You are on page 1of 18

Accelerat ing t he world's research.

IMPLMENTASI ISLAMIC
FINANCIAL PLANNING DALAM
PERENCANAAN KEUANGAN PADA
PENGUSAHA "KETTO (CAFFE &
RESTO)"
Siska Dwi Hastuti

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

IMPLEMENTASI PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH PADA RABI'AH MAKE UP WEDDING DESA …


Indah Set iawat i

PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH PENGUSAHA MUSLIM DODOL KANDANGAN


Eka Mahdi

Implement asi Islamic Financial Planning Dalam Perencanaan Keuangan Pengusaha Muslim (St udi Ka…
Fazrul Hidayat
IMPLMENTASI ISLAMIC FINANCIAL PLANNING DALAM PERENCANAAN
KEUANGAN PADA PENGUSAHA
“KETTO (CAFFE & RESTO)”

Siska Dwi Hastuti


(Mahasiswa UIN ANTASARI Banjarmasin; E-mail : siskadwihas@gmail.com)

ABSTRACT
Financial planning or financial management (assets) in addition to the process of
determining financial goals and financial priorities, must also consider the resources or
income held. With property, humans can fulfill their needs, both material and immaterial. In
order to meet these needs, there is a horizontal relationship between humans (muamalah),
because basically no human being is perfect and can meet their own needs, but they need
each other and are related to other humans. An entrepreneur / entrepreneur must be able to
manage his finances and his wealth, both his personal and company property. Both must run
simultaneously. A Muslim entrepreneur is assumed to be able to manage his assets in
accordance with the guidance of Islamic law, both his personal and business assets. The
concept of Islamic Financial Planning, which has been formulated in such a way, is ready to
accommodate the needs of Muslim entrepreneurs who in fact often come into contact with the
financial world.
In the KETTO "Caffe & Resto" business, where this business is already in great
demand by many people, from teenagers to adults, this Caffe & Resto business not only
serves food and drinks but also provides a place to rest for a while while enjoying a meal.
This business will certainly have many opportunities, and from this phenomenon we want to
explore more deeply how the application of financial planning in the KETTO business. This
type of research is direct and online through communication media, where the researcher
goes directly to the research location using the interview method. In the results of this study,
the researcher found that the informants in running their businesses had not carried out
financial planning perfectly, because there was still a lack of understanding of financial
planning and management.

ABSTRAK
..Perencanaan keuangan atau manajemen keuangan (harta) selain untuk proses
penentuan tujuan keuangan dan prioritas keuangan, juga harus mempertimbangkan sumber
daya atau pendapatan yang dimiliki..Dengan harta, manusia bisa memenuhi kebutuahnnya,
baik yang bersifat materi ataupun non-materi. Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut,
terjadilah hubungan horizontal antara manusia (muamalah), karena pada dasarnya tidak ada
manusia sempurna dan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, akan tetapi saling
membutuhkan dan terkait dengan manusia lainnya..Seorang pengusaha/wirausahawan harus
mampu mengatur keuangannya dan kekayaannya baik milik pribadi maupun perusahaannya.
Kedua-duanya harus berjalan secara simultan. Seorang pengusaha muslim diasumsikan
mampu mengelola hartanya sesuai dengan tuntunan syariat Islam, baik harta pribadi maupun
usahanya..Konsep Islamic Financial Planning yang telah diformulasikan sedemikian rupa,
siap mengakomodir kebutuhan para pengusaha-pengusaha muslim yang notabene sering
bersentuhan dengan dunia financial.…
Pada usaha KETTO “Caffe & Resto”, dimana bisnis ini sudah banyak diminati
banyak kalangan, dari anak usia remaja hingga orang dewasa, usaha Caffe & Resto ini bukan

1
hanya menyajikan menu makanan dan minuman saja tetapi juga menyediakan tempat untuk
beristirahat sejenak sambil menikmati hidangan. Usaha ini tentunya akan banyak peluang,
dan dari fenomena ini ingin menelusuri lebih dalam bagaimana penerapan perencanaan
keuangan pada usaha KETTO. Jenis penelitian ini bersifat langsung dan daring secara online
melalui media komunikasi, yaitu peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian dengan
menggunakan metode wawancara. Dalam hasil penelitian ini peneliti mendapatkan hasil
bahwa informan dalam menjalankan usahanya belum melakukan perencanaan keuangan
dengan sempurna, karena masih ada kurangnya pemahaman mengenai perencanaan dan
pengelolaan keuangan.

