You are on page 1of 18

Vol.1 No.

7 Desember 2020 1253


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RSU
BHAKTI RAHAYU AMBON

Oleh
Yani Talakua1),
Saiful Anas2) & Muhammad Aqil3)
1,2,3STKIP Biak, Jln Gunung Bronco ridge 01
1,2,3Pendidikan Kewarganegaraan, STKIP Biak

Email: yanitalakua13@gmail.com, 2 saifulanas535@gmail.com & 3aqilbima57@gmail.com


1

Abstract
This research attempts to test the influence of work dicipline on the performance of an employe at
public hospytals bhakti rahayu ambon. The hypothesis of this research is work dicipline influence
the performence of an employe at public hospitals bhakti rahayu ambon.Research methodology
used in writing this is the quantitative study by reserach survey . respondents in this research are
employes hospytal bhakti rahayu ambon 70 people. Sample technique used is purposive sampling.
Analysis of data used is descriptive statistical techniques and statistical technique iferensial of
regression analysis sample spss mixed use. This research conducted in public hospytal bhakti
rahayu ambon.Data obtained by the use of research instruments in the form of a questionnaire with
likert scale cosisting of 14 items of statement of the variabel disipline of work and 16 items of
statement for the variabels of employe performance. The result of reckoning validty and realibilitas
acquired item on the variabels of divcipline of work and employee performace valid and it’s
reliabel. Testing requirements analysis was done using a test of normality, a result of calculation
showed that of lab data distribution normal.Reserach explained that the working performance of
employees to influence significantly to hospytal bhakti rahayu ambon. It is proven by the test
hypotheses of the probability of significan (0.000< 0.05) with the value of t count > of t a table (
4.511> 2.002).
Keywords: Work Dicipline & Performence Employees

PENDAHULUAN dan bijak agar bermanfaat bagi individu dan


Dalam era globalisasi saat ini, segala organisasi, bahkan masyarakat secara luas (
aspek kehidupan dituntut untuk bersaing Handoko, 2001: 5).Siagian (2006:305)
menunjukkan yang terbaik. Sebuah organisasi berpendapat bahwa pendisiplinan karyawan
seharusnya mempersiapkan diri menghadapi adalah suatu bentuk pelatihan yang berusaha
tantangan yang ada, dan sejatinya manusia yang memperbaiki dan membentuk pengetahuan,
memegang peran besar dalam sebuah sikap dan perilaku karyawan sehingga para
organisasi atau perusahaan. Pencapaian tujuan karyawan tersebut secara sukarela berusaha
berbasis manajemen sumber daya manusia akan bekerja kooperatif dengan karyawan lainnya.
menunjukan bagaimana seharusnya perusahaan Selain itu, menurut Veitzal Rivai (2005:444)
dalam mendapatkan, mengembangkan, bahwa disiplin kerja adalah suatu alat yang
membina, mengevaluasi, serta mensejahterakan digunakan para manajer untuk berkomunikasi
karyawan dalam jumlah (Kuantitas) dan tipe dengan karyawan agar mereka bersedia untuk
(Kualitas) yang tepat. Manajemen sumber daya mengubah suatu perilaku serta sebagai upaya
manusia merupakan “pengakuan” akan untuk meningkatkan kesadaran dan kesedian
pentingnya sumber daya manusia dalam seseorang mentaati semua peraturan
pencapaian tujuan organisasi, pemanfaatan perusahaan dengan norma – norma sosial yang
berbagai fungsi dan kegiatan keryawan guna berlaku. Berdasarkan uraian di atas dapat
menjamin bahwa mereka dibina secara efektif disimpulkan bahwa sikap disiplin terbentuk
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1254 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
karena adanya kesediaan dan kesadaran tidak semua karyawan memiliki disiplin waktu
seseorang untuk mematuhi dan mentaati dalam berkerja, dimana ada karyawan yang
peraturan yang ada dalam organisasi tanpa tidak tepat waktu. Misalkan waktu yang
adanya paksaan melainkan adanya rasa ditentukan untuk masuk kerja pukul 08.00 WIT,
tanggung jawab yang besar, sehingga dapat tetapi ada karyawan yang masuk pukul 10.00
merubah perilaku menjadi lebih baik lagi. WIT, ini menunjukan kurangnya kesadaran dan
Dengan adanya sikap disiplin kerja yang rasa tanggun jawab dalam berkerja. Selain itu
baik maka diharapkan setiap pekerjaan dapat itu ada karyawan yang pulang juga tidak tepat
terselesaikan sesuai dengan target yang telah akan waktu yang telah ditentukan. Hal ini di
ditentukan sehingga kegiatan perusahaan dapat karenakan waktu kerja yang terlalu banyak
berjalan secara efektif dan efisien serta sehingga karyawan tidak memiliki tanggung
karyawan dapat memiliki kinerja yang baik jawab yang penuh terhadap pekerjaan, Hal ini
berupa output kerja yang berkulitas dan dapat juga melanggar UU tentang ketenagakerjaan.
di pertanggung jawabkan kebenarannya. Menurut UU No 13 Tahun 2003 tentang
Peranan tersebut tidak terlepas dari upaya ketenagakerjaan, khususnya pasal 77 sampai
yang dilakukan dalam mendapatkannya sebagai dengan pasal 85. Pasal 77 ayat 1 UU no 13/2003
wujud dari pencapaian tujuan utama suatu mewajibkan setiap pengusaha untuk
perusahaan. Salah satu faktor yang sangat melaksanakan ketentuan jam kerja. Ketentuan
mempengaruhi kinerja adalah kedisiplinan. jam kerja ini telah diatur dalam dua sistem yaitu
Dalam hal ini kedisiplinan sangat penting bagi 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja
perusahaan, karena akan ditaati oleh sebagian dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja, atau 8 jam
besar karyawan dan diharapkan pekerjaan akan kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1
dilakukan secara efektif. minggu untuk 5 hari kerja dalam1 minggu.
RSU Bhakti Rahayu Ambon merupakan Sedangkan pasal 85 ayat 2 UU no 13/2003
salah satu pusat pelayanan kesehatan d Ambon- tentang jenis dan sifat pekerjaan yang
Maluku. Mengingat tujuan utama dari Rumah dijalankan secara terus-menerus dan dalam
sakit ini adalah memeberikan pelayanan penerapannya tentu pekerjaan yang dijalankan
optimal dalam arti penyelenggaraan “we care terus-menerus ini dijalankan dengan
and we serve” diharapkan dapat selalu pembagian waktu kerja kedalam shift-shift.
meningkatkan mutu pelayanan dalam upaya Namun pada kenyataannya kinerja yang
pemenuhan tuntutan masyarakat yang semakin dimilki karyawan RSU Bhakti Rahayu Ambon
meningkat dan kompleks seiring dengan sangatlah menurun. Dilihat dari sisi kuantitas
semakin tingginya tingkat persaingan dengan ada karyawan yang tidak dapat menyelesaikan
rumah sakit lainnya. Untuk itu setiap karyawan pekerjaannya dengan tepat waktu, sehingga jam
hendaknya memiliki disiplin yang tinggi untuk kerja karyawan tersebut bertambah karena
dapat menjalankan tugasnya dengan baik harus menyelesaikan pekerjaan mereka.
sehingga kinerja dari karyawan dapat baik pula. Terdapat pula karyawan yang menunda
RSU Bhakti Rahayu memiliki 70 pekerjaanya sehingga pada saat waktu yang
karyawan, dengan pembagian tugas untuk ditentukan pun pekerjaan mereka menumpuk.
waktu kerja dari pagi sampai malam, dengan Dilihat dari sisi kualitas ada karyawan yang
uraian tugas masing masing karyawan antara tidak taat akan prosedur yang ditetapkan oleh
lain: pada pukul 08.00 – 20.00 WIT organisasi seperti ada karyawan yang masuk
diperuntukan untuk 35 Karyawan. Kemudian dan pulang kerja tidak patuh terhadap waktu
pada pukul 20.00 – 08.00 WIT diperuntukan 35 yang telah ditentukan. Dilihat dari sisi
orang karyawan berikutnya. Dalam hal ini keandalan karyawan seperti ada karyawan yang
masing- masing karyawan diberikan tugas 12 tidak mampu untuk memberikan pelayanan
jam, tetapi dalam pembagian tugas tersebut yang baik terhadap pasien. Dilihat dari sisi

