You are on page 1of 11

PERAN DISPORA PROVINSI RIAU DALAM

MENINGKATKAN PRESTASI ATLET PUSAT PENDIDIKAN


DAN LATIHAN OLAHRAGA PELAJAR (PPLP)
Oleh:
Aldian Jatmoko
Dosen Pembimbing: Dr. Febri Yuliani, S.Sos, M.Si
Program Studi Ilmu Administrasi Publik FISIP Universitas Riau
Kampus Bina Widya Panam, Pekanbaru 28293, Telp/fax (0761)63277

ABSTRACT

The role of the Riau Provincial Youth and Sport Office is to step up the
sport gradually through various sports activities management, one of which
establishes the Center for Education and Training of Student Sports (PPLP) as a
forum for the education and coaching of talented student athletes which is a
manifestation of the system of manifestation of the mandate of Law Number 3 In
2005 about the National Sport System in creating the seeds of prestigious sporting
achievements. Each year there is a national championship between PPLP, this
activity is part of a tiered and sustainable nationwide sports competition system.
Each year there is a national championship between PPLP, this activity is part of
a tiered and sustainable nationwide sports competition system. The purpose of the
national championship between PPLP is as the peak coaching of sports
achievement of learners and evaluation of various forms of PPLP coaching.
The method used in this study was conducted by qualitative approach with
descriptive method, with data collection techniques including observation,
interview, documentation study related to research objectives. Instrument in this
study refers to the theory that Mulyasa (2002) explained that in an organization
can not be separated from the roles and managerial aspects that are closely
related to the role that is implemented, namely planning, coordinating, processing
information for decision making, and evaluation.
The results showed that Riau Dispora's role in supporting, facilitating and
managing went well. However, the role of Dispora of Riau Province in
coordinating the regional unit (athletic branch / Dispora of the city / regency) in
Riau Province, athletic club, in order to identify local athletes to find new seeds
from the talent that has been owned is still very minimal, most selected athletes
originated Or center of selection and coaching athletes focused on students in the
city of Pekanbaru. Constraints or factors that inhibit the role of Riau Province
Dispora, among others; The limited ability of the local government to fund sports,
the lack of facilities and infrastructure, such as health facilities and physical
exercise support equipment, and the lack of roles of the regional branch athletics
branch or Dispora Regency / City in Riau Province.

Keywords: Role, Sports Exercise, Coaching, Athlet.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 1