PENDAHULUAN
Perencanaan keuangan atau manajemen keuangan selain untuk proses penentuan
tujuan keuangan dan prioritas keuangan, juga harus mempertimbangkan sumber daya atau
pendapatan yang dimiliki, profil risiko ketika kita ingin berinvestasi atau mengembangkan
harta yang kita miliki dan gaya hidup agar rencana atau planning yang dibuat secara realistis
dan seimbang untuk mencapai sasaran tersebut. Rencana inilah yang digunakan sebagai
panduan dan memetakan suatu tindakan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan.(Maulida
& Linda, 2020)
Harta (al-maal) merupakan komponen pokok dalam kehidupan manusia, unsur yang
tidak bisa ditinggalkan dengan begitu saja.…Dengan harta, manusia bisa memenuhi
kebutuahnnya, baik yang bersifat materi ataupun immateri. Dalam rangka memenuhi
kebutuhan tersebut, terjadilah hubungan horizontal antara manusia (muamalah), karena pada
dasarnya tidak ada manusia sempurna dan dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, akan tetapi
saling membutuhkan dan terkait dengan manusia lainnya. Islam mempunyai pandangan yang
berbeda terhadap harta dengan pandangan harta menurut perspektif sivil…Semua harta di
dunia merupakan milik Allah SWT,..manusia hanya sebagai khalifah yang berhak untuk
menggunakan dan memanfaatkannya. Namun demikian, Islam mengakui hak pribadi
seseorang. Tidak ada larangan mencari harta dalam syariat Islam. Akan tetapi, menganjurkan
kepada manusia untuk mencari harta yang menjadi bagian dzat berharga dalam menjalankan
kehidupan. Meskipun terkadang ada sekelompok orang yang tidak menganggap itu berharga
karena mungkin mereka telah memiliki sesuatu yang lebih berharga, karena berharga
terhadap harta bersifat subjektif. Namun, banyak dari mereka yang hanya menikmati
(konsumsi) harta tersebut dengan kesenangan-kesenagan dunia yang sebenarnya hanyalah
sia-sia baginya dan beranggapan bahwa harta yang berada digenggamannya mutlah
sepenuhnya milik dan haknya serta bebas memanfaatkannya atau mentransaksikannya (akad)
sebagai objek dalam mendapatkan keuntungan diri sendiri tanpa melihat hak orang lain
(fungsi sosial dalam rangka tolong menolong sesama manusia). (Ramadani, 2018)
.Seorang pengusaha/wirausahawan harus mampu mengatur keuangannya dan
kekayaannya baik milik pribadi maupun perusahaannya. Kedua-duanya harus berjalan secara
simultan..Seorang pengusaha muslim diasumsikan mampu mengelola hartanya sesuai dengan
tuntunan syariat Islam, baik harta pribadi maupun usahanya..Konsep Islamic Financial
Planning yang telah diformulasikan sedemikian rupa,..siap melayani..kebutuhan para
pengusaha-pengusaha muslim yang notabene sering bersentuhan dengan dunia financial.
Pengusaha-pengusaha muslim pun diharapkan menerapkan konsep tersebut dalam
pengelolaan keuangan personal maupun perusahaan mereka.(Purnomo & Maulida, 2017)
Berdasarkan al Qu’ran dan Hadist, harta tidak boleh menjadi tujuan hidup manusia,
tetapi merupakan alat untuk beribadah kepada Allah. Oleh karena itu, manusia dalam
kehidupannya harus seimbang antara dunia dan akhirat...Mengejar harta seolah-olah hidup
seribu tahun lagi, demikian juga mengejar amalan seolah-olah akan mati besok. Islam tidak

2
melarang umatnya untuk mencari harta, sebagai mana firman Allah dalam surat Al –
Qashshash :73.(Al-Qur’an Surat Al-Qasas Ayat Ke-73)

َ‫ض ِل ٖه َولَعَلَّكُ ْم ت َ ْشكُ ُر ْون‬ َ ‫َو ِم ْن َّرحْ َمتِ ٖه َجعَ َل لَكُ ُم الَّ ْي َل َوالنَّ َه‬
ْ َ‫ار ِلت َ ْسكُنُ ْوا فِ ْي ِه َو ِلت َ ْبتَغُ ْوا ِم ْن ف‬
………Artinya:“..…Karena rahmat-Nya,..Dia menjadlkan untukmu malam dan slang,
sehingga kamu bisa beristirahat pada malam itu lalu kamu harus mencari sebahaglan
karunla-Nya, agar kamu bersyukur kepada-Nya yaitu Allah…...”