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1255
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kehadiran, tingkat kehadiran karyawan pada dari kondisi absensi karyawan RSU Bhakti
RSU Bhakti Rahayu Ambon cenderung Rahayu Ambon. Dengan mengamati tingkat
fluktuatif bahkan tingkat kehadiran karyawan absensi karyawan, diharapkan dapat
mencapai 50% dan dianggap kategori tinggi. memberikan penjelasan mengenai sebab dari
Hal ini dapat dilihat dari tabel kategori rendahnya kinerja yang berimbas pada
ketidakhadiran karyawan RSU Bhakti Rahayu penilaian masyarakat terhadap penialain yang
Ambon periode bulan Januari-Maret tahun diberikan.
2015. Tidak hanya dilihat dari tingkat kehadiran
Tabel 1. Kategori Ketidakhadiran karyawan karyawan saja, melainkan bagaimana cara
RSU Bhakti Rahayu Ambon Periode masing-masing individu di dalam
Januari – Maret 2015 melaksanakan kinerjanya selama berada pada
Bulan Kategori Ketidakhadiran Karyawan suatu organisasi. Karena organisasi ini
Jumlah Karyawan tergolong dalam kategori pelayanan jasa dan
H DIK S I C TK dibentuk semata-mata untuk memberikan
pelayanan publik yang prima.
Jan-15 38 3 3 21 4 1
Suatu organisasi dikatakan sudah
70
melakukan pelayanan menurut Mathis
Feb-15 40 4 2 22 1 1 (2006:378) apabila seluruh elemen kerja
70 meliputi, kuantitas, kualitas, ketepatan waktu,
Mar-15 44 3 2 17 3 1 kehadiran dan kemampuan bekerja sama sudah
70 terlaksana dengan baik.
Sumber RSU Bhakti Rahayu Ambon, 2015 Secara teoritis kinerja setiap karyawan
Keterangan berbeda, karena tergantung pada tingkat
H : Hadir kegigihan dalam menjalankan tugasnya. Oleh
DIK: Diklat/Khusus karena itu sebagai karyawan, untuk mencapai
S : Sakit suatu pekerjaan yang dikatakan baik maka
I : Izin harus memiliki kinerja yang baik pula. Kinerja
C : Cuti dikatakan baik jika karyawan memiliki tingkat
TK : Tanpa Keterangan disiplin yang tinggi dalam bekerja. Dengan
Tabel tersebut menerangkan bahwa adanya disiplin kerja dalam diri karyawan maka
tingkat kehadiran karyawan disebabkan oleh akan memperbaiki kinerja karyawan yang
angka kehadiran karyawan yang fluktuatif pada awalnya rendah.
tiga bulan pertama tahun 2015. Hal tersebut
menunjukkan ketidakhadiran karyawan tidak LANDASAN TEORI
hanya tertuju pada tingkat Alpa (Tanpa Pengertian Disiplin Kerja
Keterangan) saja melainkan disebabkan oleh Disiplin berasal dari kata yang sama
beberapa kategori seperti diklat, sakit, izin, dan dengan "disciple" yakni seseorang yang belajar
cuti. Keterangan izin meliputi ketidakhadiran secara sukarela mengikuti seorang pimpinan.
diluar kategori tersebut seperti, keperluan Disiplin menurut Hasibuan (1997 : 212), Dasar
keluarga, dinas luar kota, kujungan kerja dan dan Kunci Keberhasilan sebagai berikut :
lain sebagainya. "Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan
Manajemen kinerja yang ditetapkan oleh seseorang mentaati semua peraturan
perusahaan ternyata belum berhasil perusahaan dan norma-norma sosial yang
meningkatkan antusisme karyawan untuk berlaku".
memberikan hasil karya yang lebih baik yang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
berada pada tingkat pelayanan yang diberikan Disiplin Kerja
terhadap masyarakat yang dipengaruhi oleh Faktor-faktor yang mempengaruhi
disiplin kerja. Kenyataan tersebut dapat dilihat disiplin menurut Hasibuan (1997 : 213) Pada

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1256 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi prestasi kerja karyawannya. Waskat
tingkat kedisiplinan karyawan suatu yang efektif merangsang kedisiplinan
perusahaan. Diantaranya ialah : dan moral kerja karyawan karena
a. Tujuan dan Kemampuan merasa mendapat perhatian, bimbingan,
Tujuan yang ingin dicapai perusahaan petunjuk, pengarahan, dan pengawasan
harus jelas dan ditetapkan secara ideal dari pimpinannya. Waskat juga
serta cukup menantang bagi berfungsi mencari sistem-sistem kerja
kemampuan karyawan. Hal ini berarti yang lebih efektif untuk mencapai
bahwa tujuan (pekerjaan) yang tujuan perusahaan.
dibebankan harus sesuai dengan f. Sanksi Hukum
kemampuan karyawan yang Dengan adanya sanksi hukuman,
bersangkutan agar karyawan dapat karyawan akan takut melanggar
bekerja sungguh-sungguh dan peraturan-peraturan perusahaan
berdisiplin baik untuk mengerjakannya. sehingga sikap dan perilaku indisipliner
b. Teladan Pimpinan karyawan akan berkurang.
Pimpinan dijadikan teladan dan panutan g. Ketegasan
oleh karyawan oleh karena itu pimpinan Pimpinan harus berani dan tegas
harus memberi contoh yang baik dan bertindak untuk menghukum / memberi
berdisiplin tinggi, jujur, adil, dan sanksi kepada setiap karyawan yang
bekerja keras. bersikap indisipliner.
c. Ba1as Jasa h. Hubungan Kemanusiaan
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut Hubungan kemanusiaan yang harmonis
mempengaruhi kedisiplinan karyawan, antar sesama karyawan ikut
karena balas jasa akan memberi menciptakan disiplin kerja yang baik
kepuasan dan kecintaan terhadap pada suatu perusahaan. Pimpian harus
perusahaan/ pekerjaan, jika kecintaan berusaha menciptakan suasana
terhadap pekerjaan semakin baik maka hubungan kemanusiaan yang serasi
kedisiplinan akan semakin tinggi. serta mengikat, vertikal maupun
d. Keadilan horizontal diantara semua karyawan.
Sifat dan ego manusia yang selalu Pendekatan - pendekatan Dalam Disiplin
merasa dirinya penting dan ingin Disiplin yang terbaik adalah disiplin diri,
diperlakukan sama dengan manusia disiplin yang muncul dari dalam diri manusia
lainnya menjadikan keadilan sebagai itu sendiri, karena sebagian besar orang
salah satu faktor penting dalam memahami apa yang diharapkan dan dirinya di
meningkatkan disiplin kerja. Pimpinan pekerjaan, dan biasanya karyawan diberi
yang baik selalu berusaha bersikap adil kepercayaan untuk menjalankan pekerjaannya
terhadap semua karyawannya, karena secara efektif Namun tidak sedikit orang
pimpinan menyadari bahwa dengan memerlukan disiplin ekstemal untuk membantu
keadilan yang berjalan baik akan memacu disiplin diri mereka. Filosofi ini telah
tercipta kedisiplinan kerja yang baik menghasilkan perkembangan pendekatan
pula. disiplin positif.
e. Waskat (Pengawasan Melekat) Pengertian Kinerja Karyawan
Waskat adalah tindakan yang nyata dan Kinerja pada umumnya dikatakan sebagai
efektif dalam mewujudkan kedisiplinan ukuran bagi seseorang dalam pekerjaannya.
karyawan perusahaan, karena pimpinan Kinerja merupakan landasan bagi produktivitas
harus aktif dan langsung mengawasi dan mempunyai kontribusi bagi pencapian
perilaku, moral, sikap, gairah kerja, dan tujuan perusahaan. Tentu saja kriteria adanya

