You are on page 1of 9

ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK

MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS UNTUK


MEMINIMALISIR RETURN PAKET
DI PT. LASTANA EXPRESS INDONESIA

Rafiq Padly1, Ruspendi2


Program Studi Teknik Industri, Universitas Pamulang, Indonesia

1)rafiq.padly.97@gmail.com
2) dosen00903@unpam.ac.id

ABSTRACT
PT. Lastana Express Indonesia is an e-commerce company engaged in retail and freight
forwarding services. This company is very concerned about product quality and only allows 1%
return on packages. Today at PT. Lastana Express Indonesia, the rate of return of goods from
customers is still quite high. In the period November 2021-April 2022, the total package delivery
was 1,813,246 pcs and the number of returns was 28,544 pcs or 1.57% of the total shipments.
The amount of return is still quite high and becomes a serious problem in the company. The
purpose of this study is to analyze and make improvement plans regarding the problems that
occur using the Quality Control Circle (QCC) or Seven Tools method. The tools that will be used
in this method are checksheets, run sheets, cause and effect diagrams (fishbone diagrams), scatter
diagrams, Pareto diagrams, histograms and control charts. The first step in this research is to
interview all parties involved with the problem such as the Hub manager, supervisor, leader and
customer relations. The data used by researchers in conducting research is historical company
data in November 2021-April 2022. The results of this study indicate the number of product
damage caused by various factors such as machines, humans, weather, storage and product
handling methods. Product problems that often occur in the field include damaged products by
16.32%, cancel by 50.69%, double orders by 23.52%, products not in accordance with consumer
orders by 9.47%. To deal with these problems, the company needs to socialize about good
package handling to all parties involved in the field.

Keywords: product damage, product quality, quality control circle, seven tools product return.

ABSTRAK

PT. Lastana Express Indonesia merupakan perusahaan e-commerce yang bergerak dalam bidang
retail dan jasa pengiriman barang. Perusahaan ini sangat memperhatikan kualitas produk dan
hanya memperbolehkan return paket sebanyak 1%. Dewasa ini di PT. Lastana Express Indonesia
tingkat return barang dari pelanggan masih cukup tinggi. Dalam periode November 2021-April
2022 total pengiriman paket sebesar 1.813.246 pcs dan jumlah return sebanyak 28.544 pcs atau
sebesar 1,57% dari total total pengiriman. Jumlah return tersebut masih cukup tinggi dan menjadi
masalah yang cukup serius dalam perusahaan.. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan
analisa dan membuat rencana perbaikan mengenai permasalahan yang terjadi dengan
menggunakan metode Quality Control Circle (QCC) atau Seven Tools. Tools yang akan
digunakan dalam metode ini yaitu checksheet, run sheet, cause and effect diagram (fishbone
diagram), scatter diagram, diagram pareto, histogram dan control chart. Langkah pertama yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara semua pihak yang terlibat
dengan permasalahan seperti manager Hub, supervisor, leader dan customer relation. Data yang

1
2

digunakan peneliti dalam melakukan penelitian adalah data historis perusahaan pada November
2021-April 2022. Hasil dari penelitian ini menunjukkan banyaknya kerusakan produk yang
disebabkan oleh berbagai faktor seperti mesin, manusia, cuaca, penyimpanan dan metode
penanganan produk. Permasalahan produk yang banyak terjadi dilapangan antara lain produk
rusak sebesar 16,32%, cancel sebesar 50,69%, double order sebesar 23,52%, produk tidak sesuai
dengan pesanan konsumen sebesar 9,47%. Untuk menangani permasalahan tersebut maka
perusahaan perlu melakukan sosialisasi mengenai penanganan paket yang baik kepada semua
pihak yang terlibat dilapangan.

Kata Kunci: kerusakan produk, kualitas produk, quality control circle, seven tools,produk return.