Manejemen harta atau lebih dikenal dengan istilah manajemen asset yaitu suatu
kegiatan pengelolan harta mulai dari proses mencari harta, membelanjakan harta dan
menyisihkan harta..Aturan ini tidak hanya dilakukan oleh individu tetapi juga perusahaan
bahkan suatu Negara.…Saat ini telah berkembang luas tentang praktik Manajemen Kekayaan
Islam (Islamic Wealth Management) atau Perencanaan Keuangan Islam (Islamic Financial
Planning) yang dijalakan oleh lembaga-lembaga berbasis Islam. Nyatanya, penerapan konsep
manajemen tersebut belum bisa mencerminkan nilai moral dalam akidah dan akhlak secara
utuh sesuai tuntutan Islam.(Muslina, 2017)
Salah satu bisnis yang saya teliti yaitu pada usaha KETTO “Caffe & Resto”, dimana
bisnis ini sudah banyak diminati banyak kalangan, dari anak usia remaja hingga orang
dewasa, dan pastinya bisnis ini untuk diminati dan di peruntukan semua kalangan
masyarakat, usaha Caffe & Resto ini bukan hanya menyajikan menu makanan dan minuman
saja tetapi juga menyediakan tempat untuk beristirahat sejenak sambil menikmati hidangan.
Usaha ini tentunya akan banyak peluang, dari fenomena ini peneliti ingin menelusuri lebih
dalam bagaimana penerapan perencanaan keuangan pada usaha KETTO ini yang berada di
Kalimantan Selatan, Kabupaten Tanah Bumbu, Kecamatan Sungai Loban.

LANDASAN TEORI
A. Bisnis/Berwirausaha
Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau
memberi manfaat, di mana bisnis itu suatu kegiatan tukar-menukar barang atau jasa
dengan uang atau sebaliknya, namun akhirnya dari kegiatan tersebut diharapkan masing-
masing pihak dapat memperoleh return yakni keuntungan atau laba.
Jadi, bisnis yang dapat mendatangkan keuntungan, atau laba (return) adalah bisnis
yang dikelola dengan baik, yakni berbekal ilmu pengetahuan yang sesuai dengan bidang
yang ditekuni, yang selalu ada inovasi atau pembaruan dengan memanfaatkan informasi
dan teknologi mutakhir, dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan pasar atau
mengikuti kemauan dan keinginan para konsumen, bila mana pebisnis tidak
mengindahkannya, maka aktivitas bisnisnya akan ditinggalkan oleh pelanggannya.(M.Ag
& M.H.I, 2021)
Pola perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhamya yang sangat tidak terbatas
dengan berbagai keterbatasan sarana pemenuhan kebutuhan yang berpedoman pada nilai-
nilai Islam.…Banyak masyarakat melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam
memenuhi kebutuhan keluarga, salah satunya dengan berwirausaha. Berwirausaha dalam
pandangan Islam adalah ibadah kalau kegiatan bisnis itu digunakan untuk mempersiapkan
bekal akhirat kelak. Firman Allah dalam surah Al-Hasyr (59):18

َ ‫ت ِلغ ٍَۚد َواتَّقُوا ه‬


َ ‫ّٰللا ۗا َِّن ه‬
‫ّٰللا َخ ِبي ٌْر ۢ ِب َما‬ ْ ‫س َّما قَدَّ َم‬ َ ‫ٰيٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُوا اتَّقُوا ه‬
ٌ ‫ّٰللا َو ْلت َ ْنظُ ْر نَ ْف‬
َ‫ت َ ْع َملُ ْون‬

3
Artinya: ”…Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatlkan apa yang telah dlperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa
yang kamu kerjakan…”.

Ayat ini menegaskan bahwa tujuan akhir umat Islam adalah akhirat yang harus
dipersiapkan dari sekarang melalui aktivitasnya (dalam tulisan ini adalah bisnis), uang
dan harta benda berperan dalam memfasilitasi ibadah tujuan akhirat, itulah salah satu
asalan Islam mendorong setiap muslim untuk berbisnis memperoleh kekayaan dan tidak
melarang perangkat-perangkat bisnis untuk mendapatkan dan mengembangkan hartanya.
Bukan hanya itu bahkan Islam juga mengharuskan agar setiap muslim mengelola
kekayaan dengan baik, Islam melarang menghambur-hamburkannya untuk kepentingan-
kepentingan yang tidak bermanfaat dan hawa nafsu. Dalam berbisnis, manusia juga
dianjurkan untuk menerapkan manajemen yang baik, dikembangkan melalui investasi dan
melaksanakan kewajiban dan amaliah sosial.(Permata Sari, 2019)

B. Kewirausahaan Menurut Para Ahli


Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang diciptakan dalam perilaku yang dijadikan
sebagai sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, proses, dan hasil bisnis.
Kewirausahaan yaitu suatu kemampuan dalam berfikir kreatif dan berperilaku inovatif
yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak tujuan, dan proses dalam
menghadapi tantangan hidup Peggy A. Lambing & Charles R. Kuehl dalam buku
entrepreneurship (1999).

