You are on page 1of 8

Journal of Basic e-ISSN : 2656-6702

Education
Studies Volume 4 No 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA


DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK
TERPADU DENGAN MENGGUNAKAN
MODEL BRAINSTORMING DI KELAS
V SEKOLAH DASAR
Nur Devita Murni1, Rahmatina ²
1,2
Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Negeri Padang

ARTICLE INFO ABSTRACT


Keywords: The research that has been conducted aims to describe the application
Brainstorming, of the Brainstorming model to improve student learning outcomes in
Learning Outcomes, class V SDN 02 Jambak in integrated thematic learning. This type of
Integrated Thematic research is a classroom action research (PTK) using a qualitative
approach and a quantitative approach. This research was conducted in
Kata Kunci: 2 systematic cycles. Each cycle consists of planning, implementing,
Brainstorming, Hasil observing, and reflecting. The subjects of this study were class teachers
as observers, 20 grade V students of SDN 02 Jambak and the
Belajar, Tematik
researchers themselves as practitioners. This study obtained the
Terpadu following results: 1) RPP assessment has increased by a percentage of
77% (C) when learning cycle I meeting 1 increases with a percentage of
86% (B) at meeting two and more increases in cycle two to 94% (SB). 2)
the observation of teacher activity increased, namely the percentage of
84% (B) in the first cycle increased 92% in the second cycle. 3)
observation. The activity of students increased from 80% (B) in cycle I
to increase to 92% (SB) in cycle II. While the learning outcomes of
students in cycle I with a final score of 78 increased in cycle II to 84. It
can be concluded that in research by applying the Brainstorming model
it can improve student learning outcomes in an integrated thematic.
ABSTRAK
Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mendeskripsikan
penerapan model Brainstorming untuk meningkatkan hasil belajar
peserta didik di kelas V SDN 02 Jambak pada pembelajaran tematik
terpadu. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
menggunakan pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus yang tersistematis. Masing-
masing Siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
refleksi. Subjek penelitian ini adalah guru kelas sebagai observer, 20
peserta didik kelas V SDN 02 Jambak dan peneliti sendiri sebagai
praktisi,. Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut: 1) Penilaian
RPP mengalami peningkatan dengan persentase 77% (C) saat
pembelajaran siklus I pertemuan 1 meningkat dengan persentase 86%

15
Nur Devita Murni, Rahmatina│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Brainstorming di Kelas V Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

(B) di pertemuan dua dan lebih meningkat pada siklus dua menjadi
94% (SB). 2) pengamatan aktivitas guru meningkat yaitu dengan
persentase 84% (B) di siklus I meningkat 92% siklus II. 3)
pengamatan Aktivitas peserta didik meningkat dari 80% (B) di siklus I
meningkat dengan persentase 92% (SB) di sikus II. Sedangkan hasil
belajar peserta didik siklus I dengan nilai akhir 78 meningkat pada
siklus II menjadi 84. Dapat disimpulkan bahwa pada penelitian
dengan menerapkan model Brainstorming dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik pada tematik terpadu.
Corresponding author :
nurdevita@gmail.com
JBES 2021