I. PENDAHULUAN eksistensi dalam persaingan dengan


kompetitor lain. Kualitas produk adalah
A. Latar Belakang suatu kondisi baik fisik, fungsi maupun
Dalam melakukan pengendalian sifat produk, baik barang maupun jasa,
kualitas produk perusahaan harus berdasarkan tingkat mutu yang
melibatkan semua aspek maupun divisi disesuaikan dengan realibilitas,
yang berhubungan langsung dengan durabilitas, kemudahan penggunaan,
proses produksi, baik itu berupa barang kesesuaian, perbaikan serta komponen
maupun jasa. Salah satunya yaitu aspek lainnya yang dibuat khusus untuk
pengembangan sistem guna memastikan memenuhi kebutuhan dan kepuasan
bahwa produk yang dihasilkan benar- pelanggan.
benar dirancang dan diproduksi untuk Umumnya, kualitas produk yang baik
memenuhi atau melampaui harapan akan memberikan rasa puas terhadap
pelanggan. Pengendalian kualitas pengguna produk, sehingga loyalitas
merupakan suatu rangkaian proses yang pelanggan terhadap produk yang digunakan
pada dasarnya bertujuan untuk akan meningkat dengan sendirinya dan
memastikan semua kegiatan yang terjadi perusahaan akan mampu bersaing dengan
dalam proses produksi berjalan sesuai kompetitor lain dan mendapat keuntungan
dengan ketetapan atau standarisasi yang yang besar guna menjamin kelangsungan
telah disepakati oleh perusahaan. hidup perusahaan.
Pengendalian kualitas merupakan teknik PT. Lastana Express Indonesia
ataupun metode yang digunakan untuk merupakan perusahaan e-commerce yang
memastikan produk yang dihasilkan bergerak dalam bidang retail dan jasa
benar-benar telah sesuai dengan standar pengiriman barang. PT. Lastana Express
yang ditetapkan maupun keinginan Indonesia sangan memperhatikan tentang
pelanggan. Dengan diadakannya kualitas produk, untuk itu perusahaan
pengendalian kualitas maka perusahaan hanya memperbolehkan return paket
dapat melakukan penekanan jumlah sebesar 1%. Dewasa ini di PT. Lastana
produk rusak atau cacat dan mendapatkan Express Indonesia tingkat return barang
kepercayaan dari pelanggan. Karena dari pelanggan masih cukup tinggi.
semakin baik kualitas produk yang Tercatat dari total 1.813.246 paket yang
dihasilkan, maka produk tersebut akan dikirim, paket yang dikembalikan
semakin banyak diminati pelanggan sebanyak 28.544 pcs atau sebesar 1,57%.
karena produk yang dijual sesuai dengan Jumlah tersebut dinilai masih cukup tinggi
kebutuhan dan keinginan pelanggan. dan menjadi masalah yang cukup serius
Dengan demikian eksistensi perusahaan dalam perusahaan. Untuk menangani
akan terjaga dan memiliki citra baik di masalah tersebut, perusahaan perlu
masyarakat. melakukan analisa data dan survey
Kualitas produk merupakan salah lapangan guna mencari solusi dari
satu dari sekian banyak faktor penting permasalahan yang terjadi dan membuat
dalam menjalankan suatu usaha, dimana rencana perbaikan menggunakan metode
kualitas produk sangat menentukan Seven Tools. Metode ini dipilih karena dinilai
tingkat kepuasan pelanggan terhadap mampu melakukan analisa secara menyeluruh
produk yang dihasilkan dan menjaga mengenai permasalahan yang terjadi. Dengan
3