C. Kewirausahaan Menurut Pemerintah


Dalam Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil. No
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: Kewirausahaan yaitu semangat, sikap,
perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan Karaktera, teknologi dan produk
yang unggul dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang
lebih baik dan atau nantinya akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.(Dewi &
Wahdi, 2020)

D. Perencanaan Keuangan
Perencanaan merupakan tempat sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa
yang harus dilakukan, kapan, bagaimana,dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat
dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana
perencanaan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat
rencana dibuat.(Bonang, 2019)

E. Perencanaan Keuangan Syariah


Perencanaan keuangan syariah merupakan proses perencanaan suatu kehidupan yang
lebih baik dengan melakukan perencanaan, pemilihan serta pengelolaan kekayaan dan
keuangan dalam kehidupan untuk mencapai tujuan hidup jangka pendek, menengah, dan
jangka panjang baik di dunia maupun diakhirat. Konsep perencanaan keuangan syariah
yaitu konsep perencanaan keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam.
Manfaat perencanaan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Memastikan apakah semua kebutuhan pokok terpenuhi dan sebagai acuan dalam
penyusunan perencanaan keuangan.

4
2. Sebagai evaluasi pengelolaan keuangan kita. Caranya yaitu adalah dengan memeriksa
kondisi keuangan kita atau financial chek up dalam mencapai tujuan finansial.
3. Sebagai pemberi semangat (motivasi). Dalam merencanakan keuangan syariah
terdapat pilar tropi, antara lain:
a. Wealth Accumulation, dalam pilar pengumpulan harta hal yang dapat dilakukan
adalah dengan cara investasi, deposito, reksadana atau membuka cabang yang
sama maupun berbeda dalam bisnis atau usaha.
b. Wealth Development, dalam pilar pengembangan harta hal yang dapat kita
lakukan sebagai pelaku bisnis maupun individu adalah dengan mengembangkan
usaha atau bisnis yang dijalankan baik melalui investasi, deposito, reksadana
maupun mengembangkan bisnis yang dijalankan dengan penambahan ekspansi.
c. Wealth Preservation, dalam pilar pemeliharaan harta hal yang dapat dilakukan
yaitu dengan mengasuransikan dan menabung, dimana ada pemisahan tersendiri
untuk personal maupun perusahaan.
d. Wealth Distribution, dalam pilar penyaluran harta hal yang dapat kita lakukan
adalah dengan menunaikan zakat, sedekah maupun membayar pajak.
e. Wealth Purifaction, dalam pilar pensucian harta hal yang dapat kita lakukan
adalah dengan menunaikan zakat, dan sedekah sebagai pelindung dan penyumbur
usaha atau bisnis.
f. Wealth Protection, dalam pilar perlindungan harta hal yang dapat dilakukan
adalah dengan mengasuransikan perusahaan atau bisnis dan harta personal dari hal
yang tidak ingin terjadi sebagai proteksi terhadap bisnis atau usaha.(Maulida &
Linda, 2020)

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini bersifat langsung dan daring secara online melalui media
komunikasi, yaitu peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian dengan menggunakan metode
wawancara pada pengusaha “KETTO (Caffe & Resto)” dalam meminta data atau informasi,
dan jika ada data atau hal yang kurang peneliti menghubungi pengusaha tersebut melalui
media komunikasi (whatsApp).
Sifat penelitian yang peneliti lakukan adalah bersifat Desktriftif Kualitatif, dimana
peneliti menggambarkan konsep Islamic Financial Planning pada pengusaha “KETTO (Caffe
& Resto)” dengan memperoleh informasi dari pengusaha secara langsung dan
daring/wawancara.
Lokasi penelitian ini berada di Desa Marga Mulya, Kecamatan Sungai Loban,
Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Dan waktu penelitian yaitu pada hari Minggu
16 Mei 2021.
Subjek Penelitian dalam melakukan penelitian, subjek yang diambil dalam laporan
penelitian ini adalah Caffe & Resto.
Objek Penelitian jenis penelitian ini bersifat langsung dan daring secara online
melalui media komunikasi, yaitu peneliti langsung terjun ke lokasi penelitian dengan
menggunakan metode wawancara pada pengusaha “Caffe & Resto”, sedangkan objek yang
diambil dalam laporan penelitian ini adalah perencanaan keuangan syariah pada pengusaha
Caffe & Resto.
Pada data ini peneliti memperoleh secara langsung dan daring dari informan
mengenai berbagai informasi dan keterangan, seperti pengelolaan dan perencanaan keuangan
pada “KETTO (Caffe & Resto)”.
Pada data sekunder ini peneliti memperoleh informasi secara tidak langsung dari
sumbernya, seperti buku dan jurnal mengenai perencanaan dan pengelolaan keuangan dengan
konsep Islamic Financial Planning pada pengusaha “KETTO (Caffe & Resto)”.