PENDAHULUAN lembaga yang menangani
Atletik merupakan olahraga keolahragaan, pemberdayaan
yang terdiri dari beberapa jenis organisasi keolahragaan,
olahraga yang secara garis besar pemberdayaan sumber daya manusia
dapat dikelompokkan menjadi olah keolahragaan, pengembangan sarana
raga lari, olah raga lempar, dan olah dan prasarana, pengelolaan
raga lompat. Cabang atletik cukup pendanaan serta penataan sistem
banyak seperti lari jarak pendek, lari pembinaan olahraga secara
jarak jauh, lari estafet, lompat indah, menyeluruh.
lompat galah, lembar lembing, dan penyelenggaraan keolahragaan
lain sebagainya. yang diatur dalam Peraturan
Pengoptimalan peran Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007
pemerintah dalam mengelola dan tentang Penyelenggaraan
menangani permasalahan olahraga Keolahragaan merupakan bagian dari
sesuai dengan Undang-Undang suatu bangunan sistem keolahragaan
Nomor 3 Tahun 2005, Bab VIII, nasional yang mencakup pembinaan
tentang Pengelolaan Keolahragaan dan pengembangan olahraga
melalui pengoptimalan peran pendidikan, olahraga rekreasi,
lembaga pendidikan tinggi olahraga. olahraga prestasi, olahraga amatir,
peningkatan peran lembaga/ bidang olahraga profesional, dan olahraga
penelitian dan pengembangan bagi penyandang cacat, sarana
olahraga. Dalam UU RI No. 3 Tahun olahraga, ilmu pengetahuan dan
2005, dijelaskan bahwa sistem teknologi keolahragaan serta
keolahragaan nasional merupakan standardisasi, akreditasi, dan
keseluruhan subsistem keolahragaan sertifikasi.
yang saling terkait secara terencana, Selaku penanggung jawab
terpadu dan berkelanjutan untuk pengelolaan sistem keolahragaan
mencapai tujuan keolahragaan nasional, menteri olahraga memiliki
nasional. tugas untuk menentukan kebijakan
Subsistem yang dimaksud nasional keolahragaan, standar
antara lain, pelaku olahraga, nasional keolahragaan, serta
organisasi olahraga, dana olahraga, koordinasi dan pengawasan terhadap
sarana dan prasarana olahraga, peran penyelenggaraan keolahragaan
serta masyarakat, dan penunjang nasional seperti diatur dalam Pasal 2
keolahragaan termasuk ilmu Peraturan Pemerintah Nomor 16
pengetahuan, teknologi, informasi Tahun 2007 tentang
dan industri olahraga nasional yang Penyelenggaraan Keolahragaan.
manfaatnya dapat dirasakan oleh Sedangkan kewenangan yang
semua pihak. Seluruh subsistem dimiliki oleh Pemerintah diatur
keolahragaan nasional diatur dengan dalam Pasal 10 Pemerintah Nomor
memperhatikan keterkaitan dengan 16 Tahun 2007 tentang
bidang-bidang lain serta upaya-upaya Penyelenggaraan Keolahragaan,
yang sistematis dan berkelanjutan yang menyebutkan Pemerintah
guna menghadapi tantangan mempunyai kewenangan untuk
subsistem antara lain, melalui mengatur, membina,
peningkatan koordinasi antara mengembangkan, melaksanakan, dan

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 2


mengawasi penyelenggaraan Upaya pemerintah daerah
keolahragaan secara nasional. provinsi Riau untuk mengembangkan
Seperti yang tercantum pada potensi olahraga yang berorientasi
Pasal 14 Peraturan Pemerintah pada produktifitas masyarakat tentu
Nomor 16 Tahun 2007 Tentang saja membutuhkan stimulus bagi
Penyelenggaraan Keolahragaan, peningkatan pengelolaan
Pemerintah dan pemerintah daerah sumberdaya lokal secara optimal.
bertanggung jawab untuk Untuk itu, pemerintah provinsi Riau
mewujudkan tujuan penyelenggaraan menyiapkan, menampung dan
keolahragaan nasional. Adapun memberikan ruang-ruang kreativitas
tujuan dari penyelenggaraan sebagai wadah aktualisasi
kejuaraan olahraga yang diatur menyiapkan angkatan muda untuk
dalam Pasal 14 (2) Peraturan dapat berkompetisi diajang nasional
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2007 dan internasional serta diarahkan
Tentang Penyelenggaraan kearah pembangunan sosial yang
Keolahragaan, yaitu sebagai berikut : positif yang kemudian diterapkan di
1) Pemerataan pembinaan dan provinsi Riau sebagai sebuah kota
pengembangan kegiatan yang mampu mengembangkan
keolahragaan. potensi olahraga masyarakat.
2) Peningkatan mutu pelayanan Untuk mengembangkan
minimal keolahragaan. potensi olahraga tersebut, melalui
3) Peningkatan efektifitas dan program Pusat Pendidikan dan
efisiensi manajemen Latihan Olahraga Pelajar (PPLP)
keolahragaan, dan yang dibina oleh Dinas Pemuda dan
4) Peningkatan kesehatan, Olahraga (Dispora) provinsi Riau
kebugaran, dan prestasi melakukan pusat pendidikan dan
olahraga latihan olahraga pelajar terhadap 15
Peran pemerintah dalam (lima belas) cabang olahraga dengan
menerapkan kecintaan terhadap pemusatan latihan di provinsi Riau.
olahraga sejak dini, utamanya atletik Melalui Pengurus Cabang
sebagai ‘ibu’ dari sebagian besar (Pengcab) pemusatan latihan yang
cabang olahraga (mother of sport), dilaksanakan di daerah kabupaten
gerakan-gerakan yang ada dalam dan kota madya, atlet dengan prestasi
atletik seperti: jalan, lari, lompat dan terbaik dari kabupaten dan kota
lempar dimiliki oleh sebagian besar madya akan diseleksi untuk
cabang olahraga. Hal ini sesuai mengikuti program Pusat Pendidikan
dengan SK. Mendikbud No. dan Latihan Olahraga Pelajar (PPLP)
0413/U/87 yaitu pemerintah yang dibina oleh Dispora Provinsi
mengkategorikan cabang olahraga Riau. PPLP adalah pemusatan latihan
atletik sebagai salah satu mata dimana atlet atlet ini akan di tujukan
pelajaran Pendidikan Jasmani untuk mengikuti pertandingan
(Penjas) yang wajib diberikan tingkat nasional.
kepada para siswa mulai dari tingkat Peran Dinas Pemuda dan
sekolah dasar sampai tingkat sekolah Olahraga (Dispora) Provinsi Riau
lanjutan menengah atas. dalam meningkatkan prestasi atlet
muda atau pelajar melalui program