metode tersebut diharapkan dapat menekan II. METODE PENELITIAN


jumlah return barang sesuai dengan kebijakan
perusahaan dan mencapai performa pengiriman A. Lokasi dan Waktu Penelitian
sebesar 99%.
Penelitian ini dilakukan di PT. Lastana
Pengendalian kualitas dimaksudkan
Express Indonesia yang berada di lokasi Jl.
untuk memastikan produk yang diproduksi
Raya Cibadak No.1, Ciampea, Bogor.
baik barang maupun layanan jasa telah
Penelitian dilakukan pada bulan November
memenuhi standar yang ditetapkan oleh
2021 hingga April 2022. Pelaksanaan
perusahaan. Quality Control Circle
penelitian difokuskan pada perencanaan
(QCC) merupakan suatu metoede yang
pengendalian kualitas produk guna
biasa digunakan untuk menganalisa dan
meminimalkan jumlah return barang
memecahkan suatu permasalahan yang
konsumen.
terjadi yang berkaitan dengan
pengendalian kualitas produk yang
dihasilkan perusahaan. Metode QCC ini
B. Teknik Pengumpulan Data
menggunakan Seven Tools untuk
mengidentifikasi penyebab tingginya Untuk mendapatkaan data yang akurat dan
return barang yang terjadi dan melakukan dapat diuji kebenarannya. Maka teknik
peninjauan apakah jumlah return tersebut dalam mengumpulkan data pada penelitian
masih dalam batas toleransi yang yang dilakukan yaitu menggunakan data
diberikan perusahaan atau tidak. kuantitatif atau data yang berupa angka-
Kemudian melakukan upaya perbaikan angka untuk mempermudah penghitungan
dengan cara melakukan peninjauan dan dan pengukuran secara matematis.
perbaikan standar operasional (SOP) Sumber data yang dipakai dalam
dilapangan dalam penanganan barang melakukan kegiatan penelitian ini diperoleh
atau paket pelanggan dan melakukan melalui data primer dan data sekunder,
sosialisasi kepada semua pihak yang yaitu:
terlibat agar melakukan pekerjaan sesuai 1. Data Primer, merupakan data yang di
SOP mulai dari barang sampai ke gudang peroleh melalui pengamatan secara
hingga proses delivery oleh kurir. Metode langsung dilapangan dan perhitungan dalam
Quality Control Circle (QCC) dapat penelitian yang dilakukan.
menjadi solusi dalam permasalahan bagi 2. Data Sekunder, merupakan semua data yang
manajemen terkait dan melihat tingkat berasal dari internal perusahaan berupa
keefektifan upaya perbaikan yang dokumen-dokumen yang ada di PT. Lastana
dilakukan Express Indonesia.
Urutan kegiatan pada penelitian ini
B. Perumusan Masalah digambarkan dengan diagram (Flow Chart)
pada Gambar 1.
Berdasarkan latar belakang diatas
maka rumusan masalah dalam Mulai
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apa yang menyebabkan banyaknya
return paket konsumen. Studi Lapangan
2. Bagaimana cara meminimalkan return
paket.
Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan


masalah tersebut maka tujuan dalam Studi Literatur
penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui faktor–faktor
Tujuan
penyebab banyaknya return paket konsumen.
2. Mencari solusi dari masalah
banyaknya jumlah return paket konsumen.
Pengumpulan Data
 Data Primer
 Data Sekuder
4