5
Sumber Data penelitian ini berisi pengumpulan data, informasi dan lainnya. Sumber
data yang dipakai adalah informasi dari Informan, yaitu pengusaha “KETTO (Caffe &
Resto)”, buku-buku dan jurnal tentang teori yang diperlukan dalam laporan penelitian.

A. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode observasi
dan wawancara. Untuk metode observasi merupakan teknik pengumpulan data yang
dipakai peneliti melalui pengamatan secara langsung. Sedangkan pada metode wawancara
yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan cara mengadakan sesi
tanya jawab melalui wawancara terstruktur yang sudah disiapkan peneliti kepada
informan.

HASIL PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada usaha “KETTO (Caffe &
Resto)”, maka diperoleh data sebagai berikut:
A. Profil Bisnis Informan
Akhmad Syauqi Abbror Ar-rasyid atau lebih dikenal dengan sapaan
Sauki/Sau, Lahir di Banjarmasin, 03 Mei 2000, anak pertama dari empat bersaudara,
anak dari bapak Surinto, warga Desa Marga Mulya, Kecamatan Sungai Loban,
Kabupaten Tanah Bumbu, saudara Sauki ini juga sedang menempuh pendidikan di
Banjarbaru, lalu saudara sauki ini mempunyai ide dari rumah kosongnya yang sudah
lama tidak di tempati dan menjadikan rumah kosong itu sebagai tempat usahanya
yaitu bisnis Caffe & Resto dan sebagai ladang penghasilan pundi-pundi rupiah lewat
bisnis ataupun usaha nya tersebut.
Caffe & Resto ini merupakan usaha yang menjual dan menyediakan tempat
untuk bersantai sambil menikmati minuman dan makanan ataupun cemilan yang
sudah disediakan di Caffe & Resto tersebut. Usaha ini dirintis oleh Akhmad Syauqi
Abbror Ar-Rasyid, sejak tahun 2019. Awal-mula dia berani membangun usaha ini
alasannya karena ada salah satu saudaranya seorang barista lalu saudaranya tersebut
membagikan sedikit ilmunya kepada saudara Sauki dan menurut saudara Sauki bisnis
Caffe nya ini juga bisa menjadi tempat anak-anak yang ingin meluangkan waktunya.
Dan faktor lain saudara Sauki memilih bisnis Caffe ini sebagai bidang usahanya,
karena di tempat tinggalnya hampir tidak ada yang namanya Caffe dan sekedar
angkringan atau kedai sambil sedikit memperkenalkan apa itu caffe dari usaha nya
tersebut.
Ketika memulai bisnis atau usaha Caffe & Resto ini, ia mendapatkan modal
dari hasil uang pribadi, lalu modal yang dikeluarkan kurang lebih sebesar Rp.
145.000.000,- dan nama usaha ini yaitu KETTO (Caffe & Resto). Uang modal
tersebut ia dapatkan dari hasil menabung sendiri sejak ia masih duduk dibangku SMP.
Dalam menjalankan bisnisnya ini saudara Sauki mempunyai prinsip yaitu
mengutamakan pelanggan, karena pelanggan adalah raja, tanpa pelanggan usaha ini
akan redup, lalu ketersediaan barang harus selalu ada dan lengkap jangan sampai
pelanggan berpaling ke Caffe maupun Restoran lain.
Seiring berjalannya waktu, usaha ini sudah mulai banyak diminati dan dikenal
banyak orang. Pelanggannya pun semakin banyak tanpa perlu promosi yang besar-
besaran. Pelanggan berdatangan karena mengetahui dari mulut ke mulut. Bisnis Caffe
ini banyak dikunjungi oleh anak-anak usia remaja hingga dewasa dan sudah banyak
dikenal oleh masyarakat setempat.

6
B. Penerapan Perencanaan Keuangan Syariah pada Pengusaha “KETTO (Caffe &
Resto)”
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan
moteode observasi dan wawancara, peneliti memperoleh data-data dari wawancara
yang digunakan sebagai pedoman hasil penelitian dalam usaha Caffe & Resto yang
dilakukan oleh pengusaha caffe di Tanah Bumbu.
1. Investasi
Investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya ada jangka waktu yang lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa-masa yang akan datang.” Berdasarkan teori ekonomi,
investasi berarti pembelian (dan produksi) melalui modal barang yang tidak
dikonsumsi tetapi digunakan untuk produksi yang akan datang (barang
produksi).(Kurniawan, 2016)
“…Menurut saudara Sauki: iya, saya akan memutar lagi keuntungan dari
bidang usaha ini kebidang usaha lain, seperti toko distro dan toko kue yang mulai
saya rintis,dan kedepannya saya akan membuka cabang usaha caffe ini, 90%
keuntungan saya putar lagi tuk perkembangan cafe dan menunjang usaha-usaha
lainnya…”
Data yang didapat dari perkataan informan, dapat dijelaskan bahwa dalam hal
investasi, narasumber melakukan perputaran modal atas keuntungan dari usaha
caffe tersebut untuk membangun usaha dibidang yang berbeda dan akan
merencanakan buka cabang untuk bisnis yang sedang dijalani sekarang dan 90%
ia gunakan untuk strategi dalam mengembangkan usaha nya.