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 3


Pusat Pendidikan dan Latihan prestasi dengan maksimal pada
Olahraga Pelajar (PPLP) yang pemusatan latihan PPLP, dimana
diterapkan oleh Dispora provinsi setiap cabang olahraga pada PPLP
Riau, bertujuan untuk : Dispora provinsi Riau memiliki
1. Menciptakan Atlet berbakat pelatih untuk mendidik dan membina
dan berprestasi di tingkat para atlet mencapai kesuksesan yang
Nasional maupun Internasional diharapkan.
serta bisa mengharumkan nama Selain pelatih dalam setiap
Bangsa dan Negara. cabang olahraga untuk mendidik dan
2. Membina atlet yang tangguh membina para atlet dalam
dan mampu bersaing dengan ‘mengasah’ dan meningkatkan
atlet-atlet lainnya sehingga potensi diri para atlet, untuk itu
mempunyai prestasi yang dibutuhkan sarana prasarana
tinggi npada kejuaraan- pendukung, baik sarana pendukung
kejuaraan Nasional, PON, Sea latihan atlet maupun yang secara
games dan Kejuaraan tidak langsung yang dapat
Internasional. memotivasi mental dan kemauan
Untuk meningkatkan para atlet untuk berlatih. Berikut
kemampuan atlet pada Pusat kondisi sarana dan prasarana pada
Pendidikan dan Latihan Olahraga Pusat Pendidikan dan Latihan
Pelajar (PPLP), maka dibutukan Olahraga Pelajar (PPLP) Dispora
pelatih yang mengarahkan dan Provinsi Riau.
membimbing atlet untuk mencapai
Tabel 1
Kondisi Sarana dan Prasarana PPLP Dispora Provinsi Riau
Kurang Tidak
NO Sarana Prasarana Tersedia
Memadai Tersedia
1 Transportasi Latihan √
2 Penginapan (Wisma Atlet) √
3 Pelayanan Kesehatan √
4 Alat-Alat Latihan √
5 Alat Penunjang Latihan √
Sumber : Data Lapangan (Olahan), 2016.
Adapun prestasi yang di capai (PPLP), selama kurun waktu 3 tahun
oleh atlet binaan Pusat Pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel
dan Latihan Olahraga Pelajar berikut ini :
Tabel 2
Jumlah Prestasi Atlet Binaan PPLP Dispora Provinsi Riau
Prestasi Atlet
No Cabang Olahraga
2013 2014 2015
1 Sepak Bola - - -