dipakai untuk mempermudah dalam


melakukan analisis dan menyelesaikan suatu
Pengolahan Data permasalahan kualitas pada suatu produk baik
berupa barang atau jasa. Seven tools
diperkenalkan oleh Kaoru Ishikawa pada
Analisa dan Pembahasan tahun 1968. Beliau merupakan tokoh yang
mencetuskan inovasi atau perbaharuan
manajemen kualitas di Jepang. Diantara
Kesimpulan dan Saran metode pengendalian kualitas yang lain,
metode seven tools merupakan metode yang
dirancang sesederhana mungkin untuk
Selesai menyelesaikan permasalahan produksi dan
kualitas produk. Tujuh alat tersebut,antara
Sumber : Pengolahan Data lain:
Gambar 1. Flow chart penelitian 1. Check Sheet, merupakan lembar yang
dirancang sederhana dan berisikan hal-
Tahapan dalam penelitian, antara lain: hal yang dibutuhkan untuk tujuan
1. Mulai, menandakan bahwa penelitian pencatatan data sehingga proses
telah dimulai. pengumpulan data dapat lebih mudah,
2. Studi Lapangan adalah cara untuk sistematik dan teratur. Dengan
memperoleh data yang mana dilakukan menggunakan check sheet proses analisis
pengamatan secara langsung terhadap data baik kualitatif maupun kuantitatif
objek yang akan diamati sehingga dapat dilakutan secara akurat dan cepat.
mendapat informasi mengenai 2. Run Chart (Stratifikasi), stratifikasi
permasalahan. adalah suatu langkah atau upaya dalam
3. Perumusan Masalah bertujuan agar menguraikan atau mengklasifikasi suatu
masalah jelas dan tidak menimbulkan masalah menjadi bagian yang lebih kecil
keraguan. dan merupakan penyebab utama dari
4. Studi literatur merupakan metode yang masalah yang terjadi.
dipakai dalam proses pengumpulan data 3. Fishbone Diagram, merupakan diagram
yang mana data tersebut nantinya akan yang digunakan untuk melakukan
diangkat dalam suatu penelitian. identifikasi penyebab potensial dari suatu
5. Pengumpulan Data, data primer permasalan dan melakukan analisis
merupakan data hasil observasi yang melalui sesi brainstorming. Pada bagian
dilakukan secara langsung. Sedangkan ini masalah akan dibagi menjadi
data sekunder adalah data historis beberapa kategori yang berkaitan
perusahaan pada periode November 2021 dengan manusia, prosedur, mesin,
sampai April 2022. material, kebijakan dan sebagainya.
6. Pengolahan Data, pada tahap ini 4. Histogram, merupakan diagram batang
dilakukan proses pengolahan data yang yang digunakan untuk menunjukkan
telah dikumpulkan menggunakan Seven adanya dispersi data dan tingkat variasi
Tools. pengukuran data. Nama lain metode ini
7. Analisia dan Pembahasan, data yang adalah grafik distribusi frekuensi yang
telah diolah selanjutnya dilakukan menunjukkan karakteristik mengenai
analisis guna mencari solusi dari variasi dalam data sehingga
permasalahan yang terjadi. memudahkan dalam proses pembuatan
8. Kesimpulan dan Saran merupakan bagian keputusan.
akhir. Kesimpulan dan Saran dilakukan 5. Scatter Diagram, merupakan diagram
setelah peneliti berhasil melakukan pencar yang digunakan untuk
analisis. menyatakan keterkaitan atau hubungan
9. Selesai, tahap ini menandakan bahwa antara faktor yang satu dengan faktor
penelitian telah selesai dilaksanakan. yang lainnya atau sebab dan akibat yang
berbeda. Apabila faktor tersebut
C. Seven Tools dalam Quality Control Circle memiliki hubungan maka titik koordinasi
(QCC) akan jatuh disepanjang garis dan semakin
Seven Tools merupakan alat yang biasa baik hubungan atau korelasi yang terjadi
5

maka semakin ketat titik-titik mendekati 3. Januari 301257 4008


garis. 4. Februari 287516 3950
6. Pareto Diagram, merupakan bagan yang 5. Maret 261008 4284
terdiri dari diagram batang dan diagram
6. April 353021 7143
garis. Diagram batang menunjukkan
klasifikasi dan nilai data. Sedangkan Total 1813246 28544
diagram garis menunjukkan total data Sumber : Pengolahan Data di PT. Lastana
kumulatif. Kelasifikasi diurutkan Express Indonesia
berdasarkan rangking. Rangking tertinggi
menandakan bahwa masalah tersebut Pengolahan data menggunakan tujuh alat
harus segera diselesaikan. Berdasarkan kegiatan atau Seven Tools. Hasil dari
hukum pareto chart sebuah grup pengolahan data tersebut, antara lain:
memiliki persentase terkecil 20%
penyebab masalah utama yang digunakan a. Lembar Periksa (Check Sheet)
untuk mewujudkan 80% improvement
keseluruhan. Tabel 2. Lembar Penelitian
7. Control Chart, merupakan peta kendali Bulan
Total (Pcs) Reject
Keterangan
yang dipakai untuk mempelajari atau (Pcs)

memberikan gambaran perubahan proses November 295158 4125 Produk Rusak,


dari waktu ke waktu sehingga dapat cancel, double
menunjukkan proses tersebut berjalan order, produk
stabil atau tidak. Peta digambarkan tidak sesuai
Desember 315286 5034 Produk Rusak,
dengan grafik yang memiliki cancel, double
karakteristik adanya batas kendali atas order, produk
(UCL), garis tengah (CL) dan batas tidak sesuai
kendali bawah (LCL) Januari 301257 4008 Produk Rusak,
cancel, double
a. UCL, yaitu batas toleransi tertinggi order, produk
penyimpangan yang diperbolehkan tidak sesuai
b. CL, yaitu garis yang menunjukkan tidak Februari 287516 3950 Produk Rusak,
adanya penyimpangan antara sampel dan cancel, double
order, produk
batas toleransi yang diberikan. tidak sesuai
c. LCL, yaitu batas toleransi terendah yang Maret 261008 4284 Produk rusak,
dihitung dari nilai baku. cancel, double
order, produk
tidak sesuai
Alat-alat dalam Seven Tools bisa digunakan April 353021 7143 Produk Rusak,
secara acak sesuai dengan kebutuhan dalam cancel, double
penelitian. order, produk
tidak sesuai
Total 1813246 28544
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sumber : Pengolahan Data di PT. Lastana
A. Hasil Penelitian Express Indonesia

