Professional Documents
Culture Documents
https://journals2.ums.ac.id/index.php/jptp
Article history: The purpose of this Class Action Research is to increase learning
activities and learning outcomes of student adjustment journal X
Received: 2 May 2022 AKL B SMKN 3 Sukoharjo Semester 2 of The 2019/2020 Study Year.
Revised: 25 June 2022 The method used is class action research with 2 cycles. The subject
of his research was the application of a combination of the Problem
Published: 25 July 2022 Based Learning (PBL) model with Number Head Together (NHT).
The research object of students of class X AKL B amounted to 36
people. The study used quantitative data in the form of values,
Keywords: interviews, and field records. Data collection techniques by means
of documentation, tests, and observations. The result of this class
Learning Activities, Learning action research is an increase in activity and student learning
Outcomes, Problem Based outcomes compiling an adjustment journal in students of class X
Learning, Numbered Heads AKL B SMK Negeri 3 Sukoharjo Semester 2 of The Year of Study
Together. 2019/2020 judging by the increasing percentage of learning
outcomes from cycle I by 63.89% to 86.11% in cycle II. The increase
in student learning activity increased from 13.35% in cycle I to
17.69% in cycle II. The conclusion of this research is the application
of a combination of the PBL learning model with NHT can increase
learning activities and learning outcomes of the journal of
adjustment of students of class X AKL B SMK Negeri 3 Sukoharjo
Semester 2 of The 2019/2020 School Year.
©2022 Universitas Muhammadiyah Surakarta
PENDAHULUAN
Tujuan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dengan
Permendikbud No. 34 Tahun 2018 dijabarkan dalam standar kompetensi lulusan
bahwa untuk mewujudkan tujuan Pendidikan kejuruan diperlukan 5 profil lulusan
SMK yang salah satunya adalah lulusan memiliki kemampuan produktif sesuai
dengan bidang keahliannya baik untuk bekerja atau berwirausaha. Adapun profil
lulusan SMK yang diharapkan sesuai pada Permendikbud No 34 Tahun 2018
tersebut dapat dilihat salah satunya dari hasil belajar/ learning outcomes siswa
selama mengikuti pembelajaran di kelas.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2016), hasil belajar merupakan suatu interaksi
tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil belajar dapat dilihat dari terjadinya
perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut menjadi tolak ukur
sesorang dengan terjadinya peningkatan dan pengembangan dalam diri seseorang
menjadi lebih baik daripada sebelumnya dari hal-hal yang tidak tahu menjadi tahu
(Hamalik, 2007:30). Lulusan kompetensi akuntansi dan keuangan lembaga harus
9 | Peningkatan Hasil Dan Kegiatan Belajar Siswa Melalui Mix Model.... Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
10 | Nurul Widayati dan Tri Nur Wahyudi Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
Dari latar belakang masalah dan kajian pustaka diatas, maka tujuan penelitian
tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan aktivitas belajar jurnal penyesuaian
dan hasil belajarnya melalui penerapan kombinasi model PBL dengan NHT pada
peserta didik kelas X AKL B SMK Negeri 3 Sukoharjo Semester 2 Tahun Pelajaran
2019/2020.
METODE
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), penelitian ini
dilakukan di SMK Negeri 3 Sukoharjo kelas X AKL B Semester 2 Tahun Pelajaran
2019/2020 sejumlah 36 siswa, yang dimulai dari bulan Desember 2019 sampai
dengan bulan Oktober 2020. Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa
hasil belajar siswa kelas X AKL B SMK Negeri 3 Sukoharjo yang diambil dengan
pemberian tes pada setiap akhir siklus kemudian akan dibandingkan dengan data
awal yang diperoleh dari ujian tengah semester, dan data kualitatif didapat dari hasil
wawancara dan catatan lapangan saat berlangsungnya proses pembelajaran. Data
kualitatif ini memberikan deskripsi hasil akhir yang terjadi di setiap akhir siklus
penelitian dari penerapan metode pembelajaran. Adapun sumber data berasal dari
peristiwa merupakan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar pada mata
pelajaran akuntansi di kelas X AKL B SMK Negeri 3 Sukoharjo, informan yaitu teman
sejawat, siswa, dan dokumentasi.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) Dokumentasi. 2) Tes,
bentuk tes berupa pilihan ganda dan tes uraian yang dilakukan pada akhir siklus.