PENDAHULUAN yang dimilki setiap peserta didik; dan


Dalam pendidikan, kurikulum (5) pola pembelajaran yang buat peserta
merupakan komponen yang penting didik berpikir kritis”.
karena didalam kurikulum dijelaskan Kenyataan dilapangan dapat
berbagai pemahaman tentang dilihat berdasarkan hasil observasi
pengalaman belajar yang harus ada pada Berdasarkan hasil wawancara dan
setiap siswa. Hal inilah yang nantinya observasi di SDN 02 Jambak Kecamatan
akan memberikan pengaruh terhadap Lubuk Sikaping pada tanggal 1, 3, 14,
jalannya proses pembelajaran dan hasil September 2020 dimana SD tersebut
yang akan diperoleh peserta sudah menggunakan Kurikulum 2013
didik.Kurikulum yang digunakan dalam pada kelas V. Peneliti menemukan
pendidikan di Indonesia telah beberapa permasalahan terkait
mengalami beberapa kali perubahan pembelajaran Tematik Terpadu baik dari
yang mana saat ini menggunakan pihak Peserta didik maupun pendidik
kurikulum 2013. maupun rencana pelaksanaan
Pembelajaran tematik terpadu pembelajaran . Adapun
berfokus pada peserta didik (student permasalahannya dari pihak peserta
center) dan mengutamakan didik yaitu: (1) Sebagian peserta didik
pembelajaran dengan mengaitkan kurang aktif dalam mengemukakan
kehidupan nyata. Peserta didik juga pendapat atau berargumentasi dan hanya
diarahakan untuk dapat aktif beberapa siswa yang mampu menjawab
menemukan informasi baru melalui pertanyaan dari guru, (2) Beberapa
pendekatan, model dan metode peserta didik terlihat jenuh dalam belajar
pembelajaran yang bervariasi dari guru karena kurangnya variasi pembelajaran,
agar pembelajaran menjadi lebih (3) Peserta didik tidak termotivasi untuk
bermakna bagi peserta didik. Hal ini mengasah kemampuan diri baik itu
sesuai pada Permendikbud No.67 tahun dalam memahami pembelajaran dari
2013, pembelajaran tematik terpadu pendidik maupun dalam berdiskusi
harus mencakup beberapa kategori, dengan sesama teman sekelasnya,.
yaitu: “(1) pembelajaran berpusat Masalah yang terlihat dari sisi
kepada peserta didik; (2) pembelajaran pendidik yaitu: (1) Pendidik umumnya
membuat peserta didik aktif mencari; (3) masih menggunakan metode ceramah,
pembelajaran yang berbasis tim (2) Pendidik tidak memberikan
(kelompok); (4) pembelajaran yang kesempatan bagi peserta didik untuk
berbasis masalah menjadi kebutuhan berdiskusi dalam kelompok, (3)
dengan memperkuat potensi khusus Pendidik kurang memotivasi peserta
16
Nur Devita Murni, Rahmatina│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Brainstorming di Kelas V Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