Data yang digunakan dalam melakukan Berdasarkan Tabel 2, diperoleh check sheet
penelitian yaitu data paket bawaan kurir mengenai jumlah rturn pada periode November
(assign) dan data balikan paket yang dibawa 2021- April 2022 dan keterangan terkait
kurir pada bulan November 2021 sampai April penyebab return yang terjadi.
2022 sebagaimana disebutkan pada Tabel 1.
b. Stratifikasi (Run Chartt)
Tabel 1. Rekapitulasi paket bawaan kurir dan
balikan paket konsumen Run Chart return pelanggan berfungsi
No Total
Return per
untuk mengidentifikasi apa saja faktor yang
Bulan Pengiriman Bulan menyebabkan return pelanggan. Faktor
(Pcs) (Pcs) penyebab return antara lain:
1. November 295158 4125 1) Produk Rusak : Patah, cacat, bocor
2. Desember 315286 5034
2) Produk Tidak Sesuai : Produk yang dikirim
berbeda dengan yang dipesan, ukuran dan
6

warna berbeda dengan deskripsi produk. Faktor Sebab Akibat Saran


Perbaikan
3) Produk basi : Kesalahan dalam penanganan produk yang mudah pecah
berat. dan elektronik
produk frozen dan cuaca yang berubah-ubah ditempat atau
mengakibatkan produk menjadi basi dan keranjang
yang berbeda
berubah warna. dengan
4) Double Order : Pemesan merasa hanya produk lain.
Iklim atau Produk Produk yang Kurir
memesan 1 produk cuaca terkena hujan berbahan membungkus
5) Alamat Tidak Sesuai : Penerima berada saat proses dasar kertas produk
pengiriman rusak menggunakan
dialamat yang berbeda dengan data yang oleh kurir tas plastik
tertera diaplikasi Manusia Petugas sorter Produk Melakukan
menurunkan mudah pecah perbaikan
paket dengan dan elektronik SOP
c. Fishbone Diagram cara dilempar yang tidak penanganan
Dalam menentukan penyebab banyaknya atau dibanting. dibungkus paket dan
Petugas sorter bubble wrap melakukan
paket balikan atau return yang terjadi, menempatkan menjadi sosialisasi
peneliti menggunakan diagram fishbone produk mudah rusak. kepada
pecah dan petugas sorter.
untuk menguraikan hubungan sebab-akibat elektronik ke
yang menyebabkan permasalahan yang pallet yang
berbeda.
terjadi. Hasil dari proses analisis
menggunakan diagram fishbone dapat dilihat Mesin Kondisi mesin Terjadi lost Memperbaiki
sudah kurang product, bagian mesin
pada Gambar 2. layak pakai kesalahan yang rusak
dalam
scanning
alamat
manusia penerima
mesin
Sumber : Pengolahan Data di PT. Lastana
Produk mudah
Terjadi lost product,
Express Indonesia
pecah dan rusak
Produk mudah Kesalahan dalam
pecah dan rusak Scanning
Muat barang
kasar dan kurang
Dari Tabel 1 diperoleh grafik histogram
teliti Kondisi mesin
kurang layak
return konsumen November 2021-april 2022
yang dapat dilihat pada Grafik 1.
Penyebab Return
Konsumen
Penyimpanan dari
Musim Huijan
dan Musim
Panas
suhu rendah ke
tinggi
Return Konsumen
5000
Produk rusak, basi,
Produk berbahan produk pecah dan tidak
dasar kertas rusak berfungsi 4000

