan penelitian laboratory session dan viewed short videos,18 dua
memiliki rancangan mixed methods,9,10,13-16,19,20 penelitian menggunakan focus group discussions,10,14
dua penelitian adalah quasi-eksperimental,8,17 dua dua penelitian menggunakan question for the survey
penelitian adalah survey,12,13 satu penelitian adalah instrument, 10,12 dan satu penelitian menggunakan
pre dan post-intervention survey,18 dan satu penelitian student worked in pre-selected groups.15 Di antara 14
adalah post retrospektif.17 Dari 14 penelitian penelitian tersebut, tiga belas studi melaporkan
tersebut, tiga penelitian menggunakan course,17,19 tiga bahwa kemampuan komunikasi mahasiswa
penelitian menggunakan metode clinical laboratory/ meningkat,4,8-10,12,14-20 namun, ada satu penelitian yang
simulation,16,17,20 satu penelitian menggunakan tidak memiliki nilai signifikasi pada komunikasi yang
experience/modul,9 satu penelitian menggunakan efektif.13 Karakteristik dari 14 studi yang ditinjau
modul and case study,8 satu penetilitan menggunakan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Karakteristik studi yang dikaji

Metode/
Penulis, Data Metode
Judul desain Hasil
tahun base penerapan
penelitian
Baker, ProQuest Interprofessional Desain survey interprofessional Kerja sama tim interprofessional
Maureen J, Education: education (IPE) dan kursus komunikasi
and Durham A Survey of course berpengaruh terhadap
Carol Students’ kompetensi kolaboratif
Fowler, 2013 Collaborative mahasiswa serta peningkatan
Competency komunikasi, kolaborasi,
Outcomes pemahaman tentang peran dan
tanggung jawab yang lebih baik.

180 Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

Metode/
Penulis, Data Metode
Judul desain Hasil
tahun base penerapan
penelitian
Bolesta, ProQuest Interprofessional Quasi Clinical Ada peningkatan dalam sikap
Scott and education among eksperimental laboratory using mahasiswa terhadap IPE setelah
Chmil, Joyce student health human patient partisipasi dalam lokakarya.
V, 2014 professionals simulation Mahasiswa mengatakan lebih siap
using human untuk pengalaman IPE di masa
patient depan dan mengindikasikan
simulation bahwa laboratorium dapat
membantu mengembangkan
keterampilan komunikasi
interprofessional mereka.
Butler, Google Students’ Mix Methods Experience Mahasiswa menunjukkan
Michelle, Scholar experiences of provided during pengambilan keputusan bersama
2016 interprofessional the IPE module dan kekuatan bersama melalui
education in the komunikasi dan kolaborasi
Faculty of Health dengan tim layanan kesehatan
Sciences at the dan pasien serta keluarga.
University of the Namun, dalam proses menghadiri
Free State dan berpartisipasi dalam IPE,
para peserta mengidentifikasi
lebih banyak kebutuhan
berkaitan dengan dapat
mencapai tujuan ini dan mampu
mengambil keterampilan belajar
ke tempat kerja mereka.
Christenson, Google Interprofessional Quasi- A module of IPE Ada peningkatan sikap
Shaun, 2014 Scholar Education on experimental and a case study mahasiswa tentang kemampuan
Oral Care for study berkomunikasi dan pemahaman
Cancer Patients tentang peran mereka sebagai
in Dental penyedia layanan kesehatan.
Hygiene and
Nursing
Kirwin, et al, ProQuest Interprofessional Pre- and Post- Laboratory Hasil survei menunjukkan sikap
2017 Curbside intervention session, positif yang diberikan tim pada
Consults to Survey listened to a tingkat awal, dan peningkatan
Develop Team classroom lecture yang signifikan pada 17 dari
Communication about team 30 item (P-value 0,05) setelah
and Improve communication menyelesaikan tugas konsultasi
Student and viewed short antar department. Selain itu,
Achievement videos describing adanya perbaikan yang terlihat.
of Learning the roles. pada dua hal yaitu berkaitan
Outcomes dengan komunikasi: “Saya lebih
suka bekerja dengan anggota tim
yang mengajukan pertanyaan
tentang informasi yang saya
berikan” dan “Penting untuk
memiliki metode standar untuk
berbagi informasi”

Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 181
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

Metode/
Penulis, Data Metode
Judul desain Hasil
tahun base penerapan
penelitian
Kostoff, ProQuest An Mix methods Participated Alat komunikasi SBAR secara
Matthew, et interprofessional in an positif mempengaruhi persepsi
al 2016 simulation interprofessional diri mahasiswa farmasi terhadap
using the SBAR simulation kompetensi interprofessional,
communication within a required reaksi terhadap kolaborasi antar
tool applications- professional, dan perhatian
based capstone karena teknik pengajaran SBAR.
course. Pharmacy
students
collaborated with
nursing students
on multiple
patient cases in
various settings
using the SBAR
communication
tool over the
telephone
Lestari, Google Understanding Mix Methods Conducted Keterpaparan dini terhadap
Endang, et Scholar students’ 4 mono- praktik klinis memicu persepsi
al, 2016 readiness for professional IPE positif dan negatif untuk
interprofessional focus group meningkatkan keterampilan
learning in an discussions komunikasi dan kepemimpinan
Asian context: a (FGDs)
mixed-methods
study
Maldonado, ProQuest Impact of Design survey Questions Perubahan positif terlihat
Angela Q, et participation for the survey di bidang kompetensi inti
al, 2013 on a solid organ instrument interprofessional education
transplant team mengenai peran, tanggung jawab,
on student komunikasi interprofessional dan
pharmacists’ kerja sama tim.
perceptions of
interprofessional
roles
Rothmund, Google Oral Mix Methods Readiness for Peningkatan sikap terhadap kerja
Windy L, Scholar manifestations of Interprofessional sama tim interprofessional dan
2016 menopause: an Learning Survey kolaborasi, identitas profesional,
interprofessional (RIPLS) and peran, tanggung jawab dan
intervention for Students worked komunikasi interprofessional.
dental hygiene in preselected Menunjukkan kepercayaan diri
and physician groups dalam menerapkan keterampilan
assistant students baru.

182 Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

Metode/
Penulis, Data Metode
Judul desain Hasil
tahun base penerapan
penelitian
Schwanz, Google Interprofessional Mix Methods Using the Komunikasi, peran dan tanggung
Brandy, 2017 Scholar education in the Interprofessional jawab lebih jelas kepada pasien,
clinical setting: Education keluarga dan lainnya. Komunikasi
An exploration Collaborative Interpersonal kepercayaan
of the attitudes, (IPEC) diri mahasiswa menjadi paling
knowledge, Competency kompeten.
and skills of Survey
physical therapist Instrument and
students interviews were
and physical conducted with
therapist clinical both students
instructors and clinical
instructors.
Scott, Ann Google Simulation-Based Mix Methods Examined the Data kuantitatif dianalisis
D, 2017 Scholar Interprofessional feasibility of menunjukkan hasil 94% setuju
Education in a implementing bahwa pengalaman IPE mirip
Rural Setting a simulation- dengan situasi kehidupan
based IPE nyata. Data kualitatif dianalisis
experience using menghasilkan empat tema yaitu:
telehealth tools; 1) pemahaman teknologi yang
and Evaluated lebih baik; 2) meningkatkan
student komunikasi antar anggota tim;
perceptions of 3) manfaat pengalaman hidup
interprofessional sejati; dan 4) tingkat pengetahuan
teamwork, meningkat dan kepercayaan.
roles and Saran peserta untuk perbaikan
responsibilities, meliputi: 1) memperbaiki
and patient simulasi / orientasi peralatan
outcomes for telehealth; 2) pertimbangkan
collaborative simulasi tipe round grand; dan
practice, both 3) mengatasi tantangan teknis
pre- and post- dengan robot
scenario.
Sevin, Alexa ProQuest Assessing Post-then-Pre The semester- Kemampuan komunikasi
M, et al, interprofessional Retrospektif long elective dengan kolega membuat konsep
2016 education course sama dengan kehidupan nyata
collaborative dan pengalaman kerja sama
competencies in interprofessional berharga
service-learning untuk dipelajari terkait peran
course profesi lainnya dan memberi
mereka pandangan yang lebih
lengkap mengenai kesehatan di
masyarakat.

Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 183
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

Metode/
Penulis, Data Metode
Judul desain Hasil
tahun base penerapan
penelitian
Shrader, ProQuest Using Mix methods Students were Hasil penelitian ditemukan
Sarah, et al, communication randomly dari 80% mahasiswa
2016 technology assigned to meyakinkan adanya komunikasi
to enhance one of three interprofessional. Mahasiswa
interprofessional interprofessional merasa bahwa simulasi
education education (IPE) membantu menunjukkan betapa
simulations simulations with pentingnya kerja sama tim untuk
other health mencapai tujuan bersama.
professions
students using
communication
methods such
as telephone,
e-mail, and video
conferencing.
Sincak, ProQuest Transformation Mix methods Students were Hasil penelitian tidak
Carrie, et al, of an Online placed in menunjukkan perubahan
2017 Multidisciplinary interprofessional yang signifikan dari waktu ke
Course groups and waktu. Salah satu interpretasi
into a Live met weekly to dari temuan ini adalah bahwa
Interprofessional participate in variabel pentingnya memberikan
Experience didactic lectures, perawatan pasien berkualitas
discussion tinggi atau komunikasi tidak
sessions, and menghasilkan menghasilkan
a standardized perubahan apa pun. Sebagai
patient alternatif, cara ini menunjukkan
encounter. bahwa skor sudah cukup tinggi
pada Waktu 1, dan bahwa tidak
ada perubahan setelah diamati.

Secara keseluruhan, literature review ini terdiri menyatakan bahwa IPE tidak menunjukkan hasil
dari 14 artikel. Tiga belas dari penelitian tersebut perubahan yang signifikan terhadap komunikasi
melaporkan bahwa penerapan IPE dapat interprofessional.13
meningkatkan komunikasi pada mahasiswa.4-21
Secara keseluruhan hasil artikel penelitian
Tedapat berbagai macam kendala dalam pelaksanaan
menunjukkan keefektifan terkait penerapan IPE
kolaborasi interprofesi antara lain kurang percaya
terhadap peningkatan komunikasi mahasiswa.
diri, tidak tahu peran dan tanggung jawab masing-
Terdapat faktor yang menunjang pada literature
masing profesi, kurang mampu bekerja secara tim,
review ini yaitu penelitian bersifat heterogen yang
tidak percaya diri dalam menerapkan ketrampilan
berkaitan dengan tujuan dan model intervensi
baru dan berkomunikasi interprofesi. Penerapan
penerapan IPE di pendidikan, serta adanya variasi
IPE dapat meningkatkan komunikasi, kolaborasi,
lintas profesi seperti terapi okupasi, keperawatan,
peran dan tanggung jawab.4,10,12,15 Selain itu ada
fisioterapi, optometri, mahasiswa biokinetik,17
kemampuan lain yang meningkat setelah penerapan
kedokteran, keperawatan, kebidanan dan kedokteran
IPE di antaranya peningkatan sikap mahasiswa,17,18
gigi.9
peningkatan persepsi diri mahasiswa,20 serta
meningkatkan pengalaman dan pengambilan Literature review ini juga menunjukkan bahwa
keputusan.9,16,21 Namun, ada satu penelitian yang pembelajaran kolaborasi interprofesi dapat diberikan