didik selama proses pembelajaran, (4) diartikan pula sebagai satu cara untuk
Pendidik belum sepenuhnya mendapatkan banyak ide dari
memberikan pengalaman langsung sekelompok manusia dalam waktu yang
dalam proses pembelajaran terlihat singkat (Roestiyah ,2001)
dimana peserta didik hanya berfokus Tujuan penelitian ini secara
pada teks yang ada di buku tanpa umum adalah untuk mendeskripsikan
mengaitkan kehidupan disekitarnya, (5) penerapan Model Brainstorming untuk
pendidik juga kurang menggunakan meningkatkan hasil belajar peserta didik
media yang menarik daam proses pada pembelajaran tematik terpadu di
pembelajaran. kelas V SDN 02 Jambak. Tujuan
Pada RPP peneliti menemukan penelitian secara khusus adalah untuk
permasalahan yaitu: (1) Pendidik tidak mendeskripsikan rencana pelaksanaan
menggunakan RPP saat melaksanakan pembelajaran (RPP), pelaksanaan, serta
proses pembelajaran, RPP hanya untuk hasil belajar peserta didik menggunakan
melengkapi administrasi dan hanya model Brainstorming.
digunakan ketika ada pemeriksaan di
sekolah, (2) Tidak adanya kesesuaian
antara Kompetensi Dasar dengan METODE PENELITIAN
indikator pembelajaran, (3) Tidak Jenis Penelitian
tepatnya penggunaan kata kerja Jenis penelitian ini adalah penelitian
operasional (KKO), (4) RPP yang tindakan kelas, penelitian yang dilakukan
dikembangkan terlihat menggunakan di dalam kelas dengan tujuan untuk
model yang tidak sesuai dengan memperbaiki atau meningkatkan hasil
situasi,kondisi dan karakteristik dari belajar siswa dan proses pembelajaran agar
peserta didik itu sendiri. berjalan dengan baik. Arikunto (2010:130)
Untuk mengatasi berbagai faktor menyebutkan bahwa, ”Penelitian tindakan
masalah yang terjadi sangat dibutuhkan kelas merupakan suatu pencermatan
suatu bentuk tindakan yang dilaksanakan terhadap kegiatan yang sengaja
untuk meningkatkan mutu pendidikan dimunculkan, dan terjadi di dalam sebuah
dan hasil belajar peserta didik. Salah kelas.”
satu upaya yang dapat dilakukan adalah Waktu dan Tempat Penelitian
dengan menerapkan model model Penelitian ini akan dilaksanakan di
Brainstorming. Model ini merupakan V SD Negeri 02 Jambak Kecamatan
model pembelajaran yang dapat Lubuk Sikaping. Penelitian ini akan
meningkatkan keaktifan peserta didik dilaksanakan 2 siklus, siklus I
dalam menyampaikan pendapatnya dilaksanakan dua kali dan siklus II
dimana model ini adalah suatu bentuk dilaksanakan satu kali.
diskusi dalam rangka menghimpun Subjek Penelitian
pendapat, gagasan, pengetahuan, Subjek dalam penelitian ini adalah
pengalaman dari semua peserta didik. siswa semester I kelas V SDN 02 Jambak
Model ini dilaksanakan oleh guru Kecamatan Lubuk Sikaping. Dengan
didalam kelas dengan cara melontarkan jumlah siswa sebanyak 20 orang, yang
suatu masalah atau topik ke peserta didik terdiri dari 13 orang siswa laki-laki dan 7
oleh guru, kemudian peseta didik orang siswa perempuan. Di samping itu,
menyatakan pendapat, menjawab dan penulis sebagai praktisi (guru) pada kelas
mengomentari sehingga masalah V SDN 02 Jambak Kecamatan Lubuk
tersebut akan berkembang menjadi Sikaping dan satu orang pengamat
sebuah masalah baru atau dapat (observer) yaitu guru kelas.
17
Nur Devita Murni, Rahmatina│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Brainstorming di Kelas V Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Prosedur “Analisis data yang dimulai dengan