3000
Cuaca Metode
penyimpanan 2000

1000

0
Sumber: Pengolahan data (2022)
Gambar 2. Diagram Fishbone
Produk Rusak Cancel
Pada diagram fishbone Gambar 2 diperoleh
beberapa penyebab yang menimbulkan Sumber: Pengolahan data (2022)
Gambar 3. Grafik return konsumen
banyaknya balikan paket atau return. Maka
masalah utama yang menyebabkan banyak
return paket konsumen dapat dilihat pada d. Scatter Diagram atau Diagram Pencar
Tabel 3 dibawah ini: Pada data paket bawaan kurir dan paket
Tabel 3. Sebab-akibat balikan pada Tabel 2 diperoleh data jumlah
Faktor Sebab Akibat Saran balikan paket dalam satu periode sehingga
Perbaikan
Metode Pemindahan Produk rusak Produk yang didapatkan scatter diagram seperti yang
penyimpanan barang dari atau basi. membutuhkan tertera pada Grafik 2.
suhu rendah Produk pecah penyimpanan
ke suhu tinggi. atau tidak suhu rendah
Produk mudah berfungsi disimpan di
pecah ( Kaca dengan baik. gudang
dan Elektronik khusus.
) tertumpuk Menyimpan
dengan produk yang
7

4643
RETURN KONSUMEN 16000 14470
14000
12000
10000
8000 6715

2618 6000 4658


4000 2701

2056
2000

1896
1774

1712

1483 0
Produk Rusak 4658
1114

1071
1031

1028
Cancel 14470
922

869

857
842

814
761

711

572
474 Double Order 6715
403

386
302
206

Produk tidak Sesuai 2701

Produk Rusak Cancel


APRIL
MARET
JANUARI
NOVEMBER

FEBRUARI
DESEMBER

Double Order Produk tidak Sesuai

Sumber: Pengolahan data (2022)


Gambar 5. Pareto diagram
Sumber: Pengolahan data (2022)
Gambar 4. scatter diagram f. Control Chart atau Peta Kendali

e. Pareto Diagram Pada Tabel 5 menunjukkan data hasil


perhitungan batas kendali bulan November
Berdasarkan data pada Tabel 1 didapatkan 2021-April 2022. Dari hasil perhitungan
persentase faktor penyebab return paket pada pada Tabel 5 diperoleh peta kendali yang
Tabel 4. dapat dilihat pada Grafik 4.
Dari Tabel 4 ini kita dapat mengetahui secara
rinci hal-hal yang berkaitan dengan return Tabel 5.Peta Kendali
konsumen.
No. Bulan p bar CL UCL LCL
Tabel 4. Persentase factor penyebab Return
konsumen
1. November 0.016 0.014 0.052 -0.02
2. Desember 0.016 0.016 0.052 -0.02
Faktor Total %
% 3. Januari 0.016 0.013 0.052 -0.02
Penyebab Return Kum
4. Februari 0.016 0.014 0.052 -0.02
Produk 4658 16.3 16.3 5. Maret 0.016 0.016 0.052 -0.02
Rusak 6. April 0.016 0.02 0.052 -0.02

Cancel Sumber : Pengolahan Data


14470 50.7 67

Double order
6715 23.5 90.5
0.06 Control Chart
Produk 2701 9.5 100
0.04
tidak sesuai

Total 28544 0.02

0
Sumber : Pengolahan Data 1 2 3 4 5 6
Pada Tabel 4 dapat diketahui produk rusak -0.02
memiliki total persentase sebesar 16,3%
-0.04
untuk cancel 50,7% untuk double order
sebesar 23,5% dan untuk produk tidak Bulan p bar CL UCL LCL
sesuai sebesar 9,5%. Berdasarkan
persentase tersebut maka didapatkan
diagram Pareto yang ada pada Grafik 3. Sumber: Pengolahan data (2022)
Gambar 6. Control Chart
8