184 Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

melalui berbagai metode intervensi misalnya dalam pengembangan professional sehingga


menggunakan sesi laboratorium, mendengarkan memungkinkan untuk diterapkan.20
kuliah kelas tentang komunikasi tim dan melihat
Pada dasarnya komunikasi adalah berbagi informasi,
video pendek,8 sedangkan penelitian mengunakan
baik secara tertulis maupun secara lisan. Manusia
metode simulasi interprofessional dalam kursus ujian
menyampaikan informasi melalui berbagai metode.
berbasis aplikasi, mahasiswa farmasi berkolaborasi
Namun, semua bentuk komunikasi memerlukan
dengan siswa keperawatan pada beberapa kasus pasien
elemen dasar yang sama: pembicara atau pengirim
di berbagai tempat menggunakan alat komunikasi
informasi, pesan, dan audiens atau penerima.
SBAR melalui telepon.18 Model pembelajaran
Pengirim dan penerima juga harus berbagi bahasa
kolaborasi interprofesi juga dapat diberikan di
atau sarana untuk saling memahami agar komunikasi
berbagai tahap pembelajaran mulai dari tahap awal
menjadi sukses. Dengan demikian, sebuah studi
sampai tingkat akhir. Lebih jauh lagi, sebagian besar
tentang komunikasi sering meneliti perkembangan
studi yang disertakan melibatkan ukuran sampel yang
dan struktur bahasa, termasuk bahasa matematika
kecil, data yang dilaporkan seperti survei tanggapan
yang digunakan dalam pemrograman.15
ICCAS, mengandung sumber bias yang potensial.4
Dengan IPE, mahasiswa belajar berkolaborasi
Sevin et al.21 menyadari bahwa mahasiswa profesi
dan berkomunikasi secara efektif, dan dengan
kesehatan perlu dipersiapkan berlatih secara
melakukannya, mereka mengembangkan kualitas
kolaboratif untuk menyediakan layanan berkualitas
kepemimpinan dan saling menghormati pengetahuan
dan berpusat pada pasien. Mengingat IPE
dan keahlian satu sama lain 1. Metode dan nilai ini
merupakan dua atau lebih profesi yang saling belajar
sangat penting untuk kesuksesan dalam pengaturan
satu sama lain untuk menhasilkan kolaborasi yang
tim perawatan kesehatan dimana fungsionalitas tim
efektif serta meningkatkan kesehatan yang optimal.22
dan keselamatan pasien menjadi prioritas utama.
Sebagai tambahan, mengingat kurangnya bukti
Perawat bisa memanfaatkan keahlian mereka terlibat
tentang dampaknya IPE mengenai sumber daya
dengan dokter dan profesional kesehatan lainnya
(misalnya biaya dan manfaat), penelitian lebih lanjut
dengan cara yang efektif sebagai anggota vital dari tim
dibutuhkan di area ini,20 sehingga perlu di lihat
dan sebagai pemimpin untuk mendukung anggota
perkembangan dan peningkatan penerapan IPE di
lainnya. Dengan mengasah keterampilan praktik
berbagai institusi.
kerja sama dalam pemrograman IPE, profesional
IPE merupakan salah satu dari beberapa komponen keperawatan di semua tingkatan akan lebih mungkin
yang relevan dengan kurikulum pendidikan kesehatan untuk memanfaatkan keterampilan ini dalam praktik
menyeluruh, karena dapat membantu meningkatkan klinis mereka sendiri.6
komunikasi dan kerja tim di antara lintas profesi
kesehatan, mengoptimalkan pembuatan keputusan
klinis kolaboratif, dan memperbaiki penyampaian Keterbatasan penelitian
dan kualitas layanan pasien. Harapannya adalah Literatur review ini hanya mengambil artikel dari
bahwa lulusan praktikum yang siap bekerjasama akan 2 database, akan lebih baik lagi jika database yang
menerapkan strategi kerja sama dan kemampuan digunakan lebih banyak lagi.
komunikasi timbal balik yang mereka pelajari pada
titik asuhan.4
KESIMPULAN
Kolaborasi interprofessional diidentifikasi Penerapan IPE mampu meningkatkan kemampuan
sebagai hal yang penting untuk penyediaan mahasiswa berkolaborasi dan berkomunikasi secara
layanan kesehatan yang efektif dan efisien, efektif, mengembangkan kualitas kepemimpinan
mengingat kompleksitas kebutuhan perawatan dan saling menghormati pengetahuan dan keahlian
kesehatan pasien dan jangkauan penyedia layanan satu sama lain. Kemampuan komunikasi yang baik,
kesehatan dan organisasi. Sehubungan dengan bermutu dan efektif, sikap saling menghormati antar
penerapan IPE memiliki tahapan yang berbeda

Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 185
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

profesi kesehatan dan saling menghormati peran 2. Lumague M, Morgan A, Mak D, Hanna M,
profesi masing-masing akan dapat meningkatkan Kwong J, Cameron C, et al. Interprofessional
pelayanan kesehatan sehingga diharapkan dapat education: The student perspective. J Interprof
meningkatkan keselamatan pasien. Untuk Care. 2006;20(3):246–53.
meningkatkan kemampuan komunikasi ini dapat 3. Esther Suter, Julia Arndt, Nancy Arthur, John
dilakukan dengan berbagai metode di antaranya Parboosingh, Elizabeth Taylor, & Siegrid
melalui kursus, laboratorium klinis dengan pasien Deutschlander. 2009. Role Understanding
simulasi, pengalaman pembelajaran dengan and Effective Communication as Core
modul IPE, studi kasus, praktek laboratorium, Competencies For Collaborative Practice.
mendengarkan kuliah di kelas tentang komunikasi Journal of Interprofessional Care, Informa
dalam tim dan melihat video yang menggambarkan Healthcare. 23(1): 41–51.
masing-masing peran, simulasi, berbagai kasus yang
4. Setiadi, Adji dkk. Factors contributing to
menggunakan seting komunikasi menggunakan
interprofessional collaboration in Indonesia
telepon dengan prinsip SBAR, focus group discussions
health centres : A focus group study. Journal
(FGDs), bekerja di dalam kelompok atau grup,
of Interprofessional Education & Practice.
melakukan survei dengan wawancara menggunakan
2017;8:69-74
instrumen, kerjasama tim secara interprofesi serta
melakukan komunikasi menggunakan telefon e-mail, 5. World Health Organisation (WHO). Human
dan konferensi menggunaan video. Factors in Patient Safety Review of topics and
Tools.World Health Organisation, Geneva;
2009.
SARAN 6 . Speakman E, et al. Guide to Effective
Untuk review literatur lebih lanjut akan lebih baik Interprofessional Education Experiences
jika menggunakan kata kunci yang lebih banyak dan in Nursing Education. National League for
lebih bervariasi dalam pencarian artikel sehingga Nursing; 2015.
didapatkan artikel yang banyak pula. 7. Lunenburg FC. Communication: The process,
barriers, and improving effectiveness. Schooling.
2010;1(1):1–11.
DEKLARASI PEPENTINGAN
8. Uswatun N, Orbayinah S. Tingkat kemampuan
Para penulis mendeklarasikan bahwa tidak terdapat
komunikasi antar profesi pada mahasiswa
konflik kepentingan apapun terkait studi pada
program pendidikan dokter dan farmasi yang
naskah ini.
terpapar Interprofessional Education (IPE)
di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
KONTRIBUSI PENULIS Universitas Muhammadiyah Yogyakarta; 2016.
Sri Sundari – penulis utama berkontribusi dalam 9. Christenson S. Interprofessional Education on
review artikel, penulisan manuskrip, evaluasi Oral Care for Cancer Patients in Dental Hygiene
manuskrip dan revisi manuskrip. and Nursing; 2014.
Hadi Rai – penulis kedua berkontribusi dalam 10. Maldonado AQ, Bray BS, Woodard LJ, Barbosa-
pencaraian artikel, review artikel, analisis hasil Leiker C, Hardinger KL, Wu V, et al. Impact
review, dan penulisan manuskrip. of participation on a solid organ transplant
team on student pharmacists’ perceptions of
DAFTAR PUSTAKA interprofessional roles. Am J Pharm Educ.
1. WHO. Framework for Action on Inter- 2013;77(4):74.
professional Education & Collaborative Practice. 11. Shrader S, Kostoff M, Shin T, Heble A, Kempin
Nursing & Midwifery Human Resources for B, Miller A, et al. Using communication
Health; 2010. (6) technology to enhance interprofessional

