Professional Documents
Culture Documents
1)rafiq.padly.97@gmail.com
2) dosen00903@unpam.ac.id
ABSTRACT
PT. Lastana Express Indonesia is an e-commerce company engaged in retail and freight
forwarding services. This company is very concerned about product quality and only allows 1%
return on packages. Today at PT. Lastana Express Indonesia, the rate of return of goods from
customers is still quite high. In the period November 2021-April 2022, the total package delivery
was 1,813,246 pcs and the number of returns was 28,544 pcs or 1.57% of the total shipments.
The amount of return is still quite high and becomes a serious problem in the company. The
purpose of this study is to analyze and make improvement plans regarding the problems that
occur using the Quality Control Circle (QCC) or Seven Tools method. The tools that will be used
in this method are checksheets, run sheets, cause and effect diagrams (fishbone diagrams), scatter
diagrams, Pareto diagrams, histograms and control charts. The first step in this research is to
interview all parties involved with the problem such as the Hub manager, supervisor, leader and
customer relations. The data used by researchers in conducting research is historical company
data in November 2021-April 2022. The results of this study indicate the number of product
damage caused by various factors such as machines, humans, weather, storage and product
handling methods. Product problems that often occur in the field include damaged products by
16.32%, cancel by 50.69%, double orders by 23.52%, products not in accordance with consumer
orders by 9.47%. To deal with these problems, the company needs to socialize about good
package handling to all parties involved in the field.
Keywords: product damage, product quality, quality control circle, seven tools product return.
ABSTRAK
PT. Lastana Express Indonesia merupakan perusahaan e-commerce yang bergerak dalam bidang
retail dan jasa pengiriman barang. Perusahaan ini sangat memperhatikan kualitas produk dan
hanya memperbolehkan return paket sebanyak 1%. Dewasa ini di PT. Lastana Express Indonesia
tingkat return barang dari pelanggan masih cukup tinggi. Dalam periode November 2021-April
2022 total pengiriman paket sebesar 1.813.246 pcs dan jumlah return sebanyak 28.544 pcs atau
sebesar 1,57% dari total total pengiriman. Jumlah return tersebut masih cukup tinggi dan menjadi
masalah yang cukup serius dalam perusahaan.. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan
analisa dan membuat rencana perbaikan mengenai permasalahan yang terjadi dengan
menggunakan metode Quality Control Circle (QCC) atau Seven Tools. Tools yang akan
digunakan dalam metode ini yaitu checksheet, run sheet, cause and effect diagram (fishbone
diagram), scatter diagram, diagram pareto, histogram dan control chart. Langkah pertama yang
dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan wawancara semua pihak yang terlibat
dengan permasalahan seperti manager Hub, supervisor, leader dan customer relation. Data yang
1
2
digunakan peneliti dalam melakukan penelitian adalah data historis perusahaan pada November
2021-April 2022. Hasil dari penelitian ini menunjukkan banyaknya kerusakan produk yang
disebabkan oleh berbagai faktor seperti mesin, manusia, cuaca, penyimpanan dan metode
penanganan produk. Permasalahan produk yang banyak terjadi dilapangan antara lain produk
rusak sebesar 16,32%, cancel sebesar 50,69%, double order sebesar 23,52%, produk tidak sesuai
dengan pesanan konsumen sebesar 9,47%. Untuk menangani permasalahan tersebut maka
perusahaan perlu melakukan sosialisasi mengenai penanganan paket yang baik kepada semua
pihak yang terlibat dilapangan.
Kata Kunci: kerusakan produk, kualitas produk, quality control circle, seven tools,produk return.
Data yang digunakan dalam melakukan Berdasarkan Tabel 2, diperoleh check sheet
penelitian yaitu data paket bawaan kurir mengenai jumlah rturn pada periode November
(assign) dan data balikan paket yang dibawa 2021- April 2022 dan keterangan terkait
kurir pada bulan November 2021 sampai April penyebab return yang terjadi.
2022 sebagaimana disebutkan pada Tabel 1.
b. Stratifikasi (Run Chartt)
Tabel 1. Rekapitulasi paket bawaan kurir dan
balikan paket konsumen Run Chart return pelanggan berfungsi
No Total
Return per
untuk mengidentifikasi apa saja faktor yang
Bulan Pengiriman Bulan menyebabkan return pelanggan. Faktor
(Pcs) (Pcs) penyebab return antara lain:
1. November 295158 4125 1) Produk Rusak : Patah, cacat, bocor
2. Desember 315286 5034
2) Produk Tidak Sesuai : Produk yang dikirim
berbeda dengan yang dipesan, ukuran dan
6
3000
Cuaca Metode
penyimpanan 2000
1000
0
Sumber: Pengolahan data (2022)
Gambar 2. Diagram Fishbone
Produk Rusak Cancel
Pada diagram fishbone Gambar 2 diperoleh
beberapa penyebab yang menimbulkan Sumber: Pengolahan data (2022)
Gambar 3. Grafik return konsumen
banyaknya balikan paket atau return. Maka
masalah utama yang menyebabkan banyak
return paket konsumen dapat dilihat pada d. Scatter Diagram atau Diagram Pencar
Tabel 3 dibawah ini: Pada data paket bawaan kurir dan paket
Tabel 3. Sebab-akibat balikan pada Tabel 2 diperoleh data jumlah
Faktor Sebab Akibat Saran balikan paket dalam satu periode sehingga
Perbaikan
Metode Pemindahan Produk rusak Produk yang didapatkan scatter diagram seperti yang
penyimpanan barang dari atau basi. membutuhkan tertera pada Grafik 2.
suhu rendah Produk pecah penyimpanan
ke suhu tinggi. atau tidak suhu rendah
Produk mudah berfungsi disimpan di
pecah ( Kaca dengan baik. gudang
dan Elektronik khusus.
) tertumpuk Menyimpan
dengan produk yang
7
4643
RETURN KONSUMEN 16000 14470
14000
12000
10000
8000 6715
2056
2000
1896
1774
1712
1483 0
Produk Rusak 4658
1114
1071
1031
1028
Cancel 14470
922
869
857
842
814
761
711
572
474 Double Order 6715
403
386
302
206
FEBRUARI
DESEMBER
Double order
6715 23.5 90.5
0.06 Control Chart
Produk 2701 9.5 100
0.04
tidak sesuai
0
Sumber : Pengolahan Data 1 2 3 4 5 6
Pada Tabel 4 dapat diketahui produk rusak -0.02
memiliki total persentase sebesar 16,3%
-0.04
untuk cancel 50,7% untuk double order
sebesar 23,5% dan untuk produk tidak Bulan p bar CL UCL LCL
sesuai sebesar 9,5%. Berdasarkan
persentase tersebut maka didapatkan
diagram Pareto yang ada pada Grafik 3. Sumber: Pengolahan data (2022)
Gambar 6. Control Chart
8