IV. KESIMPULAN DAN SARAN D. Rachmawati R and M. M. Ulkhaq,


“Aplikasi Metode Seven Tools Dan
Analisis 5W + 1H Untuk
Berdasarkan hasil analisis data dapat Mengurangi Produk Cacat Pada PT.
disimpulkan bahwa banyaknya return Berlina, TBK,” J. Ind. Eng. Online,
paket konsumen di PT. Lastana Express vol. 5, no. 4, 2015.
Indonesia antara lain disebabkan oleh
berbagai macam faktor diantaranya I. Idris, R. aditya Sari, and Wulandari,
produk rusak sebesar 16,32% , produk “Pengendalian Kualitas Tempe
dicancel sebesar 50,69%, double order Dengan Metode Seven Tools,” J.
sebesar 23,52%, dan produk tidak sesuai Teknovasi, vol. 03, pp. 66–80, 2016.
deskripsi atau ekspetasi konsumen
sebesar 9,47%. Jumlah return yang L. L. Salomon and N. Denata, “Strategi
diperbolehkan oleh perusahaan sebesar Peningkatan Mutu Part Bening
1%, sedangkan berdasarkan hasil Menggunakan Pendekatan Metode
analisis data diketahui total return Six Sigma (Studi Kasus Departemen
sebesar 1,57%. Hal ini menandakan Injection Di PT. KG),” J. Ilmial Tek.
bahwa perlu dilakukan upaya perbaikan Ind., vol. 3, no. 3,pp. 156–165, 2015.
guna menurunkan jumlah return pada
periode berikutnya. Adapun cara yang Nurhayati, D. Herwanto, and Hamdani,
dapat dilakukan oleh PT. Lastana “Analisis Produktivitas Mesin
Express Indonesia dalam meminimalisir Filling Auto Cup Sealer 1 dengan
jumlah return paket antara lain membuat Metode Overall Equipment
atau memperbaiki Standar Operasional Effectiveness pada PT. Prima
Prosedur (SOP). SOP yang perlu Kemasindo,” J. Serambi Eng., vol.
diperbaiki diantaranya yaitu SOP kurir, VI, no. 4, pp. 2248–2255, 2021.
SOP penyimpanan, SOP proses muat
barang, dan SOP sorter . Rani, A. M. Menganalisis Defect Sanding
Mark Unit Pick Up TMC dengan
DAFTAR PUSTAKA Metode Seven Tools PT. ADM.
Inegrasi Sistem Industri 19-21, 2016.

A. E. Saputra and N. A. Mahibubah, Rasyida, D. R. Aplikasi Metode Seven


“Analisis Seven Tools Pada Tools dan Analisis 5W+1H Untuk
Pengendalian Kualitas Proses Mengurangi Produk Cacat Pada PT.
Vulkanisir Ban 1000 Ring 20 di CV Berlina, TBK, 2016.
Citra Buana Mandiri Surabaya,” J.
STRING (Satuan Tulisan Ris. dan Ulkhaq, M. M. Aplikasi Seven Tools Untuk
Inov). Teknol., vol. 5, no. 3, 2021. Mengurangi Cacat Produk Pada
Mesin Communite di PT. Masscom
D. A. Styawan, Wahyudin, and Hamdani, Graphy, Semarang,2017.
“Penerapan Line Balancing untuk
Meningkatkan Proses Perakitan
Control Panel di Line Service Part W. Hetharia and H. Poernomo, “Analisis
pada PT . Kawai Indonesia Plant 3,” Quality Control Terhadap Tingkat
J. Serambi Eng., vol. VI, no. 4, 2021. Kerusakan Produk Pada PT. Van
Glass Surabaya,” J. Ekon. Manaj.,
vol. 4, no. 45, pp. 117–132, 2019.
D. Diniaty, F. Hanum, and M. I. Hamdy,
“Analisis Pengendalian Mutu
(Quality Control) CPO (Crude Palm W. W. Dharsono, “Penerapan Quality
Oil) pada PT. Lastana Express Control Circle Pada Proses Produksi
Indonesia ,” J. Tek. Ind., vol. 5, no. 2, Wafer Guna Mengurangi Cacat
pp. 92–99, 2019. Produksi (Studi Kasus di PT XYZ
Jakarta),” J. FATEKSA J. Teknol.
9

dan Rekayasa, vol. 2, no.1, pp. 31–


39, 2017.

Y. Syahrullah and M. R. Izza, “Integrasi


Fmea Dalam Penerapan Quality
Control Circle (QCC) Untuk
Perbaikan Kualitas Proses Produksi
Pada Mesin Rapier,” J. Rekayasa
Sist. Ind., vol. 6, no. 2, pp. 78– 85,
2021.

You might also like