2. Tabungan
Tabungan merupakan simpananan dana pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat dan ketentuan yang
disepakati, atau produk perbankan yang sering dipakai oleh masyarakat umum dan
juga oleh pengusaha.(Maulida, 2020)
“…Menurut saudara Sauki: Sekedar memanfaatkan layanan simpan uang di
bank lokal, dan hanya menggunakan uang pribadi sebagai modal…”
Berdasarkan keterangan diatas bahwa dalam hal tabungan, untuk keuangan ia
hanya sekedar menyimpan uang di bank untuk tabungan khusus caffenya.

3. Pajak dan Zakat


Adapun menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock
Horace R, pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sek tor swasta ke sektor
pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan,
berdasarkan ketentuan yang ditetap kan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan
yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-
tugasnya untuk menjalankan pemerintahan.
Di negara kita Indonesia zakat telah didefinisikan dengan resmi melalui
ketentuan undang-undang sebagai "harta yang wa jib disisihkan oleh seorang
Muslim atau badan yang dimiliki orang Muslim sesuai dengan ketentuan agama
Islam untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya.(M.H.I dkk., 2020)
“…Menurut saudara Sauki: Pengelolaan usaha saya masih berbasis pribadi
belum ada instansi khusus seperti manajer sambil berjalannya waktu karena
masih proses pengembangan ,ada tiga bagian manajemen yang saya kelola yaitu
bagian prdoduksi/bahan baku, SDM , dan keuangan yang saya sendiri

7
mengelolanya,dan untuk zakat saya belum terfikirkan dan kerena ketidaktahuan
saya, tapi kedepannya ingin memenuhi kewajiban zakat usaha ini…”
Berdasarkan keterangan diatas bahwa dalam hal pajak dan zakat, usahanya
masih berbasis pribadi belum ada instansi khusus, dan keuangannya dikelola
sendiri, lalu untuk zakat ia belum menerapkan dalam usahanya dikarenakan
ketidaktahuannya tersebut.

4. Asuransi
Asuransi dalam konsep syariah adalah saling melindungi, dan tolong
menolong. Dalam bahasa arab asuransi disebut al-ta’min, penanggung disebut
mu’ammin sedangkan tertanggung disebut mu’amman lahu atau musta’min,
attamin diambil dari kata aman memiliki arti memberi perlindungan, ketenangan,
rasa aman dan terbebas dari rasa takut.(Maulida, 2020)
“…data yang diperoleh dari infroman, dalam menjalankan usahanya dia tidak
menggunakan asuransi jenis apapun itu…”
Dapat disimpulkan dari perkataan tersebut bahwa saudara sauki belum
memakai asuransi apapun dalam usahanya tersebut. Padahal sangat penting,
karena dapat melindungi dari berbagai macam resiko, gangguan maupun bencana
atau hal lain yang akan menyebabkan kerugian finansial ataupun non finansial.
Hal ini yang membuat asuransi sangat penting dalam pengelolaan keuangan.

5. Sedekah dan Infaq


Definisi tersebut menunjukkan bahwa sedekah itu adalah setiap amal kebaikan
secara umum baik materil maupun non-materil.
Infak adalah segala macam bentuk pengeluaran (pembelanjaan) baik untuk
kepentingan pribadi, keluarga, ataupun yang lain.(Arifin, 2016)
“…Menurut saudara Sauki : karena terbatasnya tempat tuk menyalurkan dan
sekedar menyumbang ke masjid dalam bentuk pribadi belum ke instansi-instansi
sosial, dan hanya sedekah ke orang-orang yang memerlukan…”
Dari perkataan informan tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan
keuangan informan sudah berjalan dengan baik. Tetapi hanya sekedar
menyumbang kemasjid dalam bentuk pribadi belum keinstansi sosial, karena
tebatasnya tempat untuk menyalurkannya.

KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa saudara Akhmad Syauqi Abbror Ar-
rasyid dalam menjalankan usaha “Caffe & Resto” belum melakukan perencanaan keuangan
dengan sempurna, karena masih ada kurangnya pemahaman mengenai perencanaan dan
pengelolaan keuangan. Dapat dilihat dalam zakat saudara Sauki belum menerapkannya, untuk
asuransi ia tidak menggunkan hal tersebut sehingga apabila ada resiko yang menerpa
usahanya ia tidak akan mendapatkan bantuan dari siapa pun untuk melindungi usahanya
tersebut.
Dan dari penelitian ini bisa diambil kesimpulan bahwa penting dalam usaha harus ada
asuransi untuk usahanya agar usaha tersebut dapat terlindungi dari berbagai resiko, dan
penting sekali untuk mengeluarkan sedikit hasil dalam usaha apapun itu untuk menyalurkan
zakat, sedekah mau pun infaq yang harus dikeluarkan kepada sesama atau yang
membutuhkan agar bisa saling tolong-menolong dan meringankan beban seseorang, agar kita
dan usaha kita apapun usahanya itu mendapatkan keberkahan dunia dan akhirat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an Surat Al-Qasas Ayat ke-73. (t.t.). Merdeka.Com. Diambil 27 Mei 2021, dari
https://www.merdeka.com/quran/al-qasas/ayat-73

Arifin, G. (2016). Keutamaan Zakat, Infak, Sedekah—Google Books.


https://www.google.co.id/books/edition/Keutamaan_Zakat_Infak_Sedekah/Qi1IDwA
AQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=sedekah+dan+infaq&printsec=frontcover

Bonang, D. (2019). Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Perencanaan Keuangan Keluarga


di Kota Mataram. JURNAL EKONOMI DAN BISNIS ISLAM, 4(2), 155–165.
https://doi.org/10.32505/v4i2.1256

Dewi, D. M., & Wahdi, A. (2020). Bisnis dan Perencanaan Bisnis Baru “3PNR Dayak
Onion Cookies” Kue Kering Berbasis Bawang Dayak: Tanaman Obat Endemik
Kalimantan. Deepublish.

Kurniawan, C. (2016). PENGARUH INVESTASI TERHADAP PEREKONOMIAN


INDONESIA. 12, 9.

M.Ag, F. M., S. Ag, & M.H.I, D. B. A. (2021). Fikih Bisnis Syariah Kontemporer. Prenada
Media.

Maulida, A. Z. (2020). PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH PADA PENGUSAHA


“KERIPIK MANDAI CAP GUNDUL.”

Maulida, A. Z., & Linda. (2020). PERENCANAAN KEUANGAN SYARIAH PADA USAHA
TOKO BANGUNAN ASWAJA.

M.H.I, D. Q. B., CA, D. P. C. A., S. E. ,. M. M. ,. MBA ,. Ak, M.H.I, S., & M.H.I, Z. F. U.
(2020). Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf. Prenada Media.

Muslina, R. N. (2017). FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM


NEGERI AR-RANIRY. 19(No. 2), 26.

Permata Sari, I. (2019). STUDI KELAYAKAN BISNIS USAHA MIKRO KECIL MENENGAH
(UMKM) PEMBUATAN TAHU DI DESA LUBUK SAHUNG KECAMATAN
SUKARAJA KABUPATEN SELUMA DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI
ISLAM [Diploma, IAIN BENGKULU]. http://repository.iainbengkulu.ac.id/3478/

Purnomo, A., & Maulida, A. Z. (2017). IMPLEMENTASI ISLAMIC FINANCIAL


PLANNING DALAM PERENCANAAN KEUANGAN PENGUSAHA MUSLIM
ALUMNI GONTOR YOGYAKARTA. NUANSA: Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan
Keagamaan Islam, 14(1), 103. https://doi.org/10.19105/nuansa.v14i1.1315

Ramadani, L. A. (2018). IMPLEMENTASI HARTA DALAM AKAD (HARTA SEBAGAI HAK


MILIK JUGA SEBAGAI OBJEK BISNIS). 10(2), 11.

9
LAMPIRAN FOTO-FOTO

10
11
12
13
14
LAMPIRAN DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

Siska : Assalamualaikum, mohon maaf sebelumnya apa hari ini anda sibuk ?

Sauki : Waalaikumsalam, kebetulan tidak, ada apa ?

Siska : Kalau begitu, apakah saya boleh tanya-tanya tentang usaha anda ini ?

Sauki : Boleh, Tanya aja,..

Siska : Sebelumnya, boleh saya tau nama lengkap anda ?

Sauki : Oo nama saya Akhmad Syauqi Abbror Ar-rasyid, lahir di Banjarmasin tanggal
03 Mei 2000 “( Dia menjawab dengan lengkap tanpa diminta)”

Siska : Kalau boleh tau, anda membuka usaha caffe & resto ini sejak kapan ?

Sauki : Saya membuka usaha ini sejak tahun 2019 dan aktifnya tahun 2020.

Siska : Apa alasan anda membuka usaha caffe & resto ini ?

Sauki : Awalnya saya membuka usaha ini karena ada tempat kosong , kebetulan
tempat itu adalah rumah kosong saya yang sudah lama tidak ditempati, lalu saya
mempunyai ide untuk membuka usaha caffe & resto, dari pada rumah kosong saya
kosong tidak digunakan untuk apa-apa lebih baik saya gunakan untuk usaha yang
jelas nantinya akan mendapatkan hasil dari usaha yang saya bangun.