Sebelum melakukan penelitian, menelaah sejak pengumpulan data sampai
peneliti terlebih dahulu melakukan studi seluruh data terkumpul. Data tersebut
pendahuluan, berupa observasi terhadap direduksi berdasarkan masalah yang
proses pembelajaran di Kelas V SDN 02 diteliti, diikuti penyajian data yang
Jambak Kecamatan Lubuk Sikaping. Hal berakhir pengumpulan data atau verifikasi.
ini bertujuan untuk mengetahui Tahap analisis yang demikian dilakukan
permasalahan yang terdapat pada berulang-ulang begitu data selesai
pembelajaran Tematik Terpadu. Studi dikumpulkan setiap tahap pengumpulan
pendahuluan dilakukan untuk mengamati data dalam setiap tindakan”. Untuk
proses pembelajaran di kelas dan diskusi menghitung persentase hasil pengetahuan
dengan guru tentang pembelajaran yang dan keterampilan pembelajaran, dalam
terjadi, dari studi pendahuluan maka akan Kemendikbud (2016:146), dengan rumus
terlihat masalah yang akan diteliti. sebagai berikut:
Kemudian permasalahan tersebut diatasi Jumlah skor yang diperoleh
dengan penelitian tindakan kelas melalui Nilai = Jumlah skor maksimal x
prosedur yang terdiri dari beberapa 100%
tahapan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, Dengan kriteria taraf
pengamatan, dan tahap refleksi. keberhasilannya dapat ditentukan sebagai
Intrumen Penelitian berikut: peringkat sangat baik (A) = nilai
Instrumen yang akan digunakan 90< A ≤ 100, baik (B) = nilai 80 < B ≤ 89,
dalam penelitian ini yaitu lembar cukup (C) = nilai 70 < C ≤ 79, dan kurang
observasi, tes dan non tes, kemudian (D) = nilai ≤ 70
dokumentasi. Lembar Observasi,
dilakukan untuk mengamati proses HASIL DAN PEMBAHASAN
pembelajaran yang berlangsung dengan
berpedoman pada lembar observasi yang Siklus I Pertemuan I
telah disediakan untuk mengamati aktivitas Perencanaan
guru maupun siswa pada saat
berlangsungnya pembelajaran proses Rancangan pembelajaran disusun
pembelajaran tematik terpadu dengan secara kolaboratif antara peneliti dengan
menggunakan model discovery leraning. guru kelas V SDN 02 Jambak Kecamatan
Tes adalah alat yang digunakan untuk Lubuk Sikaping. Sebelum RPP disusun,
melihat hasil belajar setiap akhir tindakan peneliti dan guru kelas terlebih dahulu
setelah proses pembelajaran dengan menganalisis kompetensi-kompetensi
menggunakan model discovery leraning. dasar yang terkait yang dikembangkan
Non tes digunakan untuk mengukur dan berdasarkan Kurikulum 2013 kelas V
memperoleh data tentang sikap dan semester II. Pada Siklus I pertemuan I ini
keterampilan siswa dalam pembelajaran akan membahas tema 8 (Lingkungan
Tematik Terpadu dengan menggunakan Sahabat Kita), subtema 1 “Manusia dan
model Brainstorming. Lingkungan” pada pembelajaran 2, mata
pelajaran yang terkait yaitu B. Indonesia,
Teknik Analisis Data IPS dan PPKn, dengan menggunakan
Data yang diperoleh dalam model model Brainstorming untuk
penelitian dianalisis dengan menggunakan mencapai tujuan dan mengikuti langkah-
analisis data kualitatif dan kuantitatif yang langkah yang telah ditentukan. Langkah-
dikemukakan oleh Miles dan Huberham langkah pembelajaran secara umum pada
(dalam Wiriatmadja 2007:18) yakni, siklus I pertemuan 1 dibagi menjadi tiga

18
Nur Devita Murni, Rahmatina│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Brainstorming di Kelas V Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