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1257
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
nilai tambah digunakan di banyak perushaan Sampel
untuk mengevaluasi manfaat dari suatu Sampel adalah bagian dari populasi,
pekerjaan ataupun pemegang jabatan. Kinerja terdiri dari beberapa anggota populasi
dari setiap pekerja harus mempunyai niali (Ferdinand, 2006). Sampel adalah sebagian
tambah bagi suatu perusahaan atas penggunaan anggota populasi yang dipilih dengan
sumber daya yang telah dikeluarkan menggunakan prosedur tertentu sehingga
(Husnawati, 2006:23). diharapkan dapat mewakili populasi. Dasar
Kinerja seorang karyawan merupakan hal penentuan sampel yang baik dan dapat
yang bersifat individual, karena setiap mewakili karakteristik populasi. Pengambilan
karyawan mempunyai tingkat kemampuan sampel dalam penelitian ini didasarkan pada
yang berbeda - beda dalam mengerjakan metode non-probability sampling atau secara
tugasnya. Pihak manajemen dapat mengukur tidak acak, elemen-elemen populasi tidak
karyawan atas unjuk kerjanya berdasarkan mempunyai kesempatan yang sama untuk
kinerja dari masing - masing karyawan. Kinerja terpilih menjadi sampel (Indriantoro dan
adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi Supomo, 2012:130). Non probability sampling
kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen digunakan bila tidak ada sampling frame yang
dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat lengkap atau tidak mengetahui besarnya
pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja populasi (Ferdinand, 2006). Teknik sampel
merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, yang digunakan adalah sampling jenuh.
karena setiap karyawan memiliki tingkat Sampling jenuh merupakan teknik penentuan
kemampuan yang berbeda dalam mengerjakan sampel bilasemua anggota populasi dipilih
tugasnya. sebagai sampel. Teknik ini disebut juga sensus
(Martono,2012:79).
METODE PENELITIAN Jumlah sampel penelitian ini mengacu
Desain Penelitian pada pendapat Ferdinand (2006:225) yang
Pendekatan penelitian ini yakni menyatakan bahwa ukuran sampel yang lebih
pendekatan kuantitatif, model penelitian besar dari 30 dan kurang dari 500 sudah
merupakan penelitian survey. Penelitian ini memadai bagi kebanyakan penelitian, dan bila
melakukan uji hipotesis. Horizon waktu dalam sampel dibagi dalam beberapa sub sampel,
bentuk penelitian cross section, unit analisis maka minimum 30 untuk setiap kategori sub
yang digunakan ini berupa individu karyawan sampel sudah memadai. Maka dari uraian
RSU Bhakti Rahayu Ambon. Penelitian ini tersebut, jumlah sampel yang ditentukan pada
dilakukan di RSU Bhakti Rahayu Ambon. penelitian ini adalah sebanyak 70 orang
Populasi Dan Sampel Karyawan.
Populasi Variabel Penelitian, Definisi Operasional,
Bailey (1994:83) dalam Prasetyo & dan Pengukuran Variabel
Jannah (2008:119) menjelaskan populasi Variabel Penelitian
adalah keseluruhan gejala/satuan yang ingin Variabel sangat penting dalam kegiatan
diteliti. Ferdinand (2006) menjelaskan populasi penelitian, mengingat variabel merupakan alat
adalah gabungan dari seluruh elemen yang dan sarana melakukan pengukuran. Menurut
berbentuk peristiwa, hal atau orang yang Moh.Nazir,1999 dalam Supardi, (2005:93)
memiliki karakteristik yang serupa yang Variabel adalah konsep yang memiliki
menjadi pusat perhatian seorang peneliti. bermacam-macam nilai. Suyiono (2010:38)
Elemen populasi adalah setiap anggota dari dalam Widoyoko (2012:1) mengungkapkan
populasi yang diamati. Populasi dalam variabel penelitian adalah suatu atribut atau
penelitian ini adalah seluruh karyawan RSU sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
Bhakti Rahayu Ambon yang berjumlah 70 yang mempunyai variasi tertentu yang
orang Karyawan. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1258 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian sebenarnya, pengalaman dan
ini terdapat dua variabel yang diuji yaitu: pengetahuannya. Dalam penelitian ini
a. Variabel bebas adalah (Independent) kuesioner diberikan kepada karyawan
disimbolkan dengan variabel X yaitu RSU Bhakti Rahayu Ambon.
disiplin kerja Pengujian Instrument Penelitian
b. Variabel terikat (Dependent) Uji Validitas
disimbolkan dengan variabel Y yaitu Uji validitas adalah kebenaran dan
kinerja keabsahan instrument penelitian yang
Pengukuran Variabel digunakan. Sebuah instrument dikatakan valid
Pengukuran adalah penetapan angka apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
terhadap objek atau fenomena (Supardi, (Arikuntoro,1996:158). Uji validitas dalam
2005:96). Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi
penelitian ini menggunakan skala Likert. Product Moment Karel Person, dimana dengan
Dengan menggunakan skala likert, maka mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan
variabel dijabarkan menjadi indikator yang skor total, jika korelasi faktor positif dan
terukur sehingga dapat dijadikan tolak ukur besarnya0,3 ke atas, dapat dianggap sebagai
membuat item pertanyaan dan pernyataan yang kontruksi kuat atau instrument memiliki
perlu dijawab oleh responden dalam bentuk validitas yang baik (Tika, 2006:65-66). Untuk
kuesioner. Setiap item diberi bobot atau skor mengetahui nilai koefisien korelasi (r),
yaitu: Sangat Setuju (SS) diberi skor 5, Setuju digunakan rumus Product Moment Karel
(S) dengan skor 4, Kurang Setuju/Netral (KS ) Pearson yang rumusnya sebagai berikut :
diberi skor 3, Tidak Setuju (TS) dengan skor 2, 𝐫
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 𝐍 ∑ 𝐗𝐘 − (∑𝐗) (∑𝐘)
(Widoyoko, 2012:106). =
√{𝐍 ∑ 𝐗 𝟐 − (∑𝐗)𝟐 } . {𝐍 ∑ 𝐘 𝟐 − (∑𝐘)𝟐 }
Teknik Pengumpulan Data
Keterangan :
Teknik pengumpulan data yang
r = Koefisien Korelasi
digunakan dalam penelitian ini adalah:
x = Skor Jawaban Tiap Item
1. Wawancara
y = Skor Total
Teknik wawancara yang dilakukan
n = Jumlah Responden
guna mengidetifikasi konsumen yang
Rumus t hitung untuk menguji
melakukan pembelian tidak terencana,
signifikansi korelasi (r) di atas
wawancara bertujuan memastikan
digunakan rumus:
pemenuhan kriteria responden yakni
karyawan RSU Bhakti Rahayu Ambon. r n2
Wawancara juga dilakukan untuk t=
1 r2
memperoleh informasi tentang alasan
dan pendapat karyawan terhadap Keterangan:
pilihan pernyataan di kuesioner secara t = nilai t
lengkap. r = nilai koefisien korelasi
2. Kuesioner (Angket) n = jumlah responden
Kuesioner yang digunakan adalah Jika t hitung > t table berarti valid
kuesioner tertutup, kuesioner tertutup Jika t hitung < t table berarti tidak
yaitu kuesioner dengan menggunakan valid
pertanyaan dan jawaban alternatifnya Uji Reliabilitas
yang telah ditetapkan oleh peneliti, Uji reliabilitas adalah indeks yang
responden tinggal memilih dan menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur
menjawab sesuai dengan keadaan yang dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1259
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan regresi sederhana. Rumus regresi sederhana
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala sebagai berikut; (Supranto;179).
yang sama, dengan alat pengukur yang sama Y = 𝛼 + βX + ɛ
(Djamaludin Acok, 1989:22) dalam Keterangan:
Trenggonowati, (2009:78). Uji reliabilitas ini Y = Kinerja
dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, β = Koefisien regresi/
dimana suatu instrumen dikatakan handal angka arah
(Reliabel) bila memiliki keandalan atau alpha X = Disiplin Kerja
sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto, 1996) teknik α = Intercept
yang digunakan dengan rumus : ε = Residual/Kesalahan
𝐤 ∑𝛔𝟐𝐛
𝐫𝟏𝟏 = [𝐤−𝟏] [𝟏 − ]
𝛔𝟐𝐭 Regresi sederhana didasarkan pada
Keterangan: pengujian hubungan kausal atau antara variabel
r11 = reliabilitas instrumen independen (disiplin kerja) dengan variabel
k = banyaknya butir dependen (kinerja karyawan). Penggunaan
pertanyaan atau banyaknya soal analisis regresi untuk menunjukkan angka
∑σb2 = jumlah varians butir peningkatan ataupun penurunan variabel
σt 2 = jumlah total disiplin kerja yang didasarkan pada variabel
Pengolahan Dan Analisis Data produktivitas kerja.
1. Pengolahan Data Pengujian Hipotesis
Pengolahan data adalah kegiatan yang Analisis Uji hipotesis menggunakan uji t.
dilakukan setelah pengumpulan data yang Pengujian secara parsial uji t untuk mengetahui
diteliti telah terkumpul. Teknik pengolahan tingkat sifnifikan pengaruh variabel diplin kerja
data dalam penelitian ini menggunakan bantuan terhadap produktivitas kerja. Uji t dilakukan
program Statistic Product And Service Solution dengan asumsi apabila nilai ρ probabilitas
(SPSS) 16. SPSS merupakan sebuah software (SIG) < 0,05 (level of significan) maka Ho
yang dapat digunakan bagi para peneliti untuk ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan
membantu mengolah data statistik. adanya pengaruh signifikan antara variabel
Analisis Data bebas, dengan variabel terikat. Sedangkan bila
Statistik Deskriptif nilai ρ probabilitas (SIG) > 0,05 (level of
Analisis ini digunakan untuk menberikan significan) maka Ho diterima dan Ha ditolak, hal
gambaran atau deskripsi empiris atas data yang ini menunjukkan tidak adanya pengaruh
dikumpulkan dalam penelitian (Ferdinand, signifikan antara variabel bebas dengan
2006). Statistik deskriptif adalah statistik yang variabel terikat.
digunakan untuk menganalisa data dengan cara Tempat Dan Waktu Penelitian
mendeskripsikan atau mengambarkan data Penelitian ini dilakukan di RSU Bhakti
yang telah terkumpul sebagaimana adanya Rahayu yang berlokasi di JL. Ahmad Yani
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang (belakang RRI) Ambon. Pemilihan lokasi
berlaku untuk umum atau generalisasi dilakukan karena RSU Bhakti Rahayu
(Sugiono, 2012:206). Teknik analisis data merupakan organisasi yang bergerak dalam
untuk mendeskripsikan data adalah presentase bidang pelayanan jasa kesehatan, sehingga
dan rata-rata (Mean). karyawan harus memiliki kinerja yang baik
Statistik Inferensial dalam pelayanan pasien oleh karena itu
Statistik inferensial adalah teknik yang karyawan harus memiliki disiplin dalam
digunakan untuk menganalisis data sampel dan melakukan tugas dan tanggung jawab dari pada
hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiono, karyawan tersebut. Penelitian ini dilakukan
2012:207). Teknik statistik inferensial yang pada tanggal 12 Mey sampai 12 Juni 2015.
digunakan untuk penelitian ini adalah analisis Perumusan Masalah