2 Pencak Silat 3 Perak 2 Perunggu 3 Emas


4 Perunggu

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 4


3 Karate 2 Perak 1 Emas 5 Emas
2 Perunggu 3 Perak 1 Perak
7 Perunggu 2 Perunggu
4 Tinju 3 Emas 4 Emas 4 Emas
3 Perak 4 Perak 2 Perak
3 Perunggu 1 Perunggu 1 Perunggu
5 Atletik 2 Perunggu 1 Emas 1 Emas
1 Perunggu 2 Perak
1 Perunggu
6 Sepak Takraw 3 Emas 2 Perak 1 Emas
2 Perak 1 Perunggu 1 Perak
8 Perunggu
7 Taekwondo 3 Perak 2 Emas 2 Perunggu
1 Perunggu 1 Perak
2 Perunggu
8 Panahan 1 Emas 10 Emas 2 Emas
2 Perak 5 Perak 6 Perak
6 Perunggu 3 Perunggu
9 Gulat 1 Emas 1 Emas 2 Emas
2 Perak 1 Perak 4 Perak
5 Perunggu 4 Perunggu
10 Dayung 11 Emas 2 Perak 3 Emas
3 Perak 3 Perunggu 3 Perak
1 Perunggu 4 Perunggu
11 Judo - 1 Perunggu 2 Perak
3 Perunggu
12 Angkat Besi/Berat 1 Emas 3 Emas 3 Emas
1 Perak 4 Perak 5 Perak
1 Perunggu 5 Perunggu 5 Perunggu
13 Golf 1 Emas 1 Emas -
14 Senam - 2 Emas -
3 perak
2 Perunggu
15 Renang - - -
21 Emas 26 Emas 24 Emas
Jumlah 21 Perak 25 Perak 26 Perak
17 Perunggu 36 Perunggu 29 Perunggu
Sumber : Dispora Provinsi Riau, 2016

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 5


Prestasi-prestasi atlet binaan HASIL
Pusat Pendidikan dan Latihan Peran yang dijalankan Dinas
Olahraga Pelajar (PPLP) Dispora Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau
provinsi Riau, meskipun secara dalam upaya pembinaan dan
grafik meningkat, namun pemusatan pelaksanaan tugas dibidang olahraga,
latihan atlet ini belum mencapai dengan upaya untuk
puncaknya. Dimana dari hasil mengembangkan potensi olahraga
prasurvey terlihat bahwa ada yang berorientasi pada produktifitas
beberapa cabang olahraga perolehan usia pelajar melalui program Pusat
mendalinya turun dari tahun ke tahun Pendidikan dan Latihan Olahraga
dan upaya pemerintah daerah Riau Pelajar (PPLP). PPLP Dispora
masih kurang dalam penyediaan dan Provinsi Riau dilaksanakan terhadap
pengembangan sarana prasarana 15 (lima belas) cabang olahraga,
pendukung, baik penyediaan sarana salah satunya pembibitan dan
kesehatan, alat-alat latihan dan pembinaan olahraga cabang atletik.
sarana penunjang latihan yang belum 1. Peran Dispora Provinsi Riau
memadai yang dapat memotivasi dan dalam Meningkatkan Prestasi
mendukung potensi atlet Atlet Atletik Pusat
mengembangkan prestasinya serta Pendidikann dan Latihan
keberdayaan masyarakat terutama Olahraga Pelajar (PPLP
dibidang keolahragaan masih Dalam rangka pembinaan atlet
terbatas pada minat dan bakat yang pelajar pada PPLP Dispora Provinsi
belum terwadahi menjadi masalah Riau tersebut, Dinas Pemuda dan
utama dalam merealisasikannya. Olahraga (Dispora) Provinsi Riau
memiliki peran melaksanakan
METODE
kegiatan pengelolaan pembibitan dan
Metode penelitian yang
seleksi Atlit Pelajar dan peningkatan
digunakan adalah deskriptif dengan
prestasi olahraga pelajar,
pendekatan kualitatif yang bertujuan
melaksanakan koordinasi dan
untuk mengambarkan peran dan
pengendalian dalam pengelolaan
kendala-kendala Dispora Provinsi
Riau dalam meningkatkan atlet kegiatan pembibitan, pembinaan dan
peningkatan prestasi olahraga
cabang atletik PPLP Dispora
pelajar.
Provinsi Riau. Teknik pengumpulan
Menurut Bernard dalam
data yang dipergunakan dalam
Mulyasa (2002), dalam suatu
penelitian ini mengandalkan hasil
organisasi tidak dapat terlepas dari
wawancara antara peneliti dengan
peran-peran dan aspek manajerial
informan. Dalam menganalisa peran
yang berkaitan erat dengan peran
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi
yang dilaksanakan, yaitu:
Riau dalam Meningkatkan Prestasi
1) Merencanakan apa yang
Atlet diukur dengan mengadopsi
hendak dicapai oleh organisasi
teori Chester. I. Bernard dalam
beserta sub-sub unitnya selama
Mulyasa (2002: 145), bahwa
periode waktu tertentu.
organisasi merupakan suatu sistem
2) Mengkoordinasikan semua
aktivitas kerja sama yang dilakukan
rencana berserta aktivitasnya
oleh dua orang atau lebih.
dari seluruh bagian yang ada