Susunan soal tes menggunakan pedoman dari taksonomi bloom, yaitu dengan enam
tingkatan ranah kognitif yang harus diperhatikan. Tingkatan ranah kognitif C1-C4
dikembangkan sendiri oleh peneliti yang digunakan dalam instrumen tes peserta
didik. 3) Observasi. Validitas data merupakan hasil penelitian yang didasari dengan
11 | Media Strip Story Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar.... Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
kemantapan tafsiran makna dan simpulan (Sutopo, 2006: 92). Validitas instrument
soal tes dan RPP dilakukan oleh teman sejawat dengan menggunakan lembar
validitas instrumen berupa tes dan RPP.
Teknis analisis data penelitian ini menggunakan Teknik analisis deskriptif
kuantitatif dengan persentase. Data yang diperoleh dan dianalisis pada penelitian
ini adalah data kuantitatif dari hasil lembar observasi, aktivitas belajar dan hasil
belajar dari nilai yang diperoleh siswa mengerjakan tes akhir pada setiap siklus.
Teknik analisis persentase aktivitas belajar dengan rumus: % skor aktivitas belajar
= (skor total yang diperoleh / skor maksimal) x 100%. Adapun indikator aktivitas
belajar siswa adalah sebagai berikut:
Dari hasil pengisian instrumen diatas diperoleh skor aktivitas kemudian dimasukkan ke
dalam tabel kategori kualifikasi hasil skor aktivitas sebagai berikut:
12 | Nurul Widayati dan Tri Nur Wahyudi Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
disesuaikan dengan materi akuntansi dasar yang akan diajarkan yaitu Konsep dan
Penyusunan Jurnal Penyesuaian, menyusun materi, menyusun instrumen penelitian
serta penyusunan soal tes.
Tahap Pelaksanaan Tindakan, pada tahap pelaksanaan merupakan penerapan
dari isi perencanaan yang telah ditetapkan dalam kegiatan belajar mengajar, dengan
2 pertemuan. Berikut tahapan pelaksanaan tindakan melalui kombinasi model
Problem Based Learning (PBL) dan Numbered Head Together (NHT):
Pertemuan Pertama, 1). Kegiatan Pembuka: guru menyampaikan salam
pembuka dan doa oleh peneliti sebelum pembelajaran dimulai, mempersiapkan
kondisi psikis dan fisik peserta didik dalam proses pembelajaran dengan baik
sehingga suasana kondusif akan tercipta di dalam kelas dengan memeriksa kerapian
kelas, kebersihan, dan. kehadiran peserta didik, melakukan apersepsi dengan
pemberian pertanyaan yang ada kaitannya dengan materi sebelumnya dan
mengkaitkannya dengan materi yang akan dipelajari yaitu konsep dan penyusunan
jurnal penyesuaian. Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai selama proses pembelajaran. 2). Kegiatan inti meliputi: a)
Mengamati: guru menyajikan materi mengenai Konsep dan Penyusunan Jurnal
Penyesuaian, menyajikan informasi mengenai media dan model pembelajaran yang
akan digunakan pada kegiatan belajar mengajar. b) Menanya: guru memberikan
kelonggaran waktu kepada peserta didik untuk mendiskusikan materi yang telah
disajikan, memberikan kelonggaran waktu kepada peserta didik untuk bertanya
apabila ada materi yang belum dipahami. c) Mengumpulkan Informasi: Peserta
didik diinstruksikan untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 4-6 orang,
memberikan soal dan tugas memecahkan masalah berupa jobsheet dan mengatur
posisi duduk peserta didik dalam setiap kelompoknya. siswa mendiskusikan dan
menyelesaikan soal yang telah diberikan. d) Mengasosiasi: peneliti mengarahkan
dan memantau jalannya diskusi untuk bekerja sama dalam penyelesaian soal yang
telah diberikan. Pemanggilan salah satu nomor yang dipasang di kepala peserta
didik, nomor tersedia 1-4/1-6 tergantung dari jumlah anggota setiap kelompok
guna presentasi hasil kerja sama kelompok dalam pemecahan masalah, peneliti dan
setiap anggota kelompok membahas dan mengoreksi jawaban dari soal yang telah
diselesaikan mengenai materi Konsep dan Penyusunan Jurnal Penyesuaian. e)
Mengkomunikasikan Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk bertanya kembali
mengenai materi yang telah dipelajari. 3). Kegiatan Penutup: Siswa dan peneliti
merefleksi kegiatan pembelajaran, memberikan informasi mengenai agenda
pertemuan selanjutnya yaitu tes kognitif terkait materi yang sudah dipelajari,
Peneliti menutup pembelajaran dan mengucap salam.