langkah, yaitu 1) kegiatan pendahuluan, 2) No. Aspek yang dinilai Penilaian


kegiatan inti, dan 3) kegiatan penutup. 1. RPP 77%
Ketiga langkah itu tidak berdiri sendiri, 2. Aspek guru 78%
melainkan saling terkait antara satu 3. Aspek siswa 75%
kegiatan dengan kegiatan lainnya.
Siklus I Pertemuan II
Perencanaan
Pelaksanaan
Berdasarkan pengamatan terhadap RPP
Pelaksanaan Siklus I Pertemuan I pada siklus I pertemuan II diperoleh 86%
proses pelaksanaan tindakan dengan (B). Hal ini menunjukkan bahwa
menggunakan model Peneliti selaku guru kemampuan guru dalam merencanakan
praktisi menerapkan model Brainstorming pembelajaran model Brainstorming
untuk mencapai tujuan dan mengikuti memiliki klasifikasi baik.
langkah-langkah yang telah ditentukan. Pelaksanaan
Langkah-langkah pembelajaran secara
umum pada siklus I pertemuan 1 dibagi Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II
menjadi tiga langkah, yaitu 1) kegiatan proses pelaksanaan tindakan dengan
pendahuluan, 2) kegiatan inti, dan 3) menggunakan model Peneliti selaku guru
kegiatan penutup. Ketiga langkah itu tidak praktisi menerapkan model Brainstorming
berdiri sendiri, melainkan saling terkait untuk mencapai tujuan dan mengikuti
antara satu kegiatan dengan kegiatan langkah-langkah yang telah ditentukan.
lainnya. Langkah-langkah pembelajaran secara
umum pada siklus I pertemuan II dibagi
Pengamatan menjadi tiga langkah, yaitu 1) kegiatan
Pengamatan dilakukan setiap siklus pendahuluan, 2) kegiatan inti, dan 3)
I Pertemuan I dimana hasil yang diperoleh kegiatan penutup. Ketiga langkah itu tidak
yaitu lembar penilaian RPP yang diisi oleh berdiri sendiri, melainkan saling terkait
guru kelas V sebagai observer, maka antara satu kegiatan dengan kegiatan
lembar pengamatan proses pelaksanaan lainnya.
pembelajaran tematik terpadu dengan Dari observasi pelaksanaan
menggunakan model Brainstorming dari kegiatan guru pada penelitian siklus I
aktivitas guru dan aktivitas siswa yang pertemuan II dapat dilihat hasil observasi
diisi oleh guru kelas V sebagai observer, kegiatan guru diperoleh jumlah skor 25
rencana pelaksanaan pembelajaran pada dari skor maksimal 28 dengan persentase
siklus I pertemuan I memperoleh skor 28 89% dengan kualifikasi sangat baik. Dan
dari 36 skor maksimal dengan persentase aktivitas siswa diperoleh skor 24 dari skor
77% (B), maka penilaian aktivitas guru maksimal 28 dengan persentase 85%.
dalam melaksanakan pembelajaran pada
siklus I pertemuan I diperoleh jumlah skor Tabel 2. Tabel Hasil Penelitian Siklus I
26 dari skor maksimal 22 dengan pertemuan II
persentase 78% (C), dan penilaian aktivitas No. Aspek yang dinilai Penilaian
siswa dalam melaksanakan pembelajaran 1. RPP 86%
siklus I pertemuan I diperoleh jumlah skor 2. Aspek guru 89%
21 dari skor maksimal 28 dengan 3. Aspek siswa 85%
persentase 75% (C)
Siklus II
Tabel 1. Tabel Hasil Penelitian Siklus I
pertemuan I Perencanaan

19
Nur Devita Murni, Rahmatina│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Brainstorming di Kelas V Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