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 6


demi tercapainya keselarasan b. Melakukan indentifikasi data
kerja yang mengarah pada Atlit pelajar yang potensial dan
tujuan yang sama. berprestasi.
3) Mengolah informasi yang c. Menyusun tim Pengembangan,
terdapat dalam setiap unit Pemberdayaan, Pemantauan
organisasi maupun diantara dan Evaluasi pelaksanaan
unit-unit yang ada serta Pendidikan dan Latihan
informasi yang berasal dari Olahraga Pelajar (PPLP).
lingkungan ekstern guna Dari hasil penelitian peran
pengambilan keputusan. Dispora dalam perencanaan dalam
4) Mengevaluasi informasi rangka tujuan PPLP sebagai pusat
tersebut untuk dibandingkan pembinaan dan latihan pelajar, dan
terhadap apa yang diinginkan tujuan persiapan dalam
dan mengambil tindakan mempersiapkan atlet untuk
tertentu untuk mengoreksi atas mengikuti pertandingan nasional
penyimpangan yang terjadi. (PON), persiapan pada PPLP
tersebut, antara lain, meliputi ;
a) Merencanakan Apa Yang
Hendak Dicapai Oleh a. Pembentukan tim seleksi dan
Organisasi Beserta Sub-Sub pelaksanaan seleksi atlit yang
Sistemnya. akan dimaksukkan kedalam
Berkaitan dengan perencanaan pemusatan latihan.
PPLP Dispora Provinsi Riau serta b. Pelaksanaan pemusatan latihan
mengacu pada teori yang atlit.
dikemukakan Soekarno dalam c. Melakukan pemantauan
(Torang, 2014:167), bahwa terhadap pelaksanaan
perencanaan adalah persiapan, acuan, pemusatan latihan atlit.
garis-garis besar pedoman kerja, atau d. Melakukan try out keluar
persiapan tertentu untuk mencapai daerah untuk mengukur
tujuan yang akan dicapai, maka perkembangan kemampuan
peran Dispora Provinsi Riau sesuai atlit.
tugas untuk pembibitan dan b) Mengkoordinasikan Semua
pembinaan atlet yang telah Rencana Berserta
ditetapkan berdasarkan Peraturan Aktivitasnya.
Gubernur Nomor 30 Tahun 2009, Menurut Handoko (2003:195)
mengenai uraian tugas pokok mengemukakan koordinasi
pembibitan dan pembinaan atlet (coordination) adalah proses
pelajar (PPLP), dalam proses pengintegrasian tujuan-tujuan dan
perencanaan meliputi; kegiatan-kegiatan pada satuan-satuan
a. Menyusun standar seleksi dan yang terpisah (Jabatan atau bidang-
melakukan pengelolaan seleksi bidang fungsional) suatu organisasi
calon atlit pelajar dan pelatih untuk mencapai tujuan organisasi
olahraga atletik untuk secara efisien. Tanpa koordinasi,
mengikuti pendidikan dan individu-individu pada setiap jabatan
Latihan Olahraga (PPLP). akan kehilangan pegangan atas
peranan tugas mereka dalam
menjalankan fungsi organisasi.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 7