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1260 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Berdasarkan latar belakang yang telah Tabel 3. Hasil Pengujian Validitas Kinerja
diuraikan di atas, maka masalah dalam Karyawan (Y)
penelitian dirumuskan sebagai berikut: Apakah Variabel Indikator Itm
Korel
Ket
disiplin kerja berpengaruh terhadap kinerja asi
Y.1 0.514 Valid
karyawan pada RSU Bhakti Rahayu Ambon ?
Y.2 0.746 Valid
Kuantitas Y.3 0.664 Valid
Hasil Dan Pembahasan Y.4 0.718 Valid
1. Hasil Pengujian Uji Validitas Dan
Reliabilitas Y.5 0.693 Valid
Uji Validitas Y.6 0.793 Valid
Uji validitas adalah kebenaran dan Kualitas Y.7 0.653 Valid
keabsahan instrument penelitian yang Kinerja Y.8 530 Valid
digunakan. Sebuah instrument dikatakan valid Karyawa
n (Y) Y.9 0.550 Valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
Keandalan Y.10 0.717 Valid
(Arikuntoro,1996:158). Uji validitas dalam Y.11 0.614 Valid
Karyawan
penelitian ini menggunakan rumus korelasi Y.12 0.612 Valid
Product Moment Karel Person, dimana dengan Y.13 0.617 Valid
mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan Y.14 0.648 Valid
skor total, jika korelasi faktor positif dan Kehadiran Y.15 0.645 Valid
besarnya 0,3 ke atas, dapat dianggap sebagai Y.16 0.717 Valid
kontruksi kuat atau instrument memiliki
validitas yang baik (Tika, 2006:65-66). Sumber; Data primer diolah,(2015)
Tabel 2. Hasil Pengujian Validitas Disiplin Berdasarkan hasil uji validitas disiplin
Kerja (X) kerja dan kinerja karyawan pada tabel 4.2 dan
Variabel Indi 4.3 menunjukkan hasil nilai koefisien korelasi
Korela
kato Item Ket (r) lebih besar dari 0,03 sehingga variabel pada
si
r tiap item pertanyaan dapat dikatakan valid dan
X.1 0.528 Valid dapat digunakan dalam pengolahan data
Keta
X.2 0.479 Valid selanjutnya.
atan
X.3 0.580 Valid Uji Reliabilitas
pada
X.4 0.401 Valid Instrumen penelitian secara teoritis
perat
X.5 0.601 Valid harus memenuhi kualifikasi konsistensi
uran
X.6 0.415 Valid internal atau kehandalan (reliabel), secara
Disiplin X.7 0.654 Valid teknis kehandalan (reliabel) elemen
Kerja X.8 0.758 Valid instrumen dipenuhi dengan melakukan
Kesa
X.9 0.746 Valid pengujian reliabilitas terhadap item
dara
X.10 0.475 Valid kuesioner (dilakukan sebelum isi kuesioner
n
X.11 0.766 Valid dianalisis lebih lanjut). Uji reliabilitas
Prib
X.12 0.709 Valid adalah suatu nilai yang menunjukan
adi
X.13 0.737 Valid konsistensi suatu alat pengukuran di dalam
X.14 0.479 Valid mengukur gejala yang sama (Umar,
Sumber; Data primer diolah, (2015) 2003:15). Uji reliabilitas dimaksudkan
untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten apabila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap pernyataan yang sama
menggunakan alat ukur yang sama pula.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1261
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Teknik pengujian reliabilitas Analisis deskriptif dilakukan dengan
menggunakan koefisien alpha cronbach, menginterprestasikan nilai rata-rata dari
dengan taraf nyata sebesar 5%. Kriteria masing-masing indikator variabel
indeks reliabilitas adalah sebagai berikut: penelitian ini dimaksudkan untuk
Tabel 4. Kriteria Indeks Reliabilitas memberikan gambaran/persepsi
No Interval Kriteria responden tentang masing-masing
keandalan indikator. Dasar interprestasi nilai rata-
1 0,200< Sangat lemah rata yang digunakan dalam penelitian ini,
0,200 mengacu pada interprestasi skor yang
2 0,200 - Lemah digunakan oleh Stemple, Jr (2004) (dalam
0,399 Noermijati, 2008) dijelaskan pada Tabel
3 0,400 - Cukup kuat 4.6 sebagai berikut :
0,499 Tabel 6. Dasar Interpretasi Skor Indikator
4 0,500 - Kuat Dalam Variabel Penelitian
0,799 No Nilai/Skor Interpretasi
5 0,800 - Sangat kuat
1. 1 - 1,8 Jelek
1,000
Sumber: Singarimbun (1995) 2. >1,8 – 2,5 Kurang
Tabel 5. Hasil Pengujian Reliabilitas 3. >2,5 – 3,4 Cukup
Variabel Alpha Cronbach Reliabilitas
Alpha 4. >3,4 – 4,2 Baik/bagus
Disiplin Sangat
0,860 0,6 Reliabel
Kerja 5. >4,2 – 5,0 baik/sangat
Kinerja
0,904 0,6 Reliabel bagus
Karyawan
Sumber : Stemple, Jr (2004) dalam Noermijati
Sumber; Data primer diolah, (2015)
(2008)
Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan
Hasil distribusi frekuensi dari 70
Cronbach Alpha, semua item yang
responden dalam penelitian ini dibahas
dikumpulkan melalui instrument penelitian
secara deskriptif mengenai indikator/item
adalah reliabel/handal karena Alpha lebih besar
variabel penelitian berdasarkan jawaban
dari 0,06. Sehingga dapat digunakan dalam
responden adalah sebagai berikut:
pengolahan data selanjutnya.
Disiplin Kerja
Hasil Analisis Data
Tabel 7. Deskripsi Jawaban Responden
Statistik Deskriptif
Tentang Disiplin Kerja (X)
Analisis deskriptif dalam penelitian ini
digunakan untuk memberikan gambaran
tentang persepsi karyawan terhadap indikator
penelitian, di mana untuk menunjang analisis
ini penulis menggunakan bantuan tabel
frekuensi sebagai gambaran dari distribusi
jawaban responden terhadap variabel disiplin
kerja dan kinerja karyawan yang terdapat dalam
kuesioner yang diberikan pada saat penelitian.
Analisis deskriptif dilakukan dengan
menggunakan skala likert sebagai acuan untuk
mengukur persepsi karyawan terhadap obyek Sumber; Data primer diolah, (2015)
yang diteliti. Data pada Tabel 7 di atas memberikan
gambaran pada indikator variabel X.1, ada 34