Berdasarkan pengamatan terhadap sumber belajar, langkah-langkah


RPP pada siklus II diperoleh rata-rata pembelajaran, dan penilaian. RPP
94%, (SB). Hal ini menunjukkan bahwa dirancang dengan langkah-langkah model
kemampuan guru dalam merencanakan Brainstorming untuk mencapai tujuan dan
pembelajaran menggunakan model mengikuti langkah-langkah yang telah
Brainstorming memiliki klasifikasi Sangat ditentukan.Langkah-langkah pembelajaran
Baik. secara umum pada siklus I pertemuan II
Pelaksanaan dibagi menjadi tiga langkah, yaitu 1)
kegiatan pendahuluan, 2) kegiatan inti, dan
Pelaksanaan Siklus I Pertemuan II
3) kegiatan penutup. Ketiga langkah itu
proses pelaksanaan tindakan dengan
tidak berdiri sendiri, melainkan saling
menggunakan model Peneliti selaku guru
terkait antara satu kegiatan dengan
praktisi menerapkan model Brainstorming
kegiatan lainnya.. Hasil penilaian Rencana
untuk mencapai tujuan dan mengikuti
Pelaksanaan Pembelajaran siklus I
langkah-langkah yang telah ditentukan.
pertemuan 1 adalah 77% dengan kriteria
Langkah-langkah pembelajaran secara
baik. Kemudian meningkat di siklus I
umum pada siklus I pertemuan II dibagi
pertemuan II yaitu 86,% dengan kriteria
menjadi tiga langkah, yaitu 1) kegiatan
baik, dengan rata-rata pada siklus I adalah
pendahuluan, 2) kegiatan inti, dan 3)
82% (B). Dan semakin meningkat pada
kegiatan penutup. Ketiga langkah itu tidak
siklus 2 yaitu 94% dengan kriteria sangat
berdiri sendiri, melainkan saling terkait
baik (A).
antara satu kegiatan dengan kegiatan
lainnya. Pelaksanaan Pembelajaran dengan
menggunakan model model Brainstorming
Dari observasi pelaksanaan
pada pembelajaran tematik terpadu dilihat
kegiatan guru pada penelitian siklus I
dari 2 aspek yaitu dari kegiatan guru dan
pertemuan II dapat dilihat hasil observasi
kegiatan peserta didik. Hasil pengamatan
kegiatan guru diperoleh jumlah skor 26
kegiatan guru siklus I pertemuan 1 adalah
dari skor maksimal 28 dengan persentase
78% dengan kriteria baik. Siklus I
92% dengan kualifikasi sangat baik. Dan
pertemuan 2 menjadi 89% dengan kriteria
aktivitas siswa diperoleh skor 26 dari skor
sangat baik sehingga siklus I memiliki
maksimal 28 dengan persentase 92%.
rata-rata 82% dengan kriteria baik.
Tabel 3. Tabel Hasil Penelitian Siklus II Sedangkan hasil observasi kegiatan peserta
No. Aspek yang dinilai Penilaian didik pada siklus I pertemuan 1 adalah
1. RPP 94% 75% dengan kriteria baik, dan meningkat
2. Aspek guru 92% pada siklus I pertemuan 2 menjadi 85%
dengan kriteria baik sehingga didapatkan
3. Aspek siswa 92%
rata-rata siklus I adalah 84% dengan
kriteria baik. Pada siklus II hasil
SIMPULAN pengamatan kegiatan peserta didik
meningkat daripada hasil siklus I yaitu
Perencanaan Proses Pembelajaran 92% dengan kriteria sangat baik.
menggunakan Model Brainstorming pada
pembelajaran tematik terpadu dituangkan Penilaian terhadap peserta didik dalam
dalam bentuk RPP yang komponen peningkatan hasil belajar dengan
penyusunnya terdiri dari Kompetensi Inti, penerapan model Brainstorming pada
Kompetensi Dasar dan indikator, tujuan pembelajaran tematik terpadu siklus I
pembelajaran, materi pembelajaran, model pertemuan 1 diperoleh rata-rata 75
dan metode pembelajaran, media dan kemudian pada siklus I pertemuan 2
20
Nur Devita Murni, Rahmatina│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Brainstorming di Kelas V Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