186 Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education
Sundari S & Rai H. JPKI, 2021; 10(2): 177-187

education simulations. Am J Pharm Educ. 18. Scott AD. Simulation-Based Interprofessional


2016;80(1):13. Education in a Rural Setting; 2017.
12. Sincak C, Gunn J, Conroy C, Komperda K, Van 19. Bolesta S, Chmil JV. Interprofessional education
Kanegan K, Krumdick N, et al. Transformation among student health professionals using
of an Online Multidisciplinary Course into a human patient simulation. Am J Pharm Educ.
Live Interprofessional Experience. Am J Pharm 2014;78(5):94.
Educ. 2017;81(5):94. 20. Kirwin J, Greenwood KC, Rico J, Nalliah R,
13.
Butler M. Students’ experiences of DiVall M. Interprofessional Curbside Consults
interprofessional education in the Faculty of to Develop Team Communication and Improve
Health Sciences at the University of the Free Student Achievement of Learning Outcomes.
State. University of the Free State; 2016. Am J Pharm Educ. 2017;81(1):15.
14. Kostoff M, Burkhardt C, Winter A, Shrader 21. Sevin AM, Hale KM, Brown NV, McAuley
S. An interprofessional simulation using the JW. Assessing interprofessional education
SBAR communication tool. Am J Pharm Educ. collaborative competencies in service-learning
2016;80(9):157. course. Am J Pharm Educ. 2016;80(2):32.
15. Lestari E, Stalmeijer RE, Widyandana D, 22. Baker MJ, Durham CF. Interprofessional
Scherpbier A. Understanding students’ Education: A Survey of Students’ Collaborative
readiness for interprofessional learning in an Competency Outcomes. J Nurs Educ. 2013 Dec
Asian context: a mixed-methods study. BMC 1;52(12):713–8.
Med Educ [Internet]. 2016;16(1). Available 23. Alanazi AA, Nicholson N, Thomas S. The Use
from: http://bmcmededuc.biomedcentral. of Simulation Training to Improve Knowledge,
com/articles/10.1186/s12909-016-0704-3 Skills, and Confidence Among Healthcare
16. Rothmund WL. Oral manifestations of Students: A Systematic Review. Internet J Allied
menopause: an interprofessional intervention Health Sci Pract. 2017;15(3):2.
for dental hygiene and physician assistant 24. Velentzas J, Broni DG. Communication cycle:
students. 2016; Definition, process, models and examples. In:
17. Schwarz B. Interprofessional education in Proceeding of the 5th International Conference
the clinical setting: An exploration of the on Finance, Accounting and Law (ICFA” 14)
attitudes, knowledge, and skills of physical [Internet]. 2014:117–31. Available from: http://
therapist students and physical therapist clinical www.wseas.us/e-library/conferences/2014/
instructors; 2017. Istanbul/FINANCE/FINANCE-17.pdf

Vol. 10 | No. 2 | July 2021| Jurnal Pendidikan Kedokteran Indonesia - The Indonesian Journal of Medical Education 187

You might also like