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1262 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
responden (56,7%) menjawab sangat setuju, 25 (3,3%), 2 responden menjawab tidak
responden (41,7%) menjawab setuju, 1 setuju(3,3%), tidak ada responden yang
responden menjawab Netral/kurang setuju menjawab sangat tidak setuju, dengan nilai
(1,7%), tidak ada responden yang menjawab mean 4,37 atau berada pada kategori sangat
tidak setuju dan sangat tidak setuju dengan nilai baik.
mean adalah 4,55, sehingga bila Indikator variabel X.8, ada 34 responden
diiterpretasikan dengan penskoran yang (56,7%) menjawab sangat setuju, 22 responden
digunakan oleh Stemple, Jr (2004) dalam (36,7%) menjawab setuju, 4 responden
Noermijati (2008) maka berada pada kategori menjawab Netral/kurang setuju (6,7%), tidak
sangat baik. Indikator variabel X.2, ada 18 ada responden yang menjawab tidak setuju dan
responden (30,0%) menjawab sangat setuju, 42 sangat tidak setuju dengan nilai mean 4,50 atau
responden (70,0%) menjawab setuju, tidak ada berada pada kategori sangat baik. Indikator
responden yang menjawab netral, tidak setuju variabel X.9, ada 32 responden (53,3%)
dan sangat tidak setuju dengan nilai mean 4,30 menjawab sangat setuju, 24 responden (40,0%)
atau berada pada kategori sangat baik. Indikator menjawab setuju, 4 responden menjawab
variabel X.3, ada 18 responden (30,0%) Netral/kurang setuju (6,7%), tidak ada
menjawab sangat setuju, 40 responden (66,7%) responden menjawab tidak setuju(0%), dengan
menjawab setuju, 2 responden menjawab nilai mean 4,47 atau berada pada kategori
Netral/kurang setuju (3,3%), tidak ada sangat baik. Indikator variabel X.10, ada 17
responden yang menjawab tidak setuju dan responden (28,3%) menjawab sangat setuju, 41
sangat tidak setuju dengan nilai mean 4,27 atau responden (68,3%) menjawab setuju, 2
berada pada kategori sangat baik. Indikator responden menjawab Netral/kurang setuju
variabel X.4, ada 25 responden (41,7%) (3,3%), tidak ada responden menjawab tidak
menjawab sangat setuju, 33 responden (55,0%) setuju (0%), tidak ada responden menjawab
menjawab setuju, 2 responden menjawab sangat tidak setuju (0%), dengan nilai mean
Netral/kurang setuju (3,3%), tidak ada 4,25 atau berada pada kategori sangat baik.
responden yang menjawab tidak setuju dan Indikator variabel X.11, ada 29 responden
sangat tidak setuju dengan nilai mean 4,38 atau (48,3%) menjawab sangat setuju, 25 responden
berada pada kategori sangat baik. Selanjutnya (41,7%) menjawab setuju, 6 responden
Indikator variabel X.5, ada 28 responden menjawab Netral/kurang setuju (10,0%), tidak
(46,7%) menjawab sangat setuju, 22 responden ada responden yang menjawab tidak setuju dan
(36,7%) menjawab setuju, 8 responden sangat tidak setuju (0%) dengan nilai mean 4,38
menjawab Netral/kurang setuju (13,3%), 1 atau berada pada kategori sangat baik.Indikator
responden menjawab tidak setuju(1,7%), 1 variabel X.12, ada 31 responden (51,7%)
responden menjawab sangat tidak setuju menjawab sangat setuju, 19 responden (31,7%)
(1,7%), dengan nilai mean 4,25 atau berada menjawab setuju, 10 responden menjawab
pada kategori sangat baik. Indikator variabel Netral/kurang setuju (16,7%), tidak ada
X.6, ada 14 responden (23,3%) menjawab responden menjawab tidak setuju dan sangat
sangat setuju, 40 responden (66,7%) menjawab tidak setuju (0%), dengan nilai mean 4,35 atau
setuju,6 responden menjawab Netral/kurang berada pada kategori sangat baik. Indikator
setuju (10,0%), tidak ada responden yang variabel X.13, ada 28 responden (46,7%)
menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju menjawab sangat setuju, 31 responden (51,7%)
dengan nilai mean 4,13 atau berada pada menjawab setuju, 1 responden menjawab
kategori baik. Indikator variabel X.7, ada 28 Netral/kurang setuju (1,7%), tidak ada
responden (46,7%) menjawab sangat setuju, 28 responden yang menjawab tidak setuju dan
responden (46,7%) menjawab setuju, 2 sangat tidak setuju (0%) dengan nilai mean 4,45
responden menjawab Netral/kurang setuju atau berada pada kategori sangat baik.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1263
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Indikator variabel X.14, ada 7 responden 4,22 atau berada pada kategori sangat baik.
(11,7%) menjawab sangat setuju, 50 responden indikator variabel Y.4, ada 5 responden (8,3%)
(83,3%) menjawab setuju, 3 responden menjawab sangat setuju, 48 responden (80%)
menjawab Netral/kurang setuju (5,0%), tidak menjawab setuju, 7 responden (11,7%)
ada responden yang menjawab tidak setuju dan menjawab Netral/kurang setuju, tidak ada
sangat tidak setuju (0%), dengan nilai mean responden yang menjawab tidak setuju dan
4,07 atau berada pada kategori sangat baik. sangat tidak setuju (0%), dengan nilai mean
Disiplin kerja termasuk dalam ketegori sangat 3,97 atau berada pada kategori baik. indikator
baik atau sangat bagus, hal ini ditunjukan variabel Y.5, ada 10 responden (16,7%)
dengan nilai mean sebesar 4.33. menjawab sangat setuju, 45 responden (75%)
Kinerja Karyawan menjawab setuju, 5 responden (8,3%)
Tabel 8. Deskripsi Jawaban Responden menjawab Netral/kurang setuju, tidak ada
Kinerja Karyawan (Y) responden yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju (0%). Dengan nilai mean
4,08, atau berada pada kategori baik. Indikator
variabel Y.6, ada 14 responden (23,3%)
menjawab sangat setuju, 44 responden (73,3%)
menjawab setuju, 2 responden (3.3%)
menjawab netral/kurang setuju, tidak ada
responden yang menjawab tidak setuju dan
sangat tidak setuju (0%). Dengan nilai mean
4,20 atau berada pada kategori sangat baik.
Indikatorvariabel Y.7, ada 8 responden (13,3%)
menjawab sangat setuju, 49 responden (81,7%)
menjawab setuju, 3 responden (5%) menjawab
Netral/kurang setuju, tidak ada responden yang
Sumber; Data primer diolah (2015) menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju
Data pada tabel 8 di atas menjelaskan (0%), dengan nilai mean 4,08 atau berada pada
bahwa indikator variabel Y.1, ada 17 responden kategori baik. Indikator variabel Y.8, ada 25
(28,3%) menjawab sangat setuju, 35 responden responden (41,7%) menjawab sangat setuju, 33
(58,3%) menjawab setuju, 8 responden (13,3%) responden (55,0%) menjawab setuju, 2
menjawab Netral/kurang setuju, tidak ada responden (3,3%) menjawab netral/kurang
responden yang menjawab tidak setuju dan setuju, tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju (0%) dengan nilai mean 4,15 tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%),
atau berada pada kategori sangat baik. indikator dengan nilai mean 4,38 atau berada pada
variabel Y.2, ada 9 responden (15,0%) kategori sangat baik. Indikator variabel Y.9, ada
menjawab sangat setuju, 46 responden (76,7%) 13 responden (21,7%) menjawab sangat setuju,
menjawab setuju, 5 responden (8,3%) 45 responden (75%) menjawab setuju, 2
menjawab Netral/kurang setuju, tidak ada responden (3,3%) menjawab netral/kurang
responden yang menjawab tidak setuju dan setuju, tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju (0%), dengan nilai mean tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%),
4,07 atau berada pada kategori baik. indikator dengan nilai mean 4,18 atau berada pada
variabel Y.3, ada 17 responden (28,3%) kategori baik. Indikator variabel Y.10, ada 10
menjawab sangat setuju, 39 responden (65%) responden (16,7%) menjawab sangat setuju, 47
menjawab setuju, 4 responden (6,7%) responden (78,3%) menjawab setuju, 3
menjawab Netral/kurang setuju, tidak ada responden (5,0%) menjawab netral/kurang
responden yang menjawab tidak setuju dan setuju, tidak ada responden yang menjawab
sangat tidak setuju (0%), dengan nilai mean tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%),