Siska : Lalu anda mendapatkan inspirasi membuka usaha caffe ini dari mana kalo
boleh tau ?

Sauki : kebetulan kakak sepupu saya seorang barista, lalu saya mendapatkan sedikit
ilmu dari kakak sepupu saya itu, dan munculah ide untuk membuka usaha ini,
kebetulan waktu itu lagi tenar-tenarnya tentang kopi, jadi saya belajar untuk membuka
usaha kecil-kecilan awalnya, lalu ayah saya menginginkan saya untung menjadi
seorang pengusaha ketimbang menjadi pegawai, karena jika jadi pengusaha jam kerja
suka-suka kita, bebas tidak terikat dengan siapapun, terlebih lagi bisa memberi
peluang untuk kerja untuk orang lain apabila saya membuka usaha seperti itu.

15
Siska : Kalau boleh tau untuk membuka usaha ini anda mengahabiskan berapa banyak
modal?

Sauki : Waktu saya membuka usaha ini kurang lebihnya saya mengeluarkan modal
sebanyak Rp. 145.000.000 juta

Siska : Apakah anda mendapatkan modal ini dari uang pribadi atau pun ada bantuan
dari luar seperti meminjam di Bank seperti itu ?

Sauki : Saya membuka usaha ini pure dari dari hasil uang tabungan saya sendiri
selama saya masih sekolah dulu.

Siska : Lalu untuk pengahasilan anda setiap bulan dari usaha Caffe & Resto ini berapa
kalo boleh tau ?

Sauki : Naik turun, tapi terhitung rata-rata 30 juta – 35 juta itu untuk laba kotornya,
lalu untuk laba bersihnya sekitar 20 juta-25 juta setiap bulannya.

Siska : Apakah anda menggunakan produk perbankan dalam usaha ini dalam
memelihara dan mengembangkan aset anda ?

Sauki : Sebenarnya saya hanya sekedar memanfaatkan layanan simpan uang di bank
local, dan hanya menggunakan uang pribadi sebagai modal.

Siska : lalu bagaimana anda mengelola keuangan dalam usaha ini ?

Sauki : Pengelolaan usaha saya ini masih berbasis pribadi belum ada instansi khusus
seperti manajer sambil berjalannya waktu karena masih proses pengembangan, ada
tiga bagian menajemen yang saya kelola yaitu bagian produksi/bahan baku, SDM, dan
untuk keuangan saya sendiri yang mengelolanya. Yang kemudian setelah perhitungan,
saya tabungkan ke rekening khusus usaha Caffe ini.

Siska : Apakah anda rutin mengeluarkan zakat atau sebahagian harta anda ?

Sauki : Belum terfikirkan, dan karena ketidaktahuan saya tentang ini, tapi kedepannya
saya ingin memenuhi kewajiban zakat dari usaha saya ini.

Siska : Apakah anda menyisihkan sebagian keuntungan usaha ini untuk sedekah atau
infaq ?

16
Sauki : Belum, karena terbatasnya tempat untuk menyalurkan dan sekedar
menyumbang ke masjid dalam bentuk pribadi belum ke instansi-instansi sosial

Siska : Bagaimana anda mengalokasikan aset dari usaha ini ?

Sauki : Saya akan memutar lagi keuntungan dari bidang usaha ini ke bidang usaha
yang lain, seperti toko distro dan toko kue yang mulai saya rintis dan rencana saya
akan membuka cabang dari usaha caffe ini.

Siska : apakah anda menggunakan perlindungan untuk usaha ini seperti asuransi ?

Sauki : Tidak, saya tidak menggunakan asuransi jenis apapun untuk usaha ini.

Siska : Apakah anda merasakan unsur berkah dalam perkembangan usaha anda ?

Sauki : Dalam usaha apapun, pertama saya memenuhi kewajiban saya seperti sholat 5
waktu dan menjalankan sholat dhuha agar sekiranya rejeki dilancarkan dan shalat
tepat waktu, agar senantiasa semua urusan usaha yang saya lakukan berkaj dunia
akhirat.

Siska : Terakhir, saya ingin tau bagaimana untuk prinsip usaha dan pengembangan
usaha caffe dan rerto ini ?

Sauki : Yang pasti saya mengutamakan pelanggan, karena pelanggan adalah raja,
tanpa pelanggan usaha akan redup, dan untuk tempat saya usahakan selalu bersih dan
ketersediaan barang harus selalu ada dan lengkap agar nantinya pelanggan saya tidak
merasa kecawa dan akan kembali lagi ke tempat caffe dan resto saya ini.

17

You might also like