meningkat menjadi 80 dengan prediket Pendidikan Sejarah” Vol.5 No 2


baik (B), dan pada siklus II meningkat lagi Jul 2016 H 4
menjadi 84 dengan prediket baik (B). Hasil Emzir. (2012). Metodologi Penelitian
penilaian rata-rata peserta didik dalam Kualitatif Analisis Data. Jakarta:
pembelajaran tematik terpadu yang Rajawali Pers.
memenuhi kriteria ketuntasan minimal Fauzatul Marufah
(KBM) pada siklus I pertemuan 1 yaitu Rahmanurmeta,dkk.”Pengaruh
sebanyak 7 dari 20 peserta didik dengan Metode Brainstorming Terhadap
ketuntasan 35%. Pada siklus I pertemuan 2 Motivasi Dan Hasil Belajar Pada
meningkat sebanyak 12 dari 20 peserta Pembelajaran Tematik Integratif”
didik dengan presentase ketuntasan peserta jurnal dimensi pendidikan dan
didik 60%. Pada siklus II terjadi lagi pembelajaran vol 4 no 2 juli 2016
peningkatan dengan persentase ketuntasan h.11
85% dimana jumlah peserta didik yang Majid, Abdul. 2014. Implementasi
tuntas sebanyak 17 dari 20 peserta didik. Kurikulum 2013. Bandung: PT
Dengan demikian, penerapan model Remaja Rosdakarya.
Brainstorming dapat meningkatkan hasil Mulaysa.2012. Praktek Penelitian
belajar peserta didik pada pembelajaran Tindakan Kelas.Bandung:PT
tematik terpadu. Remaja Rosdakarya
Nurafifah, Luthfiyati, Elah Nurlaelah,
REFERENSI
and Dian Usdiyana. 2016. “Model
Arikunto, Suharsimi. (2010). Penelitian Pembelajaran Osborn Untuk
Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Meningkatkan Kemampuan
Aksara. Pemecahan Masalah Matematis
Damayanti, N.A.P., Pudjawan, Kt., Siswa.”M A T H L I N E : Jurnal
Suarjana, Md. (2016). Pengaruh Matematika Dan Pendidikan
Metode Pembelajaran Matematika 1 (2): 93–102.
Brainstorming Terhadap Rahmatina & Sukma, Elfia. (2015).
Kemampuan Berfikir Kritis Siswa Peningkatan Keterampilan
Mata Pelajaran IPA Kelas V SD. Menulis Deskripsi dengan
e-Jurnal PGSD Universitas Menggunakan Strategi Mind Map
Pendidikan Ganesha Jurusan di Sekolah Dasar. PGSD FIP UNP
PGSD Vol: 4 No: 1 Tahun : 2016 Padang.
(1-10). Roestiyah.2012. Strategi Belajar
Dewi, Marlina Yuliantika “Penerapan Mengajar.Jakarta:Rineka Cipta
Metode Pembelajaran Rusman.2015. Pembelajaran Tematik
Brainstroming Melalui Media Terpadu: Teori, Praktis Dan
Gambar Untuk Meningkatkan Penilaian. Jakarta: PT Raja
Kemampuan menulis karangan Grafindo Persada
narasi ekspositoris pada siswa ______.2016.Model-Model
kelas IV A SDN 68 Vol 4 .2014 h Pembelajran.Jakarta: Rajawali
1-12” Press.
Diyah Nurfauziah Amin “Penerapan Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Metode Curah Gagasan Kuantitatif, Kualitatf dan R & D.
(Brainstorming) Untuk Bandung: Alfabeta.
Meningkatkan Kemampuan Susanto. 2013. Teori Belajar dan
Menggemukakan Pendapat Siswa Pembelajaran di Sekolah.
Jakarta: Prenadamedia Group.
21
Nur Devita Murni, Rahmatina│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Brainstorming di Kelas V Sekolah Dasar
Journal of Basic Education Studies / Vol 4 No 1 (Januari-Juni 2021)

______. 2018. Metode Penelitian


Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suwadi, & Basrowi. (2008). Memahami
Penelitian Kualitatif. Jakarta:
Rineka Cipta.
Suharsimi, & Arikunto. (2015).
Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Syifa S.Mukrima.2014. Metode Belajar
dan Pembelajran. Bandung:Bumi
Suwangi
Taufik, Taufina dan Muhammadi. 2011.
Mozaik Pembelajaran Inovatif.
Padang: Suka Bina Press.
Taufik, Taufina. 2015. Studi Penerapan
Pendekatan Tematik Terpadu
dalam Rangka Implementasi
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Kabupaten Lima Puluh Kota,
1(1), 1-12
Trianto. 2010. Mengembangkan Model
Pembelajaran Tematik. Jakarta:
Pretasi Pustaka.
Utami, Dwi. (2015). Pengaruh Metode
Brainstormin Terhadap
Kemampuan Berfikir Kritis Pada
Pembelajaran IPA. Jurnal
Pendidikan Dasar Vol: 6 Edisi 2
Desember 2015 (232 – 241)
.

22
Nur Devita Murni, Rahmatina│ Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Dengan Menggunakan Model Brainstorming di Kelas V Sekolah Dasar

You might also like