Mereka akan mulai mengejar pemanipulasian data, dan membantu
kepentingan sendiri, yang sering manajer dalam mengambil keputusan
merugikan pencapaian tujuan melalui penggunaan data dan model
organisasi secara keseluruhan. keputusan untuk memecahkan
Dari hasil penelitian peran masalah-masalah yang sifatnya semi
Dispora Provinsi Riau, koordiansi terstruktur dan tidak terstruktur,
yang dilakukan berkaitan dengan dimana tak seorangpun tahu secara
tugas yang diberikan meliputi; pasti bagaimana keputusan
- Melaksanakan koordinasi seharusnya dibuat (Kusrini,
dalam pengelolaan kegiatan 2007:15).
pembibitan, pembinaan dan Dari hasil penelitian, peran
peningkatan prestasi olahraga Dispora Provinsi Riau Riau di atas,
pelajar dengan pihak terkait. dapat digambarkan dan dianalisa
- Melaksanakan pengedalian bahwa pengelolaan informasi dalam
pelaksanaan pengelolaan sistem pengambilan keputusan oleh
kegiatan pembibitan, seleksi Dispora dapat diindentifikasi belum
atlit, peningkatan prestasi terstruktur maksimal, yaitu:
olahraga pelajar. a. Belum terstrukturnya informasi
Sedangkan rencana kegiatan pengurus cabang atletik dari
yang harus dikoordinasikan pada kabupaten.
PPLP Provinsi Riau, antara lain b. Belum ada sistem pengambilan
melliputi: keputusan secara top down atau
a) Pembentukan tim seleksi/ informasi dari pengurus
susunan pengurus PPLP kabupaten/klub olahraga atletik
cabang atletik Dispora Provinsi ke tingkat provinsi.
Riau. c. Sedikitnya alternatif dalam
b) Penjaringan dan pembinaan pengambilan keputusan.
atlit PPLP cabang atletik d) Mengevaluasi Informasi Guna
c) Melakukan pemantauan Mengambil Mengoreksi/
terhadap pelaksanaan Tindakan Perbaikan.
pemusatan latihan atlit. Menurut Malcolm dan Provus
d) Melakukan try out keluar dalam Suharsimi (2007:4) evaluasi
daerah untuk mengukur adalah kegiatan untuk mengetahui
perkembangan kemampuan perbedaan antara yang ada dengan
atlit. suatu standar yang telah ditetapkan
e) Melakukan pengadaan sarana serta bagaimana menyatakan
dan prasarana yang telah di perbedaan antara keduanya. Ralph
anggarkan dalam mendukung Tyler dalam Suharsimi (2007:1),
pembinaan atlit. evaluasi merupakan sebuah proses
c) Mengolah Informasi Setiap pengumpulan data untuk menentukan
Unit Organisasi Guna sejauhmana, dalam hal apa, dan
Pengambilan Keputusan. bagian mana tujuan program sudah
Sistem pendukung keputusan tercapai.
merupakan sistem informasi
interaktif yang menyediakan 2. Kendala-Kendala Dalam
informasi, pemodelan dan Meningkatkan Prestasi Atlet