Pertemuan Kedua, 1). Kegiatan Pendahuluan: menyampaikan salam pembuka
dan doa oleh guru sebelum pembelajaran dimulai, mempersiapkan kondisi psikis
dan fisik peserta didik dalam proses pembelajaran dengan baik sehingga suasana
kondusif akan tercipta di dalam kelas dengan memeriksa kerapian kelas,
kebersihan, dan kehadiran peserta didik. Apersepsi dilakukan oleh peneliti dengan
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan tes terkait materi
yang sudah dipelajari pada pertemuan pertama. 2). Kegiatan Inti: guru
menginstruksikan kepada peserta didik untuk mengikuti tes, menutup semua bahan
ajar, dan mengatur posisi duduk tes. Siswa mendapatkan lembar soal dan lembar
jawab, Soal evaluasi dikerjakan oleh peserta didik secara mandiri terkait dengan
13 | Media Strip Story Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar.... Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
materi Konsep dan Penyusunan Jurnal Penyesuaian. 3). Kegiatan Penutup: guru
membahas secara singkat mengenai soal tes yang telah dikerjakan, Pembelajaran
diakhiri dengan salam.
Tahap Observasi dan Interpretasi, selama proses pembelajaran berlangsung
dengan diterapkannya kombinasi model model PBL dengan NHT peneliti
melakukan pengamatan dan mencatat hal-hal yang terjadi. Kegiatan observasi ini
juga dilaksanakan untuk mendokumentasikan proses tindakan. Pada tahap ini
peneliti diharapkan adanya perbaikan kekurangan yang terjadi pada siklus I
sehingga akan terjadi peningkatan pada hasil belajar kognitif peserta didik.
Tahap Refleksi, Pada tahap ini peneliti dapat menganalisis dan mengevaluasi
tindakan yang telah dilakukan. Peneliti merefleksi mengenai kegiatan belajar
mengajar yang menerapkan kombinasi model PBL dengan NHT, sehingga dapat
diketahui peningkatan hasil belajar peserta didik dan diharapkan telah sesuai
dengan indikator yang hendak dicapai.
Pada Siklus II, pelaksanaan yang dilakukan hampir sama dengan siklus I.
Perbedaan yang terjadi adalah adanya perbaikan yang telah dievaluasi saat
melaksanakan refleksi pada siklus I yang diterapkan pada siklus II. Apabila dengan
adanya pelaksanaan pada kedua siklus masih dirasa perlu perbaikan, maka akan
dilaksanakan siklus III seterusnya sampai indikator ketercapaian terpenuhi.
Hasil yang diperoleh pada tiap siklus dibandingkan untuk melihat persentase
peningkatan aktivitas belajar. Berdasarkan tabel 4 di atas dapat ditunjukkan secara
lebih rinci sebagai berikut:
14 | Nurul Widayati dan Tri Nur Wahyudi Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
15 | Media Strip Story Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar.... Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
kelompok dan pemecahan masalah pada setiap siklus yang direncanakan sesuai RPP
dilakukan dengan sangat baik sehingga terciptanya suasana kondusif. peneliti telah
membimbing secara merata kepada tiap kelompok, menanyakan kesulitan yang
dihadapi tiap kelompok, dan membimbing peserta didik saat presentasi serta
peneliti telah memberikan dorongan kepada peserta didik agar aktif dalam
kelompok.
Hasil perbandingan pada tindakan penelitian pada setiap siklus yang terlihat
pada tabel 6 memperlihatkan hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan data yang
telah didapatkan, sebelum diterapkan kombinasi model PBL dengan NHT
menunjukkan bahwa mencapai nilai ketuntasan hanya 50% atau 18 dari 36 peserta
didik. Terdapat peningkatan hasil belajar di siklus I menjadi 63,89% atau 23 peserta
didik yang telah mencapai nilai ketuntasan atau meningkat sebesar 13,89% dari
tahap Pra Tindakan. Pada siklus II terjadinya peningkatan hasil belajar yang
signifikan, besarnya persentase nilai yang tuntas sebesar 86,11% atau sebanyak 31
dari 36 peserta didik yang telah mencapai nilai ketuntasan, jika dibandingkan
dengan siklus I atau meningkat sebesar 22,22%.