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1264 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dengan nilai mean 4,12 atau berada pada Statistik Inferensial
kategori baik. Indikator variabel Y.11, ada 11 Metode analisis statistik inferensial,
responden (18,3%) menjawab sangat setuju, 40 menggunakan analisis regresi sederhana yang
responden (66,7%) menjawab setuju, 9 bertujuan menguji atau membuktikan
responden (15,0%) menjawab netral/kurang hubungan antara variabel indepen dan variabel
setuju, tidak ada responden yang menjawab dependen, secara operasional dalam penelitian
tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%), ini adalah pengujian pengaruh disiplin kerja
dengan nilai mean 4,03 atau berada pada (variabel x) terhadap kinerja karyawan
kategori baik. Indikator variabel Y.12, ada 24 (variabel y). Hasil pengujian analisis regresi
responden (40%) menjawab sangat setuju, 29 dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut ini:
responden (48,3%) menjawab setuju, 7 Tabel 9. Hasil Pengujian Regresi
responden (11,7%) menjawab netral/kurang Variabel Unstandardized t- Sig Keterangan
setuju, tidak ada responden yang menjawab coefficients hitung
Constant 33.363
tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%),
Disiplin
dengan nilai mean 4,28 atau berada pada 0.554 4.511 0.000 Signifikan
Kerja
kategori sangat baik. Indikator variabel Y.13, R Square 0.510
ada 31 responden (51,7%) menjawab sangat F hitung 20.351
setuju, 26 responden (43,3%) menjawab setuju, Sig. F 0.000
3 responden (5,0%) menjawab netral/kurang T tabel 2.002
setuju, tidak ada responden yang menjawab Sumber: Data primer diolah (2015)
tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%) Hasil pengujian regresi menunjukkan bahwa
dengan nilai mean 4,47 atau berada pada persamaan regresi dalam penelitian ini adalah
kategori sangat baik. Indikator variabel Y.14, sebagai berikut:
ada 23 responden (38,3%) menjawab sangat Y = a + x + 
setuju, 33 responden (55%) menjawab setuju, 4 Y = 33.363 + 0.554x + 
responden (6,7%) menjawab netral/kurang Tabel 9 menunjukkan nilai Constant atau
setuju, tidak ada responden yang menjawab intercept sebesar 33.363 berarti bahwa jika
tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%), tidak ada kenaikan nilai dari disiplin kerja maka
dengan nilai mean 4,32 atau berada pada besarnya nilai kinerja karyawan adalah sebesar
kategori sangat baik. Indikator variabel Y.15, 33.363. Koefisien regresi  = 0.554
ada 26 responden (43,3%) menjawab sangat menunjukkan bahwa setiap nilai disiplin kerja
setuju, 29 responden (48,3%) menjawab setuju, meningkat, maka nilai kinerja karyawan akan
5 responden (8,3%) menjawab netral/kurang meningkat sebesar nilai koefisien regresi  atau
setuju, tidak ada responden yang menjawab dengan kata lain setiap peningkatan kinerja
tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%), karyawan dibutuhkan disiplin kerja sebesar
dengan nilai mean 4,35 atau berada pada 0.554 dengan asumsi variabel bebas yang lain
kategori sangat baik. Indikator variabel Y.16, tetap.
ada 10 responden (16,7%) menjawab sangat Nilai R square atau koefisien determinasi
setuju, 47 responden (78,3%) menjawab setuju, (KD) yang menunjukkan seberapa bagus model
3 responden (5%) menjawab netral/kurang regresi yang dibentuk oleh interaksi variabel
setuju, tidak ada responden yang menjawab bebas dan variabel terikat. Nilai koefisien
tidak setuju dan sangat tidak setuju (0%) determinasi (KD) sebesar 0.510 = 51% berarti
dengan nilai mean 4,12 atau berada pada memiliki pengaruh kontribusi sebesar 51%
kategori baik. Kinerja karyawan termasuk terhadap variabel kinerja karyawan dan 49%
dalam kategori baik atau bagus, hal ini dilihat lainnya di pengaruhi oleh faktor-faktor lain
dengan nilai mean sebesar 3.91. selain variabel disiplin kerja yang tidak
dianalisis dalam penelitian ini.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1265
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Pengujian Hipotesis Disiplin kerja pada dasarnya memiliki
Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat peranan yang tinggi dalam meningkatkan
dibuktikan bahwa variabel bebas mempunyai kinerja karyawan. Disiplin kerja yang dimiliki
pengaruh positif terhadap varibel terikat, untuk karyawan RSU Bhakti Rahayu harus selalu
menguji hipotesis, maka dilakukan analisis dijaga, bahkan harus ditingkatkan guna lebih
dengan mengunakan uji-t dengan tingkat baik. Karyawan yang memiliki disiplin kerja
signifikannya 5% atau = 0,05. Kriteria yang baik diharapkan mampuh berusaha
pengujiannya adalah; jika t hitung > t tabel maka semaksimal mungkin untuk menyelesaikan
H0 di tolak dan Ha diterima, artinya terdapat pekerjaannya, sehingga dapat menghasilkan
pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja kinerja yang optimal bagi perusahaan.
karyawan pada karyawan RSU Bhakti Rahayu Karyawan yang disiplin cenderung tepat waktu
Ambon. Asumsi lainnya membandingkan nilai dalam melaksanakan prosedur yang telah
 probabilitas (Sig ), dimana jika nilai  ditetapkan dan memiliki tanggung jawab yang
probabilitas (Sig) < 0.05 (level of signifikan) tinggi.
maka Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini Hasil penelitian pada RSU Bhakti
menunjukkan terdapat pengaruh disiplin kerja Rahayu Ambon membuktikan bahwa karyawan
terhadap kinerja karyawan pada karyawan RSU memiliki disiplin kerja yang baik dimana,
Bhakti Rahayu Ambon. berdasarkan hasil deskripsi jawaban responden
Uji hipotesa yang telah dirumuskan inidikator disiplin kerja dalam penelitian ini
dalam kajian ini, hasil menyatakan bahwa adalah ketaatan pada peraturan dan kesadaran
disiplin kerja berpengaruh positif dan pribadi lebih berpengaruh dilihat dari jumlah
signifikan terhadap kinerja karyawan RSU mean yang didapatkan pada tabel deskripsi
Bhakti Rahayu Ambon. Hal ini dibuktikan dari jawaban responden yaitu 4.33. Ketaatan pada
nilai signifikansi sebesar 0.000 (probabilitas < peraturan meliputi ketepatan waktu, serta
0.05) dengan nilai t hitung > t tabel (4.511>2.002) pelaksanaan prosedur yang telah ditentukan.
yang berarti bahwa hipotesa yang dibuat dapat Ketepatan waktu adalah bentuk disiplin kerja
diterima. karyawan dengan datang tepat waktu, tertib,
Pembahasan Hasil Penelitian dan teratur. Pelaksanaan prosedur yang telah
Hasil analisis yang dilakukan ditetapkan menunjukan bahwa karyawan
membuktikan bahwa disiplin kerja terbukti memiliki disiplin kerja yang baik. Kesadaran
mempengaruhi kinerja karyawan pada RSU pribadi meliputi tingkat kerapian berpakaian
Bhakti Rahayu Ambon secara positif dan ditempat kerja, memiliki tanggung jawab
signifikan, artinya hipotesis yang dirumuskan tinggi, serta tingkat kualitas yang dihasilkan.
pada penelitian ini diterima. Hasil penelitian Berpakaian rapih ditempat kerja merupakan
menjelaskan bahwa disiplin kerja berpengaruh inidikasi adanya disiplin kerja. Pekerjaan yang
signifikan terhadap kinerja karyawan pada RSU dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung
Bhakti Rahayu Ambon. Hal ini dibuktikan jawab, maka kualitas yang dihasilkan pun akan
dengan pengujian hipotesis yang digambarkan memuaskan karena sesuai dengan standar yang
pada tabel 4.10, dimana, dari nilai probabilitas telah ditentukan.
signifikan sebesar (0.000< 0.05) dengan nilai t Hal ini berkaitan dengan teori disiplin
hitung > t tabel (4.511>2.002). Hasil penelitian kerja menurut Soejono (1986:65) yang
ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi menyatakan bahwa disiplin yang baik yakni
yaitu  = 0.554 yang berarti bahwa jika disiplin mencerminakan besarnya rasa tanggung jawab
kerja meningkat, maka kinerja karyawan juga seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
akan meningkat. Hasil penelitian ini kepadanya. Hal tersebut dapat mendorong
menjustifikasi bahwa dorongan disiplin kerja timbulnya peningkatan kinerja serta
dapat meningkatkan kinerja karyawan. tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat. Dengan kata lain disiplin kerja