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 8


Atletik PPLP Dispora Provinsi b) Belum Terstrukturnya Sistem
Riau Pembinaan dan Penjaringan
Berdasarkan hasil penelitian Atlet
terhadap peran Dinas Pemuda dan Peran Dispora Provinsi Riau
Olahraga (Dispora) Provinsi Riau dalam menjalankan sistem
dalam upaya meningkatkan prestasi penjaringan dan pembinaan belum
atlet atletik pelajar pada pemusatan terstruktur dari daerah, atau
latihan olahraga atau Pusat minimnya peran Dispora Provinsi
Pendidikan dan Latihan Olahraga Riau dalam mengidentifikasi bibit-
Pelajar (PPLP) Dispora Provinsi bibit yang ada diluar kota Pekanbaru.
Riau, maka berdasarkan hasil Selain itu, sistim pembinaan terfokus
penelitian diatas dapat diidentifikasi pada kordinasi pelaksanaan kegiatan
beberapa kendala-kendala yang pembibitan dilakukan bersama
dihadapi Dispora Provinsi Riau pelatih atlet atletik dalam menilai
dalam meningkatkan prestasi atlet atlet yang akan dibina pada PPLP
tersebut, antara lain: dalam mempersiapkan atlet dalam
a) Terbatasnya Anggaran dan kompetisi antar pelajar.
Sarana Prasarana c) Rendahnya Peran Pengurus
Adapun kendala-kendala atau Induk Cabang Atletik di
faktor yang menghambat peran Daerah/ Kabupaten
Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Peran Dispora Provinsi Riau
Riau dalam pembinaan organisasi dalam pengambilan keputusan
keolahragaan pelajar pada pemusatan dilakukan dengan sasaran untuk
latihan olahraga pelajar PPLP menpersiapkan atlet atletik dalam
Dispora Provinsi Riau, yaitu meningkatkan prestasi atlet. Dalam
terbatasnya kemampuan Pemerintah mengelola informasi pada setiap
Daerah terhadap pendanaan Pengurus Cabang Atletik/ Dispora
olahraga. Kabupaten dan Kota lainnya dalam
Berdasarkan hasil penelitian, provinsi Riau, dalam mengambil
diketahui peran Dinas Pemuda dan keputusan Dispora Provinsi Riau
Olahraga Provinsi Riau sebagai mengidentifikasi setiap masukan/
pendukung dan fasilitator membina laporan dari pelatih atletik. Namun,
para atlet pelajar melalui bantuan peran pengurus cabang atletik
alat-alat olahraga, tenaga pelatih atau ditingkat kabupaten/kota belum yang
guru olahraga dan uang insentif optimal dalam memberikan alternatif
kepada pelatih dan atlet. Selain itu, atau rekomendasi atlet-atlet yang
dalam rangka meningkatkan prestasi memilki bakat untuk diseleksi dan di
para atlet olahraga, PPLP sebagai bina pada PPLP Dispora Provinsi
tempat pembinaan dan latihan Riau.
olahraga pelajar memerlukan sarana
dan prasarana yang lebih memadai. KESIMPULAN
Hal ini penting mengingat sarana dan Peran Dinas Pemuda dan
prasarana olahraga sangat Olahraga (Dispora) Provinsi Riau
dibutuhkan sebagai penunjang dalam meningkatkan prestasi atlet
keberhasilan atlet tersebut dalam atletik PPLP Dispora Provinsi Riau,
mencapai prestasi. maka dapat disimpulkan bahwa