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti diketahui bahwa hasil belajar
siswa pra tindakan menunjukkan capaian yang masih relatif rendah. Hal tersebut
mungkin terjadi dikarenakan model pembelajaran di kelas X Akuntansi B SMK
Negeri 3 Sukoharjo dirasa masih kurang cocok. Adanya permasalahan ini, kemudian
mencari solusi dan diperlukan suatu perbaikan. Perbaikan dilakukan dengan
menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik peserta
didik. Salah satu model pembelajaran yang relevan dengan karakteristik peserta
didik adalah kombinasi model pembelajaran PBL dengan NHT.
Setelah dilakukan penerapan kombinasi model PBL dengan NHT pada siklus I
hasil belajar ranah kognitif peserta didik mengalami adanya peningkatan. Hal
tersebut menunjukkan bahwa metode yang mendorong peserta didik untuk
menganalisis suatu situasi atau keadaan tertentu, serta mampu mengevaluasi
tentang suatu permasalahan dengan berdiskusi bekerja sama kelompok dapat
16 | Nurul Widayati dan Tri Nur Wahyudi Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
17 | Media Strip Story Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar.... Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
PENUTUP
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
Penerapan kombinasi model PBL dengan NHT di kelas X Akuntansi B SMK
Negeri 3 Sukoharjo Semester 2 Tahun Ajaran 2019/2020 dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Peningkatan hasil belajar menyusun jurnal penyesuaian dapat dilihat
dari tes evaluasi, pada setiap siklus rata-rata persentase pemahaman konsep
peserta didik meningkat dari siklus I sebesar 63,89% dalam kategori cukup ke siklus
II sebesar 86,11% dalam kategori baik, sehingga peningkatan pemahaman konsep
dan penyusunan jurnal penyesuaian di siklus II telah memperoleh ketuntasan
kriteria keberhasilan yaitu sebesar 75% atau nilai di atas KKM yaitu nilai ≥75.
Persentase tersebut menunjukkan hasil belajar peserta didik telah mencapai batas
kriteria ketuntasan minimal (KKM) serta telah mencapai indikator ketercapaian
penelitian.
Penerapan kombinasi model PBL dengan NHT di kelas X Akuntansi B SMK
Negeri 3 Sukoharjo Semester 2 Tahun Ajaran 2019/2020 dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa. Peningkatan aktivitas belajar dapat dilihat dari persentase
rata-rata dari indikator-indikator aktivitas belajar yaitu sebesar 17,69% yang
sebelumnya hanya 13,35% pada siklus I. Kombinasi model pembelajaran PBL
dengan NHT dapat meningkatkan antusiasme siswa, interaksi siswa dengan guru,
interaksi siswa dengan siswa lain, kerja sama kelompok, aktivitas siswa dalam
diskusi kelompok, dan keterampilan siswa menggunakan alat peraga.
SARAN
Berdasarkan simpulan dan implikasi yang telah dipaparkan, maka saran yang
dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut:
1. Model-model pembelajaran yang inovatif dan kreatif hendaknya Guru
menguasai sehingga dapat menentukan model pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa dalam proses pembelajaran
2. Dalam kegiatan pembelajaran akuntansi hendaknya Guru menerapkan
kombinasi model PBL dengan NHT sebagai alternatif.
3. Agar tercipta suasana belajar yang lebih kondusif dan interaktif Siswa
diharapkan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
penerapan kombinasi model pembelajaran PBL dengan NHT.
4. Untuk penelitian tindakan selanjutnya dapat meneliti dengan model yang sama
tetapi pada kelas dan materi yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakya
Arikunto, S. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arnyana, I. B. P. (2006). Pengaruh Penerapan Strategi Pembelajaran Inovatif pada
pelajaran biologi terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa SMA. Jurnal
Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, 3(6), 496-515.
Bloom, Benjamin S., etc. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: The
Classification of Educational Goals, Handbook I Cognitive Domain. New York:
Longmans, Green and Co.
18 | Nurul Widayati dan Tri Nur Wahyudi Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19
JPTP (Jurnal Penelitian Tindakan Pendidikan), 1(1), 9-19, Juli 2022
19 | Media Strip Story Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar.... Vol. 1 (1) Juli 2022: 9-19