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1266 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
merupakan modal utama yang amat penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
menentukan terhadap tingkat kinerja karyawan. motivasi kerja, kepuasan kerja, kontrak
Dari penjelasan tersebut dapat psikologis, disiplin kerja, dan lingkungan kerja
disimpulkan bahwa adanya disiplin kerja yang secara parsial berpengaruh signifikan dan
baik maka akan menghasilkan kinerja positif terhadap kinerja karyawan. Dan
karyawan yang baik , sebaliknya apabila koefisien determinasi (R2) dengan melihat
disiplin kerja yang kurang baik akan adjust square adalah sebesar 89,6%.
menghasilkan kinerja karyawan yang kurang Pengujian Instrument Penelitian
baik pula. Penelitian ini juga didukung dengan Uji Validitas
penelitian yang dilakukan oleh Zesbendri dan Uji validitas adalah kebenaran dan
Ariyanti (2005) yang membuktikan bahwa keabsahan instrument penelitian yang
disiplin kerja berpengaruh positif signifikan digunakan. Sebuah instrument dikatakan valid
terhadapa kinerja karyawan. apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
Hasil kajian penelitian ini sejalan dengan (Arikuntoro,1996:158). Uji validitas dalam
konsep yang dikembangkan oleh Edi, penelitian ini menggunakan rumus korelasi
(2011:96) menyatakan bahwa semakin baik Product Moment Karel Person, dimana dengan
disiplin kerja seorang karyawan, maka semakin mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan
tinggi kinerja karyawan. Hasil ini juga skor total, jika korelasi faktor positif dan
mendukung penelitian yang dilakukan oleh besarnya0,3 ke atas, dapat dianggap sebagai
Evawati (2012) dan Selly Jayanti (2012). kontruksi kuat atau instrument memiliki
Perbedaan dengan penelitian ini adalah pada validitas yang baik (Tika, 2006:65-66). Untuk
penelitian yang dilakukan oleh Evawati (2012) mengetahui nilai koefisien korelasi (r),
yaitu : sampel dalam penelitian ini adalah 38 digunakan rumus Product Moment Karel
orang paramedis. Hasil uji hipotesis pada Pearson yang rumusnya sebagai berikut :
tingkat 0,000 maka HO ditolak Ha diterima 𝐫
secara simultan dan variabel X1 danX2 𝐍 ∑ 𝐗𝐘 − (∑𝐗) (∑𝐘)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Y =
√{𝐍 ∑ 𝐗 𝟐 − (∑𝐗)𝟐 } . {𝐍 ∑ 𝐘 𝟐 − (∑𝐘)𝟐 }
dimana, nilai R sebesar 0,627, artinya
Keterangan :
menunjukkan hubungan yang kuat. R square
r = Koefisien Korelasi
adalah koefisien determinasi yang
x = Skor Jawaban Tiap Item
menunjukkan persentase pengaruh variabel X1
y = Skor Total
dan X2 terhadap Y. Nilai R square sebesar
n = Jumlah Responden
0,393 menunjukkan bahwa pengaruh X1 dan
Rumus t hitung untuk menguji
X2 secara bersama-sama (simultan) terhadap Y
signifikansi korelasi (r) di atas
adalah sebesar 39,3%, sedangkan sisanya
digunakan rumus:
(100% - 39,3%) 60,7 %dipengaruhi oleh faktor
lain ,yang tidak diteliti . Penelitian yang r n2
dilakukan oleh Selly Jayanti (2012) yaitu : t=
1 r2
Sampel dalam penelitian ini menggunakan
Proportional Sampling yaitu dengan Keterangan:
mengambil wakil-wakil tiap kelompok yang t = nilai t
ada dalam populasi sebesar 87 paramedis r = nilai koefisien korelasi
dengan metode pengumpulan data n = jumlah responden
menggunakan wawancara dan kuesioner. Jika t hitung > t table berarti valid
Metode analisis dalam penelitian ini Jika t hitung < t table berarti tidak
menggunakan model regresi berganda, uji t, uji valid
F, dan uji koefisien determinasi (R2). Hasil