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 9


peran Dispora Provinsi Riau dalam Jakarta. Kencana Preneda
mendukung, menfasilitasi dan Media Group.
mengelola PPLP guna meningkatkan
prestasi atlet atletik PPLP Dispora Basuki Wibowo. 2002. Kamus Besar
Provinsi, dengan merencanakan apa Bahasa Indonesia. Jakarta.
hendak dicapai oleh PPLP Dispora Balai Pustaka.
Provinsi Riau, mengkoordiasikan,
Berry, David. 2003. Pokok – Pokok
mengolah informasi setiap unit
Pemikiran Dalam Sosiologi.
pelaksana guna pengambilan
Jakarta. Raja Grafindo Perada.
keputusan, dan melakukan evaluasi
telah berjalan dengan baik. Namun, Daryanto, S.S. 1998. Kepemimpinan
peran Dispora Provinsi Riau dalam Birokrasi. Bandung. Alfabeta.
mengkoordinasikan unit daerah
(pengurus cabang atletik/ Dispora Handoko, T. Hani. 2003.
kota/ kabupaten) di Provinsi Riau, Menejemen.Yogyakarta. BPFE.
klub atletik, guna mengidentifikasi
atlet daerah untuk menemukan bibit Hasibuan, Malayu. SP 2006.
baru dari bakat yang telah dimiliki Manajemen Sumber Daya
masih sangat minim, atlet yang Manusia. Jakarta. Bumi
terpilih sebagian besar berasal atau Aksara.
pusat seleksi dan pembinaan atlet _____2001. Manajemen Sumber
terfokus pada pelajar di kota Daya Manusia. Jakarta. Bumi
Pekanbaru. Aksara.
Adapun kendala-kendala atau
faktor yang menghambat peran Jati, Sutopo Putra MM. 2000.
Dispora Provinsi Riau dalam Makalah Dasar – Dasar
melakukan Pemusatan Pendidikan Organisasi. Semarang.
dan Latihan Olahraga Pelajar Universitas Diponogoro
(PPLP), antara lain, terbatasnya
kemampuan Pemerintah Daerah Komarudin. 1994. Ensiklopedia
terhadap pendanaan olahraga dan Management. Jakarta. Bumi
sistem pembinaan belum terarah, Aksara.
minimnya Sarana dan Prasarana,
Kosasih, Engkos. 1993. Olahraga
seperti fasilitas kesehatan dan alat
Teknik dan Program Latihan.
penunjang latihan fisik, dan
Jakarta. Gramedia Pustaka
rendahnya peran pengurus induk
Utama.
cabang atletik daerah atau Dispora
Kabupaten/ Kota di Provinsi Riau Manulang, M. 2001. Manajemen
DAFTAR PUSTAKA Personalia. Yogyakarta. Gajah
Mada University Press.
Ali, Muhammdad. 2003.
Kepemimpinan dan Perilaku Monty P. 2000. Dasar-dasar
Organisasi. Jakarta. Rajawali Psikologi Olahraga. Jakarta.
Press. Balai Pustaka.
Bungin, Burhan. 2007. Penelitian
Kualitatif. Edisi Pertama.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 10


Mulyasa. 2002. Manajemen Dokumen :
Organisasi, Konsep,
Kontroversi dan Aplikasi. Undang-Undang Republik Indonesia
Jakarta. Prenhallindo. Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Sistem Keolahragaan Nasional.
Nawawi, H. 2005. Manajemen
Strategi Organisasi non Profit Undang-Undang Republik Indonesia
Bidang Pemerintahan. Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Yogyakarta. Gajah Mada Pemerintahan Daerah.
University Press
Peraturan Pemerintah Republik
Peter Salim. 1991. Kamus Besar Indonesia Nomor 16 Tahun
Bahasa Indonesia. Jakarta : 2007 tentang Penyelenggaraan
Balai Pustaka. Keolahragaan.

Rahmadi, Anton. 2005. Makalah Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi


Manajemen Organisasi. Riau. 2016. Pekanbaru.
Universitas Mulawarman.
Sihab, Alwis. 2003. KBBI. Jakarta.
Balai Pustaka.
Soerjono Soekanto. 2002.
Pemerintah Tugas dan Fungsi.
Jakarta. Bumi Aksara.
Suharsimi, Arikunto. 2007. Evaluasi
Program Pendidikan. Jakarta.
Bumi Aksara.
Takudung, James. 2006. Kepelatihan
Olahraga “Pembinaan
Prestasi Olahraga. Jakarta.
Cerdas Jaya.
Thoha, Miftah. 2001. Kepemimpinan
Dalam Manajemen : Suatu
Pendekatan Perilaku. Jakarta.
Raja Grafindo Perada.
Yarif Mangkuprawira. 2003.
Manajemen Sumber Daya
Manusia Strategic. Jakarta.
Ghalia Indonesia.

JOM FISIP Vol. 4 No. 2 - Oktober 2017 Page 11

You might also like