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1267
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Uji Reliabilitas Statistik Inferensial
Uji reliabilitas adalah indeks yang Statistik inferensial adalah teknik yang
menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur digunakan untuk menganalisis data sampel dan
dapat dipercaya atau dapat diandalkan. hasilnya diberlakukan untuk populasi (Sugiono,
Reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil 2012:207). Teknik statistik inferensial yang
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan digunakan untuk penelitian ini adalah analisis
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala regresi sederhana. Rumus regresi sederhana
yang sama, dengan alat pengukur yang sama sebagai berikut; (Supranto;179).
(Djamaludin Acok, 1989:22) dalam Y = 𝛼 + βX + ɛ
Trenggonowati, (2009:78). Uji reliabilitas ini Keterangan:
dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach, Y = Kinerja
dimana suatu instrumen dikatakan handal β = Koefisien regresi/
(Reliabel) bila memiliki keandalan atau alpha angka arah
sebesar 0,6 atau lebih (Arikunto, 1996) teknik X = Disiplin Kerja
yang digunakan dengan rumus : α = Intercept
𝐤 ∑𝛔𝟐𝐛 ε = Residual/Kesalahan
𝐫𝟏𝟏 = [𝐤−𝟏] [𝟏 − ]
𝛔𝟐𝐭
Keterangan: Regresi sederhana didasarkan pada pengujian
r11 = reliabilitas instrumen hubungan kausal atau antara variabel
k = banyaknya butir independen (disiplin kerja) dengan variabel
pertanyaan atau banyaknya soal dependen (kinerja karyawan). Penggunaan
∑σb2 = jumlah varians butir analisis regresi untuk menunjukkan angka
σt 2 = jumlah total peningkatan ataupun penurunan variabel
disiplin kerja yang didasarkan pada variabel
Pengolahan Dan Analisis Data produktivitas kerja.
1. Pengolahan Data Pengujian Hipotesis
Pengolahan data adalah kegiatan yang Analisis Uji hipotesis menggunakan uji t.
dilakukan setelah pengumpulan data yang Pengujian secara parsial uji t untuk mengetahui
diteliti telah terkumpul. Teknik pengolahan tingkat sifnifikan pengaruh variabel diplin kerja
data dalam penelitian ini menggunakan bantuan terhadap produktivitas kerja. Uji t dilakukan
program Statistic Product And Service Solution dengan asumsi apabila nilai ρ probabilitas
(SPSS) 16. SPSS merupakan sebuah software (SIG) < 0,05 (level of significan) maka Ho
yang dapat digunakan bagi para peneliti untuk ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan
membantu mengolah data statistik. adanya pengaruh signifikan antara variabel
2. Analisis Data bebas, dengan variabel terikat. Sedangkan bila
Statistik Deskriptif nilai ρ probabilitas (SIG) > 0,05 (level of
Analisis ini digunakan untuk menberikan significan) maka Ho diterima dan Ha ditolak, hal
gambaran atau deskripsi empiris atas data yang ini menunjukkan tidak adanya pengaruh
dikumpulkan dalam penelitian (Ferdinand, signifikan antara variabel bebas dengan
2006). Statistik deskriptif adalah statistik yang variabel terikat.
digunakan untuk menganalisa data dengan cara Tempat Dan Waktu Penelitian
mendeskripsikan atau mengambarkan data Penelitian ini dilakukan di RSU Bhakti
yang telah terkumpul sebagaimana adanya Rahayu yang berlokasi di JL. Ahmad Yani
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang (belakang RRI) Ambon. Pemilihan lokasi
berlaku untuk umum atau generalisasi dilakukan karena RSU Bhakti Rahayu
(Sugiono, 2012:206). Teknik analisis data merupakan organisasi yang bergerak dalam
untuk mendeskripsikan data adalah presentase bidang pelayanan jasa kesehatan, sehingga
dan rata-rata (Mean). karyawan harus memiliki kinerja yang baik

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1268 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dalam pelayanan pasien oleh karena itu Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
karyawan harus memiliki disiplin dalam Pada Pemerintah Kabupaten Tabalong
melakukan tugas dan tanggung jawab dari pada Kalimantan Barat.
karyawan tersebut. Penelitian ini dilakukan [9] Hasibuan. 1997. Manajemen Sumber daya
pada tanggal 12 Mey sampai 12 Juni 2015. Manusia. Penerbit CV Pustaka Setia.
Bandung
PENUTUP [10] Imam Soejono. 1983. Manajemen
Kesimpulan kepegawaian.penerbit Aksara Baru. jakarta
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian [11] Intan Nur Oktania. 2014. Pengaruh
pada bagian sebelumnya, maka kesimpulan dari Disiplin Kerja Terhadap kinerja Pegawai
penelitian ini adalah; Variabel disiplin kerja Di Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
terbukti mempengaruhi kinerja karyawan pada Dinas Pendidikan Kota Bandung. Diakses
RSU Bhakti Rahayu Ambon. Nilai koefisien pada 27 Maret 2015
disiplin kerja terbukti nilai positif, artinya jika [12] Maniar. 2012 Manejemen Sumber Daya
disiplin kerja meningkat atau semakin baik Mnusia. Eidisi 3. Penerbit Universitas
maka kinerja karyawan juga akan semakin Indonesia.
meningkat . Hasil penelitian menjustifikasi [13] Martono N. 2012. Metode Penelitian
bahwa dorongan peningkatan disiplin kerja Kuantitatif. Edisi Revisi. Cetakan Ke-3.
diikuti oleh peningkatan kinerja karyawan pada Penerbit PT. Rajagrafindo Persada.
RSU Bhakti Rahayu Ambon. Jakarta.
[14] Mathis. 2002. Manjemen Sumber Daya
DAFTAR PUSTAKA Manusia. Penerbit CV Pustaka Setia.
[1] Adolf Henry. 2009. Motivasi Kerja, Bandung
Budaya Organisasi, dan Produktivitas [15] Moekijat. 2000. Manajemen Kepegawaian.
Kerja Karyawan. Diakses pada 8 Maret Edisi 2. Penerbit Aksara Baru. jakarta
2015. [16] Prasetyo. B dan jannah. M. L. 2008.
[2] Afni Fuanida. 2012. Pengaruh Pelatihan, Metode Penelitian Kuantitatif. Penerbit PT
Disiplin Kerja, dan Motivasi Terhadap Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Produktivitas Kerja Karyawan CV. Sapu [17] Sondang. P. Siagian. 2007. Manejemen
Dunia Semarang.Diakses pada 8 Maret Sumber Daya Manusia. Jakarta Bumi
2015. Aksara
[3] Alvin Fadila. 2013. Disiplin Kerja (Buletin [18] Supardi. 2005. Metodologi Penelitian
Psikologi). Diakses pada 8 maret 2015. Ekonomi Dan Bisnis. Cetakan Pertama.
[4] Arikuntoro, S. 1996. Prosedur Penelitian Penerbit UII Press. Yogyakarta.
Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi III. [19] Sugiono. 2012. Metode Penelitian Bisnis.
Penerbit Rineka Cipta. Jakarta. Cetakan Ke- 16. Penerbit Alfa Beta.
[5] Darma Tintri dan Fitrianti. 2010. Pengaruh Bandung.
Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan [20] Suprato J.2001. Statistik: Teori Dan
Pada PT. Food Station Jjipinang Jaya. Di Aplikasi. Edisi Keenam,Jilid 2. Penerbit
akses pada 8 Maret 2015. Erlangga. Jakarta.
[6] Ferdinand. A. 2006. Metode Penelitian [21] Tika Pabundu.2006. Metodologi Rizet
Manajemen. Edisi 2. Penerbit Universitas Bisnis.Cetakan Pertama, Penerbit Bumi
Diponegoro. Semarang. Aksara. Jakarta.
[7] Guntur. 1996. Kinerja Pegawai. PT [22] Widoyoko, E. P. 2012. Teknik Penyusunan
Gramedia Pustaka utama. Jakarta Instrument Penelitian. Penerbit Pustaka
[8] Harlei. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja, Pelajar. Cetakan Petama. Yogyakarta.
Motivasi dan Pengembangan Karir

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.7 Desember 2020 1269
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[23] Zesbendri. 2007. Pengaruh Disiplin Kerja
Terhadap Kineja Pegawai Kantor Badan
Pusat Statistic Kabupaten Bogor

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
1270 Vol.1 No.7 Desember 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

You might also like